Anda di halaman 1dari 18

CONFIDENTIAL

By MoeL-Witjak at 9:56:33 PM, 12/7/2014


KUISIONER
Pembobotan dan Pemeringkatan (rating) SWOT
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap

IDENTITAS RESPONDEN

Lingkari untuk jawaban pilihan saudara !

(boleh tidak diisi)


1. Nama : ..

!
2. Jabatan : .. (diisi)

T
IA
3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

PETUNJUK PENGISIAN
AG
PL
Berikut ini kami sajikan pernyataan berkaitan dengan Pembobotan dan Pemeringkatan
dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap n. Saudara dimohon bantuannya untuk
memilih sebanyak 2 (dua) kali, masing-masing dengan memberikan tanda () pada :
as

1) Kolom pembobotan dengan pilihan Sangat Penting (SP), Penting (P), Sedang (S), dan
Tidak Penting (TP)
w

2) Kolom pemeringkatan (rating) dengan pilihan Sangat Besar (SB), Besar (B), Sedang
(S), dan Kecil (K).
:A

Jawaban Saudara semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin


kerahasiaannya, serta tidak akan mempengaruhi kredibilitas Saudara. Oleh karena itu
Saudara diharapkan memberikan pilihan jawaban sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
AL

terjadi.
PELUANG (Opportunities)
N

Pembobotan Pemeringkatan
Pernyataan
SP P S TP K B S K
FI

O1 Komoditi ikan lokal yang memiliki nilai jual tinggi


Hasil tangkapan yang bervariatif dan cenderung semakin
O2
menurun
O3 Peningkatan pendapatan keluarga nelayan
O4 Kontribusi terhadap PAD
O5 Penampungan ikan lokal dari sungai
O6 Potensi untuk objek wisata
O7 Potensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan lokal

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 1 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
ANCAMAN (Threats)

Pembobotan Pemeringkatan
Pernyataan
SP P S TP K B S K

T1 Pembuangan limbah rumah tangga ke dalam danau


T2 Pencemaran air danau

T3 Upaya penangkapan ikan yang destruktif

T4 Penggunaan alat tangkap yang tidak selektif


Tingginya intensitas pelanggaran hukum dalam pemanfaatan
T5
danau

!
T6 Eksploitasi sumberdaya perikanan tangkap

T
T7 Perubahan ukuran dan jumlah ikan tertangkap

IA
KEKUATAN (Strength)

Pernyataan
AG SP
Pembobotan
P S TP
Pemeringkatan
K B S K
PL
S1 Daerah yang subur dengan keanekaragaman hayati
S2 Kondisi perairan danau belum tercemar limbah industri
S3 Ketersediaan tenaga kerja
as

S4 Permintaan pasar terhadap ikan lokal yang cukup tinggi


S5 Sumberdaya perairan bagi komunitas organisme perairan tawar
w

S6 Migrasi ikan untuk pertumbuhan dan perkembanngan


:A

KELEMAHAN (Weaknesses)
AL

Pembobotan Pemeringkatan
Pernyataan
SP P S TP K B S K
N

W1 Rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan nelayan


W2 Ketiadaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
FI

W3 Belum ada penanganan pasca panen sebelum dipasarkan


W4 Belum ada pemanfaatan teknologi penanganan limbah ikan
W5 Tidak ada pembiayaan dari lembaga pemerintah/swasta
W6 Ketiadaan zonasi wilayah tangkap
Kurangnya peran pemerintah dalam mencegah kerusakan
W7
danau
Kurangnya peran masyarakat dalam mencegah kerusakan
W8
danau

W9 Produktif hanya pada musim penghujan

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 2 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
SKOR PEMBOBOTAN
faktor eksternal dan faktor internal SWOT

Responden Bobot
Strategi Faktor-faktor Strategi
Jml Rata- Nilai
Internal Internal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai rata
Daerah yang subur dengan
S1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 34 3,40 0,070
keanekaragaman hayati
Kondisi perairan danau
S2 belum tercemar limbah 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 26 2,60 0,054

!
industri
Strength (Kekuatan)

T
S3 Ketersediaan tenaga kerja 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28 2,80 0,058

IA
Permintaan pasar terhadap
S4 ikan lokal yang cukup 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 28 2,80 0,058
tinggi

AG
Sumberdaya perairan bagi
S5 komunitas organisme 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 27 2,70 0,056
perairan tawar
PL
Migrasi ikan untuk
S6 pertumbuhan dan 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 34 3,40 0,070
perkembanngan
Rendahnya tingkat
as

W1 pendidikan dan 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36 3,60 0,074


ketrampilan nelayan
Ketiadaan TPA (Tempat
w

W2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37 3,70 0,076
Pembuangan Akhir)
Belum ada penanganan
:A

W3 pasca panen sebelum 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 33 3,30 0,068


dipasarkan
Belum ada pemanfaatan
Weaknesses (Kelemahan)

W4 teknologi penanganan 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37 3,70 0,076


AL

limbah ikan
Tidak ada pembiayaan dari
W5 lembaga 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 35 3,50 0,072
N

pemerintah/swasta
FI

Ketiadaan zonasi wilayah


W6 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 35 3,50 0,072
tangkap
Kurangnya peran
pemerintah dalam
W7 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 30 3,00 0,062
mencegah kerusakan
danau
Kurangnya peran
masyarakat dalam
W8 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 33 3,30 0,068
mencegah kerusakan
danau
Produktif hanya pada
W9 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 32 3,20 0,066
musim penghujan

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 3 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
Total 485 1

Responden Bobot
Strategi Eksternal Jml Rata- Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai rata
Komoditi ikan lokal yang
O1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3,90 0,114
memiliki nilai jual tinggi
Hasil tangkapan yang
Opportunities (Peluang)

O2 bervariatif dan cenderung 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 34 3,40 0,099


semakin menurun
Peningkatan pendapatan

!
O3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 34 3,40 0,099
keluarga nelayan

T
O4 Kontribusi terhadap PAD 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 16 1,60 0,047

IA
Penampungan ikan lokal
O5 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 27 2,70 0,079
dari sungai

AG
O6 Potensi untuk objek wisata 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 36 3,60 0,105
Potensi untuk pengelolaan
O7 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 34 3,40 0,099
sumberdaya ikan lokal
PL
Pembuangan limbah
T1 rumah tangga ke dalam 1 2 1 3 1 2 3 2 1 2 18 1,80 0,052
danau
as

T2 Pencemaran air danau 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 17 1,70 0,050


Upaya penangkapan ikan
Threats (Ancaman)

T3 1 2 1 3 1 2 1 1 2 2 16 1,60 0,047
yang destruktif
:A

Penggunaan alat tangkap


T4 1 2 1 3 3 2 3 2 1 2 20 2,00 0,058
yang tidak selektif
Tingginya intensitas
T5 pemanfaatan danau yang 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 19 1,90 0,055
AL

melanggar hukum
Eksploitasi sumberdaya
T6 1 2 1 3 1 3 1 1 2 2 17 1,70 0,050
N

perikanan tangkap
Perubahan ukuran dan
FI

T7 1 2 1 2 2 1 1 1 2 3 16 1,60 0,047
jumlah ikan tertangkap

Total 343 1

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 4 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
SKOR PEMERINGKATAN (RATING)
faktor eksternal dan faktor internal SWOT
Responden Peringkat
Strategi Internal Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai
Nilai
Daerah yang subur dengan
S1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37 3,70
keanekaragaman hayati
Kondisi perairan danau belum
S2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 33 3,30
Strength (Kekuatan)

tercemar limbah industri


S3 Ketersediaan tenaga kerja 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37 3,70

!
Permintaan pasar terhadap ikan
S4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 35 3,50
lokal yang cukup tinggi

T
Sumberdaya perairan bagi

IA
S5 komunitas organisme perairan 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 35 3,50
tawar

AG
Migrasi ikan untuk pertumbuhan
S6 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 30 3,00
dan perkembanngan
Rendahnya tingkat pendidikan dan
W1 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 33 3,30
ketrampilan nelayan
PL
Ketiadaan TPA (Tempat
W2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 3,90
Pembuangan Akhir)
Belum ada penanganan pasca
Weaknesses (Kelemahan)

W3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3,90
panen sebelum dipasarkan
as

Belum ada pemanfaatan teknologi


W4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 3 34 3,40
penanganan limbah ikan
w

Tidak ada pembiayaan dari


W5 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25 2,50
lembaga pemerintah/swasta
:A

W6 Ketiadaan zonasi wilayah tangkap 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 31 3,10


Kurangnya peran pemerintah
W7 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 28 2,80
dalam mencegah kerusakan danau
AL

Kurangnya peran masyarakat


W8 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 13 1,30
dalam mencegah kerusakan danau
Produktif hanya pada musim
W9 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 30 3,00
N

penghujan
FI

Total 457

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 5 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
Responden Peringkat
Strategi Eksternal Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nilai
Nilai
Komoditi ikan lokal yang memiliki
O1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 34 3,40
nilai jual tinggi
Hasil tangkapan yang bervariatif
Opportunities (Peluang)

O2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 26 2,60
dan cenderung semakin menurun
Peningkatan pendapatan keluarga
O3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28 2,80
nelayan
O4 Kontribusi terhadap PAD 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 28 2,80
Penampungan ikan lokal dari
O5 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 27 2,70
sungai

!
O6 Potensi untuk objek wisata 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 34 3,40

T
Potensi untuk pengelolaan

IA
O7 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36 3,60
sumberdaya ikan lokal
Pembuangan limbah rumah tangga

AG
T1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 37 3,70
ke dalam danau
T2 Pencemaran air danau 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 33 3,30
PL
Upaya penangkapan ikan yang
Threats (Ancaman)

T3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37 3,70
destruktif
Penggunaan alat tangkap yang
T4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 35 3,50
tidak selektif
as

Tingginya intensitas pemanfaatan


T5 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 35 3,50
danau yang melanggar hukum
w

Eksploitasi sumberdaya perikanan


T6 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 30 3,00
:A

tangkap
Perubahan ukuran dan jumlah ikan
T7 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 33 3,30
tertangkap
AL

Total 453
N
FI

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 6 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
MATRIKS STRATEGI
faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal Selatan
STRATEGI FAKTOR EKSTERNAL
Opportunities (Peluang) Bobot Peringkat Skor
O1 Komoditi ikan lokal yang memiliki nilai jual tinggi 0,114 3,40 0,387
Hasil tangkapan yang bervariatif dan cenderung semakin
O2 0,099 2,60 0,258
menurun
O3 Peningkatan pendapatan keluarga nelayan 0,099 2,80 0,278
O4 Kontribusi terhadap PAD 0,047 2,80 0,131
O5 Penampungan ikan lokal dari sungai 0,079 2,70 0,213
O6 Potensi untuk objek wisata 0,105 3,40 0,357

!
O7 Potensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan lokal 0,099 3,60 0,357

T
Threats (Ancaman)

IA
T1 Pembuangan limbah rumah tangga ke dalam danau 0,052 3,70 0,052
T2 Pencemaran air danau 0,050 3,30 0,050
T3 Upaya penangkapan ikan yang destruktif 0,047 3,70 0,047

AG
T4 Penggunaan alat tangkap yang tidak selektif 0,058 3,50 0,058
Tingginya intensitas pemanfaatan danau yang melanggar
T5 0,055 3,50 0,055
hukum
T6 Eksploitasi sumberdaya perikanan tangkap 0,050 3,00 0,050
PL
T7 Perubahan ukuran dan jumlah ikan tertangkap 0,047 3,30 0,047
Total 1 2,337
as

STRATEGI FAKTOR INTERNAL


w

Strength (Kekuatan) Bobot Peringkat Skor


S1 Daerah yang subur dengan keanekaragaman hayati 0,070 3,70 0,259
:A

S2 Kondisi perairan danau belum tercemar limbah industri 0,054 3,30 0,177
S3 Ketersediaan tenaga kerja 0,058 3,70 0,214
S4 Permintaan pasar terhadap ikan lokal yang cukup tinggi 0,058 3,50 0,202
Sumberdaya perairan bagi komunitas organisme perairan
AL

S5 0,056 3,50 0,195


tawar
S6 Migrasi ikan untuk pertumbuhan dan perkembanngan 0,070 3,00 0,210
Weaknesses (Kelemahan)
N

W1 Rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan nelayan 0,074 3,30 0,245


FI

W2 Ketiadaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) 0,076 3,90 0,298


W3 Belum ada penanganan pasca panen sebelum dipasarkan 0,068 3,90 0,265
W4 Belum ada pemanfaatan teknologi penanganan limbah ikan 0,076 3,40 0,259
W5 Tidak ada pembiayaan dari lembaga pemerintah/swasta 0,072 2,50 0,180
W6 Ketiadaan zonasi wilayah tangkap 0,072 3,10 0,224
Kurangnya peran pemerintah dalam mencegah kerusakan
W7 0,062 2,80 0,173
danau
Kurangnya peran masyarakat dalam mencegah kerusakan
W8 0,068 1,30 0,088
danau
W9 Produktif hanya pada musim penghujan 0,066 3,00 0,198
Total 1 3,188

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 7 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
KETERKAITAN STRATEGIS
Faktor Internal terhadap Faktor Internal
STRENGTH (Kekuatan) - S WEAKNESS (Kelemahan) - W
UNSUR
Strategi SO Strategi WO
OPPORTUNITIES (Peluang) - O

S1, S2, S5, S6, O1, O2, O3, O4, W3, W4, W5, W9, O1, O2, O3,
dan O5 O4, dan O5

!
S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4,
W2, W4, W5, W7, W8, dan O6

T
dan O5

IA
W1, W3, W4, W5, W9, O1, O2,
S1, S2, S3, O3, O4, dan O6
O3, O4, dan O5

AG
PL
Strategi S-T Strategi W-T
THREATS (Ancaman) - T

as

S1, S2, S5, S6, T1, T2, dan T7 W1, W4, W7, W8, T1, dan T2
w

S1, S3, S4, S6, T3, T4, T5, T6, W6, W7, W8, W9, T1, T2, T3, T4,
:A

dan T7 T5, T6, dan T7


AL
N
FI

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 8 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
Matriks TOWS
STRENGTH (S) - Kekuatan WEAKNESSES (W) - Kelemahan
Daerah yang subur dengan Rendahnya tingkat pendidikan dan
keanekaragaman hayati ketrampilan nelayan
Kondisi perairan danau belum tercemar Ketiadaan TPA (Tempat Pembuangan
limbah industri Akhir)
Belum ada penanganan pasca panen
Ketersediaan tenaga kerja
sebelum dipasarkan
Permintaan pasar terhadap ikan lokal yang Belum ada pemanfaatan teknologi
MATRIKS cukup tinggi penanganan limbah ikan
TOWS Sumberdaya perairan bagi komunitas Tidak ada pembiayaan dari lembaga
organisme perairan tawar pemerintah/swasta

!
Migrasi ikan untuk pertumbuhan dan

T
Ketiadaan zonasi wilayah tangkap
perkembanngan

IA
Kurangnya peran pemerintah dalam
mencegah kerusakan danau

AG
Kurangnya peran masyarakat dalam
mencegah kerusakan danau
Produktif hanya pada musim penghujan
PL
OPPORTUNITIES (O) - Peluang

Komoditi ikan lokal yang memiliki nilai jual


tinggi Penjalinan kemitraan
terkait permodalan,
as

Hasil tangkapan yang bervariatif dan


cenderung semakin menurun
Konservasi danau pemanfaatan teknologi,
Disertivikasi usaha untuk dan pendampingan
Peningkatan pendapatan keluarga nelayan
w

meningkatkan manajemen
Kontribusi terhadap PAD perekonomian masyarakat Penyediaan sarana dan
:A

Penampungan ikan lokal dari sungai Pencanangan program prasarana


Potensi untuk objek wisata danau wisata Pemanfaatan teknologi
Potensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan tepat guna
AL

lokal
THREATS (Ancaman) - T
Pembuangan limbah rumah tangga ke dalam
N

danau
FI

Pencemaran air danau


Implementasi program
Upaya penangkapan ikan yang destruktif kesadaran masyarakat
Penggunaan alat tangkap yang tidak selektif Restorasi danau terhadap arti penting
Tingginya intensitas pemanfaatan danau yang
Pengendalian penangkapan kelestarian biota perairan
melanggar hukum dengan selektifitas alat Penerbitan Peraturan
Eksploitasi sumberdaya perikanan tangkap
tangkap dan penetapan Daerah (Perda) tentang
zona penangkapan pengelolaan sumberdaya
Perubahan ukuran dan jumlah ikan tertangkap
Pembuangan limbah rumah tangga ke dalam
danau
danau
Pencemaran air danau

moelwitjak@gmail.com Nitro PDF Software

Call : 0821-40717-731 100 Portable Document Lane


Wonderland
Page 9 of 9
moelwitjak@gmail.com
Call : 0821-40717-731
TULISAN LEPAS
Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap Danau

Penentuan strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau


dianalisis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Waknesses, Opportunities,
and Threats). Analisis ini dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif
berdasarkan hasil dari analisis-analisis sebelumnya berupa kontribusi perikanan
air tawar terhadap perekonomian (PDRB) , dan keberlanjutan sumberdaya
perikanan tangkap Danau . Atas dasar analisis-analisis ini, selanjutnya disusun
strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau .
Matriks analisis faktor-faktor strategi eksternal dalam pengelolaan

!
sumberdaya perikanan tangkap Danau

T
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

IA
Opportunities (Peluang) Bobot Peringkat Skor
O1 Komoditi ikan lokal yang memiliki nilai jual tinggi 0,114 3,40 0,387

AG
Hasil tangkapan yang bervariatif dan cenderung
O2 0,099 2,60 0,258
semakin menurun
PL
O3 Peningkatan pendapatan keluarga nelayan 0,099 2,80 0,278

O4 Kontribusi terhadap PAD 0,047 2,80 0,131


as

O5 Penampungan ikan lokal dari sungai 0,079 2,70 0,213

O6 Potensi untuk objek wisata 0,105 3,40 0,357


w

O7 Potensi untuk pengelolaan sumberdaya ikan lokal 0,099 3,60 0,357


:A

FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

Threats (Ancaman)
AL

T1 Pembuangan limbah rumah tangga ke dalam danau 0,052 3,70 0,052

T2 Pencemaran air danau 0,050 3,30 0,050


N

T3 Upaya penangkapan ikan yang destruktif 0,047 3,70 0,047


FI

T4 Penggunaan alat tangkap yang tidak selektif 0,058 3,50 0,058

Tingginya intensitas pemanfaatan danau yang


T5 0,055 3,50 0,055
melanggar hukum

T6 Eksploitasi sumberdaya perikanan tangkap 0,050 3,00 0,050

T7 Perubahan ukuran dan jumlah ikan tertangkap 0,047 3,30 0,047

Total 1 2,337
Matriks analisis faktor-faktor strategi internal dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan tangkap
FAKTOR STRATEGI INTERNAL
Strength (Kekuatan) Bobot Peringkat Skor
S1 Daerah yang subur dengan keanekaragaman hayati 0,070 3,70 0,259
Kondisi perairan danau belum tercemar limbah
S2 0,054 3,30 0,177
industri
S3 Ketersediaan tenaga kerja 0,058 3,70 0,214
S4 Permintaan pasar terhadap ikan lokal cukup tinggi 0,058 3,50 0,202
Sumberdaya perairan bagi komunitas organisme
S5 0,056 3,50 0,195
perairan tawar

!
Migrasi ikan untuk pertumbuhan dan

T
S6 0,070 3,00 0,210
perkembanngan

IA
Weaknesses (Kelemahan)
Rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan
W1 0,074 3,30 0,245

AG
nelayan
W2 Ketiadaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) 0,076 3,90 0,298
W3 Belum ada penanganan pasca panen 0,068 3,90 0,265
PL
Belum ada pemanfaatan teknologi penanganan
W4 0,076 3,40 0,259
limbah ikan
Tidak ada pembiayaan dari lembaga
W5 0,072 2,50 0,180
pemerintah/swasta
as

W6 Ketiadaan zonasi wilayah tangkap 0,072 3,10 0,224


Kurangnya peran pemerintah dalam mencegah
w

W7 0,062 2,80 0,173


kerusakan danau
:A

Kurangnya peran masyarakat dalam mencegah


W8 0,068 1,30 0,088
kerusakan danau
W9 Produktif hanya pada musim penghujan 0,066 3,00 0,198
Total 1 3,188
AL

Hasil pembobotan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh, diperoleh


N

hasil bahwa faktor-faktor internal (peluang dan ancaman) lebih besar


pengaruhnya dibandingkan dengan faktor-faktor eksternalnya (kekuatan dan
FI

kelemahan) terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau ,


diiperoleh rasio antara faktor-faktor internal dan eksternal sebesar 3,188 : 2,337.
Rasio yang lebih besar menunjukkan adanya pengaruh yang lebih kuat terhadap
objek masalah. Dengan demikian, faktor-faktor internal dinyatakan memiliki
pengaruh yang lebih besar atau lebih kuat dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan tangkap Danau (Salusu, 2006).
Analisis yang dilakukan terhadap faktor strategi eksternal dan faktor
strategi internal tersebut dengan menggunakan model Matrik TOWS diperoleh
strategi-strategi yang dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu: 1) Strategi
SO, penggunaan unsur-unsur kekuatan kawasan perairan umum/rawa untuk
mendapatkan keuntungan dari peluang-peluang yang tersedia; 2) Strategi WO,
memperbaiki kelemahan yang terdapat di dalam kawasan dengan memanfaatkan
peiuang yang tersedia; 3) Strategi ST, menggunakan kekuatan yang ada untuk
menghindari atau memperkecil dampak dari ancaman eksternal; dan 4) Strategi
WT, adalah taktik pertahanan yang diarahkan pada pengurangan kelemahan
internal untuk menghadapi ancaman eksternal (Salusu, 2006). Model matrik
TOWS strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau .
Strategi-strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau
selanjutnya diurutkan menurut peringkat berdasarkan jumlah skor unsur-unsur
penyusunnya, sebagaimana.
Matriks keterkaitan unsur-unsur SWOT dalam penyusunan strategi
pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau

Unsur Strength (S) Weaknesses (W)

Strategi-SO Strategi-WO

!
T
S1, S2, S5, S6, O1, O2, O3, W1, W3, W4, W5, W9, O1,
O4, dan O5 O2, O3, O4, dan O5

IA
Opportunities (O)
S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, W2, W4, W5, W7, W8, dan

AG
O4, dan O5 O6

W1, W3, W4, W5, W9, O1,


S1, S2, S3, O3, O4, dan O6
O2, O3, O4, dan O5
PL
Strategi-ST Strategi-WT

S1, S2, S5, S6, T1, T2, dan W1, W4, W7, W8, T1, dan
as

T7 T2
Threats (T)
S1, S3, S4, S6, T3, T4, T5, W6, W7, W8, W9, T1, T2,
w

T6, dan T7 T3, T4, T5, T6, dan T7


:A

Atas dasar keterkaitan unsur-unsur strategi SWOT, selanjutnya diurutkan


peringkat berdasarkan jumlah skor unsur penyusun.
AL

Penentuan prioritas strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap


N

Danau
FI

Unsur SWOT Keterkaitan Skor Peringkat

Disertivikasi usaha untuk S1, S2, S3, S4,


Strategi 1 meningkatkan O1, O2, O3, O4, 2,12 1
perekonomian masyarakat dan O5
S1, S2, S5, S6,
Strategi 2 Konservasi danau O1, O2, O3, O4, 2,11 2
dan O5
Penjalinan kemitraan terkait
W3, W4, W5, W9,
permodalan, pemanfaatan
Strategi 3 O1, O2, O3, O4, 1,96 3
teknologi, dan
dan O5
pendampingan manajemen
Penyediaan sarana dan W2, W4, W5, W7,
Strategi 4 1,87 4
prasarana W8, dan O6
W1, W3, W4, W5,
Pemanfaatan teknologi
Strategi 5 W9, O1, O2, O3, 1,65 5
tepat guna
O4, dan O5
Pencanangan program S1, S2, S3, O3,
Startegi 6 1,41 6
danau wisata O4, dan O6
Pengendalian penangkapan
S1, S3, S4, S6,
dengan selektifitas alat
Strategi 7 T3, T4, T5, T6, 1,11 7
tangkap dan penetapan
dan T7
zona penangkapan

!
Penerbitan Peraturan
W6, W7, W8, W9,
Daerah (Perda) tentang

T
Strategi 8 T1, T2, T3, T4, 1,04 8
pengelolaan sumberdaya
T5, T6, dan T7

IA
danau
S1, S2, S5, S6,
Strategi 9 Restorasi danau 0,99 9

AG
T1, T2, dan T7
Implementasi program
kesadaran masyarakat W1, W4, W7, W8,
Startegi 10 0,87 10
terhadap arti penting T1, dan T2
PL
kelestarian biota perairan

Strategi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau dalam


as

perspektif otonomi daerah ditandai adanya pengelolaan yang berkelanjutan.


Hasil analisis dalam penentuan strategi pengelolaan sumberdaya perikanan
tangkap Danau secara berurutan adalah sebagai berikut : (1) Disertivikasi usaha
w

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat; (2) Konservasi danau; (3)


Penjalinan kemitraan terkait permodalan, pemanfaatan teknologi, dan
:A

pendampingan manajemen; (4) Penyediaan sarana dan prasarana; (5)


Pemanfaatan teknologi tepat guna; (6) Pencanangan program danau wisata; (7)
Pengendalian penangkapan dengan selektifitas alat tangkap dan penetapan
AL

zona penangkapan; (8) Penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tentang


pengelolaan sumberdaya danau; (9) Restorasi danau; dan (10) Implementasi
program kesadaran masyarakat terhadap arti penting kelestarian biota perairan.
Strategi ini dirumuskan dengan mengedepankan pertimbangan
N

keberlanjutan sumberdaya danau itu sendiri


FI

1. Disertivikasi usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat


Diversifikasi merupakan usaha penganekaragaman jenis usaha yang
diarahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Diversifikasi
usaha perikanan ini salah satunya dapat dilakukan dengan menjkadikan
Danau sebagai kawasan budidaya. Sebagai bagian dari kawasan budidaya,
danau ini harus tetap terjaga kondisinya. Seperti terbebas dari pencemaran,
bersih dari pengaruh limbah, dan terjaga habitat ekosistemnya. Budidaya
perikanan yang hendak diwujudkan adalah budidaya perikanan yang
mempunyai hasil dan berdaya saing tinggi, menguntungkan, berkeadilan dan
berkelanjutan, untuk itu penerapan teknologi tepat guna sangat diperlukan
demi tercapainya hasil yang diinginkan
Banyaknya permasalahan yang muncul dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan Danau untuk budidaya perikanan, sudah barang
tentu dalam pengelolaan ini memerlukan strategi yang tepat. Dengan
pemilihan strategi secara tepat, maka pengelolaan danau untuk budidaya
perikanan di akan mendukung perubahan positif sosial ekonomi tanpa
mengabaikan sistem ekologi, sosial budaya dimana masyarakat akan
bergantung kepadanya. Keberhasilan penerapan pembangunan
berkelanjutan sebagai manifestasi otonomi daerah memerlukan suatu
kebijakan, perencanaan, dan proses pembelajaran secara terpadu serta
viabilitas politiknya tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui
pemerintahan, kelembagaan sosial, dan kegiatan dunia usaha (Sumarwoto,
2006).

!
2. Konservasi danau

T
Konservasi danau diharapkan berdampak terhadap peningkatan

IA
ekonomi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan pengayaan
sumberdaya perikanan yang ada melalui restocking benih ikan di danau

AG
tersebut yang diikuti dengan pemanfaatan hasil panen sebagai usaha
pengembangan ekonomi masyarakat.
Upaya konservasi sekaligus juga dimaksudkan untuk menjaga
PL
keseimbangan ekologi, menjaga keseimbangan hidrologi, melindungi
keanekaragaman hayati, sebagai habitat flora-fauna, penyerap sekaligus
gudang penyimpan gas rumah kaca karbondioksida (CO2) yang berperan
dalam pemanasan global dan dapat berkontribusi dalam perbaikan
as

lingkungan serta menjaga daya dukung kawasan yang berfungsi budi daya
di daerah sekitarnya (PP No. 73 Tahun 2013). Pemanfaatan danau meliputi
w

pengelolaan kawasan konservasi dan pengembangan kawasan budidaya.


:A

Pengelolaan kawasan konservasi (lindung) bertujuan menjaga tata air dan


melindungi ekosistem alam yang khas di lahan gambut. Kawasan lindung
yang menjadi perhatian meliputi kawasan konservasi hutan gambut alam,
konservasi satwa, konservasi gambut tebal, konservasi tata air/hidrologi dan
AL

konservasi ekosistem unik (air hitam). Dan pengembangan kawasan


budidaya bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan
N

mewujudkan keseimbangan pertumbuhan antar wilayah dengan tetap


memperhatikan keseimbangan lingkungan dalam memanfaatkan potensi
FI

sumberdaya alam.
Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau berkelanjutan di
dilakukan melalui kegiatan konservasi danau yang meliputi perlindungan,
pengawetan, dan peningkatan fungsi dan manfaat danau. Hal ini diarahkan
untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas daya dukung danau itu
sendiri. Namun demikian, terkait kegiatan konservasi danau ini, terlebih
dahulu perlu diperhatikan fungsi danau di yang dibedakan ke dalam:
(1) kawasan lindung, (2) kawasan pengawetan, dan (3) kawasan reklamasi.
Kawasan lindung dan pengawetan disebut juga kawasan non-budidaya,
sedangkan kawasan reklamasi merupakan kawasan budidaya. Wilayah
danau yang termasuk sebagai kawasan lindung adalah: (1) kawasan gambut
sangat dalam, lebih dari 3 m; (2) sempadan pantai; (3) sempadan sungai;
(4) kawasan sekitar danau danau; dan (5) kawasan pantai berhutan bakau.
Sementara itu, kawasan pengawetan atau kawasan suaka alam
adalah kawasan yang memiliki ekosistem yang khas dan merupakan habitat
alami bagi fauna dan/atau flora tertentu yang langka serta untuk melindungi
keanekaragaman hayati. Kawasan ini diusulkan untuk dipertahankan tetap
seperti aslinya atau dipreservasi dengan status sebagai kawasan non-
budidaya. Dengan demikian pengelolaan sumberdaya danau secara
berkelanjutan terhadap daerah yang potensial, pada gilirannya akan dapat
terbentuk daerah wisata danau sebagai aset kekayaan daerah.
3. Penjalinan kemitraan terkait permodalan, pemanfaatan teknologi, dan
pendampingan manajemen

!
Salah satu usaha strategi dan prioritas pembangunan perekonomian

T
daerah yang termuat dalam rencana pembangunan jangka menengah

IA
adalah mendorong tumbuhnya usaha-usaha masyarakat pada berbagai
sektor melalui penyebaran investasi, baik investasi pemerintah maupun

AG
investasi swasta. Salah satu program pemerintah setempat untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat adalah
dengan memberikan modal usaha bagi nelayan tangkap di . Selain
PL
permodalan, kemitraan juga diperlukan sebagai upaya pendampingan
kepada para nelayan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap
Danau . Kemitraan ini terkait dengan pemanfaatan teknologi dan manajemen
usaha perikanan.
as

4. Penyediaan sarana dan prasarana


w

Kelengkapan dan kemudahan sarana dan prasarana bagi


:A

pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau merupakan hal yang


sangat penting. Sarana dan prasarana yang terbatas akan berdampak pada
peningkatan biaya operasional secara nyata. Unit-unit usaha perikanan di
pada umumnya terpencil dan terisolasi dengan aksebilitas yang terbatas dan
AL

kurang tersentuh teknologi. Oleh karena itu, kelengkapan dari sarana-sarana


produksi untuk menjalankan kegiatan usaha perikanan merupakan hal yang
N

sangat penting.
FI

5. Pemanfaatan teknologi tepat guna


Keberhasilan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap
Danau tentu tidak lepas dari pentingnya penerapan teknologi tepat guna
agar memperoleh hasil seperti yang diinginkan. Pemilihan teknologi
pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau harus memenuhi
kriteria, antara lain : (a) teknologi yang dipilih dapat diterapkan dengan
mudah; (b) biaya yang diterapkan untuk penerapan teknologi tersebut sesuai
dengan skala usaha; (c) bahan dan alat-alat yang digunakan untuk
penerapan teknologi hendaknya tersedia di lokasi dengan harga yang sesuai
dengan skala usaha; (d) tersedia tenaga kerja yang profesional bagi
penerapan penggunaan teknologi tersebut; (e) dan analisis usaha yang bisa
dijadikan sebagai tolok ukur bagi kelayakan penerapan teknologi; dan (f)
kapasitas daya dukung danau bagi penerapan teknologi, yang selanjutnya
dapat memberikan gambaran seberapa besar lingkungan yang bisa
digunakan tanpa merusak sumber daya alam yang ada.

6. Pencanangan program danau wisata


Pencanangan program danau wisata tentunya melibatkan peran
berbagai kalangan, baik pemerintah, masyarakat, dan bahkan swasta.
Pencanganan Program Danau Wisata (minawisata) berbasis
masyarakat, diharapkan akan mampu menjadi pintu awal bagi perencanaan
dan pelaksanaan jangka panjang untuk mewujudkan danau Mati sebagai
lokasi wisata. Dengan adanya danau sebagai lokasi wisata maka dapat

!
menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi

T
kemiskinan melalui penawaran wisata dari konservasi yang terjaga.

IA
7. Pengendalian penangkapan dengan selektifitas alat tangkap dan

AG
penetapan zona penangkapan
Pengelolaan sumberdaya perikanan dengan pendekatan pengendalian
upaya penangkapan didasarkan pada hasil tangkapan maksimum agar
PL
dapat menjamin kelestarian sumberdaya ikan. Pengendalian ini dapat
dilakukan dengan tindakan sebagai berikut :
a. Pembatasan jumlah alat tangkap
Pembatasan jumlah alat tangkap, jumlah armada maupun jumlah trip
as

penangkapan. Untuk menentukan batas upaya penangkapan perlu


adanya data time series yang akurat tentang jumlah hasil tangkapan dan
w

jumlah upaya penangkapan.


:A

b. Selektifitas alat tangkap


Selektif dalam menentukan alat tangkap sangat diperlukan untuk
menjaga kelestarian alam. Hal ini bertujuan untuk mencapai atau
mempertahankan stok ikan berdasarkan struktur umur dan dan ukuran
AL

ikan. Dengan demikian ikan yang tertangkap telah mencapai ukuran


yang sesuai. Sementara ikan-ikan yang kecil tidak tertangkap sehingga
N

memberikan kesempatan untuk dapat tumbuh dan melakukan


regenerasi.
FI

Contoh penerapan pengelolaan sumberdaya ikan dengan


pendekatan selektifitas alat tangkap, adalah : (a) Penentuan ukuran
minimum mata jaring (mezh size) pada alat tangkap gill net, purse seine
dan alat tarik seperti payang, pukat dan sebagainya; (b) Penetuan
ukuran mata pancing pada long line; (c) Penentuan lebar bukaan pada
alat tangkap perangkap. Dalam pelaksanaan pengelolaan sumberdaya
perikanan dengan selektifitas alat tangkap, peran nelayan sangat
penting. Hal ini disebabkan aparat sulit untuk melakukan pengawasan
karena banyaknya jenis alat tangkap (multigears) yang beroperasi di
Indonesia. Kendala lain dalam kebijakan ini yaitu diperlukan biaya yang
tinggi untuk modifikasi alat tangkap yang sudah ada pada nelayan.
Sehingga perlunya peran masyarakat nelayan untuk memodifikasi alat
sesuai dengan lokasinya dengan aturan yang ada.
c. Pelarangan alat tangkap
Pelarangan ini didasarkan pada adanya penggunaan bahan atau
alat yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi ikan dan yang
paling buruk yaitu punahnya ikan. Seperti penangkapan ikan dengan
menggunakan bom, potas, cyanida. Seringkali pelanggaran terhadap
peraturan penggunaan alat atau bahan berbahaya tidak ditindak sesuai
aturan yang ada sehingga nelayan tersebut tidak jera. Hal ini
menyebabkan pelaksanaan peraturan tersebut tidak efektif. Oleh karena
itu efektifitas pengelolaan sumberdaya perikanan dengan pendekatan
pelarangan alat tangkap ini sangat tergantung dengan penerapan aturan

!
yang harus konsisten dari pemerintah pusat dan daerah dan juga

T
keterlibatan aktif dari nelayan dan masyarakat sebagai pengawas.

IA
Pengawasan yang dilakukan oleh nelayan dan masyarakat akan sangat
membantu aparat dalam menindak oknum yang melakukan

AG
penangkapan dengan alat yang membahayakan dan merusak
ekosistem sumberdaya danau.
Pengelolaan perikanan dapat dilakukan dengan beberapa cara
PL
diantaranya : 1) Pengaturan ukuran mata jaring; 2) Pengaturan batas ukuran
ikan yang boleh ditangkap, didaratkan atau dipasarkan; 3) Kontrol terhadap
musim penangkapan ikan; 4) Kontrol terhadap daerah penangkapan ikan; 5)
Pengaturan terhadap alat tangkap serta kelengkapannya; 6) Perbaikan dan
as

peningkatan sumberdaya hayati; 7) Pengaturan hasil tangkapan total per


jenis, kelompok jenis, atau bila memungkinkan per lokasi atau wilayah; 8)
w

Setiap tindakan langsung yang berhubungan dengan konservasi semua jenis


:A

ikan dan sumberdaya hayati lainnya dalam wilayah tertentu (Widodo dan
Suadi, 2006).

8. Penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sumberdaya


AL

danau
Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap Danau perlu diatur
N

dalam peraturan-peraturan yang bersifat mengikat (Perda) untuk menjaga


kesinambungan ekosistem danau di masa yang akan datang. Peraturan-
FI

peraturan itu sendiri tentunya juga mempertimbangkan aspek daya dukung


lahan dan dinamika lingkungan secara realistis.

9. Restorasi danau
Restorasi danau merupakan strategi pengelolaan sumberdaya
perikanan tangkap Danau ini diarahkan untuk : (a) meningkatkan kualitas,
kuantitas, efisiensi, produktivitas, produksi, dan daya saing dengan
membentuk sentra pengolah hasil ikan untuk mendukung pengoptimalan
pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan; (b)
mengembangkan kawasan perikanan berupa peningkatan peran, efisiensi,
produktivitas serta peningkatan nilai tambah beberapa komoditi perikanan
yang potensial; dan (c) meminimalkan dampak negatif pengelolaan
perikanan melalui pelarangan alat tangkap tidak ramah lingkungan,
pengolahan limbah hasil perikanan dan menjaga kelestarian lingkungan
perikanan.

10. Implementasi program kesadaran masyarakat terhadap arti penting


kelestarian biota perairan
Perusakan danau diartikan sebagai segala tindakan yang
menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat
fisik dan atau hayati danau yang mengakibatkan lingkungan danau kurang
atau tidak berfungsi. Sedangkan pencemaran danau merupakan perubahan
tatanan danau oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas

!
danau turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan danau tersebut

T
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

IA
peruntukannya. Apabila pencemaran dan perusakan lingkungan tidak diatasi
dengan sungguh-sungguh, maka dampaknya akan akumulatif sehingga

AG
membahayakan kelangsungan hayati laut, bahkan mengancam kehidupan
manusia.
Kerusakan lingkungan perairan umumnya terjadi karena ulah
PL
manusia, seperti akibat penangkapan ikan dengan bahan peledak,
penggunaan arus listrik atau bahan kimia beracun, atau pemakaian alat
tangkap yang dapat merusak habitat fauna dan flora danau. Ancaman yang
juga amat berbahaya bagi kelestarian hayati laut adalah pencemaran laut
as

yang berlangsung terus menerus sepanjang waktu. Sumber benda atau zat
pencemar (polutan) yang masuk ke perairan danau umumnya berasal dari
w

penggunaan bahan kimia dalam penangkapan atau bahan beracun.


:A

Penangkapan ikan dengan menggunakan racun seperti sianida tidak hanya


akan mengancam kelestarian biota danau, tetapi sekaligus menimbulkan
kerusakan lingkungan yang parah. Oleh karena itu diperlukan suatu program
kegiatan yang mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arti
AL

penting kelestarian biota perairan.


Program ini tentunya membutuhkan peran pemerintah dan partisipasi
N

masyarakat. Pemerintah dapat bekerjasama dengan lembaga perguruan


tinggi dan lembaga-lembaga masyarakat terutama yang memiliki kompetensi
FI

memadai dan bersifat lintas sektor.

Anda mungkin juga menyukai