Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Sandria Kartini L1B115009

Dhatin Putri Wulandari L1B115010

Miftahul Jannah L1B115012

Nada Pirmasari L1B115013

Rahayu Arman L1B115014

Kelas:
Teknik Lingkungan 2015

Dosen:
Drs. Nasri.MZ, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016
PERCOBAAN I

A. Judul : Penggunaan Alat-alat Ukur


B. Hari, Tanggal : Jumat, 11 Maret 2016
C. Tujuan : Melatih diri memakai alat-alat ukur dan membaca
skala dengan teliti.
D. Alat dan Bahan
- Mistar biasa - Balok kayu
- Jangka sorong - Silinder logam
- Micrometer skrup - Bola besi
- Kotak alat - Bola kaca
E. Prinsip Teori
Pada pratikum kali ini alat yang digunakan dalam pengukuran ini
yaitu alat mistar, ukur jangka sorong dan mickrometer sekrup.
1. Mistar
Ada beberapa jenis mistar sesuai dengan skalanya. Mistar yang
skala terkecilnya 1 mm kita sebut mistar berskala mm. Mistar yang skala
terkecilnya 1 cm kita sebut dengan mistar berskala cm. Satu bagian skala
terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm. Oleh karena itu ketelitian
mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dalah suatu alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian
hingga 0,1 mm. keuntungan pengggunaan jangka sorong adalah dapat
dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam
sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang
tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala
utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius yang terdapat
pada rahang geser.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain
jarak skala utama yang saling berdekatan dalah 0,1cm. sedangkan sepuluh
skala nonius memiliki panjang 0,9 cm. jadi, beda satu skala utama dengan
satu skala nonius dalah 0,1 cm 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. sehingga
skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil.
Jadi ketelitian jangka sorong adalah : x 0,01 cm = 0,05 cm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu
benda. Pada industri industri modern, dituntut ketelitian dari alat alat
ukur untuk mengukur pekerjaan yang presisi. Jangka sorong tidak dapat
dipergunakan untuk pembacaan dengan ketelitian 0,01 mm dengan tepat.
Maka dibuatlah Mikrometer, sebab dengan micrometer dapat mengukur
dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm. Kekurangan dari micrometer
ini adalah jarak pengukurannya pendek, hanya sampai 25 mm(bagian luar
micrometer).
Mikrometer terdiri dari bentuk dasar bingkai U dengan landasan
tetap, pada cabangnya terdapat batang pengukur dan pada ujungnya
terdapat rahang bergerak, dan melalui cabang lain dari bingkai U, terdapat
bidal/sarung pengukur yang terpasanga pada batang pengukur.
Putaran dari bidal/sarung pengukur tersebut menyebabkan batag
pengukur berputar berputar pada sumbu yang sama. Tingkatan ukuran
pada bidal/sarung pangukur dan pada laras skala dapat dibaca sebagai
jarak antara dua permukaan yang diukur. Bimgkai dilindungi oleh penahan
panas yang terbuat dari plastic untuk menghindari panas yang timbul
langsung ari badan. Gigi geser menjamin meretanya tekanan dan
menyebabkan pengukuran bebas dari sentuhan/touch operator.
Sifat Sifat Teknik dari Mikrometer :
a) Batang Mikrometer, dibuat dari baja campuran yang dikeraskan dengan
baik. Tegangan tegangan didalamnya dihilagkan atau dikurangi, ulir
ulir digerinda beberapa kali pada mesin mesin gerinda yang presisi.
Kerataan dan kesejajaran dari permukaan permukaan ukur diperiksa
dengan lena datar untuk menjamin ketelitian yang tinggi. Permukaan
permukaan ukur sering menggunakan baha tungsten carbida.
b) Mur pengatur dan lengan pengarah (guide sleeve) digunakan untuk
mengarahkan batang micrometer dengan baik, mur pengatur ini juga
digunakan unuk mengatur agar getaran pada batang mikrometer dapat
dikurangi., sehingga benda dapat diam pada rahang mikrometer.
F. Prosedur Percobaan
a. Ukurlah panjang, lebar dan tinggi dari kotak alat dengan memakai
mistar.
b. Ukurlah panjang, lebat dan tinggi dari balok kayu dengan jangka
sorong.
c. Ukurlah diameter dan tinggi silinder logam dalam jangka sorong.
d. Ukurlah diameter bola besi dan bola kaca dengan memakai micrometer
skrup.
e. Ulangi percobaan a,b,c, dan d sebanyak 3 kali ulangan.
f. Buatlah dalam suatu tabel hasil pengukuran yang saudara peroleh.
G. Data Pengamatan
Alat Ukur Obyek Hasil Pengukuran (3x ulangan) (mm)
Mistar biasa Kotak alat P1 = 254 P2 = 254 P3 = 254
L1 = 102 L2 = 102 L3 = 102
T1 = 21 T2 = 21 T2 = 21
Jangka a. Balok kayu P1 = 111,4 P2 = 111,5 P3 = 110,6
sorong L1 = 77,65 L2 = 77,5 L3 = 77,7
T1 = 60,75 T2 = 60,5 T2 = 61,5
b. Silinder logam D1 = 41,35 D2 = 41,4 D3 = 41,3
T1 = 10,8 T2 = 11,0 T3 = 10,8
Mikrometer a. Bola kaca D1 = 9,81 D2 = 9,89 D3 = 9,88
skrup b. Bola plastik D1 = 15,8 D2 = 15,88 D3 = 15,89
H. Tugas
1. Hitunglah semua rata-rata hasil pengukuran.
Jawab :

No Objek Panjang Lebar Tinggi Diameter

1 Kotak alat 254,00mm 102,00 mm 21,00 mm -

2 Balok kayu 112,16 mm 77,61 mm 60,91 mm -

3 Silinder logam - - 7,26 mm 41,35 mm

-
4 Bola kaca - - 9,86 mm

5 Bola plastik - - - 15,87 mm

2. Hitunglah volume kotak alat, balok, silinder, bola kaca dan bola
plastik.
Jawab :

No Objek Volume

1 Kotak alat 544.068 mm3

2 Balok kayu 525500,25 mm3

3 Silinder logam 57983,41 mm3

4 Bola besi 3955,68 mm3

5 Bola kaca 16684,0353 mm3


3. Buatlah kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh.
Jawab :

a. Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang menunjukakan perbandingan


langsung dari benda yang diukur langsung dengan beberapa skala asli.
b. Setiap alat ukur mempunyai ketelitian yang berbeda.
c. Satu bagian skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
d. Jangka sorong dalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
e. Ketelitian dari skala nonius ada bermacam macam, diantaranya : dalam
millimeter (mm) :1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,2 mm; dan 1/50 = 0,05 mm.dan
dalam inchi :1/128, dan 1/1000.
f. Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu benda yang
dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.
g. Kekurangan dari mikrometer ini adalah jarak pengukurannya pendek,
hanya sampai 25 mm(bagian luar micrometer).
h. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan
nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung
nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk
mendapatkan nilai besaran yang diukur.
i. Selain itu juga setelah mengikuti pratikum ini mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana cara mengukur suatu benda dengan menggunakan
alat-alat ukur seperti, jangka sorong,micrometer skrup dan mistar biasa
dan mahasiswa juga dapat mengunakan alat-alat ukur tersebut dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kadiawarman,dkk.1993.Fisika Dasar I.jakarta:Dekdikbud.


Nasri. 2016. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Jambi : UNJA.
http://andaricapri.blogspot.co.id/2011/12/laporan-praktikum-fisika-
dasar.html. Diakses 18 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai