Isi Laporan
Isi Laporan
i
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
BAB I
PENDAHULUAN
1
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
1.2 Tujuan
Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan oleh Politeknik negeri
Sriwijaya bahwa sebagai syarat kelulusan maka mahasiswa diwajibkan untuk
melaksanakan praktek kerja di perusahaan yang sesuai dengan bidang atau
jurusannya masing-masing dalam kesempatan yang dituju adalah PT.
PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT III PLAJU-SUNGAI GERONG.
Adapun tujuan melaksanakan kerja praktek adalah :
1. Mengetahui bagaimana blok diagram UPS ( Uninterruptible Power Supply )
secara umum pada PT. PERTAMINA (PERSERO) RU III Plaju.
2. Mengetahui proses kerja UPS ( Uninterruptible Power Supply ) secara umum
pada PT. PERTAMINA (PERSERO) RU III Plaju.
3. Mengetahui bagaimana cara perpindahan sumber ke tenaga UPS (
Uninterruptible Power Supply ) Jika Pembangkit Utama Mengalami
Gangguan.
4. Sebagai wawasan kerja bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.
2
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
3
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
5
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
6
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
7
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
8
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
lainnya. Perkembangan Kilang Musi dari awal secara garis besarnya dapat dilihat
pada Tabel 3.
9
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
10
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi
terutama dalam sumber daya manusianya agar perusahaan tersebut dapat terus
berkembang dan maju serta dapat mencapai misi perusahaan sehingga perusahaan
dapat terus bersaing dalam pasar global.
PT. PERTAMINA RU III Plaju Sungai Gerong memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk dapat melakukan kerja praktek di lingkungan
perusahaan tersebut agar mahasiswa dapat mengenal jalannya produksi dari
perusahaan maupun dapat mengenal dan mengetahui sejarah perusahaan dari
pertama di bangun hingga sekarang. Kerja praktek sangat berguna bagi
mahasiswa terutama untuk dapat mengenalkan mahasiswa terhadap dunia industri
atau dunia kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa. Disamping itu
mahasiswa juga dapat menerapkan ilmu yang didapat dari perguruan tingginya
sehingga tidak teorinya saja tetapi dapat melakukan prakteknya agar dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa.
11
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
12
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
mentah (Crude Oil) menjadi bahan bakar minyak dan non bahan bakar minyak.
Unit bagian proses untuk melaksanakan tugas tersebut adalah sebagai berikut :
13
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
14
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
15
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
GENERAL
MANAGER
REFINERY UNIT
III
Maint. Area
III section
Head
Rot
Electrical Instrument Stationary
Equipment
Sr.superior Sr.Superior Sr.Superior
Sr.Superior
Electrical Instrument
RE maint. NRE maint.
maint. maint.
Techncion Techncion Techncion.
Techncion
Civil Maint.
Techncion
16
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
17
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
18
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
3. Maintenance SS.
a. Shift Tech => Spesial Tool dan alat yang bersifat umum.
4. Rigging
a. Rigging => Scaffolding, Alat keselamatan kerja.
19
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
20
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
21
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
22
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
23
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Pada Off-line UPS, arus listrik akan melalui UPS selama perangkat masih
terhubung ke sumber listrik. Selama operasi normal utilitas, desain ini biasanya
menyediakan cadangan baterai jangka pendek dan menawarkan perlindungan
lebih tinggi tegangan transient dari strip. Off-line UPS untuk inverter DC-AC
internal memberikan daya baterai cadangan ketika terjadi pemadaman listrik.
Kebanyakan Of-line desain tidak memiliki output sinewaver dan tidak mendukung
sambungan bank baterai untuk diperpanjang. Pengaturan tegangan output yang
sangat sederhana ( 15% sampai 25%).
Off-line UPS memberikan perlindungan terhadap:
Utility pemadaman
Penstabil tegangan
Output tegangan drop-out selama transfer ke baterai
Catatan: kesulitan beroperasi dari sumber listrik generator. Selain itu, melewati
frekuensi generator dan perubahan tegangan ke peralatan terhubung.
24
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
pakai apabila masih mampu memberikan daya 100% selama 1 jam jika lama
pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh manufaktur baterai).
3.4 Inverter
Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan
oleh suatu sistem UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian
rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui
pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan
harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensinya, distorsi yang
rendah,tidak terdapat tegangan transien. Selain itu, sistem inverter perlu adanya
rangkaian umpan-balik (feed back) dan rangkaian regulator untuk menjaga agar
didapatkan tegangan konstan.
25
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
tegangan (dari positif ke negative), tentunya frekuensi yang dihasilkan akan tidak
konstan pula. Setelah itu transistor dihidup-matikan untuk menjalankan motor.
Gambar dibawah ini menunjukan hubungan antara tegangan inverter serta urutan
penyalaan. Pulsa-pulsa penyalaan yang identik dengan tegangan inverter adalah
memiliki pulsa rate = 1 dengan pengeseran phasa 120 derajat, duty cycle 50 %.
26
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk menghasilkan arus bolak-
balik, maka kerja masing-masing transistor yang disuplay oleh tegangan dc harus
bergantian. Inverter mengatur frekuensi keluarannya dengan cara mengatur waktu
ON-OFF saklar-saklarnya. Sebagai contoh apabila S1 dan S4 ON selama 0,5 detik
begitu juga dengan S2 dan S3 secara berganti-gantian maka akan dihasilkan
gelombang bolak-balik dengan frekuensi 1 Hz. Pada dasarnya saklar S1-S4 dan
S2-S3 dihidupkan dengan jangka waktu yang sama. Jadi apabila dalam satu
periode To = 1 detik, maka S1-S4 ON selama 0,5 detik dan S2-S3 ON selama 0,5
detik dan didapatkan frekuensi sebesar 1 Hz. Jika dalam satu periode tersebut
dinyatakan pada T maka nilai frekuensi yang dihasilkan adalah (F):
F = 1/T...................Hz (3.5)
27
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
28
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Gambar 3.9. Saklar pemindah dengan 1 buah Static Switch & 2 buah
Contactor SPST
3.6 Baterai
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversible,adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-
elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
Baterai berfungsi untuk penyimpan daya listrik sementara. Baterai
mengalirkan arus searah (DC) dan memiliki banyak tipe.Baterai dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu baterai basah dan baterai kering atau dapat diisi ulang dan
tak dapat diisi ulang.Baterai yang digunakan pada UPS adalah baterai yang dapat
diisi ulang yaitu jenis baterai nikel kadmium. Karena sering terjadi pemadaman
listrik yang paling penting back-up baterai harus kembali berfungsi oPT.imal.
Oleh karena itu pemantauan terhadap baterai adalah solusi yang efektif untuk
menjamin efisiensi dan kapasitas baterai penuh. Selain itu, pemantauan menjamin
berfungsinya seluruh instalasi.
29
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Plat positif (PbO2) berwarna coklat, sedangkan plat negatif berwarna abu-
abu. Luas bidang reaksi plat positif
L = 2.p.l.n. ...................cm2 (3.6)
dimana :
L = luas bidang plat positif (cm2)
p = panjang plat positif (cm)l = lebar plat positif (cm)
n = jumlah plat positif tiap-tiap sel
Kapasitas tiap cm2 plat positif = 0,03 sampai dengan 0,05 AH (amperejam). Tiap
sel akumulator timah hitam menghasilkan tegangan 2 volt.
30
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
31
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
32
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
2. Hubungan Paralel
Koneksi baterai dengan hubungan paralel ini dimaksudkan untuk dapat
menaikkan kapasitas baterai atau Ampere hour (Ah) baterai, selain itu juga dapat
memberikan keandalan beban DC pada sistem. Hal ini disebabkan jika salah satu
sel baterai yang dihubungkan paralel mengalami gangguan atau kerusakan maka
sel baterai yang lain tetap akan dapat mensuplai tegangan DC ke beban, jadi tidak
akan mempengaruhi suplai secara keseluruhan sistem, hanya kapasitas daya
sedikit berkurang sedangkan tegangan tidak terpengaruh.
3. Hubungan Kombinasi
Pada hubungan kombinasi initerbagi menjadi 2 macam yaitu seri paralel
dan paralel seri. Hubungan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ganda baik
dari sisi kebutuhan akan tegangan dan arus yang sesuai maupun keandalan sistem
yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena hubungan seriakan meningkatkan
33
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
b. Paralel Seri
Pada hubungan Paralel Seri seperti gambar dibawah ini, jika tiap baterai
tegangannya 2,2 Volt danArusnya 20 Ampere maka akan didapat : Tegangan
dibaterai adalah = 2,2 +2,2 = 4,4 Volt, sedangkan arusnya adalah = 20 + 20 + 20 =
60 Ampere, sehingga kapasitas baterai secara keseluruhan adalah 4,4 Volt dan 60
Ampere. Dari perhitungan tersebut makayang mengalami kenaikan signifikan
adalah tegangannya.
34
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
35
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Data Baterai :
3.7 Bypass
By Pass ialah Sebagai fasilitas untuk Power Reserve atau Power Cadangan
dari Power Output Inverter. Disarankan, agar Sumber Bus Power By Pass ini
tidaksama dengan Sumber Bus Power Main, dengan tujuan untuk pekerjaan
Maintenance atau dapat terhindar dari gangguan Sumber Bus Power
tersebut.Untuk Output UPS 110 Volt Frequency 50 Hz, maka tegangan Power By
Pass pada titik cynchron nya harus 110 Volt 5 % Frquency 50Hz 0,5Hz.
Diluar toleransi tersebut, kemungkinan besar UPS nya tidak dapat mengikuti lagi,
dengan indikasi Fail Unsynchron.
Gambar 3.16. Power Input 110 Volt, sudah sesuai dengan Output UPS
36
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
harus memalui Isolated Trafo (T3) Step Down dari 460 Volt ke 110 Volt Jika
sistem berada dalam mode bypass, tegangan dari jaringan bypass disediakan
langsung. Beralih antara mode normal dan pasokan bypass dapat dilakukan secara
manual. Jika pasokan dari inverter tidak cukup, peralihan berlangsung secara
otomatis dan tanpa mengganggu tegangan.
37
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
BAB IV
PEMBAHASAN
38
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
listrik utama mati. Bagian-bagian utama dari sistem UPS adalah penyearah
(rectifier), baterai, inverter, static switch dan jalur cadangan (by- pass).
39
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
pemulihan 98%
dalam waktu
kurang dari 20
milidetik
Penyesuaian Tegangan Output 5 % dari tengangan
Inverter nominal
Stabilitas Frekuensi -+ 0.1 %
Kapasitas Beban Lebih 1. 125% dari
output daya
(kW) selama
10 menit.
2. 150% dari
output daya
(kW) selama
1 menit.
Output faktor puncak beban maksimum 3:1
40
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
41
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
42
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Pada saat kondisi normal, maka beban akan disuplai langsung melalui
Power Station 1 dan Power Station 2, saat menuju beban, suplai utama melewati
rangkaian penyearah (rectifier). Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC
menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Rectifier ini merupakan rangkaian yang
dibentuk dari beberapa dioda, kapasitor dan induktor. Rangkaian ini sebagai alat
43
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
proses melalui input trafo ke rangkaian rectifier yang berfungsi sebagai rangkaian
pengecas baterai (Charger Baterai).
Setelah melalui proses penyearahan, arus disimpan kedalam baterai.
Baterai yang dipasang pada UPS berfungsi sebagai sumber listrik cadangan
apabila sumber listrik utama mengalami ganguan atau trip. Arus pada baterai
kemudian masuk ke rangkaian inverter. Rangkaian inverter ini berfungsi sebagai
pengubah arus DC menjadi arus AC yang dapat digunakan perangkat elktronik
yang bekerja dengan arus AC. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang dibentuk
dari beberapa transistor/thyristor, induktor, transformator Step Up dan rangkaian
controller sebagai pengatur denyut pulsa input dari gate masing-masing thyristor.
Output tegangan pada inverter ini sebesar 110 Volt AC dengan frekuensi 50 Hz.
Keterangan Gambar :
PS 1 dan 2 : Pembangkit Listrik Utama
PS 3 : Pembangkit Listrik Alternatif
Garis Biru : Unit UPS
Garis dan Panah Merah : Aliran Arus Listrik
R : Rectifier
44
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
I : Inverter
S : Static Switch
L : Beban
B : Baterai
.
=
.
Data Perhitungan :
Baterai :
184 buah baterai dirangkai secara seri
1,2 V / 2000 mAh per baterai
Kapasitas Baterai :
171 x 1,2 V = 205.2 V / 2000 mAh
45
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
V. I baterai
t=
V . I beban
205.2 V . 2Ah
t=
220 V . 4 A
441.6 V A h
t=
880 V A
t = 0,5jam
T = 30 menit
Jadi, perkiraan lamanya baterai mem - back up jika menggunakan data beban di
atas adalah selama 30 menit.
46
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Keterangan Gambar :
PS 1 dan 2 : Pembangkit Listrik Utama
PS 3 : Pembangkit Listrik Alternatif
Garis Biru : Unit UPS
Garis dan Panah Merah : Aliran Arus Listrik
R : Rectifier
I : Inverter
S : Static Switch
L : Beban
B : Baterai
47
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Antara lain;
A. Relai Detector Sumber Daya Utama ( Power Station 1 dan 2 )
Relai ini berfungsi untuk memberikan informasi kondisi sumber listrik utama
(hidup atau mati) kepada rangkaian relai relai start/off engine dan ATS untuk di
proses pada tahap selanjutnya.
48
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
CHARGER
11 21 13 13
K1 K1 K3 K1
S0
12 22 OFF 14 14
13 11
T1
K2 S1
14 8
ON
A1 A1 A1
T1 K3 BATERAI L
K1 K2
A2 A2 A2
N N
49
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
Ketika pembangkit listrik utama mengalami gangguan maka tidak ada aliran
listrik menuju Kontaktor K1 dan K2 maka membuat anak kontak NO K2 terbuka
sehingga pengecasan baterai berhenti dan anak kontak NC K1 akan menutup
sehingga mengalirkan arus dari baterai menuju Timer T1 On Delay dan Kontaktor
K3 sehingga akan membuat anak kontak NC T1 akan membuka setelah beberapa
waktu sesuai durasi waktu yang diatur.
Dan setelah Kontaktor K3 bekerja, maka Kontaktor K3 akan menyuplai daya dari
Pembangkit Cadangan menuju anak kontak NO K3 yang akan mengalirkan arus
listrik ke beban. Sehingga sumber beban berasal dari Pembangkit Cadangan.
Apabila rectifier, inverter ataupun baterai mengalami gangguan maka untuk
menghidupkan pembangkit cadangan harus dengan manual menggunakan S0 dan
S1 atau disebut dengan mode bypass.
50
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
51
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
5.2 Saran
1. Dalam penulisan laporan ini sebaiknya kita sebagai mahasiswa berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar kita diberi akal budi demi kelancaran kita dalam
membuat laporan kerja praktek ini.
2. UPS sangat penting untuk menjaga kinerja peralatan di industri, maka perlu
dilakukan perawatan secara rutin unutk menjaga stabilitas kerja dari UPS
tersebut dalam menjaga pasokan listrik utama.
3. Selain digunakan di industri, UPS dapat digunakan di rumah untuk menjaga
suplai peralatan elektronik rumah tangga agar mengurangi resiko kerusakan
pada peralatan elektronik rumah tangga.
4. Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, sebaiknya data - data yang kita
dapatkan selama melaksanakan kerja praktek diteliti dengan cermat agar data
tersebut memang digunakan untuk materi laporan kerja praktek.
52
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
DAFTAR PUSTAKA
Palembang, 1999
Palembang, 2004
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suplai.daya.bebas.gangguan.
www.pertamina.com/perawatan.peralatan.listrik/performance/publik.
53