Anda di halaman 1dari 31

PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP AKUNTANSI PERBANKAN

Karakteristik Usaha Perbankan Bank adalah suatu lembaga yang berperan


sebagai perantara keuangan(antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak-pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatanusaha
bank adalah kepercayaan masyarakat (PSAK 31).

Pengertian Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi


bank yang bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan danpenafsiran
data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak. Laporan keuangan
bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas
atau teknik pembukuan, posting dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan
dalam kegiatan operasional suatu bank.

Perlunya Standar Akuntansi Keuangan Mengenai Akuntansi Perbankan


Standar akuntansi keuangan yang khusus bagi perbankan dibutuhkan untuk
memberikan informasi keuangan bank yang mampu mencerminkan keadaan bank
secara wajars ehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat
mengikutiperkembangan usaha bank. Prinsip-prinsip yang diatur dalam Standar
Akuntansi Keuangan juga masih bersifat umum belum mengatur praktek-praktek
akuntansi bagi industri khusus termasuk perbankan. Dalam rangka terciptanya
keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan bank
perlu disusun Standar Akuntansi Keuangan tentang Akuntansi Perbankan.

Tujuan Akuntansi Perbankan

Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia antara lain:

1 Untuk membantu pengguna dalam menyusun laporan keuangan agar


sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk:
1) Pengambilan keputusan investasi dan kredit
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan yang rasional. Oleh karena itu, informasinya harus dapat

1
dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan antara lain meliputi:
a. Deposan
b. Kreditur
c. pemegang saham
d. otoritas pengawas
e. Bank Indonesia
f. Pemerintah
g. lembaga penjamin simpanan
h. masyarakat
2) Menilai prospek arus kas
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang
dapatmendukung deposan, investor, kreditur dan pihak-pihak lain
dalam memperkirakan jumlah, saat, dan kepastian dalam penerimaan
kas di masa depan. Prospek penerimaan kas sangat tergantung pada
kemampuan bank untuk menghasilkan kasguna memenuhi kewajiban
yang telah jatuh tempo, kebutuhan operasional, reinvestasi dalam
operasi, dan pembayaran dividen.
3) Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Pelaporan keuangan bertujuan memberikan informasi tentang sumber
daya ekonomi bank (economic resources), kewajiban bank untuk
mengalihkan sumber daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik
saham, serta kemungkinan terjadinya transaksi dan peristiwa yang
dapat mempengaruhi perubahan sumber daya tersebut.
2 Menciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajianlaporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding diantara
laporan keuangan bank.
3 Menjadi acuan minimum yang harus dipenuhi oleh perbankan dalam
menyusunlaporan keuangan. Namun keseragaman penyajian sebagaimana
diatur dalam PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan Iindoensia) tidak
menghalangi masing-masing bank untuk memberikan informasi yang
relevan bagi pengguna laporankeuangan sesuai kondisi masing-masing
bank.

Jenis - jenis Bank

Jenis bank dilihat dari segi fungsinya. Menurut Undang-Undang Pokok


Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:

2
A. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.Begitu juga dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah.

B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, artinya disini kegiatan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya. Ditinjau dari segi kepemilikan
maksudnya adalah siapa yang memiliki bank tersebut.Kepemilikan ini dapat
dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan. Jenis bank tersebut adalah sebagai berikut:

A. Bank milik pemerintah

Akte maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan


bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu, Bank
Negara Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan
Negara (BTN) Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di
daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing Provinsi. Sebagai contoh, BPD DKI
Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera
Utara, Dan BPD lainnya

B. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta
akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank swasta nasional

3
yaitu, Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra, Bank Danamon,
Bank Duta

C. Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan


hukum koperasi. Sebagai contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia

D. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing.Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar
negeri. Contoh Bank Asing antara lain, Deutsche Bank, American Express Bank,
Bank of America, Bank of Tokyo, Bangkok Bank, Hongkong Bank

E. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional.Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara
Indonesia. Contoh bank campuran antara lain, Bank Sakura Swadarma, Bank
Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Interpacific Bank

Jenis bank dilihat dari segi status. Dilihat dari segi kemampuannya dalam
melayani masyarakat, maka bank dapat dibagi ke dalam dua macam.Pembagian
jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank
tersebut.Kedudukan atau status bank ini menunjukan ukuran kemampuan bank
dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:

A. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
behubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar
negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter
of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini
ditentukan oleh Bank Indonesia.

4
B. Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi


sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya
Bank Devisa.

Jenis Bank dilihat dari cara menentukan harga. Jenis bank jika dilihat dari
segi atau cara dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi
dalam dua kelompok.

A. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang
berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari keuntungan dan
menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode, yaitu:

1 Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti


giro, tabungan maupun deposito.Demikian pula dengan harga untuk
produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah based.
2 Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau
menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
B. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat
berbeda dengan bank yang berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau
pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Dalam menentukan harga
atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
sebagai berikut.

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)


2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (misyarakah)
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

5
5. Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina)

Ruang Lingkup Penerapan Akuntansi Perbankan Akuntansi perbankan


disusun dan diberlakukan bagi perbankan Indonesia termasuk bank perkreditan
rakyat dan lembaga/badan lain yang menjalankan satu atau lebih kegiatan
perbankan. Disamping itu, perlakuan akuntansi untuk lembaga atau perusahaan
lain yang melakukan sebagian kegiatan perbankan juga harus mengacu pada
pernyataan akuntansi perbankan ini

Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan

Dalam memahami proses akuntansi, ada baiknya untuk memahami persamaan


dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun pemahaman antara hak dan
kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau asset. hak ini ada karena
telah timbul kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak
dan kewajiban. Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti
peningkatan hak atau asset. Secara umum persamaannya adalah:

Hak = Kewajiban

Aktiva = Pasiva

Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban
terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban
kepada kreditor atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban terhadap
internal adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian persamaan
dapat diperluas menjadi:

Aktiva = Hutang + Modal

Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan


biaya. Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank
merupakan komponen modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi:

Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan Biaya

6
Atau

Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Keterangan:

Pada sisi kiri terdapat aktiva dan biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat
Hutang, Modal dan Pendapatan. Persamaan ini akan mempermudah bagi pemula
dalam membuat jurnal.

Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat


disimpulkan bahwa:

a. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan


dikredit.
b. Setiap pertambahan biaya akan didebet, setiap pengurangan biaya akan
dikredit.
c. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap
pengurangan/pelunasan hutang akan didebet.
d. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan
didebet.
e. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan
pendapatan akan didebet.

Aktiva bank misalnya berupa kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas
jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan dan aktiva tetap. Hutang bank
misalnya giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal
berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa
pendapatan bunga dan pendapatan lainnya. Sedangkan biaya bank berupa biaya
bunga dan biaya lainnya.

Sistematika Rekening Bank

7
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar rekening perlu ada keseragaman
agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan.
Untuk itu sistematika rekening perbankan diperlukan. Sistematika rekening bank
disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit pertama berisi rubric rekening,
digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening
group. Digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan digit ke lima dan
seterusnya berisi berupa rincian atau rekening individual.

Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.


Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen dan kontijensi dalam tabel.

LAPORAN KEUANGAN BANK

A. LAPORAN KEUANGAN BULANAN


1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada
Bank Indonesia untuk posisi bulan Januari sampai dengan Desember
akan diumumkan pada home page Bank Indonesia.
2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi nbulanan
tersebut sesuai format pada laporan keuangan bulanan dibawah ini.

8
3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara
individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan
seluruh kantor bank.

Tabel 3.1. Format Neraca Bulanan

9
Tabel 3.2. Format Laporan Laba/Rugi Bulanan

10
Tabel 3.3. Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan

11
Tabel 3.4. Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
Bulanan

12
B. LAPORAN KEUANGAN TRIWULANAN
Laporan keuangan triwulanan disusun untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta informasi
keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan
perkembangan usaha bank.
Laporan keuangan triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan
keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan ini
selain wajib diumumkan dalam surat kabar juga akan diumumkan dalam home
page Bank Indonesia.
I. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret dan September
1. Pedoman Umum
a. Laporan keuangan triwulanan terdiri dari laporan keuangan bank
secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi
dengan anak perusahaan.
b. Laporan keungan publikasi triwulanan wajib disusun dalam
bahasa Indonesia dan angka-angka yang disjakikan dalam jutaan
rupiah.
c. Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal
yang wajib dipenuhi. Bila terdapat pos yang jumlahnya material
dan tidak terdapat dalam format tersebut, bank dapat menyajikan
pos tersebut secra tersendiri, namun apabila pos dimaksud
jumlahnya tidak material dapat digabungkan dengan pos lain yang
sejenis.

13
d. Pos-pos yang memiliki bsaldo nihil dalam format laporan
keuangan publikasi triwulanan yang diumumkan di surat kabar
tetap harus dicantumkan dengan memberi garis pendek (-) pada
pos bersangkutan.
e. Penyajian laporan keuangan triwulanan
1) Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan
sekurang-kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan
laporn pada periode yang sama tahun sebelumnya.
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang
sama dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang
diumumkan.
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam
posisi laporan maka penyajian posisi pembanding
hendaknya mengacu pada PSAK Nomor 25 tentang laba
atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar,
dan perubahan kebijakan akuntansi.
f. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom
konsolidasi dapat ditiadakan.
g. Untuk pengisian pemilik bank ndalam format laporan keuangan
publikasi triwulanan, nama pemegang saham yang wajib
diucapkan adalah perorangan atau perushaan yang memiliki
saham sebesar 5% (lima peseratus) atau lebih dari modal bank,
baik melalui atau tidak melalui pasar modal.
2. Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi
triwulanan sekurang-kurangnya terdiri dari :
1) Neraca
2) Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3) Daftar komitmen dan kontinjensi
4) Transaksi valuta asing dan derivative
5) Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
6) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7) Rasio keuangan
II. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni
Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Juni adalah
sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret
dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan

14
keuangan bank konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib
menyajikan neraca, laporan perusahaan induk di bidang keuangan yang
merupakan hasil konsolidasi dan kontinjensi seluruh perusahaan di
dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan
laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi
perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku.
2. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk dibidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
III. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember

Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi


Desember adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan
untuk posisi Maret, Juni, dan September dengan beberapa tambahan sebagai
berikut:

1. Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain
menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan
keuangan bank konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib
menyajikan necara, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan
yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk
di bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi
perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntasi
yang berlaku.
2. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit
oleh akuntan publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan

15
wajib dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab
(partner in charge), nama kantor akuntan publik, dan opini yang
diberikan.
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang
keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca damn
laporan laba rugi yang disajikan dalam laporan audit (audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan
keuangan atau perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk
perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya.

Tabel 3.5. Format Neraca Triwulanan

16
17
18
Table 3.6 Format Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba

19
20
21
22
23
24
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

25
26
27
C. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala


mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan
kinerja bank.

Laporan tahunan berisi:

1. Informasi Umum

Informasi umum dalam laporan tahunan bank berisi:

a Kepengurusan
b Rincian kepemilikan saham
c Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data
mengenai iktisar data keuangan dan rasio keuangan.
d Sasaran,strategi dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam
pengembangan usaha bank.

28
e Laporan manajemenyang menyajikan informasi mengenai pengelolaan
bank oleh pihak manajemen
2. Laporan keuangan Tahunan

Laporan keuangan tahunan mencakup hal-hal berikut ini:

a Laporan keuangan bank, yang terdeiri dari: Neraca, laporan laba


rugi,laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
b Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan
bank dan perusahaan anak, yang trdiri dari: neraca, laporan laba
rugi,laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.
c Laporan keuangan konsolidasi disertai opini dari Akuntan Publik.
d Laporan keuangan perusahaan induk yang telah di audit oleh Akuntan
Publik, yang terdiri dari:
Laporan keuangan perusahaan induk yang merupakan konsolidasi dari
seluruh perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku ,terdiri dari: neraca, laporan laba rugi,laporan perubahan
ekuitas dan daftar komitmen dan kontijensi.
Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang
keuangan maka laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan
keuangan perusahaan induk.
3. Opini dari akuntan Publik

Opini dari Akuntan Publik memuat pendapat Akuntan Publik atas Laporan
Keuangan Konsolidasi.

4. Aspek Transparansi yang Terkait dengan Kelompok Usaha

Untuk transparansi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang
terkait dengan kegiatan didalam kelompok usaha, yang terdiri dari:

a Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik


terakhir, serta struktur keterkaitan kepengurusan dan pemegang
sahamyang bertindak atas nama pemegang saham lain.
b Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dengan memperhatikan hal-hal berikut:

29
Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam PSAK.
Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa antara lain meliputi : kepemilikan silang, transaksi dari suatu
kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha
lain, pengelolaan likuiditas jangka pendek, penyediaan dana yang
diberikan atau diterima oleh perusahaan lain, eksposur kepada
pemegang saham dalam bentuk pinjaman, komitmen dan garansi
;pembelian atau penjualan aset
5. Aspek transparansi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan
indonesia (PAPI), dan Laporan Keuangan Publikasi Laporan

Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan


sebagaimana ditetapkan dalam PSAK dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan
tersebut terdiri dari :

a Laporan keuangan
b Komitmen dan kontigensi
c Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait
d Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit yang direstrukturasi
e Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang telah dibentuk
dibandingkan dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif yang
wajib dibentuk.
f Persentase pelanggan dan penghapusan batas maksimum pemberian kredit
g Perhitungan kewajiban Penyediaan Modal Minimum
h Transaksi spot dan transaksi derivative
i Rassio posisi devisa netto
j Beberapa rasio keuangan bank
k Aktiva bank yang dijamin
l Kredit Usaha Kecil (KUK)
6. Eksposur dan Manajemen Risiko

Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko mencakup informasi


mengenai identifikasi risiko (risk identification), dan pengukuran terhadap risk
eksposure yang dihadapibank (risk measurement) serta praktek menajemen risiko
lainnyayaitu pemantauan (risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk
controlling).

30
7. Informasi Lain

Informasi lain terdiri dari :

a Langkah-langkah dan rencana alam mengantisipasi risiko pasar atas


transaksi mata uang asing.
b Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan
c Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publik
(subsequent event)

DAFTAR PUSATAKA

Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Edisi III.

Coursehero.com. Ruang lingkup akuntansi bank

Kajianpustaka.com. 2013. Jenis jenis bank

Novi-greendfield. 2013. Pengertian ruang lingkup jenis jenis

31

Anda mungkin juga menyukai