Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI DALAM KEPERAWATAN

PETA KONSEP

Oleh
Nadia Farah Meidina
NIM 152310101158

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
MATERI 1

KONSEP DASAR FARMAKOLOGI

Pharmakon =
Obat
Ilmu yang
mempelajari obat
FARMAKOLOGI

Logos = Ilmu

FARMAKOGNOSI

FARMASI

FARMAKOKINETIKA

FARMAKODINAMIKA

Ruang Lingkup Farmakologi FARMAKOTERAPI

TOKSIOLOGI

BAKTERIOLOGI

POSOLOGI

KEMOTERAPI
PRINSIP FARMAKOLOGI

FARMASEUTIKA FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK

Desintegrasi - Absorpsi - Distribusi - Interaksi obat ><


Disolusi Biotransformasi - Reseptor Efek
Ekskresi Terapeutik
MATERI 2

PERMASALAHAN PADA OBAT

Permasalahan pada obat

2. Reaksi Tidak 3. BiayaTerapi 4. Penyebab


1. Efektivitas
Diinginkan Permasalahan
Terapi
Terapi obat Terkait Obat
Pasien menderita lebih mahal dari
Terdapat (potensi)
kesakitan atau yang
masalah karena
kemungkinan dibutuhkan.
efek farmakoterapi
menderita kesakitan
yang buruk.
akibat suatu efek
yang tidak diinginkan
dari obat.

Tidak ada efek terapi Biaya terapi obat


obat /kegagalan lebih tinggi dari yang
terapi. sebenarnya
Kejadian yang tidak
dibutuhkan.
diinginkan (non-alergi)
dan alergi

Pemilihan Bentuk Pemilihan Durasi Proses Persediaan/


Obat sediaan obat dosis Terapi Penggunaan Logistik
Obat

Obat yang Pemilihan Masalah Durasi


tidak tepat bentuk farmakokin terapi Waktu Obat yang
(termasuk sediaan etik yang terlalu penggunaa diminta
kontraindi yang tidak membutuh singkat dan n dan/atau tidak
kasi tepat kan terlalu lama interval tersedia
penyesuaia
dosis yang dan
n dosis
tidak tepat keselahan
peresepan
MATERI 3

RESEP

RESEP

Permintaan tertulis
dokterke pada apoteker Formula Officinales (Pre Compounded)
atau apotek untuk
:membuat, menyediakan
dan menyerahkan obat
seperti yang tertulis Formula Magistrales (Compounded)
kepada pasien

GolonganObat

+ K

Narkotika ObatKeras Obat Bebas Terbatas Obat Bebas

1. Inscriptio
2. Superscriptio
Kerangka Resep 3. Prescriptio
4. Subscriptio
5. Signatura
6. Pro

1. Acid. Salcylic:Acidum Salicylicum


Singkatan Nama 2. Acid Benzoic: Acidum Benzoicum
Bahan dalam Obat 3. Ammon. Chlorid: Ammonium chloridum
4. Alucoli: Alluminium Hydroxyds Colloidals
5. Aq. Dest: Aqua destilata
6. Ol. JecoriAselli: Olium Jecoris Aselli
1. Menulis nama obat Jelas / Clearness
2. Setiap nama bahan obat ditulis terpisah
3. Nama bahan obat aktif ditulis lebih dulu
Urutan Penulisan
kemudian nama bahan dasar / pelarut
Obat dalam Resep
4. Padaobatcairbahan obat padat aktif ditulis
lebih dulu dari yang cair dan terakhir bahan
dasar

Macam Resep Pengobatan

Kausa Simptomatik Substitusi

Ukuran : 10 -12 cm X 12 - 18 cm
Ketentuan Kertas Resep Warna : putih
Tulisan : warnahitam / biru
Tulisan berupa promositidak
diperbolehkan

1. Tulisan tidak harus baik tetapi harus terbaca


oleh apotek, kesalahan dapat berakibat fatal
HalHal Yang Harus
bagi pasien.
Diperhatikan Dalam
2. Perhatikan sosio ekonomi pasien
Penulisan Resep
3. Sertakankemasan yang dikehendaki
(takaranobat)
4. Aturan pakai dengan singkatan latin yang
jelas
5. Beritahu pada pasien bila terjadi efek
samping yang tidak menyenangkan.
6. Jangan menulis resep berdasarkan semua
keluhan pasien, ingat interaksi obat yang
terjadi.
MATERI 4

OBAT PADA KELOMPOK KHUSUS

OBAT PADA
KELOMPOK KHUSUS

IBU HAMIL DAN NEONATUS DAN IMPLIKASI


USIA LANJUT
MENYUSUI ANAK KEPERAWATAN
OBAT IBU HAMIL DAN
MENYUSUI

Faktor-faktor yang
Perubahan Farmakokinetik
Mempengaruhi Obat Dapat
Pada Ibu Hamil
Menembus Plasenta
Kategori A, B, C, D, X

Pengaruh Obat Selama Kategori Obat Pada Masa


Kehamilan Janin Kehamilan Menurut FDA 1. Anti inflamasi non steroid
(AINS) atau non steroid anti
inflammatory drug (NSAID.)
2. Anti Emetik
Agen Teratogenik 3. Anti infeksi
Obat Yang Perlu Mendapat
Perhatian Khusus Selama 4. Obat-obat golongan
Kehamilan barbiturat.
5. Anti koagulan
Pedoman Pemberian Obat
6. Vitamin A disis tinggi
Pada Wanita Hamil
Obat Yg Perlu Mendapat 7. Etil alkohol
Perhatian Khusus Selama 8. Stilbestrol
Masa Menyusui 9. Anti hipertensi
Penggunaan Obat Selama 10. Antagonis kalsium
Masa Menyusui 11.Diuretik
Pedoman Pemberian Obat 12.Reserpin
Selama Masa Menyusui 13.Penyekat neuroadreenergik
14.ACE Inhibittr
Absorbsi
PENGGUNAAN OBAT
PADA NEONATUS
Distribusi
DAN ANAK

Metabolisme /
Biotransformasi
Farmakokinetik
Ekskresi

Farmakodinamik
Berat Badan

Usia
Perhitugan Dosis
Pada Anak Luas Permukaan
Hindari Pemberian
Pedoman Pemberian Neonatus Oral
Obat

Anak
Hindari Obat Dari
Jangkauan
IMPLIKASI
KEPERAWATAN

IBU HAMIL DAN ANAK DAN


MENYUSUI NEONATUS

PADA
LANSIA
a) Kaji gangguan penglihatan, status a) Permantauan efek samping obat
mental, disorientasi dengan ketat
b) Kaji riwayat gangguan ginjal, hati, b) Perhatikan perubahan perilaku
gastrointestinal bayi
a) Perawat perlu memiliki
c) Kaji nilai lab fungsi ginjal, keluaran pengetahuan memadai, terbaru c) Perhitungan dosis yang tepat
urin, nitrogen urea darah, enzim hati tentang obat-obatan utk ibu
d) Beri penjelasan alasan pengobatan, hamil dan menyusui
cara pemakaian, frekuensi pemberian, b) Perawat harus memahami
efek samping dan kapan memberitahu pemakaian dan pemberian obat
petugas kesehatan jika ada gejala selama masa hamil dan
menyusui
e) Kenali perubahan dari perilaku yang c) Beri penjelasan pada ibu hamil
biasa atau bertambahnya kebingungan utk menghindari penggunaan
berkaitan dengan aturan obat obat selama kehamilan,
terutama trimester I. Apabila
f) Jelaskan pada lansia atau keluarga
diperlukan, gunakan obat yang
mengenai pentingnya regimen obat.
keamanannya terhadap ibu
Tekankan untuk memakai obat sesuai
hamil telah diketahui dengan
dengan perintah dalam resep
pasti.
g) Pantau kemungkinan reaksi yang tidak d) Beri penjelasan bagi ibu
diinginkan jika beberapa macam obat menyusui kapan waktu yang
diberikan tepat minum obat untuk
meminimalkan perpindahan
obat ke ASI
MATERI 5

PENGGUNAAN OBAT ANALGETIKA, ANTIPIRETIKA, DAN ANTIINFLASI


DALAM KONTEKS KEPERAWATAN
1. ANALGETIKA (ANTI NYERI)

Klasifikasi Nyeri

Somatik
Viseral
Nyeri permukaan : kulit ex. (tusukan,
Nyeri perut : kolik
cubitan)
empedu, kolik ginjal, dan
Nyeri dalam : otot, jaringan ikat, ulkus peptikum.
tulang, sendi ex. (kejang otot)

Jenis Analgetika

Non Narkotika
Narkotika
Bekerja pada sistem saraf tepi.
Bekerja pada saraf pusat.
Tidak bersifat adiktif. Ex.
Bekerja sebagai analgesik
Pirazon, asam propionat.
kuat.Ex.Meperidin, kodein.

Indikasi Kontraindikasi Indikasi Kontraindikasi

Nyeri sangat Depresi Nyeri ringan Tukak


kuat : pusat lambung
kecelakaan, pernafasan Demam,
migrain, Perdarahan,
post op, tumor
Hepatitis penyakit gangguan
Infrak miokard, akut, Kolitis radang. ginjal dan
edema jantung uleseratif, hati
pankreatitis
PETA KONSEP ANTIPIRETIK

ANTIPIRETIK

MEKANISME DEMAM

PRINSIP PENANGANAN DEMAM

ANALGETIKA

Penjelasan:

1. Mekanisme Demam:
a. Peningkatan set point
b. Regulasi panas pada tingkat suhu lebih tinggi
c. Gejala infeksi, tumor.
2. Prinsip Penanganan Demam:
a. Istirahat cukup. Terlalu banyak beraktivitas dapat meningkatkan suhu tubuh.
b. Gunakan pakaian yang tipis dan berada di ruangan dengan udara yang sejuk.
3. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
4. Analgetika
Analgetika yang sering digunakan : Asetaninofen/paracetamol.
Golongan NSAID : Aspirin dan Non aspirin
ANTI INFLAMASI (ANTI RADANG)

Radang : reaksi jaringan terhadap kerusakan yang disebabkan biologic (infeksi bakteri, virus)

Mediator : Histamin, serotonin, prostaglandin

Gejala: Tumor, dolor,

ANTIINFLAMASI

JENIS OBAT

Turunan asam asetat Antirematik

Indometasin

Asam asetat
Asam propionat
MATERI 6

KONSEP DASAR ANTIMIKROBA

ANTIBIOTIKA DAN
PENGGUNAANNYA DALAM
BIDANG KEPERAWATAN

KLASIFIKASI MEKANISME
DEFINISI KERJA TOKSISITAS
ANTIBIOTIK

1. Sifat toksisitas selektif


Anti : lawan 2. Aktivitas terhadap bakteri Inhibitor sintesis dinding sel Hipersensitivitas
3. Daya hambat antibiotik bakteri Sensitifitas silang
Bios : hidup
4. Mekanisme kerjanya Inhibitor sintesis protein bakteri Ototoksisitas
Melawan sesuatu 5. Struktur kimia antibiotik Inhibitor sintesis protein bakteri Nefrotoksisitas
yang hidup Mengganggu Permeabilitas Hepatotoksisitas
dinding sel Bakteri
Beta Laktam : beta-laktamase membunuh bakteri dengan cara Antagonis
sintesis dinding sel karena proses transpetidasi . kemudian terjadi metabolit menghambat secara
aktivasi enzim proteolitik. kompetitif terhadap sintesis
Aminoglikosida : senyawa bakterisid dan dapat menghambat metabolit esensial
pertumbuhan bakteri Gram (+) dan gram (-)
Tertrasiklin : mekanisme kerjanya yaitu blokade terikatnya asam
amino ke ribosom bakteri (sub unit 30S)
Makrolida : menghambat ribosom 50S melalui proses salah
pemasangan pada proses pemanjangan peptida
Kloramfenicol : berspektrum luas mempunyai aktifitas
bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid.
MATERI 7

OBAT-OBATAN KARDIOVASKULER

Obat-obatan
Kardiovaskuler

Obat Gagal
Anti Angina Anti Aritmia Anti Koagulasi Anastetik
Jantung

Anti Hipertensi
Agen beta-bloker Diuretik Digitalis Inotropik Antikoagulan Anastetik Umum Anastetik Lokal
ACE-inhibitor

Dopamin
Nitrat Trombolitik Analgesik opioid Lidokain
Hidroklorida

Antagonis Ca Dobutamin Anti Platelet Anti muskarinik

Adrenalin Sedatif

Noradrenalin
Muscle relaxan
(vascon)
MATERI 8

OBAT-OBATAN RESPIRASI

OBAT-OBATAN
SISTEM RESPIRASI

ASMA BATUK

Pengertian: penyakit saluran pernafasan ditandai dengan


peradangan, respon yang berlebih sehingga
nenyebabkan bronkospasmeyang bersifat reversibel Pengertian: Merupakan refleks pertahanan tubuh
diterapi jika mengganggu dan melelahkan
Gejala :
- bronkospasme
- Bunyi Wheezing ngik
- batuk, sputum lengket

Etiologi :
1. Alergen (serbuk sari bunga, debu rumah)
2.Udara dingin dan kering.
3.Infeksi (virus dan bakteri)
4.Stimulus psikologis(stres dan ansietas)
5.Obat (Inhibitor prostaglandin Asetosal -bloker
reseptor adrenergikAtenolol,
Labetalol,metroprolol,propanolol,pindolol.
6.Senyawakimiahasilindustri

Yang terjadi saat asma :


-Dyspnea karena obstruksi jalan napas akut
-bronkokonstriksiHipersekresi mukusmenyumbat
-Inflamasi jalan napas
-Bronchial hyperresponsiveness
MATERI 9

PENGGUNAAN OBAT-OBATAN GASTROINTESTINAL

Penggunaan obat-obatan
gastrointestinal

Antasida Antiemetics Antihistamines

Corticosteroids
Histamin 2 Phenothiazines
Reseptor
Antagonis Benzodiazepine
antianxiety

Proton Pump
5 Hydroxytryptamine (5-HT3
inhibitors
or Serotonin)Receptor
Antagonists
Prostaglandin

Reglan
Cytotec
(misoprostol)
Emetrol

Sucralfate

Scopolamine
MATERI 10

KONSP DASAR TOKSIKOLOGI

Toksikologi

Toksikologi Toksisitas Toksikokinetik


Toksikodinamik

Toksisitas dapat mengacu Perjalanan racun dalam


tubuh manusia: Interaksi antara
pada dampak terhadap
racun dengan
seluruh organisme, seperti Proses penyerapan
hewan, bakteri, atau target organ
racun(absorsi)
tumbuhan, dan efek (reseptor) atau
terhadap substruktur Proses penyerapan racun sistem tubuh
organisme, seperti sel dalam tubuh(distribusi)
(sitotoksisitas) atau organ Penggolongan racun dalam
tubuh seperti hati tubu (metabolisme)
(hepatotoksisitas). Gejala/respon/efek
Pengeluaran rcun dalam
Yang terlihat setelah racun
tubuh (ekskresi)
didalam tubuh

Toksikologi Toksikologi Toksikologi


Ferensik Lingkungan Klinik

Medikolegal Bahan Penyakit Bahan


Kimia Efek Polutan Toksik

Kehidupan Manusia
Phytotoxing Lingkunga
Zootoxins
Bacteriotoxins
MATERI 11

KONSEP DASAR DAN PENANGANAN KERACUNAN PESTISIDA

Pestisida
Zat Pembunuh Hama

Cara Kerja Target/ Sifat


Struktur
Sasaran
Kimia

1. Racun Kontak: 1. Padat


1. Insektisida ; Serangga
Mengenai kulit 2. Herbisida : Gulma 2. Cair
sasaran. 3. Fungisida : Jamur 3. Asap(Aerosol)
2. Racun Perut: 4. Algasida : Alga
4. Gas (Fumigan)
Termakan oleh Hama 5. Rodentisida:
3. Fumigan: Saluran Hewan Pengerat

pernafasan 6. Akarisida : Tungau/

4. Racun Sistemik: Kutu


7. Bakterisida: Bakteri
Perantara tanaman
Organo Klorin Organo Fosfat Carbamat Peritroid

1. Racun 1. Racun kontak 1. Racun kontak


(kulit), perut 1. Racun kontak
terhadap (kulit), perut
(mulut), dan tidak
susunan (mulut),
pernafasan sistemik.
saraf. pernafasan
(inhalasi). 2. Kelompok
2. Mamalia (inhalasi). Piretroid
maupun 2. Menghambat 2. Menghambat
aktivasi enzim analog dari
Serangga. aktivasi enzim
kolinesterase. Piretrum.
3. Tremor, kolinesterase.
3. Berlangsung 3. Efikasi lebih
Kejang- 3. Berlangsung
cepat tinggi pada
kejang. lamban.
(mendadak). serangga.
4. DDT, BHC, 4. Molathion,
4. Furadan, 4. Piretroid.
Cholrdone, Biothion.
Endrin. Sevin.
MATERI 12

KONSEP DASAR DAN PENANGANAN KERACUNAN GAS

Konsep Dasar dan Penanganan


Keracunan Gas

CO CO2 NOx SOx HC


Keracunan Gas

CO

Ciri Klasifikasi Penatalaksanaan

- Tidak berwarna 1. menurut cara terjadinya : Self


- Tidak berbau poisoning, Attempted
1. perawatan sebelum tiba di rumah
- Tidak poisoning, Accidental
sakit
mengiritasi kulit poisoning, Homicidal
2. perawatan di unit gawat darurat
dan mata, namun poisoning
3. terapi oksigen hiperbarik
sangat berbahaya 2. menurut waktu terjadinya :
keracunan kronis, keracunan
akut
3. menurut alat tubuh yang
terkena : semua organ tubuh
yang terkena
Keracunan Gas

CO2

Ciri Menyebabkan Penatalaksanaan

- Tidak berwarna a. keracunan melalui berbagai cara


a. asfiksia karena berkurangnya
- Tidak berbau misalnya tertelan, terhirup, atau
jumlah oksigen di udara
paparan langsung pada kulit
pernapasan
b. pindahkan dari daerah yg
b. adanya secara efek langsung
berbahaya
gas CO2 pada pusat pernapasan
c. berikan gas oksigen
d. terapi simptomatis
Keracunan Gas

NOx

Ciri Menyebabkan Penatalaksanaan

1. NO : berwarna dan 1. Mengatur pertukaran udara di dalam


berbau iritasi pada saluran pernafasan ruang seperti menggunakan
2. NO2 : tidak bewarna, exhaustfan
tidak berbau, merah 2. Bila terjadi korban keracunan,
kecoklatan dan berbau lakukan:
tajam menyengat hidung 3. Berikan pengobatan untuk
merangsang muntah agar keracunan
terhenti
4. Berikan pernafasan buatan
5. Kirim segera ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat
6. evaluasi dan terapi supportif jalan
nafas, dll.
Keracunan Gas

SOx

Ciri Menyebabkan Penatalaksanaan

a. SO2 : tidak penyakit paru-paru dan kesulitan 1. Penatalaksanaan jalan napas

berbau bernafas terutama bagi penderita 2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan

b. SO3 : dapat asma, bronchitis, dan penyakit 3. Penatalaksanaan sirkulasi

diserap oleh pernafasan lainnya 4. Penatalaksaan mata

selaput lendir 5. Obati bila koma, kejang, hipotensi,

hidung dan anafilaksis, dan hemolisis jika ada.

sangat reaktif 6. Gantikan cairan tubuh yang hilang


akibat gastroenteritis dengan
pemberian kristaloid intravena.
7. Pertahankan stabilitas aliran urin
8. Anafilaksis akut
Keracunan Gas

HC

Terdiri dari Menyebabkan Penatalaksanaan

a. alifatik : Harus diingat bahwa obat yang


1. Jenuh : keracunan melalui tertelan,
dapat menimbulkan muntah di
Alkana terhirup, atau paparan langsung
kontra indikasikan pada intoksikasi
2. Tidak jenuh : pada kulit
minyak tanah ini
Alkena, Alkuna
Antibiotika hanya diberikan bila
b. siklik : alisiklik
keadaan penderita memang sangat
dan aromatik
berat
MATERI 13

KONSEP DASAR DAN PENANGANAN KERACUNANAN ALKOHOL DAN NARKOTIKA

Keracunan Alkohol adalah : konsekuensi serius dan terkadang


bisa bersifat mematikan yang bisa ditimbulkan oleh konsumsi
alkohol dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.

Penyebab Klasifikasi Patofisiologis Manifestasi Penatalaksanaan


Klinis
Penyebab utama 1. Golongan A: kadar Pengunaan alkohol Pengobatan untuk
keracunan alkohol etanol sebesar 1 % secara kronis Tanda-tanda dan keracunan alkohol
adalah pesta minuman sampai dengan 5 %. menimbulkan gejala keracunan biasanya meliputi:
keras dan pola minum Contoh Bir Bintang, kerusakan jaringan alkohol, antara lain:
Pemantauan hati-
yang berat dan aneka bir hati. hati
Kebingungan
lainnya. Efek terhadap hati Pencegahan
1. Laki-laki Muntah
2. Golongan B: kadar akibat penggunaan masalah bernapas
mengkonsumsi lima atau Kejang
etanol sebesar 5 % alkohol secara akut Bernapas lambat atau tersedak
lebih alkohol dalam sampai dengan 20 lebih ringan bila Terapi oksigen
(kurang dari
waktu dua jam Cairan yang
%. Contoh Anggur dibandingkan delapan napas per
menit) diberikan melalui
2. Perempuan Malaga, dan jenis dengan pengunaan
Bernapas tidak vena (intravena)
mengkonsumsi minuman anggur alkohol secara untuk mencegah
teratur (selang
setidaknya empat lainnya. kronis dehidrasi
waktu lebih dari 10
alkohol dalam waktu 3. Golongan C: kadar Alkohol/etanol detik antara setiap Penggunaan
etanol sebesar 20 % merupakan zat kimia napas) vitamin dan
dua jam
sampai dengan 55 yang menimbulkan Kulit biru-biruan glukosa untuk
atau kulit pucat membantu
%. Contoh Mansion berbagai dampak
Suhu tubuh rendah mencegah
House, dan terhadap tubuh oleh komplikasi serius
minuman brandy karena mengalami (hipotermia)
Pingsan (tidak karena keracunan
lainnya proses detoksifikasi alkohol
Keracunan Napza merupakan suatu keadaan yg mengancam
kehidupan seseorang akibat penggunaan zat/ obat yg berlebihan
(intoksikasi/ over dosis) sehingga dapat mengancam kehidupan
apabila tidak dilakukan penanganan dengan segera.

Penyebab Klasifikasi Patofisiologis Manifestasi Klinis Penatalaksanaan

4. Faktor keluarga Berdasarkan UU No.35 Tanda-tanda dan gejala Pengobatan untuk keracunan
5. Faktor kepribadian Tahun 2009, Narkotika 1. Efek adrenergik, keracunan NAPZA, NAPZA biasanya meliputi:
dikelompokan 3 golongan: dopaminergek, antara lain:
6. Faktor kelompok
a) Narkotika gol I : serotonegik dalam SSP a) Resusitasi : ABC
teman sebaya narkotika yang paling 2. Memperpanjang efek 1) Keracunan ringan : b) Eliminasi : KL plus norit, bila
7. Faktor kesempatan berbahaya. Daya katekolamin gelisah, tremor, keracunan < 6 jam
adiktifnya sangat tinggi. 3. Efek simpatetik : midriasis, flushing. c) Penunjang:
Gol ini tidak boleh merangsang reseptor 2) Keracunan sedang : Diazepam : 0.05 - 0.10
digunakan untuk alfa dan beta agitasi, mual, mg/kg iv atau po.
kepentingan apapun, 4. Efek mulai 20 - 30 muntah, rasa takut, Haloperidol 5 - 10 mg
kecuali untuk penelitian. menit setelah kejang otot, nyeri iv/im bila pend. Agitasi.
Ex: ganja, heroin, kokain, pemberian oral, perut, takhikardi, Bila kejang : diazepam
morfin, opium, dll.
berakhir 4 - 48 jam hipertensi, suhu atau phenithoin.
tergantung jenis obat meningkat, panik, Hipertensi berat : alfa +
b) Narkotika gol II:
5. Dosis halusinogenik halusinasi. beta bloker, atau
narkotika yang memiliki
MDMA/MDA 50 - 150 3) Keracunan berat : vasodilator (nifedipin).
daya adiktif kuat, tetapi
mg. Dosis fatal MDA dilir, kejang-kejang, Takhikardi supraventrikuler
bermanfaat untuk
1200 mg gejala fokal SSP, : beta bloker.
pengobatan & penelitian.
Ex: petidin & turunannya,
koma, aritmia, Takhikardi ventrikuler :
hiperpireksia, lidokain.
benzetidin, betametadol,
dll.
koagulopati, DIC, Iskemi miokard : morfin,
ARDS, GGA, syok, nitrat.
c) Narkotika gol III: meninggal.
narkotika yang memiliki Iskemi ekstrimitas :
daya adiktif ringan, tetapi heparin, nitroprusid
bermanfaat untuk
pengobatan dan
penelitian. Ex : kodein &
turunannya.
Keracunan psikotropika adalah : Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama
tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak
yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan
berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang
bahkan menimbulkan kematian.

Penyebab Klasifikasi Patofisiologis Manifestasi Penatalaksanaan


Klinis
Akibat interaksi antara Golongan 1: jenis Penggunaan Pengobatan untuk
factor yang terkait dega halusinogen/psikomimet psikotropika secara Tanda-tanda dan keracunan
individu ,factor ika) obat-obatan ini terus menerus dapat gejala keracunan psikotropika biasanya
mengakibatkan psikotropika antara meliputi:
lingkungan dan factor menimbulkan
tersedianya zat. khayalan,ilusi,imajinasi. gangguan jiwa atau lain:
Minum banyak
Contohnya : gila
Gelisah dan cemas Penderita
DOM,lisergid,psilosibin Penggunaan dimandikan
Demam
psikotropika akan dengan air hangat
Nafas tersengal-
Golongan 2:(jenis mengubah metabolism Terapi
sengal
psikostimulan) tubuh. Pupil mata melebar detoksifikasi
Contohnya : Dapat merubah Jantung
metamfetamin,fenitilin beberapa fungsi berdebar,denyut
mental. nadi cepat dan
Golongan 3 & 4: (jenis melemah
antidepresant) Pupil mata melebar.
Contohnya :
fenobarbital,prazepan,ni
trazepan,
Pengertian Keracunan Psikotropika golongan 3 :
Pemakaian Psikotropika golongan 3 yang berlangsung
lama dan tanpa pengawasan dan pembatasan dari petugas
kesehatan yang dapat menimbulkan dampak fatal yakni
timbulnya penyakit serta kelainan-kelainan fisik dan psikis
lainnya bahkan dapat menimbulkan kematian bagi
pengkonsumsi .

PENYEBAB KLASIFIKASI PATOFISIOLOGIS MANIFESTASI KLINIS PENATALAKSANAAN MEDIS

a) Narkotika gol I : Pasien mnegalami Penatalaksaan medisnya


Penggunaan obat terlalu narkotika yang paling 1) Efek adrenergik, pusing,lemas, hingga dapat dilakukan :
banyak dan sering tanpa berbahaya. Daya dopaminergek, yang paling akut
anjuran atau resep dosis. adiktifnya sangat tinggi. serotonegik dalam SSP Bila keracunan ringan maka
Gol ini tidak boleh
adalah kejang-
Yang menyebabkan 2) Memperpanjang efek pasien hanya perlu diberi
digunakan untuk kejang.
pasien atau klien merasa katekolamin minum.
kepentingan apapun, 3) Efek simpatetik :
ingn mengkonsumsi obat
kecuali untuk penelitian. merangsang reseptor
secara terus menerus. Apabila pasien sudah
Ex: ganja, heroin, alfa dan beta
kokain, morfin, opium
keracunan akut, maka
b) Narkotika gol II: dilakukan ABC (airway,
narkotika yang memiliki breating, circulation)
daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk
pengobatan & penelitian.
Ex: petidin &
turunannya, benzetidin.
c) Narkotika gol III:
narkotika yang memiliki
daya adiktif ringan,
tetapi bermanfaat untuk
pengobatan dan
penelitian. Ex : kodein &
turunannya.

Anda mungkin juga menyukai