MARTABAT 7
Mempersembahkan TUJUH (7) martabat alamTentang martabat perwujudan diri rahasia Allah SWT atau dikenal juga
Martabat Tujuh, itu terbagi ia kepada 7 Alam;Ke tujuh-tujuh martabat atau alam ini terkandung ia di dalam surat-Al Ikhlas
..
Seperti Firman lagi dalam Al-Quran:"Setelah diketahui demikian maka tidaklah patut disamakan Allah Tuhan yang
menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya diri-diri itu, (dengan makhluk yang tidak bersifat demikian). Dalam
pada itu, mereka yang kafir telah membuat beberapa makhluk sebagai sekutu bagi Allah. "
Maka kita yang beriman pada Allah dan Rasulullah serta Hari Kiamat, percaya bahwa Alam-Alam yang ada ini dengan
nama Dunia, Buana, Maya Pada, adalah dijadikan Allah Maha Esa. Demikian juga penghuni tiap-tiap Alam itu, serta apa
pada tiap-tiap Alam itu. Kewajiban kita sebagai seorang Muslim paling tidak mengetahui tujuh Alam.
Adapun Alam Lahut itu adalah mertabat Latain artinya tidak ada pernyataan, maka dinamakan Alam Lahut itu adalah
Asma 'Zat, artinya Isma' Zat Allah Taala Zat yang belum bernama Allah, hanya dengan bernama Zat Ahadiah
Di dalam mertabat Alam Lahut, Asma 'Zat yang Maha Suci itu adalah tujuh Asma'nya yaitu: -
2. GHAIBUL GHUYUB artinya, tidak ada berpihak dan tidak bertempat, tidak Ia diatas, di bawah, di kiri, di kanan, di depan
dan di belakang.
3. AHADIAH artinya dari pihak yang tidak sampai ke pengenalan para-para Nabi, apa lagi yang lain dari Nabi-nabi, yang
mengetahui hanya dia.
4. GHAIBUL HAWIAH artinya, dari pihak Ia tidak berzat, berisma 'dan berakal seperti manusia.
6. ABADAN ABADA artinya tidak ada yang mengetahui wujudnya sesuatu semuanya
7. LATAIN artinya tidak dapat dipikirkan oleh akal, Makrifat orang-orang yang Arifin Billah. Alam Lahut pada mertabat
Latain, DIAlah Zatul, MUTLAK yang tidak bercerai dan tidak berkumpul, semata-mata DIA, belum lagi bernama ALLAH,
karena belum ada NUR MUHAMMAD SAW. Berkenaan dengan ILMU Tajali Alam Lahut tidak ada Ilmu pada Nur
Muhammad, hanya DIA yang bertajali semata.
Adapun Alam Jabarut adalah di dalam martabat Tain Awal artinya pernyataan yang pertama atau kecintaan yang
pertama, maka di dalam martabat Tain Awal itu Tuhan bernama: -
1. Wahdah
2. AGHNAGHUL MUTLAK
3. WUjud AM YA
4. WUjud DOA
5. NUR ALLAH
6. NURUL AHADIAH
7. NUR SYAKSANI
Dinamakan Asma 'Sifat Tuhan yang bernama ALLAH TAALA atau Wahdah artinya kasrah. Arti kasrah itu Huruf, Arti Huruf
itu Asma.
Dinamakan HAKIKAT MUHAMMAD yaitu sifat Allah bersama zat Allah, Zat Allah menjadi hakikatnya. Zat yang berdiri
pada Zat Allah yang menjadi hakikatnya.
Dinamakan AN-NUN yakni bukan tinta yang di dalam tintanya segala huruf. Rupa hakikat-hakikat segala sesuatu adalh
maujud secara ijmali
Dinamakan AN-nuat artinya bijih benih yang di dalamnya terhimpun secara umum sautu pohon bersama batang, dahan,
daun-daun sebagai perbandingan hakikat segala sesuatu.
Dinamakan NUQTHAH artinya hal yang satu, Ia adalah asal segala huruf. Ia juga menerima dan mengandung segala
huruf yang ingin disuratakan.
Juga dinamakan degan Nurullah, NURL AHADIAH, HAKIKAT ROH, ROH IZAPI, NYAWA MUHAMAD, NYAWA ROHANI, HATI
LATIFUL KALBU, TITIK IALAH BA.
Di kala Alam Jabarut itu nyatalah Nur Muhammad yang dijadikan Allah Taala dari NUR ZAT ALLAH. Maka di kata itu ada
NAFI dan Ithbat dan berkumpul tidak bercerai.
Adapun alam malakut itu adalah pada mertabat Tain Sani artinya pernyataan yang kedua, maka dinamakan Ismul ASMA
'Tuhan bernama WAHADIAH. Dinamakan Wahadiah itu adalah Zatul AHADIAH MAUSUP SIFATUL Wahdah.
1. WAHIDIAH
2. ALLAH
3. RAHMAN
4. RAHIM
5. BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
6. Zatul Ma'bud
-Tidak ada di sana itu melainkan zatnya dan segala sifatnya yang qadim ini, yaitu yang belum keluar lagi dari kalimat
"KUN"
- Ia tidak mencium bau ada sekali-kali "kai-nun" yaitu setiap adanya itu ada permanen seperti ada jua.
Dinamakan ALAM HAKIKAT, ROHANI, NYAWA ADAM, ALAM QALBI, ALAM akhirah, ALAM INSAN BATIN, ALAM
KAYANGAN
Maka jadilah ROHANI yang dinamakan nyawa Adam, nyawa kita. Maka nyawa kita yang belum bertubuh dengan nama
ROHANIUN. Maka Rohani itulah yang mendoakan jasadnya yang menjadi ADAM, maka jadilah Adam Awal. Di kala Tain
Sani ada Nafi dan Isbat, berkumpul dan bercerai, karena itu Tuhan jadikan ALAM ROH dari alam malakut.
a. ALAM ROH
b. ALAM MISAL
c. Alam ajsam
d. ALAM INSAN
Adapun Rohani itu Afaal Muhammad, adapun Ayan Sabitah itu Asma Muhamad, adapun Insan itu Sifat Muhammad,
adapun Zatul Muqid itu Zat Muhammad. Maka semua yang tersebut itu adalah baru. Maka dari Afaal Muhammad itu
jadilah Pohon Dunia ini, maka dunia ini, maka dunia ini untuk tempat Roh-roh berjasad dengan lembaganya yang berupa
manusia yaitu Adam. Dunia dijadikan supaya semua Rohani-rohani (Rohaniun) yang telah ada itu, yang di dalam Alam
Roh itu agar dapat turun ke dunia dan memiliki tubuh yang dinamakan lembaga manusia dan dengan tubuhnya itu yang
dinamakan jasad itu, dapatlah Rohani menunaikan dn tugasnya kepada Allah Taala sebagaimana yang diikrarnya,
sebagaimana yang diisyaratkan oleh Firman: - "Apakah tidak aku ini Tuhanmu, mengatakan mereka Bala Syahiduna."
Arsyur Azim
Jabal Qaf
7 lapis bumi
7 lapis langit
Segala galaksi
Bumi Kita
Dinamakan ALAM ARWAH atau ROH yakni arwah segala ambiya, mursalin dan segala mu'min
Dinamakan ASHLUL ARWAH yaitu Mazh harul atam, Jadi "Khatamun nabiyin wa syaidul mursalin wa rahmatul lil alamin"
Dinamakan juga CAHAYA MUHAMMAD, ALAM NYAWA, martabat WUJUDIAH, Alama di bawah kalimat "KUN",
Pemerintah Alam Saghir dan Alam Kabir, TAIN TSALASA, ALAM ROH, NYAWA KITA.
Adapun Alam Roh lebih dahulu dijadikan Allah dari Dunia yang fana ini. Adapun Dunia ini adalah ibarat layar putih dan
pentas ke Rohaniun itu yang datang ke dunia menjalankan tugas dan peran masing-masing, yang jadi seniman dengan
lakunnya.
a. FUAD
b. KALBUN
c. LABBIN
d. SUDUR
e. KABAD
f. SAUDA '
g. SYIFAP
b. membuat Ahsan
maka dengan itu maka adanya jalan nafsu itu dua yaitu: -
b. jalan nafsu yang bernama Hati Nurani maka Roh-roh yang taat pada sisi
Tuhan, setelah berganti dengan nama nyawa karena ada memiliki jasad masing-masing maka
c. martabat Ubudiah
mana-mana Roh yang tidak taat setelah ada memiliki jasad masing-masing itu, maka jadilah tiga mertabat yaitu: -
a. Bangsa hewan
Maka Alam Roh itu adalah Alam Ghaib. Ia lebih adanya dari Dunia yang luas ini, di sanalah nyawa manusia yang sebelum
bertubuh telah ada. Setelah 125 tahun Nur Muhammad itu telah ada dan semua nyawa-nyawa manusia itu di kenal
dengan nama Roh, tetapi mertabat Roh dewasa itu seperti mertabat binatang, karena tidak menanggung tugas dan
tanggungjawab. Hanya setelah ia berjasad dan hidup di dalam dunia ini masing-masing memiliki tugas, maka baharulah
ada derajat masing-masing di sisi Tuhan dan nyawa itu tidak lagi disebut Roh, hanya ketika jasad itu mati ia akan
berpulang menghadap Allah Taala dengan nama Roh, yaitu diri atau Jiwa.
Dengan nama Roh ia dikenal dengan nama Rohani pulan bin pulan tertulis kepadanya. Dengan nama jiwa ia di kenal
dengan nama jiwa, misalnya: -
a. Jiwa Amarah
b. Jiwa Lawamah
c. Jiwa Sawiah
d. Jiwa Natikah
e. Jiwa Mulhammah
f. Jiwa Mutmainnah
Maka pada jiwa itulah tertulis namanya pulan bin pulan, senang atau susah, bahagia atau celaka, menurut amal dan
fielnya di dalam dunia ini menurut penilaian 'atikad-atikadnya dan tauhidnya serta makrifatnya kepada Tuhan yang Maha
Esa.
5. ALAM MISAL
Alam segala rupa, perceraian Roh Muhammad. Alam segala warna. Alam Khayal. Alam ARDHUS SIMSIMAH, Ardhul
haqiqah.
Di dalam Alam Misal maka Roh Muhammad bercerailah dengan Roh-roh yang lain yang berbagai nama, tetapi pada
mulanya dinamakan Rohaniun (Rohani-rohani). Maka semua Rohaniun itu berasal dari Roh Muhammad Rasulullah SAW.
jika tidak berpegang pada dasar yang tiga itu, bukanlah spiritual dari orang-orang mukmin atau orang-orang Islam. Roh
Muhammad itulah jadi Roh seseorang, yang jadi nyawa seseorang, yang jadi hati seseorang, tetapi ia telah bercerai di
dalam mertabat Alam Misal. Segala roh-roh itu adalah jadi kata bidalan "Ulat lupakan daun". Nyawa-nyawa manusia yang
bukan alim dalam Ilmu Ketuhanan, hanya Firman jalan nafsu yang bernama Hati Sanubari dengan syahwatnya dan jiwa
raga yang memandang lahir alam ini semata-mata
ibarat sesuatu yang telah tersusun dari bagian-bagian, tetapi masih bersifat halus, tidak dapat dipisah-pisahkan.
Alam Misal adalah tingkat kelima dalam proses pentajallian Empunya Diri dalam menyatakan rahasia diriNya untuk di
tanggung oleh manusia. Untuk menyatakan dirinya Allah SWT, terus menyatakan diriNya melalui diri rahasianya dengan
lebih nyata dengan membawa diri rahasianya untuk di kandung pula oleh bapak yaitu dinamakan Alam Mithal.Untuk
menjelaskan lagi Alam Mithal ini adalah dimana unsur rohani yaitu diri rahasia Allah belum menyatu dengan tubuh
materi. Alam Mithal jenis ini di alam malakut. Ia merupakan transisi dari alam Arwah (alam Roh) menuju ke alam Nasut
maka itu dinamakan ia Alam Mithal di mana proses peryataan ini, perwujudan Allah pada martabat ini belum lahir, tetapi
Nyata dalam tidak Nyata.Diri rahasia Allah pada martabat Wujud Allah ini mulai di tajallikan ke ubun-ubun bapa, yaitu
perpindahan dari alam roh ke alam Bapa (Mithal).
Alam Mithal ini terkandung ia di dalam "Walam yakullahu" dalam surat Al-Ikhlas yaitu dalam kondisi tidak bisa di
bagaikan. Dan seterusnya menjadi "DI", "Wadi", "Mani" yang kemudian di salurkan ke satu tempat yang berafiliasi di
antara diri rahasia batin (ruh) dengan diri kasar Hakiki di dalam tempat yang disebut rahim ibu. Maka terbentuklah apa
yang di katakan "Maknikam" ketika terjadi bersetubuhan diantara laki-laki dengan perempuan (Ibu dan Bapak)Perlu
diingat tubuh rahasia pada masa ini tetap hidup sebagaimana awalnya tetapi di dalam kondisi rupa yang elok dan tidak
binasa dan belum lagi lahir. Dan ia tetap hidup tidak mengenal ia akan mati.
Dinamakan alam Mulki artinya barang yang tersedia dengan mata kepala.
Dinamakan Alam Tanah, Air, Api Angin (anasi r 4 istimewa di sisi Allah) yaitu diajadikan dari tanah Nurani, Air nurani, Api
Nurul Azam, Angin Nurani.
Dinamaka ALAM MILADUTHALASA yaitu ALAM Maadan (alam galaksi, Alam Nabati (alam Tumbuhan), Alam hewani
(alam binatang)
Maka hati yang bernama Roh itu telah jadi beberapa-bilang nama karena menurut berapa banyaknya jumlah manusia dan
hewan yang dilahirkan di dunia ini dengan nama:
a. Hati sanubari
b. jantung sanubari dan itulah hati yang tabie, alami kepada makhluk.
Setiap makhluk yang ingin menjadikan Dirinya pada derajat sebenar-benar Insan yaitu: -
a. Insan Rabbubiah
b. Insan Mausup
c. Insan Ubudiah
Pada merekalah yang tersebut itu mempelajari Ilmu Tasaup dan Ilmu Tasawwuf yang sebenarnya, dari Tasaup Islam dan
dari guru-guru yang Mursyid.
Kata pepatah: "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Kalau guru-guru yang bukan Mursyid itu akibatnya tidak
mendapat Hidayah dan Taufik. maka jadilah hati itu beberapa nama dan beberapa sifat, tetapi tidak beberapa di Zat.
7. ALAM INSAN
- ARWAH (Hadits)
Adapun Alam Insan itu, perhimpunan pada segala martabat. Pada sisi Allah martabat Insan itu tiga hal: -
a. martabat manusia Rabbubiah, yaitu Insan Khusus Ul Khusus
Maka jadilah martabat Alam Insan itu pernceraian manusia yang Kamil, karena awalnya dulu ia kamil di sisi Allah, di
dalam Alam Ghaib, sesudah ujud Alam Insan, maka manusia itu sudah tidak kamil karena masing-masing membawa
haluan untuk hidup di dalam dunia ini, menurut apa yang diperoleh oleh panca indera yang lima. Karena itulah Insan, di
dalam ajaran Ilmiah yang mengatasi Sains yang dinamakan Rohani,
Berbagi
2 komentar:
wemy nurkholish 23 November 2014 23.09
apa hubungannya antara alam mitsal dg ayat wa lam yakun lahu? tolong dijelaskan...
Balas
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Sunar Anom
Ikuti 130