Anda di halaman 1dari 8

Pengertian kulit

Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan
tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga lubang-lubang masuk. Pada
permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.

Lapisan kulit
1. Epidermis
Stratum korneum.
Lapisan ini terdiri dari banyak lapisan tanduk (keratinasi), gepeng, kering, tidak berinti, inti selnya
sudah mati, dan megandung zat keratin.

Stratum lusidum.
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah banyak yang kehilangan inti
dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya terdapat pada
telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu pipa yang bening, batas-batas
sel sudah tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.

Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti ditengah dan sitoplasma berisi
butiran (granula) keratohiali atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda
asing, kuman dan bahn kimia masuk ke dalam tubuh.

Stratum spinosum/stratum akantosum.


Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan .
sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop, sel-selnya terdiri dari sel yang
bentuknya polygonal/banyak sudut dari mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini berfungsi untuk
menahan gesekan dan tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan terdapat di daerah tubuh yang banyak
bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki. Disebut
akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel
yang lain yang disebut intercelulair bridges atau jembatan interselular.

Stratum Basal/Germinativum.
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum germinativum
menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induk. Bentuknya silindris (tabung)
dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.
Sel tersebut disusun seperti pagar pagar (palisade) dibagian bawah sel tersebut terdapat suatu
membran disebut membran basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas
terbawah dari pada epidermis dengan dermis.
Ternyata batas ini tidak datar tapi bergelombang, pada waktu korium menonjol pada epidermis
tonjolan ini disebut papilla kori (papilla kulit). Dipihak lain epidermis menonjol kea rah korium,
tonjolan ini disebut Rute Ridges atau rete peg = prosessus inter papilaris.

2. Dermis.
Struktur lapisan dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membrane basalis
dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya diambil sebagai
patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari 2 lapisan:
Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).
Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis. Baik
pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari serabut-serabut yaitu serabut kolagen, serabut
elastis, dan serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda.
Serabut kolagen, untuk memberikan kekuatan kepada kulit, serabut elastic untuk memberikan
kelenturan pada klit, dan retikulus terdapat terutama disekitar kelenjar dan folikel rambut dan
memberikan kekuatan pada alat tersebut.

Unsur sel:
Unsur utama sel dermis adalah fibroblast, makrofag, dan terdapat sel lemak yang berkelompok.
Disamping itu ada juga sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada lingkungan epidermis yang
banyak mengandung pigmen misalnya areola mammae dan sekitar anus.

Serat otot:
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk berkas dihubungkan dengan folikel
rambut (muskulus erector fili) bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah yang cukup banyak pada
kulit, putting susu, penis, skrotum dan sebagian perenium.

3. Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke
pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut perikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat dan
juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan).
Guna perikulus adiposus adalah sebagai Shok breker = pegas/bila tekanan trauma mekanis yang
menimpa pada kulit, Isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbun kalori, dan
tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat
otot.

Jaringan kulit
Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringanyaitu jaringan
epitelyang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat (penunjang) yang menumbuhkan
lapisan dermis (kulit dalam).
Kelenjar-kelenjar kulit.
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan kelenjar mamae.

a) Kelenjar sebasea.
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah folikel rambut.
Kelenjar yang tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke permukaan kulit
seperti yang terdapat pada glans penis, labium minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.
Kelenjar ini terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan.
Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah
control hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat untuk pemeliharaan
kesehatan kulit.

b) Kelenjar keringat.
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang; terdapat pada seluruh
kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak
terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian sekretorisnya terletak di dalam dermis atau
hypodermis dan bergabung membentuk massa tersendiri.
Duktusnya keluar menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan epidermis dan
berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit. Tempat bermuaranya disebut pori keringat.
Terdapat 2 macam kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
1) Kelenjar keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian dalam dan telinga luar, telapak tangan,
telapak kaki dan dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari (epidermis) dan kulit
dermis. Salurannya berkelok-kelok keluar dan berada pada lapisan jangat yang berjalan lurus ke pori-
pori keringat.
2) Kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar
alat kelamin dan dubur.
Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya berbelok-belok kemudian lurus menuju
epidermis dan bermuara pada folikel rambut.

c) Kelenjar payudara (glandula mamae).


Glandula mamae termasuk kelenjar kulit karena berasal dari lapisan ektodermal yang secara
fungsional termasuk sistem reproduksi. Kelenjar ini terletak di atas fasia pektoralis superfisilis yang
dihubungkan dengan perantaraan jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Kelenjar ini melekat erat
dengan kulit diatasnya. Disekitar putting susu (papila mamae) terdapat reticulum kutis yang tumbuh
dengan baik dan dinamakan ligamentum suspensorium. Ke dalam putting susu bermuara 15-20
duktuli laktiferus.
Disekitar papilla mamae terdapat areala mamae yang mengandung kelenjar sebasea montgomeri
(glandula areola mammae) yang berfungsi untuk melindungi dan melicinkan putting susu pada
waktu bayi mengisap. Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli tampak kecil dan
padat berisi sel-sel granular. Pada waktu hamil, alveoli akan membesar dan sel-sel membesar.

Pigmentasi kulit.
Warna kulit ditentukan oleh faktor warna kulitnya sendiri. Kandungan karoten (pigmen) darah pada
pembuluh darah, dermis memberikan warna kemerahan dan kandungan pigmen melanin
memberikan bayangan coklat.
Melanin terletak di dalam lapisan basal dan bagian bawah lapisan taju yang dibuat oleh epidermis
khusus yaitu melanosit yang bertebaran diantara keratinosit lapis basal dan lapis taju dalam folikel
rambut dan jaringan ikat dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan oleh karena perbedaan jumlah
dan ukuran melanosom di dalam keratinosit.
pigmentasi kulit tergantung dari berbagai faktor yaitu keturunan, hormone, dan lingkungan. Faktor
genetic mempengaruhi ukuran satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH
(melanosit stimulating hormon) merangsang perpindahan melanosom ke dalam cabang-cabang
sitoplasma melanosit dan keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan kegiatan
enzim melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan penimbunannya di dalam keratinosit
sehingga kulit menjadi coklat.

Pembuluh darah.
Pembuluhdarah kulit terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu:
1) Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.
Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis, dari anyaman ini berjalan
arteriole pada tiap-tiap papilla kori.
2) Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.
Anyaman ini terdapat antar korium dan subkutis, anyaman ini memberikan cabang-cabang
pembuluh nadi kea lat-alat tambahan yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga membentuk anyaman pembuluh nadi yang terdapat pada lapisan
subkutis. Cabang-cabang ini kemudian akan menjadi pembuluh darah balik/vena yang juga akan
membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang ke dalam.
Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan 1/5 dari darah yang
beredar malalui kulit. Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar
oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyaeri dan emosi, penyempitan dan
pelebaran ini terjadi secara reflek.

Saraf kulit.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari
saraf-saraf motorik dan saaf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan
saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit
ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima
rangsangan.
Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis,
disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.

Pelengkap kulit.
a. Kuku.
Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan dorsal falang terkhir
jaringan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis dan epidermis.
1) Struktur kuku.
Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di bawahnya menjadi dasar
kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh lipatan kulit yang merupakan dinding
kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan
kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di dalam
dasr kuku.
Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebgai epikondrium
atau kutikula.
Bagian dari kuku, terdiri dari:
Ujung kuku atas ujung batas.
Badan kuku yang merupakan bagian yang besar.
Akar kuku (radik).

2) Pertumbuhan kuku.
Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar, kuku menghasilkan geseran lambat lempeng kuku di
atas dasr kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5 mm perminggu.
b. Rambut.
Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan tersebar disekujur
tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, lingkung lubang
dubur dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang yang bebas dan akan yang tertanam dalam
kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang bersal dari epidermis
(epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).

1) Struktur rambut:
Medula. Merupakn bagian tengah rambut yang longgar terdiri dari 2-3 lapis sel kubis yang
mengkerut satu sam lain, dan dipisahkn oleh ruang berisi udara.
Korteks. Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa lapis sel gepeng, panjang,
dan berbentuk gelombang yang membentuk keratin keras.
Kutikula. Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula tidak berinti, kecuali yang
terdapat pada akar rambut.

2) Folikel rambut.
Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarang akar
dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel
yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla di tempat
persatuan akar rambut dan selubungnya.

3) Sarung akar asal dermis.


Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang berjalan memanjang sesuai dengan lapisan
reticular dermis.
Lapisan tengah lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan dalam berupa sabk
homogeny sempit yang disebut glassy, membrane basal di bawah epidermis. Sarung akar rambut
luar mempunyai selapis sel polygonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis.
Sedangkan sarung akar rambut dalam merupakan sarung berat tanduk yang membungkus akar
rambut yang sedang tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga ditemukan pada epidermis.

4) Susunan rambut:
a) Batang rambut, merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dilihat potongan
sebuah rambut dari luar ke dalam sbb:
(1) Selaput rambut (kutikula), merupakan lapisan yang paling luar dan terdiri dari sel-sel
tandukyang tersusun disasak dengan baik.
(2) Kulit rambut.
Korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal dan terdiri dari lapisan tanduk berbentuk
kumparan yang tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin.
(3) Sumsum rambut (medula), merupakan bagian yang paling dalam yang dibentuk oleh sel
tanduk dan bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisi udara.
(4) Akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit dan terselubung oleh kandung rambut
(folikel rambut). Akar rambut ini tertanan amat dalam hingga dapat mencapai lapisan hypodermis.
Akar rambut terdiri dari:
Kandung rambut yaitu tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit samapai
pada bagian umbi rambut.
Papil rambut, merupakan bagian bawah folikel rambut yang berbentuk lonjong seperti telur yang
ujung bawahnya terbuka dan berisi jaringan ikat tanpa serabut elastic.
Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel
bening yang terus menerus bertambah banyak dan berkembang secara mitosis.
(5) Otot penegak rambut
Muskulus erector pili merupakan otot penegak rambut yang terdiri dari otot polos yang terdapat
pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastic. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan
tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya akan didorong keluar untuk melumas
rambut.
(6) Pertumbuhan rambut.
Pertumbuhan rambut terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan
belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papilla rambut. Sel-sel pada dasar folikel
menjadi sarung akar rambut luar sel-sel matriks rambut merupakan tratum malpigi epidermis yang
akhirnya menjadi sel-sel ber zat tanduk. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu yaitu
untuk rambut kepala 0-3 tahun dan bulu mata 3-4 bulan.

Kulit sebagai indera peraba.


Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda-beda menurut ujung saraf
yang dirangsang, panas, dingin, dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang
berat dari suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang.
Panca indera peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas panas yang ada
pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga
dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan
dari luar diteruskan kepusat saraf di otak.

Sensasi indera peraba dari kulit.


Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit. Reseptor-reseptor tersebar
luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia. Reseptor masing-masing berbeda-beda,
yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin, dan panas.
Reseptor yang terletak di lapisan epitel, ditemukan pada mukos mulut dan traktus respiratorius
untuk rasa raba dan rasa sakit, dan jaringan pitel gepeng berlapis-lapis pada bagian akar rambut.
Reseptor yang terletak pada jaringan ikat sangat banyak terletak pada kulit dibawah lapisan mukosa
disekitar sendi, pleura, endokardium, peritoneum, dan lain-lain.

Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam kulit berbeda-beda
menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua perasaan ini berlainan. Di dalam
kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan sensitive terhadap dingin dan sakit.
Perasaan yang disebabkan tekanan yang sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang
menentukan dan menilai berat suatu benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot
dan sendi.

Fungsi kulit
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup
secara umum yaitu:
I. Fungsi proteksi.
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya terhadap
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).
Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan
jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turutberperan dalam melindungi
kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).
Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap
berbagai zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak
zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang
menyebabkan keasaman kulit antara PH 5-6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur
dan sel-sel kulit yang telah mati melepaskan diri secara teratur.

II. Fungsi absorbs.


Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah
menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2,
CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan
absorpsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan
dapat berlangsung melalui celah diantara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran
kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.

III. Fungsi kulit sebagai pengatur panas.


Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya
penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu
normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian
persarafan dan vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit
menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan
cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi pucat
dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot, dan pembuluuh darah
kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup
baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin).

IV. Fungsi ekskresi.


Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolism dalam
tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk
melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungikulit) ini menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan
keasaman pada kulit.

V. Fungsi persepsi.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons terhadap rangsangan
panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan
diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.

Reaksi putih.
Bila ujung suatu objek ditekan perlahan-lahan pada kulit, garis tekanan menjadi pucat (reaksi putih).
Rangsangan mekanik menimbulkan konstriksi sfingter kapiler dan darah mengalir keluar dari kapiler,
respons ini tampak kira-kira 15 detik.

Tripel Respons.
Bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing, sebagian reaksi putih terdapat
kemerahan. Pada tempat tersebut diikuti pembengkakan, bintik kemerahan sekitar luka yang
disebabkan dilatasi kapiler merupakan suatu respons langsung dari kapiler terhadap tekanan.
Pembengkakan local disebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan venolus. Kemerahan karena
dilatasi arteriola dan denarvasi karena hambatan saraf menimbulkan rasa nyeri.

Hiperemia Aktif.
Hiperemia aktif yaitu kelainan jumlah darah dalam suatudaerah yang dihidupkan kembali setelah
periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh darah yang terjadi pada organ dalam kulit
darah mengalir dalam pembuluh darah yang melebar membuat kulit menjadi sangat merah karena
efek lokal hipoksia dan dipengaruhi oleh zat kimia.

Anda mungkin juga menyukai