source by BKKP
Untuk Pelaut atau calon pelaut yang ingin mengurus buku pelaut online, harap sebelumnya
menyiapkan kondisi physic yang prima sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan di klinik /
RS yang sudah memiliki approval dengan BKKP pusat ( Balai Kesehatan Kerja
Pelayaran ). Dengan begitu akan menghemat waktu dan biaya dalam memperoleh Sertifikat
Kesehatan (Medical Certificate for Seafarers)
1. Pola makan yang sehat / seimbang, terutama mengurangi makanan berlemak, alkohol, dll.
3. Periksakan secara dini, Telinga, Mata, dan tensi darah, mulut dan gigi.
Setelah persiapan sedemikian rupa barulah melakukan medical check up di klinik / RS yang
ada dalam daftar approval BKKP-Jakarta.
Bila hasil pemeriksaan physic dinyatakan sehat, mintalah surat keterangan sehat dari klinik
tersebut.
Sambil menunggu terbitnya sertifikat, anda dapat melakukan Training BST, atau Training
lainnya yang dibutuhkan. Dan pastikan Sertifikat Kesehatan sudah ada pada saat melakukan
pengurusan buku pelaut online.
Pada saat tiba waktunya untuk berangkat, carilah Manning agent (Perusahaan Keagenan
Awak kapal) yang memiliki license siuppak dari Direktorat Perhubungan laut, untuk
menguruskan sign-on (sijil Bk.Pelaut) secara online, setelah data yang dibutuhkan dilakukan
up load, Buku pelaut dan PKL (Perjanjian Kerja laut), untuk mendapat pengesahan oleh Kasi
kepelautan pada kantor KSOP setempat, dan LG (Letter Guarantee) dari Manning agent bagi
pelaut yang join ke kapal melalui pelabuhan di luar negeri, atau mengurus visa transit bila
dibutuhkan.
c. Pas foto berwarna sesuai jurusan (Jurusan Nautika/Deck berwarna biru, Jurusan
Teknika/Engine berwarna merah) dengan ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar dan ukuran 4x6
sebanyak 2 lembar. Pas foto harus jelas, tidak menggunakan kacamata dan tidak di-scan.
d. Menyertakan file pas foto (soft copy) dalam format .jpeg untuk keperluan entry data
Sistem Informasi Kesehatan Pelaut Indonesia (SISKESPI) Ditjen Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan yang berbasis online.
2. 2. Persyaratan Pemeriksaan
Sebelum pemeriksaan MCU, Pelaut/Calon diharuskan :
a. Pada malam hari sebelum pemeriksaan agar beristirahat yang cukup.
b. Puasa selama 6-8 jam mulai dari jam 23.00 malam, hanya diperbolehkan minum air putih
selama puasa, tujuannya agar dapat diperoleh hasil pemeriksaan yang akurat.
c. Selama puasa tidak diperbolehkan merokok.
d. Jika mengkonsumsi obat-obat tertentu atas anjuran dokter, agar melaporkan ke Petugas
Laboratorium saat diambil sampel darah dan urine.
Hanya Pelaut yang memenuhi persyaratan tersebut diatas yang akan dilakukan pemeriksaan
MCU yang terdiri dari :
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Audiometri
3. Pemeriksaan MATA
4. Pemeriksaan Rekam Jantung (EKG)
5. Pemeriksaan Radiologis/Rontgen Foto
6. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
7. Pemeriksaan Laboratorium Klinik (Darah dan urine)
8. Pemeriksaan Psikologi (Bagi yang pertama kali MCU)
9. Pemeriksaan Spirometri (Bagi Penyelam)
Semua hasil pemeriksaan dimasukkan kedalam kedalam aplikasi Sistem Informasi
Kesehatan Pelaut Indonesia (SISKESPI) dan direkam ke dalam data base Pelaut berdasarkan
nomor sertifikat BST, hasil pemeriksaan dapat dilihat langsung melalui website Balai
Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP) Jakarta dengan alamat http:\\bkkp.dephub.go.id. Setelah
data pemeriksaan kesehatan disetujui/Approved oleh BKKP, maka sertifikat kesehatan yang
juga lebih dikenal dengan sertifikat logo Garuda dapat diterbitkan dan dinyatan FIT TO
WORK ON BOARD.
Masa berlaku sertifikat kesehatan adalah dua tahun, namun bagi Pelaut/Calon Pelaut yang
berusia ? 18 tahun masa berlaku sertifikat kesehatan hanya selama satu tahun. Selain
sertifikat berlogo Garuda, KKP juga melayani pemeriksaan kesehatan dan penerbitan
sertifikat MCU dari Negara Asing, seperti : MPA Singapore, Panama, Belieze, Immarbe dan
sertifikat MLC dengan standar sesuai dengan peraturan Amandemen Manila 2010.
Untuk keterangan selengkapnya silakan menghubungi Seksi Pencegahan dan Pelayanan
Kesehatan Bidang UKLW KKP Kelas I Makassar, dengan Contact Person :
1. Hj. Jumuriah, SKM., M.Kes Hp. 081354688225
2. Akbar Hapi, S.Farm Hp/WA : 081342976845
3. Wahyudi Hidayat, S.Kep.,Ns. Hp/WA : 085340084243
Sampaikan pula saran dan kritikan Anda tentang Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Pelaut
melalui email : gahyankes_kkpmakassar@yahoo.com
Konvensi ILO mengenai pemeriksaan kesehatan (Pelaut) nomor 73/1946 artikel 3.1. dan
konvensi ILO mengenai pemeriksaan kesehatan (Nelayan) No. 113/1959 artikel 2,
mengharuskan siapa pun untuk lulus penilaian kelayakan kesehatan sebelum memasuki karir
sebagai pelaut atau nelayan, atau sebelum kembali kerja ke laut. Tidak ada pengecualian
untuk jenis pekerjaan, umur dan lama tinggal. Keharusan layak kesehatan kemudian dimuat
ke dalam MLC 2006 Regulasi 1.2 Paragraf 1: Pelaut tidak boleh kerja di kapal kecuali
mereka dinyatakan medically fit untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Berbagai otoritas pembuat kebijakan minyak & gas seperti OGUK (UKOOA), NOGEPA,
CAPP dan Norwegian Directorate of Health, juga mengharuskan hal yang sama untuk awak
lepas-pantai.
Mengapa?
Karena, kapal atau anjungan lepas-pantai adalah tempat kerja yang unik.
Jauh dari rumah untuk waktu yang lama, terpisah dari keluarga dan kawan, pada beberapa
kasus, dari mereka yang latar belakang budayanya sama.
Sifat pekerjaan di laut atau lepas-pantai yang berbahaya, yang menuntut tingkat kesehatan
dan kebugaran yang tinggi.
Tuntutan pekerjaan dimana mereka harus berperan pada keadaan darurat yang
membutuhkan kerja keras pada cuaca tidak bersahabat (terpapar asap, gas, cuaca panas
atau dingin).
Struktur fisik kapal atau anjungan lepas-pantai dengan sejumlah tangga menanjak, tangga
tegak, tangga dari tali, lubang berpintu yang sempit, lorong naik-turun kesemuanya
membutuhkan stamina fisik yang baik dan kegesitan. Pintu keluar pada keadaan darurat
mengharuskan pemanjatan tangga tegak melalui lubang keluar yang sempit.
Bergerak rutin pada lantai yang basah, licin, kasar dan tidak stabil.
Kerja jaga dengan jadwal tak teratur untuk waktu yang lama.
Kondisi cuaca ekstrim.
Jumlah kru yang terbatas sehingga seorang kru yang sakit akan menambah beban kerja
pada kru yang sehat.
Kebutuhan untuk bergabung atau meninggalkan kapal atau anjungan lepas-pantai melalui
udara dimana mereka harus bebas dari segala kondisi yang mungkin timbul pada perjalanan
udara.
Beroperasi jauh dari pantai atau di tempat tak terjangkau yang menyulitkan penggantian
kru yang cidera atau sakit.
Keterbatasan fasilitas kesehatan di kapal atau anjungan lepas-pantai.
Jauh dari fasilitas kesehatan di darat.
Apa perbedaan antara Pemeriksaan Kesehatan Pra-laut dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala?
Pemeriksaan kesehatan pra-laut untuk mencegah seseorang yang tidak sehat berkarir
sebagai pelaut / pekerja lepas-pantai. Faktor-faktor penting pada pemeriksaan kesehatan
pra-laut adalah PENYAKIT MENULAR, KETAJAMAN PENGLIHATAN DAN
PENDENGARAN, dan KEMAMPUAN FISIK. Untuk Pemeriksaan Kesehatan Berkala, pada
dasarnya, apa-apa yang dinilai sama seperti pemeriksaan kesehatan pra-laut tetapi dengan
beberapa modifikasi. Disamping penyakit menular, penglihatan, pendengaran dan
kemampuan fisik, faktor tambahan yang harus dipertimbangkan adalah USIA dan RIWAYAT
PEKERJAAN mengenai cidera paparan fisika dan kimia
Konvensi ILO mengenai pemeriksaan kesehatan remaja (Laut) No. 16/1921 artikel 2 dan 3,
dan konvensi ILO mengenai pemeriksaan kesehatan (Pelaut) No. 73/1946 artikel 5.1., serta
konvensi ILO mengenai pemeriksaan kesehatan (Nelayan) No. 113/1959 artikel 4.1.
menetapkan bahwa sertifikat kesehatan harus diperbaharui maksimal setiap 2 tahun; untuk
pelaut usia kurang dari 18 tahun dan nelayan usia kurang dari 21 tahun adalah setiap tahun.
Ketetapan masa berlakunya sertifikat kesehatan tersebut kemudian dimuat ke dalam
konvensi internasional mengenai baku pelatihan, sertifikasi dan pengawasan navigasi 1978
(STCW Convention 1978, Regulation I/9) dan konvensi pekerja maritim 2006 (MLC 2006,
Standard A1.2, paragraph 7).
Berbagai otoritas pembuat kebijakan minyak & gas seperti OGUK (UKOOA), NOGEPA,
CAPP dan Norwegian Directorate of Health, juga menetapkan masa berlakunya sertifikat
kesehatan adalah maksimal 2 tahun.
Bila serifikat kesehatan habis masa berlakunya ketika kapal di laut, sertifikat tetap berlaku
sampai akhir perjalanan dimana penggantian sertifikat bisa didapat, atau sampai 3 bulan
setelah habis masa berlakunya mana yang lebih dulu. Perpanjangan sertifikat tanpa
pemeriksaan ulang tidak dibolehkan.
Apabila saya mempunyai kondisi medis yang dapat dikendalikan dengan pengobatan jangka
panjang, akankah saya fit untuk bekerja?
Ya, dokter anda akan memberikan surat mengenai kondisi medis anda yang merinci nama
obat dan dosisnya, dan konfirmasi bahwa obat dimaksud aman digunakan saat bekerja di
laut / lepas-pantai dan tidak mempengaruhi kemampuan mengerjakan tugas. Disamping itu,
anda harus mematuhi nasihat dokter dan mengatur jumlah obat yang cukup untuk masa
kontrak ditambah satu bulan, dan harus melapor ke ship-master / petugas medis di kapal
mengenai kondisi medis anda saat naik ke kapal. Tetapi segala penyakit menetap atau
berlanjut tanpa kemungkinan sembuh dapat menjadi penyebab unfit.
Jika Anda sudah dinyatakan lolos interview dengan agen dan User, dan
Anda sudah mendapatkan score yang bagus dalam Marlins Test, maka
langkah selanjutnya adalah Tes Kesehatan atau Medical Check Up. Tulisan
ini memuat gambaran secara umum tentang Pemeriksaan kesehatan
untuk crew member maupun calon crew member yang akan berkarir di
bidang kapal pesiar internasional.
Perlu diingat bahwa selama anda bekerja di kapal pesiar, anda akan
dilindungi asuransi. Pemeriksaan kesehatan ini juga sebagai syarat bagi
perusahaan kapal pesiar untuk mengajukan nama anda sebagai klien
kepada perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan perusahaan
kapal pesiar tempat anda akan bekerja. Syarat dan standar kesehatan
anda harus disesuaikan dengan persyaratan dari perusahaan asuransi
tersebut. Besar kemungkinan, jika syarat kesehatan yang diajukan pihak
asuransi tidak dapat anda penuhi, maka anda tidak dapat bekerja di
perusahaan tersebut. Itulah mengapa standar kesehatan masing-masing
perusahaan berbeda satu sama lain karena mereka juga bekerja sama
dengan perusahaan asuransi yang berbeda-beda.
Latar Belakang
Perlunya pemeriksaan medis untuk bekerja di laut dimulai pada tahun
1946. Konvensi Pemeriksaan Kesehatan untuk pelaut mulai diperkenalkan
pada konferensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) yang digelar pada
tahun 1946. Konferensi ini membicarakan usulan mengenai perlunya
pemeriksaan medis bagi pelaut yang masih dilaksanakan sampai hari ini,
dan diterapkan terhadap semua jenis kapal yang mengangkut penumpang
maupun barang dengan berbagai perbedaan terhadap standard dan
syarat kesehatan yang diperlukan.
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa crew
member akan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Pemeriksaan kesehatan ini juga mempertimbangkan
keadaan dan resiko pekerjaan yang akan dihadapi crew member melalui
sistem penilaian yang ketat terhadap standar kesehatan yang layak untuk
bekerja dan bertugas di laut, di semua belahan dunia.
Lakukan olah raga fisik ringan setiap hari setidaknya dua minggu
sebelum tes kesehatan. Olahraga akan meningkatkan kandungan
oksigen dalam darah anda sehingga daya tahan tubuhpun akan
meningkat.
Bawa serta jika anda berkaca mata atau memakai lensa kontak.
Anda akan di tes dengan memakai kacamata dan tidak memakai
kacamata.
Berat badan anda juga akan di evaluasi jika anda terlihat terlalu
gemuk. Jika Body Mass Index (BMI) anda melebihi 30, anda akan
dinyatakan Unfit To Work atau tidak memenuhi syarat kesehatan
untuk bekerja.
Setiap crew member / pelaut harus bisa beradaptasi dengan gerakan dan
guncangan kapal dalam cuaca buruk. Ketahanan fisik seorang pelaut
menjadi kunci atas keberhasilan beradaptasi dengan hal-hal ini. Crew
member / pelaut tidak boleh memiliki keterbatasan fisik yang dapat
mengganggu mobilitas, gerakan, kecepatan, atau hal-hal lain yang
berhubungan dengan fungsi dan tugasnya di kapal pesiar. Pemeriksaan
fisik secara menyeluruh memastikan seorang pelaut atau calon pelaut
memiliki ketahanan fisik seperti yang disyaratkan.
Semua pelaut ataupun calon pelaut yang dinyatakan gagal atau unfit
pada tes kesehatan seperti ini mempunyai hak untuk mengajukan
penjadwalan ulang untuk keberangkatannya. Tentu saja setelah melalui
tes kesehatan ulang dengan hasil yang baik. Artinya, yang bersangkutan
harus menjalani serangkaian perawatan dan pengobatanterlebih dahulu
hingga dinyatakan sembuh dan tidak mempunyai masalah kesehatan
lagi.
Organisasiburuhinternasional(ILO)telahmenerbitkanPedomanPemeriksaanKesehatan
Pelaut(GuidelinesonthemedicalexaminationofSeafarers).Pedomaniniakanmembantu
parapraktisimedis,pemilikkapal,perwakilanpelaut,pelautdanorangoranglainyang
relevandenganpelaksanaanpemeriksaankebugaranmedisbagipelautdancalon
pelaut.Pedomaninidimaksudkanuntukmenyediakanaturanbagiadministrasimaritim
dengansuatuperangkatproseduryangdiakuisecarainternasional,yaitukriteriauntuk
digunakanolehpejabatyangberwenangbaiksecaralangsungmaupunsebagaidasaruntuk
membingkaistandarpemeriksaanmedisnasionalyangakankompatibeldenganpersyaratan
internasional.
Pedomanyangvaliddankonsistenharusmembantupraktisimedis,pemilikkapal,perwakilan
pelaut,pelautdanorangoranglainyangrelevandenganpelaksanaanpemeriksaankebugaran
medisbagipelautdancalonpelaut.Tujuannyaadalahuntukmembantupemerintah
menetapkankriteriayangakanmengarahpadakeputusanyangadiltentangsiapayangdapat
denganamandanefektifmelakukantugasrutindandaruratmerekadilaut,inikompatibilitas
terkaitdengankemampuanyangberhubungandengankesehatanmasingmasing.