4 Divisi Kreativitas
Desa Teluk Empening merupakan salah satu desa di Kecamatan Terentang
Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Potensi ekonomi yang menjadi
unggulan di Desa Teluk Empening antara lain dibidang pertanian. Di Desa
tersebut tersedia lahan peruntukan tanaman pangan teutama padi kurang lebih 775
Ha, kebun karet 550 Ha dan 1413 Ha lahan untuk pengembangan (sumber data).
Jika dilihat secara kasat mata, Desa Teluk Empening memiliki atau menyiman
banyak potensi alam. Dimana pada desa tersebut terkenal dengan penghasil jahe,
jeruk purut, ubi jalar, singkong dan padi. Apabila potensi alam ini tidak
dimanfaatkan dengan baik, maka potensi alam ini tidak memiliki nilai lebih yang
dapat membantu perekonomian masyarakat desa. Oleh karena itu diperlukan suatu
tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan yang ada dikawasan tersebut.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memberdayakan masyarakat
untuk lebih sadar dalam memanfaatkan potensi alam sekitar. Salah satunya
dengan melakukan demo masak dengan melibatkan ibu-ibu PKK di Desa Teluk
Empening. Demo masak ini merupakan cara yang dilakukan untuk memberikan
solusi pemanfaatan potensi alam salah satunya ubi jalar ungu menjadi jajanan
oleh-oleh khas Desa Teluk Empening. Diharapkan dengan adanya kegiatan
tersebut dapat meningkatkan pendapatan desa dan menciptakan lapangan kerja
baru. Oleh karena itu, program Kreativitas pemanfaatan.. dipandang perlu
untuk dilakukan dalam rangkaian program Pengabdian Mahasiswa Kepada
Masyarakat (PMKM) Mandiri 2017.
Januari Februari
No. Kegiatan
28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1. Survei Awal
Melakukan Percobaan Pembuatan
2.
Produk
3. Sosialisasi Kepada Ibu PKK
4. Pelaksanaan Kegiatan
5. Monitoring Kegiatan
3.4.3 Hasil Kegiatan
3.4.3.1 Survei Awal
Kegiatan survei awal ini dimulai dengan mencari bahan-bahan yang dapat
dijadikan produk makanan khas Desa Teluk Empening, Kecamatan Terentang.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 3-7 Februari 2017. Adapun lokasi
yang dijadikan sebagai tempat survei adalah di Desa Teluk Empening (Dusun
Tanjung Harapan dan Dusun Kelola Jaya), Desa Radak dan Desa Teluk Bayur.
Berdasarkan survei didapatlah hasil bahwa dimasing-masing lokasi banyak
menghasilkan tanaman seperti jahe, jeruk perut, daun bawang, ubi kayu, ubi jalar
ungu, jeruk bali, rambutan, cempedak, langsat dan durian. Dari hasil survei
tersebut, maka kami memutuskan untuk menggunakan ubi jalar ungu sebagai
komoditas yang akan kami olah. Pertimbangan ini didasarkan karena banyak
warga yang menanam ubi jalar ungu, namun ubi jalar ungu ini hanya dikonsumsi
dengan cara biasa yaitu digoreng dan direbus. Oleh karena itu kami akan
membuat alternatif lain berbahan dasar ubi jalar ungu yang mudah diaplikasikan.
Gambar 3.1 Salah Satu Kebun Ubi Jalar Ungu Milik Warga
3.4.3.4 Demo Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu menjadi Ladrang dan Brownies
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2017 dengan bentuk
kegiatan sosialisasi dan demo pemanfaatan ubi jalar ungu menjadi produk
brownies dan ladrang. Rencananya kegiatan ini akan dihadiri ibu-ibu PKK yang
hadir pada sosialiasi sebelumnya. Namun pesrta yang hadir hanya 16 orang. Hal
ini dikarenakan sedang berlangsungnya musim panen, sehingga banyak ibu-ibu
yang pergi ke sawah. Selain itu juga dikarenakan oleh faktor cuaca. Sehari
sebelum kegiatan dilaksanakan terjadi hujan, sehingga menyebabkan akses jalan
ke lokasi demo menjadi kurang baik. Kegiatan diisi dengan pembagian resep dan
praktek pembuatan brownies dan ladrang dari tahap awal hingga tahap akhir
pengerjaan yang telah dilakukan oleh tim PMKM 2017.
3.4.5 Kendala
Berdasarkan semua kegiatan yang telah dilakukan secara keseluruhan,
kegiatan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Metode yang digunakan
oleh Divisi Kreativitas untuk melaksanakan program kerja PMKM 2017 yakni
dengan menggunakan konsep partisipatif dari masyarakat setempat. Dimana
konsep ini dilakukan melaui pendekatan dengan cara bertukar pikiran mengenai
pembuatan kue brownies dan ladrang ubi jalar. Namun pada kenyataan
pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dapat
menghambat kinerja program, seperti :
1. Keterbatasan dana untuk melengkapi bahan pembuatan kue serta
merealisasikan kegiatan dilakukan dengan seadanya sesuai dengan kondisi dan
kemampuan yang ada.
2. Kondisi akses jalan yang kurang baik terutama pada saat hujan mempengaruhi
kurangnya kehadiran ibu-ibu terutama pada saat demo pembuatan kue
brownies dan ladrang ubi jalar
3. Dikarenakan padatnya aktivitas ibu-ibu saat musim panen padi hal tersebut
merupakan faktor kurangnya kehadiran dan partisipasi ibu-ibu dalam
mengikuti kegiatan.
Sehingga dengan terdapatnya kendala tersebut menyebabkan kegiatan
berjalan kurang maksimal. Sehingga perlu dilakukannya evaluasi serta saran
untuk pencapaian maksimal kegiatan PMKM yang melibatkan masyarakat agar
berjalan sesuai dengan yang direncanakan.