Anda di halaman 1dari 190

soemono

STHIIKA 1

penerliit itb bandung


SOEMONO

Edisi kedua

Bandung'
Penerblt ITB '

-f

n^i"
tsr

ix PiATAIA

8A8 I GAYA DI DALA}I III'AI{G IAIA


A I.IENYUST'N DAN I{ENGURAIKAN GAYA
1 1.1 Bebelapa ketentuaD
1.2 Menyusrm dan mengulaikan secara analisa
7 1.3 trtenyusun alan nen$rraikan secara Lukisan; segitiga gaya
I 1.4 Poligon gaya
tO 1.5 :llengutaLkan gaya oenjadi tiga kofiponen yang tialal<
kongkuten

B POLTCON BATANG
11 I.6 l4enentukan resultan beberapa gaya yang tidak kongkuren
12 l -'7 Titik berat
16 I.a lbnen statis
fa 1.9 Mollen inersla
22 1.1O liubungan antala dua Pollgon batang
23 1.1f Poligon batang yang harus melalui tlga titik tertentu
25 I.12 Bentuk poligon batang khusus
c KEADAAN SE IBATG *
27 l.L3 BeberaPa sarat J
l.14 Gaya kolgkuren
2A 1.15 BebelaPa gaya sebarang
29 1.15 Tiga gaYa
l.]-'t Peng$.maan Poligon bataag
32 1.18 Beberapa contoh hitungan .tatika atau keseinibergrn
D G'\RIS RANTAI
41 1.19 Arti
l.2O Keilua titik gantung A dan B Baoa tl''tggi
43 l.2L Titik qantung tiilak sara- ti,Dggi'
45 L.22 BberaPa qontoh soal
47 f.23 Penalekatan
48 1,24 Ka.bel iligantungkan pada titik A dan B yang sasa tlngginya
' 49 1.25 Kabe1 dengan beban berpusat
51 1.26 Kabel tligantungkan Pada titik A darr B yarlg tiatak sarna tingginya
52 7.27 IGbel digantungkan pada titik A dan B yang tidak sama tinqgi, a
dan tanpa bebar P

BA8 2 GAYA DALAM


53 2.L Alti
53 2.2 caya DorDal
54 Gaya geser atau gaya lintadg
55 2.4 Gaya homen lentul
57 2.5 llomen torsi
58 2.6 Kodcinasi beberapa gaya dalan
59 2.7 Titik gaya
50 2.4 flubungan antara nuatan. gaya lintang dan
6I Bangunan teknik sipil
52 2 -to Tury)u

BA8 3 EALOX EIASA 5IAIIS IEiTENTU

A BAIOK IERJEPIT SEBEI,AH


66 3.1 gitungan dengan poligon batang
61 3.2 Beberapa beban serong
58 3.3 Muatan terbagi
70 3.4 Tiang dengan konsel ar:
3.5 Batang tiga petempat lingkaran :denganrj.ii-j ari r aki-bat
berat sendiri
, 7t 3.6 Batang ABCD terjepit pada ujung +, dibebani q pada bagian D

B B'I'T DI ATiIg, DUA T]TIK TI'I{PU I


72 3-7 Suatubeban.vertikal
73 3,8 Beberapa beban veriikal .
'16 3.9 Beban Serong
3,10 Kejadi.an timbal balik
7? 3.11 Muatan terbagri
7a 3.I2 }luatan penuh terbagi raLa
3.13 Muatan penuh bentuk segitiga
79 3.14 Bidang muatan trapesi\rh simetrls
a0 3.15 Dlra beban salla alan betdiri sinetris
81 3.16 Konbinasi secara superposisi
e2 3.17 Garis gaya lintang
a3 3.Ia Letak batang ayun
84 3.19 Balok diletakkan secara nenqaojur
a'l .3r2O, Monen sebagai.gayB l-uari
8a 3.21 Molhen pada kedua ujung balok
89' 3.22 Balok AB = f di-bebanj. penuh merata ttisertai tnotnLn ul ung
3.23 llornen luar di antara A dan B
93 3.24 penbebanan khusus
94 3.25 Muatan titil. Iangsurg
96
1-26 Ko binasi te-tcan iangsung dan ta]( Iangsung
9A 3.27 Tenpat momen naxlnun

l B,r 6AnE PGNGARUH


103 4-I Arti dan tujuan
4.2 Balok ali atas alua titik turEru
r05 4.3 Dimensi ordinat pengaruh
r05 4.4 Balok'nenganjur
109 4.5 contoh penerapan
111 4.6 Muatan terbagi

vi"
I12 4.1 Contoh bilangan
113 4.8 Titik dislokasi
114 4.9 Kedudukan lnuatan yang meniEbulkan ME: pada.sr.Btu penampang
115 4.1O Beban tidak langsung
1I7 4.II Beberapa contoh
120 4.12 Balok di atas tiga batang ayun
123 4.13 Balok terjepit sebelah

8Al 5 TASUK TERUSAN BE*!ENO| (CERBEi)


124 5.I Maksud.
125 5.2 Fasuk cerber alengan satu senali pada tiga titik tuq)u
!21 5.3 Rasuk bersenili dua
5.4 Titik sendi sebagai titik nof monen
L30 5.5 Balok terjepit pada kedua ujungnya (A alan B) alengan alua
senatl sirnetlis (s1 dan s2)
131 5.6 Easuk Cerbe! alengan satu sendl S pada beberapa batang ayun

8A8 6 PEI.ENGKUNG TIGA SENDI


138 6.1 Arti dan tujuan
139 6.2 satu bagian dimuatr
l-41 6,3 Kedua belah dibebani
6.4 Cara ilengan poligon batang
142 6.5 Garis penghubung AB hendatar
l43,' 6.6 Garis per\qaruh
145 6.7 lilenggunakan nonen iflti
146 6.8 Beberapa contoh
I52 6.9 Letak garis penghubung AB niring
I53 q.10 Beberapa codtoh

BAB 7 GANTUNGAN DAN SOKONGAN


161 7.l Maksud
162 7.2 Contoh bangunan jenis (a1), tetapi gantungannya berakhir
di antara titik turnpu
163 7.3 aansunan jenis (b")
164 7.4 Gantungan deflgan tiang banyak
166 7.5, Portal dengan gantungan

BAB 8 PERALIHAN AIAU PETEnJAA}I TAYA


f6a 8.1 Arti
a.2 flukuh peralihaD atau pekerjaan naya
8.3 caya aktif dan gaya pasi.f
169 4.4. Beberapa contoh
173 8.5 Peralihan maya paala roda
\15 8.6 Portal tidak sifiretris
177 a,'7 Pelengkung tiga senali belaha! f.ingkaran dengan titlk
lengah T alan jari.-jari r
178 8.8 Portal tidak simetris
Iao 8.9 Balok bersendi dengan gaDt\rngan
8.I0 , Balok di atas sokongan
vii
PRAKATA PADA EDISI KEDUA
Edisi pertana Statika t habis dalaln waktu yang sinqkat senentala per-
mitltaan terus juga mengalit. Walaupun alemikian penu-:. benganggaP
pellu untuk rnenperbaikinya delnl kepuasan Para penbaca. Pasaf 6.10
diperbaiki, sedangka! bab I dita.ribah dengan satu pasal.
Di sampj.ng itu, kesalahan cetak dengan senalirinya dibetulkan alan kese-
luruhannya dibuat lebih nenarik.
Penutls nengharapkan saran alan kritik dari para pembaca untuk perbaj.kan
buku ini pada hasa mendata$g.

Bandung, Juni 1978

PRAKATA PADA EDISI PERIAMA


uatakuliah l.lekanika Teknik yang bersifat ilnu dasai untuk insinyur
sipi1, secara rlngkas alapat dibagi dalan alua kelompok utana, yaitu
statika. ilan Deformasi. I'lasing-masj.ng kelonpok itu boteh dipecah-pecah
lagi dalah beberapa bagian alengan beraneka Judu1.
Eitungan statika menyangkut soal keseihbangan antala beberapa gaya
atau kekuatan yang bekerja pada sesuatu bangunan atau konstruksi tek-
nik slpil, dan oleh karena berbagai gaya it\r berasal alari luar bangun-
an, kita boleh memakai istilah 'hitungan keseiribangan fuar'.
Beban yang dipikul oleh ban$man henibbulkan defornasi atau perubahaa
bentuk pada berbagai unsur di dalarn bahgunan, sehingga terjadilah
tegangan ali dalan bahannya, untuk menibatasi besarnya defornasi itu.
Agar supaya bangunan cukup 'kukuh' untuk nenang$rlangi fefonEsi akibat
beban, maka tegangan haksimum yang tibbut tidaklah boleh rnelampaui
batas, yaitu tegangan bahan yang dipelbolehkan
sehubungan dengan itu, hitsungan nengenaj. aleforDasi boleh diartikan puLa
'hitungan kekuluhan'. (Dalam bahasa Inggris orang menyebutnya 'strength
of materials', dan dalam bahasa Belanda, 'sterkteleer',)
Apa yang tertulis di alalam buku ini aliaLasarkan pengalanan saya mengajar
Mekanika Teknik ali Institut Teknologi Baodu[g alan berbagai perguruan,
terpadu dengan hasil pengkajian berbagai buku nengenaj. pokok yang sarna.
Akhirnya, saya mengucap terinakasih banyak kepada Penerbit-universitas
ITB yang sanggup menerbitkan buku ini.
' B.ndung, awal Oktober 1976

R.',Soenono
1 .1-2

GAYA DI DALAAA
fl BIDANG RATA

A IAENYUSUN DAN.'f,ENGURAII(AN GAYA

I.I BEICRAPA XETENIUAN

#in":LH:[:il,.sffiiTii##"j]l',:i":.iiill S##' n.,,.


lurus yang berujung tanala panah dan kita sebut vettor: panjaninya
helukiskan besat gaya, sedang tanda panah menunjulkan .i"n-f.rii
gava.
Jika gaya bekerja pada suaLu benda, tempat berpegangnya disebut tjtjk
pegang. caris yang ditarik nelaiui titik pegang ini aiatrnya sa.na
alengan alah kerja gaya dan disebut qazis xerja gaya_.itu.
kian, vektoi itu diganuar sejajar alengan guri".kei:; i"i. oengan
' ; demi-
semua- gaya yang galis kdtjanya
Eerletak pada satu iiaaag datar.ainauaj.
gaya-ko-p7atBr. sel|ua gaya yang gatis kerjanya berpotongin
titik disebut gaya kong&ure, (bertitik pegang tun-ggary. pada satu
Jika gari6 kerja belbagai gaya itu terletak_pada-Jatu garis ltrus,
gaya diebut gaya kolinear.

,hh_
BE^o..
T.2 DAN flENGURAIf,AI{ SECAIA A AIISA
'trENYUSUN
sej disebut,l+glEa
ta dapat *.ry
tungnya secarE anaij;-Gf Y11'g
menshi ir*i"u" tgrafii
Secara analisa kita rembuat susunan koordinat oxf, ken;dian
;aya.
diproyeksikan. pada kedla sunbu x dan y; proyeksi gaya ini ailJ;t
Kx alan Ky.
SelaDjutnya kita bekerja sebagai bcrikut:

I (cb, 1 1). serua gava bersjlalkb.EklEen' vaitu


GAYA KONGKTTREN
.9elgluilj,iie-c.
Kti'= Kr cos ot; Kyr = K1 sin cl, Kr2 - K2 cos ,r2i xy2 K2 sin c2i
=
ilan.setenEnya. Kita harus mernperhitungkan tanda alja.bar ali
nuka
si-B a tta. cos d(+ acau -) secara konsel$en. ,""g.n o*nj,*f;k""-
L:lLpI,'3ecala alja.bar, kita mendapat R, =
>( - o tno"ltff
Lp.l.@), drn Ry = E K, - EK sin. a (positif ke atas). =i.o"
1.2

. ,.:!;
i a +.at r.i+
'-

cb. 1.1

sebagai resultan terttapat R =Vn', + n', yang nelalul titik o PuIa-

Kyt

Kxt

Ny"
yn

Yz
\R ltz
I'-\.
lvd

Gb. 1.2
{eralapatlah Ksi = Kt cos crr; Kyt = X1 siil or, al.n tctcfusnya. Di sae-
ping itu juga kita n ngukur koordinat titik pegalg t.rsebut (xr, yr,

2 soBm{o, srlrrxa r
1.2

..., xi, y.). Kita hendapat lagi Rr =:K, = EK cos a;


- t--
Ry = EKy = >K sin q; R = V/R'l, + Ri.

silrQat ili situ titik pegang R belum diLetahui. Kita menerlukan l4r alan
My terhadap titik asat O dan lEDghitungrya acaia aljabar:
M, = Krr. y, + K.2. y2 + r.. + Xa. yn = E Kr.y
My = Ky1. xa! Ky:. xz + ... + &7r. xn = EKr.t<

Jika titik pegang R itu dinaDai S, alan koortlinatnya telhaalap OXY


disebut x. dan y., akan terdapatlah peraanBan:
Rr. ys - }l:. yang Denghasj.Ikan y. = ]trlR, (+ atau -)
Ry. x. ' llr; yal}g oenghasilkan xr = l.ly,/Ri (+ atau -)
Dengan begitu, tetak titik pegang R (yaitu titik s) diketahui.

!<EIADIAN KIiUSUS: uenyusun dua kekuatan Kl alan K2 yang berpotongan di


titik O(dc. 1.3) .

Gb. r.3
OA - Kr, OB = K2. OAr = Krt G)ositif), OA2 = Ky!(Degatif).
OBr = K:2 (posltLf), OB2 = Ky2(trositif); OC = OAr + OBt = Ks+ K:i Rr,
oD = -oA2 + oB2 = -Kyr + Klu = Ry, OE = vOC'z + OD2 = R.

Bertlasarkan car. DeneDtDk.rn }etak tltik E, AEE,B g AAA2o.


Ini berarti Bal,/ oA. Begttu Pula AEE1A ! A BoB;, atau AEl/oB ' 'ladi,
GTYA DI DAI.'X BIITANG XITA '.'3
1.2

kesi-npulannya OAEB itu para-t e-logrraE.


sebaliknya, kita juga boteh rnengur:aikan suatu kekuatan l( nen,iad.i alua
korlf)onen Kt dan K2 menurut garis kerja tertentu 6erta kongkuieir aengan
garis kerja K sendiri, call,fu, j.3. dapat dignhakaD 1agi, jika R tubaca
sebagai K dan garis e dan b sebagai galis kerja korynnennya. Oari
titik E yang sekarang aliketahui, kita menaxik garis sejajir dengan a
yang nemotong garis b di B, dan garis sejajar dtengan b yang nerEtorg
garis a di A. Kenudian, kita proyeksikan titik A dan B itu paata susu
X dan Y, yang menghasilkal titik A!, A2, 81, alan 82, felilapatlah

Kxl = OAr; Kyr = OA, (-); Kr=


Kt2 = OBl + Ky2 = OB2i K2 = = OB,

Cara ini alialasari pengetahuan, bahua OAEB itu berbentuk trElalelogram.


Dengan cara analisa nurni kita urailGn keklEt4n tadi sebaqai belikut
(dr. r.4 ) :

/b

--a
Gb - 1.4
Kl cos ct + K2 cos 0,2 = Kr = oEr
'
Kr sin ar + K2 sin ot = Ky = oE2
'
K, sin 02 - Ky cos (t2 K. sin cr2 - Ky cos ca2
*l sin c2 cos ol - cos 02 sin or siII (a2 - or)
Kr sin or - Ky cos 0t
K1
sin (02 - ar)
Gaya Kl dan K2 bekerja sejajar, yaitu K1 henurut garis a dan K2
menurut garis b. SelanjuEnya kita anggap Kr > K2.
4 soErroiro, sTrErxa r
l-2

1 KEUJA GAYA BEREBJA SEAIiAIT (dc. 1.5a)-. paata garis b kita lerakkan

.l(

aKz
Gb. 1.5a

potongan garis AB yang sama alan searah dengan K2, dan BC ya.rlg sama dan
searah dengan K1. Dari titik A ditarik garis sebaralg (di sini diarbil
tegaklurus pada b) yang menptong garis a di titik D.
Talik1ah kenualian garis penghubung DC, dan dari titik B garis yang
sejajar denira; AD dan menbtong gaiis Dc di titik E (dan garis a di
titik E). sekarang melatui titik E kita tarik garis c // a // b. Ter-
Uapatiah resuTtan B = Kt + K2 = AC yans bekerja nenurut galis c.
Oteh karena ABCE - AEED- BC : DF = BE :.Er = 22 : zr. Selanjutnya
Kl : K2 = 22 | zi KlzL=K222. KarenaKl : R=za : z, kitapelofeh
z = z-K /R dan z =-2-K /R-
oi.n X".8"" r, , ir,.a.3 zr < z2t berarti.R nenalekati gaya yang ter-
besar. Jika R dibalik arahnya denjadi -R = Ki, soal berubah nenjaali-
mencari gaya ketiga K3 yang nengitubanql Kr d;n K2.
Sekalang kita akah nenguraikan gaya R, yang bekerja merurut garis c,
n4jadi dua kory)oDen Kt alan K2 nennrut garis a dan b yang nengapit
dan sejaiar dengan c (Kita dapat nengguakan cb. 1.5a). TenlEtkan pada
garis,b scpotong garis Ac yang sana iLn g.a4b aeEgan R.
Kerrdiaa.-l-ukiskan ACAD (AD L bI; S4si: CDjEletrg garis c di ririk E:
KeErdiani dari titik E di.talik.galis sejajar alengan AD ya[g nemotong
galj.s a di titik E daD garis b di titik B. Terdapatlah Kt = BC dan
K2=AB=DE
,Jika arah kerja K1 alan K2 dibalik, gaya R itu akan din?bangi oteh
Kr alan (2.

2 KEDUA GAYA KI DAN K2 AIIAE KEF,f,ANYA BERLAWANAN (Gb. 1.,5b). Pa.Ia galis
b kita'1ukis AB yang sama dan searah alengan K?, dan Bc yang sana alan
searah dengan Kt; titik A jatuh di antara B d;n C- Talik garis fagi
dari titik A yang kita pilih tegakturus pada garis b dan memotong
@YA DI DAIAY BIDANG RATT
1.2

garis a ali titik D(^ACD). Tariklah gar:is pe4)anjanqan CD, ttan alari

! R ---O---------

4 +-1

cb. 1. 5b

titik B garis_ yang sejajar dengan AD. Keatua garis ini berpototrgan ati
E. Tertl,apat laqi ABCE - AFDE.
Resultan R i. Kr - K: = AC searal alengan Kr (yang terbegar).
BC: FD=E: FE.
Kr : K2 = 22 . zri Krzt = K222,
Juga kita Lj.hat lesultan R ttendekati sertt boteija. ai;rh aengan gaya
yang terbesar. Jika Kr dan K, harus dii.Dbangi ofeU gaya fetigi r-,
maka K! = -R.
sekala g kita ak.n,nenguraik n.g{ta.,R,r alengarl_c sebagai galis kerjanya,
kooponen Kt daD tr2 dcnEEn. garis kerjanya, *.tn9_r6.1on,
:FJtjlg1
da'r,.b//c. Kedua garls ketje tcrs.but. trt6tak ;ada satU fthEk.aerhaalap
"r,
galis c (d{ siai keatua-duanya aata di barah garis c). Sepelti p6aia
I ali atas. kita Delukis AACD atengan sisi AC sana aan seirah d_engan.oa1n
pada.garis b, dan nenarik garis eD -L b. Sist CD diperpanlang, sllingga
hemtong garis c ali titik E, kefiudiaD, dari titik iai aitarif garis
sejajar dengan DA. TelalalEt Kt = BC, dan K2 IB. Jika arah fei5a r,
=
aall K2 dibalik, R aka]l diirnbangi oleh kedua gaya itu.
*r. dan K2 harnpir.sejajar, sehingga titih potong garis rerla-
".*t:*g
nya (a dan b) Jatuh di tuar bidang gambar !,ang terseatia (cb. l.Sc)i
Anbilfah ritik scbarang A pida garls b dan- ur;ikan ai sfiu gaya g len_
jadi koryronen K;/Br da K'; -L Kr. Ucnrtrut car. di atas klta-fenyurur

6 sctErloNo,saarr r
I .2_3

resultan Rrdaripada Kr dan K;,.yaitu sebesar \ + K; yang garig kerj a-


nya terLetak pada garis c//a dan nelbtoag gjrris *erja r!. di riilk B.

cb. 1.5c .!'- -

Di titik B ini kita mudah alapat nenyusun R sebagai resultsan gaya: R: .:.

dan (;, yang berarti juga resultan Kt dan I(?. Sebagai kontlol, Kr, K?,
ilan I iarus korqkuren.

l.3 rllENYUSUN DAN ENOUIAITAi{ SECARA rUltEA], 5EG{IteA.,eAtA


yt1 *I._":. dengan nen),ulun gua gay? Xr-..gtD_.,K2
),q4g bcEpotongan di o.
Bertlasarkan pendapat pada p;sat I.2 ,-tiiira ;;;;t Dbar parare:-ogram yanq
panjarg sisinya nelrkiskan bsar KI dan.Ka (@. l.6a). oiagonai yiing
Aitarik dari titlk O nelukiskan bssar serta atah resultan R.
Lukisan yang teralapat alehikian dtdebut IEriare-logran gaya, Untuk nenper_
cepat pekerjaan, palalelogram gaya ini boleh digarnbai separuhnya sajg,
jadi berbntuk segitiga.yang disebut 6e9iti9a qaya (Gb. r.Sl).-rrarr
vektor Or alan 12 sesuai alengan arah I(l dan K2. Arah vektor R,. yaitu'
02, -b6r.difat 'nelawani ledua arali tereaksua di ata6.
Serinqkali djxintd untuk nenentukan gaya ketiga, Kt, yang ttapat mengjn_
bangi Kr alah K2, Oleh karena R itu menggantl Is darl K2, tlaka.Xt- -R,
1.3-4

yang beEarnya saoa dengan R, tetapi arah kerjanya berlawanan.


(diagran) gayanya berbentuk seperti Gb. I.6c, ytnq Lo.rgkulen Segitiga
dengan cb. 1.6b, tetapi arah vektolnya berlainan: ketiga vektor 01,
12, dan 20 alahnya sambung-irenyanbung. Jadl, pada diag;an dr. 1.6b

Gb. 1- 6
ki.ta lihat Kl dan K2 diganti oleh R, sealangkan paal,a itiagras 1,.6c, Kr,
K2, alan K3. nehbentuk kesei bangan.

t'r torEo aYA i .'L j


Soal tti atas klta perluas dengan mengambil gaya febih daripaita dua:
I (6. t.?) . Kita Eelukiskan vektor Of sama
GBYA BEIEIFAT KONGI(UREN
sejajar.dengerl Kr, vektor t2 sa&a aran
ald^n d."g"; i;; ...-,
vekcor (n-.1)n sana daD sejajar dengan Kn (di".j.j..
sini n = e). L;engan
denikian kita mel\dapat poligolr o, t, 2, ..., tn-r.t, n. ienuatin rita
li11k metalui
".It?r,ol.=.06r besar da.rl arahnya nerukiskan resurtrn yans
bekerla titik O juga. poligon O_n disbut po.Ziqon qala.R
Urutan melukiskan sisi poligon gaya tadi boleh juga rain aaripada
urutan di atas, nisalnya, Ol sama dan sejajar den;an K,, 13 s-ama dan
:ejnjar K!, 35 sama dan sejaJar K5 aan seterusnya (yand aig."bii
oengan garis putus-putus pada Gb. l,7b), fitik akhir, di sini
impit qdhgan titik akhir pada urutan pertama, yaitu titik 6.
4, ber_

I soEuoNo, srarlxA r
1.,+

.radI. di eini titik n = titlk 4. Trd,apat .Pula R saha.dan sejajar


alngan On, atau O(4), atau 06. iril<a sekala[g kits rnengadakaD gaya
xn+r - K?, yang besafillra salr|a tetapi arahnya berlewanan alengan R , llaka
Kn+t Inl lEnghapuskan (atau nengiblcanqi) gaya Kr, ..., Kn, atau juga (r
nenghapuBkan gaya K, s/d K41 , dan setluEnya, ini beta.t'i galra Ka san:,
lal tlengan Kn}l saling ,nenghapuskan, atau lre$bentuk kesei,nbattsln.

.to R

cb. 1.7
Uilrng vkto! Kn}L, yaitu titsik (n+1) = 7 paala pougon gaya. beri.q)it
dengan titlk O, sehingga poJjgon gaya lnl berslf.t te.rtutupi semua
vektolaya saDbug-menyanbung, yaitu 0,I,..., 6,0 (ab. l.?c). Denikianl.h
slfat sejumlah gaya yang nesibentuk kescirbangaD (xr s/d K?). Banalingkan
tlengan pasal 1.3, Gb. 1.6c.

2 BEBERA?A GAYA TIDAX XONCKURE}I. Ktte heagubah Gb. 1.7, sehingga gaya
K tidrk lagi koDgku!6+, sdnentara poligDn gayanya tj.dak berubah. ,ladi,
\rktor 06 (citr), tetap-&eluklskan besar selta atah R, hanya sekar,ang
Ietak garls lkerJa, etau tltik p9&9nya r belu,/t alTketahri. Jika klta
kemrdlan hengadrkan gaya Ki+l - -R (sama bcsarnya tetapl berlawanan
a!ahrr.!'e dngan O yng letak ga!L6 kerjahya 66bar$9, dan kita De$asuk-
katl vektornya dl dalall poligon gaya, meka ujr:ng vektornya (titlk

GAYA DI OIIAI{ BIDING XATA


1.4-5

n + I =.7) berimpLt pula alngan O, iradi, poligon gaya yang berasat


dari Kr E/d Kn+l belsifat te).tutup puIa.
Namun begitu, belun terdapat Kr s/d K!+r itu sallng .Eirghepuskall.
.sebab letak garis kerja Kn+t (xr) diaobil, sebataiig. Jadi, nungk{n Kn.l
tidak berimpit dengan garis kerJa R (resultan K! s,/d Ktr, atau K.),
jadi hanya seJajat saja. Oleh tarena arah kerjaiya berlaroanan, 'sebagai
hasiL akan teralapat sebuah koirl, atau nDraen. Jadi, paala gaya yang
tidak kongkuren, poligon gaya yang teltutup ltu belun cukup menbuktikan
terdapat$ya keseinbangan.

I.5 GAYA ATENJADI IIGA KO'IIPONEN YANG TIDAK


'TIENGURAIXAI{
KONOXUNEN

Gaya K a]<an diuraikan menjadi tiga t<olll)onen Kr, K2, dan tq, seatangkan
leta]( garis kerjanya masing-masi.ng ilitentukan dan ttdai b;rtitik
tunggal (Gb. 1.8) . tentukanlah titik potong A antara garis kerja K ttan
salah satu garis kerja kompoDen, misalnya, gaiis kerja konponen Kr.

cb. L. a
Tentuka, juga titik potong B antara galis kerja dpa konponen yang lain
(jadi, di sini K2 dan K3). Sesudah ltu talikt ah 9irri6 !rB. cayr. K dj.uret-
kan menjaili kompolen Kr alan komponen K, paala garis AB. Xe6udi.u
komppneD (r ini diuraikan nenjaali kolponen K2 dan K3, yang geLaLu alaplt',
oleh'karena K',(2, dan K3 iru kongkuren (Gb, I.8b).-,liia ai.irrt", ..oi"y.
gaya lq , (2, dad K3' itu nengi bangl gaya tr, kita akah mendapat poligon
gaya seperiti cb. 1.8c.'
fo soEr,roNo. srArru r
':1 I r.6

6e'6E2 g
-
B
f)rrs a{ /9o I

t5 ,s ;

I.6 IAENEI{TUIGN RESUI.IA BEIERAPA GAYA YANG TIDAI( (ONGI(UREN


Menirut pasal 1.4b kita dapat melentu]an besar serta arah resultan R,
sement.Ea garis kerjanya belun diketahui. Cara lukisan untuk menalapat_
kan garis kerja itu ialah sebagai berikut (cb, 1.9) .

Gb. 1. 9

Kita lukiskan poligon gaya O. l, 2t ..., n(n=6), densan Ol sarna dan


searah dengan K1, 12 sana alan searah dengan K2, ..-, 56 sama dan searah
dengan r6(KG=Kn). Vektor On = 06 melukiskan besar selta atah resultan-
R. tulbilla}l titik sebafang S di lual. polj.gon tersebut. Tariklah gafis
darj- titik s ini. yang menghubungkan s dengan titik Eloliqon O, t, 2,
..., o(jadi, garis SO, s1, ..., Sn). Lukisan atau diagran iang rerjadi
alenikian disebut iliaqan kutub. Titik s disebut titik kutub, alan garis
SO, 51, ..., Sn disebut jari-jari kutub atau radius *utub.
Arblllah sebarang titik A di sebelah kiri K1, dan tariklah dari titik
A ini garis yang sejajar dengan so. dan memotong gaiis kerja Kl di
-tj.tik I. Dari I alitalik garis Eejajar dengan SI, yang merEtong garls
kerja K2 di titik II. Dari II ditarik garis sejajar dengan 52, yang
herbtong garis ketja K3 di titik III. Derdkian seterusnya, hingga
tercapai lukisan AI I1 lII ... VI B (vl B// s6l, yarls kita sebut
Ebligon baxangi tiap-tiap slsinya sej4jar dengan jari-jari kutub yanq
sesuai. caya Kr diuraikan nenjadi kory)onen K@,UIA dan konponen
f.t//rra, yang besar serta arahnya terdapat pada ASOI pada diagran
'L!rb. Gaya K2 aliuraikan rnenjadi komponen K\.// ar r alatl kornponen
'jilfi, rLrlLsL2). Ternyata komponen K.1 darlipadaKr, alan Kb ata.ripada
12 saling menghapuskan. K3 diuraikan nenjadi komponen K2.,// III II dan
klqponen -K.3 // III IY. Tertihats K.2 alaripaala K2 alan K.: alar.ipaata (3

GNT DI DAI BIDTNG RATA 11


| .6-7

Lsa1ing-menghapuskan. Jika kita terushan uraian lni, akan


xonponen gaya K2 s,/d K5 (K!_r) telnyata
a.rrDg Denghapuskan.
Satu konponen dihapu.skan olel
\
Kr .rihapuskan orerr mnponen ._..::Til:lrl;'ff1"_H l.
Yaitu Ko.,//IA, dan koq)oaea teft
{ . ..4-Jei. , yaitu \rt{..t // va
KD(=K6)
yang berpotongan di titi* C. Jad
rain ialah resurtan xo. ."" -."
.,';';::;Tr:r:tH"*",t.:1j,:"B,
denikian di ketemuladah Letak R- n' oreh karena R hatts *;i'rEi tiiik c
dan.bekelja ;;L-;;;; 6) ' BesarDya dilukiska-D olh
gans on ini pufa l^os5) rEnjang
'Jadi ' I'origon batang itu belguna unt'k nenentukan retak
lan_gaya tak koDgkuren, yaitu resurtan sejum_
porrson yans terruar (A , a.,, det,i?tl-li"iltukan.titik potoDg kedua sisi
n"a" -Ii;:';;'*Ti*:,:'
ro " Paoa contoh di atas) '
"u.-r.n
saya a.ra =,.,"ir1"i'".y"'ffij:J";:li:.fi:i3 ;":gl HJr**r1

q. r.to
oleh vektor 07. Jar.I arlteEa
rans tetap, yaitu H yans ur"*::tllyt* s slsi porison eava seka-
'lan
;*l |::;";.iffi ;;i"riim*i:-.i.:" *iH.ij.l,"lili"ffi;;i""
kutub itu l'"ka seDua garis pada ilasram
pentrnq. ^.r;t"*""^;:;; il"Tl'l'"''
ltu juga garl6 E yang mempunyai arti

I.7 TITII( IERAT


Poligon batang ddpat atigunakan untuk ea-ar:
. Ertax brat suatu gahbar
secara I'rafis henentukan fetak
lYI"*
uk].san. ltula_hu1a lul(isan dibaqi
"a", aldlan
12 sorlroNo, sTArr(A r
1,7

beberapa bialang setuas AE yaDg dianggap sebagai bebrapa 'gaya' seja-


ja!. Kemualian kita ga4barka! poligon batangnya alengan perantalaan
aliagram kutUb yang selalas, agar dapat menentukan letak garis kerj.
resultan 'gaya' E itu (R =EAF = F = Iuas lukisan). calis kerja ini
ialah garis berat luki.sao. Dengan rnelrgubah arah kerja 'gaya' A! alan
membuat polj,goo batang yang Eesuai kita mendapatkan galj.s berat yang
1ain. Titik potong kealua g:ris ini ialah titj.k be.at lukisan.
-berat
I LUKISAN BERBET.TTUI sIrymI9.$Q:1.!}1 , suDbu sinetri kita aobil
sebagai suribu yang kita brgi atrlart bebelapa potong garis yang saea,
yaj.tu Ax. Da.ri tiap-tiap titik bagi kita nenarik gar.is tegak lurus lEila
suebu si.netri x, sehiaggiiifigai:i6*,fian, lukisan terbagi ttalarn bebe-
rapa jalur seleba!..^r itan lrlst5ra *t! _r,uas-AE ini dianggap sebagai gaya
yang bekerja tegak'turus^,D 1,* 4aa.L ircrarui titik berat jalur liEsing-
masing. t, 1

' ",a -t.

cb. 1.11
Jika jalur tidak begitu lebar (ar. tak begitu panjang), garis beratoya
boleh dianlcil llle1a1ui tengah-tengahnya, terkecuall jalur te!1uar, yang
bentuknya mendekatj. segitiga, jarak garis beratnya ?, % Ax dari titik
ujung.
Dengan perantaraan diagram kutub kita mengganibarkan poligon batang
untuk nenaLapat letak 9ar1s kerja resultan gaya =AF: Titik Potong S
antara srmibu X dan garis kerja resultan yang nelalui titik C, ialah titik
be?et lukisan: Makin kecil Ax(makin kecil lebar jalur), nakin seksama
GI't DI DN,I{ BIDANG RATA l3
1.7

hasil pengganbaran ini. Jika Ax = dx + O, polj.gon batang berupa garis


]engkunq yang kontinu. oleh karena luas Af itu aliangqap sebagai gaya,
semua garis dl dalam aiagram kutub ielukiskan luas pula (ch2).

2 LOkISAN TIDAK SIMETRIS (Gb. 1.12). Lukisan dibagi ala.lan tiga baglan
alengan luas rnasing-rasing Pr, 82, dan F3, Luas inj. diangqaP sebagai
gaya yang melalu-i titik belat tlap-tiap bagian itu. Perta.Da, gaya
telsebut alianggap sebagai gaya vertikal, yanq alengan l,erantara:rn gan-
bar kutub sertsa poligon batang, nenghasilkan lesultan Rl.

_.s

Gb. 1.12
Kemudian kita nelukiskan besaral E itu sebagai gaya hendatar. Untuk
menggaibar poligon batangnya kita tidal menerluJ.an garibar kutub ter-
sendiri. Sisi poligon batang ini boleh diganbar tegaklurus lEala jari-
jari kutub yang telah aala, oleh karetra gayanya juga tegaklulus pada
gaya yang telah aala. Hanya saja kita harus lrasbada, karena urutan letak
gaya yang menalatar sekarang ini berlainan alengan urutannya pada gaya
vertikal tadi. Hasilnya ialah resultan menalatar R2. Titik potong s
daripada garis kerja Rt dan R2 henshasilkan titik berat lukisan.

3 SISI SEJA'AR TBAPEZIUM


GARTS BEBAT TB.APEZIUM YANG SEJAJAR DENGAN
Seringkati jalur bidang itu dianggap sebagai trapezium (lihat Gb. L.U),
sealanqkan luasnya diangqap sebagai gaya yang bekerja sejajar dengan
sisi sejajar trapeziun. cara grafis untuk menentutan letak garis
beratnya yang sejajar adalah dernikian (Gb- 1.13). sisi eB dibasi dalam

14 soEMo,to, sfATrxa r
L'i t.-
r].''
tiga bagian yang sana oleh titik bagi E dan.E (jadi, AE
t AB). Tariklah garis DE alan CF yang berpotonga['ali tit

t\ , :aa:

O). 1.13
caris berat trapezium ABCD akan nelalui 51 dqo tqiajaf delga4 tA darr
CB. Kitd Jriga boleh henb;gi sisi yang laii, yaitti Ct dalan riga liigi.an
yang sana (CG - clr = HD = k CD). calis AII dan BG Denghasi],kan sa ytng,
alilalui garis berat taa(i juga (jadi, S 2st/ / DA//@l . Bukti, lihat Gbl.}.I3a.

t,.'-
s'----------, - F
:t-"

".F U,,
h,
;-=_-r+r_---

Gb. 1.13E.

GIIA DI DAT,AX 16
I .7-8

Ft = luas ABCD = L ah
F2 = Iuas AABD = ! bh

F - luas trapezium = l(a + b)h


Ftzr=Lah.5n=t.1'
E2z2 = \bb. b h = t bh'
'r_r '2_2 (a + 2b)
=_-....-=_.jl

T-eDtukanlah AE = EF = EB atan talik garis CE ilan DE yang iserIptongan


di titik s.
!t r'
h EEt
tsE=6ET="_*=;=;;h
t9(l=6;;
"+ks
Jika AB' = s, sedangkan BB' ! AD,

Kita buat susunan kooralinat x-Y yang berPangkal di titik C'


Pe.rsanaan gari.s SC, Y = x tg o.
Per.sanaan garis SD, y = -x tg B - (h - C"Cr)
= -x t; B - {h - (b - a - s) tg B}'
tetai titix gotong atariPaala kealua galis teraebut teritalat aebagii
berikut:
x rg c = -xt9 6 + {h- (b- a - 3) ts B}
x (t9s+ is 6 ) -h- G-a- s) tg B
h h 3(a +b)h
ts o + ts E^ - :-;" 3b _;= i:ais)(:r _ sl
h - (b - a - s) ts B = r'{r - it-s-:--:t}= t 1i++
(a + 2b) (3a + E) (3b - s)
"
x=_;.........:..:+.--.i-
3(a + b) (3b -s)
. = (a + 2b)(3a +-s)(3b - s) L *(t-l-?!) = .
ss'- x ts " " 6==L5:6=-Ei6 _ .) -
,radi, titik S betul terletak ai atas gari6 b.rat yang sejajar 'lelgan
AD'

r,8 monE stAlls


Untuk rnenentuk!fi noneir statls t, kita nenarik gariE
gaya x1 tdrhaalaP
ar,/,/Kr rElalui T (6. 1.14). Garis inl dLpotong oleh sisi poligon
batang yang nengaplt KI di titik A dah B. .rerak antala T dan galis
kerja Kt adalah zl. Momen statis Kr terhadap T ialah ur = Krzr'

I5 SOE!iONO, STATIKA J
1.8

Gb. r .14

(ita neiDandingkan AI}ts dan 600l, alan t'ernyata kedlua segitiga itu
sebangun. Jarak antara I alan AB adalah zi, dan antara O dan oi aalalah
Ht.,ladi,AB: z, = 01 : Ht atau AB : i, =KI : Hr(Er = jarak
kutu.b Kr ). Jadi, Mr= Kt.zr = Ilr.AB. caris a1 yang sejajar alenga; Kr
disebut garjs haca untuk K .
I
Untuk menghitung M., yaitu rnomen K. terhaalap ?, klta Denarik qatls
aa /Zko sebagai garis bacanya. Sisi poligon lratallg yang nengaplt gaya

Ka rneBotong garis baca tni dt tittk C dan D. Secara analogi terdatEt


M. = K..2. = H..CD, sealangkan Ha = f,engan kutub K.,
Garis r yang sejajar dengan R alan nelatui T adalah galis baca untuk
nerttapatlGn rlomeh R trhadap T. Terdapatlah ||r = R.z = H.EF.
iladi, Untuk Eenalapatkan noDen gaya trhadatr, suatu titik, kit menarik
dari titik itu garis baca yang ;ejajar ttengan gaya yang bersangkutan.
Kemudian kita nenarlk sisi poLtgon batangnya, yang Dengapit gaya itu,
sehingga netnotong garis baca tAdi. selanjutnya kita onguku; panjang
potongan galis di atas garis baca itu. [onen kita pero:.eb,
iila
tr)anjaog- potongaa galis ini atikaltkll! dengan lengan iutub gaya, yaitu
H.
(a6u6 khusus.terjadi, apabif,a 6,enua gaya itu sejaia! (cb..l.l5).
GIIT DI ULTX 77
1.8-9

Di sini gaya berlengan kutub


tunggal g dan bergaris baca a-

- --H---
=

@. 1. t5
Dengan- begitu kita
boleh
Mr = H. Aa , M, = H.-;; berkata tFnra-^ *^- - terhadap earis a.
ilT$"::::il:,@n eava
sehingga jumlah momeo, M
:."n iii'i *". iH,";"ilr1;I";.1'f,i ff,iJ: t&;11*
= H.AE,
H-

1.9 OlitEN |NERS|A

**+{;lfntrW
pada suribu
Kita
.*.r,
mempelajari
garis:s a6a1ah
*"n-*rill
jalur nomor:, aenga; Luas F!. uoneD statis AE
As3 - ar..z, _- H.cD. ., --t
-terhadap
Dengan hengabaikan mohen
inersia "iiij"-::1*:f saris berat.va serdiri
vdne sejajar **."
J.i.,,
saris a' rr3 = aF,.z2= ,. *."::T::I:T:';:T:::.
18 soBaoro, srarrEr r
1.9

seluluh lukisan nenjadi Ir = 2 E.1uas (AI.AB +AII. BC + ... +AVI.EG)


= 2fl. liras bj.danq 1 II vI GA SI. llonen ineisla I terhadap galis berat

Gb. 1.16
yang tegakLurus pada surbu simetri, yaitu yang melafui titik S, ialah
I = 2H, luas I-If ... yI-SI.
Cata di atas cukup seksana, jika tebar jalur^x kecil sekall, sehing_
ga rnomen inersia senaliri, daripada tiap- tiap jalu! cukup kecil (yaitu
iromen inersia jalur telhadap garis beratnya yang tegaklurrs pada
surnbu
sj.netri). Jika jal.ur itu dianggap sebagai pelse;i p;njang dengan lebar
=Ax, d.rn tinggi rata-rata h, naka notrEn inelsi; s;naflri itu adal.ah
' Ar = t, h (dx)r = 1, arla*)2. Jum-tah suku koreksi menjadi
ro = '1" 2 Ar.(ax)2 = \"lt*)'r, jikap=ruasrukisan.
1fika belrtuk jatur itu segi panjang alengan lebar Ax b, dan
r.L" tlpmen inersianya teihadap garis a adalah =(dr. f.I7)!tingginya
,,r=_lr.
.r * ro t r""o = \. trt + rr,.zl = r (!. 12 * =r,""t\rol ,"ot=
-. "1ol o_ _ 26

CI'T DI DTIiI{ BID'IIC RAIA


f9
1.9

s(tu !-+ zol = s.z. -n,

dc. 1.17
so ialah garis berat lukisa.rl dan zo ialah jaraknya dari garis a. Kita se-
karang harus nenghitung panjang garis !f, -E-. ADbiUah titil O se.iauh
t3 b darl sisi kanan (sebelah garis a), k#dian ganarfab separuh

lingkaran berpusat di O denqan jari-jari = !S b, daD re-,totrg garis so


di tilik B. Dari B kita renarik galis I aa yatlg Ergbasilkan titik C
paala garis AI'c,
DC : = BD : AD (ABCD- AABD)
BD
BD2 ED,DE l/6b. t/2b , b2
AD AD 2o ',o
;radi, ga!:is kerja jalut harus dlpintlahkan ke garis s 3J.nlr -b2
darl so, nenjaali sejauh z > zo alari garis a. Ted.IEt J!ga,
too-

Menurut penalapat dl atas, I = S.z. Kita E4 {qr-!!=frr atatis


ja1ur. terhaalap garis a sebagai qaya,
{.I tetdapat seba{ai DDen2 gaya
ini terhadap garis a, setelab garis keianya atipirdah sejauh !,*
seperti ternaksutl ali atas. Sebagai contoh, Gb. f.fe. r,rrkisaa sep"ii
huruf I dibagj. alalam dua bagian Er ata]l 82. Dergan perani-?a,n ga6ar
kutub 1 kita nenggarnbar pollqon batang r - II itengan sisi-rya sejajar
dengan jari-jari kutub, dan poligon batang III - MledgiaD sisi tegak
lurus pada jari-jarinya. Telalapat titj.k A dan B. caris vortil(ar. Dela-
1ui A, dan garis mendatar helalui B berpotongan itt Littk berat lukisan,
T.

20 soEltoNo, staTtxA r
1.9

cb. 1.18
Sr = rcnen statis Er terhaalap surrbu Y = H.y
Sz = rrcmen statis E2 terhaaap surbu Y - tt.y
Bsaran y inj. aj-lu](iskdn paala diagran kutub No. 2 dengan jarak kutub
gl. Monen statis fr dan F2 terhaalap sunbu X lEsj.ng-nasj.ng besarDya ll.x,
alan x ini dilukiskan nendatar pade ga$bar kuturc No. 3 dengan _lengar
Ba. Garis kerja Ft dan F2, qa}k yang vertikaL, naupun yang rEnatata!,
alige6er trEnurut cara di atd$,J dan dianbil sebagai garis *erja y dan x.
SosutLah itu kita neilgga.dar poligon batangnya (I, II. A- A. I,, dan
III' IVr Br Br III'). Sebagai hasil teralapat
EN DI DIIAlt BIIDNG R'IIT 2r
I .9-t0

I, = Ht.H (A! A2 + A! Ar) coa


:
It = E2H (B! Bt + 83 82) cr'
tEI = tcmzl, tBrl = tn2l - tol, lAi Arl = lBr Brl = tcEi

I.IO HUIUNGAI' AI|IATA DUA FOLIGON BAIANG


Paala suatu susrman kekuatan Kr , K2 , . . . , K! = Ka kita DeBbuat dua
tliaglar kutub (o tlan o,), dan'kemidian meniqaftir poligon batangnya
(I II III Man I'II'IIr, rvr) (6. r.19).

6. I.19
Uenurut sifat Aan arti diaglam kutub, resultan gaya idntil deqratl
resultan. korponen sr dan S{ (=sr), dan/atau dengan re6ullrr\.}qDl1en
Si.dah s,i (Si).Ini berarti resultan sr dan S. nenghapus*an resut tarl
-Sr dan -S.. Atau juga, resulran Sr dan -Si, taitu Rr, @gh.frskan

22 soEtuo, srarrd r
l'10-ll

resultan Sa dan -Sj, yaity Ra(.Rn). Resultan Rl bekerja Bejajar alengatl


0'0 alan berpegang lada titik Ct; resultah Ra bekerja sejajar dengan
0p'.qan berieg4ng pada titik C5, Supaya Rr il,an Ra saling eenghapuskan,
garis kerja harus tunggal, yang tak lairl ialah girle pnghubu$9 antara
kedua titik p9g-angnya, yaitq gatis ClCs. Ofeh ka-rena garLs kerjanya
sejajar alengao OOt , C$5//Og,.
Resultan,Kl s/d K!(Kn_r) j.deEtik .ile4gan rresuftan sr dan s3(Sn:i), da!r,/
at-au alengan resultah Si dah Si(Si_r ). Dengan nenerusln ulaian secara
ali atas, kita nendallat CrCa,/./OO'.
DAUL: sisi pada dua poli4ol bstaDg ya,Irg Letaknya berurutan satu sama
Iain, saIing be!!|ot4ngBA. di bebe[apa altik paala garis lurus sj.ajar
galis penghubung antara +dua titik kutub yang bersangkutan. caris
terakhir ini disebut -gurDl. kutq.b-.

Belalasarkan dali.L t4rq*rlt'_


dilet *i+e 9&r pol.i.gor batang ,ang halus
nelalui tiga LitlL rS:rta[tlr:(yang tltak lrolinear)

I.II POTIGON BAIANG YANG HARUS ELALUI IIGA IIII( TERIENIU


Paala beberalE gaya K dibuat pollgorrbatang yang llelalul tltik A, B dan
C. DenEan perantardan iliagram kutub O, sebaEang, tlita tentukaD letat
Rr= resultanr semua keluatan di sebelah ktri C tlan R! = resultan
di kanan C(titik'Sr dan 52). Sisi pertarE poligon batanghya alitarik
rE1a1!i titik A(A,J, 1I' III, IV' v'), seperti teltibat pada ctr. 1.2O.

cb. 1.20

Sekarang kita usahakan mendapatkan poligon batang pada R. ilan R!, yang
melalui A,,.8 tlan c. Kita tarik garis SrC, dan pada diagr;r kutub kita
tarik garis.sejajar slc tlail titik 3, sehinqg! nerDtong radius kutub
o - O, di titik or. Titi.k terakhir lnj- dipalai sebagai titik khtub
pada kekuatan Rr dan Rr.

CAIA DI DAI,}X BIDA{C RAIA 23


I.ll

:":,:"Iil.t, f, S|C//O2-3.
9"!.ir. nedentuk sisi polison
batansnya, sebab
6 L t't//o2-o dan Sisl-S,C hemotono caris t<erla n
. dr titik s;. Sisi teralhir nada p;rig,,n batang nenjadi"qaris
si//o,-s yinq memorong ac ai t.iri* o. dart
Poligon batang tersebut.@lalui A dan C, sealang yang
melafui A, C dan B. Jadi, sisi yang berurutan pada keatuakita cari ialah
pollrron
batans ini satins berporongan ai tit* a d"".: ,il;;;:;;;;;.
or dalan pasal 1 I0, semua tirik potong yang berurutan liu
'ali atas Earis tunia, 'di sini qaris AC. tertetat<
Sisi terakhir pada potigon batang ASrS; menotonqr garis AC ini dl
titik D. Jadi, teralhir poligon'balans yar,g-rit. ."ri *"iri"i
_sisi
LrLrx u pu-La, dan harLrs rnelalui titik B juga. .radi sisi terakhir ini
beri]llpitan dengan gaiis DB yang netnotong garis kerja R- di
hi.berartj., sisi berikutnya yans rrarus-merarur c; -;;i;it-;.;;""titik E.
saris EC yans nemoEonq Rr ai titit r,. p.rs." a..iki"" ;:;-;;;..,
berinpir dengan garis rAl Sekarang Litik i".rt-o-v""g
dapat ditentulan, yairu ritj-k potong antara qaris.sejajar";;.":;;;;
dari titik o, sejajar EE dari litik 3 dan sejajar BD dari EA ditarik
Ketiga garis ini haius benar-benar konqkuren. Sesualah titik s.
itu hubungkan
LiLik o i.ni denean tiLik rainnya (r, ,, al i""-p"iig;,-;.-;;;;""
lengkap dapar digambar dengan muoarr tr_ I _ rI _
B). III _C - IV- v _

Soal tersebut dipergnrnakan pada bangllna! pelengkung. potigon


sebetulnya boleh nengganti saya K dan meosentrir. batang itu
qaris tekan. Jika A, B.lan c ner\rpakan s."di, siris ;fi;t;;".
harus Datalui A, B dan c. be;;ai;;i";;;"
I@JADIAN l(llUSUS. Aitik C terletak sihetris
terhadap A atan B, seatang
jusa.simetrjs terha.tap c. cukup kita ..riai:.i ..p",o--
I'::::lll.
Dangunan saia (cb. I.2I) -

bB

Gb. 1.21
setelah menentukan letak galis kerja Rr(secara analisa atau grafis
dengan poligon batang yang tidak diperiihatkan di sini).
garrs mendalar dari titik C hjngga nemotonq R. di ririk sritj
-
tar*
oleh karena bentuk poligon batanq juga simetris, stsinya ryanq netaJ.ui
C harus terletak mendatar, setelah menggambar pofigon gaya' -

24 sc'rnoNo, STAUXA r
I . -12

O - I - 2 - 3 - 4, kita talik galis sejajar StA dari o dan sejajar.


csr tlari 4. Titik poto[g kedua garis ini, yaitu O, nerupakan titik
kutub yang kita cari, Setelah alitarik radius (ja!i-jari) kutubnya,
kita qanba! poligon batanqq,a.

I .I2 !ENIUi POTIGON BA'AI.IC YANO KHUSUS

1 SEI.OE KEKIJATEN K SAI.IA BESTR SEASAT DAN SA}|A JERMNYA, YAITU A)(
(cb. I.22). Kita pelajari gaya K yang jaraknya x dari titik A.
oldinat titik poliqon batarig ili situ adafah y. sisi Poligon yaEg
Dengapitnya neribentuk, sualut 0 alan 0 + Ao alengan garis alatar.
K = E te 0 - H ts (O + AO) = - HAtg {
Ato6=-! H
aiqo K
1tY It

I lx.
'!-_^ir-

c,b - 1.22

sekarang sernua kekuatan diganti dengan kekuatan yang nerata di antara


' 'A alan B, yaitu sebesar n.q. Panjang t dibagi dalas beberaPa bagian
kecj.l sepanjang Ax- Dengan begitu K. - q.Ax.
tiso.a* = - fi.l*
e!=-s,E

*ry= fl*+cr. unruk x =f t, *= o;jadi cr =fni.


v= -LS *' * \slx
_'H + c,. untuk x = o, y = O, jadi, c2 = o.
y- - ti (x- - r,x). unruk x = L t, y = f.
CYA DI DNNX BIDIXG RAIA
t.t2

, r=-tfl ttr'- tr'l ,, = kn{


= l*x - x21 . afi-, yaxni partra densan tingei puncaknya
l*t, "
dengan f. Jadi, semua titil o sana
Jika imr:h -oligon batang terletal( pada parabola.
eolJu, Ero-Lrgon. batangnya berpuncak *jrii,,1"""""
di iengah_tengah
densan ordinar ,.-ll"oi:a
saria denqan y"i."-1",
po rlgon batang itu tetahya
ter<tagit denfi
.,
-";":",oi.a:n t ---- ",
y = \(2!:r). t-rU-na - (4n2 - 1) .
r=r_
'-'- /__!_\r. .f .f.
4n2 \l-"/'
IGSIMPULiU{: Bangunan lenokuna
3.,3.u,r p..J',iJ;; :";:1il'.:if";.tlii"3:'ff*?friT*,":,t"_
tui( parabola pula dan bersatu-
st,i:i:*#y";:;fi;-::;:i* iil:::."H:.:i:iTl.,llul**.i
;;irili::ff porison eava, a,ii't.raap.t
;"f i::;:"ff":"::r:h::H\'":,9'" sekarang meniadi saris tarik
rx*'rr ' t:"'#i'';-'#]i;;:"i:
'
variabel, q harus disanti .rensan qx
vane -""r*r".
2 SEMUA GAYA K SAI,I]\ BESAI{, BI
""illr"?L;::"1:"'
oro KoNGKUREN' DAN suDLE Dr
iorro i;":'-;;;".^i'.#YR'rA aNTARA
(n = "oYI,
7). oreh 1","".'"i'= i,': meneeambar Pol ison saya o, r, 2, -.., n
antara tiap_tiap-j;
pada rinskaran yans bertitik ;";
i.,*. ;;
Il.;*tl:i, ::, T.fjy::r:i.*
pusat di titik *.1J.6...#il,
panJang radius kutub semua qav. Tl^r*t."
itu juea sama. ,.a,1 .riix #ii-:T dan sudut di antara jari-jari
paaa' r inskaran ;;;;;'*#:i'll.iiTll.i;"j: rr, .. ., B terietak

Gb. 1.23
Jika A r, r rr, ..., vrr B itu b, Dateri vans disaibung-
sancunskai densan
sambunskai denqan hubunsan
hublrhd,. ;;"r;-;:;";;.iffi
"--.. "':::,!:t3"? fiffT"#ll"i:*:
26 SOEUONo, slalrlxt r
1 .12_14

dEnusat sebesar jari-jari kutub, Sebagai contoh ialah alam atau tenbok
penahan air yang berbentUk lillgkaran. Bangunan ini akan menalian semua
tekanan air yang aralmya nenuju ke titik pusat lj-ngkalan. Poligon
batangnya merupakan garis liagkaran yang berimpit alengan swibu alam,
jadi bangnrnan ini nenahan tekalran memusat (jika tebal dam diabaikan).
,Jika arah K dibalik, poligon batangnya bersifat nenarik (garis tarlk)

C KEADAAN SEIIIiFANG

I.I3 BEBERAPA SARAT

Suatu benda yang tidak bergerak atau beralih tempat kita katakan ada
tlala.n keaaaan seiibang statjs. Seiiibang statis nerupakan sarat utana
pada bangEran teknik sipil, yang tidak boleh bergerak (berafih tenpat)
atau rlrntuh, jika dibebani bobot nenurut rencalra (telkecuali gerakan
geta! yang sementara waktu dan ali alalan batas tertentu). Untuk uenca-
pai keadaao seimbang, semua gaya yang bekerja pada suatu benala harus
saLing henghapuskan, atau me bentuk keseiribangan. Di sini Lita akah
henpel-ajari bagaj.mana safat itu dapat dipenuhl.

l.l,t GAYA KONGKUREN


Seperti dulu kita meDgadakan susunan kootdinat Xy yang berpangkal pada
titik tunggal, 1a1u sedua garis kerja gaya diuraikan nenjadi koq,onen
Kr pada sunibu X dan konponen Ky pada sunbu Y. Selanjutnya senua
kory)onen Kx dan Kyitu, Dasing-nasing kita jwlLahkan secara alja.bar.
Jika telnyata Rx = >i Kx = 0, alan Ry =EK, = 0, akan terdapatlah
R
t--i----
= V(R: + R;) = 0. Kita dapat nenarik kesinpulan, semua gaya taai
saling mengimbangi. ,rika kita roenggambar poligon gaya
0 - 1....'.._ 2 - ... - n, akan teralapat vektor resultan on = 0, yang
bralti titik n berinpit dengan titik o, atau ro.llgo, ,atarg beisifat
tertutup (lihat pasal 1.4a). Jadi, sarat keselrbangan beberapa kekuatan
yang kongkuren ialah E Kr = 0 dan E K, = 0, atau poligon gayanya
berbentuk tertutup.
KESIMPUBN I
Dua gaya hanya dapat imbang-tengirbangi, apabila kedua-alua-
nya bekerja kolinear (bergaris kelja tungqal), safia besar, dan berla-
wanan arah. Jaali., dua gaya yang garis kerjanya berpotongan tidak akan
melibentuk keseimbangan, seba.b selalu akan nenghasilkan resufta!! (IEra-
Ielogram gaya); atau, poligon batang yang terdiri atas dua sisi,
tidak mungkin tertutup,

CAYA DI DALAl,l BIDING Rf,Tr 27


r .15

I.I5 BEEERAPA GAYA sE!ATA'{G


Di aini kita juga nengulai.ka 9BIr. Eojadi konponen Kr alan K, seperti
di i ti.tik asal oxr iridll scUarans reta61ya.
atas ,r"i. a"t.[ i]r ln:.
= o dan:K, = o h.rlt .upenuhi, p"ii
:1:..E",
tertutup pufa. "."i ""i.ri"r" r,"r*
Tetdpi,_ sarat denikian betE @rlukup!_, karena aala kenungkinan
Rl = K* parta (n-1) gaya s.una alengan -Kr yang belasal atari satu
= luar kelqrok
gaya di ini (sana besarnya, tetapi bellayanan alahnya)
!-1
dan Ri - E K, = -Ky (Gb. 1.24). Dengan alehikian, betu.L terdalEr
R, =hi+ K,= R, =Ri+ Ky= O, atau R = Rr-1 +K=o. Tetapi
O daD
ini nungkib terjaali senentara garis kerja Rr_r ttan K tidak beriq)it,
sehingga kealua kekuatan ini nenibentuk koq,el.. tDnen, atau
yang nengakibatkan putaran pada benda. Momen K terhattap lEsangan 9d9a
A = -K.aB. uornen Rn-l terhadap titik a Ra_r. eC. ,rr*i.t
tiiifc i'J"r""g
= *..i-t=rt
dap a
Tl]-*t : K(P
_a.t^ :K dan
xlrll ..Jtka
- Ac) = -K.2. I o (neearif berarti berpu_"_
Rn_l berimpit, keseihbangan tercapai alan
EMe = O (sebab z = 0).

Gb. 7-24

Jadi sekarang teralapat satu sarat 1agi, yaitu jrfill"ah rcren terhaatap
suatu titik^apapun j usa harus nor. sr.uiair
(2) > Ky = O, dan (3) E r.r O terhaalap
=
.
""i.i ,."i"arlil E i'_ = o,
ritit scbara;q.
Ketiga sarat ini juga boleh diganti denikian: Beberapa gaya
nembentuk
menerrapusian) , apabla jurrarr uiei-iI"ffii
I::::ip:l_j":lIs
uEr< seDarang serta tak kolinear bernilai o (nol).
.rr.
Arll3j.Ilah tiga. tit-i} sebarang A, B, dan C (cb. 1.25). nnggapfah semua
gaya atu nenghasilkan resultan R yang kita uraikan
nenjatti tiga
-a.o
konponen, yaitu Rr sepanjang galj.s AB, R2 sepanjang g"ii" rc, aa
sepanjang gari.s Ac (caranya lihat pasal t.S). Diketahui
i{r = O,
=
sedangkan 81 dan -R3 alengan senau"rinya tiatak nenghasilkan Doren, sebab
me)alui titik A. Jadi, nomen R2 terhadap A = 0,, seatangkan gaya ini
tidak melalui A, yang berarti Rz = 0. Karena EU. = 6, teralapat secara
analogi 83 = O, Menurut ketentuan Et" = O, terbuXti setaran! a, = O.

28 scEr,ro o. sTATrxr r
t.t5_17
Kesinpulsmya ialah R senalili sama dengal 0, atau = 0 dan
=K, dipenuhi juga
E K,, = o, sedangkan sarat ketiga (salat nomn) telah
,nenuiut keEentuan senula. ilaali, senua gaya tadi betul i$bang-
Iqenqillibangi.

I
.l
.ii-

d5. I.25

I.16 IIGA GAYA


Sarat nutfak paala tiga gaya, sulEya dapat neribentuk keseilDangan,
ialah ketiga gaya ini harus kongkuren. sebab, Kr alan K2 yang be4)o-
tongan di titik A, umpananya, dapat diganti dengan lesultaErya, Rr2,
yang nelalut A pu1a. Tinggallah sekarang alua gaya, yaitu K3 dan Ru.
supaya kedua gaya ini dapat saling nenghapusk.rn, garls kerjalya harus
beljxpit (kolinear), yang berarti dengaD senditin?a, garis kerja K!
neLalui titsik A. (Gb. 1.26).

dr. 1.26
Kejaatian khususyattu jika ketiga gaya itu s.jaja!, yang beralti garis
kerjanya juga sejajar, letak titik tunggalnya tak terhingga jauhnya.
Tentang soal neiginbangi satu gaya o16h tiga' gaya yang tak kongkulen,
lihat pasaf 1.5, dr. t.8.

I.t 7 PENGGUNAAN POTIOON BAIANG


KIta akan nenpelajati n - 5 gaya yang ueDbentuk kesei.libanqan (6. 1.2'i).

GIIA DI DAITX EIDIIIG RA'A 29


I .17

llenurut sarat di atas,. poligon gay.rya lrrus-tettutup, titik ter-


akhir n = 5 bridpit dengan tttlJ< IEtu.o. hi terlihat sudah
dipenuhi. Resultan gaya itu salt dagan. icsultan yang terbentuk oleh
komponen Sr dan Sr (Sn), nasingFDasi"Dg sebagai k@ponen itari K, atan
K5 (Kn). Besar ala; arahnya ter.lib.t trEda diagraD kurub: S, = aa.,
55 = O o (jadi, sama besarDya, ttapi berlawanan arahnya) i "6,

6. t.21
.rika kita perhatikan poligon batangnya, terrlraf.a Sr berttttt pegang
pada titik I sepanjang r A//o O, dan Ss pada tlti}'v sepanJaDt
Y B// O o. Supaya St dan 55 betul saling nenghapu.skan, garis kerjanya
harus berinpit, yang belarti titik A, t, V, B itu terletaL paila garis
luius yang sejajar dengan. oo- caris ar itu sisi poLigon batang yang
pertanB (kiri terfuar), dan garis VB sisi yang telalLil (karun luat).
lzlenurut pernyataan ati atas, jika kedua-duanya be_!,l{ it, kit-a boleh
tnengataka! tbligon baXanq berbenl'r)k tertutup.. ilaili. 6arat selrbalg
boleh alitentukan secara grafis: pofiqon qaga setta ,Dltg@t lg:tang
harus tertutup.

PENERAPBI. paala batang y"ag bnrqaf;r dan bertrq)u pada kedu. ujurgnya,
bekerjalah beberapa gaya bebah;F vertikal (Xe tarrJ, 6. I.2B):
Resultan gaya P bekerja ke ba\rah dan, agar telaLapat keseLbarBan
statis, halus ada gaya yang bekerja ke atas. Ini atihasllt an oleh
ga$a reaksi paala.titik tl&pU A dan B, yarg kita nali glya A darl B
(reaksi tt{u)u di } dan dt B) .
Jadi, uswlan gaya seka4a[g teratili atas \ p1t p2t ..., pn(= p.],8.
Kita meDgganibalkan aliagran kutub serta pollgon bat.ng g.ya p,
Sisi sebelah kiri Pr meabtong gaiis kelja A dt titlk Ar, atan sisi ili
sebelah kanan Pn = P. (jadi, beban yang terlanan, atau telaldfr)
n$otong garis kerja B di titik B'. btel far&a jaya I dan B all-nasukkan
alalam suunan kekuatan, naka poligo! batang tadi dltr)erluar, sehlngge

30 soE{c o, srrrrrq r
-..---r
I .17

A'dan B' menjadi titj.k sudut poligon yang Pertarna dan yang terakhir.
oleh karena poligon hanrs.tlftutup, si.gi.nYa yaEg pertana dqn yang
teiakhir barus berinpit, di slfli beriEll)it alengan garis A'B' yang kita

Gb. 1.24
sbut garis lrerutup. Dari titik 0 pada dj.agran kutub, kita menari.k
garis sejajar denqan B'A' yang nerEtolrg garis on ali titik 0'. i-ni
berarti ooritu jar.i-jari kutub .perta,la dan yang tela*ftir, sedanqkan
cro nenjadi radius .,.edua. oleh karena jali-jari kulub pertama dan
kedue itu nengapit gaya pertama (di sini gaya A), panjang garis oo'
nalukiska! besar A. Jari-jari iutub on = 04 sekarang nenjadi ja!i-
jari yang terakhir kurang satu. sebagai gaya terakhir, B diapit oleh
jari-jari kutub ini alan radius kutub terakhir Oo', jadi, 4 o'(n oi)
nelukiskan besar gaya B.
E P = 01 + 12 + .., + (n-1) n = on (ke bawah)
A = oro (ke atas)
B=no'(keatas)
A+B=no(keatas)
Oleh karena semua gaya P dan reaksi letak bekerja vertikal, atau
s6jaja! dengan sumbu Y, tidak ter.alapat gaya yang tnel'ghasilkan kotnponen
sejajar pada sunbu X (menalata.l), sehingga alengan Bendirlnya, = O.
Kita aniciL titik sebarang C. UDtuk benentukan @en terhaaapnya, =K, kita
nenarik.gar.is bacanya (yaitu gatis yrng sejajrr ilengan R nelalui C).
- M6nrqUt,
pasql 1.9 terakhir., EMc = E kali.IEnjang potongan garis paaia
garis baca telsebut antala titik potong garis ini dao sisi pollgon
batang peritana dan terakhir. Oleh ka!6na kealua sisi inj. belitpit,
kedua-duanya nehotong garis baca paal,a satu titik, sehingga panjang
garis potong tersebut adalah nol. Dengan denlkian, Eu" = o, jaai,
mernenuhi salat no$en. iliah garais baca tidak nqlpengaruli hasil r1o1
itu, yang ber.arti hasil di atas berlaku urtuk susrman gaya dengan ar.ah
sebaiang.

GIYA DI D':T,AI{ EIDANG RATA 3I


I.r8

t.I8BEBERAPAcot{IoHlllIUllGANsIAffiAAIAUxEsElmBANcAN
1 BATANG BA DITA]IAN OLEH SEIIDI B D}X (PE!DEI) AC YANG
BATENG AYUN
BERSm{DI PADA KEDUA UJITNGNYA (6. L29). Batang dilcebani P ali sebelah
kanan A. Ditanyakan, gaya reaksi yang bekerja pada batang BA (yaitu,
pada A dan B).
Batang a]run hanya ilapat nenghasi!.kan gaya leaksi yang bekerja sePanjang
srnnbunya; jadi, reaksi batang ayun A bekerja nenurut galis c3.
oleh karena hanya aala tiga gaya, yaitr] P, A, alan B, &a](a untuk
ne bentuk keseiribangaD, ketiga qaya itu halus kongkurli. Caris keija
P alan A berpotongan dl D, ,adi, B harus nelalui titik D ini juga (atan,
dengan sendirinya nelalui tltik B). Dengan demikian kita alapat meng-
gatit alkan segitiga gaya dengan vektor P sebagai salah satu sisinya,
sedang kealua sisiDya yang lain, masing-maslflg, sejajat alengan Ac alan
BD, dan panjangnya nelukiskan besar A alan B, Kita juqa boleh Engurai-
kan P menjadi komponen Pr pada CA alan kohponen P2 pada BD yang nasing-
masing nenghasilkan A dan B.

---q

cb. r.29

2 AB DISANDARKAN PADA I,ANTAI ICNDAIAR DAII DMDING VEIITIXAL


BATANG
TAIIPA GESEKAN (cb. 1.30). Ber.at batang senalili = O bekerja di titik
betatnya, T{AT = TB). UDtuk menghindali batang itu tergelincir, di
titik C ditahan oleh tali CO. BagairnanaLah pembagian gaya pada batang
Paala batang AB bekerja e{rpat gaya, yaltu
A = reaksi letak di titik A yang bekerja vertikal
B = reaksi Ietak di titik B yang bekerja hentlatar
G = berat batang (vertikal),
s = reaksi tali yang bekerja menurut garis Co.

32 SOEIIONO, SIATII'A I
r .18

Gb. r.3o i
I

kongkuren yand bekerla memrrut garis !rD..rBD, dan CO (eb. 1.8 pasaf
t.s).
Apabila titik c dipindah. ke atas titik T, keatlaan nenjadi labil
( engapa?)

3 BAIOK ABC DILETAKKA}I PADA TIGA BATANG AYUN AAO, BBO, DAN CCO
SEPER1IIGb. I.3I. Beban terdiri atas gaya P yang bekeEja sebarang.
Soalnya serupa deDgan di atasi gaya P harus dii,mbangi oleh tiga gaya
yang lain. yang ttdak kgngkuien. yaitu A, B,,dan C. Bata[g allun l6a,
BoB alan CoC tidak boLeh sejajar atau kongklEen, r4pananya, dititlk D.
Sebab dengan delikian ketiga gaya reaksi juga @la1ui titlk D, aehtng-
ga boleh diganti alengaa gatu.re$+tan yang -Dlalui O:tfu1a. Resultan.
ini tidak alapat tnenqri.Dbangi sqatu gaya bban P yang tidak nelalul .
titik D itu; bangunan denikian disebut "labi-I. '

33
GAYA DI DAI,I}I
I .18

4 BATOK BERSENDI P]IDA TITIK S DII,EIBXI}I| PADA EUPAT BATATIG AYI]N


AAo, BBo, cco DA!,I DDo (Gb. 1.32). Bebai! vertikal P teralapat di antara
B dan S. Kita menpelajari bagian sCD yang menerina gaya reaksi C alan
D.

.. \:0

.t
Gb. 1.32
BebaD P neljrpalkan gaya pada bagian ini nelalui sendi S. Supaya
gaya ini alengan C dan D dapat nembentuk keseiEbangar, ketiga gaya
itu halus kongkuren, yaitu di titik E sebagai titik potong antara
gaya C dan D. Sekarang kita pelhatikan bagian di sebelah kiri; ga-
ya A da.rl B be4)otongan di titik G. P kita uraikan alal@ koq)onen
P2 Pada garis SE, dan komponen Pr paala garis FG (E aala].ah titik
Potodq ES dan galis ker.ja r) . Koiqronen Pr diilrlcangi oleh gaya A alao
B; konponen P2 oleh C atan D, Dengan perantaraan poligon gaya kita
mendapat A = 30, B = 23, C = 42t dan D = 14. Gaya A dan C neni-Ebul-
kan tekanan paala batang alrunnya, sdang B datl D neniribulLan tarikan.

5 BAIOK DILETAKKAN PADA TIGA BATANG AYUN (cb. 1.33). Uula-nula kita
menggamba! diagtaln kutub 0 o I 2 0 dengan 01 = Pr dan 12 = Pz, kernu-
dian poligon batang yang bersangkutan, yaitu A I 1I III. Sekarang
kita nenggabungkan reaksi gaya A, B, dan C pada balok. Kita medgeta-
hui, garis kerja A dan B vertikal. Di dalam diagram kutub, vektor A
berujung di titik o alan berjalan vertikal. Berhubung dengan itu,
tarj.klah garis vertikal llelalui titik o. Kenudian, dari titik 2 kita
lrelrarik galis yarg sejajar atengan BBo yang memotong garis vertikal
tadi di titik 3; ini nenghasilkan B = 23.
Poti-gon batang atiperl\ras denqan sisi yang sejajar dengan 03 yang dj.-
tarik dari titik IfI, hingga rnetnotong galis kerja C di titik C'.

34 soEr,ro{o, srar(A r
I.18

Gb. r.33
Hubungkanlah C' dengan A, dan tallklah dafi O garis yang gJajar ile-
ngan CrA yang henotong galis 03 di titik O,. Dengan deudkian terdatrEt
c=30',danA=0'o.

6 Kejadian Khusus: uENGGMBAR POLIGON BATANG leIALUr TIGA TIIIK (c, B,


DAN C, YANG MEMBENTI'K SEGITIGA SAT{AKAKI DEI{G}N CARIS PENGIIIJBI'NG AB
MB}IDATAR.

a Dua qaga vettikaT yahg Eantr Degarnga, Xetapi betTavanan a.ra} ,ke!Ja-
nya (dc. 1.34).

/ i.
,''i t

Gb. 1.34a

DI DTIAI' SIOIIIG RATA


35
I .18

I(ita nenarik garis nelalui titik c (di sini diPiLih sejajar


sebalang
a."".i *l ya.ig galis kerja Kr K2 di titik r'dan rr''
-rr'; memotong
:.it" menalik gBris sejijar 'landengan A r' vang ne@tons
o.ri alti.i
garis AC ali titik D. Dengan denikian A 1r C II' D EruPa'kan porrgon
kutubn-va'
i"iiig p.d" gaya Kr alan i,-."u"1 a"og"" orol2 sebagai
'liagra
tl'ta* Elaltri-tttik
ini uefl:n ..r.nut it".t.t, !'otigpa terseSut
harus Elalui B'
..f"r"i titik A aan c) ' sisi terakhir juga ElaluL titi,< D'tan
"-'iir""v" airl, trEda alua poligon batang, harus
"*""."i
ip"".i r.rof , jaal, berinpit dengan garistitik BD EtoDg-garas kerja
-yang
rt ila! c' yang ne&tonq
*'- ai titix trl si"i k.do" haruslnerarui salat'
;3ri; k;; j; i, ar titiL r. Ja.Ii, Porlson batans-vtDs-@tn'Ii
iatah A r c ti o e, d.n aliagram kutubnya ialah Oo12 d"!st1 ..
o- ,) n tt aa t tr/ /t o j.al, ai sini kita Herja ilati belakanq
(

ke"7ialepan) ' Kontrol: Arl/Brr'

b Keilua gaga bekeJ.ja llgr,alatat (seiaiar ilengah A B). tet'api }Jtlawanan'


oari titix a kita menarix garis seLiang (diPilih tegaklurus tEda Aa)
r"no."rnotonq K. di titik 1', kernualian laris r'C yang r!'rctonq K2 tli
iiiir ir;- sesudarr itu, dari titik rr' ini ili titik.D (beranafogi
kita menarik ealis
a.rrg.r, A r' yang nemotong garis AC
a.isi; r.:"ir"" ai alasi. sisi porigon batans terakhir'
".j"j..
Ter'taPat
v"ls.'y*"hi
A r Ir B
sar.t, U"ilnpit alengan garis BD, tlan seterusnya'
dengan Oo12 sebagai diagram kutubnya'

cb, r.34b
7 BANGI'NA!{ SEPEFITI TERLIXIS. PADA GAI"IBAR 1.35
eatang Co alibebani gaya vertikal P yang garis kerjanya roemotong slanbu
batang DF di titik I.
7 Secara Takisan (gratik). Kj'ta menguraikail P ke koryone! KI
'lalan
menurut qaris I D alan K. menurut garis I C ('Iiagram ol2o) ' Kita rnem-
pelajari balok AEF yang'menerirB tiga gaya, yaitu gaya Kr sebagai
i"uan, gaya At sebagai reaksi tunPu di A, dan gaya Br sebagai gaya
36 soEroNo, srarrxa r
I .18

reaksi di B yang bekerja menulut garis BE (jadi,sebagai gaya batang


ayun), yang ,@motong garis kerja KI di titik I1. Menutut sarat irbang,
ketiga gaya itu harus konqkure;, j;di, gaya A1 harus melalui titik II
ini juga (dan tentu juga titik sendi A serdiri ). Lihat diagram O32O.

It

Gb. 1.35
Sekarang tupangBE yang dibebani gaya K2, sedang AE bekerja sebagai
perletakan batang ayun, sehingga reaksi tumpu ali A, yaitu sebesar A2,
bekerja neourut garis AE yarg nenotong K2 di titi* III. Ini betarti
rea].si tumpu B 2 j uga melalui titik rrr i;i (pada rupang BE iru bekerj a
tiga gaya yang harus kongkuren, yaitu K2, l\2 atan 82). Hasilnya terli-
hat pada diasram 1241. Kta melihat Ar : :Oi a. = i4, dan A = 50,
B:23, 82 = 42, dan B = 15. Diagram ierakhir;enjadi OI5O, yang
melukiskan P diirirangi oleh reaksi._turnpu A alan B.

2 Secara ana-Zjsa. Beban p diuraikan ke datam konponen pr yang beker_


ja di D dan kohponen p, di C. p, = p.CGlCD, dan p^ = P.G;,/CD. Kernuali-
an Pr diuraikan ke dalan komponEn rI = pl,/sin S h2lnurut garis FD, atan
kornponen H = pr corg 6 (ke kiri) yang mdlbeballi tupanq BE di tirik c
nanti, sealang Kt henibebani balok AEF di titik E (seperri cara di atas)
Kita mulai lagi dengan balok AEE yang atiletakkan pada sendi A dan dj.
atas batang ayun BE. Beban Kt diuraikan ke daLan komponen p, vertikal
alan H nendatax ke kanan (Gb. 1,35a)- Reaksi Ar diuraikan ke'atalan
koDponen vertikal Avi dan mendatar Ahl (positif, jika ke kanan).
Begitu juga reaksi Bt diuraikan ke daiam ay1 alan Bhr yang dianggap
bekerja di titik E. OIeh karena arah teaksi Br tnenumt gari.s BE; maka

GAYA DI DAIAI,I BIDANG FATA


I .18

Bhr = B,r cotg a.


E nomen terhaaap titik E = o DengDasilkaD Avr = - pt.EElAE.

B"r = Pr - Art dan Bht = Br1 cotg a. p"aa ak}Ii-roya, Ahr = -(H - Bhr).
Sebagai kontrol, Brr juga dapat dlhitung [enurut f,r = o, Sekarang
=
kita tinjau tupang BE yang ai titik C di5ebani gaya pz (vertikal) dar
H (mentlatar ke kiri) (Gb. I.35b). AE bekerja sebagai batang alrun (men-
itatar), jadi Ar2 = o, E uB = o rnenghasilkan Ah2 (positif, jika ke
kanan). Br2 = E - lh2, dan Br2 = p2,
Terdapatlah Av = Arr +
\2, Ar, = Ahl + Ahri A -
B,=B,r +Bv2i Bh=Br,, *Br,r,"=/frI-iif .

8 DUA BATANG AC DAN BC DIHUBUNGKAN DENGAN SENDI PADA T]JIITG ttl'CGAI, C


DAN DIDfRIXAN PADA BIDANG !'E(IIKAL (Gb. 1.36). UJUN9 A dilEtA*}'!
pada senali, dan ujung B pada roala yang atapat lergerak nendatar.'
Supaya stabil, kealua batang tersebut dihubungkan oleh batang rE (d
dan E berupa sendi). Batang AC dibebani gaya vertikal pr di titil F,
dan batang BC dibebani gaya p2 yang nenalatar ke kanan di c. Ditanya-
kan: real<sj. tumpu A dan B, gaya T pada batang penghubung DE, ilall
reaksi sendi c-

_>-:-a
M
/.\

o. //
tt // ^t
.o
,t //*

G)r. 1.35

Kita nenyusun resultan R daripada gaya Pr alan P2 (iliagre ol2o). Reaksl


roda B bekerja vertikal dan qaris keljanya memoto[g garis kerja R di

38 soExoNo, srarr(A r
I,t8
titik II, yang beralti gari.s kerja reaksi A sudah diketahui, yaitu
Eenuruti garis A II (gaya R, A, alan B harus kongkuren). Berdasarkan
ha1 ini dihasitkan diagran o 2 3 o alan terdapat gaya B sama dan
Eejajar dengan 2 3 dan A sana alan sejajar alengan 30, vektor 3I
meluliskan Rt sebagai resultan gaya A alan Pr yang melalui titik
potong garis kerja gaya A dan P,, yaitu titik III.
vektor 13 = Rz = - Rr melukiska-i resultan B alan P2, garis kerJanya
trE1a1ui titik IV. yaitu titik potong B alan P2. Garis III Iv yang
sejaja! dengan 13 nenotong stEbu batang DE di titik v.
Paala batang Ac bekeija tiga gaya, yaj.tu gaya Rr, gaya batang T, alan
gaya sendi yang harue kongk\iten, lraitu dt titik v itu. Jadi, gaya
c
c bekerja menrruti galis V C. tGtiganya menghasilkan diagrah 314 yang
nenghasilkan gaya T yairg saDa tLan sejajar alengan 43 (terhadap batang
Ac) dan bersifat menarikr gE E c'6aa ddr sejajar dengan 1 4 (terha-
dap batang Ac), yang Juga nenarix selta serong ke atas. Secara analo-
gi kita dapat meEltr)elajari batang 4 yang senerina tiga gaya, yaitu
R2. T, alan c, yang kohgrqEea ili tidik d,'relitapatlah gaya T sama
alan sejair! 34 atari c. laD aan seJaja 4f, J<eduaduanya terhadaP Bc.

9 BAllGIrlIltl SEPAXCI 8, ltAllYA LETaK BATANG AC TERLETAK MENDATAR DAN BC


BEBDTRT vERTrKAr, SEDANG Ac = Bc = a. Batang penghubung alipasang ali
antara ujung A dan B (Gb. 1.37) .
A terb\rat dari roda yang dapat bergelak nenalatar, sedang B ialah
sendi. Beban Pt = Pz = P, masing-masing melalui titik tengah batanq-Vt
yang bersangkutan serta bekerja tegaklurus paalanya. Resuftan B = P
bekerja sepanj anq garis yang nelalui A alan B. supaya reaksi twnpu paala
A dan B, da.rl gaya R itu kongkuren di titik A, gaya B dan R harus
konskuren pu1a, sehinqsa saya A = o (harus ver.tikal) . Seanalainya

P"T

cb. 1.37

ketiqa gaya tersebut kongkuren ali B, sedang gaya A itu harus bekerja
vertikal. hal ini tidak mungkin, sehingga texpaksa reaksi a = o juga.
Pada diagran gaya te.lihat B = PV2(ke atas); gaya batang Penghubunq

GAYA DI OAI,AU BIDANG RATA


39
I .18

a =, Pl; (bekelja ke atas pada ujung A dan ke bawah paata ujuns B,


yaDg befsifat inenekan); reaksi sellati c = \Pl, (ke atas telhadap
batang CA). Secara analj.sa kita nendapat
E l,t" = o; A.a - Pr.!a + Pz.\a = o; A = o. Batang Ac.eDahan tiga
gaya, yaitu gaya batang T di A sepanjang garis AB), gaya seDai C, alar
P2 yang harus kongk\rren (ai dtik F). Anggapfah gaya T belerj. Le
atas alan menentukan E Mc= o- Kita peroleh T.! " y'' - l. 1" = o, '
'l = ',1P\/T (positif belartj. cocok dengan anggapan). DeD96.r =o
* Pr.Na=o; =rr
terdapaE - c.\"\/, danc=tny'7 1re atast.
Cara ini dapat juga aliperqunakan paala batanq BC.

10 TITIK A, B, C, D, DAN E YING MEHBENTUK SEGILIUA ADAIAE, BEE!RI'"-


TURIXI, TITIK PEGANG GAYAKr s,/d Ks (GB. I.38). Dengan perantaraan
poligon batang dan diagram kutub kita tentukan besar dan arah g6!,a
itu yang harus inrbanq-menqirbanqi.

:-\-

Gb. 1-3a
Kita dapat memifih besar serta arahnya pada tiga gaya ati antalanya,
misalnya, Kt, K2, dan K3, Kita nenggarbar diagram gaya 01 sarB dan
searah Kr, 12 sarna dan searah K2, dan 23 sama alan searah K3 alisertai
Li tik kutu.b o ( teraknya sebarang) .
Kenudian kita mengganbar poligon batang dengan sisi. pertananya garis
a//oo melalui titik A, sisi b= A a// 01, sisi c = t rt//O2, aar' Eisi
terak}.i,. d//O3 melalui titik II dan memotong qaris a di titik S.
Resultan R daripada Kl. K2 alan K3 bekerja sejaja! dengan 03 dan harus
mefalui titik S (Saris s). Untuk memenuhi sarat keseinbangan, gaya K.
dan Kr harus kongkuren dengan R. Kita dapat menilih srEtu titik T pada

40 soElloNo, srArrxA r
I.18-20
garis s, garis kerja R. Ird sudah nenentukan arah gaya K, atan K
sesuttah itu, pa.Ia .tiasran gaya rtta .;".;ik-;;r; y;;-".j.;; ;:;n""
DT dali titik 3 dall garis -yang sejajar alengan ET dari titik o, yang
nenghasilkaq titik 4 Febagai titik potongnya. Dengan demikian t;rda-
pat pougon gaya o1234o yang tertutup. ,
Diagran kutub juga dapat dj,ganbsr lengkap. distlsul oleh poligon ba-
tangnya, A I II III IV A. SebagBi kontrol, K5 harus nlaluj. aitik IV
juga.

D GARIS RANTAI

l.t t ART|
:' ..- ' \
seutas rantai atau Eali 9lrig leEbek, se'iiigga $.drk dapar menahan
monen, j .a digantrrngkar piaa fearr" uiung"yi, .f"r, ..j""t"t
!iri""
lengkung yang alisebabkan oteh beratnya sbndiri. Garis ini tit; nanai
secalir singkat galis iantaj. (caXenarg, kettinqjijn) i bentuknya akan
kita pelajari atalan pasat ini. Kita *"rrgulrgg.p terat rantai iiu
terbagi rata pada seluruh panjang rantai. Kalau berat rantai itu
9 kslcm, berat rantai sepanjang als yang tak terhingga kecilnya, .ialah
-1dd
clg = 9, ds, atau - = q, tetaD.

I.2O (EDUA TITIK GA]*TUNG A DAN T 5A A IINGCI


Kita mempel.ajari seutas rantai atau tali yarg panjangnya ds + o. paala
benala ini bekelja gaya vertikal karena tiEiarn a sendiri sebesar g.ats,
yang pada kedua ujung tali dj.inbangri of,eh gaya tegang (tarik) berarah
menulut gari-s singgungnya di situ. Oleh karena gaya iuar tidak rneng-
hasilkan konponen yang nbndatar (//x) , komponen nenalatar kedua gaya
tegang itu, masing-hasing se-besar H, salIng henghapuskan (cb. 1.39).
KomPonen vertikalnya adalah V alan V + dv, dergan pengertian

v = H :*dan dv = #dx = Hd (%1*) . d* = n{ ax.


u*l
Sarat keseinbangan iatah V + alv = v + g.ats.
2
= 9 ds.
dx
-2 d" -g
-2 H dxE ,*14) , sebab ds = ,*(9)
2
dv 1
Tentukan H = a9; jadi,

CAYA DI DAI41X 41
iA:
V'dv S+ds

2''
Gc. 1.39
Untuk x = jadi sinh c- !(e'- e-'l = o, ataE c = o.
", *= ",
Ditentukan paata x .- s,. y -= e..:,qan tterdapa! cr, Flab Clt aal8ili

Denqan perartaraan alaftar sinh z kita alaPat metrentut(in bes&r z'


v =v'b = (v)
' x=r;. - a cosh !2a = a costr z.

- a = a (-1 + cosli z)-


.,
fa (-1 + cosh z).
9, 9,

42, sOEr{OirO, STAIIXA r


: 1.20-21

9.
sinh z cosh z sinh z cosh z
,, ,22 f, = f,,-t * .o"n ,,
o,o 0,0o0 1,0o0
0,1 0,100 1.005 r,ooz 10, 05 5,00o o, o25
0,2 0,2o1 1,o20 1r 006 5.1Q 2 ,5OO 0,o50
0.3 o,3o5 1,045 1,017 3,483 7,661 . or 07s
o,4 o,4f1 1,081 1, 028 2,702 1,25O o,101
0,5 0,251 1.128 l, o42 2,256 1:ooo , o,l2a
o,6 o,637 1,145 1,O6a L.975 0,833 o,155
o;7 o,7 59 1,255 1,086 t,793 o,7 14 r,182
o,a 0,881 1,r10 1,67t 0,623 0,21L
0,9 t, o27 1,4 33 1,I41 , L,592. o,556 o,24t
\. 1,543 'o,5oo
1,0 1,175 1,5il3 1,175 o,27a
1,1 r,336 r,659 1,271 r1516 0,455 o.,304
1,2 r,509 1, alr ),,258 1, slQ, o,411 o,338
t,3 f,694 !,971 1,306 1,5t7 0,345 o,373
L,4 1,9o4 2,151 1,360 1,536 o,35I o,41r
1,5 2,t29 2,352 \,420 1,568 0,333 0,45L
t,6 2,376 2,577 1,48s 'r,611" o,3f,3 s 0,493
r,7 2,646 2,A2a 1,556 t,664 o,294 0,538
1,8 2,942 3,107 1,635 7.7 26 o,274 0,585
L,9 3,264 3,4f8 t,720 r,799 o,263 0,636
2,O 3 ,627 3;762 1,813 1,8ar 0,250 0,690

Contoh bilanqan L = 3,OO m, t, = 2,OO mi q = O,25.kg/tu


sinh z L I,5oo. Menurut dafta! terdaPat z L,62
:-=; = =
:]
;=;= o,3ost a -;= 0,678 rn;;= 0,502 (daftar)
f - O,5O2 t = I,004 n;. 1I = a.s = 0,618. 1,004 kS = 0,155

slu = (s)x=+ Hcoshz = O,L55.2,63 = 0,406 kg'

l.2t llttl( TGAIiIIUNG IIDAI( 3AI*A Iii|GGt 16. 1.a61


t, t AT = Lt = 3 sinh;f
y. - a cosh+ _ 's.,
'

GAYI DI D,'iIAII BIDDIIC i,ATA 43


1 .21

yb=aco6hfrrri", = a' sl,ih--&.


I =xa*f,2;b=yD-yt, trt + - L.
'La
b = a (cosh?] - "*i {r I .:'
2, .1,,1(1{!d_ lh61*U (r)
". "$h
,. = ("i"r,!,..r'i5\='''
"
,"
"',',(}$) ;".hG-5) l2't

@. 1.40

(tr + .Cr) 9- L. - 9.,


---;:- =:a jvi
za =.2-,ri:_-----:,e
b2 - la2 sinhz *. slrtrl v rj irt ' I iflo-
. (1)
L2 = 4a' sintr2 z. cosqt y_r"
,
/rr
L2 - bz = 4 az s4o5.1 z 69oa52. vL .6141.-,? j *ai:. sir\h. .2. ,:-
sihh z = sinh -
" l=" 2a -
sinn ^l
sinh'v - b'
=ot . z =
4atsinht
!2 - t2'
sfuih v = sinh
llz - Lt)
. -
2a 1:).,vF
(t2 - ,,r)_
2a co.h, =rhh y_ L
tgh v b

44 EoBac o. sTr|IIt(r r
I . 21:22

"r,n;| - 1@ - sinh. .

s i,,r' !13-i-1-! l" - r.,


- o,259r--r----.-:r- o,256i,9.2 -Lt = O,256.2a
2a =
V{ tr,zrl' - r.} . !- a,6ts n
=
12+lt=3,000.
t2 -tl = 0,509.
1,2 = 1r.3,609 =.I.gOF -.!r - lr. 2,
l- r roc ,
+- ij}- bor,.. y. - " """h* rs.r,sio >bg&6{
lr 1,805
-=-I;f!i="'5zo'
yt = ..o.hl? = r,re.z,eos - 2,a4 .
Kontrol:b=yr-y. = 1,00 m.
f=y.-a=1,84_ 1,18 - 0,64 m.

I.22 BEIERA?A CONIOH SOAL


1 Ujung tali kiri di.pegarg di Litj,k A, seddlg uirmg-lgma! djanpirkan
pada keiek B dan dilreir4i--P (o. r.are). TiAk A aan a sana tinggl.
Berat tali = g kg,/h dan berat bagian tali di sebelah. kanan B diaba,ikip.:
Tendukanf ah bentu.k ga!is Eantainya.

cb. 1.41a

S=H cosh; = S a c-osh z 9_


(qaya teqang di B).
L-"o.r,,.
ga
sedanc s = p.

- 6TYT D' DAI,ATT . ,, .48.


|.22.

}=t=,. h. *= 2+.,E cosh z.


s66i,999!3 = : a, a"r' seterusnya.

_atas,
2 Seperti di tetapt p diganti alengan berat baEian tati di
Eebelah kanan B (Gb. f i4lu;'BrraFkah jtuia]'l pa.njeg tall j;rjril.,.
:PPaya uiuns kanan titlak_ t lseret.ke liri? .; :-._ _ i:..

6r. 1.41b

Sebutkanlah: r," = c.i .

s = qa cosh 2=1-q=c:s= l-
2a.ag=dzag.
cosh z

r, = r-, ='x einh g *rl = I fsl!l,-. * L, "l!!-Z\.


r,, i z 2 \ z z,/-_:
Supaya L neniapai :
- minirnum, 99
d.z =
O.
z cosh z -sinhz + I sinh z -, cos}, z

(z-!) cosh z- (t-\z) sinh z = o.

.oh.-a:j-22-7.
- 2-,
1-\ I

Dengan perantaraan daftar tgh z, secara aicoba-cola tetalapaf,.z


daftar di atas, dengan z = O,9O terdalEt ei:n z = ).,O21;?
O,9O.
Menufut
cosh z = I,433r alaD tgh z =ffi= o,tz,
22 - I O.ao
--=:--=0,727-
2- z r,10
g$3= r,rar, @ = r,u"r.
L = [(1,r41 + ,.7,592) x t,94 !,.
45 SOEIDIIO, STATIIG I
1 .23

t.23 PENDEIGTAN
Jika i tidak begitu be6ar terhadap bilangan 1, ds tidal( akan jauh ber-
, hingga sebagai
beda ilengan dr. IEndekatan boleh dianggaP ds - dx
(c,b I.42), Jaai n &= o.
dx'
4I = I * + c. ttan oleh x.r.r,. 1*) makac=0.
dx H \dx,/:-o=0,
y = \I*2. oteh karna (y),=o : o, tet:pal (ko.6tanta) tak diPerrukan.
Untukx=!\!.,y=f;
r=!fi(for;n=b{.
-/ \2
, = \fr) r (Parabord -

sekarang titi* + dirdil sebagai titik.asal, aaIl y diukur ke bat{-ah.

v=
-L' (l,x - *'l aa.
*dx tr - z*r. ol.
L'

Gb. 1.42
Kedua pelsanaanitu berlaku juga, neskiPun garis AB serong letaknya,
asal saja aliukur vertikal dari garis eB (dc. 1.43). Jika kita meng-
y
. _r)
ganiba! aliagrah kutub dengaD = u. ? , Poligon batangnya identik
"
ilengan garis parabola tertnaksud di atas (1ihat pasal tr.12). Jjla AB itu
ne!!data!, aliagram kutubnya ialah 06 - o - n dengan titik oo di tengah-
ngah o n = g ,q, selta Oo _ Co Io - n. TeralaPatlah

=v:- Lsr=E ts<lo.


1l
=gt

Paala keatlaan ABserong &eoibentuk sudut 0 tleDgan gatis data!, tllagram


kutubnya nenjaali O-o-o, seilang LOCooo - O alan B tetap, tak berubat!'
v. = v: - H ts 0 L st (r t - - f ts6l;s.-/t ,.

GTYT DI D}IIX BIDAIIG RAXA 47


I .2314

vr= B (t9
"o - tg 0) = E tg a, Jadi, t9 a = gg,go,-:rgf daD.
tSB=ts0o+t90.
Jtka jarak lurus antara A ttan B = I dall panjang tali
= L, Laka
r =:f a" - / */i;FT d*. "t \t(*)'
dx, sedtD(rdr=8-x
menurut persa.tEan parabol pertama.

adr, tel (*)' = /E-f'*"*=e-, a",, .r ax = t. .;

"- f,'z,

= I\AGJ
Untuk menibandingkan hasil hitungan nenutur nllnus garj.s rantai
palabol, kita aftbi1 contoh bilangan: ala!

L = 3,OO nr 9. - 2,9O fri berat serttiri = g kg/^.


a) lvenu.rut garis rantai: != siDh z 3
L z = 2,9 =., ^..
daftat dalam pasal 1.2L, z : O.4St = o,r145,
Menrrrrt
f = o,U45.2,90 m = 0,332 n. t _ _;. -..

t 2.9
" = n = O,g = 3,222 w fl = ag = 3,222 g. Y. = tgL = 1,5o s.
ru3 = 3.56 s.

b) Menurut .paralol: Berat serdiri tertBgi rata .eenurut srdu X 4njadi:

r = o,ttls.2,so n = o,332!,., = u" n (qJ {=t.r,orr.f#= 3,2s e.


Terlihat bettanya relatif tak begitu besar, daLan arti,hitungan aleDgan
pendapatan parabol itu menghasilkan gaya E ai,an s yang tbih besar.,
jadi, 'aran I .

I.2,I..I(AIET DIGANIU o(AN PADA IITIx A DAN B YANo sAfA


TINGGINYA
Kabel seberat c = 20 kg dtigantungkaa pada titit A alan B yanE aa.!E
tingginya. Bentang AB = 4.= lOO n. Luas penampang E = O,2S @2.
48 soEtaoto, staTrxa r
I .24_25

,lil(a -o
= I.600 kg,/crn2 (yang tlipelbolehkan) , belapakah f nininum?
Sebagai pendekatan, diaribil beotuk trErabol.,

re = 0,25.1600
= 400 k9.
f't i=4'fu-o,oezs.
f > 0,625 m = 62,5 o,
t.
r.25 raBEr !*Alr
DENGAX
Berat sendilt L.U.r -'dil qrfi p alfuqrU b.nt ng, A+.* r (titik

kabel 6erra-jaraya so - i Jil(a s = paajang garls-Iengkung ACts {!,anjang


kabel sffijarnya), jadi, g = So ; > so(6. 1.43).
Kita Eeripelajari potongan cA yang trEdanya bekerja tiga gaya, l,aitu:
v. = c + !P = konponelr vertikalnya reaksi letak ei

. -'-:-
Co-

cb. 1.43

H. = H = konpanen mendetranyat
\A = \99, = berat ka.be1 bagialr CA,

GIIA DI DAJJAII BIDANG IATA 49


1.25

Jlrmlah ndlen terhadap titil C= o.


v..\t -Ht - \c.\t = o, nf = ( t G+ l p) ! c - l e.tr = tcr + lpr.

Juga teldapat alengan cara sqperposisi (cb.

Gb, 1.44

"" =t"*
dan IrD =!p cots o - Npg.

Jika tertulis p = lrc, naka E =!6(1 + 2!)*=t(r + zvl{.


Sekalang kita meDgadakan potongah di ritik X sejauh * . j a.rf e.
E u =oa v..* -:Iy -in.f *=o, seaahs r{ =t(1 + 2rr)?, t.t"p.
!(c - p) - r" - t n f = o, = J-l-:-.uJJ-tr;-44 r (parabor).
"
.no-u*= sif;fl.,.
Paala potongan X ini bokqrja gsya vertikal V alan gaya nenttatar B.
v=v.-ci=,r"rr*u-zi).
v-l(1 +!)r -
n r- ts o atau v -
(I+ 2!)r'-2x I' dx =
95 H ts 0.

Resultan v.tan.E, yaitu s - y4ir *Tf =r ViiGrO-i = H sec o.

I yans beketja nenurut galis singgnrDg.

Di titik letak teldapat (tgo),.0 = . f, =,."0,-,


{i**
.. = f{I "! - "-.
50 sollGro, srarrxa r
....t ..26.

T.25 (A!EL DIGANIUNGHN PADA TIIII( A DAN I YANG IIDAK SAMA


TINGGINYA
Garis penghubrug AB nenbenfilk sudut O alengan gatiE tlatar. Bentang men'Latar
= f. cava kabel Hr yanq bekerja ne4urut garis AB diuraj.kan ke d3lan kolF
ponen nintlatar n = i'-cos 0, itan vertlkal vr = Hrsin O = Ir tS o(Gb' 1'45)'
ul =ui= \c+r7p = t(1 + u)c, yaitu reaksi vertikal dL A dan B,
apabila gai16 AB letaknya Dentlatar.

i1l
t,

P=a91

ct - 1.45

Kita potongan di titi* c dan menpelajali gaya iahg f5ekerjd'


mengaalakan
paala bagi.an cA, Junlah trpmen titik c = o, rFngingat E:= E/cos O ilan

,' = y cos.4, teitlapatlah -tl'f' + v.o. \t' - ''7 c. *' 9, - ot


-Hf + L(r+u)ct-rec[. =oi
l-21)t G, tidak herubah rulrusnya, asat saja t aliuku:r samPai
-8f=(r
H
garis AB secara ve.rtir(a].
sekarang kita menperhatikan potongan di X, sejauh x ttarl A. Kita ten-
tulan Mx - o, - H'y'+ vl.x - i c.t x = or
-Hy + !(1 + !)Gx LGt'= o. - xitalihatv-(g).f1,,.,,--fl
yang juga harus diukur secala vertikal samPai gatis AB, tak berubah
bentuloya dibantlingkan dengan pendaPat di atas.
Pada akhirnya,
u. = ui- v'=!(r + ll)G - H ts ot s. =
vl=viiv'=rr(1 +u)G+Itt9O; sb - W;;5 > s.(B rebih tlnsei
daripada A) .
sekarang, dengan absis menalaEar yang melalui titik A 'lengan qz sebagai
koorali natnya cabang Ac dengan x < L I dari A I z = y - x tg i

GAYA DI DTI.}Itt BIDTNG RATA 51


1..26-27

Az dw jf ;;. r'.:. .
&=a-*.-tso'..
eari{q'ae atnEin i < lr:dqrt Br'-:..2: y,+ T lrifr,f =:g,i tis.O,,.,

t.27 KAIEI DIOANruNO.xAN PADA I|TIX A DAt{ ! jA|aO flDAI SA A


IrNOGl, DAN rAl{PlllBA}!-P'- ' :--r rr+:'
. r' '
Di sinl keaita.n Dillp qetiqln keatlaan p,aaa pasal rl:0.-. di{ii tanpa
.}(alii
beban P. Diusahakan supaya nanyinggnmg pada garis nisltar ai e,
belarti s. nenalatar atan vr -re"(cb. I.45), - :'' -,io'
.1. in

1r: i,,
-

Gb. 1.46

,=t9;"rl'=vf-itg4= tcr - tl s:, I ts6=o


{ :.k r ;q 1., 1pu" p" O.1f!,
bergantung kepatla liaia y.rg dltetitilhan lebih itrhulu.
I - . ,' )id.,;r' ar;in,' r r":! -
.: .- : ::,' i? 1 \.'
"

5, soaoNo, sratrrr r
2.1-2

GAYA DATAM

2.I ARII
Hingga sekarang, yang kita pelajati ialah gaya yang bekerja pada sua-
tu bangman {konstruksi) atau benda. Dengan perantaraan bangunan atau
benala tersebut gaya neDbentuk keseinbangan. Tiap-tiap baglaD bangunan
neliripahkan aklbat gaya itu l.qplia b.gian yang laia, atau lreneri&anya
dari bagia! yang lain. Eal itu eni-Ebulkan gaya ili dal.aln bagian bangu-
nan tersebut, yang kitq D.!ai gala da.laa. caya dalan henirDulkan peiu_
bahan bentuk (defomasi) paaa bagian *onstnksi, yang alilarran oleh
tegangah di alalaDnya, sehingga teseirrbarrgan itafan tercapai. caya alalam
itu boleh juga alikatakan resultan berbagai tegahgan.

2.2 GAYA NORMAL


Kita menpelajari batani lurus yang ditarik oleh ttua kekEatan N yang
saha besar dan berlawanalr ara}, dan yang garis ketjanya berimpil
dengan sunibu.batang (bekerja seDtiis) . laenurut pengetahuan yang klta
peroleh, kedua gaya _itu inibang-Benginbangi, dan ini ter;apai

Gc. 2-f
dengan perantalaan batang tersebut. Jika kita nrengaatakan potorgan
eTintang ali T, bagian kiri akan bergerak ke kiri alatl bagian kanan ke
kanan. Untuk mencegah ha1 itu (supaya benala tetap utuh), harus aaa
gaya yang menarik ujung (tanpang) kanan bagian kili ke kanan, dan
gaya yang nenarik ujung kiri bagian kanan ke kiri. Kedua gaya ini
nasing-rnasing safia besarnya denqan N dan teratapat pada sernua tu.p.rrg
2.2-3
sebarang pada bataDg tat(i. caya taq)ang itu ialah gaya
di sini kita nanai ga g a-d a tan-noruf -, dalaBt yang
t _^" i, ii,' i;-;::;;
"it, " kekuatan I""i
rinskas gaya-no.rna.l -tari&-senrris. il)abila
balik arahnya, sifatnya henjadt t6rekan, atan "-i.ii-ui_
g"V" a"ru* v"r,q-iiti*_
bulkannya menjadt 9a 9, -norrrE-t-te*an_sertris . n.au ._*."lJiai-'
mengatakan, tanpang batang lrennhan gaya-nornal_sentlis (helrarik
menekan menurut keadaan). perLu diter;ngkan pur"
at .ili, -Gi"t. atau
y:T kita.adakan itu arah garis normarnya tetap ta} b:;a;, _
lil:
yarru retap sejajar dengan sunbu batang, baik sebel;,
gaya-normal-luar bekerja (jadi, senua tampang hauprm sesuatal
y."g
tetap begitu atau tidak berputar suatut "..ut"'.;.;;r,
Demikiantah sifat alifortrlasi oleh kekuatan ".^" i.irrt. Untuk nenu_
".i"n"r","f
d:llil kita mensaatalan persetujuan, bahwa"."ti".
gaga tarik itu
posrr.rr-hltunsan
dan gaga Xekan neqatif.

2.3 GAYA GESER ATAU GAYA TINIANG


(ita nempelajari balok seperti ref]ukis alalam gambar 2.2. Kita
dakan potonean nelintans di ritik rr. Res"1ra"';;;;-p; Denga_
Lir-J
Yang kiri, yaitu resultan gaya p, d;n A sebesar o-= o,r _,-_ o
*."""
bekerja ke atas melarui titik ini. Besitu jusa ,!""r.",
batang yang kanan, yaitu resulta n gava P2 dan B s"f. airlgi""
sebesar P2 - B = 1o'
= Q, i,ekerja ke bawah.

Gb. 2.2

Jika kita mempelajari tajnpanq T,, tampang yang k.i!i akan


atas oleh gaya ke atas g, aan tinpang :.u""n bergerak ke
akibat gaya sebesar e pu1a, atau secara ringkas:
"r.ar.,
t..g.."X k"';i"i,
r.au" t"r,f"ng-it"
bergeser satu terhadap yang lain. Untuk menghinatarkan p"rg"".i"r,
sebut, tatnpang bagian kiri aliseret ke bawah alan t..p."! f.n"" a.r_
atas, masing-nasing dengan gaya sebesar e y."g atlr..itk." ;1.h-'- t"

54 soEroNo, srarrxt r
2 -3-4

tegangan ati dalam bahan. Gaya dalarn Q ini diDarlai 9lava geser atatt
gaga TinLang'
iluga di slni diadakan persetujuan tentang tanala + atau - untuk gaya
ge;er Q itu. Jika Pada suatq Potongan melintang, ujurg bagiah kiri
itu terhadap ujuflg bagian kana.n bergese, .ke atas (atau ujung bagian
kanan bergeEei ke balrah terhaataP yang kiri) r gaya lintarg denikian
disebut po6itif. Untuk nencegah pergeser.an kedua ujunq itu, ljuDg
bagian kiri diseret kenbali &e .bal'ah oleh bagian kanan darl ujung
bagian kanan ttiselet kenbali ke atas oleh bagian kiri. 6aya lintang
l)oiitif s"le..r A - Pr terdapat Pada tanPang di antala A dan P2
sebesar Q = A - P' = P, - B = OrI.
caya lintang neg"iir (EanPang kiri hendak bergesel lepas ke barnah
terhaalap yang kanan, sehinEga teijeret kenbali.ke atas oleh yang
kanan) sebesar PI teralaPat Pada seluruh bagian balok antara A dan Pl
(1ihat tarnpang T;), sebab resultan gaya-tli s&eIah kiri T2 bekerja
ke bawah, yaitu = Pr senairi. Juga resultan gaya ali,sebelah kanan[ya
(yaitu resultan gayi'e, q,, dan B) bekerja .ke atas aan besarnva =
A+B-P2=Prjuga.
Besitu puia gaia ll-ntang (paala seu[ra tampang) sePqnjang bagian
antala P2 dan B teldaPat negatif sebesar B-atau Pl + P2 - A.= O'2'
.fadt,'rmEux Denentukan gaya lintang itu, kita menentukan saja resul-
tan gaya tli sebelah kiri tamPang atau di sebelah kanannya (pi1ih nana
yang lebih mutlah). Jika resultan Paala sebelah kjij tamlEng belerja
,!e atas atau resultan sebelah kanannga bekerja ke bawah, gaya fintang
ali situ bernilai posjtjf dan nilai mutlaknya sana 4engan lesultan
temaksud (kiri atau kanan sana saja).

\- l
2.4 GAYA IIOIAEN LENIUR
Balok lulus AB dileDtu! oleh nomen M yang bekerja padla kedua uj\rng
baLok A dan B (Gb. 2.3). Untuk melEnuhi sarat keseiribangan tsentu saja
kealua nonen itu harus sama besar$ya serta arah keljanya berlaranan.
Keeinibngan -tuat alicaPai dengan Perantataan balok yang semua bagian_
nya alafam keadaan seinbang alalam.
sunbu balok yang semula 1urus, sekaxang berbentuk garis lengkung, yang

Gb. 2.3
cenbung (koavex) ke.bawah atau cekung (konkaf) ke atas. Kejadian ini
alisebut .leatut (sunbu balok nefentui). Tampang yang semula L sunbu

55
2.4

balok tetap denikian, dan oleh karena sutibu ini melentur, tampang
itu tidak berdiri vertikal 1agi, nelainkan serong dengan sudut 4.
Kita katakan tarnpang Derputar sudut.
Jika klta nembelah bafok pada suatu tempat T, di tehpat bagian konvex
akaa teljadi retai<, sebab ujung blahan ki].i akan berputar: ke kanan
menurut alah M Cli A, alan ujung belahan kanan berputar ke kiri nenqikuti
u di g. Untuk nenulihkan keaaliaan, ttiperlul<an monen yang bekerja paala
tiap-tiap ujung bagian alan ar.ah putarnya berlawana.Il.
Oleh kalena bagian AT dan ET seirbang, besar kealua @e-D itu nasing-
masing sana dengan l,l juga. Gaya nomen yang beko.ja IEala ujung befahan
itlr tergofong Sg.yg_-ggLa , dan dihasilkan oleh tesann ba]lan. Kj.ta
katakan tampang-T nenerim np,IeLlS4lUr-Ilr4I_-gebCEEI_! ilati nenahataga,
atau menqilrbanqinva, secara meDo}]asj]}an fl}3men ]ertu!fu, supaya
tetap {i-d;Irn-Te;aaan sgi.quE:
Kekuatan P juga dapat meniribulkan rnomen lentur pada quatrr taq)ang-
Kita mettlpetajari sebatang balok yang terjepit senpurna pada satu
ujun$Iya, A (Gb. 2.4) Sarat seimbang luar menuntut atlanya realsi
v. = P ke atas alan M. = Pa (ke kiri) pada ujung yang terjepit. laeDu-
rut keseinibangan 1uar, : momen pada tampang T = O. Gaya di sebelah
kanan T, yaitu

cb. 2.4
P, nenghasilkan monen px
ke kanan- caya V. dan !.t. di sebetah kili T
menirnlrulkan rnomen va (a - x) = p (a - x) ie Xanai, alan U = pa ke kiri,
yang menghasilkan momen resultan .ke ldr_i sebesax px.
Jika kita nenbelah balok pada tenpat T, ujung belahan kanan berpgta!.
ke kanan Elengikuti alah nonetl bagian kanan, sedang ujung belaha; klri
berputa! ke kiri menuluti alah putaran nonennya. Oenlan denitian ahan
terjadi retak di bagj.an yang konvex, yang dap.t dipulihkan oleh gaya
nomen. pada tampang tadi, yaitu yang nasj.ng-rEsing sama besarnla
(= Px) dan berlawanan alahnya. Dengan denikian terjadilarr puli aroren
lentur alaTan pada tenpat T.

Uomen lentur juga diberi tanda positif atai,negatif, berdasar kepaata


cara neientumga sunibu LE7ok, jadi, tidak kepada alah putalan nromen.
Sebab, sebagaimana telah diuraikan, nomen di sebelah kiri tanpang T
bekerja ke kiri, sedang yang di sebelah kanan ranpang T bekella ke
kanan (dan sara besarnya). sehingga jumfah aljabarnya sama alengan O.
Jadi, arah kerja nomen tak dapat dianbil sebagai pedoBEn. l4orEn
lentur itu positif, jika lenturnya belsifat konvex ]<e bai,ah, alan
56 soEx.nro, srArru r
2.4-5

negatit, apabila konkaf ke bawah. ,ladi, nrenurut Gb. 2.5a momen lentur
paala se$ua tarnPang antala A dan B itu Psttlf . Gb. 2.5b memPellihatkan
rbnen negatif. Untuk henghltung momen lentur Pada suatu tamPang, kita
menghitung jurnlah aljaba! lmmen- yang ditlnbulkalr oleh gaya Ai sebel.h
kiri atau kanan tanpang tersebirtj Nilai rnutlak tnorien harus sana nenu-
rut cala manapun yang kita Pilih. Dan tandanya, + atau -, beldasarkan
bentuk fenturan surbu balok (Denulut. Gb. 2.5a atau 2.5b).

@n-5u-s

cb. 2.5a

2.5 IORSI
'tlOmEN
Jika pada balok itu dikerjakan lEnen yang bidang kerjanya berdj.li
I sumbu balok, atau kekuatan P yang arahnya r sumbu balok tetapi
tidak merrctongnya. balok akan terpuntir dan kita f.atakan, balok

dc. 2.6 6. 2-7

henahan ,r|3mn puntjr atau n}o.?,en torsi sebesar l.lt, (Gb. 2.6a) atau sebe-
sar Pz (Gc. 2.6bllz = jarak antara garis kerja P alan surbu baLok).
Jj.ka trEnen torsi itu diperlukan untuk tlelutar roala, umpamanya, ban
penggerak (drijfband), besainya dapat alihitung beralasa! kepada daya
kerja yang dikehendaki 1-.r*. 2.7). Mt' = Tr - Sr = (T - S)r.
Pekerjaan yang dijalankan pada tiaP putaran : U1 = T-2rr'- S. 2rr =
2rTMtr. Jika jumlah putaran tiap detik = n, sehingga kecePatan sualut
0r = 2nn, pekerjaan pada tiap detik ialah u = 2rn !4t! = Mt!. tn.
Dan jika da9a.kerja alat = k.Hp, yans belarti k.75 kgm tiap detik,
kita peroleh 2nn Mt. = 75 k kgm-
57
2'.5-6

,.; = #.* !", = **'


'*
2.6. TOMIINASI BEIERAPA GAYA DATA'IT ,
". men aidr nlogurai-
Seringtali kita harus lBnl^lsrtr resuLtan bdberapa
kan suatu rbnEn ke alalam toq)onennya. Untuk nerudbbl.an:lrehirriaa;,
kita melukj.skan nDhen juga dengan vektor, yaitu tegakluruE l)aaa tia""g
kerja lDnen, sedanq ujung panatErya mengarah kcpada te+at, aari *rr"
rcmen keLihatan berputa! tlEnurut jarun jan, atau belputai te kanan
(dc. 2.8).
Untuk nenlcedalan vektor rbmen dengan vektgr kekuatanr yktor lE@n

#" -IM
U
6. 2.8
biasaAya di.beri ujung panah rangkap. Bagtan balok menurut cti. 2.gb
menahan toonen fentur yang heniebulkan lenturan konyex ke ,tru]a,. paata
Gb. 2.8c terlihat balok yang menahan rEnell torsi. sebagai co,ntoh
lain kita nerpelajari bangwan yang tetaliri atas batang seperenpat
Iingkaran Aa; dan sepbtong batang l.ulus BC I bidang AB (cb. 2,9).
Bangunan dijepit senpuha dj. ujung A, sehingga bidang.tB berditi
ve.tika1. Pada ujutrg c bekerja gaya nendatar p,/,/BC. -;i;;IEng X aritara
C alan B tnenahan gaia.liDtang Qx = p dan rEnen lentur ,.= px. ?atD-
pang B vang terletak di da-lam bidang datar, nenahan qaia lthtalq
9b = P dan rcnen torsi Mb = pa (ber;utar ke ranan ttiiiirat aari itas).
Tanpang T I Vektor p dan-Mh diuraikan datan koeponen menutlt garis

6.2.9
58 soBaciro, srarrn r
2.6'7

normal dan garis singqfig di T. Sebagai hasil terlihatr gaya normal


tarik N = p sin o, gaya lint ng Q - p cos oi trronen lentur
t{ = t.L/sin o =Pa sin}r o, tlan Pr sin a yang I satu sanE lain. Domen tolsi
It{t, = }tb cosc = Pa coa c!. untuk tanPang A, ke alalair hasil ali atas
diisikan a = !r.

;.
]l

2.7 TITIX GAYA


Pada suatu tanpanq Sdiigih titt}
yang melEtong bidanq tq)aDg
juga nungkin telLef4k di luaEr l
' a, jti'jr l,n

Gb.2,IO

;rlka K.itu tidak brinpit atengan o, laka R Denixbulkan beberaPa Jenls


gaya dalam, yaitu gaya nortrE1 N sebesat kr*fonen F llartg bekerla I
bidaDg tar@ang, gaya lintang Q .scbesiir:k6dBnien'd lang garts kerjahya
terletak paala bidang talpang, offin lentu!' u E taz, tlan rl@nen tolsi
ur!=Qr.
sebagai contoh lain, ialah te$bok penahan t Dah atau ai! (Gb. 2.Il).
Di sini dianbil tekanan tanah yang berjal.an lurus serupa segitiga
dngan oltililt :tekaaan t' l(L t/n1i $at!i itbit(i s.dcfftu' z ilL b.lEh c.
Biilang tckanan tanah cD5E5 dibaqi-bagi dalan 5 bagian: Ez - luas
cD2E2 bekerja setinggi kca2 ili atas E2, d.ln seteausnya. Tetrrbok
dibagi-bagi alalarl 5 bagian:

GTYT DIIAX 59
2.7-8

cr = berat bagian At B1 A, Bz
Gz= A1 Bt ,1
Ar Bt Aa Bl
dan seterusnya.

6. 2. I1

Tialrtiap c melalui titik berat baqian yanq l"."u.,9irrtan- calis E aran


c yang bersangkutan berpotongan di tltik Tt, T2, T3, T4, atan T5-
Krta menggahbarkan diagram gaya:
oI = Gr dan llr = H
02 = c2 dan 22' = H), dan seterusnya.
Dari titik Tr ditarik garis // oI, yang merrDtong garis A. di tirik
Kr. Dar:i titik T2 dirarik qatis // o2,yang memotonq quri"B. i- s- ai
titik Kz: oari titik T! diririlr garls // c3' y""q qirii
Aa B. di titik K!. Dan salerusnya; ".not"ng
,rika kita nenghubungkan senua titik K yang terttapat atendkian, ki-ta
akan mehperoleh garis tekan yanq ditir$ulkaD oleh tekanan tanah alan
beral sendiri tembok.

2.8 HUBUNGAN AII'ARA IIUATAN, GAYA LINTANG DAN TIIOIAEI{

eeban atau muatan yang rerbagi boteh dilukiskan atengan rriagran,


/ang disebut bidanq nuatat (cb- 2.J2a). Jika panjang suatu oratinat
rdalah qx, maka ini berarri bahwa bagian balok sepanjang dx memikut

60 soEfio o, s,rarrxA r
2.8!9

belan itP = qrdx, sehingga junlah nuaran =.f ap.=/q, alx. Kita nempe-
lajari bagian balok sePaniang dx (cb. 2.12). Berdasar paala keseinbang-
an, teEalaPat:
p*.'=- *lT;'0, + d Q,, qr = -Q./& atau Q: = - -/ q, *

@.2.12
*"rudtt,, sanicil menl)el-a j ar i 6. 2.12 kita nen'Iapat!'
M, + gr dx = M, + tt !l:, jika kita mngabaikan besaran Qt' 'tx'
e, = *,2*, atau M, =,fgr e - - J[s, ilx, atau qr = -a2u7axe.'
rnalex rxr belarti besalan yang bersangkutan i'tu tidak tetap nilainya
tlitentulan oreh
'Jsi"'*, , berganeung' kepada leta} tanizaflg x Yang rrleBjadi fungsi
i""ii"l.rl
ternaksuil boLell dih:arapkan
".rtit
iq" beiaran
(x).

2.9 BANOUNAN IEKNIX STPIL


Kebanyakan ali antara bangunan teknik sipil terdi.ri atas dua baglan:
f a"!i.t ataubanguraD atas ya$g neribentang, sehingga di bawahnya
teidapat ruang kosong atau bebas, ilan inuatan di atasnya meniBibulkan
Ienturan (wime]r lentur) Padlanya.
2 Bagian atan banqufran bawal yang nenikul banguflan atas ta'Ii padla
ujungnya tlan, dengan tlemiki-an, nenerina beban bangrman atas untr'k
kenudtan dj.lihlEhkan kepa(la tanah. seb'a.b, bagaihanapun juga, seutua.
lpangunan itu paila akhirnya diPtktil oleh tanah.

Ban'gunan yang Eenibentang paala umunnya alisebut !asuJ<, dan jika ter-
ltu
alili atas batang yang tanpangnya menahan nomen lentur, kita namai t'a-lok
atan gefagaz. Ilasu]( yang teralili atas beberaPa batang yang dihubung-
hLrbungkai, sehingga batang itu tidak menahan nonen, tasul<
rangka batang (vakwerk, truss),', aPabila batang itu 'Iisebut
juga nenahan

51
2.9 -to

sehacan itu dinamai baneunan berbatanqan (tn,nework.


:H;ji:*
Bangunan atas nelimpahkan bebannya kepada bangunan barahnya paala
:y::_:.", tenpat rerak, yuns .e,,iarbuir.a,, s"r;-;;;;;';;1i,
an atas, sehinsga membentuk keseinbansan a"rg." iJ." fiI. o..,no"_
pada- tempat letak. Di alatan hittngan statlka, untuk ;;;;:;rj.
kekukuhan bansuhan, pertama-tama kita atapat nenyelialiki
sebut, supaya dapat menentukan I harus i""ei*,_g-;i-9;. ."._
"""*"i-ii" t;.;:ifr"';il: iil::""Sf, ffiffiff.
menenrukan.
""e"- sebagai gaya fuar.
bban yahg bekerja
Bangunan iru, ,neskip\rn berbentDk. tiga
d-imensi, bi;sanya dapar dibagi_
bagi dalarn beberapa bidanq dua t
p.a*v. a.p.iaiiI;#;T";i:.:iT:::'"i::HI: Ilf;l;1r.*".,.
terakhirini .timaksu.rkan *,."*,*"ir,,"r]J-Jffi;;;il;=;:Jr:T.1
ngan demikiatr, di datam
menialar
air"xi"r.""-i."eii ;ffi;;;"1:i#::.HT:iL;::T::;.o-".fl :,tIi;,."
pada gaya yang bekerja di dalam -AX".
tapi, cara semudah ini tidak daD satu biatang rata t:."pr_"ri. a"_
rat n)noliL-,""" bangunan vrni uersi-
serta
-u'' metribentand u"-'iLl]Tnt*'n 'ada
"."" *i"i il-J;;"-';J: lilliiI""i kubah barkon
:fl ;.l"perti

2.to tumPu
Di ataa disebutlan, bahwa lea]<si
(b lqlqnpu itu harus
'---.*4-rs{-r-j::trerJa paoa Danqunan aras. pada bangunan (itf,i-Elqia:r)
yans berbentuk b-ia6-q-r=EliTdiE.-aifiai:.ir r. r,,
*! gava yang koplanar, seperti telah
--.i_i*" jI-lI_lI"
kita me[ggulra]an sarat,
::-t*, ?:u.
bab l, yaitu atiuraikan ati atalam

EK* = o,EKy = o, dan :M = o-


*:::^i::-,:19"p":.
*:::; :in" persa,haan
d,u . (nya .tuar tetah diketahui, yans dapar nenshasilkan tisa
sedang yang trirus aifritung setagai
anu itu.ialah saya reaksinya. Jadi, jutrJai
nir" i.*"j"iili
rnelebihi tjga, supaya dapat dinituns denqan-;1,r".."."-k"liiilg"" oi.."
J-ika jl'unlah gaya realsi kurang dari tiga, EaJ(a
atau Ljdak tegui,. untul mencaiaj langun.r, y.ng bangnrnan menjadi labjJ
gun atau stalil, harus ada rioa diril*i""':;:;" .._
bihi tisa, n"';;;;l*;" ";i;-:ava, reaksi' Aeablra banval.nva inele-
n6,-g i""s;-ii"l;#;i; ;il""";11'.H:X HTII#.;:i:i:;."_
nya dapat tercapai dengan perantaraan pEl5g!4g4_!&aian__tren.*
Persanaan deforrEsi tdi samDino atau
ffi,,p;cFGffi;;;;1i:i:"":::ffi:: :*rr. Di sini kita akan

I TT'i{PU JEqTT SEBEI.AH


Ttnpu jepit sebelah dapat rnenghasilkan tiga gaya
reaksi (cb. 2.Ij),
62 soBroro, srarrxa 1
2,10

leaksi vertikal V, gaya leal(si lren'lata! H' dan (gaya) reaksi-no-men M'
koq)onennva) ' yang bekerja vertikal
(EKv =
,-ilIgltl"rgi belan- (atau(kotrPonennyi) ya"g bererja nendaEar ( EK' = 0)
oll-n'nenqinbarrgi beban

cb- 2.L3
dan mengiBirangi .6ren yang ti
r'., ul paata uiung batok Pada jePitan
ujung baLok
{.E Monen = O). Jaili letak derikiah -suaah stabil sehingga
yang lain. tergantung bbas.

2 BEBAU!.IPU (DII,ETAKKAN) PADA DUA TEI4PAT


it.r-."nn.n 1.r.* .liletakkan padaedua titik. varl"- t:tdtPlt -l:1:.-".:*"
;il;;;:;;-;.i. o:*s a aan (o 2'r4)' sarah "-1:"-':Tr-YI''
;;";;;^, u.t"p. t:""aj, atau'rfrdi-a1or
eDe:sel
suPaYa ul '. vans iillllPii:?3ry*
di situlda-pat bjg!3I secara
bqarb-dfl diusahakan
r-t "t ^t. I

\-4\

&.2.14
ini ti'Iak Eenghasilkan re1kli !!onerl'
Dengan demikian, pert'unpuan
i"ilni n.'r. menshasilkan rearsi Giivanq'lapat dapat diuraikan ilaran dua
Kon{lr'Enr;ertik;r (av) aan nenilatar
il;;"", (Ah); jadi' *:91-9:"::::n^ *'o-
hasitkan du4qaur re\a]{s /' ' Tinggal tt-tpott' a Pada ujung
setarljrq Eull'uax
sekarans : l,-:-,lebih'
::*_-' rni
.
:':--:-:---a::=;--haci reaksi' tak boleh
1k'n satu oaaa-tEitea-tul.
Iain yang traruS]qc]!9tr$il*a!-5.Blr dan

ffi:t#xa."*6t,:ffi""
berarri satl sava, vans ""navu clfap-'
- ;:Tf
,#":E;i,'fi-aEiffiA-
qetru^ra1
vini a.p* rer""+'p"9""-
tercapalran
Derrqo denikian v""q
----'o"r,
!+=?I=iertrbil

$:-
"'
Densan
gesekan roda diabaikan) .
'""^'i
PertuvnP a..it"I;1".TI::ji^:::::::
i"" disebut pg!l:!@pga!_Ieda
(q!eg-ro-l ) at,Jrggtez.
par.samaan inibarrq ketiga tsaraE nonen) terhadap titik A atau
i"i"ii-.."J""'i*"., r,i.l EMriuar EM, = o' di sampins persanaan
= o 't'''''Ii$makan
3;,'1"."i";;;;-: ;:-;; seraru da6at disanti densan resurta'-

63
2.10

nya, R. Oleh karena letak serta arah kerja gaya B itu selalu ttikera_
hui (di sini vertikal !taIui titik B), iitit-ptoog *-;;" s"y.
B alapat alitentukan, yaitu titik s, Erpanalya! oorg.i a."J.i"",
"";;;; g.y.
reaksi A sebagai gaya ketiga harus beial.ui s iugai iaai, ,oa"i. t.rt.rrto
ar.ahnya dan kemudian besarnya pula (R diinban;i-"f"i e it gl.
Bangunan yang terletak seperti di atas disebui juga bertu4rr! 'secara
bebas pada kedua ujungnya. sebab, senali itu menieri f<eUeuasa-n-5naa
ujung bangunan di situ untuk berprtal^ xantrE beraTi \ t6rylt Ge;eUsan
gelak tunggal atau setingkat), sedang perturrpuan r"f .&=i:idr.uas"r,
pada ujunq bangunan yang lain uDtuk bergeser. atau belal1h
sepanjang satu garis (juga bebas gerak tunggal).
teryat

Jika roda B diganti senali seperti di A, ha1 itu akan nenghasilkan alua
konpohen reaksi pu1a, sehingga junlah reaksi tuhpu rEnja;i z + _
atau kelebihan satu (ujung B tidak bergeser Iagi, arah keria oava s,
)
reaksi tidak diketahui); bangunan nenjadi staris tidak terrio.-''
Pada- bangunan yang sederhana, roda boietr dihilangkan,
i.t"pi ,rj,rng
raarih- dapat bergeser terhadap bidang tumpunya "*""
li.rturpt * gtr.il .
Jika bangunah atas ilu berubah panlangnya, nengiiutl p..rO"i"i a""":"t
paoasnya (suhu), naka perturnpuan roata meniberi iebetasin f.epJi ,rj*rgrrv.
Pauk. y"gilyt-, peru.bahan panjang bangunan itu, sehingga d-engan demi_
i(aan tidak tinibul reaksi letak extra, dan sebagai akiiatnya,
bangunan
tialak neDghasilkan gaya dalan (befas tegangao) ]
Perturpuan roda boleh diqanti dengan batang afrun, yaltu batano vang
Eqqce-gJ-ggrye--!9rceldi (6. 2. ls), serriilli-ilnsan ae,nixfii-i-arr
i::r: 9"y. reaksi selaru berirnpit densan srriibunya, jadi, seratu

6.2.15
64 soEioro, srarrx i
!..is

LtqitFsT ibi
Iiaolrlo !r,{ro1,lurl$ I 8
L:.: u.agiar: Ialct r :.<l:,- :
ii,riJadv,ac;i b3+irqlrl q?. *a.t1^iirri*ed r"lrY.:rY,.- ,
rralrcadx j e-sl} rads}^?ii d!& t-v)
{
a5tcrd., i.brq
. 'rI.5 d5lerd.,
?5.t 1!'e 'j. .,rI"5 iabtq :5i-e.reoi
:6r!s,r3dj'3,
S\irdo:i:n- \ .i { . . il ,u.r-L'vr,: ipF, '466 iaE. j:J L .ri.h'i J
. ?t}Ba-b9.d.lrd; r.'r-r'L :./r6Jr!.Y,1 ,rrpr',- pr.ieq !o!i Ld _r
tdli. pne,t
s

r;i
i.r,ll
A

llirll
lilill
lirli
rl.i:'1

. e! rE.z 5tl}
.3.1

#fl$',. "'
r?: :-5:1:i

A BATOI( TCIJEPII SEBETAH

3.I HIIUNOAN DENCAN FOI.IGON IAIANO

caya yang bekerja serong (p2) dapat diuraikan dafan koqDtren vertikal
(v2) dajl nenalatar (tt2). Konponen Dendata! senlnbutkan gaya li![al. ser-
ta menekan pada sebatian baIok, di sini bagian A-2. Di sebefah *anan
titik 2 tidak ada lagi pengaruh 82. pada konponen vertsikat beban kita
lrengga[bar poliqon batang dengan ierantaraan diaqr1rn kutub (cb. 3.1).

Gb. 3.1
OIeh karena garis penutupnya 04 (pada umuronya garj.s On) , di dalae neng-
garobar diagram kutub itu jari-jari kutub yang terakhir ditari.t rnenalatar,
supaya garis penutup pada poligon batang tersebut Dendatar pula (garis
A'B').
Pada diagtam kutub te"lthat I2i =-V, dan 2,2 = tl2. Untu} menentrrkan
r6nen pada suatu tamtrEng X, yaitu U;, kita mengginakan penalapat ali
dalam bab I pasal 9. M: - rbraen gaya di sebelah kanan x terhaalap x,
yang didapat sebagai hasilkali E alengah panjang potongan galis di atas

66 soEc{o, sErrrx r
3.1_2

garis baca, yang dibat;si oleh titik Potong sisi troligon bataDg peitanE
alan teiar(hir yang tetdapat di sebefah &anan x. Galls baca tersebut
ialah garis vertikal melalui x (sebab Poligon batang alibuat beldasar-
kan gaya atau konponen gaya vertikal). sisi peltama adalah (dari kanan
ke ki!i) B'Iv, datl sisi terakhir, II I. Jaati, Panjang potongan galis
tefibksual ili atas, ialah Xtx2 = y dan Mr =,-IIy; tandanya negatif,
karena suubu balok nelentui ionvex ke atasi atau lebih tepat ditulis
M. = -Hy. Kalena E ittr besalarl yang tetap, oidinat poligon batang
terhadap garis penutupnya Delukiskan besahya nomen tampang setenpat;
atau, bidang yang. alibatasi oleh poligon batang dan garis PenutuPnya
boleh &ipakai selagal bidarg lprEn balok (bidang u:).
Ordinat Poligcn batang sengaja digadrat ke atas, karena ordinat Pos_itif
fazirulya aligaribar ke Daeai (sebab beban lazihnl'a bekerja ke bawah),
sealang monen lentu! bafok tandanya negatif.
Di sebelah kenan beban terakhir, bagian balok tidak nenahan gaya dalam
bentuk atrEpun juga (bail. rcmen, tnauprrn gaya I'intang). Gaya lintaDg pa'la
semua lalian ili sebelah kiri bebar terakhit (terkanan) belnilai positjf,
oleh kar;na itu oralinatnya digarbar ke bawah. Akan tetapi, jika jepi'tan
dipindahkan ke kanair, sealang ujung bebas aala di kiri, gava lintang Pada
se;ua bagian tli antara jePitan dan beban yang teljauh jePitan ini,
berailai neqratif. Ini nEruPakan hasil persetujuan 'tari
tentang tan'la + atau
- untuk gaya lintang (kanan tlan kiri itu relatif, bergantung kePada ai
Dana kita beraliri nema lang bangunan) . TetaPi monen tetap bertanda
neEratii, karena bagaimanapun juga. sumbu balok tetap melentur konvex ke
at-as (arah atas alan aral bax,ah itu arLi yang nutlak, bukan relatif) '

3.2 BEBERAPA BEBAN SERONG


seperti alijelaskal di atas, beban diu:.aikan ke dalam komponen vertikal
(v) dan n;ndatar (E). Bidang nionen alapat alilukiskan Perantaraan
.

iiagran kutub patta koloponen v (Gb. 3.,). sekarang kita


'lengan
akan menveliaiii

bidarq Nx
cb, 3.2
67
B}IOK BIASA STATIS fEIIEr.TO
3 -2-3

gEya nofinalnya alari kanan ke ki.ri (menekan = negatif). Antara B alan 3


terlihat tak aala gaya nornal, N, = O. Antara 3 dan 2 terdapat Nr = -B!
= -3"3 paila diagram kutub.
Antara 2 tlan 1 teralapat N, = -H" + H2 = -3"3 + 11i. -
N: = -Hj + Ht - Hr = -3"3 + 11" - 11" = 3'3-
Soaf gaya lintang tidak d.ibicarakan, karena anat nuilah.

3.3 IERBAGI
'SUAIAN
I TERBAGI RATAqC/n (Gh. 3.3a). Kita hituDg\secara anaLisa. pada
ta.q)ang x sejauh x ilali ujung bebas terdapat (inqat, -r diu.kur ke &-iiir:
Q, = 9 x, dan !i, = -!qx2 (berbentuk Earabotl .
Paila ujung jepit A: Q. = qI dan !r. = - \qt'.

6. 3- 3a

Jika kita bab 2, pasal 8r harustah dii0gat, bahwa di. sini


-neng$$akan
x allukuJi da.ri kanan ke kiri, Jadi, tandanya harus al-ibatikan:
A* =,f Sd* = /qdx= q;+ cr, uDtuk |<= o, Q: = o, jaili, cr = o.
Q: = qx.
r,r, =-/g,ax =-qJxa:< = - ! q*' * c2, ilan untuk x = o, Mr = o,
jadi, c2 = 0.

2. BIDANG I,II'A?AN SECITIGA (GB. 3.3b)


q'= T s'
2
A' - 1, s,.* = I e I tn"t.mr pangkar atrE) .

M, = - * s.x. \x= - r6si-,3 (parabor panskat tlga).


Atau jusa: O,- Is,d*=sJi *=f
n#
58 soEtoro, srarrxa I
3.3

M,=-te lia*=-\"?.
u.=-20t2.

.,

Gb.3.3b
BiLangan tetapan tialak ada, oleh karena untuk x= O teralatrat
0.-u,=0.
3 BIDANG TIIIATA{ SEGITIGA DENGNI ORDIN}T ?T]NCTK PADA UJUNG BEBAS
(cb. 3.3c) , /
([-x)
sr - s.
.2 -l-
q,'=,iq al - f, I tr. - x) dx - qx - f n i-.
u,L-Joax--Lsx2*tn#.
n =:- te!'.

eo,3,3c
lr',o|. BrtSl sllltrt ttttEtr!!, 69
3.4-5

3./t IIANC OENGAN XO}lsEL (Gb. 3.4)


P aliuralkan alalam V tlan E. PaAa ta[Pang X sejauh :r dari ujung C ter-
dapat M, =- vx r 9, = v, Nr = Il.
Pada tadpang tiang Y sejauh y di ba$ah B, ---- -'
Uy = - Vl + tlY, 9y = - lt, Nr = - v-
Nr=O;14.=-Vl+llh.

3.5 BAIANO llGA PEREmPAI LINOxAIA]{ DENOAN JAll-JAlt ? AKIAI


IERAI SEtlDlRl (Gb. 3.s)
Unsu! sePanjang ds = ! aO nery)utiyai beret gds = g! dO . !{orDn alisebut
posittf, apabila nenirbulkan tarikan (pe4)enjangaa) pada tepi aalan
batang.

ti
t..l

--l I
I

cb. 3. 5.

70 SOIXCIIO, $mrlA r
3li'j|'

f s ds.r
t,= BO (c6s 4,r cos,li)'. qxz J lcos O - cos a) dO =

g.' {"in o - d cos d).- Paalateq)at jepj.tan di A kita isi q = i,5r


dan nendapat t,t" = - gr'-
Mx - 0 terdapat, jika sino - o.@sc. = o, atau tgs = q.
d - 4,49 radial t 25Oo.
Titik berat S terletak di atas garis bagi sudut AOB sejauh
n. = '!l .

Jumlah berat'batanq G - 1,5- g!.


xa = - G.SS' = - c-os/ l, = -922 {cocok ttengan penttapat ati atas)
q, = - 9r sinc; tt, = gr @sa (tetan).
U'ITTUT XITIT AU{ ,]E,; ';(.. l: / ,:,

M-

Batang BA

.i
lt,'-

Gb. 3.6

B'IIOK B"SA STATIS IERIEIITI' ..- 71


3,{d r

a3,l
1i .:\j = O insJs_- r, .1...

./\,a,c.? - . ,.
i.:r: r:) i ,i ,i.: ir.

B BATOI( Dt AIAS DUA TIII( IUMPU

t.7 SUArUItli vfltrfl[ t&:;:6i*i, .i].ii'f]il.f:r i1-rd r- r):ilarn.: d.s


.: . .r. , 30 i,l^ IOAS

11I.,lP* veltikal bekerjanya, rcarksi ret"r i


.r.: belturut-turut iarr-.S :"n. ,...i""i,
dan kita sebut
batang ArC'Br Ceralapat:
A alan BprJ.. ;""f ;;;.irilo'|ra"on
, . oii-__
:
A = 0'o tl,an B = tO'. Oleh karetE AA,C,Ctr_AOoO, dan AB,CrCn
^
Dan oLehlh!.na A + B= pr.ld(r = rt. padr t E)an|t_r_: ,r;1,-"
^
aari Iteraqfid'0, - o - ].
"
Ur ' gy, Ua ! gyo (eaksirryr).
Pada tatqr.ng X, sejluh ,r, < b dari B i
secara analisa, E x- -E muen,
<lianggap IDsltif). -
At -Pb=o:A-p!.
'r,
En.-oi -.80 +pa=or B=p9.
Mr' Ax r r f, *; r,r.,= Bxt = p
i x., uc = p !L tr"r"io*nt.
Pr-drrr,/dx=nf tetaf selanta x <a.

72 6q o, gtrrtr. r
[l' to - 3.7+
ty

I
\
Yo
,7i
.':l
y fw+
: o'l i .i
...^. --!t*...-;fii". .! -"

Gb. 3.7

Qr'= -d!L,/dx' = - P; (x' diuku! daii kanan ke ktrii), tetap selama

I"i l;u-nQ, = p ? . . = p riras bidang 4,, = -P


P, = - P'
" ;'o
Jadi. ntlai nutlak luas bidang gay4 lintang Positif aan negatif itu
sana be5a84ra.
oleh ieiena g tetap, olalinat bidangi poligon batang juga boleh dianggap
sebagii ofdinat lDnen, jadi, poligdt batang boleh di_baca sebagai garis
nomen (teduaqya tenbeirtuk bidahg sdgj.tiga belsana-sanB galis penutuP-
nya ttengalr puncak di bai{ah P).
uenurut u" I - , f, nraxa tvcl =
[* *] = lcnl
atau [E] =
flP _ab ''l|
"r.
= tKEtr
1- yoJ

]-

3.8 BEBETA?A BEIAN VERIIXAL


(Gb' 3'8)

A=oro.B=40r sebagai garis momen'


,tuga di sini loligan batang boleh alianggap,
1 = | tert, + P2b2 + Prb3 + P4b.) =::Pb.

BAIPX BIIST ElAlIS TERIEIII'


,73
3.8

" =|
tr.., + P2a2 + P3a! + Paar) = +.-= Pa.
a = jarak beban dari A.
b = jalak beban dari B.

Q.. = A - P, - P, - Pr =.-B + Pi = 9rr'


Q.o = A - P:. - P, - P. - P. = -l = Qlt'
!r" = Aar = t' E * {a*,itung dari kiri),

,s
)sP
t,"

cb- 3.a
Jika dthituflg alari kanai ke ki!i,
!1.=sr - e. tlr-un) - P3 (bt- b3) - P2 (br - b2) - Pr (br :bt)
aJ EPb: PEPb (sana saja)
= o,(=" - i=") - br= p + Epb = (
x! sejauh :<! alari A terdalBt. M'l;= i:,;tlr"
Patl,a tarq)ang . ,
,,
Tampang x2 sejauh x2 dari A:
Ur" = Byz, atau tti'hitung secaLa analisa dari kiri'
,," = *. - e, tx. - ar) - P; (x2 - a;)t'dan jika dihituns dari kanan '

74 BArD( BrrsA saarrs llERrlllru


3.8
':,:J , .

Mr,=B ([ - x2) - Pa(aa- x2) -P! (a! - x2), yang harus sana.

llomen naksimuE terdapat di tenpat garis gaya lintang nenotong gari6


atau_ di
penutup, atau- tenEat ga]a
d1 tenpat lintang berganli tanda d*ri + ke i atau
gaya.fintang ata
seballkhya. -!!en\rrut contgli di. sini, terdapat di D.
,rnr.u* { *rri terdal)at.Iid- =
J" ,,i - ruas bidans gaya fintans
baqian positif, dan a".i rii.rr' ita"pat Md = - o.,u*' = luas bialans
gaya lintang bagian negatif. Jaali, teitl,apat pula ",[oluas bidang gaya lj.n-
tanq positif sarla alenga.n luas bialang gayg, lintaFg
".e"tir trf = r!f.
. *;-'j" ,;
CATATAN ,,, ;. _rf' , ,
Poligon batang yang aligadar pada diagrtu kutub.dengan titik kutub 0'
yang sebalang, biaaanya terdEpat deigan garis penutup yang serong,
salang kita rengheDdaki yang nenalatar (sejajar dengan sunbu balok).
Pada ganbar 3.8a aiagram kutub ialah 0r - 012345 dan Poligon batang-
nya Ar It, 7a' , ..., Bi alengan 4rBl serong. Dari titik 0' kita nenarik

d). 3. aa

garis // Rl Ar yans menghasilkan titj-k 01. rni berarti O,o = A atan


5O1 = B. KenuCian, dari titik 01 ini kit nenarik garis 7,u .u.Uo bafot
AB (Dendatar) dan dari ritik O,-kira menarik garis // 50-
Kedua garis ini berpotongan di titik O yarg nenjadi ritik kutub yang

EAIOX BIASA SIIXIS IBI|IEIIU 75


3.8-I0

nenenuhj. sarat, hasit, Ar I II ... Br alengan Al Br menilatat (/,/O1O).

3.9 BEIAN SERONG (cb. 3.e)


Seperti ali tlala& pasal 2 kita rnguraikan beban seroDg p ilala! koq)o_
nen V dall H. Konponen H diterlDa oleh sentti dan denqan a_eEi_
kian balok ,ienahan gaya iolrEl dalan ulFefetakan
to, = gaya *"r"i iitir" g
Nt-1 =+H.;N.d=+H.+H!,N;.=ix.+x,-nr;
3" ": :,
N".=+Ht-H3-H2-Hl.

cb. 3.9
Akibat senua komponen v serupa alengan yang teratapat alalam pasa] 8.
1l-
H. = - N.o, v. =
iEV b; A = 1fl- ,1, s = lEva.

3.IO XEJADIAN TIIIBAL BAIIf,


Pada titik I sejauh ar dari A berdlrilah p(6. 3.IO).
B = P.aL/L. Kita menpelajari titik 2 sejauh a2 atari A atau
!b2= alari
-, lrlrt
B. !'r2 = Bb2 = par b2/t = U21. Sekarang p dipindaikan ke titik 2.
b^ a-
l=eij;"=rIo.

,rffi.?

rtl
A

76 solxoNo, sTATrxl r
3.10-l I

Jadi, beban yanq berdiri di. suatu titik (tit.it I) itu me'nil$ulka!!
rpmen paala titik sebarang tain (titik 2) yang sama besarnya dengan
monen di titik tersebut I?erlalla; yanq ditinbulkan ofeh bebaa tadi,
jika berdiri di titik yanE Iain itu (M,r = M1,). 1niIah vang dimatsud
iengan kejadian tinlbal-baiik ai atas. S6lasai'titik khusus kita asbil
titik, tenpat P berdiri (titik 1 dan 2) dan titik di tengah-tengah
bentang AB (titik T).
urr = Parbl./t (monen di titik l akibat P di t.itik I)-
M,2 = Pa2b2/9. (nomen di titik 2 *_ibat P di titik 2). ,
trri = : P a2bt/r' (m en di !it'i* 2 akibat P di ti,tik 1 atau
"., seialiknyai. '
It- = rtP a. (npmen di titik T akibaL P di titik 1).
lrtz = L P b2 (rEmen d-i titik T aki-bat P di Litik 2).
Jadi, (Drnen di tengah-tengah bentang Mt = LP kalt jirak lerdekrt
antara P dan titii letak.

3.Il ,aUAIAN TERBAGI (Gb. 3.rr)


A=tI -1.
J9,. 19" - xl dx;[ ., q, x dx. Kita Juga dapat m..entukan
B=
qrdx dan tefilpat gar.is bekerjanya, yaitu sejauh xo dari A,
(X - x-) ,-
unpananya, Dengan denikian terdapat A - --: aan e = R t' .
"
Q.c = A, tetap, Qua = -8, tetap. Di antara c dan D garis Q brilpt
garis lengkung alaD rcllbtong garis penutup di titik s. Garia rcfrtl
Iurus antara A dan C alan antala B dalr D, d.JI berja.lan bBnEkok aL anta-
ra c alan D secara rEnyl,nggung pada kedua cabang yang lurus'i,tu aLn
dengan ordinat naksimum di bapah litik S (tery)at Qr = o) ,

3.11.

.AAIOX BIASA SIATIS TERIE}-IO 77


3. t2-13

3.I2 UAIAN PENUH IERIAGI IAIA (Gb. 3.I2)


Oleh karena kaalaan sinetris, aleDgan mrdah terdlalEt A = B
Qr = A -qx - tqr-
= , s.L.
sxr x = t/2, e, - o.
trr - - qx. tx = tglr - { qr<z (para}ict}.
Ax
* = t'/2, M,= \qe-. \L.-\s,..(\tf = t
\qr, = n*.

dc. 3.I2
Dengan persare.rarn
difefensi,
a, =- /s,d*= - qx+cr r4tuk x=o.
Q,. a - lrst; jaali, cr = tqt,
Qr =- qx + tqr. = lqr - qx.
u.= /o.dx=qJ l\t -x) arx=q(trx- Lt qx2t + czi u* o = o, c, = o.
ur = t qlx - t q*, (lit"t juga Bab I, pasal 12 ala.Il 25). ur
oenjadi
jika d u''l'lx = a' = vaitu
ff:il:' ", rE.ta x =Ll (tensah-tensah

3.}3 mUAfAtl pEl{UH TENIUX


(cb.
SEOIIiGA ].tr)
a = /s,dx = + bekerja sejauhln dari B; jadi,
q.r.

A= tp = t qr, a.r, B= )tp = L:qr; q* =


f,n, O, = A _ !q* x =
78 sGrqlo, srATlxr r
3.13.'14

k qt - 4 sl r tpa.arorl. 9. = o Fada \ t' - \\# = o, acau x =i V3

(ritik c).

L 6tvt

Oc. 3.I3 T
Mr = Ax - \,t. x. \x = L qrx.- ," t{ =+ nt' l; -eJ'l
M-, = M" = \qt2 t\ t[i - Y"
/:) = \, ,te,2 ,lt = 0,o642 qr.2 .

3.1/r BIDANO T UATAI{ TRAPEZIUH SlmElRlS (dc. 3.14)


n=!q(r+b)=q(aib).
A= \ ? - .ti s -(a + b).
Kita oeq)elajari sePaluh bentang bagian ki!i. Untuk x < a terdapat

e"" =A- \q,*=\q (a+b) - .,tni.;.


e. = Ls (a.+ b). - :, q a = L@.
9"o = ! ql - qx (garis ]ui.us).
M"c = Ax - Lq,x. !s x = I q (a + b) x - t-"q I:'
f," = tq (a +t) a - tq32 = lrq.' - tqub.

u. = /' A. du,.Jika u aliukur dlri T ke tiri (di T, 9u = o) '

BTIOX BIASA STA1I5 TEIlrEIfIU


3.l a-15

jadi Qu = eu.

;.

Gb. 3-14

D..
llt - Mc = /' O" a" = |qr2; u-, - Mo + tq b2

t e .t + !r S a b + t q 52. p6n, oleh karena ! = 2a + b, lEka

u.= {er'+ l"qr' {r - 1 (fl' **"" drensan a - o (Euatan


!5
saz = }.
penuh Darata qt, u. - t q'. Jilla b'o. atau a =r, x,, Daka

ar = t2 qt2 (nuatan segitiga bbrpuncak u, a-r"ir.

3.15 DUA 3Ei^ll SArttA DAN BEtDRt Str{ErRE (6. 3.22a)


Besat beban Dasi.ng-Esing adalah P, ilan jara}. saq)at tlitik turpu
yang tetdekat, hasing-EasiDg, saDA dengan at g . = + pl eu . -pi
ooc - o. Untuk taDpang x antara A dqJr C dan. aitara B dan e. yang Ja.
laknya x < a alari A atau. {ari g; teralapat }ti = .Px, uc = Pa, tetap'

80 soBdno, sr rrxa r
3. ts-tit

antara c dan c. oleh kalena di antara kedua beba! itu garis nonenlrya
menalatar, berarti dM:/alx = Qt -

6,3.15

3.16 XOIUNA9T SECATA SUPEiFOS|S|


Jj.ka beban Pr nenirbulkan reaksi kiri sebesar Ar, P, narlLmbulkeh A2,
alan Pn DeniDbulkan an, Eaka jika beban Pl, P2, ..., PD itu bekerja
bersana-sana, reaksi tuq)uan kiri nenjadi
A = At + A2 + ... + A! = |Erf fUfr"t pasal 8). Hasil inj. teralapat
secara Eenjumfahkan hasil te4)erinci sebagai akibat dtaripada Pl , P2 ,
..., P! sendiri-sendiri. cara denikian kita sebut cara supetpsi6i,
yang berarti cara nE4iu lah, sebetufDya cata ini sudah kita gunakan
alengan diarFaliam, oleh kalena nerErrg sesuai dengan fogika' cara ini
juga boleh digunakan untuk nendapatkan gaya reaksi B, gaya lintang, '
dan/atau trEnen di suatu tanpang. Ini dapat dengan begitu saja oleh
karena semua besalan j.tu berbanding lurus dengan besarnya beban.
Sebagai contoh lain kita arbit balok dimuati nerata penuh, sebesar
q t/n densan beban P di titik C sejauh a dari A (dc. 3.16). Sebagai
garis gaya lintang Q,B akibat g teralapat A'Br dengan AA' = L gt = A8
alan BBr = -tqr, seperti pada cb. 3.I2 dan stsba+i.garis rp'len llra
akibat 9, terdapat parabol seperti pada 6, 3.12 juga. Garis gaya
Iintahil Qse aki.bat P, berupa seperti pada Gb, 3,10, akan tetapi di
sini garis A' B' diarbil sebagal garis penutup, sehingga A'A2 = Ap =
P;,b gari.s a2c2//qaris penutup A'B', C2C1 = P alan selanjutnya CrBrl,/
A'Br lagr.
Dengan demjkian gaya fintang akibat g dan P rnenjadi
ArA2C2ClS82BlAt.
Bidang nonen l,liF akibat P berupa segitiga serupa Gb- 3.10 Pu1a, dengdn
puncak c' di bav'ah titik Cdan aliqanlrar ke atas, suEya jun[ah dengan

grttrs aEFrENTu
3.15-17

F-iil:il:i:yt'"h"ft :i.i::::Ti":itil"t'*i;"Hf :TLlTt"iii;,


Pada parabor &enyinggung at tit*'si a,an sejajar ao,gin"Biii.--'
Pada bidang gaya
lintang dapat dtba;a pula:
Ar=ArAr-tgrrAD=a'aa=llr a = ArA2; c2c1 = P (sebagai
pen$Eang) .
Bt - B B' = \glt Re= B'B2 = pf r B = B.ar.
llenentu*ah Letak titik s ttelgan T s s :
=
Q. = 9s -BP = o' BeaLang r, =P j.
s =RD/L=
i i.,,,,.
3.t7 GAHS OAYA U rAIO
{]I. O*:l bersifat terbagi, perJalanan garis saya Iintans berjaran
raju, sehingga tjdak sekonyonq_konyong bernilai p.a".tJ"i"
terpusat P, garis e, melon;at dari nitat positif""r. ke nifai neqatif
::i::: ::',: :l Dr.pa.ra ea,bar :.r?. padl ;;k;.;r;;-;-.;;;i
brdang sin99un9 antara benda
dan yang boleh di anggap secara nerata. Dengan b6a!r atan laaguiaa,
Iintang Qt berjatan nenurut garis lurus begitu g"ri= iuv.
titik no1 O,, ya.rtg munstin tiaak terretak",o;, ."r,i"n""'^.r"nl"ii,.",
telgah cD). Pada galis clDr (tengeh-
TetaPi koleksi desflkian bo.le] diabatkan. oleh katena ukutan
CD itu

82 s@xofo, sT rrxr r
3.17-r8

keciL sekali terhatlap bgtang b.Dgunar.

Gb- 3.17

3.t8 TEIAI( BAIANG AtI''


lleDurut uraiao di
daLan ba.l, 2 pasal 10, ki.ta tas cahkan soal alengan
bban sedang seZ'atangr bataDg aydn berdlri . iaertika.l (seja-
vertil(al,
jar P) dan dua batang yang lai! serong (Gb. 3.18). sefrrJ-a kita ten-
tukan dulu titik potong S kealua batang ayun yang serong (ali sini
batang A dall B). ,lika 01 = P, secata grafik kita menalapat, c = 1or,
A = 30 dan B = ot3. secara analisa, gaya p aliuralkan dalan konponen
vertikal yang nelqlui'-titik S sebesar V. dan yang nelalui batang
ayulr c sebesar vc.'
v. - P r:. yang diiDbangi oreh gaya batang A darl B.
V. = P + diinrbanqi ofeh qaya batang ayun senalirian, jadi gaya
C = v.. Di sini lo berarti latak antara S alajl batang ayun C.

6. 3.18

a3
3.19

3.I9 BATOI( DII.EIAI(IGN SECARA EIiIGANJUR

:ita-anSgap .balok nenganju.


cran Bc = c (oc.
ke sebeLah kahan alengan ketentuan AB
=I
3.rs). p beker.ie pada ujune y""s.;;.;;;;;;:. porison
dieadar .rensan p",uito,"",,
polrgon yang nengapit qalis keria p ai"gi; il.J^61. #..i"i."L,
::-:Ty" dar, li.i.r"" ..:ij.i-Ll.i.oo
-tiiiilfjli-,.r, u.r,
::- Tteltotong kerj a A dan s-berturut_tuiut
-sarisgaris penutuD
senrngga didapat -=';;;,;;"",#i',j#::f
I,s, ai
"-_-i, -i-"]:.;:::.: ^::,.: ,
Ti:d"pi.
dan gaya s"v"'o
B 10'> P=01 tetaD TjftJIi: ff
'"ji.i;^,.
- o'6:-"i = l (ke atas) B + A + P
' = ror -
=
"-r".'i.- i'*ilT,I"tttt

Or.3.19
Apabila ditcrangkan secara analisar
2 Ml = o. Anggaplah sementara lraktu A. positif atau
senrngga ltblllennya terhadap B ber bekerja ke atas,

:.::,
;i ;;" r; ;' _'",J:TI'"::j:I";ff:.jli"[],1.,1;,.
=
A narus bexerja ke Dalya} (nDnennva rarlt:^56 D L^*---
neneinbangi o.,,en p yane o",n"i.l"*j'ilifi.B berputa! ke kiri unruk
E r'r. =
".
Jika kita aDggap B > o (positif).
- Br +P (t + c) = o : s= pJ!-+ ") =rr'*'!rir"'"
atau jusaB-p-A=p*
(cocok positif).
tp"zrlll
It = - p" (batok nelentur secala konvex
'
Xe atas).
lls = A x = - p (negatif alengan senaririhya).
i
Q.5 = a = - e I t."ro"rr, bagian AB).
Qbc=+P.
Clcok juga dengan dafil 9. = d U,/dx.

84 soEroryo. srarrxl !
3.19

L Ko[bf,Nlisr. BEBAtr jfi rD]LAfi rxN Dr LUAR BENIhNG (dc. 3.20a). pr'bdr:r
diri di ;tara A dan b lcjauh a alali A, alan P2 berttlri dl-t(an; B
sejauh c alari B. lienurut poligon batang A' I II B' A' serla aliaglat[
kutubnya tertl,apat gaya A = O'o (positif, ke atas) dan B-= 20r (posi-
tif). salah satu sisi poligoi batang menbtorlg. geris penutup ArBr. di
titik s, yasg belalti di. eitu = o atau rcrennya - o.

- ,,J
!)
\r1
^r.* (\,}
q' c) ,
g6 \t'/
t.^7&

6).3.20a
secara analisa dan aengan suparpoclsi dapat Aiter.angkan sebagai beri.:
kut.
o*,rorr'rr'. J'
l,a
Ar=Prf;Br=Pf.
Bialang gaya lintang terdapat Ar Ai . ci 9l Pi. B, ,lAr denqan AlArr = Al
dan Br Bi = - Br.
aidang moen = AtcrBrAl tlergan orilinat puncat c. - ci =" f ai baY+ Pl .

Oldinat bidang gaya lintang di aDtara A dan B bernilai t9!aP, yaitu "
A, - -P,9t, atan. dilukiskan ke atas pada galis Ai ci dan c; B; 'sebagai
garis penutup (ke atas oLeh karena negatif). Gaya Lintatrg di kanan B

BAI'T BITSA SIXII8 IEEETTI' BS


3. I9

"1r-g15Y-a-
bernilai_ tetap = p2 (+). Bidang Ere! berqra segitiga dengan oratirEt
prrnc.x (LL barrah B sebesar -p. c yang ditukiskan t U".ufr,
Dr r MD=BrBr =-pq. " @

Alibat Pr dar p2 r
Senua bialang gaya Lintani aian .ddhen diEupelpoLsikan aatri saDa lain,
alan sbagai hasil teratapat bidang gaya lintang:
At A2 Ct C2 82 Br Ba D2 Dr At yaog nenperlihatkan
1:-o, or, B = B! B2r qDd = Br B! - + P, tetap..
oratinat Eonen aLapat di.baca aniari garis'e, Cr B! dan gar.ir Ar 82 Dr
yang berpotongan di. titik s.
Pada talpang i sejauh x < a alari A terdapat
!1.-Arx+f,ro-r. ?-- r, it= (pr.b - p..)
Paala tarpa.ng X 6ejauh x > a dari A
i,
Mr=Br (!-r) +;\=e,
f,tr-x) -e, f,x.
AnbilLah IrS = xo yang ilapat alihitung berdasar kepaala ll-
= o.
e, f, tr - *") - P.
ixo = oi xo = #fu-r.
n" = na*M*=",
P-i"r".
2 MTIATAN PENUH IERATA s (6. 3.26).
AB = .t, AC = c, BD = d.
M. = -1g.2; no = -19a2.
A= (tr +.1s*| rLe"'- !ga2) = t\r- + c, s*!;,t"r_arts
B = (tr + d)9 _
fi. t., _ arlr.
Q.,, = Ai A! = - gc (titik A di kili teq)at letak).
Q.,' = Ar, A2=tq|+!; rc'- u'1" (titik A sebelah Lanan req)at tetak).
Qo,r=BrB!E+gd.
Baq)ang X aejauh x <lila"iA !

ur = !gtx - \g*, - (r:t). 19.' -t'tsd .x - -2

er - I 9r - gx + \ s"2 /9" - ,, gd2 /L - alx,/itr.


Dengan AtS = xo trEka e. = \gL** (.t - dt) s- gxo =o (atau
dx,,/<tx = o).

xo = tr +
| t.'- u'1.
c LA
rl / A'i' B;/ A 2 b 2 / /R.R I ileigan AlAl = arsi = t srr li l: - ai s,

85 somroo, sllaqr r
3.1?-20

\t lcz - dzts.

ffi

l^zh
6. 3.20b

Paala gaDba! bidang trDnen, ArA2 nelukiskan tt. = -19c2 dah BrB2 belukis-
kan !,lb = - tga'. e"ri. cl A2 alan Dr 82 berbentuk serupa Palabol nenulut
pels.uEan y = \gx?, Jika x diukur dari cr atau dari Dr.
Bialang palabol ArT srBr ltlelukisJ<an bjdang ilbul6.D bafqk IB, iika rc aba
BD tidak dinuatl, jaali rulus M; = 1gf,x - | gxr.
setelah Ac dan BD dixuati, garis penutuP nenjattl A2Bt!
t-x 2 (l-x). 2 -;.trsd.a
M,=lrl+:-I--1".*iMD = tsrx - \s*- - ---- L sc-

=
/
ts (r* a
-x"c' " *i-*-i9.
-2 ,'2 \

di/L ^2 a2
&.= fs (n +i--i-- r) = er(lihat atas).
uax. ul terdapat di titik st alengan x . xo, tqlat garls singgrmg
nenyinggug parabol dan sejaja.r dengan garis A282.

3.2O T{OIEN SEBAGAI OAYA IUAR


AIEbila tEata bagian balok AB yang nenganju! ke Eebelah kanan aati B
dibebani P paala jarak c da:.i B, akrn teljadi r@n ali B sebesa! ub = Pc
(niIai nutlaknya) (5:asa1 19r Gb-3.19). uonen ttlb yang berPuta! ke kanan

Brl'T EASA STMIS llETAAffl' 87


3.n-21

neninibulkan reaksi letak H. =+


" - r (r * fl.
dan
Sekarang kita arbil balok AB yang diletakkan paala keilua ujt,ngllrya (tanpa
nenganju!). Paala ujung B kita kerJe*an lbDen fuat sebesa! U- tang
}F-tputar ke karan. (cb. 3,21). Ini Deranalogd. dengan keJqoi-Jn di .te8,
sebab nonen sebesar Pc yang berptltar ke kanan inl ltotdr qtgaDtt acrg&n

Er-t
r L_=__L Eq
l!'

dc.--?-D
3.21

lbrren !t!, sehingga teralapat:


o =P,"=*p,o.o =o-p,....n.
r.r. - a* = - f, uo.
.Iika !,1b berputar*e &i!1, selua ta.Irala hasilnya halus di.ball.k (balok
nelengkung positif) .

3.2T MONEN PADA XEDUA UJUI{G BALOf, (6. 3.25}

'lika pada ujung kiri A dikerjakan rE,tlen yang berputar ke *jrj sebesar
Mr' akan tinbuUah lenturan atau nouen negatif pada balok, jadi serupa
alengan }lb yang berputar ke kanan pada ujung B. Jadi, jika a;ah putar

,<uat. Patla kejadia$ seperti pada cb. 3.20, M. bekerja ke kiri ilan ub
ke kanan, sehingga balok pasti Ine-tentur secaia rregatif. Kita at[bil.
nilai Eutlaknya untuk tit. daD Mh.

9)rb

cb. 3.22a

88 soElero, srrfrB r
3.2t-2^

Di sini kita anggap M. > Mb, jadi, realsi A poajtif daII B negBt+f..
Gaya lintang pada selr,rluh balok teEap positif tandanya

Apabila sekarang kita bil X. aan Xr betputat searah, reipallanya ke


kiri (dc. S.22U,.. UirI elalLqFAirbur r.ii ld!*ur!B positlf dan Mr ngatif,
aehj.ngga patla sulLu talrang S terdapat H. = 0.
-

Gb.3.22b
A= (M. + Mb); B = - + Mb).
; i(M.
Q.b = A tetaP positif.
- M.(1 - x) M.x
M, = + -i- = 0.r. + ub) I'- M.
-_I-
letak S ditentukan menurut l!. - o, Behhgga

3.22 TALOT AB-, DIfTBA I. PEI{U$ TENfiA OISETIAI I O,*EN UJUNG

1 !.IO}GN PADA 5A?I', UJt]NG YANG.BEXER]A STCAIA.NfGAfII.. Di,sthi rbhen di


B, yaitu M. dan dia.nbil nilai nutlaknya (cb. 3.23a).
Ao = Bo - ! qL (jika ta\;ada.,Iil!)

BATOX BIASA S1ATIS TEIIENIU


8q
3.22

Mb.
A, = - ., - 4l ..
(Karena Mb aendiriah) .
I-
A=A6+A'=l.ol-M!
L'
B=8o+B,=t""0*5
L

Qr = A - qx; e,-*o= o; xo = atau a = qxo.


f,i
Mi=Lsrx-lsx'z; u;-..= - r.ro.
f
M, = M: + (usr- P). - tn*,=a* - 1q*r.
"1,=
u-, = u,=,",i l*. - t e*j = | qxr,
*-0,.
u, .*ri$,_ (
".r.r p. = ,.
Mb

'Gb.3.23a
Dirnanakah terdapat U: = o?
Mx = qxo'- | qx2 =,q* (xo - t x) = o
xl=o; x2 =2x6=s.
. ',radi, u-.
.1 xl = tr qs,
= q
Bentang b.IFdr .5eolaJ!-olah d qEangi.
dari tDenjadis-2xo<L
2 l,lOl{EN NEGATIF PADA (ED[A U,]UNG aAIpK. Di sini D[ennya t{r
(Gb.3.23b). alan Ub
Kita anggap !,tb> M. nilai m.lttaknya.

Lst; e' = t""l',',


Ao=Bo = (!t - M.)

90 SOETONO, srAt1kr r
'3..72

(r.t - ilb)
A=Ao+A'=Ld 9,'
B=Bo+B,=lSC

M,=ul+ui - k qr.x -tq.t - g;9 O - -M

a Er :.
=a,-lsx'?-!t..
allt-
;;!=A-sx=Q,.
x = xo i e: = o, ro - l*,, a"ti,l = $.:,1 ,

M,=qxox-tsx ,a
- x.,
M* =M,-,o=lqxo-}l.
ux = o jj.ka s xor - ! e*j - ro. = o
2 t4-
xo -2xox-, o== o.

Seolah-olah bentang !. dikurajlgi Denjadi s.

(-l B

B2

9l
3 22-23

I(husu.s: M. =
\ = oq2l..
-M.
*6-r;=yt'-zat,i u -lr (t - d).
tt* = tr qt2

3.23 MOMEN IUAI DI AiIIARA A DAN B


Pada titik C sejauh a dari A dipasang ungkit CD = z _L JrB yang dianggap
amat kaku sehingga tak dapat melengkung atau bergeser (6. 3.24a).
Pada ujung ungkit D bekerja gaya mendatar p ke kanal, sehingga paala
titik C teralapat fibnen luar sebesar M = pz yaig beq)utar te karrar.
Untuk meDlbentuk keseiEbangan luar teralapat:
A=- -14 +M
t0 danB = -
Q.r =.A= i tetap.
Hc,r= Aa =f t a.rnnulrn c seberah kiri) = cocr.
M.,. = Bb =# fau.[ln.r," c selcelah kanan) = Coc2.
Tampang X sejauh x < a dari A, n. = =
^* #.
TaqEng X sejauh x < b dari B, !-t, = Bx = .
5

c,

dr. 3.24a

Mouen sepelti di atas juga alaBat diselenggarakan ttengan mengaalalan alua


:*." _":.8ik31, rnasing-rEsing Ebesar p atan sejauh z.antara satu sana
lain (cb. 3.24b). Dengan aleDikian keatua gaya p itu lEnibentuk kopel
atau pasangah gaya 6ebesar !t = pz yang di stni diddril berputa; ke kiri.

92 sc)Exoiro, srarrx r
3.h-21

6.3.24b
!.1
l.l Pz -B--T=- Pz
A=r=i-, 9".
/t-z\ Pz
e." =A=f,; =A-p=-p(-r/;
Q"a Q66--a= +r,.
Paala lukisan bitlang gaya lintang terlihat A1A2 = A daB C1C-2 = P.
t4c = Aa = cocl pada biatang trcmen, ud Bb -[ DoD] .(negatif). l,
Biaang rnomen nenjaali Ar cr DI 81 Ai, dengan eitik n6I s di' antara

Juga teralaPat AlCr//DlBt sehingga C"S i SOo ='6 "5'

3.2it PEI'ISEBANAN XHUSUS (cc. 3 2s)

sebagai hasiL terdapat sejumlah bideng monn dan gava \intang Yang
khusus bentuknya- : .: ' :
1 Di. titik c dan D riasing-rnasing' dikerjakan rEnen sebesar M yang
arBh putararlnya berlar,ranan terhadap satu sanB lain.'
z-- i"i"" teta'iri 4ta9 -aluq-Pasangan gava alau koPel sebesar Prl dah P2b
-:geban terdirj. a!a! trPnen. M di titik D dqn gava P di c da! I vang
menbentul kontra kopel Pa = - M.
4 Dt'rttlj(:C dt$ani.'dengan. gaya P ke atas dan r taell Mc ke karan,
di iitii< D alengan gaya P ie bawah dan rEmFn !'la ke kiri, sedarg
0,r - -x^)
o =.---e------- .den : - < !a-.

STA'IE IERIEIII' ' 93


3.21-25

Gb. 3-25

3.25 IUAIAN IIDAX TANGSUNG


Di atas balok AB = t ttiletakkan balok kealua CD = c yang dimrati bebela-
Pa gayaK(Gb. 25). Dengan perantaraan diaglam kutub O. 01234 kita
gaDbar poligon batangnya pada batok eD, yaltu Ct II III Mr.
Setelah nenafik garis OOt//D\Cr kita dapatkan pt = oO, dan pz = 0,4,
yaitu gaya peLetalan pada C dan D yang dilihpahka-n kepaila balok IB,
Kealua sisi terluar poligon batang tersebut (I Cr dan Mr ) kita per_
panjang hingga eedbtong garis vertikal yang nelalui A dan B, berturut-
tulut, di titik At dan Br. Kenuallan kita-[enarlk garLs ArBL sebagai

94 s@rciro, sra1rxr r
3.25

garis penutup dan di alalam diagrard kutub kita menarik garis 001/,/Bt\.
Dengan alemikianterdapatlah: A = Ol o,danB=401.

Gb.3.26

cb.3.25a
Oleh kaxena pada balok AB bekerja beban pt ala; p2 , poligon batangnya
atau tiidang momennya menjadi Al Ct D1 Br At dan bldang gaya lintangnya
flenjadi Ar A2 Cr C2 Dr D2 82 Br. Apabita semua beban K itu langsung
berdiri pada rasuk AB, pol igon- batangnya (bidang nomennya) terdapat
o. T 1l _rrlu.P, o. U.n sef isihnya ialah bagian cl r rr rr.r rv Dr yang
menjadi hapus jika senua beban bekerja tidak 1angsung.
Jik+ kita bandingkan kedua poligon batang itu, dapat kita lihat sanE
sekali tidak telalapat. pelubahan: leaksi letak A dan B, gaya lintang
paala bagian Ac dan BD, alan nDmen di C dan di D (selarna CD terletak,di
antara A tLan B). Poligon batang atau garis rEmen pada beban tak
langsung dapat aliperoleh secara Inehancrhg' atau ' neluruskan' setiap
bagiannya yang terletak ali antara titik pelimpahan beban kepada rasuk
ulasa, sehingga dengan denikian garis momen berjalan lurus langsung di
antaia senua titik tersetut- Bahwa A, B, t{c, dan ti4d itu taj( berubah.
juqa dapat dijelaskan secar:a analisa. P adalah resultan semua beban
pada balok CD, bekerja sejauh cr dari C, c2 dari D, a alari A dan b
dari B.

= "tt

B}I,OK BI}SA STATIS lrEftftN[ 95


3.25-26

o= f tn (b+c1) + p2 fr-.rll = l; {c2 (b+cr) - c.(b-cr)}


=;(c1+c2) = P;; jadi, saea saja jika P bekeria tangsung -ali atas
AB (begitu pula B). Mc = A(a-cr) ilan tt = B (b-cr) tetap berlaku pada
kedua kejadian itu. pelaksan.; bSban lang bkrja ttitak langsung dt
dapat alengan tGdceri.kan beberapa rasuk Elintang di atas lasuk utaDa
(AB) dan keoudian neletakkan bberapa ahak batok (anak lasuk) sejaJar
alengan ABali atasnya.

3.26 |(O'iiBINASI IEBAN LANGSUI{G DAN TAK IAI{OSUNG


Bentang utaDa AB = f dibaSi daLam 3 bagian AC, CD, al,ar} DB, Dasing-
nBsing sepanjang k r (d). 3,2?).
Beban l-angsung terdiri atas berat rasuk uta$a senttlli sebesar q L-
dan seJroiah ieban x yang bekeija tar langsung.
ICita gasbar aliagrarn kutub d6ngan o,L,- K1, 1,2.= k2, dan seterusnya,
*anudlan poUgon batangiya yaitu Ar I II III fV V irI 81 yang sisi-si6i-
nya.nemtong garis verLikal yang tnelalui C dan D. di tlti-k Cr dan D1-
Ialik gaii.E A1Br, Ar Ct, ct Dt, dan DrB1. Dari titlk kutub O_ditari*

Ai
&.3.27
96 soEroro, srArrs r
3.26

garis Oo//C\A\ t Ol//DtCr. di bagian AC


aar| O2//B|DL. sebagian beban
dil.iEpahkan langaung kepada teqEt letak A (sebesar oro), sehingga
tidak meni&buLkan gaya lintallg pada rasuk AB.
Begitu puLa sebagian beban di bagian BD sebesar 25, diliq)ahkan '
langsung kepada tenpat letak B tanpa Denghasilkan gaya lintang pada
rasuk IlB. Beban ya.ng dilirpahkan kepada rasuk AB besarnya 01 dan 12
yang pada diagram kutub Eni*ulkan realsi tunpu e = O'o dan
B = 20'.
Poligon batang atau garis rDrEn pada rasuk AA nenjadi ArClDrBl, yang
didapatka[ secara rEinancung atau rneluruskan poligon batang (garis
rcmen) pada senua beba[ langsung di ant-ara kealua titik pelimpahannya
(c dan D). Dengan denikian jelaslah, semua rDrEn ali antara titik
pelimpahan itu 'menjatli lebih kecil.
Pada bidang gaya lintang alan dbmen nasitr ditarDahkan (superposisi)
bidang gaya lintang dan rcnen akibat nIJatan Tangsong.
Pada urhunnya, monen terbesar terdapat dekat kepaala tengah-tengah ben-
tang, jadi, lbih baik jika diusahakan supaya tirik tsengah bentang itu
jangan sampai nenjadi titik pelinpahan, Ini berarti bentang AB = t seyo-
gianya dibagi alalan bagian yaig sanjil junnlahnya. pada cb. 3.28 bagiar
atas diar[ril sebagai contoh AB = t di.bagi dalarn 6 bagian, masing-masing

aNar Btlsr sl,sls !!BttrEtl,n 91


3.26-27

sepanjang k t. Muaran penuh merata e!. beban yang dilihpahkan


s"rn,_ra
kepada rasuk uta.na AB lBsing-raasing besarDya, yang lreniDbulkan
tqf
gaya reaksi pada tiap-tiap peletakan sebesar
4.l,et = ,r" q,L < taql,. A." - \, qt (ArA2), e"d = | ctL , ed. - \z s.L.
ilonen tengah-tengah bentang (titik E):
Mo = M. - s<z
st..\t - k q9,l\9, +\1,) = trqt2'tetap sana seperti paala
beban langsung.
Titik At, ct , Dr , Er ., , paala garis trEmen terletak pada parabol.
SekaraDg AB dibagi dalam 5 bagian, masing-nrasinq t.0, panjangmya senua;
gaya yang bekelja langsung pada AB hasing-masing menjadi
darl meniribulkan reaksi letak: ? qt besar[ya,
A = B = 2. \ <1t = ,4 qr. < 1. sL.
Uomen ditengah bentang sarna dengan nonen di.D.
M* =xa=trtl.\-!sl .ir= %5 ql,z < !-, qt2 .

3.27 IEMPAI MO EN AXIITUM


HiDgga_sekarang kita aDggap senua beban itu tetap letaknya, jaali bersifat
tidak berqerak, tetap (nati) atau pe!.nanen. Kebanyakan. banq;an teknik
sipil, di samping bernuaran tetap (sepelti u.r"t"v.
f:1i,-o.3.-:i, b:ban "elriiiii-i"""
retip teupatnya, y.ia; ;;;l*e
Detgerak, -yans.ljgar
ll.1dup atau djnamir< (nisafnya, kenataraan pada jeDbat;).
Beban bergerak itu di datan hitungan, satu sarna
lai; dia;ggap betjarak_
antara tetap, da.rl alengalr detdkian henbentuk tangkaiai.r.;;;
susunar muataa (beban). Besar beban nasing_Dasi;g juga dite;t;;;
";." sebagai
tetap. Di saq)inq beban berqerak te4)usat' jusa ada beban
b;;;;;"k-y;;;;;;1;;:il:X:::.i:*"j"
Beban terpusat selalu nenifiibulkan monen Eaksinum ati
(bialang Inohen berupa segitiga berpuncak tenpatnya senatiri
di bawah p). rii. pii"i"ri
rangkaian muatar yang teriliri ata; dua beban
B d." p, ;;";-;;;y"
tetap c (Gb. 3.29). AncoaDtah D > p1, jadi, M trlrksi,luD tiDbul di bauah
z
P2, yaitu sejauh x darj. B. Berapakah x, supaya rDmen ali temtrEt P2
sebesar-besarnya?
?entukan dufu letak
garis kerja resuttan pt alan p2 (R) , yaitu sejauh
<
a ! c dari p2 atau (x + a) dari B.

R- (P, +P^)
B=til- (x+a) I =-r-l-a(x-a-x).

98 soBtoto, srtTrl(A r
1,,27

-/--..--.-....-
U^ = M" = Bx ={; (r.i:-.br-_ x1f,
\y"'_-""-'-
supaya M* henj.di-A;;-besa*y", 11uk. S =
I - a = 2x = oi x = \lt, - al .

kerja resultarl dan galis kF.rja


*::t::::.l::l^::-i:;I. "..." l:ltarl
R/
t\ a)

f,,=e.Lr=IRs(r-zre) v."s Lebih kecir


""b",\yax LRx. (xe)'?
daritrEda ha6i1 ali ataF.
t

. Pedbatasan berlakwga dalijt -


bebal pr dan.p2 harus betul aala tti alalan bentang laio:< pada
,I),Kedua
kedudukan terinaksud di atas. Ini tercapai, apabila:
\9.>c-\aataut>2c-a-

BATOX BTTSA STUIS ERIEf,IIU '99


3.27

Jika Pr (bban terkecil) keluar dari bentang, tentu Eaja


M*, = xt = \p29. .
2) lteskipun salat di atas dipenuhi, tetapi Lf hanya nelebihi sedikit
dalipada c - 1, a, nasih ad,a keDungkinaD
, .,2
t4r=\P2t>kRn(r-;J.
Jadj., masih ada s.rrat lagi, supaya kRf, (,-i)'it",, , yaitu
E, I
P, l, q\2 '

Sebagai contoh, kita adril, pr = p, p2 = 2p, jadi, R= Pr +P2 = 3p.


a= lrcr 5_= *.
tubilahc=3m, berarti a = 1n.
a) 1>2c- a= 5m.
R. l
F: ' 7-=iz, 3=
I
' \1 -ti (r ' -;)
(r- il' = 1, , - i"t[-?, f, .r -1E= o,,,u.
lr r>
Utfta = = s,46 n, ini vans menentulan.
Cobalah alengan ";i*
I - 5,30 m dan ,, = 5,50.
DALIIJ! yang tersebut di atas taali boLeh diper.luas hingqa berlaku juga
Pada nuatai yang terdiri atas banyak beban (lebih dali dua beban).
Arggaplah rangkaian nuatan teraliri atas aletapan f"u;
fo, 3;il ,""g
reaultannya R = dianggap beke.ja di antara p4 dan p5. Jarak a$tara
titil letak A dan=p
beban berturut -turut x1 , x2. ...., xa (variabel).
Jarak antara R dan beban atlalah ar, a2, ..., aa. MoDen ya-ng
di tenpat beban, kita narai Mr, n), .1., u". titrbul

Gb. 3.30

I0o soElbxor srarrxr r


-3.27

l =f rr - ar - xr) =f tr - "r.r xr) =+'(r - i3 - it)


= ; (x - a5 - x5) dan seterus[ya-
M1 =Ax1 =f tr *, -.rrr-"1) = tungsi (n).

Supaya MI mencapai nBksi!trur!, rangkaian nuatan ditempatkalr sedemikian,


dM-
hinssa Ei= ",,."n*"s.r"i*jr t - ar - 2x - o.
-r ,
Jika x1 = L(f - ar), belarti tidik: teglafr leirtang ra-suk T, terfetak di
tengah-tengah artara Pl tlan R. Dengan tleEikian berlalu puLalah dalil di
atas tetapl halus kita rlEf-* ix*liTe1ffi
kanan nungkin akan Lelu.r EalT f,en-tini,
ubah dan hituDgan haru5 aii,u]..riti lad. "
^:
Mz=kz-Pl (ar -a2) =T(t - a2 - x2)x2 - Pl (a1 - a2).
dM-
i: =qt'a2-2x.2 = ot x, - \,lL --A!.,IT.9 berarti - titi k..T terletak
di P2. I
tengah-tengah artara R alan - ' .
R dr.r.
M. =;(n - a{ - x4)x{ - Pr (ar - aa) - Pr (a3 - ao) 6} = o
xo - rz\e. - aa ) da$ r jatuh di ten:Ir:tergan .url.r,l
T._il*.}.".
Ms=Ns=|tt*", - xs)x5 - Pr (ar + a5) - P2lat.+ a5) - P3 (a3 + a5)
- Pa (a4 + a5).
dM-
;;r = o; x. = lr(r - a5). Berarti pufa titik T ada di tengal:lenS+1
antara R alan P5, dan tanda + di Buka a5 menunjukkan P5 berdiri di
k dT.
Tentu saja urutan kealualukan beban boleh dibalik, sehingga P1 jatuh
terkanan dan Ps terkiri, Belhubung dengan itu ki.ta nenalapat dua titik
yang sinretrls satu sama lain yang menujukkan nonen naksimun rrntuk
suatu bdban.
Pada uN+nya fetak R tlda} jauh dari tengah-tengah panjang rangkaian
euatan ya;g neninbulkan mfiren terbesar, yaitu beban yang letaknya
di tengah. Di bawah ini ada bberapa contoh rangkaian nuatan
(Or. 3.31) . -'

I Deretan truk ta]-( terbatas banyaknya dengan berat gandar (as) muka
ct dan gajtdar belakang G2, sedang pada ununnya diambil c2 = 2c1
(misalnya, Gr= 2,5ti' dan G2 = 5,0t, a = 3.10 n, b = 4,9O m).
2 Lokornotif uap KRUPP fgSO (O SZ).
Bilangan ton nenrmjukkan berat gandar. Huruf D berdasar kepada huiuf
keempat paala a.bjad dan menunj,if<Xan ada ernpat gandar pengiring (drijf-

BArax Btlsl slIAlIs rEllr'rimo 101


3.27

asser), yaitu no. 2 s/d 5 dari keqan.


3 Iok@otif Dise1 - Elektlik (nE).
4 lpkolIbtif Dtesel-Eydraulic (DE).
5 Silinde! Jalan.
:1 ..

. r:15', -:

cb, 3.31

-r"-
(}/

I02 sol!6o, sllErn t


4.1-2

GARIS PENGARUH

4.I ARTI DAN IUJUAN


Beban nenimbulkan pada srratu tanpang S di dilIam bangunan, gaya-atalan
sep;rti gaya notmal. Ns, gaya lintang e., dan nrcnen i."t". la..
Besar nasirtg-maillg gaya berbanding ]ui..rs alengan besar beba; dan
p4dq redudekan be.ba, itu terhadap rary)ang S, Faktor yang tg5_
?e&l]r]tg
terakhir ini akan kita pelajari.
Paala ununnya, siratu beban p bergerak menalatar, sehingga ternpatnya di_
tentukan oleh absis[ya terhadap titik asal O paala susunan t<oord-inat.
oleh kare[a besar gaya-dalam pada tanpaDg S ditentu.kah oleh teinpat
atau absis beban P, gaya tampang itu boleh dltutis sebagai p.f (x) =
P.y,
Jika y sebagai f(x) diketahui, kita dapat nelukiskannya sebadai suatu
garls yang kj-ta sebut qatis pengarvh terhaalap besar gaya-da1am. yang
ditirnbulkan oleh beban p yang beralih alih teq)ar. oidinat padaig6ris
pengaruh ini disebut ordiDat penqatah AaJ, bidang yang dibat;i oleh
gaiis pengaruh, sutribu absis dan ordinat pertirE serta.t6rakhir,.kita
sebut -bidang pengarnh.
P.y rnerupakan hasilkali beban p dengan besar ordinat pengaruhnya ili
tenpat P. ,I;di, jika garis pengaruh suatu besaran aiketafrui (tergam-
bar), nenghitungmya anat mualahr,iaii,r dengan nengalj"kan beban dengan
nilai olalinat pengaruh besaral itu di Eempat p (terukur). Dengan aleni_
kian kita juga dapat nengetahui pengaruh naksimun p atas pesaian itu,
yang ditunjukkan oleh terpat serta Desar oratinat pengaruh yanq o,a1si-
mum (ter.panjang). ,lustru jj.ka p berdiii d:i situ, Lsirannyl mencapai
nilai terbesar, yaitu pytrd Dengan demikian ga bar garis pengaruh
bergrma untuk $enentukan n11ai extren dan ta[da atSafir suaiu besaran
(misalnya, gaya-dala[ l|s, 0s. atau ltls) yanq .ditinbulkan oleh beban
bergerak.
Besar gaya rea,.si turpu juEa bergantutg pada keatuatukan beba[ alan karena
itu untuk gaya tersebut kita juga henjumpai galis pengaruhnya.
Paala banguna]I gaya statis te!teatu biasanya garis penlaruhnya berlent,Jk
-lutus atau terdiri atas beberapa garis ]urus.

/1.2 BALOX DI AIAS DUA TITIX TU,UIPU

Beban bergerak P dianggap bekerja vertikal ke bawah, sedang balok AB ter_


Ietak nendatarr Terlebih'dulu dtan Xita.pel;jari garis pengaruh reaXsi,
tuq)u A atan.p,.ba!1r.ke udian gaya tallparrqnya (tb. 4.1).-

103
4.2

Sebagaj. sulibu a.bsis kita piLih surdu .baJok


atau garis yang sejajar.
dengan sumbu tersebut, ttan sebao
tikar yang nteialui titik A. Jai sr,bu ordinat kita Pitih garis ver-
Dengan denikian Letak titik asd]. airdali'tentu,

J.

Gb. 4. 1.

1 REAKSI TIJUPU a.. g.1ir., jauh p dari A, makin kecil A menurut


rurus A = p (1+-x)= p.,. ., = L:2.=, _ r.
.,,, t.
''
Garls yang-nerukiskan y ini adalah galis lurus arengan oralrnat EEBa are-
nagan o pada x = t, dan dengan ordi;at
Ja.li saris pensaruh a a.larah oaris Ar B.,.r" aer;;;'i';;;-;-: ;:
d;";;;;;s-p;n-Irin*]'r^r*
Ao Bo Ar Ao,

2 REAXSI llrMpu B. B = p l= pw, x


t ..y=7.
Garis pengaruh yang Eletuki.skan y =
i terlihat sebagai garis 1urus
Ao Br, dengan ordinat sama denqatn o di bairah
bawah B,
A, dan sama dengan 1 di

3a CAYi ],INTANG qc PADA TA PaNG c SE.JAT,II A. selana P ada di


selielah kanan tahpang c, ffi. po A, jadi,9 DARI
gerig p."si.;r"
= ;i
104 soaioro, slalrxt r
4.2-3

bagian kanan serupa dengaD gari6 pengaruh reaksi A (garis Bo C2). Se-
Iana P ada di sebefah kiri C, baka ec = -B (negaEif), jadi,-gaiis
pengaruhbya dl bagian kiri serupa alengan garis penqaruh a, tltapi
dengan tanala betlawa-ban (galiB Ao Cr).
Cabang \C1 .dan Boc2 sejajar, Eehingga perpanjangan garis A^ c, neno-
tong galis vertikal yang uelalui B di tirik B; dengan ordiniu iana
deDgan - 1 (tak terganbar) tLan perpaniangan cilang ao C, me.Dotong: Eunbu
Y dengan ordinat sana den.gqn I (AoAr).

3b }IOMEN U6 PADA TA PANG C. SelaDa p aala ati kanan C, maka Mc = A.c,


sedang c tetap. Jadi,riraris trrengarub uc bagian kanan serupa dengan
garis pengaruh A, yaitu alengan f.ktor kali (multiplikatorj c. Sela-
na P bekerja di selrelah kiri C, U.: B (1_-- c). jadi, garis penga_
ruhnya di bagian kiri senipa denga; grris pengaruh s deogan iaktor
kali ([ - c). Kedu. cab;ng boljlnpa ati barah c. Kira juga boleh be!-
jalan denikj.a,l.
Jika p a.ta.li kanan c, Mc =A.c="13#. c=py; y= 11 - t)..
caris yang nelukiskan y ini berordinat o di ba\rah B, (x = ,) dan
berorainat 0 -;)
" "..r. \-:-9I = Sat 1",.r, c (earis Bo cr).
Pada kealudukan P di kili C, maka Mc = B (t - c) = n - c) = p +'.
i,,
Garis yang nelukiskan y ini ialah garis AoCr alengan ordinat sama ..
dengan o di balrah A dan ordinat =
l- di bawah C pu]a. Ingat1ah, pada
kealualukan P sejauh a dari A alan b dari B (iadi, b = !. _ a), nomen
di tempat P ialah M = e.
f, sedanc di sini iaran T.
Persamaan'saris Bocr ialah y = (r -
f)", lrx" kitq isi x - o, y=c.
Ini- berarci_perpanj angaD garis Bo cr menoronq sufiu oratinat di tirik Ai,
_'Ao
Ar = Ao Co = c.
Begitu pula garj.s Ao Cy jika diperpanjang, akan menotong garis verti-
kal yang nelalui titik B di titj.k Bi, sehingga BoBi = l. - c = c' (tak
tergadrar untuk nenghetnat ruang). akan tetapi di dalam menqgambar garis
penga.ruh Mc, kita tak usah menginga! berbagai pendapat itu, culup di-
jelaskan, bahwa panjang oialinat puncak coc melukiskan tesaran rni f'.
kemudian diatr6i1 sebagaj. nilai perbandinqah lxtuk meribaca oratinat yang
1ain.
BiaIaAg pengalUb ltc itu s-ebetuhya identik dengan bidang rnornen jika
P = I teralapat di c; alengan demikian M^ = I. 9S' = 9d
a-

4.3 Dt ENst OiDINAI PEN6AiUH


rika kitamenpelajTt o
: n (, - f)
"r,
= makd y = r-- ; itu besaran Lidak
berttirGnsl, sebab I tidak berdimensi luga.
L
Begj.tu puLa trEala B = p =.py tel1ihat V = tidak beralinensi.
i f,, i,_rs"

cnnrs 6rrc*trr clirs lErca. c 105


4.3-4

;Iaali, orili.nat pengaruh reaksi tunpu A atau B itu tidak belili.ensi:


dapat dihengerti, 'oteh t<arena A atau B itu Ini
nensi seperti beban p (kq).
g"v-y.il'u".ai_
""."p"f_
,radi, menurut A = py te!.rapat lyr =
lal = IFJ ]* ber.rinensi.
oleh kalena gaya lintang juga berdinJn,sl ."ipIii p (kg), oralinar pe_
ngaruhnya juga tidaL berdinensi. 5i .taD:r r,,-. ,,--::::., -::_: .
ae,,san uraiai dl d"i;
terdilt atas
;;;"i
;. r. ll"' fl":;.,#::":.il3:.;..'J.,".Ti= r"_
beberapa bagi; y.ng
"s:.9_0"
rrih A alan B, jadi, d.";';;ri" p",s_
berdinensi.sama. "..,.p1
Iil = A.c=, G -f)c= py. Di sini y= (1 -f,) c leraimensi seperti
c, yaitu [chl.
Begitu pula paata Mc = gci - p I c, = py terdapat, bahwa y
-t = * c, ber_
dinlensi Eeperti c, atau [(rn]. Juga boleh ,dijelaskan sebtgai
blrikutr

ryr=[pr"] =[!i#l=r",r.
Jaali ordinat ?engaruh rbmen berdinensi ukuran panjahg . t,co
atau n.
skara pa.la saris penearuh saya (A, B atAu o), drrentu_
:::* ::""***
kan bahwa garis sepanjang t c-n nelukiskan bilingan
umparnanya, L cn = 0,1o, I cn
n tanpa iinensf,
= o,so dan sebagaiiya,
,rDr,6rI dijetaskan, behwa saris sepanjang 1 ""ai-e"ii"l""g.r*
mecer- atau cm, Jadi, roisatlrya, r cm
..-*.1rki"k;;1j".iirJ
= n m
(n = bilangan biasa yang tak berdinensi). "r." j;;-;-;;=-iii' ""*a."
o., .on

,l.a BAtOf ENGANJUR

keadaan urun,
vaitu balok vans kedua ujunsnya nensanjur
l*: *i:
CA = a; A3 = t, alan BD b. Kita arrbtl-
= ta6pang s, sejaufr sr di kiri A,
dan s seja.h s di kanan A, arau s,= tr_
di kanan B. "l airira-ili;r-1.;:* =,
1 GARIS PENGARUH A. Dulu kita sudah lrelihat, bebar
ali ata6 BD f,lenlm-
-
bulkan reaksi A yang negatif, jadi, ordinar g".i;;.;;";;;y;d;
bagian BD negatif juga. Kita nenggunakan lunrus A
= 4# =
1- x " "r,
sehingga y = - ! a".,g"r, pengertian x negatif, jika diukur
1,
ke kiri dari A. Jika p ada di C- dinEsulkan x
= - a, yc = I * i.
Pada kedualukan p di antara A'alan B peflalapat di dalam
berubah. pada kedudukan p ali atas D, kita nasukkan lEsal 2 ttdak
l.r;i i, -r"rrirrgg.
L +b - b "
t,L
Sebaqai bidang pengaruh terdapat bidang Co Do Dr Cr Cd.

].06 SOEMONO, STATIXA I


4.4

c,

.c,

9.0 o.t(o,

e.pM.
(q)

c,b.4.2

2 GA&IS PENGARUH B. Penjelasannya serupa dl atas: B= Pl=


L
P,y;
t-

vd - (y),.r*l= 1+; . Hasilnya ialah bidang coDoDrcr (ordinat

Ebeixif, \)anq dilukiskan J<e atas untuk nengherEt ruang).


107
4.4

3 GARIS PENGARITH O.. Cabano


kanan
gian kanan dan calais kiri cet-uPa ttengan garis pengaruh A ba_
Ier -serupa
(coDoDr s, sr
^-'+
cl;;;:-.''
dengan saris pengaruh -B bagian kiri

:^-3Y:. }ls. Cabans kanan Eerupa ctengar garis pehsaruh A


"*SIy,
ngan taktor kali s dan bagian kili serupa denian ae_
i.ri. iJli.r* a._
ngan faktor kali s, = i _ s. orttinat
ili bawah D, yalni yd = _ " a."
f
*ll.at "
ordinat ati bawah C iatah y; = _ s,. gfa.rrg p*gu.,r,
coDoDr SrCl Co.
f

5-, CiRrS PENGARUB garr gaya lintang


serana p ada di seberah kinan a, ritaili A sebelah kanarl (datan).
identik densan garrs
p"r"1";;.,-:;; lI.#1.
Ertrk tumpu A, maka Qrr = A _ p =pengaruh
i:::YgI: A, dan jtka p ada iti kiri
".,r"
_
", ""r,:.iee.'
oiiii.. ilirli*""" u,
bardah c oenjatti y. . (Ao co cI Ao).
=i
6 GARIS PENGaRUII ebi, gaya f,intang di B sebelah kiri (dalar). selana
P ada di kiri B, naka Qbt = A - p = _s, jadi ycr= +
dudukan P di kanan B, teEalapar
fl. oan pacla ke_
Obt = A = p _ u." rl = _ p.
"
*Y" ,Tq"r" e.r, eaya rrn.a: A sebelah kiri
Ihanya (ruar). caya ini
bernitai, jika baqian sch 9l d**"Ii,
ordj.nat pensaruhnya bernilai ."*"13-*tI'1 Qar = -F = Pv, jadi,
= -t' sesudah P menvebransi titik
turpu a ie Li"'l'q", ":'i]'ir;:::pn9 pengaruhnya
henjadi AoArCrcoAt.

a GARrs PENGARUH esr, ,tnl3! .:pT"- sr,


tr_bagian SrC dan bialangsaya
pengarl
teratapat hanya rElipu_
orcrinat tetap sarE .rensan _, c,ci a.,,s.,,
,"fffr:lr."r:;f;:.:""i"i
g_,cARrS pENGiARUfH
nahva Pada Q.r, sayaeh,, gaya lintang di B sebelah kanaD (luar). Seperti
B, serta positif. terdapat hliiar
iru w- bernirai s^eIana p-.ilii'Iilii
tetap. rs DoDlsjs; dengan ortlinat y +*.r.,
= 1

10 GARrs PEN:+'RUIr q.r. Beranatogi dengan Ogr, hanya tandanya


Bidang Dos:
alibatik.
sl o, oo a.r,g.r, oralinat rerap 1.
=

,':,:H:,:ilffi:.1:'"!iiiffi'.k;"J
p meninssalkan baeian =
y;-iill"t x-nesatir n,ainva.
ie i" k;;,;..:
\ Co Cr Ao. ,lika digaricar dengan ".^"iilii""];r.,ii;."i!ff1,
skala 1 : L antara orainai dan atrsts,
108 soE!{oNo, sraTrxa r
4'- ^ 1.1:t
gar.is AoCt nenibntuk suilut 45o ttengrin suirbu absisi tetapi ini tidaj<
perlu asal ditentukan, bahpa panjErlg ofdllnat CoCl itu inelukiskan besa-

L2 U6t. Garis ini Erpunyai nilai selama P ada di dise-


GARIS PENGARUII
Lah kiri Sr dan M.1 = P (x + sr),= !ry; sEtlang x < - st dan st diambil
nilai mutlaknya, y. = - (a - Br). Bldans pengaruhnya = s! c] co r!!
dengan cocl = - (a-sr).
I

13 cARIs PENGARUH !lb. teriliapat sibagai garis BoDr dengan oralinat di D

14 GARIS PENGARUE 1,1.2, terlihat sebagai S! Oj aengan oo o] = - 15 -


"rr.
KESIMPUIAN
a Supaya A beiritai positif sebdsar-besarnya (extren maximum) , bagian
dengan ordinat pengaruh yang positif (bagian biatang pengaruh posi-
tif), yaltu CB, harus diruati sepenuh-penulmya, alan supaya nilai.
mutlak A negatif sebesar-besalnya (extren minlmuftr, bagian bidang
p6ngaruhnya yang negatif, yaitu BD, halus dilcebani sepenuh-penuhnya.
b Supaya Q: sebesar-besarnya, bagian AC dan Bs ilibebani sebanyak-.
banyaknya, alan supaya 9; sebesar-besarnya, bagian AS alan BD diruati
sepenuhnya.
c Supaya M: nencapai IlExinun, bagian AB dipenuhi atengan beban, alan
supaya I[ naxinll[r nilai rnrtlaknya, bagian yang nenganjur, yaitu AC
alan BD, halus dibebani sep6nuh-peruhnya, alan seteruslrya.

..5 CONIOH PENERAPAN


Kita aDlciL AB - I = 8 n. Beban terallri atas c1 - 1,2 t ttan Gz-2,4t
alengan jalak antara eatu dengan yang lain, be;selanE: selinq, ' 2 alan 3 m
(6. 4.3).
Kita pelajari lina tanpang, O s/al 4 tlenqan jarak antara
gaya paila
satu dengan yang lain = ! r = r,O ,.
ReaksiA=A*=2,4(I,0O+O,75)+1,2 lO,37S + 0.125) = 4,35 t.
** go = A,", = 4,35 t'
= 2,4 lO,a15 + 0,250) + 1,2.Ot625 = 3,45 t.
!4ax O; =-2,4.0,25t=-0,30t.
M"x 9; = 2,410,75 + 0,125) + 1,2.O,5O - 2,'7O t.
Max At =-2,4.0,25--0,60t.
!4"* 0: = 2,4.0,625 + I/2.0,3'75 - I,95 t.
l{ax 9l = - 2,4.0,375'+ 1,2.o,L25 = - 1,05 t.
!{a* 9; = 2,4.Ot5 + 1,2.0,O5O = 1,50 t.
llax 9; = - 1,50 t.

109
1-5

cb. 4.3

110 soEto o, sraTlt(A r


1.5-6

Bilangan nax. Q' dan nax. I- dilukiskafl alengan grafik, yang uenghasil-
kan qaris
-, Q+ nrax. alan giatls Q- nax. (atau garis Q naximun dan niiniitun).
oralirEt punca* garis pngarl& l\ = \ , k. r = 0'875 m.
Iltax. Mr = 2,4 l},a75 + o,25o)-+ 1,2.0,625: 3,45 tzlt.
oratinat rEx. garis pengaiuh u, = k . %. t = I,5o m.
litax. M2 = 2,4(1,50 + 0,251 + 1,2.!,o = 5,4 un.
oralinat rnax. qalis pengaiir.N3 - %. Z , [ = 1,875 El.
Max. M3 = 2,4 1,875 + 1,2 10,625 + o,fso) = 6,15 tm.
oralinat puncak garis pengaruh r+a-,= t f, = 2100 m'
tltax. !,14 = 2,4,2tO + 1'2. (f,O + O,5) = 6,6 tut'
Dalan lrenentukan besaran yang extto, bban terbesa! alitempatJaan ali
atas ordinat pengar& yaPg terPanjaJrqh Oleh-kaleDa keadaan sirnetrls,
hasi.l pada lina t.4)ang tadi (0 9,/d 4) sudah cukuP untuk neaggadar
garis extren yang lepgkap, sebab nisalnya nax Ql = _ nax 9- '
max.Q: = - roax.Q;,'eax. A. = -nax.Ol; max. I4; nax.M;; dan seterusnva'
fentu-saja pada iasil Ai ;tas itu maaih ditanbalkan hasil sebagai
akibat beban tetap, yang di sini tidak diPersoafkan.

4.6 IITUAIAI{ IERIAGI


Pada garobar 4.4 terl.ihat bidang pengaluh Q. (saya Uatanq) dan . (no_
nen) pada suatu tanPang S. Di atas balok terilaPat Buat-an herata P t,/rn'
sepanjarg CD. _Bebar'sebesa! dP = pdx neni.nlbulkan gaya lintang ali tam-
-D -D
paflgs = dQ. = alP.y = E6<.y, sehingga A. =,1 pydx + P"J ydx=p
kal.i luaE bagian biilang pengaruh Q. antara c alan D (bidang cDDrC').
Begitu puf,a kita menalEpat u. = ,/ P.dx.y = p I vdx = Iuaa bagia.n
cc
bialang pengaluh !1. antara C dan D (br.alanq CDD'C'C).

I
A

@.4.4.
1.6-7

rEIS$IPUIAII: Untuk henghituhg Euatri


besaran yang
diti-Ebulka! oleh nuat_
an terbagi rata p, kita kalikan oldLnat uuitai p
gian bidang pangar.uh untuk besalan ltu inr d.;;;-i;" b"_
yang diuputl oleh m.ratan) . ""p""j*s-uiJ"g];;i.;fr.sr."
Jika selutuh lentarg AB difrrati, akan terdapat:
Qs = p (1uas soslBoso - luas Sos2Aoso), sealang sosl
dansos.=-f.
=
T) =(r-
Jadi e. =p. l(c-"r
'' -' /r
\- - e)-r s
t"J 4s' -- I pl - ps, cocok ttengan hasil
pendapatan nenuraut hitungan br.aga.
M6 = p.luas loaos, = p.tl c. (!:")
= \ pls - \ ps2, juga santa atengan
"
hasif pendapatan menurut hitungan ilutu, sealang paila beban denikian juga
ctidapat bahwa Ir. lrencapai maxi&u4.
lrrEtt_n:ngtrituns nEx e: naka baglan sB haru6 alilebani
nEx.9s bagian As yang dibebani pnuh. Eenuh dan untux
Max.Q+ = p. luas sosrBo
=\p (L - s)(r - s) = tnl (r _ |)'.
Max.Q; = p. Iuas AoSoS2 =! ps.3 - /s\2
Jika kita nEnshribunskan r:*; ll"\-*-'r, pada ta,pans tri selu-
ruh panjang ba1ok, nat<a "rur""r
kita mendapat-garr" p G,'a"".0
rupa parabol, sebab kedua-duanya ialah funqsi (s2i. "i"1,""", o._
ordi4at puncak garj.s pengaruh !_t" - (Lil), dan jika s alj"buat
varia_
be] naka ujunq ordinat haximum atalr"puncak biilang pengaruh
sing-masins berbangun sesitisa, terreta:< ii ;;;" ";;;; ,;"rr""
IlIs yang na_
;"i: ,
ordinat pmcak naxirnrrtn = L n (yaitu s = t!).
AtrEbiIa nuatan tidak terbagi rata, jaati alengan
orati[at pr yang varia_
bel, rnaka Os atau u. ="/p, alx.y alengaD y yang sesuai.
Jika ps itu
f(x) naka integrasi alapat dijalankar, alan apabi.la tidak, bijang
nuatan
dibagi dalan jalur kecil sehingga Ap = px. Ax alan
ex atau MxAy EAp.y.

4.7 CONTOH BITANGAN


Muatan seperti termaksud ali datan pasal
rata sebesar p r/n' yang meniibulk; 5 kita ganti'""..alEngan muatan ne_
","". ,,ln V."S i!".r"";'f O.
4.3); I pL'? = 6,6 tm, sedang 4 = 8,0 in.
P = 0,825 t/:fl'; , pt, = 3,3 Lt \ p\2 = 26,4 EII..
Max. a; = +, pe, = 3,4 t (duru + 4,3s t).
Max.Oi = + \ pt lll'z = 2,s3 L (3,LstLr ll,a*.
Si \pt- l\t, =
- 0,052 t (_ 0,30 r).
r'rr". O: = +.'< pt t3{' = + r,91t (2,7o t), nax.
e) - -\pt 1Lr12 =
112 soErroNo, srarrxa l
1.74

- o,2o6t (- 0.206 r).


Max. Ai = + \pe" ('s)'? = + L?st (l,est), rEx.Q- = rrPl(a) =
-0,464 t (-r,05 r).
Max. Qi =*Lp.c (t)' = + o,A25t(1,50t), Eax.94 = I nl (t)' -
-0825 t(-1,50 t).
M. = Lprs - !: p"' = kPr'.; (1 - f,) - Ze,l t,! (neEbentuk
".a""s 4pt
parabol).
Max. rirr = 26,4. % . Z 6' =. z,eg-t- t j,est l .
i\a
!lax. u2 = 26,4. ta. 34tE - 4,95tn(5.40tn).
lrtax. M. - 26,4. ? . t"tr = 6,20 tD (6,15th).

uax. !rt{ = 26,4..\. lrt, = 6,50 tn(6,60tO,


Telnyata, llr, ![2 ..- Dedentd.. parabol dengan !14 aebagai puicak.
Jika nuatan &iganti dnqan satu beban P yang juga nelliDbulkan Dffir
maxinum = 6,6 tm, naka \PL = 6,6 alan P = 3,3 t. Ini iuga akan neni.rdrul-
kan !Ex.
!,11,. ll2 tl,an Seterusnya Yang sa$a, oleh karena ordinat puncaliya Juga
terl-etak di atas patabor.
Pada umufirya, \Pn, - \pt2.

p= \ptt lts eax = ps Ip (fe - s2).

a.8 flTl( DtSLOr(ASr


Kita telah nery)eLajarii soal nuatan bergerak terbagi rata sebesar p t/mi.
Kita rElukiskan garis Q naxinum dan Q rlinimrnnya, yaitu Qp nax. dan
9e Eitl. pada Gb. 4.5.

cb. 4. 5.

tr3
4.8-9

Di sanping ltu ada muatan tetap &rata sebesar g t/fr', yang nenuibulkan
garis gaya lintahg q9 yang berjalah 1urE6 dengan oralj.nat + , s9, di
ujurg A alan - \gL ai ujung B. SuIEya olatinat itu dapat dijulahkan
pada ordlnat Qp, kita ga ilf k6 sebelah 1ae,annya (posilif ke
atas,
1-":.:if.-t_b1*,lln.* *{1" Qs ini nemotone saris Qp dl titik Di
9"1. di aLas sunbu balok disebut_
qan u2 yang tatiJ< pllcyeksinya
titik djs_ '
.lokasl (Dl dan D2). paata titi* austokasi yang hili (Dr) teldapat
0 dan pada titik yang lain teralapat Q ,"*. = O. Di Erntara
? S". = .iu.k
1-9T,1sedang aJ(an rerjadi fFya linrans n.s"iir, i"aj.. 9
posrtrt ali antara B dan D2 gaya 1intang e selalu ".i;io
neg,atjf.

4.9 TEDUDUIAN mUAtAN yANc mEN|mBUL|(AN l,lmax pADA SUATU


PE}IANIPAI{G
Pada baJ.ok AB = t kita pelajari penanpang C sejauh a dari A atau
b = l, - a dali B dan kita ga]Iba! bialang pengaruh nbnennya (uc), yaitu
"Icrl4"rol ry9a garabar 4.6. Balok
ada dl aebelah
dibebani rangkaian nuatan!e; y3n9
pat, pt2.
kiri C ialah .,. dan di sebefah kana-mi1a, e.1 ,

}tc=Prr'Yrr * Pr,:'Ylz ". + Pir.y,r +P'z.y.z+... = EPr.yr +


Rangkaian nuatan digeser sejauh atx, ke kanal unpamanya. =P..y..

Go. 4.6.

Ordinat y. bertanibah dengan dy! = dx t90= dx. CrC2./a dan yr beikulang


dengan dy] = dx rs I = dx. cr C2A.

I14 soErdlo, sr tt*a r


4.9-LO

Jaali, Mc bertanibah dengan


du. =
=Pi
. dyr - EPr. dyr = dx r(+) =""
- ('i"):+
*=",",(r3-=&J. du p. D
Mc menjadi extren (maximun), jika = o:= j =
a;: =;.
Ini berarti muatan rata-rata ati. sebelah kiri c sama besarirya dengan
yang di sebelah kanannya. Kedudukan Duatan yang lremenuhi sariat ini da-
pat alitentukan secara lukisan seperti berikut-
Tariklal garis AB =ldan lukisan Ep = p, + p^ + ... + p- = 01 + f2 +
... + (n - 1)n, sebagai garis Iaa Jika pr "beraliri ter- ..
""purrj.tq'on.
kiri dan Pn terkanan, garis oD ini dipasang pada uiung'a tse}tingga
n =B). : r_:. .)
Pada kejadian se\alilnF d;; q terkiri). garis^on dtlpa-
Jpg, tertan6n
sang pad+ ujusCA !o ,: Al. .,
TalikLah gar.is p;;ghi!i g Aj6 dan B-o; kemudian 'iari].lah da;i titik c
(Ac = a) garis sejajar denga[ A-o dan B-o. caris yang sejajar alengan
Ao nenotong oB di titlk S antara titik (k-1) dan k uq)amanya, yang
belartl os,/a = gr,/b atau pr,/a =.E p, /b.
Untuk nencapai ini, beban=Pt (beb:!n- N-o. k dari kiri) harus beriliri di
atas C. Jil(a S = k, berar.ti Pk atau Pl<*r brdiri di atas C.
Apabi].a urut lluatan dibalik (P1 terkanan), kita rema](ai garis oA,
yang dipotong oleh garis yang sejajar denqan Bo di tirik T antara (j-1)
dan j. Ini belarti beban P- (No.j dari kanan) beralri di c, dan sete-
rusnya. Kita pilih keduduk'an yang nenghasilka[ nilai terbesa! ali antara
dua kedudukan j.ni (Pr atau Pi di atas C).
Kita harus waspada apakah paaa kedudukan yang dlperoleh ini tidak ada
beban yang keluar alati beltang. Jlka ili terjadi, nanipulasi harus ali-
u1an9 lagi sesuai alengan keadaan.

,I.IO BEBAN TIDAK TANGSUNG


Kita pel"ajari suatu besaran X(gaya lintang, monen, atau yang lain)
Pada suatu tampang-rasUk S sebarang, yang garis penqaruhnya pada .be-ban
fangsung dia.nlcil tidak 1u!us (Gb. 4.7), supaya soal menjadi unun. Di
antaia C alan D beban bekerja tsialak langsug dan neli$pahkan akibathya
patla rasuk nelal"ui titik c dan D. Untuk lenentukan ini, p aliuraikan
dalarn k@ponen Pc dan Pd yang nelalui C alan D atengan ketentuan
P" = P :. Menurut slfat alan arti garis pengaruh, Pc dan Pd
nenirbulkan besaran X sebagai belikut!
x= pc yc + pd yd = plq+ r. *;r"I=" {vr * v.) = ey.
,Jadi, jj.ka kita palai P di dalan hitubgan. ordinat pengaruh X di ten-
pat P berdiri terdapat y = y, + y. yang ujunq bawahnya, E. , terletak
pada garis lurus CrDr . rni firart_i garis pengaruh x itu berjalan lurus
antara titik pelinll)ahan C dan D. Hh1 inj. juga boleh dinaca dari hasil
/^--1
v= y" + i ya yang nensanaturg s sebasai besaran
-'g
11S
4)g'
denga[ pangkat satu, jadi. y nlerulEkan gelis lulus.

,radi, galls petgaguh sll.tu besaran trEda bbaD yang bkelja tialak tang-
sung, beEj.lrn lutug dj antara tltik pellelEhan lelaa telraaa raau* -
yang kita pelajari. Kejadian tni nenunjukkan analogt den96n gari6 glya

!r, i
-i
!l
i lrr\rir i I
i, iiiiii
lil,il
j: il i
|a---' --.is,
,

iii <-\
#-
'i\
ir

) t I

ilr\ E,

iii
'\i i

;N I
s

Oc. 4,8

115 s6rdo, sf,arrxr r


4.t0_ll

lintang tlan !p&en yang ditfurbulkan oLeh beban tidak Iangsung (3.24 , r .

dan 3.25).
sehagai contoh, lihat O). 4.8: BaLok IIAB alengan AE loenqanju!, dibagi
alalam enan lap.ngan dengan.titif pcli4)ahBr,B salE)ai dengan F..
Garls pengaluh qr = garis pbggaruh P.o - BtclcrBo.
Galis pengaiuh Qb = galis pengaruh Qbr = HtAoFB. (neqatif).
Garis pengeluh 92 = galis lgr'lsaruh lcq = tltAocDl Bo, dan seterusnya'
caris peogaluh Uc berjqlg4 liaFa -ileti_gan olali4at ptmcak di ban+ 'c
(gAoctBo)

caris pengaruh til yang asalnya 6"erpunca:< di bawah tilik 1 dan sisi
kiri.nya nelalui Ao, sehingga Deetong garis vertikal yang ne]aluj. H
di titile H1. xemdia* alfur'Jsliail di.:!!tl.-iia d aari'Cicaii"':r.crcrr6i l!
caris tr)hgaruh rai, tai+Iqii aliigai !rr' di.Iiruskjri iiti'ra'c ain ri
(ll1AoC1DrBo). Gari6 pgogarrlh Q3 berordinat tetap = -1 antara H dan c,
kenqdian berkulang $gtjadi no1 ali c se'cafa 1urus.

. kan antala G dan C (HlGtCo).


lita dengan ord+at - -xa di H
alan no1 di G (Hico).

4,II BEBERAPA<ONTOH
I BANGKAIAN I,IUATAN TERDIRI
ATAS TIGA BEBAN. P. = 2P..

.-, \ = 2,2P, Pr = 0,8P;


\ sr = o,1l; s2 = o,2L.
Ac = a = oi4r,(cb. a.ga)';
Y,- = ol2Cr .
li.:.. . ,*t<* t ]rltiirr pEling i(j.!i,
tltik s berilpit'dengan titik
1 (sebab Pr : EP = Ac !..A8).
- gera-l.ti P} itau P2 berdlli c,
.iIr(a P, .rt c:
M"- l2.o,2i + 2,2.ot20 +
O,8.o,12)P l, = 1.016 Pl,.

Gb.4.9a.

117
4.tI
Jika P2 di c:
Mc = (2.0,19 + 2,2.o.?-a + 0,8.o,I6)pr = I,016 px.
,radi, baik Pt, Bbupnn p2 yang aal,a dli C, hasilnya aa[ saja.
:*leliyl sekarang pr , dltuka! D.njaai iang trrt aan, akari ttlpeloleh
P2 berdiri di C.
l4c = l2.O,2o + 2,2.0,24 + O,g.0,12)pt = t,o24 ElL:

Initah yang nenentukan (atapat diharap senula, ol; kare[ra p2 - pu


berdiri dl atas yn , sGiLng pr yang juga relatlf besar nenpunyai
oldinat pengaluh yang cukup panjang).

2 luAuN rERBAcr, .nDr r rrrA io[,EH MEr{AIlar rsrrrrAB BrDtIrG t[nrAN


DENGaN OBDIIUTT gtIEUpAI = q, (variabel)
, p = rfq,itx : luae btatatrg
nuaran yang panjangnya - s. salat ,"r,r"ur, ) - * , ,r*" Fr - ruas
bidang lltlatan sebel.h kiri, alan F! yang sebelah kanan. Sebagai contoh,
bidang.[uatan belbentuk segltiga sepanjang s alengan ordinat ujuDg
q ({axinu6). =

s* = s.;j yr = (a - sr h I
+x)i= q(s. +u)
f(x); eu =jj:!-,& = (b_ utf,= r1,,y.
1:r-sl ,s2=art.eakasl a

.n _s,
u. =
J e,.v..ax +
ol q". y, ar:.

Apablle beban terbagl rata, teralapat 6r:" 6z a : b.


=

6.4.9b.
I18 soErolo, sf,arrn r
4.t I

3 DUABAI'K AC DAN BD DIGABUI{o(EN DI C DAN D (C. 4.1O).


C adafah gabungai teki*r'; ilan D gabungan tarik. AD = BC = b, CD = a,
AB =2b + a" = ,,. cari& perrg,eieuh A dan. B berjalan biasa. ifika P . . l
berdiri di bagian AC. kita pelajari bagian BDr dan apabita P ada di
atas BD kita selialiki keseiEbangan paala bagian AC (jadi, sefalu yang
'Fosongr), Apabila P. belaliai sejfl}!-x. dari A di aeas b.giai IC, -or](E

6.4.10

P)(
B = . Jil(q P berdiri di itas BD se j auhiE:atalL 8., rbullttt e =,j9.

GARIS PENGARITII C. Cabang kirl Albrngun aengan garis pengair:h a; sebab

c = B l!-=I brttasar kep.da E uD - o iraala bagtan BD .


,rika P berdiri di C (nasih iU atas AC), x = b + ar =, &jd-n.
"
- P(b + a)2
4.t ! -r2

Setelah P rneniDggafkan C alan IneLoncat, ke bagian CB, oat<a


C = aL
( E tto = o paala bagiah AC), berarti
cabdhg kanan g.ris pengaruh C
serupa dengan garis pengaruh A.
Psda kedualukanp ali aras.c, teldepat A = r| a"" jaili lebih
- r.*,
k6ciL daripada penalapat ali atas. Selisihnya adalah"

fo {o * .l' - f }= L(r* * 4 = ,. nar hi !@r ar-eiigerti, bierr


Ii::l". a"I"i:l ati aras c sekonyong-konyong bertiurrarif dengan belar p
sendrrr, kettka Eninggalkan bagian AC dan terjun k6 Cts.

6ARIS PEllcARIrH D. Jika p


dt bagiah AC, maj(a D - r9-
a "* L,
aata
la' u"r,
pada kedudukah p di atas BD terdatrEt p a (b J a)= po (b
= ala 1..).
Pada P di atas c, nakax=b+ a sertau-bdanD= p.b QJ!
ta
(".tu
nlrai),
Pelajarilah aekarang galls penga:.uh. Q. alaD u" yarlg terg.anbar,

/1.I2 BATOI( DI AIAS IIGA TAIANG AYUN

Caya batang al.un positif, Jika bekelja ke atas terhattap balok.

t. AB = BC = ar CD tiENcAl,liIUR (cb. 4,11a). Batang ayun A alan C serong


Eelta si-m6tris, dan B//A. sunbu batang ayrm t din i lerpotongan-ai
titik I, sedang B dan C di. titik rr.
rfika garis ketja p nela].ui titik I, naka B = o danA = C =
(ke atas, positlf) 2sina
,fadi, di siUr oldinat pengaruh g - o, seaang A dan B Easlng_nasinqr
L
,=fia'
,rtka P mela1ui titik rr, alin Ai dapat A - O, alan s = g - |ein c.
Batang ayun A alan B tidak berpotongan, berartj. gaya batang ayun
C tidak
akan belnilai no1, garis pengaruh C sejaiar aenlan alsis ian-ferorainat
tetap sebesar
Z-h-; (cocok ttengan pendapat ali atas patta p hetalui
I atau I1) .
Jika mempelajari qaris pengaluh gaya fintang er atan lbmen !I1 ati titik I

120 soBro{o, srurxa I


1.12

sejauh u dari C, trEka selaoa p berdiri dj. kirinya, e, = _V.


= _ L p, kenu_
dian Denjadi - Lp+p = + | p setelah p ada ali kanannya.

h.

dc. 4. Ila
Mr=Vc.u=P. lru selama p ada di kiri tahpani, kerudian nenjadi
Mr = P(Lu - x). jik P berdiri sejauh n dj }Enan tj ti-t 1.,
Jadi, Mr = o di tengah-tengEh a.ntalE 1 dan C.

2 BATANG AYtN A DAN B SERONG SERTA SE.TAJAR SATU SA},A IAIN, C VERITTKAL
(g). 4.1Ib). AB = ar BC = b. ;
Pada kedudukan P di atas C, maka C = p, dan.A = B = o. Belanalogi
uraian di atas, gaya batang aylrn C tidal pernah bernilai not, j;di;+nqan
berrilai tetap. yaitu sebesar p (ke atas). Dengan desdk.ian, c;an p
menbentuk kopel sebesa! p x yang belputar ke kiri..lrntuk menglnibanginya,
gaya batang ayun A atan B nenghasilkan kopel lawan yaqg sama t."..ry.,
jadi, Aa sin o Px.

A = -B =P;ii".(A ke atas, B ke bawa.rr). .'.

Jika P berdiri di B, maj(a A = -B = Pb . rDagram gaya ya.rlg terga bar


a .f"
" o123o. Terfihat C p atan-
pada kedudukan p di A be$entuk paiaLelogram
=

GAi:TS PEI{GA&'H r21


1-12

1
6. 4. f l"b

3 BATANG AYT'N C VERIIXAIJ, A DAI{ B SEROIIG SEBARANG DAT BERPOIOTGAIT


TIIXK D, JIKA }'ASING-!aSITG DIPSRPAIJAIG (GE. 4.uc). Ttr
Jika.p nefaLui tttik D ini, C - o, jadi, p hanya dii;rngl
B (diagraE gaya). oleh A dan
P=E(tg0+ tgB) atau E -
(tsa+tqB)
(t9 a + tgJ)'
psecB
(tg ct + t9 B)
,lika P beldiri di sebetah kiri titik D, gaya
negatif (ke bawah). Jika p atta di atas C, A batrng
B o
r{1rn C Denj.di
C = p.-
Khusus: q = B (keadaan siDetris), A - B. = = dan

122 s(Es{o, sEesr&r r


t n*a

/I,I3 IATOT IEIJEPII - , -__-1


__r
titir. -li
I

rni 6aDa'alaqan
letak A tlar B, j

,':._.-..+1

ouexA r.e
qcrli .:,:r r,,r.irirrEefllEira gre.E 'Jolrd -sBj6 ;ii,e; i i:";-i. - rse;.d,JloJ
. Ior d..5.i.brg) sF ic,xdl 6.6 ,ar6 i b r . x-. rr r!-Bpr, . .

J,-r r r i ':,r+'iAEtaAE r6yrr,r6lqnrdl: tiit iq t:r.-:;-.., ,.t-t* ;.:t- -


. ' ,,!:r_iil -!i j rr3l}lai*qe:*?'1. j Fsrjc6.la.irl3e:iri tfi6? -d5.,.;: iir,rte r.re.
J-J.i:i 1,.. ir (qslrg4 {s.tt! cir&., r.li j ?q6.\j o .' I:< to +ri}i3 .io'= *^ i
i!o.1 Sr" -
. ir r. :) a I . .,:., ,/A..tpr.n
- ,' ' *d,nli Gtrl- .. rili.r . r 16.r t.- r -:- syr4.. \ r -i Etj',
ir6.., '!39 ..f;l n6."rs.r:. ..;il .. -!.:li-ii ;,: t- .t:L.)
'..E,,r I:-:.Lii.': ,,,: -:r.ii .{4 -r-i.b i:t:
::,..- t;1 .:n.(',:. .:.,:t' ,' . ,! t 1rti..i:)
'.,rr'.. "a.:6FFq3d
r. ' " ,. .i.) 8,1...): a tlt '
-',.'s?1 ... ir t; j-: :.-i. .:i 6!J:: ::- ^i it6pnsq
i,- 'i . . rr,,r .:- .i.t:. lr(tr,ir ..r6J- rtil c6.1i;a
' .r '::F o .,4
',,A
!
*- &ts-'- *-'-aA

crris ra&lrgl L23


It;
5.1

RASUK TERUSAN
BERSENDT (GERBER)

5.LtiAl(SUD
Untuk nendapatkan lasuk atau balok yang stabil kedudukannya, cukup
dengan meletakkannya ali atas ilua tunpuan (sendi dan ro1).
.lika kita tanbah judah tunpuannya, banglran menjadi. statis tidak
tltentu, sebab sarat kesetihbangan hanya menghasilkan tiga persamaa[.
Er, = o; Er" = o, = o yang tepat cukup untuk nentlapattaD ti.ga
=u
anu: Ah, Av, dall B (A sendi).
Jika peletakanDya ditaEbah satu Iagi, nisatnya c, akan tiribul satu anu
,ba!11, yaitu reaksi C yang memerlukah satu persamaan lagi. pelsarnaan
iDi dipeloleh, jika kita mengaalakan satu sa.rat tanibahan teralasar
kepada sarat kesetiDbangan. Jika kita tempatkan sehdi S di antara B
atan C uq)a&anya (Gb. 5.1), talll)atlg S tidak dapat menerj.rna nomen, atau

Dengan begitu Iita pelo1eh satu persamaan baru yang alengan tiga per-
saeaan peltanla alapat nemecahkan soal untuk mengetahui reaksi letak
A-, Ah, B alan c.

a.-+l'.....-F
b-.H
or. 5. I
Hitungan alapat dijalankan berdasar kepada anggapan seotah-oIah rasuk
atau ba-Zok AB henganjur alan dj atas ujung yang henganjur itu (titik
S) diletal*an rasuk (balok) kedua sC (cb. S.ta aan t). Beban ati atas
balok SC itu neni buLkarl. reaksi letak paala c alan S, sedang yang ter-
akhir ini sebesat v bekerja sebagai bebaD pada balok ABS yang lekerla
di S. Soal ati atas dapat diperluas alengan menanibah too,1ro.r,
lagi, sehingga jumlah tuq)uan nenjadi enpat, yaitu A, ".t.,B, C, alan D
(Gb. 5.2). Berdasarkan uraian ati atas, kita perlu nengailakan alua sen-
di st dan s2. paala susunan menurut cb. 5.2a, soat menjadi dua balok
ABSI dan DCS, yang lEsing{asing nenganjur sebelah (BS, dan CS,),
yang kenudian memikul balok ketiga pada ujungnya (ba1oi Sr S,):
Balok ketiga ini nenberikan beban V, alan V^ pada uiunq vairo -nenoaniur
tlaripada kealua balok pertana. paaa 'susunan' #nurur-cb: ;.2;, kedua

124 soFxoro. srATixa r


i.1.2,

ujung baLok Bc rnenganjur (Br st.dan cS2) dan masing_masing memikul


sebuah balok (Sr A dan 52 D). Kedua balok luar itu menilibulkan beban
vr dan v, pada ujung balok-daLaD yang mellgaDjur itu.
a 15 SrC
ul- l" r'
--f- -*-,,,-t,
Gb. 5.2
Banguna[ seperti ali atas bersifat statls tertentu, meskipun jumlah
tumpuannya neleSihi dua, ttan gisetut juga !asu} Gerler. Pada ullullrlya,
jiki jrufah tumpuan (bebas) ada n, jurflah sendinya ada (n-2). cara
meneepatkan sendi itu harus Sesuai, jangan sampai aala bagian yang
labiI' sedang bagian yang. lain statis tak tertentu. Pada rasuk telusan
pada empat tunpuari seperti pada Gb. 5:2 kita tidak boleh henenPatkan
51 dan 52 kealua-dtuanya dalan bentang AB umpamanya, sebab dengan aleniki-
an bagiai AB menjadi labi.l, sedang bagian BCD tetap statis tak tertentu.
Menempatkan st tlan s2 ali antara c dan D tidak boleh juga.

5.2 RASUK GERBET DENGAN sATU SENDI PADA IIGA IIIIX IU'TIPU
(cb. s.3)
flta nulai alengan balok SD. Dengan perantaraan diagram kutub 02 456
kita menggahbar poligon batangnya, DI Vi v sr, yang Eenghas+lk3n
v = or' 4 (02 0) //.Dsl . Kenudian kita r6sukkan gaya v itu ke dalam
susunan rnualan paala balok ABS. Diagran kutubnya ialai 0rol2340j dan
poligon batanqnya ialah Ar I II III Iv S1Br. Garis A1B1 neruPakan
garis penutup. Tariklah qeris OrOl // ALBL untuk mendaPatkan A =-0i o
dan B = O.l O,'. Kita juqa daIEt menggaibar poligon batang pada balok
Aa bertlas;r ir, er, a"n Pl r teralapatlah A1 I II 1II 82. Kenudian kita
garibar poligon batang untuk v dan Pr dengan titik kutub 03, dan
Iengan kutub yang sana serta dengan ketentuan % o) // Ar B2i Lel:-
alapatlah s2 rv' Br (s2 rv' // o 4i rv Bt // o.! 3). Titik Bl sekarang
harus = B. yanq pErtarna. Bidang gaya li.ntang sudah jelas, tidak ne-
rnerlur<an ienjelasan (titik s tidak nengganggu perj+Iatran garis flQ).
sekaranq seluruh banqunan dimuati penuh merata g t/n'. Kita nenqhitung
v = \gt2i ketrualian Mb = r-i g.c2 + vc = L s.c (c+tr), bekerja negatif.
M.^r^,/t.\
e=! grr -f= f - 1sfo t. + tz) =',"u, l, - i - ?)1,
",, M.
L
B-trgtr+9c'v,it
' M. .'t-
Qn-a;eur--( 'rr,, -otr- ',q,, ," ')r
lr-;i\,-Jl:ab, - qc-v

=""(''*3).
Rlsrrx lERUsaN BExsErDr (cEiBER)
i'**- 125
5.2

Gb. 5.3
Bidang Domen balok AB digambar. seolah-olah muatan di kanan B tidak
ada, jadi berupa parabol alengan oralinat maxinrun lgf'?I ali tengah-
Eengah benEang AB. Kerudi.ankita lukiskan ordinat BoBt = !,lb
= -lrgc2 + vc) \dan kita tarik garis ao 81 sebagai garis penutup.
Garis monen s Bt terdiri atas jumlah ordiiat hgx2 alan v.x, jika x
diukur dari s ke kiri, jadi y = \. g*2 * v x (nilai mutlaknya) .
Cara ini beranalogi dengan cara kedua pada contoh pertana.

(cb, 5.4). Sebetuloya soal dapat dikexabalikan kepada


GAX-IS PENGARUII
balok menganjur sebelah, hanya saja setelah beban neninggalkan ujung

125 sorxono. srArrr r


.5.:2-3

yaDg nenganjur, akibatnya nasih terasa, hakin jauh nakin kecil. Garis
pengaruh A, unpananya kita dalEtkan AtBosrco (dulu berakhir di bawah s),
olalinat
_"rtr
sedanq s^s,*- s6Ilalti peidapat alulu' Paala garbar bidang
=
pengaruh A terlulis jugr gari! Pengaruh Q", yaitu AoE2ErBcSlCo, oleh
karena cabaJlg kanan ldentik dengan garis pengaruh A. Cabang di sebelah
kanan S itu dihasi"lkan oleh v yang dengan sendirlnya berkurang seca.ra
.lurus mulai dari P di atas S sampai nol di atas C. Ini terdapat paala
semua garis pengaruh untuk rasuk AB. caris pengaruh pada rasuk SC tialak
peYlu alipersoalkan.

5.3 BASUK BEnSENDI DUA (cb. s.s)


Kitsa hanya mempelajari rasuk .AB yang kealua ujungnya nenganjur. Sebaqai
contoh diambil nuatan merata 9 pada bagian CS2. Kita lukiskan galis
Dlillen bagian AB seolqh-oIah nuatan di luar tidak ada, jadi, berupa
Parabol. Kemualian kita lukiakan garis Ecqlen bagian \A lienuJ.ut per-
sa.uBan y = vrx + 14 gx2 dengan x ali.ukur dari st ke kanan, alari galis
morlen bagialr s2B tlengan pefsauaan y ! v2x + !gx2 alengan x aliukur
dari sz !e.ki!i. ujtrag ordinat ali bawah A dan B ialah titik Ar daD Bl -r'
yang garis petghubmqnya nenjaali. garis peautup.
)

IASUX IERI]SAN BARSEDIDI (@IBER) l2'7 , rrl


5.3-4

:--r4

Gb. 5.5

vr=tgtl,v2=o.
Reakai letak A ialah A = ts.CI + sc
u. dan \ brnilai negarif,
1 vr - i ft - u) aengan nensingar

B'-\sN+sc+i(u.-uJ.
Q.r =-(vr + sc, = -(\ttr +.) s; e., = \sL-f fn -rp.
eat=-\sr-|(r'r"-up.
Sesualah._itu kita lukiskan garis pengaruh A, e.,, e.r, !tr, gx dan rirx
yang sudah jef,aa,
.
Jadi, tak perlu penjelasan Lgi.--

5.4 IlItf,
sENDt SEIAOA| Ttltx No[ momEN
Untuk sementala kita ne[ga.baikan aatanya titik send.i atan ntenggarba!
garis nonennya pada tiap-tiap betttang ati antara titik f"t.L. -f.i"
6. 5.6 terl.ihat sebagai contoh rasuk paata 3 peletakan, i.ig"r,
:"a:.,-
I28 soElrc o, srarrxa r
5-4

satu sendi. Kita nenggiaribar garis nonemya pada bentang AB dan SC,
baik Eecara grafik dengan perantara.rn aliaglam kutub, maupun secara
a+alisa- Sebagai hasilnya aliperoleh garis Ao I II III Bo dan Bo Iv v
vI vII Co. Beralasar ketrEda ketantuair M! = O, oralinat momen tli bawah s
harus !ro1 dan dengan denikian kita nenentukan titik potong St antara
galis vertikal yatrg nelglui s dan garis momen tadi, untuk kemudian
menarj.k galis Co Sl hingga nenotonq galis vertikal yang nelalui titik
B di titik Br. Paala akhirnya kita henarlk garis Ao 81 yang ber:sama-
sana garis Co 81 neribentuk garis penutup pada bidang momen.

cb. 5.6
Cara seperti itu menualahkan kita menentulan letak sendi supaya telda-
pat Pada suatu muatan, momen extren positif alan [egatif sealapat-
dapatnya sarE besar, Iihat Gb. 5.7a dengan Duatan penuh

qc. 5.7a
Sebagai garis penutup ditentuLan galis Ac B D Eo yang memotong garis
norer!.seneDtara Ai titik 1 Eanpai de.nga, '5. Bi:rdasar hal itu kita
dapat nenilih leta} sendi S dengan mengindalkan sarat kesabilan.
Pada nuatan penuh nerata terdapat persamaan garis lnomen (sementara)
\, = 'a sllx - :l'2), sul,ayaui* = 1t; ,.nasi69-masing bernilai
,.'i sL2 = \5 iL2 . Letak titik 2 dan titik,3 unpananya terdar at
menurut persamaan \g ll,x - *') - 'r. g.Q.', yang nenghasilkan
*r,, - 4 t ! \9, iE. (x aliukur atari B ke kanan) . PendapaL ini

RIST,I< TRUSAN BERSETDI (GEEBER) I29


5. il-5

berlalu jugE, jika balok CD iliiadilaD balot( teljepit


(b:]"1 yans rain hanrs). stag.i trEda kdua ujung_
:I:
.ABc = 2, itengan beban penuh rrerata
r"ii-iii.Ifrti-iI"x
""*"r,g (@. 5 . ;;-;;t;-;;.h"r..n,
acb6sar
surlaya tt;u - uE Kita .rapatklD ri., i'il"?"*r.
"!fjJ'r.'Jli
pasal IrI.2I kita dapau<ar uL - * g xl. nrfftUfr u_ = ag22,
A = (L - a)sr..

^ffi
i=-+ E--l=

6. 5.7b
x-eg= 4- rl- ^ro

\s l\- o'l2 i,2 = ast2 .


o2 - 3c + l = o;s = :.,s - f - Lgg5s.
xo- (-1 + y'i)r = 6,414x.
a-2xo=0,8281.
Ml, = o, oB5B 9x,2.

Pendapat ini bllaku Juga untuL balok terjepit


yang lain terletak pada roda.
sebelah yang ujungnya

paDA |(EDUA UJUxc ya (A


l:q.!+g!_!E!rEptr DAN !)DEl{caN DUA
sENOI SlmEIttS (Sr DA 52)(d,. s.B)
Kita pelajari- beberalra garis pengaruh.
terjepit sebelah yans pa.ta ujunsmya yangAst atan BS, nerupakan alua baLok
ireuas fsj ;;;J;";;..*
ji,affiixii'".'i=!ii,
balok srs2. Beban yans
balok As, , yanc bekeria
ur"rj" i.'aniari e 1."
di antara dinirk"i-;;";;;; "*n
3l :"r_1'tu te;apar
yang !, ,i:nse6erai
pada s2B'(ai "-, x"rr.n'-s-r-fiiii-ilir ^".
balok AS2 sendlri. Jadi, garis p "r"r,
berordin6t nor ai urai's]I- - rengaruh
gava Pa'la barok r\sl semuanya

I30 soBxoto, strrrxa r


5.5-5

dc. 5.8

5.6 TASUX GERBER DEI{CAN IATU SEND! 5 PADA BEEERAPA BAIANG


aYM{

Tanpa sendi s, Aipe!1ukan satu tutripuai sendi. dan satu tunpuan no1 atau
batang ayun, atau tiga tunpuan batang ayun (laeag tialak kongkulen atau
sejaja!). Jadi, jlka diailakan sendi S (supaya menjaali lasuk gerbe!),
harus ditanbah fagi dengan satu batang ayun atau roda.

1 PADA EMPAT BATANG AYI'N YANG MIRTNG SECARA SII{ETRIS (UEMBENTIX


A DENGAN GARIS DATAR) SENDI S IERLETAK DI BENTAIIG TENGAIT
ST'DTJT
(Gb. 5.9a). Su$bu batang at'un A dan B be4)otongan di titik ! daD suDbu
batang aluun c dan D di titi.k R, AB = Bc = cD = a. selama beban P ter-
dapat di kiri S (jadi, bagian SCD "kosong"), gaya sendi S nelalui
titik R (gaya S,.C, dan D harus kongkuien), artinya bekerja menulut
garis RS yang memotong garis kerja gaya batang ayun B di Citik T.
Jika P ber.atirl pada titik R, naka A = B = o. Demikian pula A = o,
apabila garia kr.Ja P llelalui ti!lk,T, Jiha galis kerja p Delalui
titik I,, ordinat pengaruh A = Dengan demikj.an garis
"=;-i;.
pingaruh A dalEt digafiiar sebesar oldinat
t=h.* di bawah L, noI tli
baoah T, ber.jalan lurus sarnpai di bawah S, kerualian henjadi no1 lagl

RASS( TERUSN{ BEISENDI {GEXAER) 131


5.6

ali batah R secale lul.us.

Cb. 5.9a
Untrr( neng-n*'a!galis pengaruh B, kita laslh nenerlukan 6atu nilai
ordinat lagi, nisalnya di bawah titik f. pada garbat banqrunan te!-
lihat cotg B = 2 cotg o alan aliagrar gaya (p di T) terdapat
vbcotg o = v.cotg B atau V, - tvb, sedahg Vb i v. = p, jadi Vb - %p
v^
a." g = EIfi - 5-i_ . Dengan tlernikian Eari6 pengaruh B cabalrg
".
I32 sorttom, srarrxa I
5.6

As dapat dilukiskan (beranalogi 'lengan


garis pengaruh A) '
kermrdian

ca.bang SB bernilai nol ai R'

CATATAII:GarisRsttanlAberPotongandititikE.Berartiordinatpenga-
;il;a'";t-*".h titik E (fikti;) ' Kita tarik earis EE' - sA'
."f,incqa terdaPat sA = 1,5 a' AE' = x' ts d 2 Lse
;;'i':';-t;;=-ii, i aI,5 + x)tg B, sedans = '
2x=1,5 a+ x; x= a.
ayun B beror'linat no] di titik
Jaali, qaris pengaruh gaya batang
= r,s i ai xiri A (titik E') '
";.i;;-:. E'L' = 2a'
B.r, = kBS = ta, atau;rrr = (1,5+ t+ la = %ai
E'A 1,5
oralinat pengaruh B ali bah A ialah v! = ;;;i' vt = T' z
"in "
3 E'T' YL L. 1
=;';;i' - -B- 1go6e1 6o,gar1
FE-itY, - j r2sino = --a- 3sino
Dendapats di atas).
nromen di titik 1 sejauh x, < a
A'
:Hy;.";t"";;ia lintans 'Iari
ialah Qr dan Mt. 'Ian

GARTS PENGART'H A.
#;*;';;-;1'tanaDnva, or = va = A sin o' iadi seruPa aensan sarls
pengaluh A senaliri, betor'linat k di basah L 'tan nol
di bai'ah T dan R'
Paala kealuallll(an ? tli A, or'linat Q1 = -
1+ k=-\'
( saBpai s)'
cabang kiri sejajar dengan cabang kanan

GARIS PENG/qRI]H M'


;;;";;;.;; :"Lan = orainat va kari x I ( j adi j usa seruIE dens'ur '
garls pengaruh A). o"ili.nat di bawah r Eenjattl yt = I xl dan berpuncak
di bawah titik 1 senalirl.
yr = (-1 + ?6)x, = - | xr'
earis pengaruh Q2 dan l'ta di titik 2 sejauh x2 < a dari
B'
"
GARIS PENGARUTI Q2 jika P ada di kiri
selama P = ] ada di kanan, Q, = vo + vb = vr''Ian
nJI di baflah L dan R'
Q. = -(v" + vd) = -vrig,bernilaipa'Ia
i3ai, g."1" p[ngaruh- serq)a balok l'R yang nenganjur ke kiri
ttan ke kanan nasing-nasing sejauh ! a'
Apabila batang cl6 dibuat // BBo dar. DDo{,/A-ao ' -Inaka,:rt:*,-T::"""'*
nl .f.." :.t"fr-ai i.u.l.h .tt"' Titik R' s dan r terdapat kongr(ulen'
rnenjadi I'abiL (di stuti berbentuk antimetris) '
"lrUi"nn"'i"""r*r"
GAIjtS PENGATi[IS },12

selana P di kanai titik 2, telitapat !n2 - va (a + x2) + vb x2, dan


jika P ada dj. kiri, M2 = vc (a - x2) + vd (2a - x2), dengan menper-
hitsungkan tanala aljabar v., vb, vc dan vd'
aentui garis p..rg.iot t y. fta.pit sit"p" dEngan Qr' berPuncak di bawah
titik senditi dan ali balrah s dengan tanda aljabar yang berlawanan
RTSUX TEi!'SA!I BEXSENDI (CEABER) 133
5-6

satu sana fain. Sekarang akan atiurajl(an cara oenghitlmg gaya batang
ayun pada suatu peDbebanan, tanpa menggunakan garis pe;g;rulmya.
Ki = juEfah beban di kiri s.
K! = jufiIah belcan di kanan S.
Sebagai alilrat Ka sendiri, gaya senali S = Si bekerja llrrrut gatis R.S.
Dengan peogetaluan ini, gaya batang ayun A dan B (ainyatak.r, a*gun
&1 ?, ), alan gaya s! alapat ditentukan (ketiga-tigahya trpngifrangi
",
gaya K!). KenudiaD gaya batang a].un C alan D, yaitu Cr atan Dt.
Gaya K! nehiribulkan gaya sE yang bekerja nenurut garis LS; densan
begitu menentu.kan gaya st, Cr, dan D! yang nenliraUangl rr; teiludi.aa
A! alan B!. peldapatan paala kealua petibebanan itu atiJldLahian.
A = Ai + Ar, B - Br + B!, atan seterUsnya.
Dapat pula ditentulan secara ahalisa, dengan E llomerr o.
=
Monen terhaalap titik T = EU. = o menghasj.tkan A (keaeilibangan bagj.an
kiri s) atau EU" = o, paala bagiaD As alan = o (kesej-ribangan selu-
ruhnya) nendapatkan A dan B. Secara anat(i =!4R
klta hitug C dan D.
Kontrol! >K: = O, Ky = o.

2 PADA E}tPAT BATA}IG MIRING, TETAPI SENDI s DIIENGAII-TENGAII BEIIEANG


i\B
(Gb. 5.9b). tlB = Bc = cD = a.
caya batang aywl A menyebabkan monen = o di S, jadi, tida-k bekerja lagi
apabila P terdapat di sebelah kanan S. Jika p = 1 terilapat ali A,
&akaV. = P = 1 (EM. = o) alanA = caris pengaruh A berjalan
Iurus alengan olatinat = o iti s ttan * o.
;l;
ly6l ayun B dan D be4rotongan di titik E; batang
di titikF*SF.B = o jika garis kerja p rnelaLui titik F. Ja;i.,a!ru't C darr D
oratinar
pengaruh B = o di p dan C = o di E. paala kealualukan p
di atas E teralapat
= = r-i,
D dan di aras F teratapat C = o =
" ", =--3-.
Garis BE dan cr' sejajar, berarti gaya batarr"
"",-'o"il*Lrrrah bernilai
nol, garis pengatuhnya sejajar absis, atenqan orali.nat tetaD - _-!_
Bertlasat kelEila pengetahuan ini, garis pergaruh B, u"" o u3rii"ul-
garibalkan sa!0pai di bawah titik S. Untuk menggardbar",cabangnya
kiri S kita tentukaD ordj.natiya di bawah titik A. il ."U"f.f,
P = I di A diuraikan ke atalam kory)onen nendatar It cotg a (ke kanan)
=
4.. S = !li=i // AAL, yar$ rerakhir ini Langsung rnenertnanya..
sekarang tinggal E = cotg a I,ang harus di.imbangi oteh gaya batang a].un
B,C, dan.D..Lihatlah diagrae gaya t23O, atinlana gar.is Oi aan :Z ierpo_
tongan di titik 4. Tertihat A4O3 - dan tripesium OL23 & trape_
sium CEEB, dan seterusnya. ,rika H = ^DBB
cotg o dilukiskan ofefr garie eC,
&aka gaya B dllukiskan oleh garis Cp, C oleh garis BE alan
daya D oleh
garis FE; terdapat B =;. L
H= Lsec o cotga - --:3- (ke bawah,
negatif), juga alapat diperoleh secara analisa alengan EM - o.

L34 soErarc, srarr(A r


5.6

l/sin o.
1/2 sin d
\2 sin d
q'v
I
I

,I
I

I
I
I
I

I
0. D
I

Gb. 5.9b

RISOX TBAI'SAN BERSETDI (@iBER) L35


5.6

3 SAIU T{rIIPUAN sEtDI (C) DA]I DrJA BATA]IG AyIrN (@. 5.9c). seDdi S
te!1etak pada ujung batang ayun B, jadl S = B, Bagian AD nengaDjur ke
kiri. _Seperti dl atas, gaya batang alrun t neuibuat rcuen ili B = b. j.ai
perjalanan garis pengaruhnya serupa. Gaya penael B bernitai-nol,
jika P teldapat ali A arau dt C. ,lika p aala di B, nata a --3- u.r,
.= sin c
= pada kedudutGri .P di atas titil r s"fage.i titik potong
" ,=ir-.garj.s
antara AAr dan BBr.
Reaksi 16tak C tldal tertentu aralhya, sebaixnta kita ulaikan ke ata_
Iam kory)onen velti.kal vc alan konponen nenalata! Ec. o selarE p
terdapat di klri B il,an Vc = p, jika p bekerja di C. E =
Hc nengimbangi H. dan Hb dan bernilai not ati bawah titik T. pada kedu_
alukan P di B, H. = t{! - p cotg c (ke kiri), dan pada keiludukan p di A
teldaPat tlc = B. = P cotg a (ke kanan).

x
-to
><1,><
6.5.9c

4 BANGI]NAN SEPERTI GAttsAR 5.9D, PADA SATU TITUPIIAN SENDI (B) DAN Tr_
GA BATING AYUN KONGKUREN (DI A). Batang aliun I C alan a e iiperluXan.
karena adanya sendj. s di antara E atalr o, batang ac .*,io"i .o^"r,
di S.= o batang ayu! IrE diperlukan, supaya H..i "yo"
Ol a.ng.r, nat sua nen_
capai_ uda = o pada batang a)run DA. Jadi, g"yi b.t.rrg.y,-
c aii B a,i_
perlukan, jjJka p ada ali sebelah kiri seDdi S, aan urenjaai nof paaa
kedudukan p di kanannya. Kita pelajari akibat e ai uj,ingi.
llE = o; kita rnenalapatkar A = 1* p dan Eq- o, B = 76p (ke bawah).
Eu.=o, V=..:pt
H-=v--9
- - DA=i'i'P ' 5 =-izP;c=tP V4l.
Ite = Hc (supaya H. = o) nenghasilkan vc = H..
# = "" = ih r.
z - "\, p tl-I.
Dengan EKv = o pada balok FB, kita peroleh D
= p - V^ - V^ - B =
;. setelah iru, bidans lintans dL roLnnya aapat
or i-:.11..!:1ih).
ganDar dengan nudah. eaya
Qr" = -n, 9ca = 9cr +v" = + % p = Qa. - ear ( r = kiri) .
Q6" = -a = + Net Q.a = Q.l - v. = - a,rap =Qd, (r = kanan).

136 soEr,rNo. sra.rrxn r


5:6
l<oAxtoT; D = Qa. - gar = - ? p (t. bawah, cocok alengan penatapatan ali
atas) .
Mc = B.BE = p (- t .4) = -1to.
ud = B.BD + v.. ED = P (- 7 +'l*) - 1p ta.

Mc = -P. FC - -2 P t&i !l! = o.


ilu = -p. 15+V". Co=P l-7 +'\l =+'1P tB(cocok dengan di atas).
Atau juga Md : ltc = DS r SC = 2 : 3 (nitai llutla1<nya).
Kemrdian terganbar juga garis pengaruh gaya reaksi tunpuan A dan B,
gaya batang ayun C, D, ttran Er QE dan !19. Penalapat di atas di$makan
untuk rrEngetahui ordinatnya di barrah ujung E.

6.5.9d
XASOX TEEI'STN BENSENDI (GEEIB) 137
6.1

PETENGKUNG
TIGA SENDI

6.T ARII DAN IUJUAN


Balok furus yang secara menbentang diletakkan paala alua tutpuan, hena_
han Inorlen yang ditimbulkan oleh beban yang bek;rja paatanya-. Kita renge_
tahui besarnya ironen paata riap-tiap tampang baloi iiu aiiut<isxan orerr
garis noilen ya.llg boleh dlkatakan identik d;ngan poligon batang beban
itu. ,Iika suibu balok dipakai sebagai garis penulup paaa garis momen
tadi, kita lihat nakin besar jalak antara sisi potigon baiang alan surDu
balok' hakin besar rDmennya. ,Iika poligon Uatang aiiufis.qan ie atas
tLan si.sinya sebetulnya tidak latn alaripada kory)onen beban ba1ok, kita
il,apat rnetlalik kesirll)ulan bahwa kdrponen itu bekerja ,rerekar, al,an katena
itu poligon batang tersebut dinaDai garis teka, (;b. . i"pat p"t"
kita katakan. makin jauh garis tekan menylhpang dari e,fl sumbu baiok, naxin
Desa! monennya. pada muatan penuh merata, garis tekan tersebut neEiben_
tuk parabol dan jika sunbu balok kita buat melengkung, sehilgga bet_
inpit dengan garj.s.tekan, xary)angnga tak akan nFJr.at an IDren iordinat
lnomen = o di rBna-rnana), helalnkan hanya gaya nomal yang
nenekan
sentlis.

cb. 6.1
Balok nelengkung konvex sepelti dj. atas, disebut pelengkung
ty:a" t!"""rt dan paala perisriwa di aras ar""."i- p.r"igk;satau -lerg_
p.i.b"r.
iradi, pelenskuns parabol itu, jika dihuari i,"iiii- p"i"i]-tia.r
:::,T:::!"".*,.', asal saja reaksi """"r.
tetaknya o..p" ,."q[i.os1],.r.,,gi
Deral.rErya ujung pelengkung
-
itu ke arah rnanapun juga (jadi, b;ik
vertikat, naupun nenalata!). oleh karena itu i<edua i."ei_".i. i.r""
nenghasirkan dua komponen, yaitu y atan R, sehingrga
konrponen reaksi, Va, H., Vb alan Hb. ""i"."yi "ii-..p"t
Jadi, banguhan lengkung itu terutirna nenahan gaya nonnaf re,]nekan.
oLeh karena biasanya muatan itu tiatak tetap, liiaX .."9ffr-Xft""=.f._

I3a
6.1-2

lu belusaha menghinda!1 tfuihufnya rcr|en (garis tekaDnya berganti-gan-


ti), hanya boleh dlhalaPkan,no ennya itu keci1. IngBtlah, bahan yang
'getaa' iepertl batu atau batu merah yang tak trEnllnr inenahan llomen, 'la-
pat digunakan untuk bangunan lengkung.
supaya turpuar A dan B ltu Dasing-Dasing menghasikan dua konPonen,
keduaduanya harus iliselnggErakan 6ebagai sendi dan dengan itloiklan
bangunan Eenjadl 8tatis tak terteatu.
oentan meoUeit senali all antara 5etlall tubpunya, trdaPatl'h sarat ter-
teniu, yaltu @DBn ali t.q)at sendi ltu haluB troI, dan de!0ikian
klta proleh satu Persalaan tadbahan utttuk aenghltung 'lengan
be6arnya eq'at
gaya ieaksi taau.. Peleogltung aeoikian klta 6ebut Pe.le,gkutrg tlga sejfii
yang sentll ketiganya biasanya ititerPetkan dl Pucak'

5.2 SAIU IAGIAI{ DIMUAII


Sebagai contoh kitr anbil Pelengkung aebalang ABc deDgan sen'll A. B,
dan C (cb. 6.2). Gaya P, yang boleh juga aianggap aebagal resultan
bban paala bagian As, harus aliiribangl oleh reaksl tutlq)uan A dah B'
,Jika kita pelajaii bagian Bs, kita rnellhat adanya hanya aatu gaya
luar, yaltu roaksl, B, Blr6ntara diketahui ltlomen di c - 0. lni berartl
qava B halus nelalul tltlk c. oleh kalena Paila bangnrnan ltu hanya ter-
iapat tiga gaya (luar), yaitu P, A, dan B, ketiga gaya tersebut htrus
Xongturen untul( alaPat nelDentuk keseinbangan. Gaya B yang tadi
tik;n harus nre1a1u1 titLk c, rnerctolrg garl5 kelja P dL titik s yang
'libuk_
harus alilalui oleh gaya reaksi A pula. Dengan Perantalaan segltiga ga-
ya yBng sislnya sejajar alengan P, A s, dlal B S, besartrya A dan B dapat
aff.t"frU (dlag:.ar oo1). DiagraB Oo1 ltu juga boleh aiP.ndang selagai
aUagraD liutub alengan AscB Bebagai Poligon batargnya.

Gb. 5-2
Kita juga boleh lenguraikan gaya P di titik S dalam korPonen Pl dan
P2 yEng bkerja menulut ga!16 sA dan sB, yang hasing-masing diirnlcangi
oleh A dlian B.

PEITXGXIIIG IIGT 6EIDI La9


6.2

Dali uraian di atas. kita Denalik ke6l.qru1an, bahrra ha6lt leak5l A


dan B Ltu tldak dipellgaruhi oleh bentuk suDbu fengkongan,
,.f"i"f.*
hanya oleh leta.k titik senali A, B, dan C terhadtp 6atrr Ea&a lain
atan
tentu juga oIeI letak beban p senaliri.

:?*. * bkerja bD..n M, = Bz. jika z Derupak a Jar.x a,rtara


EltrkTrpaS.
Derat tarltr)8ng x ilan gatis kerja gaya reaksi B, gaya DonaL
(nenekan) Nr dal gaya 1intang
Ox (n"g"[f]). reaua gayi i.."xfrI-rto
l:aryT B,- bekerja nenurut garir stDgElms peita rens_
xungan dr loTp"n*
x (taDpaDg X)1.1s
daD menurut garis nottn l tengtuntan
di dat..u bidang tampang x). ArEbila pada lisi; ;-ia" ai sttu
.(a:rr:q
Der(erJa beDerapa beban, kita }Iarus nenentukan resulta.anya dahulu
dengan potison barans), yans :.*,uai." r.ita iii5J.i-J.p..tt
li]:.l""",
gaya tungEal p dl atas untuk nenatapatkan Xefuatan reat<et i aai i.
A-den B, yaitu r{ dan q yans lekerja i.titii- a."".,
:11r11_f:I:i
garr6 Irenghuhmg AB itan hrsing-sBsing sEbeeat oo, _ 8,, ifia nrnai
gava pe7@hgkwg atau gaya busu!.

HITI,IIGAN sEcIRT AN}I,ISA (Gb. 6.3)


Kita nencari koq)onen reaksi nenutut arah kelja p dan nenulut garis
AB, dan kita na.nai Ar, H:, p', ilan Ei, sehingla nl
nutlaknya). -i;.= n;-fiir.i
A' + Br - P dan A, (a-c) = B, (b+c)r
e'=PHtB'=P:;;,
B'b=g;fr=o,
nr=
", = ", s.

Gb. 5.3

I; :::::P 33T-i,11 l:*: tak.HJrer,.rapat sentri di


tri situ
srtu (gaya
Proyeksi :mendarar
send]. (eaya pelengk
pelenskune
H'hapus). = H 6an pada ganibar a"riii"jr;i;
Hf, atau Brb
B'b - ltf 6an g
Hf - o alah t
:r == E,UZ1 u9)1.
= u1/t. ' =
caris f diukur yerti&al
secala antara titik C itan garis AB yans hem_
behtuk suatut 0 dengan garis itatar, sehtngga t.ra.pii-n,
Ux =A' x' - H, y, =A, x, - Hy =
=lr: _Hi: "1".'0.
I4O s@{oro, srarrn r
6.2-4

cara ini nenjadi mudah JIJ<a P I aB dan khusus jika AB terletak mendatar
alan P bekerja vertikal.
.lika ada beberapa bban seS.rang ali atas bagian AC, kita dapat trEng-
gantinya dengen reguLtan Pt, yang kita kerjakan seperti P ali atas.

6.3 (EDUA IEI,AH DllElAltl rsc. o.nr


Bdban paala bagian AC atau resuJ.tannya ialah Pr dan pada bagian kanan
ialah . Apablla akLbat Pt dan P2 kita hitung Eatu per satu, pr akan
P2
,enghasilkan Al alan 81 (iliagram 0r or), sedahg p2 nenghasilkan 12 ala-n
82 (dlaglar. 02 I2).
xefiualian.Al dan A2 kita susrm eenjadi A, 81 alan 82 menjadi B.
Dengan ale$ikian. iita D6naapat titik o 6ebagai titi* t<utul tr>ada di.gram
kutub 0012 dan laengh.sLlkan poLigon batang A I C II B.
,llka kita uraikan gaya reaksi A alan B ke dalan koEpoDen yang ejaja!
alengan 02 dan lB kita Deq)eroleh lagl gaya peLengkung H'.

,------4

Gb. 6.4

6.4 CAIA DEI{GAN POI.IGON BATANG


Oleh karena M. = llb = M. = o, garis momen atau poligo[ batangnya
llatus nelalui ketiga titik sendi A, C, dall B. soal ini sutlah pernah
dibicaralen (lihat pasal 1.11 cb. 1.2O) dan secala singkat diulanqi
ai sini (cb. 6.5).
Setelah kita menentukan R! dan Rt. yaitu berturut-turut resultan
bebah paala bagian AC da.II bagian BC, kita nenggaebar alua sisi poligon
batang yang melalui titik A dan C, yaitu A I' dan I' II'. pada poti-
gon gaya o12 kita meDarik garis sejajar dengan A I, dari titik o,

PEIAfGIONG 1ICA SEIIDI 141


6.1-5

Gb. 6.5
dan.garis yang sejajar dengan Ii Ir, dart titik I.
'r.rErk potong kedua qaris tersebut,
yaitu O, adal.h titik kutub yang
sesuai dengan poligon batanq tad
".1.5.. a.is.n'i;2-';;,;'fi i*Tli',}ffY#Jif#E'* :i'il.1fl:.
sB yans merbrons saris ke.ja n,, ii-ti.ii -i*uur.n
:::l:r* :.:T ii,
e4rrs ar u yang lrerbtong garis kerja Rr di titik I. poligon batang
yang.betul menjadi A rs rr B, sealans giris yans
sejajar densan Bs, dari tjtik t,/rr-rl a^n a",i ar..rir-i.ri-iir:.
iii*-"27il. z
be4)otongan paala satu titik O sebagai titif kutulnya. ilirn"rr"
se-betulnya cara pada pasal 6,3 di itas juga ..rU.rilr."if
yang sa[a.

6.5 OARIS PE GHUBUNG AB tiEt{DAfAt (cb. 6.6)


Kita akan nefilI)elajari peristi\ra mu:tan y:nS
oleh kalena tida* ada komEtond nendatar daribekerja vertikaL, sehingga
1uar, sernra komponen n6h_
data! pada reaksi peltak; akan sa.lins r""gi,**Li.-i"rilil'T1."*u.

cb. 6.6

142 sottt.iao,
$/,,
a_/
srarria r
V9
6-5-6

alisebut ErayapeTengkug atau 9a9a busut dan besarnya sama alengan ll


serta positif jj.ka bekerja ke tlalan. APabila sendi C dihapuskan dan
salah satu sendi letaknya aliganti alengan !oal4, maka E itu haPus dan
pelengkung bekerja seperti bafok lulus biasa. Garis momen Pada keadaan
denikian kita lukiskan seolah-oIai pelengkung nenjadi balok 1u!u5, dan
besalan yang teldapat kita bubuhi inaex "o".
Jaati, pada tampang x teldapat Eonen M! dan gaya lintang Q:, dan pada
tanpalg C ada momen M:. Setelah sendi di C dikemba]ikan serta tunF
puan roda dipulihkan lagi menjadi sendi, tinbullah gaya pelengkung H,
sehingga l4x = U: - Hy dan Mc = lf - Hf, sedang Me = o.
l.{c - IIf = o, jadi, H = }t:,/f.
N* = I{ cos s + QL sin o (9]" = gaya ltntang pada balok menalata! AB,
jadi vertikal) .
9x = -H san 0 + grv cos cl.
n*=ni-ny.
Besaran lt.y paala setiap tarpang alapat dil.ukiskan dengan skala Hf = M:,
jadi, secara rnengalikan oralinat tengkungaa dengan faktor tetsap l4fif.
Setelah itu tergalDar, Ux terlihat sebagai sellsilr antara ordinat
lukisan I{ dan ordinat lukisan Hy. sebaliknya M: dapat dilukiskan oleh
garis sepanjang f atau }{: = Hf, iadi, !4 oleh garis sepanjang
1 = f. 4/tZ. !,lomen gy dilukiskan sebagai besaraD y atau oldinat suribu
lengkuigan. Terlihat Mx = H(n - y).
Soal kenibali lagi pada poligon batang nelalui tiga titik A, C, dan B,
dihitung secara analisa.
KEJADIAN XHUsus : Apabila simetris, P berada pada
pada bangunan tegak
c ( jadi, di tengah bentang atau puncak), naka r'r! = \ Plt H = , ?.
Jika lengkungan berupa patalo.l serta dimuati penuh merata,
r'rl = 1 qrllx - *'). P.r"..".r, parabol itu ailalah y = xll - y,\ af/L2 ,
sehingsa ilehsan denikian terdapat M: k ql . 1{frII = t eI v.
irika nilal y = f diisikan, akan diperoleh rl: =fuqt2aanH-MZ/f-
L- x2
"t f ' ^2
M. = M: - ry
=k eiv -'o siv
^2
= ". Eal ini nemang alapat diduga
semula, karena garis rnonen I.r! berupa parabol juga dan dapat berimpit
dengan suubu lengkungan,
Pada rrnrrmya, jika P terdapat sejauh a < L t dari A akan alidapat

u. - n gid, vo = e f,; M: = vb. ! t = 1r pa aan H = az/f = p.\i,


yaitu fungsi lurus terhaalap a. Gaya H atisebut gaya busur atau Peleng-
kung dan kita beri tanala positif jika bekerja ke arah daTatn.

6.6 GARIS PENOARUH (Gb.5.7)


Jalak variabel antara P alan v. = a.

PETENGXONG TIGI SEtrDI 143


6,6

1 cARrs pEiiGARUHE. llenqrut g = t4|/t = p- \ a/f = pn selaEa a <lL.


Jadi odllnat pengaruhnya, \ = \ a/f aalaLah fu[gBi lu.rus terhailap a
dafl ga!j.. pengaruhnya berjalan lurus 6a.q)ai di bawah C. Selama
a<\L, n = L f. aia.rrg pengaruh H berbangn n segitiga atengan oralj.-
nat puncak di banah c sebesar \9./f.

.'. 1*" "*"T* ,l; ltl:"" pensaruh rr,rl = r. f tr - x) selarE p di


kiri x atau ra'* = e .!1-:-I x selana p ati kanan x, berbentuk
aegitiga
dengan^ordinat puncax x &jat oawarr x.
u, = u; - Hy = lt4"_,/y - nt i.
""t
ilu'_iiu.""'n",Jl;li,l)i ];"i'"'ll3li"":"Si* :S,:::,I.l_*,*
.::i:;"
-- xy
Jika biilang pengaruh !f:,/y itu a[konbinasikan, oralinat
alan H
di -.
arttaranyahelukiskan besaran l,lxly yang setelah dikalikan
'(ordj.nat ttLik berar tanpans denqan y
xl , .Lgh*iir;;;:"r;' ;ffi ;ii:_ ,
vang menentukan letak M* o (titik potong
Jika pelenskuns lerlentrik=parabor ."alr" ,i--+i7i,
a""-'fr1 .'"'
densan i = *tr_ri f |rain".
puncaknya r.rl = L!:::f = L/t tetap
\ wrtu] senla ta.r[}ang.
144 sosroito, srarrxa r
6.6-7

3 GARIS PENGARITH N,. Nx = Q:v sln a + It cos d = (Oiv tgc + H) coso.


Di sini kita miaggabungkan bLilang pengaruh g?v tg6 aleDgan bidang pe-
ngaruh lI dan keeudlan nenjuDJ.ahl(alr ordlDat yang nenghasilkan Nx,/coso.
Setelah dikallkan klicali dengan coaa, teralapatleh Ns.
4 GARIS PENGARITII 4,. e, - Ai, coad-Bsind= (Oi{cotg o - g) s1n o.
Koebinasl blilang pengahrr ei;cotg d atan H, yang oldinatnya atikulangi
aatu sana 1aib. Kentuallan int iti.lIikan keDbati dengen sin o.

6J IOMC INII
'IiENCGUNATA
caya ll alan N meniribulk.n gaya no!!.l eksentris sebesar N dengan keek-
sentlisan 6ebesa! c = t{^f, yrttu jar6k ntara gatis aetral tanpang
dan titjk gaya K (tj.tlk potong antara gaya N yang eksentlls din bidang
tampang) .
tegangan extletn terdapat!
N *F';\F'N/
=F t{ N/w tt\
-$r**.r-$
=duo-d.=i-#=*($-$) - $,* -.r '$
Dl sini garis berat taDpang dianggap bekerja di tengah-tengah tinggl-
nya alan N llenekaD diberi tanala positif, sehingga O t.dk menjaati
,Ieqatjf (cb. 6.e) .

Gb. 6.8a
1=E=5.ri-5.ri !nt-j. (tadLtts-kern).
u|(r : lEmen inti atas=NkaliJeraknya sampai titik inti atas.

145
6.7-8

:- T.T.l 1".i_-3'*h.= N kaLi jaraknya s.q)ai titik t-Etl bawah.


llt. u"u/ya - Hry., llka ya = ordinat titi* inLi atas
l'lkb = (u;b/yD - E)yD, jtka yr = ordinat tttlk
tntt bay.!.
KeDuallan, xe = alsis titik inti atas, atan
\ = absis titil inti bawah.
nL =r. i (l -:(.) selalla p bdrada sejauh; <xr d,ari tirik r dan
seterusnya (Glc. 6.8b) .

,*=(;i-9,.. tll?

tU?
u*o = (1f - x) vo.
Supaya llk. extren [Exi.mrrm, bagian bidang pengarrmya yang l]ositlf
lrarus dinuati sepenuh-penuhnya, dalr seterusnya.
max.o- = n.x-
-wFW "*=I*g (1)

min.oo = n61.
h= * $ ra
N-tF(Fax.o.+nin,ob)
] ri(max.o. - min.ob)
lil =
Kita ha!u6 ingat akan tanda + atau - dimuJ(a besaran o, yaitu - alt ruka
nin o (jika tarjk).
l{r N
l{ E
u (1) ll - l, F (nax,ob + hin.o.).
IE
w r +u
N
(2) u = L l, (nax. ob - rin.o. ) .

6.8 8EIERAPA CONIOH


1 LIITAT GAuBAR 6.9a
Irntuk sementara, sentti S atihilanqkan
dan tnh,,-
;:itutt;'t&3:T*#iiix":$t'ffi i&tr':.*f 'T
%=e,gfl-e,E.
V = P ir s I

u: - v".!r - B:.f - pr (Lr. -a)=*pra-\v"z+erf


u: = vb,tt + p2G - zt - lera - \e.z + err.
r.r? ,p, a_ p- z)
H= j= '. ' -o

1,46 scts{cNo, srATrxa r


6.8

H. = nl * H= -p: +, - lPr"---Pzz); Hb = H.
Jika sekarang yang dianggap sementala sebagd.i rod.d taiLi diqanti
alengan tumpuan A, ntaka H; = P2 (ke alalan, posiEif).

!-

cb- 6 -9a

va dan vb tetap seperti ali atas.


u'=v". Lr -Pr (Ll -al = \Pla - \P22.
M: (P-a - P-z)
=H. (cocok densan di atas)'
"=i=t
tPa-Pz\
no = tt + tli + P2 (cocok dmqan di atas)'
fe$udian ki.ta garbar ttiagram gayanya (gambar kutub) dan poligon batang-
nya, yang melafui titik s dan tidak begitu jelas kelihatan sebagai
qalis tekan (A I Ir B).-

2 PELENGKUNG luRUS, ATAU.TOFrAIJ (6. 6.9a). l

?,!-9,-2a +b=10m;a=3rnib=4n = 2DS.


AC=BF=z. =3 : h=z_ +z^=7m.
P, =P^ = 2 t; P^ = 1 !, q= ttln-
Untuk senentara senai s dihilangkan dall tunpurd BrdLgantl dengan
roala.
(Pr Pr)n
u. =o. (c -,t[tt"t) * P:,t - ; = 3.0,85 +a.0,3 - r.0,3 = 2,85t.
H: = -(P1 -P-) =-1 t (ke 1\ra!)

P2 (c-- a) (P' -rP., )',r


v- = ,, + + * = ,,rra.

r't3 = v.. &r -- n!.t, - \- 22 - qa(\e - \a) =


2,45.5 + 1,7 - 2.4 - 3.3,5 = 2,'15 tn

\47
6.8

Gb. 5.9b

atau M: = Vb. t! - :l93:22 - p2. \b- 2,LS - t,4 - 2.2 - 2,75 tnl.
*=tI=z,zs-rt.
h72a
E. =Ir: +s= -1 +ltr - -1%t uo -n = 1t:st;
Mc = -tt..zr = -sta trn;

lld - v..a. - E..h - pr z, - \ qa2 =17tb+ 1L - I _%= O,:o tm.


ltr = -ttb.zr = -31gtn; !{e = vb,a - Hh.h - p3z2 - 6,45 - 2,75 - 4 =
-O,30 tm.

3 PORTAI !R}PEZIT,!{ SD.IETRIS DENGTN BEBAN TAK


TANGSUNG (Gb. 6.9c).
a:a:_!alok arBr yale nirerakkan ai ,i."-ii."i-c.,
:::T^o"t:1. !1.
oan uDt pada portal ACSDB. pada suatu kedudukan beban p terja;i

"..9:"-%v-_ dan dipikul


yans oleh portar.,
:i:T"-:l:*
reaKsr Euopu vertikal v. Selanjurnya perrr_r".i,i"gg"-iii,r"r
aiiniit tarrwa
Pc + Pd = V. + Vb = p.

ul =v.("+Lb) -p.. !b.


u: =vb(a+tb) -pd. Lb.
2u: = (v" + vb)a + (V. + Vb)tb - {pc + pd)Lb pa.
=

148 soEid{o, 6r rrxa r


6.8

=3,"=P=;t='P. t-cots o, beuilai tetap.

Gb. 6.9c

Jatlt, garls pengaruh H berupa galis yang sejajar aldngan absis,


dengan oralinat tetaP = ,fr = rt cotq c.
IIal telsebut juga bisa aliperoleh sebagai berikut: ifika P bkelja
langsung, garis pengaruh E berbentuk segitigra denqan Puncal dl bawah
l,
4h orainat dt bavah c dan D ialah r+.
s beroralinat l-. til +
4n = :.n

Apabila P bekerja tidak Langsunqf garis Pengaruh H ililuluskan di antara


c dan D, sehingga teralapat garis lorus yang sejajar atengan absis sejauh
,, darapadanya.
fr.
caris pengaruh rbnen ali titik I pada kaki Ac, yaitu ul = x: - Hyr -
M9

di bawah titik 1 dengan ordinat fiktif


cotg o. Kenudian kita hubungkan C dar D.

PET,ENGXUNG TIGA SEI{iI r49


6.8

Gb. 5-9b
atau U! = Ub. \ r, - p3:22 - i92. \b - 2,15 - L,4 - 2,2 - 2,jS 6.

u-M!-z,'ls_rtt
h?2A
H. = E: + n = -I +1te = -11*; ur= a = ltet;
llc = .z! = - %e tm;
-H.

Md - V..a. - Hr.h - pr z, - \ sla2 =,7\+ 174 - I -


%= O,3o tn.
llf = -Eb.zr = -3Letmr !4. = Vb.a - Hb,h - p3 22= 6.45 - 2,75 - 4
=
-O,30 tm-

3 PoRaAL TRAPEZIT,M SIMETRTS DINC.I\N BEBAN TA.I TANGSUNG (Gb. 6.9c).


di.aras batok ArBr yans drletakkan atl atas tians
dan DDI pada portal ACSDB. pada suatu kedudukan beban p terja;i ctr
::!":-o*::jr
tekanan tiahg pc dan pd yang dipikul oleh portal, sehingqa ;imlcul
reaks_r tunpu vertikal v. dan vb. SelanjuLnya perlu diingat bahwa
Pc + Pd +
= Va Vb = P.

u3 =v"(a + tb) - pc. Lb-


!r! =vo(a+Lb) - pd. Lb.
2u: = (v" + vD)a + (v. + vb)Lb - (pc + pd)rrb = pa.

f48 soBr6ro, srarrxa r


6.8

ug = B-; E=-=rg=P. t cotg o, bernilai tetap.

I
- --!___ __- i

;raali, garis pengaruh H beruPa galis yang sejajar dengan absis,


dengan ordinat tetaP =
-= Z cotg 0.
Hal tersebut juga bisa tliPeroleh sebagai berikut: ;rika P bekelja
Iangsung, gar.ls pengaruh H berbentuk segitiga alengan puncak di ba!,rah
o--ag ialah
S berordinat;fr. ordinat di bawah C dan D
a. an =Z;,
Apabila P bekerja tidak farrg.rng, garis Pengaruh lt diluruskan di antara
C alan D, sehingga telalapat garis lurus yang sejajar dengan absis sejauh
z E darlpadanya.
Garis pengarljh rcmeD ali titik 1 pada kaki Ac, yaj.tu !r1 = ul - Eyr -
tU?
\y '7't' u9
c'aris pengaruh I bertr)uncal( di bawah titik 1 dengan ordinat fiktif
di bawah A kita hubungkan C dan D,
".1".". 1=
Yrh 3=.otg
o. Kemualian

PELENGKSNG TIGA SENDI r49


6,8

jaali oratinat fiktif itu


nenjadi nyata. Di bawah S otdinatnya terdapat
selrarohnya, yaitu L j = oratinat fl . Berartl llt
= o di baeah s.
Sekarang rnomen dt titik 2 sejauh xi darl A-
uz - u:' - Eh = (M:/h - ri)h.
Ordinat fiktif ri:/h di barah A, yaitu n: = x2lh dar atl bawah B
ialah
ni = l=-l, (t1dak tergar car). oralinat pengaruhtrya .i bawah
c, ialah
,3 = (eJ"i - a(r-uxz)
o"o = (i)rl =. #, u, baeah s nen1adl
"!
n: -t(n: - nlr =1. fr= ordinat H.
5:1:
LrLrx l.i?:r"h !l/t d1v."s
z qar.uruExan
semu-la berbcntuk segirlsa berpuncak di bawah
Erntala C dan D (dengan ordtrEt n: de-n n: di situ).
Terdapat juga M, = o ali bawah S.
juga iapat alijelaEkan secara grafik sbagai
]:i."*y
terdapat pada s, yaitu melalui titik lrctong , ."i.i" berikut. Jika p
datrEt diuraikan ke dafan komponelr pr yang berimpit rc i."-So,'i.
yang berinpit dengan DB, sehingga e-ecara fangs;g a."g"i coii.o
xed; toiporr.i ",
ito
diterifia oleh batang cA dan OA ianpa meniDbulkan rbmen -
Paala hakekatlya, tekanan tiang pc
= t ? diifibangi langsung oleh gaya
c-A dan cD, sedang p, = I p oleh DB atan
!:tang
DC = H-
DC. Gaya batang CD atau
Gaya batang CA henghasilkan va = pc
= le dan r. = v. cotg o = tp.i.

4 PERLI'ASAN COIITOII DI AIAS (Gb. 6.9d).


:a1:I AlBlyanS nemlkul beban dtjadikan balok gerber aengar atlra Eenati
p ber.ili di lnta:ra s, a". !.,-i."t"i.';i:;;;;*
i. 3*,1:._t.l311,
H, Mr ilan M2 tidak berubah. renuaian rmriai or,
ai Dawah uli-"S- berku_
i. dan
iiwarr Sr
lang menJadi berordinat rro1 ili
ili bai{ah- Br (";;.;:
bai{ah Ar aan a, tsecail i;;;i.
i;ili .-'
T

..'t'..

iij..i ,r-L-E
Gb. 6.9d
tI

t50 soanorc, '.-.


srEr&A r
6.8

Dl sini yang tergaribar hanya garis pehganrh tit2 at.u P dengan catatan
bahwa garis pengaruh M: beroldinat nol tlL bayah A alqn B, berpuncak dl
bawah titik 2 (smentara), yang kenudian dilulus*.n .ntara c alan D
sa.[E)ai di bawah St alan 52.

5 SEPERII CONToH 3, lETl8I TRAPEZIIT{ ICSDB BIDAX SIIErRIS, SENDI S


DI CD (TIDAX DI TffGAE .B). Ter.Iapat lagi:
TEIIGAH
Pc + Pa = Va + Vb = P.

ul=v.t"+tc)-Pc.kc.
M: = vD(a + lc) - Pd.hc.
2M: - v. .a + vb.b.
!,f
H=r, = i.v.. a+;vb. b.
P di atas A' v. = P, vD = o.
H=P.bi=P!cotgd.
P di atas B, rI = o, vb = P.

H - P.t*= P'tcots q.
Jika kita hendak menuliskan persaniaan garis pengaluh li secala analisa,
sealang x diukur dari A, hendaklah kiqa isikan v. = P, (l - xl/& da

n,- fi to-").+ d'] =*h ["-r-ul f], khusus: a =b, o" =* .

x=o,ns a-b r, nc =r;-.


Apabila garis ke!j. P Ealalui titik pototrs T antara garis AC dan BD,
di Dana-rnana rcnen Balia dngan 0,
sebab u : v = a : bi vr - Pc alab vb = Pd.

-- --.1- -- --------

Gb. 6.9e

PEIANGKUUG TIGA SEIDI r51


6.9

6.9 IEIA( GATIS PENCHUBUNG A! IIRINO


Kita anbil tltik A lebih tinggi alarilEil,a titil B. caris penghubung
AB hobeatuk Eudlut 0 dengan garis tlatar (cb. 6.10).
SepertL yang terilahulu, untuk sDentata seDilt S ttihilaltg*a.D dan tuD_
Puan sendi B (atau A jlSa boteh) dtgantl dengan roda.
,lika B itu roata, daka n! = Ern (positir *e a"f.O, jika ini. ada,
Kedudtan kita httuni v! dan vi ( "i.f,
- o; Ef,e - o), atan Betelah 1tu
M: (me]alut v: dan s: atau v;). =\
Gaya pelengkung E' bekerja nenuEut gatj.s niring IB (positlf jika ke
arah dalam) .
t4.=4*u;-oilnganU:=-H,f, (garj.s f ' .l- AB).
E' diuralkan ke tlalai komponen hendatar H = E, cos 0 ilan konponen

Gb. 6.10
vettikal. v - H-' sin O - E tS 0 (posltif ke atas). Terlihat fr _ f cos
0
se'lahg tt' ';fu, ,.u, H'f ' = Bf. Dengan denij<iarl terilapat ragt per-
ti -.Er =o, n = S seperti .luLu, H. =ir! + a; rtr = n.
-:*""
Hanya 6aja.Jala} f sekarang aliukur secara vertikal aLali S sampai garls
AB. l,lx = M"-- H'y' dergan y,J- AB, tetapi y,
= y cos O a".,-i-i']'"2.o", .
Jadi, M* =.u: -.Hy, seprti duLu 1a9i, asal y diuku! secara yertlkl O
ada iorer<ei p;d; v:;.;;I-Jil"r"
3*: :3.:.i ::rls.-...seka:Bne
yl *
= yi H ts 0 (saris ra n;urun ie arah a).
;. - Je _:!rv,"g-l-o"n
::::.:*.- secritng { = v:x - I{z - E(\)- densan
artl z iru jarak
vertlkal antara tltik berat Denar@aDs x datr tltlk tt jadi,
arau y - z + x tq 6. - z - y-.x tg O
vi:: - x!.2 - u,y - (I.te), daripada bebat iti antala A alan x
'- =
= vl" - xl' -- :f.lz + x = rs O) - E(l{!)"
= (v: - H tg 0)r. - (rr: + s)z - E(Mr)"
= v.x - E(uD)x - H!.2 (sebab H. = E: + H)
= l'11 - H.z (tanpa menggunakan v: dan E:, yaitu v. alan H! yang
suttah
L52 soDaoto, srarrxr r
6.9-10

selesai dan besaran z).


;Iika nelalui vh dan Hr, naka z itu jalak vertikaL antara X dan B.
Pandangan lain tentanE gaya vertil(al tanballan V = H t9 O.
caya H di A dan di B heDbentuk raodlet! sebesat E u jika u = beda tingsi
antata A alan B. Untuk nengi.Dbahgl-nya dip./rl,ukan kontra kopel yang
dihasifkan oleh gaya vertikaMi rA alan di B, sehingga VL =. Hu.
reralapat v = P- , an 0 (nilai uutli*nya) .

CARA 1AIN
Sendi S tj.dak dihitangkan, tlan A atau B tldak diganti dengan roala.
Ertro = o n.u. kselur.uhan (1)
Eu] = o *u. bagian As (2) l
Kedua persamaan itu menganilung V. ilao H. sgbagai anu yaDg akan dihitung.\
ApabiLa garis AB itu neDdatar, Fels.Eian (2) identik alehgan !,f: - gf =
tanpa adahya H:. "Cr\
, o\
aMt = o pada keseluruhan (3) \'
Zl,l. = o pada bagian BS (4)
lrenghasilkan vb tldn IID, kontrol v. + vo -Er,, Hr + HL + Ep, = o,
dengan persetujuan arah keDana dianggap posltif (ke kaian atair ke ki!i).
U* = Mi - E.z atau Irtr - Ul - nb, (sarE alengan hasil di atas). reuntung- S
an cara pert.]!E iaLah karena hanya neDerlukan satu persamaan alengan \ :l
satu anu saja, yaitu E, dan leblh mrdah tli alalan hitungai fireoetltukan :

6.I O IEIERAPA CONTOH

1 PEIENGKUNG SEBAGIAII LINGKARAN DENGAI.I O SEBAGAT TITIK TENGAT$,TA


DXNGAN .]ARI-JARI =r. SENDI S VirNrrXAr, DI ATAS O (Gb. 5.UA).
Titik p.ngka1 B.terletak sejauh BBt = t.i lebih tinggi darilEala A.
Jadi, oBl = ?.r dan g = AB, = l.r. Terdapat tg 0 - BB.
-=a = t dan f =:<.r.
Arrr
Beban nerata q di atas AS.
v; = (fr)rt r + ! r; = e,6 qr.
v!= |' qr.
u? =4.- \qr2 -trqr2 atau u! = vi. t'=1er2
u9
"=, =*. lqr-!qr-8. =Ho-
y=nsg6=lqr.
v. =vl + E ts O =%qr; vb = t qr.
Bagian kiri dengan < XOA = o.
z=rBina,x=r(L-cosq).
M* = v.x - \ qx2 - l.z = (%(r - cos a) - !:(1 - cos c)2 - ! sin olqr'?.
IELENGXUNG TIGA SENDI 153
6.r0

,reqqq ;rfFr: rrf, a llr .G: .' ,


E[ntpfl6dj:rEflSn JtrJau . c 'E; '
fi! '',, i6tir.,v_6iti t.!-
n..:).,
rlrr j6- -rd"o 1, . Ii e :jj ,

Lri

:! .: :

. i r.Jr,::!rrzf.t it._.,-

ai:-'

.1oTk,'r) ..9..r,.,i:i,ll

Gb- 6.Ua

,6ntrol: urtluk u. diisikan a =;yang nenghasilten l{r .- 9. ..;; :, r;,


Bagian kanar alsngatl < x o Et - a, z - r Etn:o _ I t;'x _ ]'r t r cosc

Mx = vbx - rrbz = ('ttt- cos o) -t(3iD a


jti)l sr'.

l9l. mo, sretrrr r


6,10

Jika kita I{, iaai. ( atau v;, -he-ntlaklah kita pa}ai


menggunak.rn
y=z-x tgO=r{51no - (1 - cos a)tg 0} untuk bagiaD kiri ttan
y = 2 + *. tg0-r{stnc- (t- coe o)tg o}untuk bagian kanan.
sekalang garis pengaruh E daD ttc, Nc, dan Qc di titik C yaDg letal<nya
ditentukan oleh < COA - B = 45".
calis pengarrrr H be4)uncak iU bawah A denEan o"dtt!*.r. iq ry'if -
,". \. \. = %, ordinat fiktttuy; di bairah A =
"<.2 =,a .
u.=ui - Hy. = (M:/y. -E) yc dnsa+ y" =2. -xc tsO - r
\ \/V - tL - \\/rt\\. r
Ac"=A:,+ntsq=9!,+\a.
Nc =Q:v sin B +H cos B={4, tS I +.(I +htg B)H} cos B
= 19o + ttt) cos B. .e.bab tg B - cotg B = I.
Q =9." "o" B -EstI 6 - (A:" - tH) sin B, bernilai noI paila cabang
BS. Ini juga dapat auengelti. Selarna p ada di kanaD S, leaksl peletak-
an bekelja nenurut galls AS yang sejajar dengan garis singgung di C
atau I penatrpang C, shingga tidak ada kotrponen yang sejajar alengan
penarpang C ini, brarti tidak .ata g.ya lintang.
Pada ununnya, jika g itu sualut antara garis slng$rng dan galis alatar,
rEka(jika garis AB lEninggi ke aLah B) :
N. = (Q-.+ H tg 0) sins+Hcosq=go sin o + H (tg d sin c + cos u)
Qo = (Ooo+ E tg O) cos c - E sln o = goo cos a++ E(tg 0 cos (r - sin c).

2 poRTArJ DEN@N saru rnnc *orrr", r,oil*u"e MTRING KE DAr,Al{


(cb. 6.rlb). "*c
cD=2CS=b=12n.
Ac-h1 = 3u.

Beban penuh rnefaga.qbi

PET,EICIC'I.6 TICI SEIDI 155


6.10

6.5.1Lb
5.lfb

v=Eteo -+3=o,rrr.
v. -v: -v=4,s- o.72 = A,oa t.
vb = v; + v = j,2 + o,72 = 7,g2 r.
ur = v.x - tqx2 - a. hr - 4,og x - tx2 - 6,4g.
gx - d lq,/dx = 4,Oa - x.
9xo = oi xo = 4,oB n, v. - S xo.
ui- = lq xj - u. rr. = t. t. n,oe, - 6,4g 16,6464
= tr, rra - -6,4ab.
l'ld - v.b - tq u2 - n" hi
= - 29,52 tm.
j-":. - Hbh2 = - t7,s2.2 + 2,16.1, = -2s,52 t^.
:-t::-
Garrs.pengaruh1o.= .lrt.r"'
H be4)ucak di baeah S itengaa ordinlt:= tlA
= 6.4/50 - o,4a. 0, - A/Zl /l,t
Garis pengarrrh M berordinat no1 ili bawah c nnurut
rlnu6
5 :, {/v. - tt) i" aensan y. = hr + *. tg O, i." rilZv.-iirp"rr"or ai
bawal E-
Sekaiang garis pengaruh Mf ali tltik F gejarrr
M, = M? - sv, =- ruizv. - ril ,-. c ill kanan B,
sitana'p reiiiri
selaDa P berdiri ai iiri
di kil.i r,
F_ ;',r
iAx. ra! = _ ,f ... .Iadi oldinat u:,/y dl
bai,rah B' = -clyt
bawah -c/yr dan di bawah F=
dar, ali * cl c/Nlr ,
F = -if +
Pada kedudukan p sejauh x > c ati ka.lran "f".Zr.
B',l't= v! (l + c1 - _*.(r.+c, n,.
Dengan nensisikan x = o, rerdapat
crehgan x =^c kira proleh ragr
rasi _c fi/y, = i"raii.i'griir uilit
" . Inl u.r,
pengaruh X?
-e rtrcr/xy.
1i,+c)7rv-. r"r r.r"iii-".r,]i--.._,
betarti
berarti- sar:i -
cabang galis
cab{rn.r
r/yl d]. xanrn F lELalui titil B" (berordin t rfttfe noi ai
156 soEro.o, stlrrxr r
6.10

situ) . Jika P berdiri di D, kita isikan x = a.


Untuk lengkapnya perlu diingat bahwa yf - h2 + a tg 0 ='Z + t c.
3 PORTAL DENGAN TIANC VER:TIXAI, TAK SAI.IA PANJANGNYA (Gb. 6.11C)
AC= hr = 4 m; = gp=h2 - 6D, cD= 4 = lOrn- 2 CS
tg0 = (h2 - })r)/1, - 0,2r f - tt (h, + hr1 = 5..
Beban Pr = P veltikal nelalrd E sejaEr a -3 mdari c.
Pz = o,5 p mendatar ke luar DeIalUi F sejauh hl di bar,,ah D.
Ui-rtu} sernentara sendi s ili hapus, B diganti deigan roda jadi, H". =
-Pu - - o,5 P yang garis kerjanya kebetulan berinPit alerlgan Pz .
'

v: = 0,7 pr = o,? p, vi = o,3 P.


M: =v:. Lr -H:. h1 - P1 -Es=(o,?.s+0,s.4-1.2)P=3,sP(ttn)'
H = Mso,/f = o,? t; H rg 0 = o,I4 p.
v. =v: - E ts O = ( o,7 -o.14)P- 0,56 P, Ea =llo + H =+ 0,2 P.
vb = (0,3 + 0,I4)P = O,44 P, Bb = + 0,7 P.
Tergalt$ar Juga diagra! kutub O 12 dan poligon batang atau gari6 tekan-
nya (selalui S).

----
I
j

oc. e.ric

4 SEPERTI COI{TOE PIDA PAS}I 5.6.I, (Gb. 5.9a) 1ETAPI EATANG AYI]NNYA
DIPERPEN;DNG SA}IPAI BERPOMNGA}T PADA SENDI 1 DA}I R (Gb. 6.11d) dan
milillg lnenuru! sudu! o = arc tg % terhadap garis nendatat.
Selanjutnya ditentukan .eB = BC - CD = 2 BS = 2a, jadi, h = 4 a, LR = !

IELENGKUNG TIGA SENDI t57


6.t0

A(

L-
cb.6.Ird

Terlihat seolah-olah aala portal tiga Bendi, tetaPl yang tiang[ya tialak
trlenahan noneD.
Beban nerata 3 q a di atas AS.
A = gaya batang a].un LA, B - batang ayun I8, dan struanye.

u, =+ 3 qa= 2!6 qa; v, = !ea.

158 soErorc, srarr(^ I


6.10
t"
M! = v,.2. = \qa2i fr - 47rr = ,15 qa. v. F=tv4 - 15H ts 0.
t*.ea.j.
= l'\al - \. ';. . ?)qe r , -qj.; J.rL.:. ...
A * va /tn lt -,t% . ,V qL = 7fu4i.1 . .: : iJ..'F.r.{ :jr3.l!,1

vb = Lv, +la tg 6 = ttl" * %) qa=?."qa-.-= r;._:,:i> , _.,,

B = vblsin O * '*,d".i :i .i;r'r:i r. ' i l

vc = tv! +lEts0 = t4+ % ) qa= %qa.


c=VclsinO=f6sa.
vu = (k - l"t * = - 3fi*.
9 - - 'fu la (ke bawah terhadap balok) .

Bidang gaga lintang:


9. = v. - + r%qa.
9r. -v. - 2qa=t4qa.
0u = 9lr. + vo - +'!6 qa.
Od - Q., = - va = + % qa.
Qor =Q., -v. -- 9r.qa = Q".

Biilang @ren
Ki.ta ganibarkan bitl,ang men pada balok AB, BC, dan CD yang seolah-olah
terpisah satu sara lain.
uc =vd.2a= - !.qa2 -- !6ea'.
Kita ta}lu !46 = o, Jadi galis penutup bidang nohen pada lapangan Bc dapat
ditarik. sesudah itu diblrat pula garis penutupnya di bentang IrB.
Itltunqan gaya batang attrn &enu4t cala rasuk gerber ial.ah seb;gai
berikut:
", 1. a+B. ta = 3 S. f =21 s, "'
r1,
Eu" = (1)

EM*= o; 2,.'\ ^* a fta=:qa. \a='\q.a2 l2l


3r,+B-il.qa(1) e.='h.s.
t+s-ty.2,eal2l E = -5a. 9la .
Juga alapat men$lraikan gEya A ke alialall koEponen vertikal Va daJI
kita
korponen rlnalata! g. = V. cotg o = I v.. Secarr aJlalogi Eb = *vb-
Renqtlian alengan EU, = e 6"r, EMB = o terdapat vr alan vb, alan A =
.B,,
;fu= +vt; B zvb.
E ur, =
"
dan >:l{s = o, kl.ta nendapatkan gaya c dan D, dan seterusnya.

PET,EiGri'IG IICA SEIDI .,, lls :


't:'
6.t 0

darl ,artarur,
E - No,/h ilengdr arls r.nu,e!i' t/r8(j*.di . .
orilh.t luDcak
Eelblituk elpertt rEth balot ro a{fetqf* .-rl td!..Jttrrtt .t sL
dan R.
A -vrl2 srn t-Ii i.i.f:$ffi 1u'
i - ".rL-,
"'t'
- , p, s J + ,,'
ordlnat vr dl bavah L - r aq nol df baylh R, oEq#tF ?5 d+llirdr s t
%.'% - t.-

.. cr,.j'.. .! 1.

., .:rr >. . L.

, i.5 l; r.", r '"; - ji!.-ji ir:tll

' 160 36e, sl,frn r


7.1

GANTT'NGAN DAN
SOKONGAN

7.I
'IiAXSUD
Ban$Dan ini diadakan pada bafok beJsndi, . Plengkung atau portal 3i
atas eenali dan roala, uDtuk lengurangi @$ akib"t pembebanan. iladt;
bangunan itu bekerja seb.gai IFnguat dan diselqDggrrskan suPaya tiilak
merrerina mohen, haDya gaya notrnal rurni. Berhubung dengan itu sehua
anggotrnya dihubungkar satu sana lain dengan sendi' sehingga roeobentuL
pollgon batang pada gaya yang dihasilkan oleh bangunan penguat itu'
Bangtnan dasarnya (balok atau Pelengkug) yang diletakkan Paala sendi
alan roda itu' sualiah stabil. setelah dibaDtu dengan pengnrat, seluruh
susunan menjatli statjs ta] tetterrxu. untuk menjadikan statis teitentu
lagi, bangNnan dasar.nya harus dibeli sendj s, yang roenghasilkan Pet-
sanaan !!s = o. Jadi. aPabila penguat ditiadakan, bangunan tLasar
nenjadi lalil.
Di bawah inj. di ga barkan beberaPa jenis pokok (Gb. 7.1).

o
6.7.r
161.
7 .1-2

Sefalu dapat kita lihat tinbulny. gay+ I dlsertai gaya


s = H sec c. yans akan kita utandkitr di .f"i i.f"rr-9.y"-n. T = i tq o ctan
(a2), dan (c) terlilrat gaya H.dan s ito U..rfi"ii#li]] n.jJ g"r,b",
,(aI),.
DelnuDung denqan itu banounan bengnrat dlnaxaf a..,
hana serupa trapesium itu aapai iliperluas d."g;, dntdgfB.t Ba tuk seder_
;;;J;;;
!]*g p""ss"nt,-san,
diagram
sehingga teriiai porison i;.""g u.J"'"Ji.p"u.
kutub dengah lengan kutubnya u dan j a.i_:"ri-"v.--JJi.]-", 'a.rrg"r,
gaya_s. Kita akan nenperoJ.eh Tr H(tg dr tg 6r"r) I
pasal 7.4) = - -n^ig'o(f r"t
ban$han seperti iru .lapat .tiserengsarakan sebasai
:l"1rT_!::I:*
.naDe-.. Banguhal nenulut garnbar (b1) dan (b2) nenghaiitJ<an gaya
S yang !nekari, alatr oleh karena itu disebut II atan
;;;;.,
Beranalogi d6n9an pelistiwa di atas, bangunan sep;ltl"t.;
""&""ga" ini loi.i'arp.r_
-luas sehingga berbentuk Flenqkrng atau kabet terbatik.
Ii == **
M,l
akibat bebah, j ika sehdi S dan gantungan,/EokoDgan hapus.
momen lang ditLinbulkan oleh gantungan,/soX""g.rr' (a"r,;;
tiangnya. p;i.ant"ra"r,
Tsrdapat lla = X: + !r,: .
Gaya tiang l! bekerja ke ataa terlBaliap balok, jaili
neDlsbulka! noEen
q = -rr( = -Hx t9 o = -Ey. paata titix ai-antara ii.rrg, = -r"
-Ha tgd- -Hh, ja6iy=htetaP. ",1
=
Ms=X:-rft=o.
}
tl = E- seperti rutrus pada pelengkung tiga sendi.

EEIA(H|R Dt ANTARA ItTtf IUrirpU icb. 7.2) ---'---""'^


l?_ fglllo_H BANGUNAN JENts (a t), rErApt GANTUNGA NyA

LR = L, a = kr; b =fur; r, = o;1X. Beban merata sebesar !qt tti atas Ls.
Maka, L= Zql.r R=kqx.
u3=LR = ?s qt2.

Z st.
.M:
r = H ts s = % s!, yans henpensaruhi jalannya gaya
lintang 9x. ". ;= ;=
pada x < b aliukur dari t, teralapat rA, = d - q =
%eta * *l - Ls(a + x)'? -|qrx.
t{ aux. t..aap"t dt titik sejauh tr [ > (a+b] dar.i L, jadi ati kanan C.
t{! max. = \e tl tt'. - kn' , yang oleh adanya gantrrngan dikurangi

162 soErcito, srarrxt r


7 .2-3

.renean Eh - u! = lo srf, ,i$jogs" D6nJ.nt hanya tfi _


lt s*-
k n'".
ui.r -f,9-R(a+b) -n1r=-
];*2.
,raili , bidang r@len akibat ganr.q& seUarhun
aengan tlapeslutn ICr Dl B .

qUt

7.3 BANOUNA JEtfiS (b2)


Bentang balok LR - X, turpuan A iLn B ttdak aaDa tlngginya (Gb. 7.3).
J,R = !i L = I{) - . r
l;t, tg o = *. UntEk x < a relatapat ui - - rr -
d+ CD tetdapat rrl - - Ta = - aa tg o = - Ith.
lll-, ""t"L bagian
(lihat trapesi&r IJt cl Dr Rr). Jaati,- bidang men at iUat q"y;
berbentuk sebangNn ilengan trapeslu! itu. paala contoh ini, h "ob.rg..,
= e tg o =
z.l;t=!*r
,r-1"'rr""*r." 4-i;str, =S=:?rr, , = $=fer, aa"

crx!0rcaN D! Sor(Otrcllr 153


7.34

rernyata panjans kari cr A dan Dr B itu tiilat heultr)engalrhi


::::-:)*y...begitu
nltungan, juga panjang bentairg sot<onganr jatll, berlainan
bangunan pada gaDbar 7.2. alengan

(,D. /.1

7.a GAI{?UNGAN DENGAN IAN6 ilttvlx r*. ,.nt


o:l:*- r* = r, sedans bentane eentunEsn tB ,
:::::r:.
uarrs vertikal yahs di:ari"k ner"rui-titr* LR.
dan_ Rr beraharosi atengan pasar
i-a;;,";;.g gantunsan
:l_:::1I ", L, R,. Batanc dahtungan A123 ...8
Eerhadap garis ?.3). oliunat y dtukur
Lrrbentuk
-ilr,t"ii,;:;;iii"iffl:T.i:ff:ljTs.="u::T:ifg:fl
batang paata gaya-.,eitikat
*".,ii r-ai.o pol.iqon

Tr
la
Ul'aiAI - rurll.

Gaagt F|galn Xr /rr


cb. 7.4

164 soxu6qq. sralIxa 1


7-4
DenSa: denikian, Inollen alibat gaatungan iatah M:l _ _ Ey. Teralapat 1a9i
H=fdanM,=M:_Hy:

ii,i!'"T.Il*i"l;"'ili:lTilI}'
r:::;ii' ::i::: l$i:l"f:**,.#fr*:$,:, ", "mh.i*
F,*:=*=,, _,y? u.*. _*=+
I a .-2
'"
."*;
^tsa=J
dts'- / (u=Ju:< = _e 1i,, ."t"p.
Tk = H(tg ok - tg^ox.r
) = -H6t9 a = r.9, a"a"r.
u,=u!-ny= (;-
L- -

"),.
ordlj.bat pengaruh ,-.t"r, s.
;;:;ffiT,ffJ ili * :J;l:";fu .:.n.I.:l:l**
p
=

- r luga, tetapi gatis


t pengaruh H harus ililuruskan
yang nengapit sendi S. ali antara tia.g
Sebab ber bekerja tldak ranssuns
paaa barokl ."."pi-uii
,iffi"iT?"-f.'*:"I?
tiang pirrantaiaan badok
mel intans ,.r,g .';i1J***-J"r:-'. :*p:tdan lantaidensan
lalu
Jaka bentuk kabel terbarik
rintasnya.
,*"".t*o"t
riiift :i:i{i"::T;:tr.Hti:;;krlh,:ilril"xH}:}#ily
=.jd*:t#i
;**:*:rf*,.ig' :* :#:,iti;ri:i"*r:
3'::::,:"1*l;:.iri{'+rtrfrT.ffli'1T:d#";:i";:"Hir}:.
s diapit oreh a-i +rane ril.'i. a.il,E;"i;i"g::r:; ;ti;.,#Hf "--".
;:H,

Gb. 7.4a

GIiTTUNGN DAN SO(O{GrX


155
7 .4-5

bangunan"beton be;tu1aDg ilan diaebut bangrfan pele[gtirng alengan


penguat (jadi urutah terbalik). Oletr karena p"i.rrgt-g ito fifo, balok
fr.ro"
dihitung sebagai nenahan nomen, di sarping gayi DoEDal x = E sec a.
U, = lt? - Ey dtbagi-bagi kepada b.lok atan IretaottdErg nenu.rut:
M* 6a1ok: tlx pelengklmg = E1D : Elr cos o sedalrg xr balok +
ttr pef.
E1-
.rada, Mx balok =
q=Et co;; Mr = uu,.

Mx pelengkung-= (1 - lr) u*, biIa. dikoDbiha3ika aengaE N nenjaatl


pelsoalan N eksentris.

7.5 PORIAI DENGAN GANTUNGAN

:elaS1]..: fntohdikita
Pada titik-X
arlt l-l portal slJnetrts dedgan
atas ka.ki LA sejauh x dari ! ian
kakl niling (Gb. 7.5a).
* V, al Ln
:::i'l:: Ii .-kakl 1.=--ttty'
.-fJportal + x ts a) = -rrv. Di sinr"t"s"g.-is
uesarinl ai
ur<ur antala dan kaj<i gantungan (secara vertikal). Di tltik
Pada batang AB terdapat tt| = -Hz + Ta = -g(, - a tg o)
= _fi1,
(Jadt, y - h tetap). Terdapat rasi H 9.
u,=MX-ny. = h

a
iT
I
,T
\.

,rl ft
>.H

cb.7.5a
selarang sifat y berlainan atengan banguDan jenis gaebar 7.3. Bntuk
gantungan alapat diperluas tnnjadi po]igon
bitang iteertai iiaig- v.rg
banyak (cb. 7.5b), H - ;1 aan u, - M: - Hy, seperti di atas.
Pada garnbar (c) tiang penggantung yaag terluar alipasang otrdatar.
llenurut diagram gaya terdapat:
T=Ittga; Sr =Ilsecc.
s.=
' T,.=Htg
sln p srn
a-
B

s' - -l- t9 o zo
tsB = , rsB= ".
"r'
1,56 soErcNo, srErxa r
7.5

K=H-s,=n /r - 19\
\ ,r/
Di titik xr pada batang rf d.ogra < r teldapat
\

6.7.5b

Gb. 7,5c
MIi = -H'z - Xz2 + rtx|l = -li( + 22 - xt tg a) = _Eyr. .
Besaran yr di.utu! sarpal prpanjangan qalis C,E., yaltu garis
Titik x2 aengan.bsis a, < x, < al + a2r Bt E2.
Mlz - -E'z - xz2 + Tx, I -gy,' d"ng.r, lr6ngukur y- aa.Dpai gEl.s
Untuk titik dl lntala D dan E didapatkan, -' ClEt .
Yi. - -tt'. - l(zz + T(a, + a2) = -lIh.
M!
Terdapat lagi H =
;:.
!,!, = u:.-.ly ttengan Enq.*lrr y Eenlrrut petunjuk aU atas. sekararg
semua titik pada kaki poltat (IJ A atau R B). Iltik itl barrah
E (atau F)
tetinggt y da!:i rJR! M, = -u'y - -xy (-;%).
Tttik 6ejauh y,dL atas E(F): \'l'
M' = -H,(zr + y') - Ky' - *(,,.
* * v, ** v, -,.*J -
-H(zo + y') - -gy dan y dlutur dari i, {atau rr),
GATtIUTGTII DAN S*O..OII 157
8.1

PERATIHAN ATAU
PEKERJAAN
'ITAYA

8.I ARTI

Peralihan telpat yang tak terhingga kecilDya yang terciptalan atau


terbayangkan oteh pikiran kita disebut pe'',liban nEga (;irtual) dan
pekeljaan yang dilalukan oleh suatu gaya dalah hal ini dina.eai peker_
jaan rrEga. Aatakalanya cara dengan menggutakan hukum peralihan
Ais_
d-acereDt) haya itu lebih mualah daripada dengan pers-anaan keseinbangan.

8.2 HUXUM PERALIHAN ATAU PEXERJAAN


'trAYA
Kita.menpelajali,beberapa gaya yang kongkuren serta koplanar sepeltl
terlihat pada cb. 8.1. pada titik _trmggal I kita berik-a}l peralti.ran
tehpat haya ds ke arah s. Gaya pt( henJatankan pekerJaan maya se!,esar
l"-d." !"" \. Jumlah pekerjaan r-iya yanq ilijal;nkan oleh slnua gaya,
ialah U = EPr ds cos ak = ds Epk cos o!. = R.als, jika R. ialah r.oE_
ponen resuLtan gaya ke arah s. r
Jika titlk A dalam keaalaan seinbang, R. = O atan U - O juga.
DAIIIJ! Di alalam susunan gaya yang berada dalam keseimbinlan,
JumJah
lrelerjaan Eaga yang dtijalankan oleh senra gaya befillrt ;oI:

Gb. 8.I Eihet Juga genbar 7.1

8.3 GAYA Al(flF DAN GAYA pAStI (cb. s.2)


Benda bertitik A terletak pada bidang melengkung tanpa pergesekan
dan
belada alalan keattaan seimbang, sedang padanya leter5i l-eUeiapa gaya
a.ktif, yaitu beratnya sendiii c dan bebetapa gaya tirar e. cala ieaksi

f6a
8.3-4
N bekelja .l- bidang 16L& -ilan oreh katena tak ada pergeEekan, metupakan
gaya ]raBjf. Peralihan By..lEnya dapat dilakukah menurut garis singgung
pada bidEnq Ietak, jeiE &Dqa! bgitu N tidak nelrjalankan pekerjaan.
xaretrai susunan gaya itu tlala[ keaalaah seiDbalrg, jubfah pekerjaar maya
saDa dengan O. yang berarti Juga Juld.ah pekerjaan gaya aktif saja gang
berrilaj noJ. BerdaBai kepada perluasan dalil atau hukun mengenai ju.m-
lah pekerjaan haya itu pad,a su6unan sei$bang, kita dapat henghitung
beberapa soal tanpa ltengguoakal persahaan keseirnbangan (tetaPi belda-
sar kepaala keaalaan seilbang) .

Gb. 8.2 "Lihats Ju9.'g$ar 7'1

8.,t BEBETAPA CONTOH

1 TEGANGAN TArJI (Gb. a.3a). txra benda a alan B ter.letak Pada dua bidsng
ldring yang dihubungkan satu sama fain dengan tali yang nelalui katlof;
pelgesek.rn tidal ada sama sekali. Susunan ada di dalan kseirbangan.

6. 8.3a

6aya aktif tserdlirl atas berat sendiri benda G. dan cb, alan tegangan
tali s. Reaksi N. alan Nh aalalah gaya pasif. Peralihan naya ds diada-
kan (pada I ke atas, B Ee bawah). Pekerjaan maya yang dijalankan oleh
6 saling nenghapuskan, tin99a1 yang dijalankan oleh ca dan Gb yang
kita pelajarl.
Pada;;Iu;uh susunan be!1aku -G. als sin o + Gb als sin B = o (1)
BedaLa terEenaliri:
A -G. als sin o + S als =o t2t
Benala te*endiri:
B Gb ds 6in B - s ds (3)
Grsin(t=Gbsj.n6=s.
PERAIIIIIN ITAI' PEXER'IIN I'AYT 169
8.4

LErrK PADA BAraK PADA DuA rlJ}tpt,lll (b. g.3b). Beban p


tilatryory
?.-
bekelja selauh a alari tu@ral A, yrng raatstDya akan ve!_
di.ganti .tensan saya .xtir e yros b;ft""j" ;*;, di.hitung.
Iypl:l aq'xan
;;;*,
Daya padr ulurs r 86ra,h ds I.. baveh.
^rEa -peraJ.ihan
DerEutar. sualut Eebeaar dd renqetitiDgi Utlk surnbu barok
ds--_l,do dan titik pgang p tuhDr sejadt bd0, s ."U"g.f-p;"allirnn".
-Al d0 + Pbd+ -ci A=pb,/L. =-;;
=U

l^
cb. 8.3b

3 I4ENGITITUNG !,o}IEN PADA TAI.IPANG x (Gb. 8.3c)


P -bekorja sejauh a > x dari A, kita llengada.karl
kart putaran sudut naya hemrrut alah putiran sendi di x dan neiber.i_
d0=d6r+d0.. u, i*rrab'"li."I
BoBi = (1 - *iao; x x'=f, fl - x) dC. ritik pegans p naik sejauh
b
,;3;;*"*' = (t-x) . f,tr - "lao = fr ao.
EU = o.
lrx dO - P. paO = o, r.r* - e x 1 -ax1.
f
Garis AoX' Bo juga helukiskatr ga.ris pengaruh l,lx.

Glr.8.3c

4 GAYA TINTEIIG
Kita anbif galra Lintanq di titik I sejauh xr < a dari
balok di situ dar kita bel.i desa A. Kita belah
ujuns rerarra-.*.il; ;:;ij";;:i""5l'"I:*'i, "ffTil S:"ff*T
tur,'r sejauh (t - x,) do. caya rlntans
lihkah keDbali keadjan. iaiti bel<, vi.i *"riii'ulilj;# ;.."_
*e atas di uJuns bela}rin Jdri
.lan ulunq ber;han *,,,::j"-1:-tfl,9i
an. ,rtDI DI SINI pEkE&rAIN.ylNG Dr_
JIIIANKAN ITU tyEGA?rF-
L70 soE oro, sr rrxa r
8.4

l o o
0,
a?o
lar
{'-'G -------6-
A
B8-
#
,q

@
lat
B

Gb 8.3d
Tl.t1k c sebagal pcqengan P tu&r aejailh bilo;'sealah dengan P, jadi P
.bekerja po6Ltlf, Keuudian = o.
-Qrxr d0 - 9r(l - xr)dQ + =U
PLrd{ -6
-Or! + Pb = o, Qr = *= *".
Ser(arang kita tinjau tj.tik 2 sejauh x2 > a ala.ri A, Terlihat titil C
sekaraflg Ilaik, yaitu sejeuh a dO, bellawanan dengEn alah P, sehlngga
P bkerje negatif.
-Q2xtdo - Q2(l - x2)d$ - PadO =o
^z2 =--i-:-
I -E-'

5 BAIOK. GERBBR(Gb. 8.3e)


Untuk meltghitung reaksi B uq)ananya, trq)uan B kita haPuskan dan
kita kerjakan gaya vertilral B ai Eitu Gaya aktif). Keuutllan kita
rnengatlalan peialthar aya Eejauh 6b ke bareah pada titik B. sunbu balok
akan berbentuk sepertL tetlikis (li bawalrrya.

cb.8.3e
t, -
6o - E-r'E o, .

or-f or; Eu = o.

PENN,IdIIT XIAI' PIIIII'IN TIATI \7t


a.1

-B6b+P6D=o.
-, E+ +P
11 , jadi " =,. illti=:} = ,;"(, - fr).
Sedang dulu terdapat :

B= vr + P (f + 1; ) aenVan u, = dalan galis pengarulDya dilukiskan


oleh gaiis A"si s9. "

6 BAIoK GERBER DBTGAN BEBERAP} BEBAN (Gb. 6.3f)


Di sini kita juga menghj.tung reaksi ttnllpu B. seperti ati atas kita
nEngadakan peraliba|l uraya 6o ke bawah pada titik B.
.Jb = lr or'
iFE
('r+xr),
^DI -- -i-=-
w
-r + "l
u I;

6pz =
fI 6r; dp: - o; Eu = o.

-B 6b + Pr 6pr + P: 6pu + P3 6p! = o.


lr (r,, + x.)
-f,r+cr''1
-B-+D
lr *cr -tYzT;=o'
--__i____-]_ E _,

g= r,.
(1,
I!r*r) .* n-,Lz ([r + c.)
fz -=",
x, (r+t')+P,i(r-+).

Gb.8,3f

Untuk irenghituDg r.r1 di tirik i sejauh a alali A atan b dari B (cb. a.3g),
kita Dengadakan sendi tli situ alan nenutarnya secara may:r ke bawah
(berlawanan alengan arah kelja ur, jika ini posttif), yiitu se5auh

I72 soE{oro, srarrt(A r


8.4-5

sejauh z = o * f '
,:;,:";""::.,::T :'+"'-''*'""
li sr naik sfg
".r* (3f).
sen u.n ritj.k pegans,,
f,
Eu = o; -Mrdo - pr:la at$ll,r - p2cla x,2d.O/j,J,2 o.
=
,, = -[X,L- ,,eJ (iJ .l =o . ro nesatlr).

Gb. 8.39

8.5 PERALIHAN AYA PADA IODA


Kita ar0ri1 pelengkung tiga senili belbentuk AsB (cb. g.4).
digantl dengan roda, kenuallan oengge6erka!! naya nnalatar ke Tumpuan B
se jauh. ds BB1. Jika batang ss aii.p"sr.i ;;;i ;;;;:";-#;':, alab luar
:
belalih sejajar dengan dlrinya senatiri, sehingga s -a""g",
:"i"f, ai.-i,
ssr saDa dan sejajar dengan BBi = ds. U"t"X ...uf ,i". r..""a"j.;
tang As ditingkarkan dengah tiiik pusat A atan batang *_
-aifi"ek"rx.,
,, s,

Gb. 8.4

?ERATIIIIN AIAU IE(ER.'TiN T'AYA t73


:8.5

dengah.titik pusat Br. Kedua busur lingkaran berpotongan di tittk


sebagai kedualulan baru titik s_ Oteh kareni peralihan naya ini tak S,
terhingga kecilnya, kedua busu! tadi boleh digaatt ifenga; garis sing_
gNngrya, sehingga S S, .! S A dan SrS' ! SlBr atau Sa.
Oengan legitu
sS' sr berbentuk segitiga sebagai Ziagtan' yiratitfrn yaag ieouatan
oapat ctigarnbar tersendiri alengan s'kala yang besar.
ssr = BBr = ds = s'c (tg A + ts B), s,c = ss, cos A 6s,. -
fni merupakan pera.lihan vertikal titik S.
t;-#ET
Jadi, 6sv = SS, cos A = 6s cos A, jika ds = peralihan titik s.
Sc = 6.r, = 6s sin A, berartl peralihan s te iratr nenalatar.

Sekarang atengan Jr{rtaran sudut,


Kita menalik galis vertikal nelalui titik B (jaali teqraklurus paala arah
::::?:::"' roda B) dan mernPerpanjans saris rs, hinssa keaua ;.'i" i;;
DerPotongan di titik 0, I'ulis1ah OS
= r yang berputa! sudut sejauh
LsoS, = dy.
Ssr=bdA=rdy.
SS1 = als = SS' sin A + S'C tg B = SSr (sin A + cos A tg B).
als = rd1. (sin a + 66s 1 gg 91 (1)
Garis OB berputar sejauh d0,
BB1 =ds=oBd{ =z dO.
2=oB=SS2 (tgA+tgB) = !.cos A(tga+tgB) = !(sin A + cosAtgB).
ils = rdo. (sln A + cos A rq B) (2)
(1) = (2), d"y = dO.
Jadi, OS dan OB menjalani putaran sualut dO yang sana. Ini juga berlaku
tmtul< garlE OD yang sebarang. DDr = ds. oo'Ioo (seaang taai
sS'I os) dan DrD' I BS (sepe)ti's.s); oo, = 6a = oO aC.
9dv = od cos D = OD cos D.dO = x. d0 (peralihai D yang veltikal).
!ar,-.= pada D = oD sin D.dO - y. dO (pelalihan o i,-i.."i"i.ij
66-sin .
Jaali, unutmya 6v = x dO dan 6r, = y d0 tx aan y roorainat ie,_
hadap o). Jika D iru (atau s) titii pelans beban p-v-s
d.;"i iirr.r_
u".l"r konponen p, dan ph, maka up = p, 6, * i"Oi a.is.rri""_
Ii.I:
perhltungk.rn arah dv terhadap pv dan 6 h_ terhadap p.r"p-6" positif
lrka ov searah denqan P.. dan seterusnya. ,Itka Hb djaiggap positif
(bekerja ke arah dalan), haka pekerjaan yang atlatuXan-s-eb-esar
-Hb ds = -Hb z d0,
= o, -rib. z + E pv -x +:ph.y - o.
=U
Sebetulnya ini juga boleh ditafsirkan sebagai E noneh terhailap O
(di sini putalan notnen ke kiri aiansgap positiT). ,""g." i;ifu"r, = o
teralapat, tetapi hanya sebagai alibat gaya leban di bigian si "o
kanan sendi). iU"gi.r,
-
Io_ Err,t
jika E ph belaiah ,(e .luar itu positjf (di
basaall sB). Iuntuk
5iY9r.l_:. menghitung akibet beban ai bagian kiri (sA),
pu-an- A yang serentara dijadikan roda. Kita tt]r
neDarik garis vertiial
melalui A dan netnperpanJang garis Bs sanpal kedua giris itr,
:::**"T:i di titik o', misarnvai 5u = o; -u.z * f n,.* * Ei." ".ii"g =
::::j pl." terhadap 0' = o, dl_sini putaran -ke
xanaa rtu positir, ".
nenghasllkan H. dan Hb = Hi - Eph dehgan Ep* positir te aiJ-iuar
(dr bagtan SA). Kemudian kedua ha;iI untul H."ttan Hb itu dijurla]*an.
CAIATAN. Mengganti t uq>uan sendi dehgan roda itu diraksualkan supaya

174 SoE[ONot srrtt(a r


8.5-6

dapat beniberikan peraLj.}Iarr tenpat paalany. (hanya Becara naya saja) alan
biasanya ke ala} yang berlawanan alengan gaya E yang belsahgkutan.

8.6 PORTAL TIDAI( SlliiEIRlS (6. s.s)


I AKIBAT BEBAN DI BAGIAN T'IRI ATAU SA, YAITU GAYE PT (IGNDAIrAR XB I,UAR) '
Tu.npuanA diganti dengan toala, kemuttian kita nenalik-gall5 veltika1
nelalui A yang tie@tong 9ra!1s BS dl titik Or, putaraD naia d0 ke 1uar.

1.1.+L

Gb. 8.5
o.e=2.=5&.
-yr=zr-o.=ff-or.
-(Iia)tzl dO + Pr y1 d0 = o.
-(8.)rzr + P1y1 = o (EU terhadap Or = o).
(n.), = r.G - = e,{r - u,S.
+= +)
(Ir!)r - (H.)r - Pr = -Prur S, *. ,o"r.
DisesuaLkan tlengan cara biasa, turpuan B diganti ilengan roda.
(v;)r = -pr p -rrrrt.
tr.r3r, = -p.u,
? Hr = (Hb)r = + =

2 IXIBAT BEBAN PADA BAGIAN SB, YAIIU GIYA F2 (VEBrIKA' ) .


$r!E)u.n B digantL tlengan roila.
o^s-z-=Il.
-(tlb)222 d0 + P2, x, al4 - o.

EEIiIIIEII TXIU PEKIIU'III I'IYA 175


8.6

-GL)2 22 + P2 x2 = o (:M terhailap 02 = o).


,.-
(Hb)2 = P2 x2/22 - P2a.2
# - (H.), ,
Di-bandhgkan dengan cara laha,
(v:), = P, x2/t,, ln2l2 = = (8.)2 = (Eo), = $L = ,rr,
"r*, F,
B2
#.
Pad. akhlrrya H. - (8.)1 + (8.)2 itaD tlb - (Hb)I + (Hb)2 .
Ells pdda baglan sA' o Denghasilkan v., salang vb teralapat alengan
Eu" = o pada bagLan sB.
Sebagai kontlol:=Nr = o, :ME = oi V. + Vb = p2.

3 KITA iIUGA BO1EE UENGGT]NAKAN SAI,AII SATU PERISTIWA ]" ATTU 2 DI ATAS.
a PERISTIIIA I) A RODA, B IETAP SENDI, taOr g3 = _p. (KE LUAR) -
Titik s sebagai ujung garis ols beralih seiauh"o. s ai
=,t-
b.?"1- sudut dB de;san tit* s 'isenaii sebasai'titik
9tr: "" atenikiah terdapat ds - BsdB., sel.jhjutnya dB dC.OIS^S
oitn dengan
pusat
= =
L.
d6 --r.
6rr- xrdB = *rr,
il Ge bayah atau searah atengan p2).
Dl ataE sualah terbitBo: o"
6 - = (.1z' - u')dc dan 6h = zrd4 aenSan z, =
;; ;q,";T,,':Tl"*n' ,!!r.
,-,
-Hzl + Pl (zl - ul) + p2x2 ii - o.

s=r"-p,(r -\)-r*, 1",


=itrG-o,F*",*,F)1.
rb - s: + H = -pr + = (n..,,
|
jika B diganri dengan" roala.
f * r,*,|)= $,."".". cara ra'a,

b PERTSTTWA 2) B RODA, A TETAP SENDI, taOr g?


= +p- {l(E DAr.ti}
caris As be4)utar sudut.dd = dOl2lr,t (anatog i.ng"", -iB _

atas),
iria,_g." ai
6pr = uldcr = lr t 2 d4/r1 (ke kanan atau bertawanan arah alengan pt).
Telah terdapat: 6p2 = x2 ato (ke bapah) ilan 6h = 22 alo.

un + urr + l)e2 = oi -Az2- rru, P2x2 - o aenva' z, - ff.


?+
, = no = !(-",", lz * n,*, H = * menulut cara r..Da.

H. = nl + s = pr + E = r &* rr*. F).


", |(-rro,
f,76 soEl(rlo. s|rrrDor r
8.7
8.7PETENOXUNG IIGA sEI{DI BEI.AHAN LINOXATAN DENGAN TIIII(
IENGAH T DAN JARI-JAI| r 8.6) (6.
Galis penghubung AB rendataL. Beban lrerata q secera radial paila bagian
SB. ,ladi cukup dengan hitungan satu tahap yaitu Eenqgantt B ilengan loda
yang diberi geseran inaya (ke luar).
Terdapet OB - 2r.
o
/1

A Hl

Gb - 8,6

dP = q ds diuraikan nenurut aI ph = gh ds = g ds cos e, aLlr dpn -


9" ds = n ds si.n a.
x= r(1 - cos o); y=r (2 -_sinu)rEU=o atauE.MterhadapO=o.
-ur.2r - | dPh y+/atpv,r=o.
:.*
-2Hb - qr J'cos o, 12 - sin a) ala + g! _lf "sin o(1 - cos c)dc - o.
Oo
Ht = -t1 $. 1,5 + | gr. 0,5.- - tqr (ke luar).

en =/en ds = q, 1\ .o. d ila = qr. (bekerja ke arah italam, atau


negatif- &
P, = I e,as = qr,/' sin o ttc = qr.
o
P = VP; Pv'bekerja nenurut birektris < SIB -(keadaan simetrig), Jadi,
+
nefaluj. titik tengah T. Belartj. Pv = ph = qr boleh dianggap bertitik
pegang ai I, hingga dengan eudah kita rnendapatkan v. = Vb = ,t qr,
H. = Eu - Ph = + ,, qr(Ph ,tegatif),
EUs = o pada bagian sA Dendapatkan H" = t gr (ke tlala.ln) sebagai
kontrol. B
M* = rf,r, y + vb. x -nl lds. . sin (B - o).

= +'e qr2 sin B + Lqr2(t - cos B)- q.r/Et.in e cos o - cos 6 sin a)ata

= qr2 l\- lsin B- Lcos B - stl2 B - cos2 6+cos B)

DERAiIIIAN ATrt' PIXEIT'IIII IIAYA t77


U./-6

M, = tqr2 (-f + sin B + cos B).


U, = Mr-t - oi llb - MGo - o.
dM-
;j=oosB-sinB
(l},--
;-f = o nada B = Bot cos 8o = sin Bo, 60= 45o (di tenqah-tengah Bs).
M^ = Lq" (-r+ fi1 .

Dengan cara biasa. Kita henghitung alulu pv - qr, ph - qr seperti di


IurPuan A diqanti dengan rotla (senali S hapu6) r V. = L qr; U! = - qr.
M3 = v. :r = \gr2i t= E. = r4,/r = !qr; sb = s: + E = - lSr.

CATATAN3 Jika tumlnlan A dipj.nda]*an ke S, pelengkung tldak nenahan


&nen sa.naseLali, melainkan hanya gaya normal arenekan N lrelulu.
ll dd = q als = qr dc, N = qr (lihat teori poligon batang pada gaya yang
kongluren secara teratut ). hi juga berlal(u apabila S dan B ia;jepit.

8.8 Pottat flDA( St EI S

Di sini ktta rnenghaalapi portal tidak sibetJ.is seperri paata contoh


2 alalan Bab 6, pasal 10, halajnan 155 nehurut cb. 6.1Ib. (dc. 8.?).

Gb. 8.7
AC =hl = 3 m, CD=b= 2 CS = 12h; CB, - L = IOn; gg' =5, =rln.
Terdapatf=5n.
Beban penuh herata q - 1 t/[l.
Sekarang tunpuan B diganti dengan roala.
Kita nenalik garj.s AS yang nenotong garis BB, di titik 02 (erudlan
rnerauthr garis O2B ke alah luar sejauh d0 sehlngga roala B tergeser ke-
luar sejauh BB1 = O2B d0. Ini dtikuti oleh putaran sudut pada garis
O2s sejauh d0 juga, sehilgga sendi s jatuh di s,. Dengan alerdkian
garis AS be4)utar sejauh da - di 9,2/91 = ldo (ie kanan)

i78 soErroro, saarrxa r


8,8
o2B= f.r,/91 =s-1% =?n.
Pada bagian SD bekerjd beban p- =r.qb
.tan pada bastan sc bekerja *o:- = 6 L sejauh x2 = I m dari 02
4- gqt = 6'i ;.;3"h
= i,"=*i'* aa,i o.
Eu = o; -g- o2Balo+ p2x2d0+ plxrdc.= o; _.9, g+ p2x2 + pr.Zxr_= o.
-'z\ H + 6)- + 6,2 = a y?ng r ghasilkan
fl= i5.18=2,16t= Ha =Hhdst-
Easil H = tz, <1rrr, + p2x2) ini Doteh atipergunakan untuk n*nentukan
leljajanan sari s-pensaruh H, yaitu:
Pada tecludukan p = I sejauh x
6 tr dari C didapatkan p2 = O, sehingga
.. .. 3.r5. j.^_Y.
E=D
Lx
Pada kedudukan p = I sejauh x dari.Bl-, pt
= O yang nenghaBilkan
tt = p. L x dengan Eengingat bahwa x negatif
di sebelah kanan B,
(bandingkan dengan cb. 6.IIb
halahan
Catis pengaruh }lo di titik F sejauh c156).
< a tti kanan B,.
sekarang sendi s dihilanqkan, dan mengganti
roda, serta l*nsadakan sen.i .ri F. ,.;;il: salahsaru rutnpuan Inenjadt
;.;;;;;;;:il:1:"*r,,
D'
(,
F)
I
k-I_-i

cb. 8.7a
pada. baqian FDB dan ke kanan paala cabang FCA.
Kenudian kita
sudut pada batans BD secara haya sejauh B ke ki!i. De"qa; memutar
ujung D beralih sampai di o" (serong ke atas serta ;;i-i;-
r. iirri,-t.rg."
ke.aras 6dv = B.a-.lan *."a.t". r. ri.i-6""
5:::":i-":1lk?r.
saru sana yang lain diikuti oleh cabang fc dan FD. Jadi ya_ni =-i.nr.
itu Eebtulnya proyeksj.nya paala garis alata!. terganbar
EEr = Bc = a(r, + c), sehingga a. B.c/ 19"+c)
Putaran sudut antara cabang CF alan=
FD terdapat O = g _ q = E 9,119,.r c)
r4omen M: seperti yang terlukis sebetulnya
cenalerung merni lahkan E ke
arah- barah, sedang sebaliknya terlihat aitik r "1".i.r-rt"i'
Ini berarti !t; bekelja naya yang negatif, yaitu:iri ""rr..
PETAIIfiTN ATEI' PEI(ER.'IAI TAYA
179
8.8-10

u" = -u?.0 = -M?. B !.,/(!. +.).


Beban P bekerja ke bawah sedang titik pegangnya naik, yaitu beralih
secara betlawanan alengan arah kerjanya, berarti U" juga negatif.
Pr bekerja sejauh x < ([ + c) dari C, 6p = ax = Blx.c/ly + c).
ur +up = ot -t!2 B 9,,/(9, + c) - p6.x c/lt + c\ = o
u? = -p * c/t.= -vi.c
P = 1 sejauh u >c di kanan B,, 6p = Bu
-via e.ttl. + c) = -PBu.
,i = - n.u (9, + c) /e. = v: u. + c)
Ternyata garis.CF,DrD, melukiskan garis pengaruh u!.

8.9 BALOI( IERSENDI DENGAN GANTUNGAN (cb. 8.?)


Beban P sejauh x dari L. Kita nenotong batang CrDy kemudian menberi
sualut naya d0 pada batang I- S dan I. Titik pegang p !u!u!r
'..Putaran
sejauh 6p = x d4. Titik Cr atan Dl sebagai titik pegang gaya H beralih
mendatar ke luar nasing-masing sjauh 6I = h d{ (bellawanan alengan
arah H).
Eu="
-2 Hhd + P6p = o. -2Hh + px =., " = tf:= $.

Gb. a.7

8. IO BALOK DI ATAS SOKONGAN (Gb. 8.s)

_
Seperti di atas, kita rnEtong batang CD dan kenudian nenutar ujung !
alan B masing-masing sejauh dO, sehingga litj.k C1 (dan DI) turun sejauh
6cr = I-cr d0 - crdo yang diikuti oleh ririk C (ie ararr verti.kal).
Kitq nenperpanjang garis AI' hingga memotong galis vertikat yang
Inelalui titik L di titik Lr. caris L1A berputa! sejauh dO, sehingga A
turun 6. = l1A, d0' sedang A1 turun Sejauh IAtdO yang sama alengan 6.
lu9a.
Jadi L1A2 d0' = IAl d0 atau dO, = d0. Secara anafog teratapat:
6cv = r,1c2 dO = cldo dao 6.1 = h d+ ke arah alalan, atau berlaranan
alengan arah kerja E yang nenekaD kefuar,

IA0 so ro{o. srarru r


r'- -t , 8.r0
a- n
ur + up = o, -26 ;pt-e, E= p. g.
h.-
..:

:- ;r 4ail:

lERrtalx t!!lt, t{Q.rLta rrYl


. r.8i I
STA- rKA I
R. Soeincao adalan gurubesar ttet !..,. a Teknik pada Institut Teknolo,,i
B" "dung- Di samping itu iajuga memberi mata kuliah itu rada Falulta.
fckih Universitls Katolik Pa"-hyargan Bandung (scjL.k 1060), dae
pendidikan Politeknik, l"--ial llrpil Besah dan Kqring di Bau ."g (sejat
1974). Ia adalah lulusar Tcchnische Hoo eschool Bnndoe,,g (sckarang ITB)
tahuu 1930 dengan ijazair'civicl ing, nieur'. Karier ncng;,,,rr dimulainya
sejak ia tamat d-; TI{S, kctika ia se,ama beberapa bulan trrtindak seb.:gai
asisten Matermtika !-lda Alma i/-!!,nya. Dengaa selinga,r <elar. .r r:bih dari
l0 tahun sebagai insin).ur;urg bcrprakeL, pada Dinas Assaineri, J dr
Iogyakana (bcborap - -ran dalam tahun 193 I ) darl seba.-ri swa sta ( 191 I -
1941). kcmudian rn.nyusut lagi masa ia mengajar, mul*_mula pada
Algemene Li,,ldclbare School A:dliing B (lskarang SMA B) di Sr:rabaya hingga Jepang menduduki
Indonesia. IrIasa berikumra scbag: i insinyur _ ang bcrprakek, beriar:gsung dari sejak itu hingjJ ,e:7.
kctika iii xrrturut-turut menjahai *uagai D rr
"\tur I;rusahaan Ai. Milum S,trabaya, dan ken. :dian
sebagai pegalai Jawatan Ke..jta Api (DKA), mula-mula pimpinan Ben kel }-r|eta Apa pengok,
Yogyakari! d m kenudie i Kepala Dinas islan drn BsngurLrl. ,, ang bcrke l,dukan dj trandung Selama
itu ie pun mr".rgajar sebagrir i,engajar luarbiasa. mula-mlla memberikan ,onstruksr Beton pada Sekolah
Tilggi Teknik Bandung diYcgyakartir (Jux 1946 - n.sember 1948), da., k _ erirn anta. i955-lg5?,
Mekaniki Tuknili pada Fai r,tas Trknik, U-ilersi s Indonesia, Ba;..lung (s(,karang ITij.r Sr"jat tahun
1957 ia diangkar sebagai gurubesar tetap paCa fal...ltas tcrsebut, hingg- sekarang. Dalam linghungar,
ITB, R. Soemono pemah menjadi Ketlr3 Presidiunr (Maret-Desembc( 1959), Dekar, )epartemen Ilmu
Teknik kctika ITB masih terdiri dari tiga departemen (1959-1962), dan Dckan Departcnen Teknik
Sipil (1964-1966). Ia termasul salah seorang yanf mengumpulkan data d;iri berbagai perguruan
telsDlogi di dunia sebagni persiapan pembentukan ;TE, yans oeresmiaruya dilakukan pada pebruari
1959. S,-i3rna pad6 1sw61,r Kereh Api, ia pcmah rniwalili krdonesia dalam perjalman bersama
dengan wakil scjumlah negarn Asia, untuk mempc)rlari persinvdan dan operasi perkereteapE,.. oan
mengu,'juri berbagai negara di dur,ia.

.(

Ap:a yang iertulir di aalam buku ini


didas ari peiigalaman penlrlis menga ar :

Mekaitika Teknik seirma bertahun -


tahun di Institut Teknl,ologi Bandung
dan berbagai perguruan, ber,2adu
dengan hasil pertgkajian bet'bagm buku'
wenger?ai pokok yang ,cama.
i\

Anda mungkin juga menyukai