Anda di halaman 1dari 3

1.

Primakuin
Primakuin : ( 1 tablet 15 mg ), dipakai sebagai obat pelengkap/ pengobatan radical
terhadap P. Falciparum maupun P. Vivax. Pada P. Falciparum dosis nya 45mg (3tablet)
dosis tunggal untuk membunuh gamet; sedangkan untuk P. Vivax dosisnya 15mg/ hari
selama 14 hari yaitu untuk membunuh gamet dan hipnozoit ( anti-relaps).
Indikasi:
Tambahan untuk terapi Plasmodium vivax dan P. ovale, dan gametosidal pada
malaria falciparum, eradikasi stadium hepar.
Peringatan:
Anemia, methemoglobinemia, leukopenia, lansia.
Interaksi:

Kontraindikasi:
Hipersensitif, reumatoid artritis dan lupus eritematosus, terapi obat yang dapat
menyebabkan hemolisis dan depresi sumsum tulang, anak <4 tahun, defisiensi G6PD
dan NADH, penggunaan kuinakrin.
Efek Samping:
Mual, muntah, anoreksi, sakit perut, methemoglobinemia, anemia hemolitik
terutama pada defisiensi G6PD, leukopenia.
Dosis:
Pencegahan kambuh dan menularnya malaria vivax dan ovale : 0,25 mg/kgBB untuk
14 hari. Sebagai efek gametosidal pada malaria falciparum : dosis tunggal 0,75
mg/kgBB (dewasa 45 mg), dosis yang sama diulang 1 minggu terakhir.
2. Ranitidin Inj
Indikasi
Pengobatan dan pemeliharaan ulcer duodenal, mencegah pendarahan pada GI
dikarenakan penggunaan obat-obat NSAID dan stress ulcer, pengobatan kondisi
hipersekresi patologis. Ranitidin diberikan pada pasien dikarenakan pasien
mengalami gangguan pada lambungnya yaitu berupa gangguan mual, rasa tidak enak
pada lambung dan stress ulcer yang diakibatkan oleh penyakit malaria.
Dosis
Dosis untuk dewasa untuk IM atau IV sebesar 50 mg tiap 6-8 jam.
Interaksi
Diazepam, ketokonazole, glipizide, lidokain. Tidak terdapat interaksi dengan obat-
obat yang diberikan.
Aturan pakai
2 kali sehari setelah makan dengan dosis 150 mg(Anonim, 2009).
3. IVFD RL (Intravenous Fluid Drip Ringer Lactat)
Indikasi
Mengatasi dehidrasi, menggantikan cairan ekstraselular tubuh dan ion klorida yang
hilang, mengembalikan keseimbangan elektrolit. Infus RL diindikasikan pada pasien
ini untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan lemas dan mual
yang dialami oleh pasien karena kurang tercukupi asupan makanan.
Dosis
Infus RL diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan pasien berdasarkan berat badan
yaitu sebesar 30 tpm.
Interaksi
-
Aturan Pemakaian
Digunakan secara infus iv dalam tetes drip, 30 tpm
4. Paracetamol
Indikasi
Sebagai antipiretik atau analgesik yang digunakan untuk menurunkan panas yang
dialami pasien.
Dosis
Dosis untuk dewasa sebesar 500-1000 mg tiap 4-6 jam atau maksimal 4x dalam
sehari.
Interaksi
Etanol dan phenytoin: meningkatkan efek hepatotoksik; Hydrantoins dan
Sulfapyrazone : menurunkan efek paracetamol (Tatro, 2003).
Aturan pakai
3.4 kali sehari setelah makan, dosis 500 mg (Anonim, 2009).
5. Darplex (Dihidroartemisinin + Piperakuin/DPH)
Indikasi:
Pengobatan malaria P. falciparum dan/atau P. vivax tanpa komplikasi.
Peringatan:
Hamil dan menyusui, penyakit hati dan ginjal, penggunaan obat malaria lainnya,
wanita lansia atau muntah.
Interaksi:
Hindari pemberian bersama obat yang dapat memperpanjang interval QTc (misal:
meflokuin, halofantrin, lumefantrin, klorokuin, atau kina).
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas, malaria berat, riwayat aritmia atau bradikardia (penyakit jantung),
riwayat keluarga meninggal tiba-tiba, risiko perpanjangan interval QT kongenital,
ketidakseimbangan elektrolit, mengkonsumsi obat yang mempengaruhi denyut
jantung.
Efek Samping:
Umum: anemia, sakit kepala, perpanjangan interval QTc, takikardia, astenia, pireksia,
konjungtivitas
Tidak umum: anoreksia, pusing, kejang, gangguan konduksi jantung, sinus aritmia,
bradikardia, batuk, mual,muntah, nyeri lambung, diare, hepatitis, hepatomegali, uji
fungsi hati yang abnormal, pruritus, ruam kulit, artalgia, mialgia.
Dosis:
Dosis selama 3 hari, berdasarkan berat badan: 5 kg (0-1 bulan): tablet/hari; 6-10
kg (2-11 bulan): tablet/hari; 11-17 kg (1-4 tahun): 1 tablet/hari; 18-30 kg (5-9
tahun): 1 tablet/hari; 31-40 kg (10-14 tahun): 2 tablet/hari; 41-59 kg ( 15 tahun):
3 tablet/hari; 60 kg ( 15 tahun): 3 tablet/hari. Jangan hentikan pengobatan sebelum
3 hari, meskipun gejala telah hilang.
Literatur : http://pionas.pom.go.id/monografi/dihidroartemisinin-piperakuin-dhp

Anda mungkin juga menyukai