REKLAMASI / REBOISASI LAHAN BEKAS TAMBANG, GAMBUT,
TANDUS, GURUN PASIR DENGAN BIOP2000Z-MIKROBAGOOGLE
A. Reklamasi Lahan Jenis Tanah Boksit.
Lahan yang dirombak keadaanyanya biasanya mengalami kerusakan yang cukup parah. Misalnya: lahan bekas tambang merupakan lahan sisa hasil proses pertambangan Dampak negatif pada lahan tersebut diantaranya: 1.Pada lahan yang dibongkar misalnya: pada lahan bekas pertambangan terbuka menimbulkan kerusakan lahan yang berupa:
a. Isi / kandungan flora dan fauna di atasnya.
Kegiatan petambangan jelas meghilangkan kehidupan di atasnya yang selama ini telah tertata sinergis oleh alam. Dengan hilangnya kandungan flora dan fauna tersebut maka siklus makanan dan unsur hara juga terputus . b.Kontruksi lahan sifat fisik lahan. Kontruksi lahan berubah total, seperti lobang besar, tanah sudah tercampur aduk antara top soil, sub soil, dan bahan batuan atau bahan tambang. Bentuk permukaan lahanpun berubah dratis, terdapat lahan menjadi datar, cekung, cembung dengan tingkatan kemiringan yang berbeda-beda. Sifat fisik lahan juga mengalami perubahan yang sangat dratis. Ikatan tanah (tekstur tanah), susunan tanah (struktur), ikatan antara senyawa tanah labil dan tidak homogen sehingga kemantapan tanah labil, porositas tidak menentu dam tanah menjadi padat (bulk density).
c.Kandungan mineral dan sifat tanah dan air tanah.
Pada lahan yang sudah mengalami perombakan misalnya lahan bekas tambang mineral sebagian besar mengandung zat yang digunakan proses penambangan, yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Bahkan banyak mengandung racun bagi tanaman, hewan maupun manusia. Bahan-bahan yang berasal dari tempat dibongkar atau mengalami explorasi ke luar. Pada umumnya bahan tersebut masih banyak berupa bahan yang belum lapuk, bahan-bahan logam yang ada di batuan pun ikut terbongkar keluar. Pada proses pembongkaran materi yang terekplorasi ke permukaan sebagian mengalami suatu perubahan persenyawaan yang dapat dilihat dari proses terurai tanah, penggumpal, perubahan warna, dan jika ditelili maka terbukti adanya perubahan persenyawaan tersebut. Adanya proses tersebut berakibat tanah pada umumnya menjadi masam, jasat renik dan tanaman tidak dapat hidup karena tanah kekurangan unsur kebutuhan tanaman, tanah mengandung racun bagi tanaman. Untuk pertambangan dengan cara penggalian yang berupa terowongan., berpengaruh terhadap kandungan air tanah, namun jika galian yang dalam tidak banyak pengaruhnya.
d.Sifaf biologi tanah
Unsur hara yang digunakan oleh makluk renik dan tumbuhan berasal dari olahan mikroba dan fungsi yang mengubah zat kimia alam menjadi zat organik. Jika tidak ada mikroba maka hal yang mustahil suatu tanaman dapat tumbuh. Mikroba ini jumlah dan jenisnya beribu-ribu, ada yang bersifat merusak (dekomposer), membangun, bersimbiosis dengan tanaman, patogen terhadap tanaman/ hewan/manusia. Tempat pertumbuhan dan perkembangan mikroba paling banyak di lapisan top soil, kemudian menurun pada lapiran sub soil, dan semakin sedikit di lapisan semakin ke bawah. Pada proses pembongkaran terjadi perombakan yang membuat mikroba yang ada di permukaan banyak yang mati oleh pembongkaran tersebut, dan sewaktu pengembalian tanah terjadi pencampuran tanah maka sebagian besar mikroba yang semula ada menjadi tidak ada. Dampak yang terjadi tidak ada mikroba yang seharusnya berfungsi sebagai mengubah, penyedia unsur hara untuk jasat renik dan tanaman.