Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi pada Karyawan Auto 2000 Sukun Malang)

Nadiya Lifa Ningrum


Arik Prasetya
Muhammad Faisal Riza
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: Naydita@ymail.com

ABSTRAK
Hasil penelitian analisis regresi liner berganda menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja Fisik berpengaruh
signifikasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Toyota Auto 2000 Sukun Malang, ditunjukkan dengan nilai
signifikansi t sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05) dengan koefisien regresi sebesar 0,435.
Lingkungan Kerja Non Fisik berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Toyota Auto
2000 Sukun Malang, ditunjukkan dengan nilai signifikansi t sebesar 0,013 lebih kecil dari = 0,05 (0,013 <
0,05) dengan koefisien regresi sebesar 0,246. Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Toyota Auto 2000 Sukun
Malang, ditunjukkan dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 (0,000 < 0,05) dan
mampu memberikan kontribusi terhadap variabel Kinerja Karyawan sebesar 60,1% dan sisanya sebesar
39,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci : Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik, Kinerja Karyawan

ABSTRACT
The research result of multiple linear regression analysis shows that Physical Work Environment influenced
significantly to the Employee Performance in PT. Toyota Auto 2000 Sukun Malang, its showed by
significance t value for 0.000, less than = 0.05 (0.000 < 0.05), regression coefficient is 0.435. Non
Physical Work Environment influenced significantly to the Employee Performance in PT. Auto 2000 Sukun
Malang, its showed by significance t value for 0.013, smaller than = 0.05 (0.013 < 0.05), regression
coefficient is 0.246. Physical Work Environment simultaneously has influence significantly to the Employee
Performance in PT. Toyota Auto 2000 Sukun Malang. it can be seen from significance F value for 0.000
smaller than = 0.05 (0.000 < 0.05) and it has contribution to the variable of Employee Performance for
60.1% and the remaining for 39.9% influenced by other factors that not examined in this research.

Keywords: Physical Work Environment, Non-Physical Work Environment, Employee Performance

PENDAHULUAN buruk dapat membuat karyawan merasa cepat


Sumber daya manusia di dalam setiap bosan dan merasa tegang tentu akan menghambat
perusahaan merupakan hal yang penting. Hal ini pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
dikarenakan sumber daya manusia merupakan Bentuk fisik lingkungan kerja yang baik
salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi meliputi penerangan yang cukup, tempat yang
atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan bersih, tersedianya alat-alat pengaman, sirkulasi
sasarannya melalui usaha kooperatif. Hal ini udara yang baik, suara bising yang dapat di tekan
berkaitan dengan masalah-masalah Sumber Daya seminimal mungkin, tersedianya fasilitas
Manusia (SDM), khususnya yang menyangkut pendukung lainya. Dengan adanya fasilitas-
lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik fasilitas yang diberikan perusahaan, maka hal ini
dapat membantu karyawan bekerja dengan tenang sangat berpengaruh langsung terhadap kinerja
dan tidak membuat mereka cepat jenuh dalam karyawan sehingga akan memberikan implikasi
bekerja, sehingga akan merasa puas dengan hasil yang baik pula bagi perusahaan.
kerjanya. Sebaliknya, lingkungan kerja yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Lingkungan Kerja Non Fisik juga Untuk itu pada Auto 2000 Sukun Malang
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terhadap
lingkungan yang bersifat batiniah seperti lingkungan kerja yang diciptakan sehingga Auto
hubungan pertemanan atau hubungan sosial antara 2000 Sukun Malang mampu meningkatkan kinerja
anggota organisasi. Lingkungan Kerja Non Fisik karyawannya sehingga produktivitas perusahaan
merupakan lingkungan yang tidak bisa diabaikan, pun dapat meningkat. Dari kajian ini diharapkan
perusahaan hendaknya mencerminkan kondisi Auto 2000 Sukun Malang dapat merumuskan
kerja yang mendukung kerja satu sama lain, strategi yang paling tepat dalam menggerakkan
kondisi yang diciptakan hendaknya bersifat dan meningkatkan kinerja karyawan.
kekeluargaan, komunikasi yang baik dan Sesuai dengan latar belakang
pengendalian diri. permasalahan yang telah dikemukakan
Setiap perusahaan selalu mengharapkan sebelumnya, adapun tujuan mengadakan
karyawannya mempunyai prestasi, karena dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Lingkungan
memiliki karyawan yang berprestasi akan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (studi pada
memberikan sumbangan yang optimal bagi Karyawan Auto 2000 Sukun Malang)adalah :
perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan Menjelaskan keadaan lingkungan kerja fisik
yang berprestasi perusahaan dapat meningkatkan dan non fisik serta kinerja karyawan di Auto 2000
kinerja perusahaannya. Menurut Mangkunegara Sukun Malang. Mengetahui dan menjelaskan
(2009: 9) Kinerja adalah hasil kerja secara adanya pengaruh yang signifikan secara parsial
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai non fisik terhadap kinerja karyawan Auto 2000
dengan tanggung jawab yang diberikan Sukun Malang. Mengetahui dan menjelaskan
kepadanya. Dengan kata lain kelangsungan suatu adanya pengaruh yang signifikan secara simultan
perusahaan itu ditentukan oleh kinerja dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
karyawannya. Salah satu faktor yang dapat non fisik terhadap kinerja kerja karyawan Auto
mempengaruhi kinerja karyawan adalah adanya 2000 Sukun Malang.
lingkungan kerja yang nyaman, aman dan
memuaskan. KAJIAN PUSTAKA
Auto 2000 Sukun Malang merupakan Lingkungan Kerja
perusahaan yang bergerak di bidang otomotif di lingkungan kerja adalah segala sesuatu
bawah naungan Astra International. Kegiatan- yang ada didalam ruang kerja di sekitar pekerja
kegiatan perusahaannya meliputi showroom, dan berpengaruh terhadap pekerjaannya.
service dan penjualan spare part ini melayani Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang
hampir seluruh bengkel suku cadang di kota besar terhadap kinerja karyawan, maka setiap
Malang. Auto 2000 Sukun Malang merupakan organisasi atau perusahaan harus memperhatikan
salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan lingkungan kerja.
penciptaan lingkungan kerja yang baik bagi menurut Sedarmayanti (2009:21)
seluruh karyawannya demi memberikan rasa menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
nyaman untuk bekerja bagi seluruh karyawannya, lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu :
terlebih di Auto 2000 Sukun Malang ini adalah lingkungan kerja fisik, dan lingkungan kerja non
perusahaan yang melayani service bagi pengguna fisik.
mobil Toyota. Adanya kegiatan service ini di
lakukan dengan mesin-mesin yang terkadang Lingkungan Kerja Fisik
menimbulkan suara bising yang dapat Lingkungan kerja fisik adalah semua
mengganggu kenyamanan karyawan dalam proses keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang
penyelesaian pekerjaannya. Untuk mengantisipasi akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung
suara kebisingan itu, pihak manajemen perusahaan maupun secara tidak langsung
membuat ruangan yang kedap suara pada ruangan- (Sedarmayanti,2009:26). Lingkungan kerja fisik
ruangan bagian yang berdekatan dengan bengkel merupakan bagian dari lingkungan kerja secara
service agar karyawan dapat bekerja dengan lebih keseluruhan, yakni segala sesuatu yang ada
nyaman dan tidak terganggu oleh suara disekitar pekerja yang menyangkut aspek fisik
kebisingan. atau nyata yang dapat dilihat secara kasat mata.
Aspek fisik dalam hal ini adalah keadaan fisik

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tempat dimana karyawan bekerja yang dapat kenyamanan pribadi maupun kemudahan
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan melakukan pekerjaan dengan baik.
pekerjaannya. Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan
Menurut Moekijat (2002:135), diantara sangat penting untuk diperhatikan manajemen
faktor-faktor yang penting dari kondisi-kondisi guna membangun suatu perusahaan yang
kerja fisik dalam kebanyakan kantor adalah: lingkungan kerjanya nyaman dan sesuai agar
1. Penerangan kinerja karyawannya di dalam perusahaan
2. Warna meningkat. Lingkungan kerja yang memusatkan
3. Musik bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja.
4. Udara Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai
5. Suara akan dapat menurunkan kinerja. Didalam suatu
perusahaan lingkungan kerja merupakan salah
Berdasarkan pendapat diatas dapat satu faktor yang mempengaruhi kkinerja
disimpulkan bahwa unsur-unsur dari lingkungan karyawan. Sehingga perusahaan haruslah
kerja fisik mencakup: penerangan, ruangan, mengusahakan sedemikian rupa agar memberi
warna, udara, kebersihan, dan suara. pengaruh positif, lingkungan kerja yang baik
sehingga kemampuan kerja atau kinerjanya
Lingkungan Kerja Non Fisik semakin optimal.
Tohardi (2002:155) berpendapat bahwa:
Lingkungan Kerja Non Fisik sebenarnya jauh Hipotesis
lebih sulit dari merancang atau mendesain 1. Diduga ada pengaruh yang signifikan variabel
lingkungan kerja fisik, hal itu disebabkan sifat lingkungan kerja fisik (X1), dan lingkungan kerja
manusia yang heterogen dan perubahan-perubahan non fisik (X2), secara parsial terhadap kinerja
yang dapatn berlangsung cepat pada diri manusia, karyawan (Y).
membuat perancangan atau pendesainan 2. Diduga ada pengaruh yang signifikan variabel
lingkungan kerja non fisik ini tidak dapat dihitung lingkungan kerja fisik (X1), lingkungan kerja
secara matematik seperti pada lingkungan kerja non fisik (X2) secara simultan terhadap kinerja
fisik. lingkungan non fisik merupakan bagian dari karyawan (Y).
lingkungan kerja keseluruhan yang didalamnya
mencakup hal-hal seperti perilaku orang METODE PENELITIAN
didalamnya, termasuk semua orang yang menjadi Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
anggota organisasi tersebut, dimana perilaku ini adalah penelitian penjelasan (explanatory
tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan dan budaya research) dengan pendekatan kuantitatif.
organisasi sehingga lingkungan kerja non fisik Hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian
tidak boleh diabaikan oleh perusahaan. ini akan diuji untuk mengetahui adanya pengaruh
antara variabel-variabel yang diteliti yaitu
Kinerja lingkungan kerja fisik (X1), lingkungan kerja non
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas fisik (X2), serta kinerja karyawan (Y). Populasi
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang atau yang diambil dalam penelitian ini adalah
kelompok orang dalam melakukan tugas serta karyawan PT. Auto 2000 Sukun Malang, dimana
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah teknik pengambilan sampel menggunakan sampel
ditetapkan. Menurut Kusnadi (2003:264) Kinerja jenuh sejumlah 43 karyawan. Data yang
merupakan suatu gerakan, perbuatan, pelaksanaan, dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua jenis
kegiatan atau tindakan sadar yang diarahkan untuk yaitu data primer dan data sekunder.
mencapai suatu tujuan atau target tertentu. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
kuesioner dan juga metode observasi yang
Hubungan Lingkungan Kerja terhadap diberikan kepada karyawan Auto 2000 Sukun
Kinerja Malang. Kedua yaitu Data sekunder yang
Menurut Robbins (2002:36) Lingkungan diperoleh dari catatan atau laporan historis yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, Para telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
karyawan menaruh perhatian yang besar terhadap dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
lingkungan kerja mereka, baik dari segi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Teknik analisis data yang digunakan adalah : a) Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel
1. Analisis Statistik Deskriptif Lingkungan Kerja Fisik (X1)
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
frekuensi dan variasi jawaban reponden
terhadap item/butir pertanyaan mengenai
lingkungan kerja baik lingkungan kerja
fisik dan lingkungan kerja non fisik serta
pertanyaan mengenai kinerja karyawan
yang diajukan dalam kuesioner.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis ini digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Data yang
berasal dari responden diteliti dan
dianalisis dengan program SPSS 17 for
Windows untuk memudahkan pengolahan
data. Berikut ini teknik analisis yang
Sumber: Data primer diolah, 2014
digunakan:
a) Uji Normalitas Kesimpulan dari keempat belas item dapat
b) Uji Multikolinieritas dilihat berdasarkan jawaban dari responden/skor
c) Uji Heteroskedastisitas dari masing-masing item untuk variabel
Lingkungan Kerja Fisik (X1) yang rata-rata
3. Analisis Linier Berganda jawaban tersebut terletak pada interval 3,4 4,2
Analisis Regresi berganda digunakan yaitu sebesar 3,83 yang mempunyai arti baik dari
untuk meramalkan bagaimana keadaan pernyataan/item tersebut. Angka tersebut
(naik turunnya) variabel dependen menunjukkan bahwa karyawan Auto 2000 Sukun
(kriterium), bila dua atau lebih variabel Malang puas dengan fasilitas Lingkungan Kerja
independent sebagai faktor prediktor Fisik yang diberikan di perusahaan.
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
4. Uji t b) Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel
Analisis regresi parsial digunakan untuk Lingkungan Kerja Non Fisik (X2)
mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara parsial atau
terpisah.
5. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui
hubungan positif dan signifikan antara dua
atau lebih variabel bebas dengan variabel
terikat secara simultan atau bersama-sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Deskriptif
Sumber: Data primer diolah, 2014
Analisis pada bagian ini akan diketahui
bahwa distribusi item-item dari variabel Kesimpulan dari kesepuluh item tersebut
Lingkungan Kerja Fisik (X1), variabel dapat dilihat berdasarkan skor item/variabel rata-
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2), dan rata variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2 )
variabel Kinerja Karyawan (Y) secara yang rata-rata jawaban tersebut terletak pada
keseluruhan yang diperoleh dari jawaban interval 3,5 4,2 yaitu sebesar 3,78 yang artinya
responden melalui kuesioner, baik dalam bahwa responden setuju dengan item-item tentang
jumlah responden maupun dalam angka Lingkungan Kerja Non Fisik (X2). Angka tersebut
persentase. menunjukkan bahwa karyawan Auto 2000 Sukun
Malang merasa puas dengan Lingkungan Kerja
Non Fisik (X2) yang diberikan perusahaan kepada

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan, baik itu struktur tugas maupun Tabel 4. Uji Multikolinieritas
komunikasi di dalam perusahaan yang Coefficientsa
menyenangkan.
Collinearity Statistics
c) Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Model Tolerance VIF
Karyawan (Y) 1 X1 ,982 1,018
X2 ,982 1,018
a. Dependent Variable: Y

Dari tabel di atas diketahui nilai


Variance Inflation Factor (VIF) tidak
lebih dari 10, dalam nilai tolerance
tidak kurang dari 0,10 maka model
dapat dikatakan bebas dari
multikolinieritas (Ghozali, 2006: 91).
c. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah, 2014

Kesimpulan dari kesembilan item tersebut


dapat dilihat berdasarkan jawaban dari
responden/skor dari masing-masing item untuk
variabel Kinerja Karyawan (Y) yang rata-rata
jawaban tersebut terletak pada interval 3,4 4,2
yaitu sebesar 3,69 yang berarti bahwa responden Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas
puas dengan pernyataan/item tersebut. Angka
tersebut menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan Dari gambar di atas diketahui tidak ada
Auto 2000 Sukun Malang sudah baikdilihat dari pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
segi peraturan atau standart yang telah ditetapkan dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka
oleh perusahaan. tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
2. Uji Asumsi Klasik Proses analisis data dengan menggunakan analisis
a. Uji Normalitas regresi linier berganda, dilakukan beberapa
tahapan untuk mencari pengaruh antara variabel
independen dan dependen. Variabel independen
dalam penelitian ini antara lain Lingkungan Kerja
Fisik (X1) dan lain Lingkungan Kerja Non Fisik
(X2). Sedangkan variabel terikat/dependen dalam
penelitian ini adalah Kinerja (Y). Berdasarkan
hasil pengolahan data dengan menggunakan
software SPSS didapatkan ringkasan seperti pada
Tabel 5 berikut :
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Gambar 1. Uji Normalitas

Dari gambar di atas diketahui bahwa


data menyebar di sekitar garis diagonalnya
dan mengikuti arah garis diagonal atau Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan
grafik histogramnya menunjukkan pola sebagai berikut :
distribusi normal, maka model regresi Y = 0,584 + 0,435 X1 + 0,246 X2 + e
memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan hasil persamaan tersebut, maka dapat
b. Uji Multikolinieritas dijelaskan sebagai berikut :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
a. Konstanta (a) diperoleh sebesar 0,584. Untuk menentukan variabel bebas yang
Hasil ini menunjukkan bahwa apabila paling dominan dalam mempengaruhi nilai
semua variabel independen bernilai nol, variabel terikat dalam suatu model regresi
maka nilai Y sebesar 0,584. linier, maka digunakan nilai Koefisien
b. b1 = 0,435 Beta (Beta Coefficient). Berdasarkan Tabel
Koefisien regresi X1 diperoleh sebesar 4 terlihat bahwa variabel yang memiliki
0,435. Hasil ini menunjukkan bahwa koefisien beta tertinggi terdapat pada
apabila skor X1 mengalami peningkatan variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1 )
sebesar 1 poin dan variabel dianggap tetap, dengan nilai koefisien beta sebesar 0,435.
maka skor Y akan meningkat sebesar Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
0,435. yang paling dominan mempengaruhi
c. b2 = 0,246 variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah
Koefisien regresi X2 diperoleh sebesar variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1).
0,246. Hasil ini menunjukkan bahwa 2) Uji Simultan (F)
apabila skor X2 mengalami peningkatan Berdasarkan perhitungan F hitung sebesar
sebesar 1 poin dan variabel dianggap tetap 30,121 . Sedangkan F tabel sebesar 3,23 .
maka skor Y akan meningkat sebesar Karena F hitung > F tabel yaitu 30,121 >
0,246. 3,23 atau nilai sig. f (0,000) < = 0,05
Berdasarkan tabel regresi di atas diperoleh maka model analisis regresi adalah
nilai adjusted R square sebesar 0,601 atau signifikan. Hal ini berarti Ho ditolak dan
60,1%. Artinya bahwa keragaman Kinerja Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
Karyawan dipengaruhi oleh 60,1% bahwa variabel terikat (Kinerja Karyawan
variabel bebas Lingkungan Kerja Fisik dan (Y)) dapat dipengaruhi secara signifikan
Lingkungan Kerja Non Fisik. Sedangkan oleh variabel bebas (Lingkungan Kerja
sisanya yaitu sebesar 39,9% dipengaruhi Fisik (X1) dan Lingkungan Kerja Non
oleh variabel lain diluar variabel yang Fisik (X2)).
diteliti.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengujian Hipotesis 1. Pengaruh Secara Parsial antara
1) Uji Parsial (t) Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1 )
a. Variabel Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X 2 )
(X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Nilai statistik uji thitung tersebut lebih besar a) Pengaruh parsial variabel
daripada ttabel (6,853 > 2,021) dan nilai p- Lingkungan Kerja Fisik (X 1)
value lebih kecil daripada = 0,05. terhadap variabel Kinerja Karyawan
Pengujian ini menunjukkan bahwa H 0 (Y)
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian
Variabel Lingkungan kerja fisik (X1 ) ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan
berpengaruh signifikan terhadap Variabel secara parsial variabel Lingkungan Kerja
Kinerja (Y). Fisik mempunyai pengaruh yang
b. Variabel Lingkungan Kerja Non signifikan terhadap Kinerja Karyawan
Fisik (X2) sebesar 43,5%. Hasil penelitian ini
didapatkan statistik uji t sebesar 2,608 mendukung dengan hasil penelitian
dengan nilai p-value sebesar 0,013. Nilai terdahulu oleh Handayani (2011), Omega
statistik uji t hitung tersebut lebih besar (2011), dan Arsynullah (2010) yaitu
daripada ttabel (2,608 > 2,021) dan nilai p- Lingkungan Kerja Fisik berpengaruh
value lebih kecil daripada = 0,05. positif terhadap Kinerja Karyawan yang
Pengujian ini menunjukkan bahwa H 0 berarti upaya meningkatkan Lingkungan
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Kerja fisik yang baik harus di tingkatkan
Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2 ) demi meningkatkan Kinerja Karyawan.
berpengaruh signifikan terhadap Variabel Selain itu, hasil ini juga didukung
Kinerja (Y). oleh hasil observasi peneliti yang
mengatakan Lingkungan Kerja Fisik di

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Toyota Auto 2000 Sukun Malang sudah karyawan sebesar 60,1% dan sisanya
memberikan kesan baik kepada karyawan sebesar 39,9% dipengaruhi oleh variabel
hal ini bisa dilihat dari penataan ruang, lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
warna ruangan, kebersihan, sirkulasi Seperti pendapat Mangkunegara (2009:67-
udaranya yang memberikan kenyamanan 68) yaitu variabel lain yang bisa
bagi karyawannya sehingga bisa mempengaruhi kinerja adalah faktor
berkonsentrasi dalam menjalankan kemampuan (ability) dan faktor motivasi
tugasnya dan akan menghasilkan kinerja (motivation). Mangkuprawira (2007: 155-
yang baik pula. Hal ini sesuai dengan 156) juga menyatakan bahwa faktor yang
pendapat Sedarmayanti, (2009:26) bahwa mempengaruhi kinerja antara lain: faktor
Lingkungan Kerja Fisik adalah semua personal/individual, faktor kepemimpinan,
keadaan yang terdapat disekitar tempat faktor tim, faktor sistem, faktor
kerja yang akan mempengaruhi pegawai kontekstual. Adapun dari segi unsur
baik secara langsung maupun secara tidak Lingkungan Kerja Fisik yang dibahas
langsung. dalam penelitian ini mencakup
b) Pengaruh parsial variabel Lingkungan penerangan, ruangan, warna, udara,
Kerja Non Fisik (X2) terhadap variabel kebersihan, dan suara. Unsur Lingkungan
Kinerja Karyawan (Y) Kerja Non Fisik yang dibahas dalam
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian penelitian ini mencakup struktur Tugas,
ini menunjukkan bahwa dapat disimpulkan Desain Pekerjaan, Budaya Organisasi, dan
secara parsial variabel Lingkungan Kerja Komunikasi Organisasi.
Non Fisik mempunyai pengaruh yang Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (2002:36) lingkungan dapat
sebesar 24,6%. Hasil penelitian ini mempengaruhi kinerja karyawan,Para
mendukung dengan hasil penelitian karyawan menaruh perhatian yang besar
terdahulu dari Handayani (2011), Omega terhadap lingkungan kerja mereka, baik
(2011), dan Arsynullah (2010) mereka dari segi kenyamanan pribadi maupun
setuju bahwa variabel Lingkungan Kerja kemudahan melakukan pekerjaan dengan
Non Fisik (X2) berpengaruh positif baik. Selain itu, hasil pembahasan ini
terhadap Kinerja Karyawan. didukung dengan penelitian terdahulu yang
Selain itu, hal ini juga didukung terdapat dalam bab 2 yaitu Handayani
oleh hasil observasi peneliti yang (2011), Omega (2011), dan Arsynullah
mengatakan Lingkungan Kerja Non Fisik (2010) bahwa Lingkungan Kerja Fisik (X1 )
di Toyota Auto 2000 Sukun Malang sudah dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X2 )
berjalan dengan baik dan hal ini dapat berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
dilihat dari stuktur tugas yang diberikan, Karyawan (Y).
komunikasi yang berjalan langsung antara Suatu kondisi Lingkungan Kerja dikatakan
bawahan dan atasan ataupun sesama baik atau sesuai apabila manusia dapat
karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat melaksanakan kegiatannya secara optimal,
Sedarmayanti (2001:31) lingkungan kerja sehat, aman, dan nyaman. Pada dasarnya
non fisik adalah semua keadaan yang penciptaan lingkungan kerja yang nyaman,
terjadi yang berkaitan dengan hubungan bersih, sehat dan menyenangkan bagi
kerja, baik hubungan dengan atasan karyawan sangatlah penting karena sangat
maupun hubungan sesama rekan kerja, berpengaruh langsung maupun tidak
ataupun hubungan dengan bawahan. langsung terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Secara Simultan antara Pembahasan ini didukung oleh teori dari
Variabel Lingkungan Kerja Fisik (X 1 ) Nawawi (2003:440) kondisi lingkungan
dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X 2 ) kerja yang dipengaruhi oleh faktor fisik,
terhadap Kinerja Karyawan (Y) kimiawi, biologis, fisiologis sangat besar
Berdasarkan dari pengujian simultan pengaruhnya pada kinerja karyawan di
variabel nilai R2 yaitu sebesar 0,601 yang lingkungan organisasi karena memberikan
artinya variabel lingkungan kerja kepuasan kerja yang terlihat dari tingginya
mempunyai pengaruh terhadap kinerja disiplin kerja, semangat dan moral kerja.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KESIMPULAN DAN SARAN kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem,
Kesimpulan faktor kontekstual.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat diambil beberapa Saran
kesimpulan antara lain: Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
1. Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik di dan kesimpulan hasil penelitian yang telah
Auto 2000 Sukun Malang sudah tergolong dilakukan maka peneliti memberikan saran
sudah baik dan hasil ini didukung oleh dan masukan kepada pihak-pihak yang
jawaban responden (karyawan) terhadap pengembangan ilmu pengetahuan maupun
kuesioner dan juga melalui tanggapan dari bagi kepentingan praktis. Secara umum
wawancara yang telah dilakukan oleh lingkungan kerja yang terdiri dari
peneliti. Kinerja di dalam perusahaan ini lingkungan kerja fisik dan lingkungan
juga tergolong tinggi yang di ukur dari kerja non fisik yang diberikan Auto 2000
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu Sukun Malang sudah baik. Hal ini
karena adanya faktor-faktor yang ditunjukkan dengan adanya pengaruh yang
mempengaruhi seperti Lingkungan Kerja signifikan variabel lingkungan kerja
Fisik dan Lingkungan Kerja Non Fisik. terhadap kinerja karyawan. Beberapa hal
2. Terdapat pengaruh yang signifikan secara yang harus ditingkatkan untuk mencapai
parsial antara Variabel lingkungan kerja visi dan misi organisasi adalah :
fisik (X1) dengan koefisien regresi sebesar 1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
0,435 dan didapatkan statistik uji t sebesar mempertahankan serta meningkatkan
43,5%. Nilai statistik uji t hitung lebih besar pelayanan terhadap lingkungan kerja fisik,
dari pada ttabel 6,853 > 2,021, dan karena variabel lingkungan kerja fisik
lingkungan kerja non fisik (X2) dengan mempunyai pengaruh yang dominan dalam
koefisien regresi 0,246 dan didapatkan mempengaruhi kinerja karyawan,
statistik uji t sebesar 24,6%. Nilai statistik diantaranya yaitu dengan memperhatikan
uji t hitung lebih besar dari pada t tabel 2,608 penataan ruangan, warna ruangan, sirkulasi
> 2,021 terhadap Variabel kinerja udara yang memberikan kenyamanan bagi
karyawan (Y). Pada hasil uji t didapatkan karyawannya, menyediakan peredam
bahwa variabel lingkungan kerja fisik mesin, suara dari peralatan yang digunakan
mempunyai nilai koefisien regresi yang agar tidak mengganggu konsentrasi kerja
paling besar, artinya variabel ini karyawan, kebersihan kamar mandi sudah
mempunyai pengaruh yang dominan terjaga dan terhindar dari bau yang tidak
terhadap kinerja karyawan (Y). diinginkan, sehingga kinerja karyawan
3. Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan akan terus meningkat.
Kerja Non Fisik secara simultan 2. Dalam penelitian ini lingkungan kerja non
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja fisik mempunyai pengaruh yang lebih
Karyawan pada Auto 2000 Sukun Malang, rendah dibandingkan lingkungan kerja
ditunjukkan dengan nilai signifikansi F fisik. Hal ini karena lingkungan kerja non
sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 fisik yang lebih bersifat batiniah atau,
(0,000 < 0,05) dan mampu memberikan sehingga perlu didorong lagi unsur-unsur
kontribusi terhadap variabel Kinerja yang ada didalamnya seperti struktur tugas
Karyawan 0,601 atau sebesar 60,1%. yang diberikan, desain pekerjaan, budaya
Sisanya 39,9% dipengaruhi oleh variabel organisasi di dalam perusahaan, dan
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini komunikasi organisasi didalam perusahaan
yang sesuai pendapat dari Mangkunegara agar lebih terciptanya rasa kekeluargaan
(2009:67-68) yaitu faktor yang sehingga akan menciptakan suasana yang
mempengaruhi pencapaian kinerja adalah nyaman bagi karyawan dan akan membuat
faktor kemampuan (ability) dan faktor kinerja karyawan meningkat .
motivasi (motivation). Mangkuprawira 3. Auto 2000 Malang sebaiknya lebih
(2007: 155-156) juga menyatakan bahwa meningkatkan kinerja karyawan di
faktor yang mempengaruhi kinerja antara perusahaan yang terdiri dari penyelesaian
lain: faktor personal/individual,faktor pekerjaan sesuai dengan standart waktu

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yang telah ditetapkan perusahaan, Omega , Putra. 2011. Pengaruh Lingkungan Kerja
pekerjaan diselesaikan dengan penuh dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
ketelitian dan kecermatan, dan pelayanan Karyawan. Univeresitas Brawijaya
yang sesuai dengan target perusahaan.
4. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Robbins, Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi.
Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Jakarta: Erlangga
Kerja Non Fisik mempunyai kotribusi
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan
yang cukup besar terhadap Kinerja
Produktivitas Kerja. Bandung:Mandar
Karyawan. Hal ini dapat dilihat dari
Maju.
besarnya koefisien determinasi yaitu 0,601
yang berarti variabel lingkungan kerja Tohardi, ahmad. 2002. Manajemen Sumber Daya
mempunyai pengaruh terhadap kinerja manusia. Bandung: CV. Mandar Maju.
karyawan sebesar 60,1% dan sisanya
39,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh
karena itu, peneliti menyarankan peneliti
lain untuk mengadakan penelitian lanjutan
dengan obyek yang sama tetapi variabel-
variabel penelitian berbeda dari variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
Variabel lain yang dapat digunakan yaitu
faktor kemampuan (ability) faktor motivasi
(motivation), faktor kemimpinan, dan lain-
lain.

DAFTAR PUSTAKA
Arsynullah, Hijru. 2010. Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi.
Malang : Universitas Brawijaya

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis


Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Handayani,Yuli Sri. 2011. Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Universitas Brawijaya

Kusnadi. 2003. Masalah, Kerja Sama, Konflik,


dan Kinerja. Malang: Torada.

Mangkunegara, Anwar P. 2009.Manajemen


Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira, Sjafri; Aida Yitayala Hubeis.


2007. Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.

Moekijat. 2002. Tata Laksana Kantor,


Manajemen Perkantoran. Bandung:
Mandar Maju.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai