Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Peran Keluarga pada Pasien Gangguan Jiwa dengan Menarik diri
Sasaran : Keluarga pasien di Poliklinik RS Ernaldi Bahar
Hari/tgl : Sabtu, 8 Juli 2017
Tempat : Poliklinik RS Dr.Ernaldi Bahar
Pelaksana : Mahasiswa Keperawatan Universitas Sriwijaya
Waktu : Pkl 07.30 wib

A. TUJUAN
Peserta penyuluhan memahami dan mengetahui bagaimana cara mengatasi
perilaku menarik diri serta merawat keluarga yang mengalami gangguan jiwa dengan
menarik diri.

B. SASARAN
Pengunjung yang datang berkunjung ke poliklinik RS Dr. Ernaldi Bahar pada saat
dilakukan penyuluhan, terutama yang mempunyai keluarga yang mengalami
menarik diri.
C. PEMBAHASAN MATERI
1. Pengertian menarik diri
2. Tujuan perawatan pada klien menarik diri
3. Penyebab menarik diri
4. Gejala klinis menarik diri.
5. Peran serta keluaga dalam merawat klien menarik diri

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflet
F. PENGORGANISASIAN
Moderator : Anggraini
Pemateri : Indah Prahitaningtias
Notulen : Innur Rahmaline Zarina
Fasilitator : Fitri Rahmadani
Dokumentasi : Denny Yoand A

G. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Peserta mampu memahami dan mengerti tentang menarik diri dan cara
penanganannya.

H. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat :
1. Peserta mampu menjelaskan tentang pengertian menarik diri
2. Peserta mampu menjelaskan tentang penyebab menarik diri
3. Peserta mampu menjelaskan tentang gejala klinis menarik diri
4. Peserta mampu menjelaskan tentang tujuan perawatan pada klien menarik diri
5. Peserta mampu menjelaskan tentang peran keluarga dalam merawat klien
dengan menarik diri

I. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN METODE /
PESERTA MEDIA
1.. 5 Menit Pembukaan : Menjawab salam
Membuka kegiatan dengan Mendengarkan
mengucapkan salam. Memperhatikan Ceramah
Memperkenalkan diri Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2.. 30 Menit Pelaksanaan : Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang
pengertian Menarik diri Mendengarkan
2. Menjelaskan tentang
penyebab dan tanda gejala Bertanya Flipchart
Menarik diri. dan menjawab
3. Menjelaskan cara pertanyaan yang
mengatasi Menarik diri. diajukan
4. Menjelaskan peran serta
keluarga dalam merawat
klien dengan Menarik diri.
5. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
3.. 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah Ceramah
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.

4.. 5 Menit Terminasi :


1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta. Menjawab salam Ceramah
2. Mengucapkan salam
penutup.

LANDASAN TEORI

A. Definisi Menarik Diri

Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi

dengan orang lain. Menghindari hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993).
Perilaku yang di munculkan oleh individu yang teramati lewat prilaku yang

maladaptif yang merupakan suatu upaya individu tersebut untuk mengatasi

kecemasannya, berhubungan dengan rasa takut, kesepian, kemarahan, rasa malu,

rasa bersalah, dan rasa tidak aman. (Stuart & Sunden, 1995).

Menarik diri adalah suatu gangguan suatu hubungan interpersonal yang terjadi

akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan prilaku

maladatif dan mengganngu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes

RI,2000)

B. Tanda dan Gejala

o Kurang spontan
o Apatis (acuh terhadap lingkungan)
o Ekspresi wajah kurang berseri
o Afek Tumpul
o Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
o Komunikasi verbal menurun atau tidak ada, klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain / perawat
o Mengisolasi diri (menyendiri)
o Klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan
o Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
o Pemasukan makanan dan minuman terganggu
o Retensi urine dan feces
o Aktivitas menurun
o Kurang energi (tenaga)
o Harga diri rendah
o Menolak berhubungan dengan orang lain
o Klien memutuskan percakapan atau pergi bila diajak bercakap-cakap.

C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi kecemasan
yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme
koping yang sering digunakan pada klien menarik diri adalah regresi, represi, dan
isolasi.
D. Etiologi
1. Faktor Predisposis
a) Faktor Perkembangan
Setiap tahap tumbuh kembang mempunyai tugas yang harus dilalui
dengan sukses. Karena apabila tugas perkembangan tersebut tidak di
penuhi maka akan mengganggu atau menghambat perkembangan
selanjutnya. (Keliat,BA. 2002)
b) Faktor Biologis
Faktor genetik dapat menunjang terhadap kerusakan interaksi sosial
menarik diri. Adanya kelainan-kelainan seperti retardasi mental dianggap
membatasi kapasitas adaptif seorang individu secara umum. (Townsend,
1998).
c) Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan yang
diakibatkan oleh karena norma yang tidak mendukung. Pendekatan
terhadap orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak
produktif seperti lansia, orang cacat, dan orang yang berpenyakit kronis.
Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma, prilaku dan sistem
nilai yang berbeda dari kelompok mayoritas. Harapan yang tidak realistik
terhadap hubungan juga termasuk faktor lain yang berkaitan dengan
gangguan ini (Stuart & Sunden, 1998 )
2. Faktor presipitasi
a) Stressor sosial budaya
Stresor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam
berhubungan, misalnya keluarga yang labil, dirawat di RS.

b) Stresor psikologis
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya
kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas
kecemasan yang ekstrim dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan
individu untuk mengatasi masalah diyakini akan menimbulkan berbagai
masalah gangguan berhubungan (menarik diri)

E. Rentang Respon Menarik Diri

Respon adaptif Respon maladaptif


Menyendiri Merasa sendiri

Otonomi Menarik diri

Bekerjasama Tergantung

Saling tergantung Manipulasi

Impulsif

noreissism

F. Peran serta keluarga dalam merawat klien Menarik Diri

Keluarga Penting Artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien,keluarga

pember perawatan utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan

mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien.

Tujuan Perawatan adalah :

Meningkatkan Kemandirian Pasien


Pengoptimalan peran dalam masyarakat
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

G. Perawatan Dirumah Yang Dapat Dilakukan Oleh Keluarga


1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari
a) Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum, kebersihan
diri dan penampilan.
b) Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian, setrika,
menyapu, dll)
2. Bantu komunikasi dengan teratur
a) Bicara jelas dan singkat
b) Kontak atau bicara secara teratur
c) Pertahankan tatap mata secara teratur
d) Lakukan sentuhan yang akrab
e) Sabar, lembut, tidak terburu-buru
f) Hindari kecemasan pada klien
3. Libatkan dalam Kelompok

a) Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan music, membaca


buku, dll.

b) Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll.

c) Pertemuan keluarga secara teratur

Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi ( merasa


mendengar bisikan, merasa melihat bayangan, merasa ada yang meraba, merasa
mencium bau, yang semua itu sebenarnya tidak ada.

DAFTAR PUSTAKA

Budia Ana Keliat,dkk.1992.Peran Serta Keluarga dalam perawatan klien dengan


gangguan jiwa.buku kedokteran.
Kozier,Barbara.1979.Fundamental of nursing.california:Wesley publishing
company.
Stuart Sundeens,laraia,.1998.Priciples and Practice Psychiaric Nursing.sixth
edition.
Keliat, B.A. 1999. Kumpulan Makalah Keperawatan Jiwa. Tidak di publikasikan.
Stuart. G.W. dan Sundeen. Sj. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend. M.C. 1998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Edisi 3.
Jakarta : EGC
Maramis, W, 2001. Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta: EGC
Stuart dan Sundeen, 2000. Buku Saku Keperawatn Jiwa, Jakarta: EGC
http://rsjdsemarang.blogspot.com/

DAFTAR HADIR PERSERTA PENYULUHAN


DI POLIKLINIK RS ERNALDI BAHAR

NO NAMA PESERTA ALAMAT TTD


1
2

3
4
5
6
7
8

10

11

12

13

14
15
16
17
18

19

20

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Peran Keluarga pada Pasien Gangguan Jiwa dengan


Menarik Diri di Poliklinik RS.Ernaldi Bahar
Oleh :
Anggraini, S.Kep
Innur Rahmaline Zarina, S.Kep
Indah Prahitaningtias, S.Kep
Denny Yoand A, S.Kep
Fitri Rahmadani, S.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017

Anda mungkin juga menyukai