PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artritis gout atau artritis pirai adalah suatu perdangan sendi sebagai
didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat didalam darah atau
(hiperurisemia). Pada keadaan ini bias terjadi ovesekresi asam urat atau defek
keduanya (Brunner & Suddart, 2008). Gout atau pirai adalah peradangan akibat
adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (Risnanto dan Uswatun
Insani, 2014).
penyakit sendi diatas persentase Nasional yaitu Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu,
Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
Selatan, dan Papua Barat. Pravelensi penyakit sendi berdasarkan diagnose tenaga
kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnose atau gejala 24,7%. Jika
Penderita wanita juga lebih banyak (27,5%) dibandingkan dengan pria (21,8%).
Pravelensi penderita gout yang paling tinggi yaitu di Bali yang mencapai 19,3%.
1
Di Jawa Tengah juga merupakan salah satu pravelensi tertinggi penderita gout
periode bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2015 terdapat penderita
Kadar asam urat yang normal menurut WHO pada laki laki dewasa
adalah sekitar 2 - 7,7 mg/dl, sementara itu pada wanita yang sudah dewasa adalah
2 - 6,5 mg/dl. Pada laki-laki dengan usia diatas 40 tahun yaitu 2 - 8,5 mg/dl,
uratnya 3,6 - 5,5mg/dl, sementra itu pada anak wanita 3,6 - 4 mg/dl.
Nyeri adalah salah satu tanda yang dialami olah penderita gout. Dampak
nyeri sendi adalah penurunan kualitas harapan hidup seperti kelelahan yang
demikian hebatnya, menurunkan rentan gerak tubuh dan nyeri pada gerakan.
Kekakuan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur, nyeri yang hebat
pada awal gerakan akan tetapi kekuan tidak berlangsung lama yaitu kurang dari
2
gerak dalam melakukan 4 gerak ektensi, keterbatasan morbilitas fisik dan efek
Sasaran terapi gout artritis yaitu mempertahankan kadar asam urat dalam
serum dibawah 6 mg/dL dan nyeri yang diakibatkan oleh penumpukan asam urat.
Tujuan terapi yang ingin dicapai yaitu mengurangi peradangan dan nyeri sendi
tendon, tulang, ginjal, serta beberapa tempat lainnya. Selain itu, terapi gout juga
dilanjutkan dengan pengontrolan dan penurunan kadar asam urat dalam serum
obatan untuk mengatasi nyeri artritis gout, ada terapi non farmakologi. Terapi
komplemteter ini bersifat terapi pengobatan alamiah menurut Perry & Potter
medan magnet, terapi akupuntur, serta terapi teknik relaksasi (progresif, meditasi,
yoga, hipnoterapi).
3
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan
perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan
psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih
baik. Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut
Respon relaksasi ini terjadi melalui penurunan bermakna dari kebutuhan zat
perasaan tenang dan nyaman. Aliran darah akan lancar, neurotransmiter penenang
akan dilepaskan dan sistem saraf akan bekerja secara baik, dan setelah kondisi
relaksasi tercapai maka secara alamia gerbang pikiran bawah sadar akan terbuka,
otak berkurang atau sedikit sehingga persepsi nyeri pada pasien gout hilang atau
4
Menurut teori adaptasi Roy pada saat seseorang diberi stimulus akan
menurunkan produksi cortisol dan hormon hormon stres lainnya sehingga nyeri
menurun.
insomnia, bruxism, manajemen rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia nervosa,
kognitif seperti hypnosis merupakan jenis terapi yang efektif untuk mengatasi
nyeri dengan sedikit atau hampir tidak ada efek samping sama sekali.
dengan judul pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri arthritis rheumatoid pada lansia
5
terdapat pengaruh yang signifikan pemberian hipnoterapi terhadap penurunan
permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena
elastisitas otot dan kekeuatan kontraksi otot. Disamping nyeri dan pembengkakan
sendi, tanda klasik arthritis rheumatoid adalah kekakuan sendi khususnya pada
pagi hari yang berlansung lebih dari 30 menit (Brunner & Suddart, 2008).
diruang bedah RSU Muntilan, didapatkan hasil ada perbedaan sebelum dan
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat nyeri pada pasien
gout.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat nyeri pasien gout sebelum diberi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat khususnya pada pasien asam urat mendapatkan informasi
7
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi,
nyeri pada pasien gout dan dapat diterapkan sebagai intervensi baik dalam
salah satu mengatasi nyeri pada pasien gout. Selain itu peneliti mendapatkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep teori
1. Pengertian Gout
Gout (asam urat) adalah senyawa sukar larut dalam air yang
8
Gout adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat
ini biasanya akan dikeluarkan dalam kondisi tertentu, ginjal tidak mampu
dalam darah. Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan
produksi asam urat dan berkurangnya pengeluaran asam urat dalam urin.
dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic
yang menyusun asam laknat atau asam inti dari sel dan termasuk dalam
9
asupan makanan tinggi purin(kerang, dagung organ) secara berlebihan. Pada
(Brunner&Suddart, 2013).
tahap yaitu
a. Tahap pertama (tahap arthritis gout akut)
Tahap pertama disebut tahap arthritis gout akut atau radanag asam
urat akut. Pada gejala asam urat tahap ini penderita akan mengalami
pengobatan dalam waktu 5-7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering
pemeriksaan lanjutan.
Setelah seranga pertama, penderita akan masuk pada gout
jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya
berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun,
arthitis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu , tidak ada
10
Tahap ini disebut sebagai tahap artitis gout akut intermiten. Setelah
yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama
rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi
yang terserang makin banyak. Pada tahap ini penderita baru menyadari
ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih.
Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering
11
peradangan. Perandangan sendi juga bisa terjadi karena terlalu banyak
usia, dimana usia dia atas 40 tahun beresiko besar terkena asam urat.
2) Faktor dari luar
Faktor dari luar dapat berupa konsumsi makanan dan minuman
sebagi berikut:
a. Kesemutan dan linu
b. Nyeri hebat terutama malam hari, sehingga penderita sering terbangun
saat tidur
c. Serangan akut dapat dipicu oleh trauma,konsumsi alkohol, diet, stress,
pembedahan.
12
d. Serangan dini cenderung reda secara spontan dalam 3 sampai 10 hari
tanpa terapi.
e. Serangan selanjutya mungkin tidak terjadi selama berbulan-bulanatau
(Brunner&Suddarth,2013).
7. Menurut Damayanti (2012), stadium asam urat berdasarkan tigkat
dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita
karena tidak merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri ,
arthitis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.
b. Stadium II (tahapa akut)
Asam urat stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai
dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada
pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam
atau perubahan bentuk pada sendi sendi yang tidak dapat berubah ke
bentuk seperti semula, gejala ini disebut gejala irreversible atau arthritis
gout kronis.
13
1. Pengertian Nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaaan yang mempengaruhi
(Tamsuri,2007).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
dkk, 2012).
Nyeri menurut Association For The Study Of Pain Internasional
Perry 2010).
2. Fisiologi nyeri
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik , emosi, dan perilaku. Cara
yang paling baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan membantu untuk
perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute saraf dan akhirnya sampai didalam massa berwarna abu-abu di
medula spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi dengan selsel saraf
14
memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta
membahayakan).
b. Persepsi
Merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri. Stimulus nyeri
Lobus frontalis dan sistim limbik adalah sel-sel didalam sistem limbik
terhadap nyeri.
Setelah trasmisi saraf berakhir didalam pusat otak yang lebih tinggi,
15
akan memprespsikan sensasi nyeri. Pada saat itu individu menjadi sadar
memiliki lebig sedikit reseptor nyeri sehingga lokasisasi nyeri kulit dan
d. Nyeri alih
16
Nyeri alih didefinisikan sebagai nyeri yang berasal dari salah satu
merugikan dari sistem saraf tepi (SST)ke sistem saraf pusat (SSP) yang
dkk,2012).
5. Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri
Faktor yang mempengaruhi presepsi nyeri menurut Perry & Potter
respon terhadap nyeri. Masih diragukan bial ada faktor gender yang
17
yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana
pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptai terhadap nyeri. Hal ini
f. Ansietas
Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. Snietas
kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap
18
Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahw individu
akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datanf.
tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat, maka ansietas atau
ada keluarga atau teman, sering kali pengalaman nyeri membuat klien
19
terhadap nyeri yang dirasakan. Ketidakhadiran keluarga dan teman dekat
efektif dan perasaan indiviu. Respon nyeri dari segi afektif dengan mengkaji
dari segi perasaan sangat sulit untuk dinilai karena bersifat subyektif. Bila
saja seseorang mengatakan tidak nyeri terhadap suatu prosedur karena ia ingin
sikap atau tingkah laku untuk menjauhkan tubuhnya dari sumber nyeri,
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Skala analog
20
4. Skala nyeri menurut bourbanis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
21
Keterangan :
0 : Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri Ringan: secara obyektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik
baik.
7-9 : Nyeri Berat : secara obyektif terkadang pasien tidak dapat mengikuti
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
Pendeskripsi ini diranking dari tidak terasa nyeri sampai nyeri yang
seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini
22
sebagai pengganti alat mendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai
Nyeri dapat dikenali melalui tanda adan gejala yang timbul. Tanda dan
a. Suara
Respon psikologis yang muncul pada seseorang yang mengalami
23
percakapan dan kontak sosial,berfokus pada aktivitasuntuk mengurangi
penanganan terhadap nyeri terlebih dahulu mengkaji sumber, letak dan faktor
yang mempengaruhi nyeri seperti kegelisahan dan keletihan (Brunner & Suddart,
yang paling umum untuk menghilangkan nyeri. Metode yang paling umum
digunakan untuk mengatasi nyeri (Brunner & Suddart, 2008). Obat- obatnya
antara lain : obat anti inflamasi (OAINS), yang berfungsi untuk mengatas
sebagai obat anti radang dan menekan reaksi imun. Obat ini dapat berfungsi
dalam bentuk tablet atau suntikan dibagian sendi yang sakit. Obat golongan
mendepresi sistem saraf pusat pada talamus dan korteks cerebal. Analgesik
akan lebih efektif diberikan sebelum klien merasakan nyeri yang lebih berat
analgesik(Branner& feist,2007).
2. Pendekatan secra nonfarmakologis
a. Distraksi
24
Distraksi adalah teknik mengalihkan perhatian ke hal lain terutama
yang sederhana terdiri atas nafas abdomen denga frekuensi lambat dan
menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi dan ekhalasi
mmperkuat sensitivitas resptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cidera
25
herbal, pijat refleksi, terapi medan magnet, terapi akupuntur, serta terapi
D. Hipnoterapi
1. Pengertian
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan
atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu
menjadi lebih baik. Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi
sebuah solusi inti yang paling efektif. Dengan dipandu memasuki kondisi
26
hipnosis atau ketenangan yang sangat dalam, seseorang bisa menemukan
pilihan baru, yaitu pilihan yang terbaik untuk melakukan sebuah langkah
perbaikan dan peningkatan kualitas diri. Semua hal itu akan dimulai
atau cara anda sendiri guna memotivasi diri untuk segera memulai
yang sudah terbukti memasuki jalur komunikasi pikiran, tubuh, dan jiwa
bekerja dengan menurunkan respons otak terhadap sinyal rasa sakit. Hal
27
Hipnoterapi memberikan teknik penyembuhan yang sangat efektif
tersebut.
a. Pengulangan/ repetisi
pakar, seseorang yang dihormati dan dikagumi akan dapat diterima oleh
yang tinggi, baik positif maupun negatif akan sangat membekas di pikiran
bawah sadar.
28
e. Hipnosis kendala
4. Tahap-tahap Hipnoterapi
berikut :
tentang klien seperti data pribadi, kesukaan, hal yang tidak disukai,
Tahap ini adalah proses membawa klien menuju kondisi trance atau
bawah sadar seseorang terbuka siap menerima informasi atau ide atau
sugesti. Dalam ukuran brain wave, klien dipandu untuk memasuki kondisi
c. Tahap suggestion
29
atau situasi tertentu. Kemampuan berkomunikasi menjadi kunci utama.
d. Tahap termination
kebutuhan zat oksigen oleh tubuh, selanjutnya otot-otot tubuh yang relaks
30
neurotransmiter penenang akan dilepaskan dan sistem saraf akan bekerja
secara baik, dan setelah kondisi relaksasi tercapai maka secara alamia gerbang
pikiran bawah sadar akan terbuka, Sehingga akan lebih mudah menerima
sehingga persepsi nyeri pada pasien gout hilang atau berkurang ( Potter&Pery,
2010).
Menurut teori adaptasi Roy pada saat seseorang diberi stimulus akan
bekerja secara bersamaan. Hipnoterapi yang dilakukan pada pasien gout akan
nyeri menurun.
31
Meningkatnya Mengkonsumsi Terlalu banyak
produksi asam urat makanan tinggi purin mengkomsumsi
E. Kerangka Teori
alkhohol dan obat-
obatan kimia
Faktor yang
memepengaruhi nyeri
Penatalaksanaan
menurut Perry
&Potter(2001)yaitu Farmakologis
Usia Gout Obat analgesik
Gender Obat anti inflamasi
Kebudayaan Non farmakologi
Makna nyeri Distraksi
Manifestasi klinis
Keterangan:
Perhatian
Kesemutan dan linu Relaksasi
= Yang diteliti
Ansietas Terapi es dan panas
Sendi kemerahan
Pengalaman sebelumnya 32
Bengkak Terapi komplementer
Keletihan Herbal
Terasa panas
Gaya koping hipnoterapi
Nyeri
Dukungan keluarga & Meditasi
sosial
Nutrisi
Akupunture
Sumber : (Brunner & Suddart, 2008), Damayanti (2012), Potter & Perry (2010)
F. Kerangka Konsep
G. Variabel Penelitan
1. Variabel bebas (Variabel independen)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah hipnoterapi
2. Variabel terikat (Variabel dependen)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nyeri pada gout
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh hipnoterapi terhadap
33