Anda di halaman 1dari 2

Lidokain adalah salah satu jenis obat anestesi lokal yang digunakan secara luas baik

melalui pemberian topikal atau intravena(Stoelting 2006). Obat ini sering kali dipasarkan
dalam bentuk lidokain HCl dan dan umumnya tersedia dalam lautan dengan pH 6,5(Xia et.
al. 2001). Lidokain dapat menyebabkan vasodilatasi pada pasien. Obat ini sangat cepat di
absorbsi oleh tubuh. Oleh karena itu perlu ditambahkan adrenalin. Pengaruh pemberian obat
kombinasi lidokain dengan adrenalin terhadap onset kerja dan durasi kerja anestesi lokal
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh pemberian obat kombinasi lidokain dengan adrenalin terhadap onset kerja
dan durasi kerja anestesi lokal
Obat Onset Kerja Durasi Kerja
Lidokain 6 menit 60 menit
Lidokain + Adrenalin 3 menit 60 menit
NaCl (kontrol) - -
Hasil data pada praktikum menunjukkan bahwa lidokain mempunyai onset dan durasi
masing-masing, yaitu 6 menit dan 60 menit. Menurut Samudro et. al. (2011) menyebutkan
bahwa lidokain memiliki onset kerja sekitar 5 menit setelah penyuntikan. Durasi kerja obat
ini berkisar antara 45-90 menit(Samudro et. al. 2011). Praktikum ini, efektivitas obat dapat
bekerja optimal karena diketahui onset dan durasinya menunjukkan sesuai dengan literatur
yang ada.
Anestesi lokal dengan cara pemberian kombinasi antara lidokain dan adrenalin
menunjukkan hasil onset kerja dan durasi kerja lebih lama, yaitu masing-masing 3 menit dan
lebih dari 66 menit. Penambahan adrenalin ini dilakukan untuk mengontrol rasa sakit dan
memperpanjang durasi kerja obat sehingga kemungkinan terjadinya keracunan anestesi lokal
berkurang(untary 2000). Lidokain yang tidak ditambahkan dengan adrenalin memiliki efek
vasodilatasi lebih cepat dalam proses penyerapan sehingga durasi lebih pendek(Morgan
2006). Namun, adrenalin memiliki fungsi yang berlawanan dengan lidokain, yaitu sebagai
vasokonstriktor paling kuat sehingga terjadi penghambatan dalam proses penyerapan
obat(Untary 2000)
Daftar Pustaka
Untary. 2000. Dosis aman adrenalin dalam larutan anestesi lokal untuk penderita hipertensi.
JKGUI. Edisi Khusus: 500-505.
Xia Y, Chen E, Tibbits DL, Reilley TE, McSweeney TD. Comparison of effects of lidocaine
hydrochloride, buffered lidocaine, diphenhydramine, and normal saline after
intradermal injection. Journal of Clinical Anesthesia. 2001; 14: 33943
Samudro R, Doso S, Hari HS. 2011. Mekanisme kerja obat anestesi lokal. JAI. Vol 3(1):51
Morgan G.E., Mikhail, M.S., Murray, M.J.. 2006. Local Anesthetics, In: Clinical
Anesthesiology. 4th Ed.Mc-Graw Hills. 14:263-275 Morgan G.E., Mikhail, M.S.,
Murray, M.J.. 2006. Local Anesthetics, In: Clinical Anesthesiology. 4th Ed.Mc-Graw
Hills. 14:263-275
Stoelting,R.K. Hillier,S.C.2006. Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. 4th
Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai