Statika 1 PDF
Statika 1 PDF
STHIIKA 1
Edisi kedua
Bandung'
Penerblt ITB '
-f
n^i"
tsr
ix PiATAIA
B POLTCON BATANG
11 I.6 l4enentukan resultan beberapa gaya yang tidak kongkuren
12 l -'7 Titik berat
16 I.a lbnen statis
fa 1.9 Mollen inersla
22 1.1O liubungan antala dua Pollgon batang
23 1.1f Poligon batang yang harus melalui tlga titik tertentu
25 I.12 Bentuk poligon batang khusus
c KEADAAN SE IBATG *
27 l.L3 BeberaPa sarat J
l.14 Gaya kolgkuren
2A 1.15 BebelaPa gaya sebarang
29 1.15 Tiga gaYa
l.]-'t Peng$.maan Poligon bataag
32 1.18 Beberapa contoh hitungan .tatika atau keseinibergrn
D G'\RIS RANTAI
41 1.19 Arti
l.2O Keilua titik gantung A dan B Baoa tl''tggi
43 l.2L Titik qantung tiilak sara- ti,Dggi'
45 L.22 BberaPa qontoh soal
47 f.23 Penalekatan
48 1,24 Ka.bel iligantungkan pada titik A dan B yang sasa tlngginya
' 49 1.25 Kabe1 dengan beban berpusat
51 1.26 Kabel tligantungkan Pada titik A darr B yarlg tiatak sarna tingginya
52 7.27 IGbel digantungkan pada titik A dan B yang tidak sama tinqgi, a
dan tanpa bebar P
vi"
I12 4.1 Contoh bilangan
113 4.8 Titik dislokasi
114 4.9 Kedudukan lnuatan yang meniEbulkan ME: pada.sr.Btu penampang
115 4.1O Beban tidak langsung
1I7 4.II Beberapa contoh
120 4.12 Balok di atas tiga batang ayun
123 4.13 Balok terjepit sebelah
R.',Soenono
1 .1-2
GAYA DI DALAAA
fl BIDANG RATA
,hh_
BE^o..
T.2 DAN flENGURAIf,AI{ SECAIA A AIISA
'trENYUSUN
sej disebut,l+glEa
ta dapat *.ry
tungnya secarE anaij;-Gf Y11'g
menshi ir*i"u" tgrafii
Secara analisa kita rembuat susunan koordinat oxf, ken;dian
;aya.
diproyeksikan. pada kedla sunbu x dan y; proyeksi gaya ini ailJ;t
Kx alan Ky.
SelaDjutnya kita bekerja sebagai bcrikut:
. ,.:!;
i a +.at r.i+
'-
cb. 1.1
Kyt
Kxt
Ny"
yn
Yz
\R ltz
I'-\.
lvd
Gb. 1.2
{eralapatlah Ksi = Kt cos crr; Kyt = X1 siil or, al.n tctcfusnya. Di sae-
ping itu juga kita n ngukur koordinat titik pegalg t.rsebut (xr, yr,
2 soBm{o, srlrrxa r
1.2
silrQat ili situ titik pegang R belum diLetahui. Kita menerlukan l4r alan
My terhadap titik asat O dan lEDghitungrya acaia aljabar:
M, = Krr. y, + K.2. y2 + r.. + Xa. yn = E Kr.y
My = Ky1. xa! Ky:. xz + ... + &7r. xn = EKr.t<
Gb. r.3
OA - Kr, OB = K2. OAr = Krt G)ositif), OA2 = Ky!(Degatif).
OBr = K:2 (posltLf), OB2 = Ky2(trositif); OC = OAr + OBt = Ks+ K:i Rr,
oD = -oA2 + oB2 = -Kyr + Klu = Ry, OE = vOC'z + OD2 = R.
/b
--a
Gb - 1.4
Kl cos ct + K2 cos 0,2 = Kr = oEr
'
Kr sin ar + K2 sin ot = Ky = oE2
'
K, sin 02 - Ky cos (t2 K. sin cr2 - Ky cos ca2
*l sin c2 cos ol - cos 02 sin or siII (a2 - or)
Kr sin or - Ky cos 0t
K1
sin (02 - ar)
Gaya Kl dan K2 bekerja sejajar, yaitu K1 henurut garis a dan K2
menurut garis b. SelanjuEnya kita anggap Kr > K2.
4 soErroiro, sTrErxa r
l-2
1 KEUJA GAYA BEREBJA SEAIiAIT (dc. 1.5a)-. paata garis b kita lerakkan
.l(
aKz
Gb. 1.5a
potongan garis AB yang sama alan searah dengan K2, dan BC ya.rlg sama dan
searah dengan K1. Dari titik A ditarik garis sebaralg (di sini diarbil
tegaklurus pada b) yang menptong garis a di titik D.
Talik1ah kenualian garis penghubung DC, dan dari titik B garis yang
sejajar denira; AD dan menbtong gaiis Dc di titik E (dan garis a di
titik E). sekarang melatui titik E kita tarik garis c // a // b. Ter-
Uapatiah resuTtan B = Kt + K2 = AC yans bekerja nenurut galis c.
Oteh karena ABCE - AEED- BC : DF = BE :.Er = 22 : zr. Selanjutnya
Kl : K2 = 22 | zi KlzL=K222. KarenaKl : R=za : z, kitapelofeh
z = z-K /R dan z =-2-K /R-
oi.n X".8"" r, , ir,.a.3 zr < z2t berarti.R nenalekati gaya yang ter-
besar. Jika R dibalik arahnya denjadi -R = Ki, soal berubah nenjaali-
mencari gaya ketiga K3 yang nengitubanql Kr d;n K2.
Sekalang kita akah nenguraikan gaya R, yang bekerja merurut garis c,
n4jadi dua kory)oDen Kt alan K2 nennrut garis a dan b yang nengapit
dan sejaiar dengan c (Kita dapat nengguakan cb. 1.5a). TenlEtkan pada
garis,b scpotong garis Ac yang sana iLn g.a4b aeEgan R.
Kerrdiaa.-l-ukiskan ACAD (AD L bI; S4si: CDjEletrg garis c di ririk E:
KeErdiani dari titik E di.talik.galis sejajar alengan AD ya[g nemotong
galj.s a di titik E daD garis b di titik B. Terdapatlah Kt = BC dan
K2=AB=DE
,Jika arah kerja K1 alan K2 dibalik, gaya R itu akan din?bangi oteh
Kr alan (2.
2 KEDUA GAYA KI DAN K2 AIIAE KEF,f,ANYA BERLAWANAN (Gb. 1.,5b). Pa.Ia galis
b kita'1ukis AB yang sama dan searah alengan K?, dan Bc yang sana alan
searah dengan Kt; titik A jatuh di antara B d;n C- Talik garis fagi
dari titik A yang kita pilih tegakturus pada garis b dan memotong
@YA DI DAIAY BIDANG RATT
1.2
garis a ali titik D(^ACD). Tariklah gar:is pe4)anjanqan CD, ttan alari
! R ---O---------
4 +-1
cb. 1. 5b
titik B garis_ yang sejajar dengan AD. Keatua garis ini berpototrgan ati
E. Tertl,apat laqi ABCE - AFDE.
Resultan R i. Kr - K: = AC searal alengan Kr (yang terbegar).
BC: FD=E: FE.
Kr : K2 = 22 . zri Krzt = K222,
Juga kita Lj.hat lesultan R ttendekati sertt boteija. ai;rh aengan gaya
yang terbesar. Jika Kr dan K, harus dii.Dbangi ofeU gaya fetigi r-,
maka K! = -R.
sekala g kita ak.n,nenguraik n.g{ta.,R,r alengarl_c sebagai galis kerjanya,
kooponen Kt daD tr2 dcnEEn. garis kerjanya, *.tn9_r6.1on,
:FJtjlg1
da'r,.b//c. Kedua garls ketje tcrs.but. trt6tak ;ada satU fthEk.aerhaalap
"r,
galis c (d{ siai keatua-duanya aata di barah garis c). Sepelti p6aia
I ali atas. kita Delukis AACD atengan sisi AC sana aan seirah d_engan.oa1n
pada.garis b, dan nenarik garis eD -L b. Sist CD diperpanlang, sllingga
hemtong garis c ali titik E, kefiudiaD, dari titik iai aitarif garis
sejajar dengan DA. TelalalEt Kt = BC, dan K2 IB. Jika arah fei5a r,
=
aall K2 dibalik, R aka]l diirnbangi oleh kedua gaya itu.
*r. dan K2 harnpir.sejajar, sehingga titih potong garis rerla-
".*t:*g
nya (a dan b) Jatuh di tuar bidang gambar !,ang terseatia (cb. l.Sc)i
Anbilfah ritik scbarang A pida garls b dan- ur;ikan ai sfiu gaya g len_
jadi koryronen K;/Br da K'; -L Kr. Ucnrtrut car. di atas klta-fenyurur
6 sctErloNo,saarr r
I .2_3
Di titik B ini kita mudah alapat nenyusun R sebagai resultsan gaya: R: .:.
dan (;, yang berarti juga resultan Kt dan I(?. Sebagai kontlol, Kr, K?,
ilan I iarus korqkuren.
Gb. 1- 6
ki.ta lihat Kl dan K2 diganti oleh R, sealangkan paal,a itiagras 1,.6c, Kr,
K2, alan K3. nehbentuk kesei bangan.
I soEuoNo, srarlxA r
1.,+
.to R
cb. 1.7
Uilrng vkto! Kn}L, yaitu titsik (n+1) = 7 paala pougon gaya. beri.q)it
dengan titlk O, sehingga poJjgon gaya lnl berslf.t te.rtutupi semua
vektolaya saDbug-menyanbung, yaitu 0,I,..., 6,0 (ab. l.?c). Denikianl.h
slfat sejumlah gaya yang nesibentuk kescirbangaD (xr s/d K?). Banalingkan
tlengan pasal 1.3, Gb. 1.6c.
2 BEBERA?A GAYA TIDAX XONCKURE}I. Ktte heagubah Gb. 1.7, sehingga gaya
K tidrk lagi koDgku!6+, sdnentara poligDn gayanya tj.dak berubah. ,ladi,
\rktor 06 (citr), tetap-&eluklskan besar selta atah R, hanya sekar,ang
Ietak garls lkerJa, etau tltik p9&9nya r belu,/t alTketahri. Jika klta
kemrdlan hengadrkan gaya Ki+l - -R (sama bcsarnya tetapl berlawanan
a!ahrr.!'e dngan O yng letak ga!L6 kerjahya 66bar$9, dan kita De$asuk-
katl vektornya dl dalall poligon gaya, meka ujr:ng vektornya (titlk
Gaya K a]<an diuraikan menjadi tiga t<olll)onen Kr, K2, dan tq, seatangkan
leta]( garis kerjanya masing-masi.ng ilitentukan dan ttdai b;rtitik
tunggal (Gb. 1.8) . tentukanlah titik potong A antara garis kerja K ttan
salah satu garis kerja kompoDen, misalnya, gaiis kerja konponen Kr.
cb. L. a
Tentuka, juga titik potong B antara galis kerja dpa konponen yang lain
(jadi, di sini K2 dan K3). Sesudah ltu talikt ah 9irri6 !rB. cayr. K dj.uret-
kan menjaili kompolen Kr alan komponen K, paala garis AB. Xe6udi.u
komppneD (r ini diuraikan nenjaali kolponen K2 dan K3, yang geLaLu alaplt',
oleh'karena K',(2, dan K3 iru kongkuren (Gb, I.8b).-,liia ai.irrt", ..oi"y.
gaya lq , (2, dad K3' itu nengi bangl gaya tr, kita akah mendapat poligon
gaya seperiti cb. 1.8c.'
fo soEr,roNo. srArru r
':1 I r.6
6e'6E2 g
-
B
f)rrs a{ /9o I
t5 ,s ;
Gb. 1. 9
q. r.to
oleh vektor 07. Jar.I arlteEa
rans tetap, yaitu H yans ur"*::tllyt* s slsi porison eava seka-
'lan
;*l |::;";.iffi ;;i"riim*i:-.i.:" *iH.ij.l,"lili"ffi;;i""
kutub itu l'"ka seDua garis pada ilasram
pentrnq. ^.r;t"*""^;:;; il"Tl'l'"''
ltu juga garl6 E yang mempunyai arti
cb. 1.11
Jika jalur tidak begitu lebar (ar. tak begitu panjang), garis beratoya
boleh dianlcil llle1a1ui tengah-tengahnya, terkecuall jalur te!1uar, yang
bentuknya mendekatj. segitiga, jarak garis beratnya ?, % Ax dari titik
ujung.
Dengan perantaraan diagram kutub kita mengganibarkan poligon batang
untuk nenaLapat letak 9ar1s kerja resultan gaya =AF: Titik Potong S
antara srmibu X dan garis kerja resultan yang nelalui titik C, ialah titik
be?et lukisan: Makin kecil Ax(makin kecil lebar jalur), nakin seksama
GI't DI DN,I{ BIDANG RATA l3
1.7
2 LOkISAN TIDAK SIMETRIS (Gb. 1.12). Lukisan dibagi ala.lan tiga baglan
alengan luas rnasing-rasing Pr, 82, dan F3, Luas inj. diangqaP sebagai
gaya yang melalu-i titik belat tlap-tiap bagian itu. Perta.Da, gaya
telsebut alianggap sebagai gaya vertikal, yanq alengan l,erantara:rn gan-
bar kutub sertsa poligon batang, nenghasilkan lesultan Rl.
_.s
Gb. 1.12
Kemudian kita nelukiskan besaral E itu sebagai gaya hendatar. Untuk
menggaibar poligon batangnya kita tidal menerluJ.an garibar kutub ter-
sendiri. Sisi poligon batang ini boleh diganbar tegaklurus lEala jari-
jari kutub yang telah aala, oleh karetra gayanya juga tegaklulus pada
gaya yang telah aala. Hanya saja kita harus lrasbada, karena urutan letak
gaya yang menalatar sekarang ini berlainan alengan urutannya pada gaya
vertikal tadi. Hasilnya ialah resultan menalatar R2. Titik potong s
daripada garis kerja Rt dan R2 henshasilkan titik berat lukisan.
14 soEMo,to, sfATrxa r
L'i t.-
r].''
tiga bagian yang sana oleh titik bagi E dan.E (jadi, AE
t AB). Tariklah garis DE alan CF yang berpotonga['ali tit
t\ , :aa:
O). 1.13
caris berat trapezium ABCD akan nelalui 51 dqo tqiajaf delga4 tA darr
CB. Kitd Jriga boleh henb;gi sisi yang laii, yaitti Ct dalan riga liigi.an
yang sana (CG - clr = HD = k CD). calis AII dan BG Denghasi],kan sa ytng,
alilalui garis berat taa(i juga (jadi, S 2st/ / DA//@l . Bukti, lihat Gbl.}.I3a.
t,.'-
s'----------, - F
:t-"
".F U,,
h,
;-=_-r+r_---
Gb. 1.13E.
GIIA DI DAT,AX 16
I .7-8
Ft = luas ABCD = L ah
F2 = Iuas AABD = ! bh
I5 SOE!iONO, STATIKA J
1.8
Gb. r .14
(ita neiDandingkan AI}ts dan 600l, alan t'ernyata kedlua segitiga itu
sebangun. Jarak antara I alan AB adalah zi, dan antara O dan oi aalalah
Ht.,ladi,AB: z, = 01 : Ht atau AB : i, =KI : Hr(Er = jarak
kutu.b Kr ). Jadi, Mr= Kt.zr = Ilr.AB. caris a1 yang sejajar alenga; Kr
disebut garjs haca untuk K .
I
Untuk menghitung M., yaitu rnomen K. terhaalap ?, klta Denarik qatls
aa /Zko sebagai garis bacanya. Sisi poligon lratallg yang nengaplt gaya
- --H---
=
@. 1. t5
Dengan- begitu kita
boleh
Mr = H. Aa , M, = H.-;; berkata tFnra-^ *^- - terhadap earis a.
ilT$"::::il:,@n eava
sehingga jumlah momeo, M
:."n iii'i *". iH,";"ilr1;I";.1'f,i ff,iJ: t&;11*
= H.AE,
H-
**+{;lfntrW
pada suribu
Kita
.*.r,
mempelajari
garis:s a6a1ah
*"n-*rill
jalur nomor:, aenga; Luas F!. uoneD statis AE
As3 - ar..z, _- H.cD. ., --t
-terhadap
Dengan hengabaikan mohen
inersia "iiij"-::1*:f saris berat.va serdiri
vdne sejajar **."
J.i.,,
saris a' rr3 = aF,.z2= ,. *."::T::I:T:';:T:::.
18 soBaoro, srarrEr r
1.9
Gb. 1.16
yang tegakLurus pada surbu simetri, yaitu yang melafui titik S, ialah
I = 2H, luas I-If ... yI-SI.
Cata di atas cukup seksana, jika tebar jalur^x kecil sekall, sehing_
ga rnomen inersia senaliri, daripada tiap- tiap jalu! cukup kecil (yaitu
iromen inersia jalur telhadap garis beratnya yang tegaklurrs pada
surnbu
sj.netri). Jika jal.ur itu dianggap sebagai pelse;i p;njang dengan lebar
=Ax, d.rn tinggi rata-rata h, naka notrEn inelsi; s;naflri itu adal.ah
' Ar = t, h (dx)r = 1, arla*)2. Jum-tah suku koreksi menjadi
ro = '1" 2 Ar.(ax)2 = \"lt*)'r, jikap=ruasrukisan.
1fika belrtuk jatur itu segi panjang alengan lebar Ax b, dan
r.L" tlpmen inersianya teihadap garis a adalah =(dr. f.I7)!tingginya
,,r=_lr.
.r * ro t r""o = \. trt + rr,.zl = r (!. 12 * =r,""t\rol ,"ot=
-. "1ol o_ _ 26
dc. 1.17
so ialah garis berat lukisa.rl dan zo ialah jaraknya dari garis a. Kita se-
karang harus nenghitung panjang garis !f, -E-. ADbiUah titil O se.iauh
t3 b darl sisi kanan (sebelah garis a), k#dian ganarfab separuh
20 soEltoNo, staTtxA r
1.9
cb. 1.18
Sr = rcnen statis Er terhaalap surrbu Y = H.y
Sz = rrcmen statis E2 terhaaap surbu Y - tt.y
Bsaran y inj. aj-lu](iskdn paala diagran kutub No. 2 dengan jarak kutub
gl. Monen statis fr dan F2 terhaalap sunbu X lEsj.ng-nasj.ng besarDya ll.x,
alan x ini dilukiskan nendatar pade ga$bar kuturc No. 3 dengan _lengar
Ba. Garis kerja Ft dan F2, qa}k yang vertikaL, naupun yang rEnatata!,
alige6er trEnurut cara di atd$,J dan dianbil sebagai garis *erja y dan x.
SosutLah itu kita neilgga.dar poligon batangnya (I, II. A- A. I,, dan
III' IVr Br Br III'). Sebagai hasil teralapat
EN DI DIIAlt BIIDNG R'IIT 2r
I .9-t0
6. I.19
Uenurut sifat Aan arti diaglam kutub, resultan gaya idntil deqratl
resultan. korponen sr dan S{ (=sr), dan/atau dengan re6ullrr\.}qDl1en
Si.dah s,i (Si).Ini berarti resultan sr dan S. nenghapus*an resut tarl
-Sr dan -S.. Atau juga, resulran Sr dan -Si, taitu Rr, @gh.frskan
22 soEtuo, srarrd r
l'10-ll
cb. 1.20
Sekarang kita usahakan mendapatkan poligon batang pada R. ilan R!, yang
melalui A,,.8 tlan c. Kita tarik garis SrC, dan pada diagr;r kutub kita
tarik garis.sejajar slc tlail titik 3, sehinqg! nerDtong radius kutub
o - O, di titik or. Titi.k terakhir lnj- dipalai sebagai titik khtub
pada kekuatan Rr dan Rr.
:":,:"Iil.t, f, S|C//O2-3.
9"!.ir. nedentuk sisi polison
batansnya, sebab
6 L t't//o2-o dan Sisl-S,C hemotono caris t<erla n
. dr titik s;. Sisi teralhir nada p;rig,,n batang nenjadi"qaris
si//o,-s yinq memorong ac ai t.iri* o. dart
Poligon batang tersebut.@lalui A dan C, sealang yang
melafui A, C dan B. Jadi, sisi yang berurutan pada keatuakita cari ialah
pollrron
batans ini satins berporongan ai tit* a d"".: ,il;;;:;;;;;.
or dalan pasal 1 I0, semua tirik potong yang berurutan liu
'ali atas Earis tunia, 'di sini qaris AC. tertetat<
Sisi terakhir pada potigon batang ASrS; menotonqr garis AC ini dl
titik D. Jadi, teralhir poligon'balans yar,g-rit. ."ri *"iri"i
_sisi
LrLrx u pu-La, dan harLrs rnelalui titik B juga. .radi sisi terakhir ini
beri]llpitan dengan gaiis DB yang netnotong garis kerja R- di
hi.berartj., sisi berikutnya yans rrarus-merarur c; -;;i;it-;.;;""titik E.
saris EC yans nemoEonq Rr ai titit r,. p.rs." a..iki"" ;:;-;;;..,
berinpir dengan garis rAl Sekarang Litik i".rt-o-v""g
dapat ditentulan, yairu ritj-k potong antara qaris.sejajar";;.":;;;;
dari titik o, sejajar EE dari litik 3 dan sejajar BD dari EA ditarik
Ketiga garis ini haius benar-benar konqkuren. Sesualah titik s.
itu hubungkan
LiLik o i.ni denean tiLik rainnya (r, ,, al i""-p"iig;,-;.-;;;;""
lengkap dapar digambar dengan muoarr tr_ I _ rI _
B). III _C - IV- v _
bB
Gb. 1.21
setelah menentukan letak galis kerja Rr(secara analisa atau grafis
dengan poligon batang yang tidak diperiihatkan di sini).
garrs mendalar dari titik C hjngga nemotonq R. di ririk sritj
-
tar*
oleh karena bentuk poligon batanq juga simetris, stsinya ryanq netaJ.ui
C harus terletak mendatar, setelah menggambar pofigon gaya' -
24 sc'rnoNo, STAUXA r
I . -12
1 SEI.OE KEKIJATEN K SAI.IA BESTR SEASAT DAN SA}|A JERMNYA, YAITU A)(
(cb. I.22). Kita pelajari gaya K yang jaraknya x dari titik A.
oldinat titik poliqon batarig ili situ adafah y. sisi Poligon yaEg
Dengapitnya neribentuk, sualut 0 alan 0 + Ao alengan garis alatar.
K = E te 0 - H ts (O + AO) = - HAtg {
Ato6=-! H
aiqo K
1tY It
I lx.
'!-_^ir-
c,b - 1.22
Gb. 1.23
Jika A r, r rr, ..., vrr B itu b, Dateri vans disaibung-
sancunskai densan
sambunskai denqan hubunsan
hublrhd,. ;;"r;-;:;";;.iffi
"--.. "':::,!:t3"? fiffT"#ll"i:*:
26 SOEUONo, slalrlxt r
1 .12_14
dEnusat sebesar jari-jari kutub, Sebagai contoh ialah alam atau tenbok
penahan air yang berbentUk lillgkaran. Bangunan ini akan menalian semua
tekanan air yang aralmya nenuju ke titik pusat lj-ngkalan. Poligon
batangnya merupakan garis liagkaran yang berimpit alengan swibu alam,
jadi bangnrnan ini nenahan tekalran memusat (jika tebal dam diabaikan).
,Jika arah K dibalik, poligon batangnya bersifat nenarik (garis tarlk)
C KEADAAN SEIIIiFANG
Suatu benda yang tidak bergerak atau beralih tempat kita katakan ada
tlala.n keaaaan seiibang statjs. Seiiibang statis nerupakan sarat utana
pada bangEran teknik sipil, yang tidak boleh bergerak (berafih tenpat)
atau rlrntuh, jika dibebani bobot nenurut rencalra (telkecuali gerakan
geta! yang sementara waktu dan ali alalan batas tertentu). Untuk uenca-
pai keadaao seimbang, semua gaya yang bekerja pada suatu benala harus
saLing henghapuskan, atau me bentuk keseiribangan. Di sini Lita akah
henpel-ajari bagaj.mana safat itu dapat dipenuhl.
Gb. 7-24
Jadi sekarang teralapat satu sarat 1agi, yaitu jrfill"ah rcren terhaatap
suatu titik^apapun j usa harus nor. sr.uiair
(2) > Ky = O, dan (3) E r.r O terhaalap
=
.
""i.i ,."i"arlil E i'_ = o,
ritit scbara;q.
Ketiga sarat ini juga boleh diganti denikian: Beberapa gaya
nembentuk
menerrapusian) , apabla jurrarr uiei-iI"ffii
I::::ip:l_j":lIs
uEr< seDarang serta tak kolinear bernilai o (nol).
.rr.
Arll3j.Ilah tiga. tit-i} sebarang A, B, dan C (cb. 1.25). nnggapfah semua
gaya atu nenghasilkan resultan R yang kita uraikan
nenjatti tiga
-a.o
konponen, yaitu Rr sepanjang galj.s AB, R2 sepanjang g"ii" rc, aa
sepanjang gari.s Ac (caranya lihat pasal t.S). Diketahui
i{r = O,
=
sedangkan 81 dan -R3 alengan senau"rinya tiatak nenghasilkan Doren, sebab
me)alui titik A. Jadi, nomen R2 terhadap A = 0,, seatangkan gaya ini
tidak melalui A, yang berarti Rz = 0. Karena EU. = 6, teralapat secara
analogi 83 = O, Menurut ketentuan Et" = O, terbuXti setaran! a, = O.
28 scEr,ro o. sTATrxr r
t.t5_17
Kesinpulsmya ialah R senalili sama dengal 0, atau = 0 dan
=K, dipenuhi juga
E K,, = o, sedangkan sarat ketiga (salat nomn) telah
,nenuiut keEentuan senula. ilaali, senua gaya tadi betul i$bang-
Iqenqillibangi.
I
.l
.ii-
d5. I.25
dr. 1.26
Kejaatian khususyattu jika ketiga gaya itu s.jaja!, yang beralti garis
kerjanya juga sejajar, letak titik tunggalnya tak terhingga jauhnya.
Tentang soal neiginbangi satu gaya o16h tiga' gaya yang tak kongkulen,
lihat pasaf 1.5, dr. t.8.
6. t.21
.rika kita perhatikan poligon batangnya, terrlraf.a Sr berttttt pegang
pada titik I sepanjang r A//o O, dan Ss pada tlti}'v sepanJaDt
Y B// O o. Supaya St dan 55 betul saling nenghapu.skan, garis kerjanya
harus berinpit, yang belarti titik A, t, V, B itu terletaL paila garis
luius yang sejajar dengan. oo- caris ar itu sisi poLigon batang yang
pertanB (kiri terfuar), dan garis VB sisi yang telalLil (karun luat).
lzlenurut pernyataan ati atas, jika kedua-duanya be_!,l{ it, kit-a boleh
tnengataka! tbligon baXanq berbenl'r)k tertutup.. ilaili. 6arat selrbalg
boleh alitentukan secara grafis: pofiqon qaga setta ,Dltg@t lg:tang
harus tertutup.
PENERAPBI. paala batang y"ag bnrqaf;r dan bertrq)u pada kedu. ujurgnya,
bekerjalah beberapa gaya bebah;F vertikal (Xe tarrJ, 6. I.2B):
Resultan gaya P bekerja ke ba\rah dan, agar telaLapat keseLbarBan
statis, halus ada gaya yang bekerja ke atas. Ini atihasllt an oleh
ga$a reaksi paala.titik tl&pU A dan B, yarg kita nali glya A darl B
(reaksi tt{u)u di } dan dt B) .
Jadi, uswlan gaya seka4a[g teratili atas \ p1t p2t ..., pn(= p.],8.
Kita meDgganibalkan aliagran kutub serta pollgon bat.ng g.ya p,
Sisi sebelah kiri Pr meabtong gaiis kelja A dt titlk Ar, atan sisi ili
sebelah kanan Pn = P. (jadi, beban yang terlanan, atau telaldfr)
n$otong garis kerja B di titik B'. btel far&a jaya I dan B all-nasukkan
alalam suunan kekuatan, naka poligo! batang tadi dltr)erluar, sehlngge
30 soE{c o, srrrrrq r
-..---r
I .17
A'dan B' menjadi titj.k sudut poligon yang Pertarna dan yang terakhir.
oleh karena poligon hanrs.tlftutup, si.gi.nYa yaEg pertana dqn yang
teiakhir barus berinpit, di slfli beriEll)it alengan garis A'B' yang kita
Gb. 1.24
sbut garis lrerutup. Dari titik 0 pada dj.agran kutub, kita menari.k
garis sejajar denqan B'A' yang nerEtolrg garis on ali titik 0'. i-ni
berarti ooritu jar.i-jari kutub .perta,la dan yang tela*ftir, sedanqkan
cro nenjadi radius .,.edua. oleh karena jali-jari kulub pertama dan
kedue itu nengapit gaya pertama (di sini gaya A), panjang garis oo'
nalukiska! besar A. Jari-jari iutub on = 04 sekarang nenjadi ja!i-
jari yang terakhir kurang satu. sebagai gaya terakhir, B diapit oleh
jari-jari kutub ini alan radius kutub terakhir Oo', jadi, 4 o'(n oi)
nelukiskan besar gaya B.
E P = 01 + 12 + .., + (n-1) n = on (ke bawah)
A = oro (ke atas)
B=no'(keatas)
A+B=no(keatas)
Oleh karena semua gaya P dan reaksi letak bekerja vertikal, atau
s6jaja! dengan sumbu Y, tidak ter.alapat gaya yang tnel'ghasilkan kotnponen
sejajar pada sunbu X (menalata.l), sehingga alengan Bendirlnya, = O.
Kita aniciL titik sebarang C. UDtuk benentukan @en terhaaapnya, =K, kita
nenarik.gar.is bacanya (yaitu gatis yrng sejajrr ilengan R nelalui C).
- M6nrqUt,
pasql 1.9 terakhir., EMc = E kali.IEnjang potongan garis paaia
garis baca telsebut antala titik potong garis ini dao sisi pollgon
batang peritana dan terakhir. Oleh ka!6na kealua sisi inj. belitpit,
kedua-duanya nehotong garis baca paal,a satu titik, sehingga panjang
garis potong tersebut adalah nol. Dengan denlkian, Eu" = o, jaai,
mernenuhi salat no$en. iliah garais baca tidak nqlpengaruli hasil r1o1
itu, yang ber.arti hasil di atas berlaku urtuk susrman gaya dengan ar.ah
sebaiang.
t.I8BEBERAPAcot{IoHlllIUllGANsIAffiAAIAUxEsElmBANcAN
1 BATANG BA DITA]IAN OLEH SEIIDI B D}X (PE!DEI) AC YANG
BATENG AYUN
BERSm{DI PADA KEDUA UJITNGNYA (6. L29). Batang dilcebani P ali sebelah
kanan A. Ditanyakan, gaya reaksi yang bekerja pada batang BA (yaitu,
pada A dan B).
Batang a]run hanya ilapat nenghasi!.kan gaya leaksi yang bekerja sePanjang
srnnbunya; jadi, reaksi batang ayun A bekerja nenurut galis c3.
oleh karena hanya aala tiga gaya, yaitr] P, A, alan B, &a](a untuk
ne bentuk keseiribangaD, ketiga qaya itu halus kongkurli. Caris keija
P alan A berpotongan dl D, ,adi, B harus nelalui titik D ini juga (atan,
dengan sendirinya nelalui tltik B). Dengan demikian kita alapat meng-
gatit alkan segitiga gaya dengan vektor P sebagai salah satu sisinya,
sedang kealua sisiDya yang lain, masing-maslflg, sejajat alengan Ac alan
BD, dan panjangnya nelukiskan besar A alan B, Kita juqa boleh Engurai-
kan P menjadi komponen Pr pada CA alan kohponen P2 pada BD yang nasing-
masing nenghasilkan A dan B.
---q
cb. r.29
32 SOEIIONO, SIATII'A I
r .18
Gb. r.3o i
I
kongkuren yand bekerla memrrut garis !rD..rBD, dan CO (eb. 1.8 pasaf
t.s).
Apabila titik c dipindah. ke atas titik T, keatlaan nenjadi labil
( engapa?)
3 BAIOK ABC DILETAKKA}I PADA TIGA BATANG AYUN AAO, BBO, DAN CCO
SEPER1IIGb. I.3I. Beban terdiri atas gaya P yang bekeEja sebarang.
Soalnya serupa deDgan di atasi gaya P harus dii,mbangi oleh tiga gaya
yang lain. yang ttdak kgngkuien. yaitu A, B,,dan C. Bata[g allun l6a,
BoB alan CoC tidak boLeh sejajar atau kongklEen, r4pananya, dititlk D.
Sebab dengan delikian ketiga gaya reaksi juga @la1ui titlk D, aehtng-
ga boleh diganti alengaa gatu.re$+tan yang -Dlalui O:tfu1a. Resultan.
ini tidak alapat tnenqri.Dbangi sqatu gaya bban P yang tidak nelalul .
titik D itu; bangunan denikian disebut "labi-I. '
33
GAYA DI DAI,I}I
I .18
.. \:0
.t
Gb. 1.32
BebaD P neljrpalkan gaya pada bagian ini nelalui sendi S. Supaya
gaya ini alengan C dan D dapat nembentuk keseiEbangar, ketiga gaya
itu halus kongkuren, yaitu di titik E sebagai titik potong antara
gaya C dan D. Sekarang kita pelhatikan bagian di sebelah kiri; ga-
ya A da.rl B be4)otongan di titik G. P kita uraikan alal@ koq)onen
P2 Pada garis SE, dan komponen Pr paala garis FG (E aala].ah titik
Potodq ES dan galis ker.ja r) . Koiqronen Pr diilrlcangi oleh gaya A alao
B; konponen P2 oleh C atan D, Dengan perantaraan poligon gaya kita
mendapat A = 30, B = 23, C = 42t dan D = 14. Gaya A dan C neni-Ebul-
kan tekanan paala batang alrunnya, sdang B datl D neniribulLan tarikan.
5 BAIOK DILETAKKAN PADA TIGA BATANG AYUN (cb. 1.33). Uula-nula kita
menggamba! diagtaln kutub 0 o I 2 0 dengan 01 = Pr dan 12 = Pz, kernu-
dian poligon batang yang bersangkutan, yaitu A I 1I III. Sekarang
kita nenggabungkan reaksi gaya A, B, dan C pada balok. Kita medgeta-
hui, garis kerja A dan B vertikal. Di dalam diagram kutub, vektor A
berujung di titik o alan berjalan vertikal. Berhubung dengan itu,
tarj.klah garis vertikal llelalui titik o. Kenudian, dari titik 2 kita
lrelrarik galis yarg sejajar atengan BBo yang memotong garis vertikal
tadi di titik 3; ini nenghasilkan B = 23.
Poti-gon batang atiperl\ras denqan sisi yang sejajar dengan 03 yang dj.-
tarik dari titik IfI, hingga rnetnotong galis kerja C di titik C'.
34 soEr,ro{o, srar(A r
I.18
Gb. r.33
Hubungkanlah C' dengan A, dan tallklah dafi O garis yang gJajar ile-
ngan CrA yang henotong galis 03 di titik O,. Dengan deudkian terdatrEt
c=30',danA=0'o.
a Dua qaga vettikaT yahg Eantr Degarnga, Xetapi betTavanan a.ra} ,ke!Ja-
nya (dc. 1.34).
/ i.
,''i t
Gb. 1.34a
cb, r.34b
7 BANGI'NA!{ SEPEFITI TERLIXIS. PADA GAI"IBAR 1.35
eatang Co alibebani gaya vertikal P yang garis kerjanya roemotong slanbu
batang DF di titik I.
7 Secara Takisan (gratik). Kj'ta menguraikail P ke koryone! KI
'lalan
menurut qaris I D alan K. menurut garis I C ('Iiagram ol2o) ' Kita rnem-
pelajari balok AEF yang'menerirB tiga gaya, yaitu gaya Kr sebagai
i"uan, gaya At sebagai reaksi tunPu di A, dan gaya Br sebagai gaya
36 soEroNo, srarrxa r
I .18
It
Gb. 1.35
Sekarang tupangBE yang dibebani gaya K2, sedang AE bekerja sebagai
perletakan batang ayun, sehingga reaksi tumpu ali A, yaitu sebesar A2,
bekerja neourut garis AE yarg nenotong K2 di titi* III. Ini betarti
rea].si tumpu B 2 j uga melalui titik rrr i;i (pada rupang BE iru bekerj a
tiga gaya yang harus kongkuren, yaitu K2, l\2 atan 82). Hasilnya terli-
hat pada diasram 1241. Kta melihat Ar : :Oi a. = i4, dan A = 50,
B:23, 82 = 42, dan B = 15. Diagram ierakhir;enjadi OI5O, yang
melukiskan P diirirangi oleh reaksi._turnpu A alan B.
B"r = Pr - Art dan Bht = Br1 cotg a. p"aa ak}Ii-roya, Ahr = -(H - Bhr).
Sebagai kontrol, Brr juga dapat dlhitung [enurut f,r = o, Sekarang
=
kita tinjau tupang BE yang ai titik C di5ebani gaya pz (vertikal) dar
H (mentlatar ke kiri) (Gb. I.35b). AE bekerja sebagai batang alrun (men-
itatar), jadi Ar2 = o, E uB = o rnenghasilkan Ah2 (positif, jika ke
kanan). Br2 = E - lh2, dan Br2 = p2,
Terdapatlah Av = Arr +
\2, Ar, = Ahl + Ahri A -
B,=B,r +Bv2i Bh=Br,, *Br,r,"=/frI-iif .
_>-:-a
M
/.\
o. //
tt // ^t
.o
,t //*
G)r. 1.35
38 soExoNo, srarr(A r
I,t8
titik II, yang beralti gari.s kerja reaksi A sudah diketahui, yaitu
Eenuruti garis A II (gaya R, A, alan B harus kongkuren). Berdasarkan
ha1 ini dihasitkan diagran o 2 3 o alan terdapat gaya B sama dan
Eejajar dengan 2 3 dan A sana alan sejajar alengan 30, vektor 3I
meluliskan Rt sebagai resultan gaya A alan Pr yang melalui titik
potong garis kerja gaya A dan P,, yaitu titik III.
vektor 13 = Rz = - Rr melukiska-i resultan B alan P2, garis kerJanya
trE1a1ui titik IV. yaitu titik potong B alan P2. Garis III Iv yang
sejaja! dengan 13 nenotong stEbu batang DE di titik v.
Paala batang Ac bekeija tiga gaya, yaj.tu gaya Rr, gaya batang T, alan
gaya sendi yang harue kongk\iten, lraitu dt titik v itu. Jadi, gaya
c
c bekerja menrruti galis V C. tGtiganya menghasilkan diagrah 314 yang
nenghasilkan gaya T yairg saDa tLan sejajar alengan 43 (terhadap batang
Ac) dan bersifat menarikr gE E c'6aa ddr sejajar dengan 1 4 (terha-
dap batang Ac), yang Juga nenarix selta serong ke atas. Secara analo-
gi kita dapat meEltr)elajari batang 4 yang senerina tiga gaya, yaitu
R2. T, alan c, yang kohgrqEea ili tidik d,'relitapatlah gaya T sama
alan sejair! 34 atari c. laD aan seJaja 4f, J<eduaduanya terhadaP Bc.
P"T
cb. 1.37
ketiqa gaya tersebut kongkuren ali B, sedang gaya A itu harus bekerja
vertikal. hal ini tidak mungkin, sehingga texpaksa reaksi a = o juga.
Pada diagran gaya te.lihat B = PV2(ke atas); gaya batang Penghubunq
:-\-
Gb. 1-3a
Kita dapat memifih besar serta arahnya pada tiga gaya ati antalanya,
misalnya, Kt, K2, dan K3, Kita nenggarbar diagram gaya 01 sarB dan
searah Kr, 12 sarna dan searah K2, dan 23 sama alan searah K3 alisertai
Li tik kutu.b o ( teraknya sebarang) .
Kenudian kita mengganbar poligon batang dengan sisi. pertananya garis
a//oo melalui titik A, sisi b= A a// 01, sisi c = t rt//O2, aar' Eisi
terak}.i,. d//O3 melalui titik II dan memotong qaris a di titik S.
Resultan R daripada Kl. K2 alan K3 bekerja sejaja! dengan 03 dan harus
mefalui titik S (Saris s). Untuk memenuhi sarat keseinbangan, gaya K.
dan Kr harus kongkuren dengan R. Kita dapat menilih srEtu titik T pada
40 soElloNo, srArrxA r
I.18-20
garis s, garis kerja R. Ird sudah nenentukan arah gaya K, atan K
sesuttah itu, pa.Ia .tiasran gaya rtta .;".;ik-;;r; y;;-".j.;; ;:;n""
DT dali titik 3 dall garis -yang sejajar alengan ET dari titik o, yang
nenghasilkaq titik 4 Febagai titik potongnya. Dengan demikian t;rda-
pat pougon gaya o1234o yang tertutup. ,
Diagran kutub juga dapat dj,ganbsr lengkap. distlsul oleh poligon ba-
tangnya, A I II III IV A. SebagBi kontrol, K5 harus nlaluj. aitik IV
juga.
D GARIS RANTAI
l.t t ART|
:' ..- ' \
seutas rantai atau Eali 9lrig leEbek, se'iiigga $.drk dapar menahan
monen, j .a digantrrngkar piaa fearr" uiung"yi, .f"r, ..j""t"t
!iri""
lengkung yang alisebabkan oteh beratnya sbndiri. Garis ini tit; nanai
secalir singkat galis iantaj. (caXenarg, kettinqjijn) i bentuknya akan
kita pelajari atalan pasat ini. Kita *"rrgulrgg.p terat rantai iiu
terbagi rata pada seluruh panjang rantai. Kalau berat rantai itu
9 kslcm, berat rantai sepanjang als yang tak terhingga kecilnya, .ialah
-1dd
clg = 9, ds, atau - = q, tetaD.
CAYA DI DAI41X 41
iA:
V'dv S+ds
2''
Gc. 1.39
Untuk x = jadi sinh c- !(e'- e-'l = o, ataE c = o.
", *= ",
Ditentukan paata x .- s,. y -= e..:,qan tterdapa! cr, Flab Clt aal8ili
9.
sinh z cosh z sinh z cosh z
,, ,22 f, = f,,-t * .o"n ,,
o,o 0,0o0 1,0o0
0,1 0,100 1.005 r,ooz 10, 05 5,00o o, o25
0,2 0,2o1 1,o20 1r 006 5.1Q 2 ,5OO 0,o50
0.3 o,3o5 1,045 1,017 3,483 7,661 . or 07s
o,4 o,4f1 1,081 1, 028 2,702 1,25O o,101
0,5 0,251 1.128 l, o42 2,256 1:ooo , o,l2a
o,6 o,637 1,145 1,O6a L.975 0,833 o,155
o;7 o,7 59 1,255 1,086 t,793 o,7 14 r,182
o,a 0,881 1,r10 1,67t 0,623 0,21L
0,9 t, o27 1,4 33 1,I41 , L,592. o,556 o,24t
\. 1,543 'o,5oo
1,0 1,175 1,5il3 1,175 o,27a
1,1 r,336 r,659 1,271 r1516 0,455 o.,304
1,2 r,509 1, alr ),,258 1, slQ, o,411 o,338
t,3 f,694 !,971 1,306 1,5t7 0,345 o,373
L,4 1,9o4 2,151 1,360 1,536 o,35I o,41r
1,5 2,t29 2,352 \,420 1,568 0,333 0,45L
t,6 2,376 2,577 1,48s 'r,611" o,3f,3 s 0,493
r,7 2,646 2,A2a 1,556 t,664 o,294 0,538
1,8 2,942 3,107 1,635 7.7 26 o,274 0,585
L,9 3,264 3,4f8 t,720 r,799 o,263 0,636
2,O 3 ,627 3;762 1,813 1,8ar 0,250 0,690
@. 1.40
44 EoBac o. sTr|IIt(r r
I . 21:22
"r,n;| - 1@ - sinh. .
cb. 1.41a
_atas,
2 Seperti di tetapt p diganti alengan berat baEian tati di
Eebelah kanan B (Gb. f i4lu;'BrraFkah jtuia]'l pa.njeg tall j;rjril.,.
:PPaya uiuns kanan titlak_ t lseret.ke liri? .; :-._ _ i:..
6r. 1.41b
s = qa cosh 2=1-q=c:s= l-
2a.ag=dzag.
cosh z
.oh.-a:j-22-7.
- 2-,
1-\ I
t.23 PENDEIGTAN
Jika i tidak begitu be6ar terhadap bilangan 1, ds tidal( akan jauh ber-
, hingga sebagai
beda ilengan dr. IEndekatan boleh dianggaP ds - dx
(c,b I.42), Jaai n &= o.
dx'
4I = I * + c. ttan oleh x.r.r,. 1*) makac=0.
dx H \dx,/:-o=0,
y = \I*2. oteh karna (y),=o : o, tet:pal (ko.6tanta) tak diPerrukan.
Untukx=!\!.,y=f;
r=!fi(for;n=b{.
-/ \2
, = \fr) r (Parabord -
v=
-L' (l,x - *'l aa.
*dx tr - z*r. ol.
L'
Gb. 1.42
Kedua pelsanaanitu berlaku juga, neskiPun garis AB serong letaknya,
asal saja aliukur vertikal dari garis eB (dc. 1.43). Jika kita meng-
y
. _r)
ganiba! aliagrah kutub dengaD = u. ? , Poligon batangnya identik
"
ilengan garis parabola tertnaksud di atas (1ihat pasal tr.12). Jjla AB itu
ne!!data!, aliagram kutubnya ialah 06 - o - n dengan titik oo di tengah-
ngah o n = g ,q, selta Oo _ Co Io - n. TeralaPatlah
vr= B (t9
"o - tg 0) = E tg a, Jadi, t9 a = gg,go,-:rgf daD.
tSB=ts0o+t90.
Jtka jarak lurus antara A ttan B = I dall panjang tali
= L, Laka
r =:f a" - / */i;FT d*. "t \t(*)'
dx, sedtD(rdr=8-x
menurut persa.tEan parabol pertama.
"- f,'z,
= I\AGJ
Untuk menibandingkan hasil hitungan nenutur nllnus garj.s rantai
palabol, kita aftbi1 contoh bilangan: ala!
t 2.9
" = n = O,g = 3,222 w fl = ag = 3,222 g. Y. = tgL = 1,5o s.
ru3 = 3.56 s.
,lil(a -o
= I.600 kg,/crn2 (yang tlipelbolehkan) , belapakah f nininum?
Sebagai pendekatan, diaribil beotuk trErabol.,
re = 0,25.1600
= 400 k9.
f't i=4'fu-o,oezs.
f > 0,625 m = 62,5 o,
t.
r.25 raBEr !*Alr
DENGAX
Berat sendilt L.U.r -'dil qrfi p alfuqrU b.nt ng, A+.* r (titik
. -'-:-
Co-
cb. 1.43
H. = H = konpanen mendetranyat
\A = \99, = berat ka.be1 bagialr CA,
Gb, 1.44
"" =t"*
dan IrD =!p cots o - Npg.
i1l
t,
P=a91
ct - 1.45
Az dw jf ;;. r'.:. .
&=a-*.-tso'..
eari{q'ae atnEin i < lr:dqrt Br'-:..2: y,+ T lrifr,f =:g,i tis.O,,.,
1r: i,,
-
Gb. 1.46
5, soaoNo, sratrrr r
2.1-2
GAYA DATAM
2.I ARII
Hingga sekarang, yang kita pelajati ialah gaya yang bekerja pada sua-
tu bangman {konstruksi) atau benda. Dengan perantaraan bangunan atau
benala tersebut gaya neDbentuk keseinbangan. Tiap-tiap baglaD bangunan
neliripahkan aklbat gaya itu l.qplia b.gian yang laia, atau lreneri&anya
dari bagia! yang lain. Eal itu eni-Ebulkan gaya ili dal.aln bagian bangu-
nan tersebut, yang kitq D.!ai gala da.laa. caya dalan henirDulkan peiu_
bahan bentuk (defomasi) paaa bagian *onstnksi, yang alilarran oleh
tegangah di alalaDnya, sehingga teseirrbarrgan itafan tercapai. caya alalam
itu boleh juga alikatakan resultan berbagai tegahgan.
Gc. 2-f
dengan perantalaan batang tersebut. Jika kita nrengaatakan potorgan
eTintang ali T, bagian kiri akan bergerak ke kiri alatl bagian kanan ke
kanan. Untuk mencegah ha1 itu (supaya benala tetap utuh), harus aaa
gaya yang menarik ujung (tanpang) kanan bagian kili ke kanan, dan
gaya yang nenarik ujung kiri bagian kanan ke kiri. Kedua gaya ini
nasing-rnasing safia besarnya denqan N dan teratapat pada sernua tu.p.rrg
2.2-3
sebarang pada bataDg tat(i. caya taq)ang itu ialah gaya
di sini kita nanai ga g a-d a tan-noruf -, dalaBt yang
t _^" i, ii,' i;-;::;;
"it, " kekuatan I""i
rinskas gaya-no.rna.l -tari&-senrris. il)abila
balik arahnya, sifatnya henjadt t6rekan, atan "-i.ii-ui_
g"V" a"ru* v"r,q-iiti*_
bulkannya menjadt 9a 9, -norrrE-t-te*an_sertris . n.au ._*."lJiai-'
mengatakan, tanpang batang lrennhan gaya-nornal_sentlis (helrarik
menekan menurut keadaan). perLu diter;ngkan pur"
at .ili, -Gi"t. atau
y:T kita.adakan itu arah garis normarnya tetap ta} b:;a;, _
lil:
yarru retap sejajar dengan sunbu batang, baik sebel;,
gaya-normal-luar bekerja (jadi, senua tampang hauprm sesuatal
y."g
tetap begitu atau tidak berputar suatut "..ut"'.;.;;r,
Demikiantah sifat alifortrlasi oleh kekuatan ".^" i.irrt. Untuk nenu_
".i"n"r","f
d:llil kita mensaatalan persetujuan, bahwa"."ti".
gaga tarik itu
posrr.rr-hltunsan
dan gaga Xekan neqatif.
Gb. 2.2
54 soEroNo, srarrxt r
2 -3-4
tegangan ati dalam bahan. Gaya dalarn Q ini diDarlai 9lava geser atatt
gaga TinLang'
iluga di slni diadakan persetujuan tentang tanala + atau - untuk gaya
ge;er Q itu. Jika Pada suatq Potongan melintang, ujurg bagiah kiri
itu terhadap ujuflg bagian kana.n bergese, .ke atas (atau ujung bagian
kanan bergeEei ke balrah terhaataP yang kiri) r gaya lintarg denikian
disebut po6itif. Untuk nencegah pergeser.an kedua ujunq itu, ljuDg
bagian kiri diseret kenbali &e .bal'ah oleh bagian kanan darl ujung
bagian kanan ttiselet kenbali ke atas oleh bagian kiri. 6aya lintang
l)oiitif s"le..r A - Pr terdapat Pada tanPang di antala A dan P2
sebesar Q = A - P' = P, - B = OrI.
caya lintang neg"iir (EanPang kiri hendak bergesel lepas ke barnah
terhaalap yang kanan, sehinEga teijeret kenbali.ke atas oleh yang
kanan) sebesar PI teralaPat Pada seluruh bagian balok antara A dan Pl
(1ihat tarnpang T;), sebab resultan gaya-tli s&eIah kiri T2 bekerja
ke bawah, yaitu = Pr senairi. Juga resultan gaya ali,sebelah kanan[ya
(yaitu resultan gayi'e, q,, dan B) bekerja .ke atas aan besarnva =
A+B-P2=Prjuga.
Besitu puia gaia ll-ntang (paala seu[ra tampang) sePqnjang bagian
antala P2 dan B teldaPat negatif sebesar B-atau Pl + P2 - A.= O'2'
.fadt,'rmEux Denentukan gaya lintang itu, kita menentukan saja resul-
tan gaya tli sebelah kiri tamPang atau di sebelah kanannya (pi1ih nana
yang lebih mutlah). Jika resultan Paala sebelah kjij tamlEng belerja
,!e atas atau resultan sebelah kanannga bekerja ke bawah, gaya fintang
ali situ bernilai posjtjf dan nilai mutlaknya sana 4engan lesultan
temaksud (kiri atau kanan sana saja).
\- l
2.4 GAYA IIOIAEN LENIUR
Balok lulus AB dileDtu! oleh nomen M yang bekerja padla kedua uj\rng
baLok A dan B (Gb. 2.3). Untuk melEnuhi sarat keseiribangan tsentu saja
kealua nonen itu harus sama besar$ya serta arah keljanya berlaranan.
Keeinibngan -tuat alicaPai dengan Perantataan balok yang semua bagian_
nya alafam keadaan seinbang alalam.
sunbu balok yang semula 1urus, sekaxang berbentuk garis lengkung, yang
Gb. 2.3
cenbung (koavex) ke.bawah atau cekung (konkaf) ke atas. Kejadian ini
alisebut .leatut (sunbu balok nefentui). Tampang yang semula L sunbu
55
2.4
balok tetap denikian, dan oleh karena sutibu ini melentur, tampang
itu tidak berdiri vertikal 1agi, nelainkan serong dengan sudut 4.
Kita katakan tarnpang Derputar sudut.
Jika klta nembelah bafok pada suatu tempat T, di tehpat bagian konvex
akaa teljadi retai<, sebab ujung blahan ki].i akan berputar: ke kanan
menurut alah M Cli A, alan ujung belahan kanan berputar ke kiri nenqikuti
u di g. Untuk nenulihkan keaaliaan, ttiperlul<an monen yang bekerja paala
tiap-tiap ujung bagian alan ar.ah putarnya berlawana.Il.
Oleh kalena bagian AT dan ET seirbang, besar kealua @e-D itu nasing-
masing sana dengan l,l juga. Gaya nomen yang beko.ja IEala ujung befahan
itlr tergofong Sg.yg_-ggLa , dan dihasilkan oleh tesann ba]lan. Kj.ta
katakan tampang-T nenerim np,IeLlS4lUr-Ilr4I_-gebCEEI_! ilati nenahataga,
atau menqilrbanqinva, secara meDo}]asj]}an fl}3men ]ertu!fu, supaya
tetap {i-d;Irn-Te;aaan sgi.quE:
Kekuatan P juga dapat meniribulkan rnomen lentur pada quatrr taq)ang-
Kita mettlpetajari sebatang balok yang terjepit senpurna pada satu
ujun$Iya, A (Gb. 2.4) Sarat seimbang luar menuntut atlanya realsi
v. = P ke atas alan M. = Pa (ke kiri) pada ujung yang terjepit. laeDu-
rut keseinibangan 1uar, : momen pada tampang T = O. Gaya di sebelah
kanan T, yaitu
cb. 2.4
P, nenghasilkan monen px
ke kanan- caya V. dan !.t. di sebetah kili T
menirnlrulkan rnomen va (a - x) = p (a - x) ie Xanai, alan U = pa ke kiri,
yang menghasilkan momen resultan .ke ldr_i sebesax px.
Jika kita nenbelah balok pada tenpat T, ujung belahan kanan berpgta!.
ke kanan Elengikuti alah nonetl bagian kanan, sedang ujung belaha; klri
berputa! ke kiri menuluti alah putaran nonennya. Oenlan denitian ahan
terjadi retak di bagj.an yang konvex, yang dap.t dipulihkan oleh gaya
nomen. pada tampang tadi, yaitu yang nasj.ng-rEsing sama besarnla
(= Px) dan berlawanan alahnya. Dengan denikian terjadilarr puli aroren
lentur alaTan pada tenpat T.
negatit, apabila konkaf ke bawah. ,ladi, nrenurut Gb. 2.5a momen lentur
paala se$ua tarnPang antala A dan B itu Psttlf . Gb. 2.5b memPellihatkan
rbnen negatif. Untuk henghltung momen lentur Pada suatu tamPang, kita
menghitung jurnlah aljaba! lmmen- yang ditlnbulkalr oleh gaya Ai sebel.h
kiri atau kanan tanpang tersebirtj Nilai rnutlak tnorien harus sana nenu-
rut cala manapun yang kita Pilih. Dan tandanya, + atau -, beldasarkan
bentuk fenturan surbu balok (Denulut. Gb. 2.5a atau 2.5b).
@n-5u-s
cb. 2.5a
2.5 IORSI
'tlOmEN
Jika pada balok itu dikerjakan lEnen yang bidang kerjanya berdj.li
I sumbu balok, atau kekuatan P yang arahnya r sumbu balok tetapi
tidak merrctongnya. balok akan terpuntir dan kita f.atakan, balok
henahan ,r|3mn puntjr atau n}o.?,en torsi sebesar l.lt, (Gb. 2.6a) atau sebe-
sar Pz (Gc. 2.6bllz = jarak antara garis kerja P alan surbu baLok).
Jj.ka trEnen torsi itu diperlukan untuk tlelutar roala, umpamanya, ban
penggerak (drijfband), besainya dapat alihitung beralasa! kepada daya
kerja yang dikehendaki 1-.r*. 2.7). Mt' = Tr - Sr = (T - S)r.
Pekerjaan yang dijalankan pada tiaP putaran : U1 = T-2rr'- S. 2rr =
2rTMtr. Jika jumlah putaran tiap detik = n, sehingga kecePatan sualut
0r = 2nn, pekerjaan pada tiap detik ialah u = 2rn !4t! = Mt!. tn.
Dan jika da9a.kerja alat = k.Hp, yans belarti k.75 kgm tiap detik,
kita peroleh 2nn Mt. = 75 k kgm-
57
2'.5-6
#" -IM
U
6. 2.8
biasaAya di.beri ujung panah rangkap. Bagtan balok menurut cti. 2.gb
menahan toonen fentur yang heniebulkan lenturan konyex ke ,tru]a,. paata
Gb. 2.8c terlihat balok yang menahan rEnell torsi. sebagai co,ntoh
lain kita nerpelajari bangwan yang tetaliri atas batang seperenpat
Iingkaran Aa; dan sepbtong batang l.ulus BC I bidang AB (cb. 2,9).
Bangunan dijepit senpuha dj. ujung A, sehingga bidang.tB berditi
ve.tika1. Pada ujutrg c bekerja gaya nendatar p,/,/BC. -;i;;IEng X aritara
C alan B tnenahan gaia.liDtang Qx = p dan rEnen lentur ,.= px. ?atD-
pang B vang terletak di da-lam bidang datar, nenahan qaia lthtalq
9b = P dan rcnen torsi Mb = pa (ber;utar ke ranan ttiiiirat aari itas).
Tanpang T I Vektor p dan-Mh diuraikan datan koeponen menutlt garis
6.2.9
58 soBaciro, srarrn r
2.6'7
;.
]l
Gb.2,IO
GTYT DIIAX 59
2.7-8
cr = berat bagian At B1 A, Bz
Gz= A1 Bt ,1
Ar Bt Aa Bl
dan seterusnya.
6. 2. I1
60 soEfio o, s,rarrxA r
2.8!9
belan itP = qrdx, sehingga junlah nuaran =.f ap.=/q, alx. Kita nempe-
lajari bagian balok sePaniang dx (cb. 2.12). Berdasar paala keseinbang-
an, teEalaPat:
p*.'=- *lT;'0, + d Q,, qr = -Q./& atau Q: = - -/ q, *
@.2.12
*"rudtt,, sanicil menl)el-a j ar i 6. 2.12 kita nen'Iapat!'
M, + gr dx = M, + tt !l:, jika kita mngabaikan besaran Qt' 'tx'
e, = *,2*, atau M, =,fgr e - - J[s, ilx, atau qr = -a2u7axe.'
rnalex rxr belarti besalan yang bersangkutan i'tu tidak tetap nilainya
tlitentulan oreh
'Jsi"'*, , berganeung' kepada leta} tanizaflg x Yang rrleBjadi fungsi
i""ii"l.rl
ternaksuil boLell dih:arapkan
".rtit
iq" beiaran
(x).
Ban'gunan yang Eenibentang paala umunnya alisebut !asuJ<, dan jika ter-
ltu
alili atas batang yang tanpangnya menahan nomen lentur, kita namai t'a-lok
atan gefagaz. Ilasu]( yang teralili atas beberaPa batang yang dihubung-
hLrbungkai, sehingga batang itu tidak menahan nonen, tasul<
rangka batang (vakwerk, truss),', aPabila batang itu 'Iisebut
juga nenahan
51
2.9 -to
2.to tumPu
Di ataa disebutlan, bahwa lea]<si
(b lqlqnpu itu harus
'---.*4-rs{-r-j::trerJa paoa Danqunan aras. pada bangunan (itf,i-Elqia:r)
yans berbentuk b-ia6-q-r=EliTdiE.-aifiai:.ir r. r,,
*! gava yang koplanar, seperti telah
--.i_i*" jI-lI_lI"
kita me[ggulra]an sarat,
::-t*, ?:u.
bab l, yaitu atiuraikan ati atalam
leaksi vertikal V, gaya leal(si lren'lata! H' dan (gaya) reaksi-no-men M'
koq)onennva) ' yang bekerja vertikal
(EKv =
,-ilIgltl"rgi belan- (atau(kotrPonennyi) ya"g bererja nendaEar ( EK' = 0)
oll-n'nenqinbarrgi beban
cb- 2.L3
dan mengiBirangi .6ren yang ti
r'., ul paata uiung batok Pada jePitan
ujung baLok
{.E Monen = O). Jaili letak derikiah -suaah stabil sehingga
yang lain. tergantung bbas.
\-4\
&.2.14
ini ti'Iak Eenghasilkan re1kli !!onerl'
Dengan demikian, pert'unpuan
i"ilni n.'r. menshasilkan rearsi Giivanq'lapat dapat diuraikan ilaran dua
Kon{lr'Enr;ertik;r (av) aan nenilatar
il;;"", (Ah); jadi' *:91-9:"::::n^ *'o-
hasitkan du4qaur re\a]{s /' ' Tinggal tt-tpott' a Pada ujung
setarljrq Eull'uax
sekarans : l,-:-,lebih'
::*_-' rni
.
:':--:-:---a::=;--haci reaksi' tak boleh
1k'n satu oaaa-tEitea-tul.
Iain yang traruS]qc]!9tr$il*a!-5.Blr dan
ffi:t#xa."*6t,:ffi""
berarri satl sava, vans ""navu clfap-'
- ;:Tf
,#":E;i,'fi-aEiffiA-
qetru^ra1
vini a.p* rer""+'p"9""-
tercapalran
Derrqo denikian v""q
----'o"r,
!+=?I=iertrbil
$:-
"'
Densan
gesekan roda diabaikan) .
'""^'i
PertuvnP a..it"I;1".TI::ji^:::::::
i"" disebut pg!l:!@pga!_Ieda
(q!eg-ro-l ) at,Jrggtez.
par.samaan inibarrq ketiga tsaraE nonen) terhadap titik A atau
i"i"ii-.."J""'i*"., r,i.l EMriuar EM, = o' di sampins persanaan
= o 't'''''Ii$makan
3;,'1"."i";;;;-: ;:-;; seraru da6at disanti densan resurta'-
63
2.10
nya, R. Oleh karena letak serta arah kerja gaya B itu selalu ttikera_
hui (di sini vertikal !taIui titik B), iitit-ptoog *-;;" s"y.
B alapat alitentukan, yaitu titik s, Erpanalya! oorg.i a."J.i"",
"";;;; g.y.
reaksi A sebagai gaya ketiga harus beial.ui s iugai iaai, ,oa"i. t.rt.rrto
ar.ahnya dan kemudian besarnya pula (R diinban;i-"f"i e it gl.
Bangunan yang terletak seperti di atas disebui juga bertu4rr! 'secara
bebas pada kedua ujungnya. sebab, senali itu menieri f<eUeuasa-n-5naa
ujung bangunan di situ untuk berprtal^ xantrE beraTi \ t6rylt Ge;eUsan
gelak tunggal atau setingkat), sedang perturrpuan r"f .&=i:idr.uas"r,
pada ujunq bangunan yang lain uDtuk bergeser. atau belal1h
sepanjang satu garis (juga bebas gerak tunggal).
teryat
Jika roda B diganti senali seperti di A, ha1 itu akan nenghasilkan alua
konpohen reaksi pu1a, sehingga junlah reaksi tuhpu rEnja;i z + _
atau kelebihan satu (ujung B tidak bergeser Iagi, arah keria oava s,
)
reaksi tidak diketahui); bangunan nenjadi staris tidak terrio.-''
Pada- bangunan yang sederhana, roda boietr dihilangkan,
i.t"pi ,rj,rng
raarih- dapat bergeser terhadap bidang tumpunya "*""
li.rturpt * gtr.il .
Jika bangunah atas ilu berubah panlangnya, nengiiutl p..rO"i"i a""":"t
paoasnya (suhu), naka perturnpuan roata meniberi iebetasin f.epJi ,rj*rgrrv.
Pauk. y"gilyt-, peru.bahan panjang bangunan itu, sehingga d-engan demi_
i(aan tidak tinibul reaksi letak extra, dan sebagai akiiatnya,
bangunan
tialak neDghasilkan gaya dalan (befas tegangao) ]
Perturpuan roda boleh diqanti dengan batang afrun, yaltu batano vang
Eqqce-gJ-ggrye--!9rceldi (6. 2. ls), serriilli-ilnsan ae,nixfii-i-arr
i::r: 9"y. reaksi selaru berirnpit densan srriibunya, jadi, seratu
6.2.15
64 soEioro, srarrx i
!..is
LtqitFsT ibi
Iiaolrlo !r,{ro1,lurl$ I 8
L:.: u.agiar: Ialct r :.<l:,- :
ii,riJadv,ac;i b3+irqlrl q?. *a.t1^iirri*ed r"lrY.:rY,.- ,
rralrcadx j e-sl} rads}^?ii d!& t-v)
{
a5tcrd., i.brq
. 'rI.5 d5lerd.,
?5.t 1!'e 'j. .,rI"5 iabtq :5i-e.reoi
:6r!s,r3dj'3,
S\irdo:i:n- \ .i { . . il ,u.r-L'vr,: ipF, '466 iaE. j:J L .ri.h'i J
. ?t}Ba-b9.d.lrd; r.'r-r'L :./r6Jr!.Y,1 ,rrpr',- pr.ieq !o!i Ld _r
tdli. pne,t
s
r;i
i.r,ll
A
llirll
lilill
lirli
rl.i:'1
. e! rE.z 5tl}
.3.1
#fl$',. "'
r?: :-5:1:i
caya yang bekerja serong (p2) dapat diuraikan dafan koqDtren vertikal
(v2) dajl nenalatar (tt2). Konponen Dendata! senlnbutkan gaya li![al. ser-
ta menekan pada sebatian baIok, di sini bagian A-2. Di sebefah *anan
titik 2 tidak ada lagi pengaruh 82. pada konponen vertsikat beban kita
lrengga[bar poliqon batang dengan ierantaraan diaqr1rn kutub (cb. 3.1).
Gb. 3.1
OIeh karena garis penutupnya 04 (pada umuronya garj.s On) , di dalae neng-
garobar diagram kutub itu jari-jari kutub yang terakhir ditari.t rnenalatar,
supaya garis penutup pada poligon batang tersebut Dendatar pula (garis
A'B').
Pada diagtam kutub te"lthat I2i =-V, dan 2,2 = tl2. Untu} menentrrkan
r6nen pada suatu tamtrEng X, yaitu U;, kita mengginakan penalapat ali
dalam bab I pasal 9. M: - rbraen gaya di sebelah kanan x terhaalap x,
yang didapat sebagai hasilkali E alengah panjang potongan galis di atas
66 soEc{o, sErrrx r
3.1_2
garis baca, yang dibat;si oleh titik Potong sisi troligon bataDg peitanE
alan teiar(hir yang tetdapat di sebefah &anan x. Galls baca tersebut
ialah garis vertikal melalui x (sebab Poligon batang alibuat beldasar-
kan gaya atau konponen gaya vertikal). sisi peltama adalah (dari kanan
ke ki!i) B'Iv, datl sisi terakhir, II I. Jaati, Panjang potongan galis
tefibksual ili atas, ialah Xtx2 = y dan Mr =,-IIy; tandanya negatif,
karena suubu balok nelentui ionvex ke atasi atau lebih tepat ditulis
M. = -Hy. Kalena E ittr besalarl yang tetap, oidinat poligon batang
terhadap garis penutupnya Delukiskan besahya nomen tampang setenpat;
atau, bidang yang. alibatasi oleh poligon batang dan garis PenutuPnya
boleh &ipakai selagal bidarg lprEn balok (bidang u:).
Ordinat Poligcn batang sengaja digadrat ke atas, karena ordinat Pos_itif
fazirulya aligaribar ke Daeai (sebab beban lazihnl'a bekerja ke bawah),
sealang monen lentu! bafok tandanya negatif.
Di sebelah kenan beban terakhir, bagian balok tidak nenahan gaya dalam
bentuk atrEpun juga (bail. rcmen, tnauprrn gaya I'intang). Gaya lintaDg pa'la
semua lalian ili sebelah kiri bebar terakhit (terkanan) belnilai positjf,
oleh kar;na itu oralinatnya digarbar ke bawah. Akan tetapi, jika jepi'tan
dipindahkan ke kanair, sealang ujung bebas aala di kiri, gava lintang Pada
se;ua bagian tli antara jePitan dan beban yang teljauh jePitan ini,
berailai neqratif. Ini nEruPakan hasil persetujuan 'tari
tentang tan'la + atau
- untuk gaya lintang (kanan tlan kiri itu relatif, bergantung kePada ai
Dana kita beraliri nema lang bangunan) . TetaPi monen tetap bertanda
neEratii, karena bagaimanapun juga. sumbu balok tetap melentur konvex ke
at-as (arah atas alan aral bax,ah itu arLi yang nutlak, bukan relatif) '
bidarq Nx
cb, 3.2
67
B}IOK BIASA STATIS fEIIEr.TO
3 -2-3
3.3 IERBAGI
'SUAIAN
I TERBAGI RATAqC/n (Gh. 3.3a). Kita hituDg\secara anaLisa. pada
ta.q)ang x sejauh x ilali ujung bebas terdapat (inqat, -r diu.kur ke &-iiir:
Q, = 9 x, dan !i, = -!qx2 (berbentuk Earabotl .
Paila ujung jepit A: Q. = qI dan !r. = - \qt'.
6. 3- 3a
M,=-te lia*=-\"?.
u.=-20t2.
.,
Gb.3.3b
BiLangan tetapan tialak ada, oleh karena untuk x= O teralatrat
0.-u,=0.
3 BIDANG TIIIATA{ SEGITIGA DENGNI ORDIN}T ?T]NCTK PADA UJUNG BEBAS
(cb. 3.3c) , /
([-x)
sr - s.
.2 -l-
q,'=,iq al - f, I tr. - x) dx - qx - f n i-.
u,L-Joax--Lsx2*tn#.
n =:- te!'.
eo,3,3c
lr',o|. BrtSl sllltrt ttttEtr!!, 69
3.4-5
ti
t..l
--l I
I
cb. 3. 5.
70 SOIXCIIO, $mrlA r
3li'j|'
f s ds.r
t,= BO (c6s 4,r cos,li)'. qxz J lcos O - cos a) dO =
M-
Batang BA
.i
lt,'-
Gb. 3.6
a3,l
1i .:\j = O insJs_- r, .1...
./\,a,c.? - . ,.
i.:r: r:) i ,i ,i.: ir.
72 6q o, gtrrtr. r
[l' to - 3.7+
ty
I
\
Yo
,7i
.':l
y fw+
: o'l i .i
...^. --!t*...-;fii". .! -"
Gb. 3.7
]-
" =|
tr.., + P2a2 + P3a! + Paar) = +.-= Pa.
a = jarak beban dari A.
b = jalak beban dari B.
,s
)sP
t,"
cb- 3.a
Jika dthituflg alari kanai ke ki!i,
!1.=sr - e. tlr-un) - P3 (bt- b3) - P2 (br - b2) - Pr (br :bt)
aJ EPb: PEPb (sana saja)
= o,(=" - i=") - br= p + Epb = (
x! sejauh :<! alari A terdalBt. M'l;= i:,;tlr"
Patl,a tarq)ang . ,
,,
Tampang x2 sejauh x2 dari A:
Ur" = Byz, atau tti'hitung secaLa analisa dari kiri'
,," = *. - e, tx. - ar) - P; (x2 - a;)t'dan jika dihituns dari kanan '
Mr,=B ([ - x2) - Pa(aa- x2) -P! (a! - x2), yang harus sana.
d). 3. aa
cb. 3.9
Akibat senua komponen v serupa alengan yang teratapat alalam pasa] 8.
1l-
H. = - N.o, v. =
iEV b; A = 1fl- ,1, s = lEva.
,rffi.?
rtl
A
76 solxoNo, sTATrxl r
3.10-l I
Jadi, beban yanq berdiri di. suatu titik (tit.it I) itu me'nil$ulka!!
rpmen paala titik sebarang tain (titik 2) yang sama besarnya dengan
monen di titik tersebut I?erlalla; yanq ditinbulkan ofeh bebaa tadi,
jika berdiri di titik yanE Iain itu (M,r = M1,). 1niIah vang dimatsud
iengan kejadian tinlbal-baiik ai atas. S6lasai'titik khusus kita asbil
titik, tenpat P berdiri (titik 1 dan 2) dan titik di tengah-tengah
bentang AB (titik T).
urr = Parbl./t (monen di titik l akibat P di t.itik I)-
M,2 = Pa2b2/9. (nomen di titik 2 *_ibat P di titik 2). ,
trri = : P a2bt/r' (m en di !it'i* 2 akibat P di ti,tik 1 atau
"., seialiknyai. '
It- = rtP a. (npmen di titik T akibaL P di titik 1).
lrtz = L P b2 (rEmen d-i titik T aki-bat P di Litik 2).
Jadi, (Drnen di tengah-tengah bentang Mt = LP kalt jirak lerdekrt
antara P dan titii letak.
3.11.
dc. 3.I2
Dengan persare.rarn
difefensi,
a, =- /s,d*= - qx+cr r4tuk x=o.
Q,. a - lrst; jaali, cr = tqt,
Qr =- qx + tqr. = lqr - qx.
u.= /o.dx=qJ l\t -x) arx=q(trx- Lt qx2t + czi u* o = o, c, = o.
ur = t qlx - t q*, (lit"t juga Bab I, pasal 12 ala.Il 25). ur
oenjadi
jika d u''l'lx = a' = vaitu
ff:il:' ", rE.ta x =Ll (tensah-tensah
(ritik c).
L 6tvt
Oc. 3.I3 T
Mr = Ax - \,t. x. \x = L qrx.- ," t{ =+ nt' l; -eJ'l
M-, = M" = \qt2 t\ t[i - Y"
/:) = \, ,te,2 ,lt = 0,o642 qr.2 .
jadi Qu = eu.
;.
Gb. 3-14
D..
llt - Mc = /' O" a" = |qr2; u-, - Mo + tq b2
80 soBdno, sr rrxa r
3. ts-tit
antara c dan c. oleh kalena di antara kedua beba! itu garis nonenlrya
menalatar, berarti dM:/alx = Qt -
6,3.15
grttrs aEFrENTu
3.15-17
82 s@xofo, sT rrxr r
3.17-r8
Gb- 3.17
6. 3.18
a3
3.19
Or.3.19
Apabila ditcrangkan secara analisar
2 Ml = o. Anggaplah sementara lraktu A. positif atau
senrngga ltblllennya terhadap B ber bekerja ke atas,
:.::,
;i ;;" r; ;' _'",J:TI'"::j:I";ff:.jli"[],1.,1;,.
=
A narus bexerja ke Dalya} (nDnennva rarlt:^56 D L^*---
neneinbangi o.,,en p yane o",n"i.l"*j'ilifi.B berputa! ke kiri unruk
E r'r. =
".
Jika kita aDggap B > o (positif).
- Br +P (t + c) = o : s= pJ!-+ ") =rr'*'!rir"'"
atau jusaB-p-A=p*
(cocok positif).
tp"zrlll
It = - p" (batok nelentur secala konvex
'
Xe atas).
lls = A x = - p (negatif alengan senaririhya).
i
Q.5 = a = - e I t."ro"rr, bagian AB).
Qbc=+P.
Clcok juga dengan dafil 9. = d U,/dx.
84 soEroryo. srarrxl !
3.19
L Ko[bf,Nlisr. BEBAtr jfi rD]LAfi rxN Dr LUAR BENIhNG (dc. 3.20a). pr'bdr:r
diri di ;tara A dan b lcjauh a alali A, alan P2 berttlri dl-t(an; B
sejauh c alari B. lienurut poligon batang A' I II B' A' serla aliaglat[
kutubnya tertl,apat gaya A = O'o (positif, ke atas) dan B-= 20r (posi-
tif). salah satu sisi poligoi batang menbtorlg. geris penutup ArBr. di
titik s, yasg belalti di. eitu = o atau rcrennya - o.
- ,,J
!)
\r1
^r.* (\,}
q' c) ,
g6 \t'/
t.^7&
6).3.20a
secara analisa dan aengan suparpoclsi dapat Aiter.angkan sebagai beri.:
kut.
o*,rorr'rr'. J'
l,a
Ar=Prf;Br=Pf.
Bialang gaya lintang terdapat Ar Ai . ci 9l Pi. B, ,lAr denqan AlArr = Al
dan Br Bi = - Br.
aidang moen = AtcrBrAl tlergan orilinat puncat c. - ci =" f ai baY+ Pl .
Oldinat bidang gaya lintang di aDtara A dan B bernilai t9!aP, yaitu "
A, - -P,9t, atan. dilukiskan ke atas pada galis Ai ci dan c; B; 'sebagai
garis penutup (ke atas oLeh karena negatif). Gaya Lintatrg di kanan B
"1r-g15Y-a-
bernilai_ tetap = p2 (+). Bidang Ere! berqra segitiga dengan oratirEt
prrnc.x (LL barrah B sebesar -p. c yang ditukiskan t U".ufr,
Dr r MD=BrBr =-pq. " @
Alibat Pr dar p2 r
Senua bialang gaya Lintani aian .ddhen diEupelpoLsikan aatri saDa lain,
alan sbagai hasil teratapat bidang gaya lintang:
At A2 Ct C2 82 Br Ba D2 Dr At yaog nenperlihatkan
1:-o, or, B = B! B2r qDd = Br B! - + P, tetap..
oratinat Eonen aLapat di.baca aniari garis'e, Cr B! dan gar.ir Ar 82 Dr
yang berpotongan di. titik s.
Pada talpang i sejauh x < a alari A terdapat
!1.-Arx+f,ro-r. ?-- r, it= (pr.b - p..)
Paala tarpa.ng X 6ejauh x > a dari A
i,
Mr=Br (!-r) +;\=e,
f,tr-x) -e, f,x.
AnbilLah IrS = xo yang ilapat alihitung berdasar kepaala ll-
= o.
e, f, tr - *") - P.
ixo = oi xo = #fu-r.
n" = na*M*=",
P-i"r".
2 MTIATAN PENUH IERATA s (6. 3.26).
AB = .t, AC = c, BD = d.
M. = -1g.2; no = -19a2.
A= (tr +.1s*| rLe"'- !ga2) = t\r- + c, s*!;,t"r_arts
B = (tr + d)9 _
fi. t., _ arlr.
Q.,, = Ai A! = - gc (titik A di kili teq)at letak).
Q.,' = Ar, A2=tq|+!; rc'- u'1" (titik A sebelah Lanan req)at tetak).
Qo,r=BrB!E+gd.
Baq)ang X aejauh x <lila"iA !
xo = tr +
| t.'- u'1.
c LA
rl / A'i' B;/ A 2 b 2 / /R.R I ileigan AlAl = arsi = t srr li l: - ai s,
85 somroo, sllaqr r
3.1?-20
\t lcz - dzts.
ffi
l^zh
6. 3.20b
Paala gaDba! bidang trDnen, ArA2 nelukiskan tt. = -19c2 dah BrB2 belukis-
kan !,lb = - tga'. e"ri. cl A2 alan Dr 82 berbentuk serupa Palabol nenulut
pels.uEan y = \gx?, Jika x diukur dari cr atau dari Dr.
Bialang palabol ArT srBr ltlelukisJ<an bjdang ilbul6.D bafqk IB, iika rc aba
BD tidak dinuatl, jaali rulus M; = 1gf,x - | gxr.
setelah Ac dan BD dixuati, garis penutuP nenjattl A2Bt!
t-x 2 (l-x). 2 -;.trsd.a
M,=lrl+:-I--1".*iMD = tsrx - \s*- - ---- L sc-
=
/
ts (r* a
-x"c' " *i-*-i9.
-2 ,'2 \
di/L ^2 a2
&.= fs (n +i--i-- r) = er(lihat atas).
uax. ul terdapat di titik st alengan x . xo, tqlat garls singgrmg
nenyinggug parabol dan sejaja.r dengan garis A282.
Er-t
r L_=__L Eq
l!'
dc.--?-D
3.21
'lika pada ujung kiri A dikerjakan rE,tlen yang berputar ke *jrj sebesar
Mr' akan tinbuUah lenturan atau nouen negatif pada balok, jadi serupa
alengan }lb yang berputar ke kanan pada ujung B. Jadi, jika a;ah putar
,<uat. Patla kejadia$ seperti pada cb. 3.20, M. bekerja ke kiri ilan ub
ke kanan, sehingga balok pasti Ine-tentur secaia rregatif. Kita at[bil.
nilai Eutlaknya untuk tit. daD Mh.
9)rb
cb. 3.22a
88 soElero, srrfrB r
3.2t-2^
Di sini kita anggap M. > Mb, jadi, realsi A poajtif daII B negBt+f..
Gaya lintang pada selr,rluh balok teEap positif tandanya
Gb.3.22b
A= (M. + Mb); B = - + Mb).
; i(M.
Q.b = A tetaP positif.
- M.(1 - x) M.x
M, = + -i- = 0.r. + ub) I'- M.
-_I-
letak S ditentukan menurut l!. - o, Behhgga
Mb.
A, = - ., - 4l ..
(Karena Mb aendiriah) .
I-
A=A6+A'=l.ol-M!
L'
B=8o+B,=t""0*5
L
'Gb.3.23a
Dirnanakah terdapat U: = o?
Mx = qxo'- | qx2 =,q* (xo - t x) = o
xl=o; x2 =2x6=s.
. ',radi, u-.
.1 xl = tr qs,
= q
Bentang b.IFdr .5eolaJ!-olah d qEangi.
dari tDenjadis-2xo<L
2 l,lOl{EN NEGATIF PADA (ED[A U,]UNG aAIpK. Di sini D[ennya t{r
(Gb.3.23b). alan Ub
Kita anggap !,tb> M. nilai m.lttaknya.
90 SOETONO, srAt1kr r
'3..72
(r.t - ilb)
A=Ao+A'=Ld 9,'
B=Bo+B,=lSC
a Er :.
=a,-lsx'?-!t..
allt-
;;!=A-sx=Q,.
x = xo i e: = o, ro - l*,, a"ti,l = $.:,1 ,
M,=qxox-tsx ,a
- x.,
M* =M,-,o=lqxo-}l.
ux = o jj.ka s xor - ! e*j - ro. = o
2 t4-
xo -2xox-, o== o.
(-l B
B2
9l
3 22-23
I(husu.s: M. =
\ = oq2l..
-M.
*6-r;=yt'-zat,i u -lr (t - d).
tt* = tr qt2
c,
dr. 3.24a
92 sc)Exoiro, srarrx r
3.h-21
6.3.24b
!.1
l.l Pz -B--T=- Pz
A=r=i-, 9".
/t-z\ Pz
e." =A=f,; =A-p=-p(-r/;
Q"a Q66--a= +r,.
Paala lukisan bitlang gaya lintang terlihat A1A2 = A daB C1C-2 = P.
t4c = Aa = cocl pada biatang trcmen, ud Bb -[ DoD] .(negatif). l,
Biaang rnomen nenjaali Ar cr DI 81 Ai, dengan eitik n6I s di' antara
sebagai hasiL terdapat sejumlah bideng monn dan gava \intang Yang
khusus bentuknya- : .: ' :
1 Di. titik c dan D riasing-rnasing' dikerjakan rEnen sebesar M yang
arBh putararlnya berlar,ranan terhadap satu sanB lain.'
z-- i"i"" teta'iri 4ta9 -aluq-Pasangan gava alau koPel sebesar Prl dah P2b
-:geban terdirj. a!a! trPnen. M di titik D dqn gava P di c da! I vang
menbentul kontra kopel Pa = - M.
4 Dt'rttlj(:C dt$ani.'dengan. gaya P ke atas dan r taell Mc ke karan,
di iitii< D alengan gaya P ie bawah dan rEmFn !'la ke kiri, sedarg
0,r - -x^)
o =.---e------- .den : - < !a-.
Gb. 3-25
94 s@rciro, sra1rxr r
3.25
garis penutup dan di alalam diagrard kutub kita menarik garis 001/,/Bt\.
Dengan alemikianterdapatlah: A = Ol o,danB=401.
Gb.3.26
cb.3.25a
Oleh kaxena pada balok AB bekerja beban pt ala; p2 , poligon batangnya
atau tiidang momennya menjadi Al Ct D1 Br At dan bldang gaya lintangnya
flenjadi Ar A2 Cr C2 Dr D2 82 Br. Apabita semua beban K itu langsung
berdiri pada rasuk AB, pol igon- batangnya (bidang nomennya) terdapat
o. T 1l _rrlu.P, o. U.n sef isihnya ialah bagian cl r rr rr.r rv Dr yang
menjadi hapus jika senua beban bekerja tidak 1angsung.
Jik+ kita bandingkan kedua poligon batang itu, dapat kita lihat sanE
sekali tidak telalapat. pelubahan: leaksi letak A dan B, gaya lintang
paala bagian Ac dan BD, alan nDmen di C dan di D (selarna CD terletak,di
antara A tLan B). Poligon batang atau garis rEmen pada beban tak
langsung dapat aliperoleh secara Inehancrhg' atau ' neluruskan' setiap
bagiannya yang terletak ali antara titik pelimpahan beban kepada rasuk
ulasa, sehingga dengan denikian garis momen berjalan lurus langsung di
antaia senua titik tersetut- Bahwa A, B, t{c, dan ti4d itu taj( berubah.
juqa dapat dijelaskan secar:a analisa. P adalah resultan semua beban
pada balok CD, bekerja sejauh cr dari C, c2 dari D, a alari A dan b
dari B.
= "tt
Ai
&.3.27
96 soEroro, srArrs r
3.26
R- (P, +P^)
B=til- (x+a) I =-r-l-a(x-a-x).
98 soBtoto, srtTrl(A r
1,,27
-/--..--.-....-
U^ = M" = Bx ={; (r.i:-.br-_ x1f,
\y"'_-""-'-
supaya M* henj.di-A;;-besa*y", 11uk. S =
I - a = 2x = oi x = \lt, - al .
Gb. 3.30
I Deretan truk ta]-( terbatas banyaknya dengan berat gandar (as) muka
ct dan gajtdar belakang G2, sedang pada ununnya diambil c2 = 2c1
(misalnya, Gr= 2,5ti' dan G2 = 5,0t, a = 3.10 n, b = 4,9O m).
2 Lokornotif uap KRUPP fgSO (O SZ).
Bilangan ton nenrmjukkan berat gandar. Huruf D berdasar kepada huiuf
keempat paala a.bjad dan menunj,if<Xan ada ernpat gandar pengiring (drijf-
. r:15', -:
cb, 3.31
-r"-
(}/
GARIS PENGARUH
103
4.2
J.
Gb. 4. 1.
bagian kanan serupa dengaD gari6 pengaruh reaksi A (garis Bo C2). Se-
Iana P ada di sebefah kiri C, baka ec = -B (negaEif), jadi,-gaiis
pengaruhbya dl bagian kiri serupa alengan garis penqaruh a, tltapi
dengan tanala betlawa-ban (galiB Ao Cr).
Cabang \C1 .dan Boc2 sejajar, Eehingga perpanjangan garis A^ c, neno-
tong galis vertikal yang uelalui B di tirik B; dengan ordiniu iana
deDgan - 1 (tak terganbar) tLan perpaniangan cilang ao C, me.Dotong: Eunbu
Y dengan ordinat sana den.gqn I (AoAr).
ryr=[pr"] =[!i#l=r",r.
Jaali ordinat ?engaruh rbmen berdinensi ukuran panjahg . t,co
atau n.
skara pa.la saris penearuh saya (A, B atAu o), drrentu_
:::* ::""***
kan bahwa garis sepanjang t c-n nelukiskan bilingan
umparnanya, L cn = 0,1o, I cn
n tanpa iinensf,
= o,so dan sebagaiiya,
,rDr,6rI dijetaskan, behwa saris sepanjang 1 ""ai-e"ii"l""g.r*
mecer- atau cm, Jadi, roisatlrya, r cm
..-*.1rki"k;;1j".iirJ
= n m
(n = bilangan biasa yang tak berdinensi). "r." j;;-;-;;=-iii' ""*a."
o., .on
keadaan urun,
vaitu balok vans kedua ujunsnya nensanjur
l*: *i:
CA = a; A3 = t, alan BD b. Kita arrbtl-
= ta6pang s, sejaufr sr di kiri A,
dan s seja.h s di kanan A, arau s,= tr_
di kanan B. "l airira-ili;r-1.;:* =,
1 GARIS PENGARUH A. Dulu kita sudah lrelihat, bebar
ali ata6 BD f,lenlm-
-
bulkan reaksi A yang negatif, jadi, ordinar g".i;;.;;";;;y;d;
bagian BD negatif juga. Kita nenggunakan lunrus A
= 4# =
1- x " "r,
sehingga y = - ! a".,g"r, pengertian x negatif, jika diukur
1,
ke kiri dari A. Jika p ada di C- dinEsulkan x
= - a, yc = I * i.
Pada kedualukan p di antara A'alan B peflalapat di dalam
berubah. pada kedudukan p ali atas D, kita nasukkan lEsal 2 ttdak
l.r;i i, -r"rrirrgg.
L +b - b "
t,L
Sebaqai bidang pengaruh terdapat bidang Co Do Dr Cr Cd.
c,
.c,
9.0 o.t(o,
e.pM.
(q)
c,b.4.2
,':,:H:,:ilffi:.1:'"!iiiffi'.k;"J
p meninssalkan baeian =
y;-iill"t x-nesatir n,ainva.
ie i" k;;,;..:
\ Co Cr Ao. ,lika digaricar dengan ".^"iilii""];r.,ii;."i!ff1,
skala 1 : L antara orainai dan atrsts,
108 soE!{oNo, sraTrxa r
4'- ^ 1.1:t
gar.is AoCt nenibntuk suilut 45o ttengrin suirbu absisi tetapi ini tidaj<
perlu asal ditentukan, bahpa panjErlg ofdllnat CoCl itu inelukiskan besa-
109
1-5
cb. 4.3
Bilangan nax. Q' dan nax. I- dilukiskafl alengan grafik, yang uenghasil-
kan qaris
-, Q+ nrax. alan giatls Q- nax. (atau garis Q naximun dan niiniitun).
oralirEt punca* garis pngarl& l\ = \ , k. r = 0'875 m.
Iltax. Mr = 2,4 l},a75 + o,25o)-+ 1,2.0,625: 3,45 tzlt.
oratinat rEx. garis pengaiuh u, = k . %. t = I,5o m.
litax. M2 = 2,4(1,50 + 0,251 + 1,2.!,o = 5,4 un.
oralinat rnax. qalis pengaiir.N3 - %. Z , [ = 1,875 El.
Max. M3 = 2,4 1,875 + 1,2 10,625 + o,fso) = 6,15 tm.
oralinat puncak garis pengaruh r+a-,= t f, = 2100 m'
tltax. !,14 = 2,4,2tO + 1'2. (f,O + O,5) = 6,6 tut'
Dalan lrenentukan besaran yang extto, bban terbesa! alitempatJaan ali
atas ordinat pengar& yaPg terPanjaJrqh Oleh-kaleDa keadaan sirnetrls,
hasi.l pada lina t.4)ang tadi (0 9,/d 4) sudah cukuP untuk neaggadar
garis extren yang lepgkap, sebab nisalnya nax Ql = _ nax 9- '
max.Q: = - roax.Q;,'eax. A. = -nax.Ol; max. I4; nax.M;; dan seterusnva'
fentu-saja pada iasil Ai ;tas itu maaih ditanbalkan hasil sebagai
akibat beban tetap, yang di sini tidak diPersoafkan.
I
A
@.4.4.
1.6-7
cb. 4. 5.
tr3
4.8-9
Di sanping ltu ada muatan tetap &rata sebesar g t/fr', yang nenuibulkan
garis gaya lintahg q9 yang berjalah 1urE6 dengan oralj.nat + , s9, di
ujurg A alan - \gL ai ujung B. SuIEya olatinat itu dapat dijulahkan
pada ordlnat Qp, kita ga ilf k6 sebelah 1ae,annya (posilif ke
atas,
1-":.:if.-t_b1*,lln.* *{1" Qs ini nemotone saris Qp dl titik Di
9"1. di aLas sunbu balok disebut_
qan u2 yang tatiJ< pllcyeksinya
titik djs_ '
.lokasl (Dl dan D2). paata titi* austokasi yang hili (Dr) teldapat
0 dan pada titik yang lain teralapat Q ,"*. = O. Di Erntara
? S". = .iu.k
1-9T,1sedang aJ(an rerjadi fFya linrans n.s"iir, i"aj.. 9
posrtrt ali antara B dan D2 gaya 1intang e selalu ".i;io
neg,atjf.
Go. 4.6.
,radi, galls petgaguh sll.tu besaran trEda bbaD yang bkelja tialak tang-
sung, beEj.lrn lutug dj antara tltik pellelEhan lelaa telraaa raau* -
yang kita pelajari. Kejadian tni nenunjukkan analogt den96n gari6 glya
!r, i
-i
!l
i lrr\rir i I
i, iiiiii
lil,il
j: il i
|a---' --.is,
,
iii <-\
#-
'i\
ir
) t I
ilr\ E,
iii
'\i i
;N I
s
Oc. 4,8
lintang tlan !p&en yang ditfurbulkan oLeh beban tidak Iangsung (3.24 , r .
dan 3.25).
sehagai contoh, lihat O). 4.8: BaLok IIAB alengan AE loenqanju!, dibagi
alalam enan lap.ngan dengan.titif pcli4)ahBr,B salE)ai dengan F..
Garls pengaluh qr = garis pbggaruh P.o - BtclcrBo.
Galis pengaiuh Qb = galis pengaruh Qbr = HtAoFB. (neqatif).
Garis pengeluh 92 = galis lgr'lsaruh lcq = tltAocDl Bo, dan seterusnya'
caris peogaluh Uc berjqlg4 liaFa -ileti_gan olali4at ptmcak di ban+ 'c
(gAoctBo)
caris pengaruh til yang asalnya 6"erpunca:< di bawah tilik 1 dan sisi
kiri.nya nelalui Ao, sehingga Deetong garis vertikal yang ne]aluj. H
di titile H1. xemdia* alfur'Jsliail di.:!!tl.-iia d aari'Cicaii"':r.crcrr6i l!
caris tr)hgaruh rai, tai+Iqii aliigai !rr' di.Iiruskjri iiti'ra'c ain ri
(ll1AoC1DrBo). Gari6 pgogarrlh Q3 berordinat tetap = -1 antara H dan c,
kenqdian berkulang $gtjadi no1 ali c se'cafa 1urus.
4,II BEBERAPA<ONTOH
I BANGKAIAN I,IUATAN TERDIRI
ATAS TIGA BEBAN. P. = 2P..
Gb.4.9a.
117
4.tI
Jika P2 di c:
Mc = (2.0,19 + 2,2.o.?-a + 0,8.o,I6)pr = I,016 px.
,radi, baik Pt, Bbupnn p2 yang aal,a dli C, hasilnya aa[ saja.
:*leliyl sekarang pr , dltuka! D.njaai iang trrt aan, akari ttlpeloleh
P2 berdiri di C.
l4c = l2.O,2o + 2,2.0,24 + O,g.0,12)pt = t,o24 ElL:
s* = s.;j yr = (a - sr h I
+x)i= q(s. +u)
f(x); eu =jj:!-,& = (b_ utf,= r1,,y.
1:r-sl ,s2=art.eakasl a
.n _s,
u. =
J e,.v..ax +
ol q". y, ar:.
6.4.9b.
I18 soErolo, sf,arrn r
4.t I
6.4.10
P)(
B = . Jil(q P berdiri di itas BD se j auhiE:atalL 8., rbullttt e =,j9.
h.
dc. 4. Ila
Mr=Vc.u=P. lru selama p ada di kiri tahpani, kerudian nenjadi
Mr = P(Lu - x). jik P berdiri sejauh n dj }Enan tj ti-t 1.,
Jadi, Mr = o di tengah-tengEh a.ntalE 1 dan C.
2 BATANG AYtN A DAN B SERONG SERTA SE.TAJAR SATU SA},A IAIN, C VERITTKAL
(g). 4.1Ib). AB = ar BC = b. ;
Pada kedudukan P di atas C, maka C = p, dan.A = B = o. Belanalogi
uraian di atas, gaya batang aylrn C tidal pernah bernilai not, j;di;+nqan
berrilai tetap. yaitu sebesar p (ke atas). Dengan desdk.ian, c;an p
menbentuk kopel sebesa! p x yang belputar ke kiri..lrntuk menglnibanginya,
gaya batang ayun A atan B nenghasilkan kopel lawan yaqg sama t."..ry.,
jadi, Aa sin o Px.
1
6. 4. f l"b
rni 6aDa'alaqan
letak A tlar B, j
,':._.-..+1
ouexA r.e
qcrli .:,:r r,,r.irirrEefllEira gre.E 'Jolrd -sBj6 ;ii,e; i i:";-i. - rse;.d,JloJ
. Ior d..5.i.brg) sF ic,xdl 6.6 ,ar6 i b r . x-. rr r!-Bpr, . .
RASUK TERUSAN
BERSENDT (GERBER)
5.LtiAl(SUD
Untuk nendapatkan lasuk atau balok yang stabil kedudukannya, cukup
dengan meletakkannya ali atas ilua tunpuan (sendi dan ro1).
.lika kita tanbah judah tunpuannya, banglran menjadi. statis tidak
tltentu, sebab sarat kesetihbangan hanya menghasilkan tiga persamaa[.
Er, = o; Er" = o, = o yang tepat cukup untuk nentlapattaD ti.ga
=u
anu: Ah, Av, dall B (A sendi).
Jika peletakanDya ditaEbah satu Iagi, nisatnya c, akan tiribul satu anu
,ba!11, yaitu reaksi C yang memerlukah satu persamaan lagi. pelsarnaan
iDi dipeloleh, jika kita mengaalakan satu sa.rat tanibahan teralasar
kepada sarat kesetiDbangan. Jika kita tempatkan sehdi S di antara B
atan C uq)a&anya (Gb. 5.1), talll)atlg S tidak dapat menerj.rna nomen, atau
Dengan begitu Iita pelo1eh satu persamaan baru yang alengan tiga per-
saeaan peltanla alapat nemecahkan soal untuk mengetahui reaksi letak
A-, Ah, B alan c.
a.-+l'.....-F
b-.H
or. 5. I
Hitungan alapat dijalankan berdasar kepada anggapan seotah-oIah rasuk
atau ba-Zok AB henganjur alan dj atas ujung yang henganjur itu (titik
S) diletal*an rasuk (balok) kedua sC (cb. S.ta aan t). Beban ati atas
balok SC itu neni buLkarl. reaksi letak paala c alan S, sedang yang ter-
akhir ini sebesat v bekerja sebagai bebaD pada balok ABS yang lekerla
di S. Soal ati atas dapat diperluas alengan menanibah too,1ro.r,
lagi, sehingga jumlah tuq)uan nenjadi enpat, yaitu A, ".t.,B, C, alan D
(Gb. 5.2). Berdasarkan uraian ati atas, kita perlu nengailakan alua sen-
di st dan s2. paala susunan menurut cb. 5.2a, soat menjadi dua balok
ABSI dan DCS, yang lEsing{asing nenganjur sebelah (BS, dan CS,),
yang kenudian memikul balok ketiga pada ujungnya (ba1oi Sr S,):
Balok ketiga ini nenberikan beban V, alan V^ pada uiunq vairo -nenoaniur
tlaripada kealua balok pertana. paaa 'susunan' #nurur-cb: ;.2;, kedua
5.2 RASUK GERBET DENGAN sATU SENDI PADA IIGA IIIIX IU'TIPU
(cb. s.3)
flta nulai alengan balok SD. Dengan perantaraan diagram kutub 02 456
kita menggahbar poligon batangnya, DI Vi v sr, yang Eenghas+lk3n
v = or' 4 (02 0) //.Dsl . Kenudian kita r6sukkan gaya v itu ke dalam
susunan rnualan paala balok ABS. Diagran kutubnya ialai 0rol2340j dan
poligon batanqnya ialah Ar I II III Iv S1Br. Garis A1B1 neruPakan
garis penutup. Tariklah qeris OrOl // ALBL untuk mendaPatkan A =-0i o
dan B = O.l O,'. Kita juqa daIEt menggaibar poligon batang pada balok
Aa bertlas;r ir, er, a"n Pl r teralapatlah A1 I II 1II 82. Kenudian kita
garibar poligon batang untuk v dan Pr dengan titik kutub 03, dan
Iengan kutub yang sana serta dengan ketentuan % o) // Ar B2i Lel:-
alapatlah s2 rv' Br (s2 rv' // o 4i rv Bt // o.! 3). Titik Bl sekarang
harus = B. yanq pErtarna. Bidang gaya li.ntang sudah jelas, tidak ne-
rnerlur<an ienjelasan (titik s tidak nengganggu perj+Iatran garis flQ).
sekaranq seluruh banqunan dimuati penuh merata g t/n'. Kita nenqhitung
v = \gt2i ketrualian Mb = r-i g.c2 + vc = L s.c (c+tr), bekerja negatif.
M.^r^,/t.\
e=! grr -f= f - 1sfo t. + tz) =',"u, l, - i - ?)1,
",, M.
L
B-trgtr+9c'v,it
' M. .'t-
Qn-a;eur--( 'rr,, -otr- ',q,, ," ')r
lr-;i\,-Jl:ab, - qc-v
=""(''*3).
Rlsrrx lERUsaN BExsErDr (cEiBER)
i'**- 125
5.2
Gb. 5.3
Bidang Domen balok AB digambar. seolah-olah muatan di kanan B tidak
ada, jadi berupa parabol alengan oralinat maxinrun lgf'?I ali tengah-
Eengah benEang AB. Kerudi.ankita lukiskan ordinat BoBt = !,lb
= -lrgc2 + vc) \dan kita tarik garis ao 81 sebagai garis penutup.
Garis monen s Bt terdiri atas jumlah ordiiat hgx2 alan v.x, jika x
diukur dari s ke kiri, jadi y = \. g*2 * v x (nilai mutlaknya) .
Cara ini beranalogi dengan cara kedua pada contoh pertana.
yaDg nenganjur, akibatnya nasih terasa, hakin jauh nakin kecil. Garis
pengaruh A, unpananya kita dalEtkan AtBosrco (dulu berakhir di bawah s),
olalinat
_"rtr
sedanq s^s,*- s6Ilalti peidapat alulu' Paala garbar bidang
=
pengaruh A terlulis jugr gari! Pengaruh Q", yaitu AoE2ErBcSlCo, oleh
karena cabaJlg kanan ldentik dengan garis pengaruh A. Cabang di sebelah
kanan S itu dihasi"lkan oleh v yang dengan sendirlnya berkurang seca.ra
.lurus mulai dari P di atas S sampai nol di atas C. Ini terdapat paala
semua garis pengaruh untuk rasuk AB. caris pengaruh pada rasuk SC tialak
peYlu alipersoalkan.
:--r4
Gb. 5.5
vr=tgtl,v2=o.
Reakai letak A ialah A = ts.CI + sc
u. dan \ brnilai negarif,
1 vr - i ft - u) aengan nensingar
B'-\sN+sc+i(u.-uJ.
Q.r =-(vr + sc, = -(\ttr +.) s; e., = \sL-f fn -rp.
eat=-\sr-|(r'r"-up.
Sesualah._itu kita lukiskan garis pengaruh A, e.,, e.r, !tr, gx dan rirx
yang sudah jef,aa,
.
Jadi, tak perlu penjelasan Lgi.--
5.4 IlItf,
sENDt SEIAOA| Ttltx No[ momEN
Untuk sementala kita ne[ga.baikan aatanya titik send.i atan ntenggarba!
garis nonennya pada tiap-tiap betttang ati antara titik f"t.L. -f.i"
6. 5.6 terl.ihat sebagai contoh rasuk paata 3 peletakan, i.ig"r,
:"a:.,-
I28 soElrc o, srarrxa r
5-4
satu sendi. Kita nenggiaribar garis nonemya pada bentang AB dan SC,
baik Eecara grafik dengan perantara.rn aliaglam kutub, maupun secara
a+alisa- Sebagai hasilnya aliperoleh garis Ao I II III Bo dan Bo Iv v
vI vII Co. Beralasar ketrEda ketantuair M! = O, oralinat momen tli bawah s
harus !ro1 dan dengan denikian kita nenentukan titik potong St antara
galis vertikal yatrg nelglui s dan garis momen tadi, untuk kemudian
menarj.k galis Co Sl hingga nenotonq galis vertikal yang nelalui titik
B di titik Br. Paala akhirnya kita henarlk garis Ao 81 yang ber:sama-
sana garis Co 81 neribentuk garis penutup pada bidang momen.
cb. 5.6
Cara seperti itu menualahkan kita menentulan letak sendi supaya telda-
pat Pada suatu muatan, momen extren positif alan [egatif sealapat-
dapatnya sarE besar, Iihat Gb. 5.7a dengan Duatan penuh
qc. 5.7a
Sebagai garis penutup ditentuLan galis Ac B D Eo yang memotong garis
norer!.seneDtara Ai titik 1 Eanpai de.nga, '5. Bi:rdasar hal itu kita
dapat nenilih leta} sendi S dengan mengindalkan sarat kesabilan.
Pada nuatan penuh nerata terdapat persamaan garis lnomen (sementara)
\, = 'a sllx - :l'2), sul,ayaui* = 1t; ,.nasi69-masing bernilai
,.'i sL2 = \5 iL2 . Letak titik 2 dan titik,3 unpananya terdar at
menurut persamaan \g ll,x - *') - 'r. g.Q.', yang nenghasilkan
*r,, - 4 t ! \9, iE. (x aliukur atari B ke kanan) . PendapaL ini
^ffi
i=-+ E--l=
6. 5.7b
x-eg= 4- rl- ^ro
dc. 5.8
Tanpa sendi s, Aipe!1ukan satu tutripuai sendi. dan satu tunpuan no1 atau
batang ayun, atau tiga tunpuan batang ayun (laeag tialak kongkulen atau
sejaja!). Jadi, jlka diailakan sendi S (supaya menjaali lasuk gerbe!),
harus ditanbah fagi dengan satu batang ayun atau roda.
Cb. 5.9a
Untrr( neng-n*'a!galis pengaruh B, kita laslh nenerlukan 6atu nilai
ordinat lagi, nisalnya di bawah titik f. pada garbat banqrunan te!-
lihat cotg B = 2 cotg o alan aliagrar gaya (p di T) terdapat
vbcotg o = v.cotg B atau V, - tvb, sedahg Vb i v. = p, jadi Vb - %p
v^
a." g = EIfi - 5-i_ . Dengan tlernikian Eari6 pengaruh B cabalrg
".
I32 sorttom, srarrxa I
5.6
CATATAII:GarisRsttanlAberPotongandititikE.Berartiordinatpenga-
;il;a'";t-*".h titik E (fikti;) ' Kita tarik earis EE' - sA'
."f,incqa terdaPat sA = 1,5 a' AE' = x' ts d 2 Lse
;;'i':';-t;;=-ii, i aI,5 + x)tg B, sedans = '
2x=1,5 a+ x; x= a.
ayun B beror'linat no] di titik
Jaali, qaris pengaruh gaya batang
= r,s i ai xiri A (titik E') '
";.i;;-:. E'L' = 2a'
B.r, = kBS = ta, atau;rrr = (1,5+ t+ la = %ai
E'A 1,5
oralinat pengaruh B ali bah A ialah v! = ;;;i' vt = T' z
"in "
3 E'T' YL L. 1
=;';;i' - -B- 1go6e1 6o,gar1
FE-itY, - j r2sino = --a- 3sino
Dendapats di atas).
nromen di titik 1 sejauh x, < a
A'
:Hy;.";t"";;ia lintans 'Iari
ialah Qr dan Mt. 'Ian
GARTS PENGART'H A.
#;*;';;-;1'tanaDnva, or = va = A sin o' iadi seruPa aensan sarls
pengaluh A senaliri, betor'linat k di basah L 'tan nol
di bai'ah T dan R'
Paala kealuallll(an ? tli A, or'linat Q1 = -
1+ k=-\'
( saBpai s)'
cabang kiri sejajar dengan cabang kanan
satu sana fain. Sekarang akan atiurajl(an cara oenghitlmg gaya batang
ayun pada suatu peDbebanan, tanpa menggunakan garis pe;g;rulmya.
Ki = juEfah beban di kiri s.
K! = jufiIah belcan di kanan S.
Sebagai alilrat Ka sendiri, gaya senali S = Si bekerja llrrrut gatis R.S.
Dengan peogetaluan ini, gaya batang ayun A dan B (ainyatak.r, a*gun
&1 ?, ), alan gaya s! alapat ditentukan (ketiga-tigahya trpngifrangi
",
gaya K!). KenudiaD gaya batang a].un C alan D, yaitu Cr atan Dt.
Gaya K! nehiribulkan gaya sE yang bekerja nenurut garis LS; densan
begitu menentu.kan gaya st, Cr, dan D! yang nenliraUangl rr; teiludi.aa
A! alan B!. peldapatan paala kealua petibebanan itu atiJldLahian.
A = Ai + Ar, B - Br + B!, atan seterUsnya.
Dapat pula ditentulan secara ahalisa, dengan E llomerr o.
=
Monen terhaalap titik T = EU. = o menghasj.tkan A (keaeilibangan bagj.an
kiri s) atau EU" = o, paala bagiaD As alan = o (kesej-ribangan selu-
ruhnya) nendapatkan A dan B. Secara anat(i =!4R
klta hitug C dan D.
Kontrol! >K: = O, Ky = o.
l/sin o.
1/2 sin d
\2 sin d
q'v
I
I
,I
I
I
I
I
I
I
0. D
I
Gb. 5.9b
3 SAIU T{rIIPUAN sEtDI (C) DA]I DrJA BATA]IG AyIrN (@. 5.9c). seDdi S
te!1etak pada ujung batang ayun B, jadl S = B, Bagian AD nengaDjur ke
kiri. _Seperti dl atas, gaya batang alrun t neuibuat rcuen ili B = b. j.ai
perjalanan garis pengaruhnya serupa. Gaya penael B bernitai-nol,
jika P teldapat ali A arau dt C. ,lika p aala di B, nata a --3- u.r,
.= sin c
= pada kedudutGri .P di atas titil r s"fage.i titik potong
" ,=ir-.garj.s
antara AAr dan BBr.
Reaksi 16tak C tldal tertentu aralhya, sebaixnta kita ulaikan ke ata_
Iam kory)onen velti.kal vc alan konponen nenalata! Ec. o selarE p
terdapat di klri B il,an Vc = p, jika p bekerja di C. E =
Hc nengimbangi H. dan Hb dan bernilai not ati bawah titik T. pada kedu_
alukan P di B, H. = t{! - p cotg c (ke kiri), dan pada keiludukan p di A
teldaPat tlc = B. = P cotg a (ke kanan).
x
-to
><1,><
6.5.9c
4 BANGI]NAN SEPERTI GAttsAR 5.9D, PADA SATU TITUPIIAN SENDI (B) DAN Tr_
GA BATING AYUN KONGKUREN (DI A). Batang aliun I C alan a e iiperluXan.
karena adanya sendj. s di antara E atalr o, batang ac .*,io"i .o^"r,
di S.= o batang ayu! IrE diperlukan, supaya H..i "yo"
Ol a.ng.r, nat sua nen_
capai_ uda = o pada batang a)run DA. Jadi, g"yi b.t.rrg.y,-
c aii B a,i_
perlukan, jjJka p ada ali sebelah kiri seDdi S, aan urenjaai nof paaa
kedudukan p di kanannya. Kita pelajari akibat e ai uj,ingi.
llE = o; kita rnenalapatkar A = 1* p dan Eq- o, B = 76p (ke bawah).
Eu.=o, V=..:pt
H-=v--9
- - DA=i'i'P ' 5 =-izP;c=tP V4l.
Ite = Hc (supaya H. = o) nenghasilkan vc = H..
# = "" = ih r.
z - "\, p tl-I.
Dengan EKv = o pada balok FB, kita peroleh D
= p - V^ - V^ - B =
;. setelah iru, bidans lintans dL roLnnya aapat
or i-:.11..!:1ih).
ganDar dengan nudah. eaya
Qr" = -n, 9ca = 9cr +v" = + % p = Qa. - ear ( r = kiri) .
Q6" = -a = + Net Q.a = Q.l - v. = - a,rap =Qd, (r = kanan).
6.5.9d
XASOX TEEI'STN BENSENDI (GEEIB) 137
6.1
PETENGKUNG
TIGA SENDI
cb. 6.1
Balok nelengkung konvex sepelti dj. atas, disebut pelengkung
ty:a" t!"""rt dan paala perisriwa di aras ar""."i- p.r"igk;satau -lerg_
p.i.b"r.
iradi, pelenskuns parabol itu, jika dihuari i,"iiii- p"i"i]-tia.r
:::,T:::!"".*,.', asal saja reaksi """"r.
tetaknya o..p" ,."q[i.os1],.r.,,gi
Deral.rErya ujung pelengkung
-
itu ke arah rnanapun juga (jadi, b;ik
vertikat, naupun nenalata!). oleh karena itu i<edua i."ei_".i. i.r""
nenghasirkan dua komponen, yaitu y atan R, sehingrga
konrponen reaksi, Va, H., Vb alan Hb. ""i"."yi "ii-..p"t
Jadi, banguhan lengkung itu terutirna nenahan gaya nonnaf re,]nekan.
oLeh karena biasanya muatan itu tiatak tetap, liiaX .."9ffr-Xft""=.f._
I3a
6.1-2
Gb. 5-2
Kita juga boleh lenguraikan gaya P di titik S dalam korPonen Pl dan
P2 yEng bkerja menulut ga!16 sA dan sB, yang hasing-masing diirnlcangi
oleh A dlian B.
Gb. 5.3
cara ini nenjadi mudah JIJ<a P I aB dan khusus jika AB terletak mendatar
alan P bekerja vertikal.
.lika ada beberapa bban seS.rang ali atas bagian AC, kita dapat trEng-
gantinya dengen reguLtan Pt, yang kita kerjakan seperti P ali atas.
,------4
Gb. 6.4
Gb. 6.5
dan.garis yang sejajar dengan Ii Ir, dart titik I.
'r.rErk potong kedua qaris tersebut,
yaitu O, adal.h titik kutub yang
sesuai dengan poligon batanq tad
".1.5.. a.is.n'i;2-';;,;'fi i*Tli',}ffY#Jif#E'* :i'il.1fl:.
sB yans merbrons saris ke.ja n,, ii-ti.ii -i*uur.n
:::l:r* :.:T ii,
e4rrs ar u yang lrerbtong garis kerja Rr di titik I. poligon batang
yang.betul menjadi A rs rr B, sealans giris yans
sejajar densan Bs, dari tjtik t,/rr-rl a^n a",i ar..rir-i.ri-iir:.
iii*-"27il. z
be4)otongan paala satu titik O sebagai titif kutulnya. ilirn"rr"
se-betulnya cara pada pasal 6,3 di itas juga ..rU.rilr."if
yang sa[a.
cb. 6.6
142 sottt.iao,
$/,,
a_/
srarria r
V9
6-5-6
6J IOMC INII
'IiENCGUNATA
caya ll alan N meniribulk.n gaya no!!.l eksentris sebesar N dengan keek-
sentlisan 6ebesa! c = t{^f, yrttu jar6k ntara gatis aetral tanpang
dan titjk gaya K (tj.tlk potong antara gaya N yang eksentlls din bidang
tampang) .
tegangan extletn terdapat!
N *F';\F'N/
=F t{ N/w tt\
-$r**.r-$
=duo-d.=i-#=*($-$) - $,* -.r '$
Dl sini garis berat taDpang dianggap bekerja di tengah-tengah tinggl-
nya alan N llenekaD diberi tanala positif, sehingga O t.dk menjaati
,Ieqatjf (cb. 6.e) .
Gb. 6.8a
1=E=5.ri-5.ri !nt-j. (tadLtts-kern).
u|(r : lEmen inti atas=NkaliJeraknya sampai titik inti atas.
145
6.7-8
,*=(;i-9,.. tll?
tU?
u*o = (1f - x) vo.
Supaya llk. extren [Exi.mrrm, bagian bidang pengarrmya yang l]ositlf
lrarus dinuati sepenuh-penuhnya, dalr seterusnya.
max.o- = n.x-
-wFW "*=I*g (1)
min.oo = n61.
h= * $ ra
N-tF(Fax.o.+nin,ob)
] ri(max.o. - min.ob)
lil =
Kita ha!u6 ingat akan tanda + atau - dimuJ(a besaran o, yaitu - alt ruka
nin o (jika tarjk).
l{r N
l{ E
u (1) ll - l, F (nax,ob + hin.o.).
IE
w r +u
N
(2) u = L l, (nax. ob - rin.o. ) .
H. = nl * H= -p: +, - lPr"---Pzz); Hb = H.
Jika sekarang yang dianggap sementala sebagd.i rod.d taiLi diqanti
alengan tumpuan A, ntaka H; = P2 (ke alalan, posiEif).
!-
cb- 6 -9a
\47
6.8
Gb. 5.9b
atau M: = Vb. t! - :l93:22 - p2. \b- 2,LS - t,4 - 2.2 - 2,75 tnl.
*=tI=z,zs-rt.
h72a
E. =Ir: +s= -1 +ltr - -1%t uo -n = 1t:st;
Mc = -tt..zr = -sta trn;
Gb. 6.9c
Gb. 5-9b
atau U! = Ub. \ r, - p3:22 - i92. \b - 2,15 - L,4 - 2,2 - 2,jS 6.
u-M!-z,'ls_rtt
h?2A
H. = E: + n = -I +1te = -11*; ur= a = ltet;
llc = .z! = - %e tm;
-H.
I
- --!___ __- i
..'t'..
iij..i ,r-L-E
Gb. 6.9d
tI
Dl sini yang tergaribar hanya garis pehganrh tit2 at.u P dengan catatan
bahwa garis pengaruh M: beroldinat nol tlL bayah A alqn B, berpuncak dl
bawah titik 2 (smentara), yang kenudian dilulus*.n .ntara c alan D
sa.[E)ai di bawah St alan 52.
ul=v.t"+tc)-Pc.kc.
M: = vD(a + lc) - Pd.hc.
2M: - v. .a + vb.b.
!,f
H=r, = i.v.. a+;vb. b.
P di atas A' v. = P, vD = o.
H=P.bi=P!cotgd.
P di atas B, rI = o, vb = P.
H - P.t*= P'tcots q.
Jika kita hendak menuliskan persaniaan garis pengaluh li secala analisa,
sealang x diukur dari A, hendaklah kiqa isikan v. = P, (l - xl/& da
-- --.1- -- --------
Gb. 6.9e
Gb. 6.10
vettikal. v - H-' sin O - E tS 0 (posltif ke atas). Terlihat fr _ f cos
0
se'lahg tt' ';fu, ,.u, H'f ' = Bf. Dengan denij<iarl terilapat ragt per-
ti -.Er =o, n = S seperti .luLu, H. =ir! + a; rtr = n.
-:*""
Hanya 6aja.Jala} f sekarang aliukur secara vertikal aLali S sampai garls
AB. l,lx = M"-- H'y' dergan y,J- AB, tetapi y,
= y cos O a".,-i-i']'"2.o", .
Jadi, M* =.u: -.Hy, seprti duLu 1a9i, asal y diuku! secara yertlkl O
ada iorer<ei p;d; v:;.;;I-Jil"r"
3*: :3.:.i ::rls.-...seka:Bne
yl *
= yi H ts 0 (saris ra n;urun ie arah a).
;. - Je _:!rv,"g-l-o"n
::::.:*.- secritng { = v:x - I{z - E(\)- densan
artl z iru jarak
vertlkal antara tltik berat Denar@aDs x datr tltlk tt jadi,
arau y - z + x tq 6. - z - y-.x tg O
vi:: - x!.2 - u,y - (I.te), daripada bebat iti antala A alan x
'- =
= vl" - xl' -- :f.lz + x = rs O) - E(l{!)"
= (v: - H tg 0)r. - (rr: + s)z - E(Mr)"
= v.x - E(uD)x - H!.2 (sebab H. = E: + H)
= l'11 - H.z (tanpa menggunakan v: dan E:, yaitu v. alan H! yang
suttah
L52 soDaoto, srarrxr r
6.9-10
CARA 1AIN
Sendi S tj.dak dihitangkan, tlan A atau B tldak diganti dengan roala.
Ertro = o n.u. kselur.uhan (1)
Eu] = o *u. bagian As (2) l
Kedua persamaan itu menganilung V. ilao H. sgbagai anu yaDg akan dihitung.\
ApabiLa garis AB itu neDdatar, Fels.Eian (2) identik alehgan !,f: - gf =
tanpa adahya H:. "Cr\
, o\
aMt = o pada keseluruhan (3) \'
Zl,l. = o pada bagian BS (4)
lrenghasilkan vb tldn IID, kontrol v. + vo -Er,, Hr + HL + Ep, = o,
dengan persetujuan arah keDana dianggap posltif (ke kaian atair ke ki!i).
U* = Mi - E.z atau Irtr - Ul - nb, (sarE alengan hasil di atas). reuntung- S
an cara pert.]!E iaLah karena hanya neDerlukan satu persamaan alengan \ :l
satu anu saja, yaitu E, dan leblh mrdah tli alalan hitungai fireoetltukan :
Lri
:! .: :
. i r.Jr,::!rrzf.t it._.,-
ai:-'
.1oTk,'r) ..9..r,.,i:i,ll
Gb- 6.Ua
6.5.1Lb
5.lfb
v=Eteo -+3=o,rrr.
v. -v: -v=4,s- o.72 = A,oa t.
vb = v; + v = j,2 + o,72 = 7,g2 r.
ur = v.x - tqx2 - a. hr - 4,og x - tx2 - 6,4g.
gx - d lq,/dx = 4,Oa - x.
9xo = oi xo = 4,oB n, v. - S xo.
ui- = lq xj - u. rr. = t. t. n,oe, - 6,4g 16,6464
= tr, rra - -6,4ab.
l'ld - v.b - tq u2 - n" hi
= - 29,52 tm.
j-":. - Hbh2 = - t7,s2.2 + 2,16.1, = -2s,52 t^.
:-t::-
Garrs.pengaruh1o.= .lrt.r"'
H be4)ucak di baeah S itengaa ordinlt:= tlA
= 6.4/50 - o,4a. 0, - A/Zl /l,t
Garis pengarrrh M berordinat no1 ili bawah c nnurut
rlnu6
5 :, {/v. - tt) i" aensan y. = hr + *. tg O, i." rilZv.-iirp"rr"or ai
bawal E-
Sekaiang garis pengaruh Mf ali tltik F gejarrr
M, = M? - sv, =- ruizv. - ril ,-. c ill kanan B,
sitana'p reiiiri
selaDa P berdiri ai iiri
di kil.i r,
F_ ;',r
iAx. ra! = _ ,f ... .Iadi oldinat u:,/y dl
bai,rah B' = -clyt
bawah -c/yr dan di bawah F=
dar, ali * cl c/Nlr ,
F = -if +
Pada kedudukan p sejauh x > c ati ka.lran "f".Zr.
B',l't= v! (l + c1 - _*.(r.+c, n,.
Dengan nensisikan x = o, rerdapat
crehgan x =^c kira proleh ragr
rasi _c fi/y, = i"raii.i'griir uilit
" . Inl u.r,
pengaruh X?
-e rtrcr/xy.
1i,+c)7rv-. r"r r.r"iii-".r,]i--.._,
betarti
berarti- sar:i -
cabang galis
cab{rn.r
r/yl d]. xanrn F lELalui titil B" (berordin t rfttfe noi ai
156 soEro.o, stlrrxr r
6.10
----
I
j
oc. e.ric
4 SEPERTI COI{TOE PIDA PAS}I 5.6.I, (Gb. 5.9a) 1ETAPI EATANG AYI]NNYA
DIPERPEN;DNG SA}IPAI BERPOMNGA}T PADA SENDI 1 DA}I R (Gb. 6.11d) dan
milillg lnenuru! sudu! o = arc tg % terhadap garis nendatat.
Selanjutnya ditentukan .eB = BC - CD = 2 BS = 2a, jadi, h = 4 a, LR = !
A(
L-
cb.6.Ird
Terlihat seolah-olah aala portal tiga Bendi, tetaPl yang tiang[ya tialak
trlenahan noneD.
Beban nerata 3 q a di atas AS.
A = gaya batang a].un LA, B - batang ayun I8, dan struanye.
Biilang @ren
Ki.ta ganibarkan bitl,ang men pada balok AB, BC, dan CD yang seolah-olah
terpisah satu sara lain.
uc =vd.2a= - !.qa2 -- !6ea'.
Kita ta}lu !46 = o, Jadi galis penutup bidang nohen pada lapangan Bc dapat
ditarik. sesudah itu diblrat pula garis penutupnya di bentang IrB.
Itltunqan gaya batang attrn &enu4t cala rasuk gerber ial.ah seb;gai
berikut:
", 1. a+B. ta = 3 S. f =21 s, "'
r1,
Eu" = (1)
darl ,artarur,
E - No,/h ilengdr arls r.nu,e!i' t/r8(j*.di . .
orilh.t luDcak
Eelblituk elpertt rEth balot ro a{fetqf* .-rl td!..Jttrrtt .t sL
dan R.
A -vrl2 srn t-Ii i.i.f:$ffi 1u'
i - ".rL-,
"'t'
- , p, s J + ,,'
ordlnat vr dl bavah L - r aq nol df baylh R, oEq#tF ?5 d+llirdr s t
%.'% - t.-
.. cr,.j'.. .! 1.
., .:rr >. . L.
GANTT'NGAN DAN
SOKONGAN
7.I
'IiAXSUD
Ban$Dan ini diadakan pada bafok beJsndi, . Plengkung atau portal 3i
atas eenali dan roala, uDtuk lengurangi @$ akib"t pembebanan. iladt;
bangunan itu bekerja seb.gai IFnguat dan diselqDggrrskan suPaya tiilak
merrerina mohen, haDya gaya notrnal rurni. Berhubung dengan itu sehua
anggotrnya dihubungkar satu sana lain dengan sendi' sehingga roeobentuL
pollgon batang pada gaya yang dihasilkan oleh bangunan penguat itu'
Bangtnan dasarnya (balok atau Pelengkug) yang diletakkan Paala sendi
alan roda itu' sualiah stabil. setelah dibaDtu dengan pengnrat, seluruh
susunan menjatli statjs ta] tetterrxu. untuk menjadikan statis teitentu
lagi, bangNnan dasar.nya harus dibeli sendj s, yang roenghasilkan Pet-
sanaan !!s = o. Jadi. aPabila penguat ditiadakan, bangunan tLasar
nenjadi lalil.
Di bawah inj. di ga barkan beberaPa jenis pokok (Gb. 7.1).
o
6.7.r
161.
7 .1-2
LR = L, a = kr; b =fur; r, = o;1X. Beban merata sebesar !qt tti atas Ls.
Maka, L= Zql.r R=kqx.
u3=LR = ?s qt2.
Z st.
.M:
r = H ts s = % s!, yans henpensaruhi jalannya gaya
lintang 9x. ". ;= ;=
pada x < b aliukur dari t, teralapat rA, = d - q =
%eta * *l - Ls(a + x)'? -|qrx.
t{ aux. t..aap"t dt titik sejauh tr [ > (a+b] dar.i L, jadi ati kanan C.
t{! max. = \e tl tt'. - kn' , yang oleh adanya gantrrngan dikurangi
qUt
(,D. /.1
Tr
la
Ul'aiAI - rurll.
ii,i!'"T.Il*i"l;"'ili:lTilI}'
r:::;ii' ::i::: l$i:l"f:**,.#fr*:$,:, ", "mh.i*
F,*:=*=,, _,y? u.*. _*=+
I a .-2
'"
."*;
^tsa=J
dts'- / (u=Ju:< = _e 1i,, ."t"p.
Tk = H(tg ok - tg^ox.r
) = -H6t9 a = r.9, a"a"r.
u,=u!-ny= (;-
L- -
"),.
ordlj.bat pengaruh ,-.t"r, s.
;;:;ffiT,ffJ ili * :J;l:";fu .:.n.I.:l:l**
p
=
Gb. 7.4a
:elaS1]..: fntohdikita
Pada titik-X
arlt l-l portal slJnetrts dedgan
atas ka.ki LA sejauh x dari ! ian
kakl niling (Gb. 7.5a).
* V, al Ln
:::i'l:: Ii .-kakl 1.=--ttty'
.-fJportal + x ts a) = -rrv. Di sinr"t"s"g.-is
uesarinl ai
ur<ur antala dan kaj<i gantungan (secara vertikal). Di tltik
Pada batang AB terdapat tt| = -Hz + Ta = -g(, - a tg o)
= _fi1,
(Jadt, y - h tetap). Terdapat rasi H 9.
u,=MX-ny. = h
a
iT
I
,T
\.
,rl ft
>.H
cb.7.5a
selarang sifat y berlainan atengan banguDan jenis gaebar 7.3. Bntuk
gantungan alapat diperluas tnnjadi po]igon
bitang iteertai iiaig- v.rg
banyak (cb. 7.5b), H - ;1 aan u, - M: - Hy, seperti di atas.
Pada garnbar (c) tiang penggantung yaag terluar alipasang otrdatar.
llenurut diagram gaya terdapat:
T=Ittga; Sr =Ilsecc.
s.=
' T,.=Htg
sln p srn
a-
B
s' - -l- t9 o zo
tsB = , rsB= ".
"r'
1,56 soErcNo, srErxa r
7.5
K=H-s,=n /r - 19\
\ ,r/
Di titik xr pada batang rf d.ogra < r teldapat
\
6.7.5b
Gb. 7,5c
MIi = -H'z - Xz2 + rtx|l = -li( + 22 - xt tg a) = _Eyr. .
Besaran yr di.utu! sarpal prpanjangan qalis C,E., yaltu garis
Titik x2 aengan.bsis a, < x, < al + a2r Bt E2.
Mlz - -E'z - xz2 + Tx, I -gy,' d"ng.r, lr6ngukur y- aa.Dpai gEl.s
Untuk titik dl lntala D dan E didapatkan, -' ClEt .
Yi. - -tt'. - l(zz + T(a, + a2) = -lIh.
M!
Terdapat lagi H =
;:.
!,!, = u:.-.ly ttengan Enq.*lrr y Eenlrrut petunjuk aU atas. sekararg
semua titik pada kaki poltat (IJ A atau R B). Iltik itl barrah
E (atau F)
tetinggt y da!:i rJR! M, = -u'y - -xy (-;%).
Tttik 6ejauh y,dL atas E(F): \'l'
M' = -H,(zr + y') - Ky' - *(,,.
* * v, ** v, -,.*J -
-H(zo + y') - -gy dan y dlutur dari i, {atau rr),
GATtIUTGTII DAN S*O..OII 157
8.1
PERATIHAN ATAU
PEKERJAAN
'ITAYA
8.I ARTI
f6a
8.3-4
N bekelja .l- bidang 16L& -ilan oreh katena tak ada pergeEekan, metupakan
gaya ]raBjf. Peralihan By..lEnya dapat dilakukah menurut garis singgung
pada bidEnq Ietak, jeiE &Dqa! bgitu N tidak nelrjalankan pekerjaan.
xaretrai susunan gaya itu tlala[ keaalaah seiDbalrg, jubfah pekerjaar maya
saDa dengan O. yang berarti Juga Juld.ah pekerjaan gaya aktif saja gang
berrilaj noJ. BerdaBai kepada perluasan dalil atau hukun mengenai ju.m-
lah pekerjaan haya itu pad,a su6unan sei$bang, kita dapat henghitung
beberapa soal tanpa ltengguoakal persahaan keseirnbangan (tetaPi belda-
sar kepaala keaalaan seilbang) .
1 TEGANGAN TArJI (Gb. a.3a). txra benda a alan B ter.letak Pada dua bidsng
ldring yang dihubungkan satu sama fain dengan tali yang nelalui katlof;
pelgesek.rn tidal ada sama sekali. Susunan ada di dalan kseirbangan.
6. 8.3a
6aya aktif tserdlirl atas berat sendiri benda G. dan cb, alan tegangan
tali s. Reaksi N. alan Nh aalalah gaya pasif. Peralihan naya ds diada-
kan (pada I ke atas, B Ee bawah). Pekerjaan maya yang dijalankan oleh
6 saling nenghapuskan, tin99a1 yang dijalankan oleh ca dan Gb yang
kita pelajarl.
Pada;;Iu;uh susunan be!1aku -G. als sin o + Gb als sin B = o (1)
BedaLa terEenaliri:
A -G. als sin o + S als =o t2t
Benala te*endiri:
B Gb ds 6in B - s ds (3)
Grsin(t=Gbsj.n6=s.
PERAIIIIIN ITAI' PEXER'IIN I'AYT 169
8.4
l^
cb. 8.3b
Glr.8.3c
4 GAYA TINTEIIG
Kita anbif galra Lintanq di titik I sejauh xr < a dari
balok di situ dar kita bel.i desa A. Kita belah
ujuns rerarra-.*.il; ;:;ij";;:i""5l'"I:*'i, "ffTil S:"ff*T
tur,'r sejauh (t - x,) do. caya rlntans
lihkah keDbali keadjan. iaiti bel<, vi.i *"riii'ulilj;# ;.."_
*e atas di uJuns bela}rin Jdri
.lan ulunq ber;han *,,,::j"-1:-tfl,9i
an. ,rtDI DI SINI pEkE&rAIN.ylNG Dr_
JIIIANKAN ITU tyEGA?rF-
L70 soE oro, sr rrxa r
8.4
l o o
0,
a?o
lar
{'-'G -------6-
A
B8-
#
,q
@
lat
B
Gb 8.3d
Tl.t1k c sebagal pcqengan P tu&r aejailh bilo;'sealah dengan P, jadi P
.bekerja po6Ltlf, Keuudian = o.
-Qrxr d0 - 9r(l - xr)dQ + =U
PLrd{ -6
-Or! + Pb = o, Qr = *= *".
Ser(arang kita tinjau tj.tik 2 sejauh x2 > a ala.ri A, Terlihat titil C
sekaraflg Ilaik, yaitu sejeuh a dO, bellawanan dengEn alah P, sehlngga
P bkerje negatif.
-Q2xtdo - Q2(l - x2)d$ - PadO =o
^z2 =--i-:-
I -E-'
cb.8.3e
t, -
6o - E-r'E o, .
or-f or; Eu = o.
-B6b+P6D=o.
-, E+ +P
11 , jadi " =,. illti=:} = ,;"(, - fr).
Sedang dulu terdapat :
6pz =
fI 6r; dp: - o; Eu = o.
g= r,.
(1,
I!r*r) .* n-,Lz ([r + c.)
fz -=",
x, (r+t')+P,i(r-+).
Gb.8,3f
Untuk irenghituDg r.r1 di tirik i sejauh a alali A atan b dari B (cb. a.3g),
kita Dengadakan sendi tli situ alan nenutarnya secara may:r ke bawah
(berlawanan alengan arah kelja ur, jika ini posttif), yiitu se5auh
sejauh z = o * f '
,:;,:";""::.,::T :'+"'-''*'""
li sr naik sfg
".r* (3f).
sen u.n ritj.k pegans,,
f,
Eu = o; -Mrdo - pr:la at$ll,r - p2cla x,2d.O/j,J,2 o.
=
,, = -[X,L- ,,eJ (iJ .l =o . ro nesatlr).
Gb. 8.39
Gb. 8.4
dapat beniberikan peraLj.}Iarr tenpat paalany. (hanya Becara naya saja) alan
biasanya ke ala} yang berlawanan alengan gaya E yang belsahgkutan.
1.1.+L
Gb. 8.5
o.e=2.=5&.
-yr=zr-o.=ff-or.
-(Iia)tzl dO + Pr y1 d0 = o.
-(8.)rzr + P1y1 = o (EU terhadap Or = o).
(n.), = r.G - = e,{r - u,S.
+= +)
(Ir!)r - (H.)r - Pr = -Prur S, *. ,o"r.
DisesuaLkan tlengan cara biasa, turpuan B diganti ilengan roda.
(v;)r = -pr p -rrrrt.
tr.r3r, = -p.u,
? Hr = (Hb)r = + =
3 KITA iIUGA BO1EE UENGGT]NAKAN SAI,AII SATU PERISTIWA ]" ATTU 2 DI ATAS.
a PERISTIIIA I) A RODA, B IETAP SENDI, taOr g3 = _p. (KE LUAR) -
Titik s sebagai ujung garis ols beralih seiauh"o. s ai
=,t-
b.?"1- sudut dB de;san tit* s 'isenaii sebasai'titik
9tr: "" atenikiah terdapat ds - BsdB., sel.jhjutnya dB dC.OIS^S
oitn dengan
pusat
= =
L.
d6 --r.
6rr- xrdB = *rr,
il Ge bayah atau searah atengan p2).
Dl ataE sualah terbitBo: o"
6 - = (.1z' - u')dc dan 6h = zrd4 aenSan z, =
;; ;q,";T,,':Tl"*n' ,!!r.
,-,
-Hzl + Pl (zl - ul) + p2x2 ii - o.
atas),
iria,_g." ai
6pr = uldcr = lr t 2 d4/r1 (ke kanan atau bertawanan arah alengan pt).
Telah terdapat: 6p2 = x2 ato (ke bapah) ilan 6h = 22 alo.
A Hl
Gb - 8,6
= +'e qr2 sin B + Lqr2(t - cos B)- q.r/Et.in e cos o - cos 6 sin a)ata
Gb. 8.7
AC =hl = 3 m, CD=b= 2 CS = 12h; CB, - L = IOn; gg' =5, =rln.
Terdapatf=5n.
Beban penuh herata q - 1 t/[l.
Sekarang tunpuan B diganti dengan roala.
Kita nenalik garj.s AS yang nenotong garis BB, di titik 02 (erudlan
rnerauthr garis O2B ke alah luar sejauh d0 sehlngga roala B tergeser ke-
luar sejauh BB1 = O2B d0. Ini dtikuti oleh putaran sudut pada garis
O2s sejauh d0 juga, sehilgga sendi s jatuh di s,. Dengan alerdkian
garis AS be4)utar sejauh da - di 9,2/91 = ldo (ie kanan)
cb. 8.7a
pada. baqian FDB dan ke kanan paala cabang FCA.
Kenudian kita
sudut pada batans BD secara haya sejauh B ke ki!i. De"qa; memutar
ujung D beralih sampai di o" (serong ke atas serta ;;i-i;-
r. iirri,-t.rg."
ke.aras 6dv = B.a-.lan *."a.t". r. ri.i-6""
5:::":i-":1lk?r.
saru sana yang lain diikuti oleh cabang fc dan FD. Jadi ya_ni =-i.nr.
itu Eebtulnya proyeksj.nya paala garis alata!. terganbar
EEr = Bc = a(r, + c), sehingga a. B.c/ 19"+c)
Putaran sudut antara cabang CF alan=
FD terdapat O = g _ q = E 9,119,.r c)
r4omen M: seperti yang terlukis sebetulnya
cenalerung merni lahkan E ke
arah- barah, sedang sebaliknya terlihat aitik r "1".i.r-rt"i'
Ini berarti !t; bekelja naya yang negatif, yaitu:iri ""rr..
PETAIIfiTN ATEI' PEI(ER.'IAI TAYA
179
8.8-10
Gb. a.7
_
Seperti di atas, kita rnEtong batang CD dan kenudian nenutar ujung !
alan B masing-masing sejauh dO, sehingga litj.k C1 (dan DI) turun sejauh
6cr = I-cr d0 - crdo yang diikuti oleh ririk C (ie ararr verti.kal).
Kitq nenperpanjang garis AI' hingga memotong galis vertikat yang
Inelalui titik L di titik Lr. caris L1A berputa! sejauh dO, sehingga A
turun 6. = l1A, d0' sedang A1 turun Sejauh IAtdO yang sama alengan 6.
lu9a.
Jadi L1A2 d0' = IAl d0 atau dO, = d0. Secara anafog teratapat:
6cv = r,1c2 dO = cldo dao 6.1 = h d+ ke arah alalan, atau berlaranan
alengan arah kerja E yang nenekaD kefuar,
:- ;r 4ail:
.(