Anda di halaman 1dari 8

Kasus Pelanggaran Etika Profesi Dalam Bidang

Akuntansi atau Hukum

Disusun Oleh :

Faza Bill Birry C1C015124

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
BAB I

LATAR BELAKANG

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan profesi serta mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral
dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus atau profesi
tersebut.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan


seseorang. Etika profesi merupakan suatu hal yang sudah ditetapkan atau
disepakati dan harus dipatuhi oleh seseorang pada tatanan profesi atau lingkup
kerja tertentu. Contoh: Akuntan, pers dan jurnalistik, dokter, dan sebagainya.

Namun dalam kenyataan yang terjadi ada beberapa oknum


menyalahgunakan profesi untuk meraih keuntungan kepentingan pribadinya
sendiri, contohnya dalam kasus ini merupakan kasus seorang manajer Citibank,
Inong Malinda atau Melinda Dee. Dalam kasus ini Melinda Dee bekerja sama
dengan bawahannya menyalahgunakan kepercayaan para nasabah untuk
kepentingan pribadinya yaitu dengan modus penipuan.
BAB II

PERMASALAHAN

Kasus pembobolan dana nasabah Citibank senilai Rp40 miliar oleh


seorang yang menjabat sebagai Relationship Manager Citigold pada Citibank,
Inong Melinda atau Melinda Dee merupakan kasus yang terjadi pada tahun
2011. Pembobolan dana simpanan nasabah oleh Melinda Dee selama kurang
lebih tiga tahun berakhir dan ditangkap pada 23 Maret 2011 setelah delapan
penyidik dari Direktorat Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Markas
Besar Polri menangkap Melinda Dee di apartemennya di kawasan SCBD, Jakarta
Selatan.

Dalam keterangan saksi di pengadilan, modus yang dilakukan oleh


Melinda Dee, yakni dengan menyalahgunakan kepercayaan para nasabah terhadap
dirinya. Nasabah-nasabah yang mempunyai tabungan besar diberi blanko kosong
untuk ditandatangani agar memudahkan transaksi. Namun Melinda Dee
menggunakan cara tersebut untuk memalsukan tanda tangan nasabah dan
melakukan pencurian uang para nasabahnya sedikit demi sedikit tanpa disadari
oleh pemilik rekening. Rohly Pateni, salah satu nasabah yang menjadi korban
Melinda Dee, ia mengaku sangat percaya kepada Melinda karena sudah 18 tahun
menjadi nasabah Citibank dan ditangani Melinda. Dalam melakukan kejahatannya
Melinda Dee bekerja sama dengan beberapa bawahannya seperti, Dwi Herawati,
Novianty Iriane dan Betharia Panjaitan yang menjabat sebagai Head Teller
Citibank.

Jaksa Penuntut Umum mendakwa Melinda melakukan penggelapan dan


pencucian uang nasabah dalam kurun waktu 22 Januari 2007 hingga 7 Februari
2011 melalui 117 transaksi, dimana 64 transaksi di antaranya dalam bentuk
pecahan rupiah senilai Rp27,36 miliar dan 53 transaksi senilai 2,08 juta dolar AS.

Untuk menghilangkan bukti kejahatan, Melinda Dee membuat perusahaan


pribadinya yang dialiri dana nasabah Citibank atas nama orang lain. Berdasarkan
kesaksian mantan Citigold Executive Head di Citibank Landmark, Reniwati
Hamid, Melinda mengalirkan dana nasabah ke empat perusahaan miliknya yaitu,
PT Sarwahita Global Manajemen, PT Porta Axell Amitee, PT Qadeera Agilo
Resources, dan PT Axcomm Infoteco Centro. Reniwati sendiri menjabat sebagai
Direktur Utma di empat perusahaan yang didirikannya bersama Melinda, Roy
Sanggilawang, dan Gesang Timora tersebut.
Dari keempat perusahaan ini, Melinda kembali menarik uang untuk
kepentingan pribadinya, Andhika Gumilang merupakan suami Melinda ikut
membantu dalam penggelapan uang nasabah serta adiknya, Visca Lovitasari dan
suami Visca, Ismail bin Janim. Andhika menyimpan uang curian itu dengan
membuka banyak rekening dengan identitas berbeda karena menggunakan KTP
palsu.
BAB III

PEMBAHASAN

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan profesi serta mempelajari penerapan prinsip-
prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus atau
profesi tersebut.

Dalam Etika Profesi, terdapat prinsip-prinsip dasar di dalam etika profesi :

1. Prinsip integritas.

Prinsip integritas mewajibkan setiap Praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam
hubungan profesional dan hubungan bisnisnya.

2. Prinsip objektivitas.

Prinsip objektivitas mewajibkan praktisi untuk tidak membiarkan


subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-
pihak lain memengaruhi pertimbangan profesional.

3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional


(professional competence and due care).

Prinsip tersebut mewajibkan praktisi untuk menggunakan kemahiran


profesionalnya dengan saksama sesuai dengan standar profesi dan kode etik
profesi yang berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya.

4. Prinsip kerahasiaan.

Prinsip tersebut mewajibkan praktisi untuk menjaga setiap rahasia yang ia


peroleh dari hasil hubungan profesional dengan pelanggan.

5. Prinsip perilaku profesional.

Prinsip perilaku profesional mewajibkan setiap Praktisi untuk mematuhi setiap


ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghindari setiap tindakan
yang dapat mendiskreditkan profesi.
Dalam kasus tersebut Inong Melinda atau Melinda Dee melakukan
pelanggaran etika profesinya sebagai manajer di Citibank. Melinda melakukan
penggelapan uang nasabah untuk kepentingan pribadinya. Melinda Dee
mengabaikan prinsip-prinsip yang seharusnya ia jalani karena sebagai seorang
profesional harus didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut dalam melakukan
pekerjaannya. Melinda Dee juga mengabaikan kode etik profesi yang ia pegang,
karena ketika ia melakukan kejahatan tersebut otomatis Melinda Dee
mengabaikan prinsip-prinsip kode etik yang seharusnya ia pegang ketika
menjalankan profesinya.

Didalam etika profesi terdapat kode etik profesi yaitu merupakan


sarana untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional
supaya tidak merusak etika profesi. Kode etik profesi digunakan untuk
memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi, bahwa dengan kode etik
profesi akan mampu mengetahui hal yang harus dilakukan dan ditinggalkan. Ada
tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :

a) Kode etik profesi merupakan batas dan memberikan pedoman bagi


sebuah anggota profesi tentang prinsipnya sebagai seseorang yang professional.
Bahwa kode etik memberikan pedoman mana yang harus dilakukan dan tidak
boleh dilakukan.

b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol atas profesi yang


bersangkutan. Bahwa kode etik dapat memberikan pengetahuan kepada anggota
profesi agar mengetahui arti penting tentang profesi dan sarana kontrol
pelaksanaan profesi tersebut.

c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi


profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Bahwa pihak lain
yang tidak berkepentingan di luar keanggotaan profesi tidak boleh mencampuri
hal-hal yang terdapat dalam suatu profesi tersebut.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari kasus tersebut melinda dee pertama mengabaikan prinsip-prinsip dasar


tentang etika profesi, contohnya Melinda mengabaikan prinsip integritas tentang
kejujurannya dalam melakukan profesinya sebagai manajer perusahaan Citibank,
ia menyalahgunakan wewenangnya dan menggelapkan uang para nasabah untuk
kepentingan pribadinya.

Kedua, Melinda mengabaikan kode etik profesi yang ia pegang dan


menyalahgunakan jabatannya untuk melakukan kecurangan yaitu menggelapkan
uang nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
https://diptyaaris.wordpress.com/2012/12/20/analisis-kasus-melinda-dee/

https://yanhasiholan.wordpress.com/2013/10/16/pengertian-etika-profesi-dan-
etika-profesi/

Anda mungkin juga menyukai