Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH : ISU DAN TREN DALAM DESAIN DAN TEKNOLOGI

PEMBELAJARAN

Pendahuluan
Pada bagian pertama materi Trend an Isu dalam Desain dan Teknologi Pembelajaran ini akan
dibahas tiga hal yaitu 1) Definisi , 2) Pengertian dan 3) Sejarah Desain dan Teknologi
Pembelajaran.
I. Mendefinisikan dan Menamai Bidang Kita
Jika kita bertanya, apa batasan bidang kita ini? Apa sebutan yang paling sesuai? Apakah
yang dimaksud teknologi pembelajaran? Pertanyaan pertanyaan ini sulit untuk dijawab karena
bidang ini berubah secara konstan.
Definisi Awal : Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai Media
Awalnya definisi teknologi pembelajaran difokuskan pada media pembelajaran, peralatan
fisik yang digunakan untuk pembelajaran.Berawal dari produksi pertama film pendidikan awal
abad 20 yang kemudian diikuti dengan penggunaan film, gambar dan slide disekolah sekolah
umum pada tahun1920an
Penggunaan media pembelajaran terus berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi. Hingga tahun 1950an orang orang yang bergerak pada bidang ini lebih memfokuskan
perhatiannya pada media pembelajaran
Tahun 1960an dan 1970an: Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai proses
Dimulai dari tahun 1950an dan terutama pada tahun 1960an dan 1970an, para ahli mulai
mendiskusikan teknologi pembelajaran dengan cara pandang yang berbeda yaitu Teknologi
pembelajaran sebagai sebuah proses.
Definisi tahun 1963
Tahun 1963 definisi pertama dikeluarkan oleh organisasi profesi bidang teknologi
pembelajaran dan menyatakan bahwa bidang ini tidak hanya tentang media saja. Definisi ini
dibuat oleh komisi yang dibentuk oleh Department of audiovisual instruction (yang sekarang
dikenal sebagai Asosiasi komunikasi dan teknologi pendidikan). Definisi ini lebih focus pada
desain dan penggunaan pesan yang bisa mengatur proses belajar.
Definisi tahun 1970
Perubahan bidang teknologi pembelajaran lebih terlihat pada definisi yang dikeluarkan
oleh Komisi Teknologi Pembelajaran tahun 1970. Komisi ini mengeluarkan dua definisi
teknologi pembelajaran.
In its more familiar sense, it (instructional technology) means the media born of the
communication revolution which can be used for instructional purposes alongside the teacher,
textbook and blackboard The pieces that make up instructional technology (include):
television, films, overhead projectors, computers and other items of hardware and
software.
Berbeda dengan definisi pertama, komisi memberikan definisi kedua teknologi
pembelajaran melampaui media atau alat. Dalam pengertian ini, teknologi pembelajaran lebih
dari semua itu. Teknologi pembelajaran adalah cara sistematis dalam merancang, melaksanakan
dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar dengan tujuan tertentu, didasarkan
pada riset tentang belajarnya manusia dan komunikasi dan menggunakan perpaduan sumber daya
manusia dan selain manusia untuk membuat pengajaran lebih efektif.
Definisi tahun 1977
Tahun 1977 AECT membuat definisi yang teknologi pembelajaran : educational
technology is a complex, integrated process involving people, procedures, ideas, devices, and
organization, for analyzing problems and devising, implementing, evaluating and managing
solution to those problems, involved in all aspects of human learning. Atau teknologi pendidikan
merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan
dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia.
Lebih mirip dengan definisi kedua tahun 1970, definisi tahun 1977 menekankan pada
kata proses desain yang sistematis (kompleks dan terintegrasi).
Definisi tahun 1994
Dari periode tahun 1977 sampai pertengahan 1990an banyak perkembangan
mempengaruhi bidang teknologi pembelajaran.
AECT mempublikasikan buku Instructional Technology: The Definitions and Domains
of the Field .Buku ini berisi rincian deskripsi bidang dengan definisinya : Teknologi
pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan
serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
Tidak seperti definisi AECT kedua tahun 1970 dan 1977, definisi tahun 1994 tidak
menggambarkan bidang ini sebagai proses oriented (berorientasi pada proses). Definisi ini juga
tidak memisahkan guru dengan media, menyatukan keduanya sebagai sumber belajar. Selain itu,
memfokuskan improve learning (perbaikan belajar) sebagai tujuan bidang ini dan pembelajaran
dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Definisi baru:
Definisi teknologi pendidikan tahun 2007 yang disusun oleh komite definisi dan

terminology Association for Educational Communication and Technology (AECT) :

Educational technology is the study and ethical practice of fasicilitating learning and improving

performance by creating, using and managing appropriate technological processes and

resources

Menamai Bidang: Mengapa kita sebaiknya menyebut Desain dan Teknologi Pembelajaran.
Dalam buku Trends and issues in instructional design and technology, sebutan yang
diberikan untuk bidang kita ini lebih mengacu pada desain dan teknologi pembelajaran
dibandingkan teknologi pembelajaran. Penulis beralasan bahwa kebanyakan orang diluar profesi
kita dan juga didalam profesi kita, ketika ditanya tentang definisi kata teknologi pembelajaran,
akan menyebut computer, video, CD-ROM, overhead dan slide proyektor dan berbagai jenis
perangkat keras dan perangkat lunak yang berasosiasi dengan kata media pembelajaran. Dengan
kata lain, kebanyakan orang akan menyamakan kata teknologi pembelajaran dengan media
pembelajaran.
Media pembelajaran oleh orang awam biasa disebut teknologi pembelajaran
II. Apakah Desain Pembelajaran itu?
Desain pembelajaran adalah sebuah system prosedur prosedur untuk mengembangkan
program pendidikan dan pelatihan yang konsisten dan cara yang dapat diandalkan. Desain
pembelajaran merupakan proses yang kompleks yang kreatif, aktif dan iterative.
Para desainer pembelajaran percaya bahwa menggunakan prosedur desain yang sistematis
bisa membuat pembelajaran lebih efektif, efisien dan relevan dibandingkan pendekatan yang
kurang teliti untuk merencanakan pembelajaran.
Meskipun ada bermacam macam disain pembelajaran sistematis ( seperti Dick and
Carey,1996 ; Gagne, Briggs & Wager 1992 ; Kemp, Morrison & Ross, 1998; Smith & Ragan,
1998) tetapi semuanya memiliki unsure analisis, desain, development (pengembangan),
implementasi dan evaluasi (ADDIE) untuk memastikan kesesuaian antara tujuan, strategi dan
evaluasi dan efektivitas pembelajaran yang dihasilkan.
Model model Desain Pembelajaran
Model model desain pembelajaran memerankan fungsinya dengan menggambarkan
bagaimana cara menjalankan langkah langkah dalam desain pembelajaran. Model juga
memberikan visualisasi proses secara keseluruhan. Ada banyak model desain pembelajaran.
Salah satu yang paling popular adalah yang disusun oleh Dick and Carey.
Karakteristik Desain Pembelajaran
Desain Pembelajaran berpusat pada pebelajar.
Desain Pembelajaran berorientasi pada tujuan
Desain Pembelajaran berfokus pada dunia nyata
Desain Pembelajaran berfokus pada hasil yang dapat diukur dengan cara yang valid dan dapat
dipercaya
Desain Pembelajaran bersifat empiris
Ciri Khas Desain Pembelajaran adalah hasil kerja tim
Kesimpulan
Meskipun saat ini banyak teori teori belajar, teknologi pengembangan dan system
penyampaian, tetapi ada variable yang sama dalam model model desain pembelajaran yaitu
proses yang sistematis.
Saat deasin pembelajaran diterima dengan baik dalam bisnis dan industry, pemerintahan dan
kemiliteran, desain pembelajaran juga tumbuh di perguruan tinggi dan sekolah terutama dengan
program belajar jarak jauh.
III. Sejarah Desain dan Teknologi Pembelajaran
Sejarah Media Pembelajaran
Kata media pembelajaran didefinisikan sebagai peralatan fisik yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada pebelajar (Raise & Gagne, 1983). Menurut definisi ini, semua
peralatan fisik penyampai pembelajaran, mulai dari pelatih hingga buku teks, computer dan lain
lain, masuk kedalam media pembelajaran.
Museum museum Sekolah
Pada awal abad 20 di Amerika Serikat tumbuh museum museum sekolah. Museum
museum sekolah ini menjadi unit pusat administrasi pembelajaran visual dengan museum
keliling, stereograf (foto tiga dimensi), slide, film, bahan belajar cetak, peta dan bahan bahan
pembelajaran yang lain. Sekolah museum pertama dibuka di St. Louis tahun 1905. Kemudian
diikuti dengan sekolah lain di Reading, Pennsylvania dan Cleveland, Ohio.
Gerakan Pembelajaran visual dan pembelajaran dengan film
Pada saat yang sama dengan maraknya museum sekolah,ada gerakan ketertarikan pada
penggunaan media di sekolah yang disebut pembelajaran visual atau pendidikan visual. Katalog
film pembelajaran yang pertama dipublikasikan di tahun 1910.
Gerakan Pembelajaran audiovisual dan Pembelajaran melalui radio
Selama akhir tahun 1920an hingga tahun 1930an, ketertarikan pada teknologi radio
broadcasting, rekaman suara dan rekaman gambar bergerak sebagai media pembelajaran
meningkat pesat. Sejumlah buku teks dengan topic pembelajaran visual ditulis. Mungkin buku
yang terpenting adalah Visualizing the Cirriculum yang ditulis oleh Charles F. Hoban, Sr.,
Charles F. Hoban, Jr., dan Stanley B. Zissman (1937). Dalam buku ini, penulis menyatakan
bahwa nilai bahan audiovisual adalah fungsi derajat realismenya.
Tahun 1946, Edgar Dale mengembangkan idenya yang terkenal kerucut pengalaman.

Perang Dunia II
Selama perang dunia II angkatan bersenjata Amerika memproduksi 400 lebih film
pelatihan dan 600 filmstrip dan selama dua tahun (1943-1945) kira kira film ditayangkan hingga
lebih dari 4 juta kali.
Selama perang, film pelatihan juga berperan penting dalam menyiapkan orang orang sipil
untuk bekerja di industry.
Riset dan Perkembangan Media sesudah Perang Dunia II
Sesudah perang berakhir dilakukan beberapa penelitian audiovisual. Penelitian tersebut
terutama untuk mengidentifikasi prinsip pembelajaran yang dapat digunakan dalam desain bahan
bahan visual.
Teori teori komunikasi
Diawal tahun 1950an, gerakan pembelajaran audiovisual menjadi menarik dengan adanya
teori teori komuikasi, seperti model yang dikembangkan oleh Shannon dan Weaver (1949).
Model modelnya berfokus pada proses komunikasi, proses melibatkan pengirim dan penerima
pesan dan saluran atau medium, yang dilalui oleh pesan yang dikirimkan.
Pembelajaran melalui televisi
Mungkin factor terpenting yang mempengaruhi gerakan audiovisual di tahun 1950an
adalah meningkatnya ketertarikan pada televisi sebagai media dalam pembelajaran. Sebelum
tahun 1950an banyak televise digunakan untuk tujuan pembelajaran. Tahun 1952 Komite
komunikasi federal ( AS) membuat 242 saluran televise untuk pembelajaran. Ditahun 1955 ada
17 stasiun televise pendidikan di Amerika dan tahun 1960 jumlahnya meningkat hingga lebih
dari 50.
Perubahan (pergeseran) terminology
Diawal tahun 1970an, kata teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran mulai
diganti dengan kata pembelajaran audiovisual sebagai kata yang digunakan untuk
menggambarkan aplikasi media untuk tujuan pembelajaran.

Komputer: dari tahun 1950an hingga 1995


Sesudah ketertarikan pada pembelajaran menggunakan televise memudar, inovasi
teknologi yang mendapat perhatian para pembelajar adalah computer. Penelitian tentang
penggunaan computer-assisted instruction (CAI) dilakukan di IBM tahun 1950an. CAI pertama
yang didesain dan dikembangkan adalah CAI bahasa yang digunakan untuk sekolah sekolah
umum.
Diawal 1980an, beberapa tahun setelah mikro computer tersedia untuk masyarakat
umum, antusiasme pada peralatan ini memicu penggunaannya untuk keperluan pembelajaran.
Tahun 1983, computer digunakan lebih dari 40% untuk keperluan pembelajaran di semua
sekolah dasar dan lebih dari 75% disemua sekolah menengah.
Banyak pendidik tertarik pada mikro computer karena relative tidak mahal, cukup rapi
diatas meja dan dapat melakukan berbagai fungsi yang sebelumnya dengan dilakukan computer
besar.
Perkembangan terakhir
Sejak tahun 1995 penggunaan computer, teknologi digital dan internet dalam pelatihan
bisnis dan industry. Kemudian merambah ke universitas dan sekolah sekolah hingga program
program pembelajaran jarak jauh. Di tahun 1995, rata rata penggunan computer satu per
sembilan siswa. Selain itu tahun 1995 , 50% sekolah di Amerika sudah memiliki akses internet
dan meningkat hingga 90% pada tahun 1998.
Kesimpulan : Berkenaan dengan Sejarah Media Pembelajaran
Banyak hal yang kita pelajari dengan mereview sejarah media pembelajaran, mungkin hal
yang terpenting adalah membandingkan media dalam praktek pembelajaran dimasa lalu dan
masa sekarang.
Sejarah Desain Pembelajaran
Hampir sama dengan sejarah media pembelajaran, sejarah desain pembelajaran juga
berhubungan dengan penggunaan prosedur sistematis desain pembelajaran.
Asal mula Desain Pembelajaran: Perang Dunia II
Prosedur desain pembelajaran mulai ada sejak perang dunia II. Selama perang, sejumlah
besar psikolog dan pendidik yang melatih dan berpengalaman dalam riset eksperimental
menyusun dan mengembangkan bahan ajar untuk keperluan kemiliteran.
Selain itu para ahli psikologi menggunakan pengetahuannya untuk evaluasi dan tes untuk
membantu memperkirakan kecakapan peserta pelatihan dan menyeleksi yang akan berhasil
dalam suatu program pelatihan.
Perkembangan Lebih Awal: Gerakan Pembelajaran Terprogram
Gerakan pembelajaran terprogram, yang dimulai sejak pertengahan tahun 1950an hingga
pertengahan 1960an, terbukti menjadi factor utama dalam pengembangan pendekatan system. Di
tahun 1954, B.F. Skinner menulis artikel berjudul The Science of Learning and the Art of
Teachingmengawali apa yang disebut revolusi minor dalam bidang pendidikan. Skinner
mendeskripsikan idenya tentang perlunya memperbaiki belajarnya manusia dan karakteristik
yang kita harapkan sesudah belajar untuk membuat bahan pembelajaran efektif.
Popularitas tujuan behavioral
Robert Mager memperkenalkan perlunya mengajari guru untuk menulis tujuan dengan
tulisan Preparing Objectives for Programmed Instruction. Buku ini mendeskripsikan bagaimana
menulis tujuan yang termasuk deskripsi tingkah laku pebelajar yang diharapkan, dalam kondisi
seperti apa tingkah laku itu ditampilkan dan criteria (standar standar) yang akan digunakan untuk
menilai tingkah laku tersebut.
Gerakan Tes Beracuan Kriteria
Diawal tahun 1960an, factor penting lain dalam perkembangan proses desain
pembelajaran adalah kemunculan tes acuan criteria . Sampai saat itu, kebanyakan tes disebut tes
acuan norma, didesain secara luas bagi pebelajar, sebagian siswa bisa mengerjakan dengan bagus
dan yang lainya tidak bisa. Sebaliknya, tes acuan criteria cenderung mengukur seberapa baik
seseorang dapat menunjukkan tingkah laku tertentu atau serangkaian tingkah laku, dengan
mengabaikan kemampuan siswa lain.
Robert M. Gagne: Domain Pengetahuan, Kejadian kejadian dalam Pembelajaran dan Analisis
Hirarkis
Kejadian penting yang lain dalam sejarah desain pembelajaran terjadi pada ahun 1965,
dengan publikasi buku The Condition of Learning yang ditulis oleh Robert Gagne. Dalam buku
ini Gagne mendeskripsikan lima domain atau tipe hasil belajar invormasi verbal, kecakapan
intelektual, kecakapan psikomotor, tingkah laku dan strategi kognitif- yang masing masing
memerlukan kondisi yang berbeda untuk mempermudah belajarnya. Gagne juga memberikan
deskripsi lengkap tentang kondisi untuk masing masing tujuan pembelajaran.
Gagne juga mendeskripsikan sembilan kejadian pengajaran atau aktivitas pengajaran
yang dia anggap perlu untuk mendorong pencapaian berbagai tujuan pembelajaran. Gagne juga
menyatakan bahwa kecakapan kecakapan dalam kecakapan intelektual memiliki hubungan
hirarkis satu sama lain.
Sputnik: Peluncuran tidak langsung evaluasi formatif
Tahun 1957 saat Uni Soviet meluncurkan Sputnik, pemerintah Amerika kaget dengan
kesuksesan Soviet dan kemudian mengeluarkan jutaan dolar untuk memperbaiki pendidikan
matematika dan sains di Amerika. Banyak bahan ajar dibuat tanpa diujicobakan dahulu pada
pebelajar. Beberapa tahun kemudian baru diketahui bahwa bahan yang digunakan tidak
semuanya memberikan hasil baik. Kemudian dilakukan tryout (ujicoba) dan revisi terhadap
bahan yang akan digunakan sebelum benar benar digunakan disekolah. Munculah evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.
Model awal Desain Pembelajaran
Diawal dan pertengahan tahun 1960an konsep yang dikembangkan seperti analisa tugas,
spesifikasi tujuan dan criteria acuan tes dihubungkan bersama membentuk suatu proses atau
model untuk mendesain bahan yang sistematis. Para ahli menggunakan kata seperti desain
pembelajaran, pengembangan system, pembelajaran sistematis dan system pembelajaran untuk
mendeskripsikan model model yang mereka buat dan gunakan.

Tahun 1970an: Perkembangan Ketertarikan pada Desain Pembelajaran


Selama tahun 1970an jumlah model model desain pembelajaran bertambah banyak
hingga lebih dari 40 model teridentifikasi. Secara internasional banyak negara, seperti Korea
Selatan, Liberia dan Indonesia melihat manfaat penggunaan desain pembelajaran untuk
menyelesaikan permasalahan belajar.
Tahun 1980an: Pertumbuhan dan Pengalihan Arah
Di banyak sector, ketertarikan pada desain pembelajaran yang berkembang selama
decade sebelumnya berlanjut hingga tahun 1980an. Ketertarikan dalam desain proses
pembelajaran tetap kuat dalam bisnis dan industry, kemiliteran dan di arena internasional.
Tahun 1990an: Perubahan Pandangan dan Praktek
Selama tahun 1990an berbagai perkembangan berdampak signifikan pada prinsip prinsip
desain dan praktek pembelajaran. Salah satu hal yang paling berpengaruh adalah pergerakan
kecanggihan teknologi yang memperluas ruang lingkup bidang desain pembelajaran. Sebagai
hasilnya, banyak desainer pembelajaran mulai menganalisa desainya dengan lebih hati hati
akibat permasalahan hasil pembelajaran.
Kesimpulan
Meskipun bab ini memisahkan antara sejarah media pembelajaran dan sejarah desain
pembelajaran, ada kesamaan antara keduanya.

Diadaptasi dari buku : Trends and Issues in Desain and Instructional Technology
Robert A. Reiser and John V Dempsey 2002

Anda mungkin juga menyukai