Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Orde 0
Orde 1
Orde 2
Satu pereaksi =
Dua pereaksi =
Orde 3
Orde n
Orde 1
dx dx
k (a x)
k (a x)
dt
dt
dx
k dt
(a x)
dx
k dt
(a x)
ln ( a x ) kt c
t = 0, x= 0 maka:
a
k t ln
ax
Orde 2
kt =
Orde 3
kt =
b. Integral Grafik
Orde suatu reaksi dapat ditentukan dengan cara membuat grafik dari
data eksperimen.
Minyak jagung
Minyak jagung adalah minyak yang diekstraksi atau diperas dari biji
jagung, bersifat setengah kering, berwarna kekuningan dan digunakan untuk
membuat sabun, dan pelumas.Minyak ini mulai mengeluarkan asap pada
kisaran suhu 204C - 213C.Karena tahan dalam suhu tinggi tanpa
mengeluarkan asap, minyak jagung cocok digunakan untuk memasak
banyak jenis makanan. Minyak jagung seringkali digunakan sebagai
alternatif pengganti minyak sawit karena diduga memiliki kandungan asam
lemak jenuh yang lebih rendah.Minyak jagung juga memiliki rasa yang
hampir hambar.
Minyak jagung mengandung asam oleat 20%-50%, asam linoleat
35%-60%, fosfolipid 2% serta bahan tak tersabunkan 2%
(tokoferol,sitosferol dan lilin). Selain itu, zat-zat yang terkandung dalam
minyak jagung murni adalah 99% triasilgliserol dengan asam lemak tak
jenuh ganda (PUFA) 59%, Asam lemak tak jenuh tunggal 24% dan asam
lemak jenuh (SFA) 13%. Yang tak kalah penting, minyak jagung juga
mengandung ubiquinon, alfatokoferol tinggi dan gamma-tokoferol yang
tinggi sehingga dapat menghindarkan dari "ketengikan" oksidatif. Nutrisi
penting lain dalam minyak jagung yang tidak kalah penting adalah vitamin
E yang sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga
bertindak sebagai antioksidan dengan mencegah kerusakan akibat radikal
bebas.
Minyak ini menyediakan asam lemak esensial dan energi. Asam linoleat
dalam minyak jagung merupakan asam lemak esensial yang digunakan
untuk integritas kulit, membran sel, sistem kekebalan dan untuk sintesis
icosanoid.Icosanoid merupakan unsur yang penting untuk unsur-unsur
reproduksi, kardiovaskuler, ginjal, pencernaan dan ketahanan terhadap
penyakit. Mengkonsumsi minyak jagung efektif untuk menurunkan kadar
kolesteroldarah.Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, perlu dipilih
minyak jagung yang berbahan jagung non-transgenik.
Ketengikan Minyak
Ketengikan oksidatif merupakan ketengikan yang disebabkan oleh
oksidasi oksigen diudara secara spontan jika bahan yang mengandung
minyak dan lemak dibiarkan kontak dengan udara. Minyak dan lemak
mudah mengalami oksidasi spontan adalah minyak yang mengandung
asam lemak tak jenuh.Paparan oksigen,suhu tinggi dan cahaya merupakan
beberapa factor yang mempengaruhi oksidasi.Penggunaan suhu tinggi
selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak.Kecepatan
oksidasi lemak akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada
suhu rendah.
Ketengikan merupakan proses autooksidasi dan kerusakan yang
terjadi pada bau, rasa lemak dan makanan berlemak. Hal tersebut
dikarenakan terdapat satu atau lebih ikatan rangkap yang mudah terserang
oksigen sehingga menimbulkan ketengikan. Bau tengik yang dihasilkan
pada proses ketengikan disebabkan oleh terbentuknya senyawa-senyawa
hasil akhir pemecahan hidroperoksida seperti asam-asam lemak rantai
pendek, aldehid, keton yang bersifat volatil. Rasa tengik juga disebabkan
karena terbentuknya aldehid tak jenuh (akreolin) yang dapat menimbulkan
rasa gatal pada tenggorokan.
Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida didefinisikan sebagai jumlah meq peroksida
dalam setiap 1000 g(1 kg) minyak atau lemak. Bilangan peroksida sangat
penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak karena bilangan
peroksida ini menunjukkan tingkat kerusakan minyak atau lemak atau
parameter penurunan mutu minyak goreng. Pada percobaan ini,
peningkatan bilangan peroksida digunakan sebagai indikator dan
peringatan bahwa minyak sebentar lagi akan berbau tengik.Minyak yang
mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen
yang menghasilkan suatu senyawa peroksida.Cara yang sering digunakan
untuk menentukan bilangan peroksida adalah dengan titrasi iodometri.
Peroksida terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi,pada tahap ini
hidrogen diambil dari senyawa oleofin menghasilkan radikal
bebas.Radikal bebas yang terbentuk bereaksi dengan oksigen membentuk
radikal peroksi,selanjutnya dapat mengambil hydrogen dari molekul tak
jenuh lain menghasilkan peroksida dan radikal bebas yang baru.Peroksida
dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik yang tidak dikehendaki
pada bahan pangan.Jika jumlah peroksida lebih dari 100 meq peroksida/kg
maka minyak akan bersifat sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak
enak.
Peroksida terbentuk akibat pemanasan pada suhu tinggi yang
menyebabkan kerusakan pada minyak dan dapat mengakibatkan keracunan
dalam tubuh dan berbagai macam penyakit seperti diare,pengendapan
lemak dalam pembuluh darah ,kanker dan menurunkan nilai cerna minyak.
Selain itu, peroksida dapat menyebabkan dekstruksi beberapa macam
vitamin dalam bahan pangan berlemak.
Minyak goreng yang yang memiliki kadar peroksida tinggi
memiliki cirri-ciri yang khas diantaranya jika dilihat secara kasat mata
minyak goreng cenderung berwarna coklat tua sampai kehitaman,jika
dibandingkan dengan minyak goreng yang kadar peroksidanya sesuai
standar masih berwarna kuning sampai coklat muda.Warna gelap pada
minyak disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tekoferol (vitamin E).
Minyak goreng dengan kadar peroksida yang sudah melebihi standar
memiliki endapan yang relatif tebal,keruh,berbuih sehingga membuat
minyak goreng lebih kental daripada minyak goreng yang kadar
peroksidanya masih sesuai standar. Berikut ini merupakan persamaan
untuk mencari bilangan peroksida:
Keterangan:
a = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi sampel
b = volume Na2S2O3 yang diperlukan pada titrasi blanko
VI. Alat dan Bahan
Alat :
Gelas kimia 2 buah
gelas ukur 2 buah
erlenmeyer 3 buah
buret 1 buah
kaki tiga dan kasa 1 buah
corong 1 buah
Bahan :
Minyak jagung
asam asetat glasial
larutan Na2S2O3 0,1N
Aquades
kloroform
KI jenuh
Amilum 1 %
VII. Alur Percobaan
1. Tahapan perlakuan sampel
25 mL sampel
1 gram sampel
Dimasukkan erlenmeyer
+ 2 tetes larutan KI jenuh
Didiamkan selama 1 menit dengan sewaktu-waktu
digoyang-goyang
+ 6 mL aquades
+ 2 tetes amilum 1%
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M sampai warna biru
hilang
Volume titrasi
VIII. Hasil Pengamatan
2 Tahap penentuan bilangan peroksida Sebelum : Orde reaksi secara teori ialah orde Orde reaksi pada
- Asam asetat glasial = 1 ketengikan
1 gram sampel larutan tidak berwarna minyak adalah
- Minyak kelapa = kuning orde 2
+ 3,6 mL asam asetat glasial (+++)
- Kloroform = larutan tak
+ 2,4 mL kloroform berwarna
+ 2 tetes KI jenuh - KI jenuh = larutan tak
berwarna
Didiamkan 1 menit dengan diguncang - Amilum = larutan tak
sewaktu-waktu berwarna
- Aquades = larutan tak
+ 6 mL aquades berwarna
+ 2 tetes amilum 1% - Na2S2O3 = larutan tak
Volume titrasi berwarna
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M
Sesudah :
- Minyak dipanaskan 0-
90 = kuning (+)
- + asam asetat glasial =
larutan tidak berwarna,
terdapat 2 lapisan
- + kloroform=larutan keruh
- + Ki jenuh = larutan keruh
- + aquades = larutan keruh
- + amilum = terdapat 2
lapisan, lapisan atas :
larutan keruh, sedangkan
bawah : berwarna kuning
kecoklatan
- Dititrasi dengan Na2S2O3 =
larutan keruh
- Volume titrasi :
15 = 7,3 mL
30 = 7,4 mL
45 = 7,6 mL
60 = 7,7 mL
90 = 7,8 mL
3 Titrasi blanko Sesudah : Voume Na2S2O3
- Asam asetat glasial + yang diperlukan
kloroform + KI = larutan untuk titrasi
keruh sebanyak 6,9 mL
3,6 mL asam asetat glasial + 2,4
- + aquades = larutan keruh
mL kloroform - + amilum = larutan keruh
- Dititrasi dengan Na2S2O3 =
Dimasukkan erlenmeyer
semula berwarna biru,
+ 2 tetes larutan KI jenuh dititrasi terus menerus
menjadi keruh
Didiamkan selama 1 menit dengan sewaktu- - Volume titrasi = 6,9 mL
waktu digoyang-goyang
+ 6 mL aquades
+ 2 tetes amilum 1%
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M sampai
warna biru hilang
Volume titrasi
IX. Analisis dan Pembahasan
Telah dilakukan percobaan yang berjudul Penentuan Orde Reaksi
pada Laju Ketengikan Minyak Kelapa Sawit dengan Metode Titrasi Iodometri
yang memiliki tujuan Mengetahui besarnya bilangan peroksida pada minyak
kelapa, Mengetahui cara penentuan ketengikan minyak kelapa sawit, Mengetahui
orde reaksi pada proses ketengikan minyak kelapa. Yang digunkan pada saat
praktikum merupakan sampel minyak jagung.
2I- I2 + 2e
Setelah itu ditambahkan dengan aquades yakni lartan tak berwarna
sebanyak 6 mL untuk mengencerkan larutan menjadi larutan campuran yang
keruh. Selanjutnya ditambahkan 2 tetes amilum 1% sehingga tebentuk 2 lapisan,
lapisan atas menjadi larutan keruh dan lapisan bawah berwarna kuning
kecoklatan, hal ini memiliki tujuan yakni sebagai indicator teroksidasinya I-
dengan perubahan larutan menjadi warna ungu. Larutan ini kemudian dititrasi
menggunakan Na2S2O3 untuk mengetahui kadar I- dan banyaknya lemak yang
mengalami perubahan struktur karena proses oksidasi, sesuai dengan reaksi :
I2 + 2e- 2I-
Dari data yang telah didapat makan dapat diketahui bahwa terdapat
hubungan bahwa lama pemanasan akan menambah bilangan peroksida
sehingga memiliki hubungan berbanding lurus yakni semakin tinggi bilangan
peroksida maka semakin tinggi ketengikan dalam minyakj jagung atau kualitas
dari sampel minyak jagung tersebut buruk.
900
1800
2700
3600
5400
X. Diskusi
Berdasrkan data dan grafik yang diperoleh dari percobaan
seharusnya didapat orde reaksi menurut teori yakni 1. Tetapi pada percobaan yang
kami lakukan yaitu tidak mendapatkan hasil perhitungan yang mengarah ke orde
rekasi 1, melainkan mendekati ke orde 2. Kemungkinan kesalahan dalam proses
titrasi sehingga didapatkan volume hasil titrasi yang salah dalam penglihatan dan
kurang teliti dalam memanajemen waktu pada saat memanaskan sehingga
didapatkan perhitungan yang tidak akurat. Sehingga kesalahan yang terjadi
diakibatkan dari perlakuan praktikan sehingga tidak menghasilkan tujuan
percobaan yang sesuai dengan teori.
XI. Kesimpulan
1. Bilangan peroksida minyak kelapa cap jagung sebesar
2. Ketengikan minyak berupa reaksi orde dua dengan R=0,9578 mendekati 1
3. Cara menentukan bilangan peroksida dari minyak jagung tersebut dengan
metode titrasi iodometri. Na2S2O3 sebagai titran, sehingga didapatkan