Anda di halaman 1dari 14

Nama : Siti Maulindah Suwanda

NPM : P2.31.31.0.13,062
Kelas : DIII-B
Kasus PPOK

Seorang wanita muda berusia 19 tahun, lulusan SMA dengan bapak yang bekerja sebagai
buruh. Memiliki BB 43 kg dan TB 155 cm. Tempat tinggal sehari-hari di pemukiman padat
pinggir rel KA. Os masuk RS dengan demam SMRS. Keluhan lain adalah sesak nafas
terutama saat berbaring, tidak enak badan, batuk disertai dahak yang sulit keluar dan
kehilanga nafsu makan. Selama dirawat di RS cairan pleura Os dikeluarkan sehingga sesak
nafas menghilang dan nafsu makan membaik. Walau ada sedikit peningkatan BB fisiknya
masih tampak kurus, sinar wajah redup dan apatis. Sebelumnya Os mengalami edema pada
tungkai. Os pernah mendapat transfusi kadar Hb rendah. Ia mendapat INH yang
menyebabkan mual sehingga jadwal pemberian diubah dokter menjadi malam hari.
Diagnosa dokter os adalah penyakit paru obstruksi kronik.

Pertanyaan
a. Review Pemahaman Mahasiswa Tentang Penyakit Paru Obstruksi Kronik
1) Apa yang dimaksud dengan cairan pleura?
Jawab :
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah
yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah
cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama
dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih
rendah yaitu < 1,5 gr/dl.

2) Bagaimana proses terbentuknya cairan pleura dalam tubuh? Apa penyebabnya?


Jawab :
Cairan efusi pleura dapat berupa transudat atau eksudat. Cairan transudat
disebabkan oleh kebocoran cairan ke rongga pleura yang disebabkan
peningkatan tekanan di pembuluh darah atau penurunan kadar protein darah.
Penyebab yang sering menyebabkan terbentuknya cairan transudat antara lain
gagal jantung, pengerasan hati, penurunan kadar protein darah, sindrom nefrotik,
dan sindrom Meig.
Cairan eksudat disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah atau pembuluh
limfe. Beberapa penyebab yang sering menyebabkan terbentuknya cairan
eksudat adalah kanker, infeksi, trauma, kematian jaringan paru, emboli paru,
radang pankreas, robekan esofagus, dan tuberkulosis.

3) Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya PPOK?


Jawab :
Merokok
Merokok merupakan candu bagi setiap orang terutama para kaum adam. Hal ini
dapat menyebabkan resiko utama untuk COPD karena tembakau kronis. Di
Amerika Serikat, 80 sampai 90% kasus PPOK disebabkan oleh merokok.
Paparan asap rokok diukur dalam paket-tahun, rata-rata jumlah rokok yang
dihisap paket harian dikalikan dengan jumlah tahun merokok. Tidak semua
perokok akan mengembangkan PPOK, namun perokok terus menerus memiliki
setidaknya risiko 25% setelah 25 tahun. Kemungkinan mengembangkan PPOK
meningkat dengan bertambahnya usia dengan meningkatnya paparan asap
kumulatif.

Pekerjaan eksposur
Paparan intens dan berkepanjangan untuk debu tempat kerja ditemukan di
pertambangan batubara, pertambangan emas, dan industri tekstil kapas dan
bahan kimia seperti kadmium, isosianat, dan asap dari pengelasan telah terlibat
dalam pengembangan obstruksi aliran udara, bahkan dalam bukan perokok.
Pekerja yang merokok dan terpapar partikel dan gas bahkan lebih mungkin untuk
mengembangkan PPOK. Paparan debu silika intens menyebabkan silikosis,
penyakit paru restriktif berbeda dari PPOK, namun, paparan debu silika kurang
intens telah dikaitkan dengan kondisi seperti PPOK. Efek polutan kerja pada
paru-paru secara substansial tampaknya kurang penting dibandingkan pengaruh
merokok.

Polusi udara
Studi di banyak negara telah menemukan bahwa orang yang tinggal di kota-kota
besar memiliki tingkat yang lebih tinggi dari COPD dibandingkan dengan orang
yang tinggal di daerah pedesaan. Perkotaan polusi udara dapat menjadi faktor
yang berkontribusi untuk PPOK karena dianggap memperlambat pertumbuhan
normal paru-paru meskipun penelitian jangka panjang diperlukan untuk
mengkonfirmasi link belum dilakukan. Di banyak negara berkembang polusi
udara dalam ruangan dari asap api memasak (sering menggunakan bahan bakar
biomassa seperti kayu dan kotoran hewan) adalah penyebab umum dari PPOK,
terutama pada wanita.

Genetika
Beberapa faktor di samping paparan asap tebal diperlukan bagi seseorang untuk
mengembangkan PPOK. Faktor ini mungkin merupakan kerentanan genetik.
COPD adalah lebih umum diantara saudara-saudara dari pasien-pasien PPOK
yang merokok dibandingkan perokok yang tidak berhubungan. Perbedaan
genetik yang membuat paru-paru beberapa orang rentan terhadap efek dari
asap tembakau sebagian besar tidak diketahui. Alpha 1-antitrypsin adalah suatu
kondisi genetik yang bertanggung jawab untuk sekitar 2% dari kasus PPOK.
Dalam kondisi ini, tubuh tidak membuat cukup protein, alpha 1-antitripsin. Alpha
1-antitripsin melindungi paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh enzim
protease, seperti elastase dan tripsin, yang dapat dirilis sebagai hasil dari respon
inflamasi terhadap asap tembakau.

Faktor risiko lainnya


Sebuah kecenderungan untuk penyempitan jalan napas tiba-tiba dalam respon
terhadap iritasi dihirup, hyperresponsiveness bronkial, merupakan karakteristik
dari asma. Banyak orang dengan PPOK juga memiliki kecenderungan ini. Pada
PPOK, kehadiran hyperresponsiveness bronkial memprediksi saja lebih buruk
dari penyakit.

4) Bagaimana sdr dalam mengatasi pasien PPOK?


Jawab :
Memberikan makanan dengan prinsip ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi) dengan
sumber karbohidrat kompleks yang rendah serat, tidak bergas dan mudah dicerna.
b. Pengkajian Dan Diagnosa Gizi
1) Bagaimana keadaan gizi os setahun? Apakah berat badan os saat ini sudah
tergolong ideal? Berapa banyak peningkatan/penurunan yang perlu dicapai os?
Jawab :
Keadaan gizi os masih kurang baik, berat badan os saat ini masih tergolong kurus
ditandai dengan IMT os 17,89. Jika os ingin mencapai berat badan ideal, os harus
meningkatkan berat badannya sebanyak 6,5 kg.

2) Bagaiman analisa Sdr terhadap tanda-tanda fisik yang ditunjukan os? Jelaskan dan
bagaimana cara mengatasinya?
Jawab :
Os memiliki tubuh yang kurus (malnutrisi). Cara mengatasinya yaitu dengan
memberikan makanan tinggi energi namun untuk energinya bukan berasal dari
makanan sumber karbohidrat melainkan dari makanan sumber lemak tidak jenuh.

3) Bagaimana analisa Sdr terhadap hasil pemeriksaan biokimia os dan hubungan


dengan penyakit os saat ini?
Jawab :
Berdasarkan hasil pemeriksaan lab, kadar Hb os sangat rendah yaitu 5,8 mg/dL, dan
ini memandakan bahwa os mengalami anemia. Patofisiologi terjadinya anemia ini
diawali dengan proses inflamasi pada PPOK, proses ini akan merangsang sistem
imun tubuh untuk menghasilkan sitokin-sitokin inflamasi IL-6, IL-8, interferon- dan
TNF- serta reaktan fase akut berupa CRP , LDH (lactat dehidrogenase) dan
fibrinogen. Sitokin-sitokin bersama reaktan fase akut akan memberi efek terjadinya
sintesis hepsidin. Hepsidin adalah sebuah hormon peptida yang dihasilkan oleh hati,
didistribusikan dalam plasma dan diekskresikan melalui urin. Fungsinya adalah
sebagai regulator utama metabolisme zat besi. Hepsidin berperan sebagai regulator
negatif absorbsi 10 besi usus dan pelepasan besi oleh makrofag dan hepatosit.
Sehingga apabila terjadi peningkatan hepsidin, maka absorbsi besi di usus akan
berkurang dan menyebabkan penurunan produksi sel darah merah.

4) Bagaimana analisa sdr terhadap kebiasaan makan os? Berapa rata-rata asupan
energi dan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya berdasarkan kebiasaan makan
os?
Jawab :
Bahan makanan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe
(kkal) (gr) (gr) (gr) (mg)
Nasi 3,5 P 612.5 14 0 140 1,75
Mie 1P 175 4 0 40 1,4
Hewani 1P 75 7 5 0 1,485
Nabati 2P 150 10 6 14 10
Sayur 1P 25 1 0 5 2,5
Minyak/lemak 6P 300 0 30 0 0
Total 1337,5 36 41 199 17,135
% asupan 81,4 58,4 89,9 80,8 65,9
5) Tentukan diagnosa gizi Os berdasarkan hasil kajian Sdr !

Assesment Fakta Matriks Terkait


Riwayat Personal Wanita, usia 19 thn
Lulusan SMA
Bapak sebagai buruh
Tinggal di pemukiman padat pinggir rel KA
Riwayat Dietary Makanan mengandung :
Energi : 1337,5 kkal (81,4%)
Protein : 36 gram (58,4 %) NI.5.7.1
Lemak : 41 gram (89,9%)
Karbohidrat : 199 gram (80,8%)
Fe : 17,135 mg (65,9%) NI.5.10.1
Asupan obat : INH
Pemeriksaan Klinis Demam 12 hari SMRS
Sesak nafas terutama saat berbaring
Tidak enak badan
Batuk disertai dahak yang sulit keluar
Kehilangan nafsu makan
Kurus NC.3.1
Sinar wajah redup
Apatis
Edema pada tungkai
Antropometri BB : 43 kg
TB : 155 cm
BBI : 49,5 kg
IMT = 43/(1,55)2= 17,89 (kurus) NC.3.1
Pemeriksaan lab Total Protein : 6,5 g/dl (normal) NC.2.2
Nilai normal : 6,6 8,7 g/dL
Albumin 1,8 mg/dl (rendah)
Nilai normal : 4-5,2
Globulin 4,7 mg/dl (tinggi)
Nilai normal : 1,5-3,5 mg/dl
Ureum : 33 mg/dL (normal)
Nilai normal : 10-50 mg/dL

Kreatinin 0,8 mg/dL (normal)


Nilai normal : 0,5-1,5 mg/dl

Hb 5,8 g/dL (rendah)


Nilai normal : 12-14 gr/dL

Glukosa nuchter : 80 mg/dl (normal)


Nilai normal : 70-110 mg/dL

Data penunjang Mendapat transfusi kadar Hb rendah


Perhitungan kebutuhan energi SMRS
BBI x 24 = 49,5x24 = 1188
KT = 49,5x8x0,1 = 39,6 -
1148,4
Aktivitas = 1148,41x30% = 344,5 +
= 1492,9
SDA = 1492,9x10% = 149,29 +
= 1642,19 kkal
Kebutuhan protein
(15/100 x 1642,19)/4= 61,6 gram
Kebutuhan lemak
(25/100 x 1642.19)/9 = 45,6 gram
Kebutuhan karbohidrat
(60/100 x1642,19)/4= 246,3 gram
a. Perhitungan kebutuhan energi saat di RS
AMB
= 655 + (9,6xBBI) + (1,8xTB) (4,7xUmur)
= 655 + (9,6x49,5) + (1,8x155) (4,7x19)
= 655 + 475,2 + 279 89,3
= 1319,9 kkal
Kebutuhan
= AMBxFAxFS = 1319,9 x 1,2 x 1,5
= 2375,8 kkal
Kebutuhan :
Protein = (15/100 x 2375,8)/4 = 89 gram
Lemak = (40/100 x 2375,8)/9 = 105,6 gram
KH = (45/100 x 2375,8)/4 = 267,3 gram

DIAGNOSA GIZI
1. Domain Intake
P : menurunnya protein energi intake
E : berkaitan dengan kurangnya konsumsi sumber protein hewani
S : ditandai dengan asupan protein 58,6%.

P : kurangnya asupan Fe
E : bekaitan dengan kurangnya konsumsi makanan sumber Fe
S : ditandai dengan kadar Hb 5,8 mg/dl

2. Domain Klinis
P : berat badan kurang (kurus)
E : berkaitan dengan kurangnya nafsu makan karena sesak nafas
S : ditandai dengan IMT 17,89

3. Domain Perilaku
P : kurangnya pengetahuan gizi klien
E : berkaitan dengan pola makan yang tidak seimbang
S : ditandai dengan pemilihan jenis makanan kurang bervariasi
INTERVENSI
a. Tujuan intervensi
Meningkatkan asupan energi dari 1337,5 menjadi 2375,8 kkal dengan proporsi
karbohidrat, protein dan lemak 45:15:40 untuk meningkatkan berat badan
Meningkatkan asupan Fe dari 17,135 menjadi 26 agar kadar Hb mencapai
normal
Meningkatkan pengetahuan klien mengenai gizi seimbang untuk mengatasi
PPOK

b. Preskripsi diet
Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi) 2375,8 kkal dengan pembagian (400-300-
500-300-500-300)

c. Prinsip diet
1. Sumber karbohidrat 35% dipilih dari sumber karbohidrat kompleks tetapi rendah
serat, tidak bergas dan mudah dicerna dan karbohidrat 5% dipilih dari sumber
karbohidrat sederhana.
2. Sumber protein dengan proporsi protein hewani dan protein nabati 50:50.
3. Sumber lemak dipilih dari sumber lemak tidak jenuh ganda.
4. Sumber Fe dipilih dari protein hewani dan protein nabati dan beberapa jenis
sayuran yang memiliki kandungan Fe tinggi seperti bayam.
5. Makanan mengandung zat gizi makro dan mikro:
Energi : 2375,8 kkal Vitamin A : 500 mcg

Protein : 89 gram Vitamin B1 : 1,1 mg


Lemak : 105,6 gram Vitamin B2 : 1,4 mg
Karbohidrat : 267,3 gram Vitamin B3 : 12 mg
Kalsium : 1000 mg Vitamin B12 : 2,4 mg
Zat besi : 26 mg Vitamin C : 7,5 mg
Iodium : 150 mcg Vitamin D : 15 mcg
Natrium : 1500 mg Vitamin E : 15 mg
Kalium : 4700 mg Vitamin K : 55 mcg

6. Tekstur makanan sebaiknya tidak terlalu keras dan kering supaya lebih mudah
dicerna
7. Porsi makanan tidak terlalu besar tapi sering (PKTS)
8. Pemberian snack sebaiknya berupa makanan atau minuman (cairan enteral),
sehingga apabila tidak bisa dimakan, cairan tersebut bisa di sonde.

IMPLEMENTASI
Makan secara teratur, 3 kali makanan utama dan 2-3 kali selingan.
Batasi makanan yang digoreng untuk mengurangi batuk.
Batasi makanan tinggi karbohidrat, untuk mengatasi sesak nafas.
Dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber Fe seperti bayam, daging
sapi maupun telur .
Perbanyak konsumsi sayur dan buah khususnya buah yang banyak mengandung
vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
Cairan cukup yaitu 8-10 gelas per hari.

MONITORING
Menanyakan daya terima makanan yang diberikan
Melakukan food recall
Pemeriksaan antropometri
Pemeriksaan lab

EVALUASI
Memonitor jumlah asupan yang di konsumsi
Memonitor berat badan
Memonitor hasil lab kembali normal
Memonitor dahak
Tindak lanjut

EDUKASI
Melakukan konseling gizi untuk mengurangi tingkat keparahan dari PPOK yang diderita
Tahap selanjutnya setelah berkurang tingkat keparahannya, melakukan konseling gizi
lagi untuk mencegah atau mempertahankan agar PPOK yang diderita tidak semakin
parah.

PERENCANAAN MENU
Makan pagi : nasi tim, telur ceplok air, semur tempe, orak arik sayuran, semangka
Selingan pagi : getuk singkong tabur keju, dan susu
Makan siang : nasi tim, gadon hati sapi, perkedel kacang, sup kimlo, pepaya
Selingan sore : puding alpukat fla susu
Makan malam : nasi tim, perkedel ikan, bola tahu saus tomat, sayur bening, jeruk
Selingan malam : milkshake pisang
PERENCANAAN MENU
hidangan berat kalori protein lemak karbohidrat Ca Fe Vit.A B1 C
Waktu bahan
makanan g kkal nabati hewani g g mg mg S.I. mg mg
Makan pagi nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
telur ceplok air telur ayam 50 81 6.4 5.75 0.35 27 1.35 450 0.05 0
tempe 50 74.5 9.15 2 6.35 64.5 5 25 0.085 0
semur tempe kecap manis 7 3.22 0.399 0.091 0.63 8.61 0.399 0 0 0
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
telur ayam 30 48.6 3.84 3.45 0.21 16.2 0.81 270 0.03 0
orak arik wortel 70 29.4 0.84 0.49 6.51 27.3 0.56 8400 0.042 4.2
sayuran buncis 30 10.5 0.72 0.06 2.31 19.5 0.33 189 0.024 5.7
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
buah semangka 150 42 0.75 0.3 10.35 10.5 0.3 885 0.075 9
jumlah 557.42 24.199 22.241 67.31 178.61 9.249 16219 0.466 18.9
Selingan pagi singkong 30 43.8 0.36 0.09 10.41 9.9 0.21 0 0.018 9
getuk singkong gula pasir 15 54.6 0 0 14.1 0.75 0.015 0 0 0
tabur keju margarin 10 72 0.06 8.1 0.04 2 0 200 0 0
keju 10 32.6 2.28 2.03 1.31 77.7 0.15 75 0.001 0.1
susu susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
jumlah 294.5 7.5 15.47 32.31 304.85 2.925 470 0.064 10.6
siang nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
hati sapi 35 47.6 6.895 1.12 2.1 2.45 2.31 15365 0.091 10.85
gadon hati sapi telur 10 16.2 1.28 1.15 0.07 5.4 0.27 90 0.01 0
santan 10 12.2 0.2 1 0.76 2.5 0.01 0 0 0.2
kc merah 20 67.2 4.62 0.34 11.9 16 1 0 0.12 0
perkedel tempe 20 29.8 3.66 0.8 2.54 25.8 2 10 0.034 0
kacang telur 5 8.1 0.64 0.575 0.035 2.7 0.135 45 0.005 0
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
ayam 10 30.2 1.82 2.5 0 1.4 0.15 81 0.008 0
wortel 75 31.5 0.9 0.525 6.975 29.25 0.6 9000 0.045 4.5
sup kimlo jamur
25 32 4 0.225 16.15 12.75 1.675 0 0.0275 0
kuping
soun 20 76.2 0.06 0.02 18.26 0.4 0.1 0 0 0
buah pepaya 100 46 0.5 0 12.2 23 1.7 365 0.04 78
jumlah 620.1 26.675 13.355 111.59 126.65 10.45 27956 0.5405 93.55
Selingan agar-agar 3 0 0 0.006 0 12 0.15 0 0 0
sore puding alpukat alpukat 100 85 0.9 6.5 7.7 10 0.9 180 0.05 13
fla susu gula pasir 20 72.8 0 0 18.8 1 0.02 0 0 0
susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
jumlah 249.3 5.7 11.756 32.95 237.5 3.62 375 0.095 14.5
nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
Makan
ikan
malam 40 41.2 8.8 0.4 0 8 0.4 12 0.02 0
kembung
telur 10 16.2 1.28 1.15 0.07 5.4 0.27 90 0.01 0
perkedel ikan
buncis 30 10.5 0.72 0.06 2.31 19.5 0.33 189 0.024 5.7
santan 10 12.2 0.2 1 0.76 2.5 0.01 0 0 0.2
margarin 5 36 0.03 4.05 0.02 1 0 100 0 0
tahu 100 68 7.8 4 1 124 0.8 0 0.06 0
ayam 10 30.2 1.82 2.5 0 1.4 0.15 81 0.008 0
bola tahu saus
telur 5 8.1 0.64 0.575 0.035 2.7 0.135 45 0.005 0
tomat
tomat 50 10 0.5 0.15 2.1 2.5 0.25 750 0.03 20
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
labu siam 50 13 0.3 0.05 3.35 7 0.25 10 0.01 9
sayur bening
bayam 50 18 1.75 0.25 3.25 133.5 1.95 3045 0.04 40
buah jeruk 60 27 0.54 0.12 6.72 19.8 0.24 114 0.048 29.4
jumlah 486.5 25.94 19.285 53.495 312.5 5.045 7322 0.367 74.9
selingan milkshake susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
malam pisang pisang 50 49.5 0.6 0.1 12.9 4 0.25 73 0.04 1.5
jumlah 141 5.4 5.35 19.35 218.5 2.8 268 0.085 3
Jumlah Keseluruhan 2348.82 95.414 87.457 317.005 1378.6 34.089 52610 1.6175 215.5
Asupan Seharusnya 2375.8 89 105.6 267.3 26
% Asupan 98.86438 107.207 82.8191 118.5952114 131.11
PERENCANAAN MENU
karbohidra
berat kalori protein lemak Ca Fe Vit.A B1 C
hidangan t
Waktu bahan
makanan hewa
g kkal nabati g g mg mg S.I. mg mg
ni
Makan pagi nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
telur ceplok
telur ayam 50 81 6.4 5.75 0.35 27 1.35 450 0.05 0
air
tempe 50 74.5 9.15 2 6.35 64.5 5 25 0.085 0
semur tempe kecap manis 7 3.22 0.399 0.091 0.63 8.61 0.399 0 0 0
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
telur ayam 30 48.6 3.84 3.45 0.21 16.2 0.81 270 0.03 0
orak arik wortel 70 29.4 0.84 0.49 6.51 27.3 0.56 8400 0.042 4.2
sayuran buncis 30 10.5 0.72 0.06 2.31 19.5 0.33 189 0.024 5.7
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
buah semangka 150 42 0.75 0.3 10.35 10.5 0.3 885 0.075 9
jumlah 557.42 24.199 22.241 67.31 178.61 9.249 16219 0.466 18.9
Selingan pagi singkong 30 43.8 0.36 0.09 10.41 9.9 0.21 0 0.018 9
getuk
gula pasir 15 54.6 0 0 14.1 0.75 0.015 0 0 0
singkong
tabur keju margarin 10 72 0.06 8.1 0.04 2 0 200 0 0
keju 10 32.6 2.28 2.03 1.31 77.7 0.15 75 0.001 0.1
susu susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
jumlah 294.5 7.5 15.47 32.31 304.85 2.925 470 0.064 10.6
Makan siang nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
hati sapi 35 47.6 6.895 1.12 2.1 2.45 2.31 15365 0.091 10.85
gadon hati
telur 10 16.2 1.28 1.15 0.07 5.4 0.27 90 0.01 0
sapi
santan 10 12.2 0.2 1 0.76 2.5 0.01 0 0 0.2
perkedel kc merah 20 67.2 4.62 0.34 11.9 16 1 0 0.12 0
kacang tempe 20 29.8 3.66 0.8 2.54 25.8 2 10 0.034 0
telur 5 8.1 0.64 0.575 0.035 2.7 0.135 45 0.005 0
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
ayam 15 45.3 2.73 3.75 0 2.1 0.225 121.5 0.012 0
sup kimlo
wortel 75 31.5 0.9 0.525 6.975 29.25 0.6 9000 0.045 4.5
jamur 0.027
25 32 4 0.225 16.15 12.75 1.675 0 0
kuping 5
buah pepaya 100 46 0.5 0 12.2 23 1.7 365 0.04 78
0.544
jumlah 559 27.525 14.585 93.33 126.95 10.425 27997 93.55
5
Selingan sore agar-agar 3 0 0 0.006 0 12 0.15 0 0 0
puding
alpukat 100 85 0.9 6.5 7.7 10 0.9 180 0.05 13
alpukat fla
gula pasir 20 72.8 0 0 18.8 1 0.02 0 0 0
susu
susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
jumlah 249.3 5.7 11.756 32.95 237.5 3.62 375 0.095 14.5
Makan malam nasi tim nasi 100 178 2.1 0.1 40.6 5 0.5 0 0.16 0
ikan
40 41.2 8.8 0.4 0 8 0.4 12 0.02 0
kembung
telur 10 16.2 1.28 1.15 0.07 5.4 0.27 90 0.01 0
perkedel ikan Buncis 30 10.5 0.72 0.06 2.31 19.5 0.33 189 0.024 5.7
Kelapa 0.002
5 9 0.2 0.75 0.5 0.4 0.065 0.5 0.2
tua 5
margarin 5 36 0.03 4.05 0.02 1 0 100 0 0
tahu 100 68 7.8 4 1 124 0.8 0 0.06 0
ayam 10 30.2 1.82 2.5 0 1.4 0.15 81 0.008 0
bola tahu saus
telur 10 16.2 1.28 1.15 0.07 5.4 0.27 90 0.01 0
tomat
tomat 50 10 0.5 0.15 2.1 2.5 0.25 750 0.03 20
minyak 5 45.1 0 5 0 0 0 3000 0 0
labu siam 50 13 0.3 0.05 3.35 7 0.25 10 0.01 9
sayur bening
bayam 50 18 1.75 0.25 3.25 133.5 1.95 3045 0.04 40
buah jeruk 60 27 0.54 0.12 6.72 19.8 0.24 114 0.048 29.4
26.58 0.374
jumlah 491.4 19.61 53.27 313.1 5.235 7367.5 74.9
5
selingan malam milkshake susu 150 91.5 4.8 5.25 6.45 214.5 2.55 195 0.045 1.5
pisang pisang 50 49.5 0.6 0.1 12.9 4 0.25 73 0.04 1.5
jumlah 141 5.4 5.35 19.35 218.5 2.8 268 0.085 3
Jumlah Keseluruhan 2292.6 96.904 89.012 298.52 1379.5 34.25 52696 1.629 215.5
Asupan Seharusnya 2375.8 89 105.6 267.3 26
% Asupan 96.5 108.8 84.3 111.7 131.7

Anda mungkin juga menyukai