Anda di halaman 1dari 36

PEMILAHAN LINEN KOTOR

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/3

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan pemilahan linen kotor yang infeksius dan non infeksius
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry memilahkan linen kotor dari bangsal.
2. Setelah terpisah antara linen kotor infeksius dan non infeksius :
- Untuk linen infeksius di dekontaminasi dengan chlorine 1% .
- Untuk linen kotor non infeksius di dekontaminasi dengan chlorine 0,5 %.
- Untuk linen infeksius di cuci dengan mesin khusus infeksius.
- Untuk linen non infeksius di cuci dengan mesin khusus non infeksius.

Unit terkait Laundry

PEMELIHARAAN MESIN
Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/21 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan pengecekan mesin yang di lakukan oleh mekanik mesin.


Tujuan Agar mesin tetap awet dan tahan lama
Kebijakan KBJ/LAUNDRY /04/X/2015
Prosedur 1. Petugas IPSRS melakukan pengecekan sebulan sekali.
Yang di cek
- Bodi,switch, rotasi,tabung dan instalasi listrik.
2. Petugas laundry melakukan pemeliharan mesin setiap hari meliputi:
- Kebersihan mesin
- Rotasi
- Switch
3. Petugas IPSRS mengajukan servis rutin setiap tiga bulan sekali ke tehnisi mesin.
Unit terkait Laundry/IPSRS.

PEMAKAIAN BAHAN PENCUCI


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/12 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Bahan pencuci adalah bahan untuk mencuci linen supaya bersih dari kotoran.
Tujuan Agar bahan pencuci yang dipakai dapat digunakan untuk mencuci linen yang bersih dan
bebas dari kuman penyakit.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Bahan pencuci sebelum digunakan harus diuji coba terlebih dahulu .
2. Uji coba dilakukan untuk mengetahui bahan pencuci tersebut tidak memudarkan warna
linen .
3. Uji coba dilakukan oleh semua petugas laundry dalam pengawasan distributor.
4. Hasil uji coba apabila bahan pencuci memudarkan warna dan merusak bahan maka
bahan tsb tidak bisa dipakai sebagai bahan pencuci di laundry rumah sakit .
5. Hasil Uji coba apabila bahan pencuci tidak memudarkan warna dan tidak merusak
bahan linen maka hasil uji coba kita laporkan ke direktur untuk disetujui pemakian
bahan tsb .
6. Bahan yang sudah di setujui direktur , bisa digunakan untuk bahan pencuci di laundry.

Unit terkait Laundry

PENCUCIAN LINEN NON INFEKSIUS


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/2
SPO/LAUNDRY/6 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Linen kotor non infeksius adalah linen yang tidak terkontaminasi oleh darah,cairan tubuh
dan feces yang berasal dari pasien lainnya secara rutin,meskipun linen yang diklasifisikan
dari seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terinfeksi .
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas laundry menggunakan seragam pencucian linen, melengkapi diri dengan APD
(masker , sarung tangan karet 3/4 tangan, topi dan sepatu boot).
Petugas laundry memisahkan linen kotor sesuai dengan jenis linen, warna linen
(berwarna atau putih), kondisi noda pada linen (noda berat, noda sedang atau noda
ringan).
Timbang linen yang akan dicuci, sesuaikan dengan kapasitas mesin cuci yang digunakan
(berat linen yang dicuci minimal 50% dan maksimal 80% dari kemampuan kapasitas
mesin cuci yang digunakan untuk mencuci).
Petugas laundry memberikan bahan pencuci dan pewangi sesuai ukuran setelah itu
mesin cuci dijalankan sesuai prosedur.
Setelah proses pencucian selesai keluarkan linen dari mesin cuci kemudian dimasukan
dalam mesin pengering.
Setelah proses pengerigan selesai kemudian linen dijemur dibawah sinar matahari.
Setelah linen kering dilakukan proses penyetrikaan dan pelipatan.
Unit Terkait Laundry

PENCUCIAN LINEN INFEKSIUS


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/2
SPO/LAUNDRY/7 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Linen kotor infeksusi adalah linen kotor yang terkontaminasi darah,cairan tubuh dan feces
dari pasien.
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015

Prosedur Petugas laundry menggunakan seragam pencucian linen, melengkapi diri dengan APD
(masker mulut dan hidung, sarung tangan karet 3/4 tangan, kacamata (google), topi dan
sepatu boot)
Petugas laundry menimbang linen infeksius masih dalam kantong plastiknya.
Catat dalam LOG BOOK pencucian berat cucian, kondisi cucian.
Petugas laundry melakukan proses dekontaninasi yaitu linen infeksius di rendam dalam
air panas 70 derajat dicampur clorin 1% selama 1o menit.
Setelah proses dekontaminasi ,linen di masukkan dalam mesin cuci infeksius dengan
diberikan bahan pencuci dan pewangi.
Kemudian jalankan mesin cuci sesuai dengan prosedur pengoperasian mesin cuci.
Setelah proses pencucian selesai dilanjutkan proses pengeringan.
Proses pengeringan selesai kemudian linen dijemur dibawah sinar matahari.
Setelah linen kering dilanjutkan proses penyetrikaan dan pelipatan.

Unit Terkait Laundry

PERENDAMAN LINEN KOTOR INFEKSIUS


Dokumen no: Revisi no:
Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/4 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Meminimalkan pemaparan linen infeksius dengan cara melakukan tindakan perendaman
menggunakan disinfektan khusus untuk tekstil.
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry memakai Alat Pelindung Diri Lengkap
2. Petugas laundry melarutkan disinfektan dengan air sesuai dengan aturan yang telah
di tentukan.
3. Petugas laundry melakukan perendaman linen dengan suhu + 70 C , monitoring suhu
perendaman menggunakan Thermometer, selama 10 menit .
4 Petugas laundry mengaduk rata larutan disinfektan dalam air tersebut sampai
homogen/tercampur rata.
5. Petugas laundry membasahi linen yang akan di rendam dan masukkan linen infeksius
dalam larutan disinfektan sampai terendam semua bagian.
6. Petugas laundry menutup rendaman linen tersebut secara benar dan rapat.

Unit terkait Laundry

PENGOPERASIAN MESIN CUCI


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/8 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Mempersiapkan mesin cuci sebelum digunakan agar saat digunakan mesin dalam kondisi
benar
Tujuan Mempersiapkan mesin cuci agar saat terjadi kerusakan diketahui terlebih dahulu.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015

Prosedur 1 Petugas laundry menghidupkan saklar listrik utama .


2 Petugas laundry menghidupkan power mesin switch warna merah dengan cara di
tekan.
3 Petugas laundry mengatur program pencucian .
4 Petugas laundry memasukan linen ke dalam mesin cuci sebanyak 80 % dari kapasitas
mesin .
5 Petugas laundry memasukan detergen sesuai ukuran linen yang akan dicuci .
6 Petugas laundry menekan tombol star .
7 Petugas laundry setelah selesai proses pencucian mematikan power .
8 Petugas laundry membersihkan gasket pintu dan tempat sabun setiap selesai
mengoperasikan mesin .
9 Periksa pelumasan / vaselin pada bagian mekanis mesin , juga komponen komponen
yang lain setiap seminggu sekali .
10 Petugas laundry menghubungi petugas IPSRS jika ada kerusakan atau mesin tidak
berfungsi secara sempurna dengan membuat berita kerusakan.
Unit terkait Laundry

PENYETRIKAAN LINEN
Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/14 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Proses untuk merapikan linen yang sudah selesai dicuci mengunakan pemanasan khusus
sehingga linen menjadi rapi dan nyaman digunakan kembali
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015.
Prosedur Petugas setrika menggunakan APD (masker , topi, seragam,alas kaki)
Petugas setrika menyiapkan linen yang akan disetrika.
Petugas setrika menyusun menurut jenis linen yang akan di setrika dan siapkan di
tempat setrikaan yang akan digunakan.
Petugas Setrika menyetrika linen yang berasesoris/berkancing gunakan setrika manual.
Petugas setrika melipat linen yang sudah di setrika sesuai dengan cara pelipatan yang
sudah distandardkan.
Petugas setrika menyusun linen berdasarkan jenisnya beri tanda pada life time label
sebagai tanda linen selesai proses pencucian.
Petugas setrika menyimpan linen dalam rak penyimpanan linen bersih di linen room.
Unit terkait Laundry

PENGOPERASIAN WATER HEATER


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/5 0

Terbit: Tanggal Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr Syaiful Huda

Pengertian Mempersiapkan mesin water heater sebelum digunakan agar saat digunakan mesin dalam kondisi
benar.
Tujuan Mempersiapkan mesin water heater agar saat terjadi kerusakan diketahui terlebih dahulu.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry menyiapkan bak air untuk diisi air panas ,dibersihkan dari semua kotoran .
2. Petugas laundry mengatur suhu air panas sesuai dengan yang diinginkan.
3. Petugas laundry menghidupkan saklar listrik utama .
4. Petugas laundry membuka kran air panas ,air panas akan keluar dengan sendirinya .
5. Petugas laundry menutup kran setelah bak untuk perendaman terisi air panas sesuai ukuran
dengan linen yang akan direndam .
6. Petugas laundry mengontrol air yang mengalir benar benar sudah panas sesuai suhu 70 C
dengan diukur alat pengukur panas .
Unit terkait Laundry

PENYIMPANAN LINEN BERSIH


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/15 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Menyimpan linen yang sudah bersih dan siap digunakan.


Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas laundry menempatkan linen bersih pada tempat yang sudah di sediakan dalam
rak linen bersih.
Petugas laundry menyususn linen bersih yang baru dicuci dalam tempat linen yang
sudah tertulis di rak linen.
Petugas laundry menghitung linen bersih yang baru dicuci berdasarkan item linen
masing-masing.
Prtugas laundry menuliskan linen bersih yang masuk sehingga diketahui jumlah dan
itemnya serta mengkoreksikan pada form linen kotor dari ruangan.
Petugas laundry menempatkan linen bersih yang baru dicuci pada tumpukan lienen
bersih dalam rak linen berdasarkan FIFO yang berlaku.
Membersihkan ruangan linen room dan juga rak linen secara berkala.
Unit terkait Laundry
MEMBERSIHKAN TEMPAT KERJA LAUNDRY

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/22 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Pembersihan tempat kerja adalah kegiatan membersihan semua ruangan laundry
khususnya membersihan lantai dan meja kerja .
Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi terhadap linen bersih dan petugas laundry.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur A. Pembersihan Lantai
1. Petugas kebersihan menggunakan Alat Pelindung Diri
2. Petugas kebersihan membersihkan lantai dengan menggunakan lab
lantai basah / mop
3. Petugas kebersihan membuat larutan disinfektan di dalam ember.
4. Petugas kebersihan memasukan mop ke dalam larutan .
5 . Petugas kebersihan melakukan pengepelan keseluruh permukaan lantai .
6. Petugas kebersihan setelah mengepel,mop direndam dengan air panas dan clorin
1% selama 10 menit.
B. Pembersihan Meja Kerja .
1. Petugas kebersihan memakai APD ( pakian kerja, sarung tangan ,masker ).
2. Petugas kebersihan membersihkan meja terlebih dahulu dengan lap basah .
3. Petugas kebersihan menyemprot chlorin 0.5 % dengan menggunakan hand spray
pada permukaan meja kemudian dilap dengan lap bersih.
Unit terkait Laudry dan cleaning sevice

PENYIMPANAN BAHAN KIMIA LAUNDRY


Dokumen no: Revisi no: Halaman : 1/1
SPO/LAUNDRY/23 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Penyimpanan bahan Kimia laundry adalah proses penyimpanan bahan kimia laundry
ditempat penyimpanan dengan aman dan memenuhi syarat.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kerusakan bahan kimia laundry akibat penyimpanan yang tidak
sesuai persyaratan .
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat terpapar bahan kimia
3. Menjaga keamanan .
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Rumah Sakit menyiapkan tempat untuk menyimpanan bahan kimia laundry .
2. Tempat penyimpanan terpisah dengan penyimpanan bahan lainnya .
3. Persyaratan penyimpanan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang dikeluarkan
oleh produsen bahan kimia laundry tersebut ,
4. Sirkulasi udara tempat penyimpanan bahan kimia laundry harus baik .
5. Tempat penyimpanan bahan kimia laundry tidak boleh terlalu dekat dengan sumber api.
6. Petugas laundry menyimpan bahan kimia laundry dengan mengelompokkan /
memisahkan sesuai dengan jenis ,serta dengan cara tidak menumpuk lebih dari 1
tingkat . dan tidak bersentuhan langsung dengan lantai .
7. Petugas laundry yang akan mengambil bahan kimia laundry menggunakan APD berupa
masker dan sarung tangan .
8. Petugas laundry mengambil dengan system FIFO
Unit terkait Laundry dan Gudang Umum
PENANGANAN KONTAMINASI BAHAN

KIMIA LAUNDRY

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/20 0
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Penanganan kontaminasi bahan kimia laundry adalah cara penanganan pertama dengan
menggunakan air bersih agar petugas segera mendapat pertolongan.
Tujuan Agar petugas segera melakukan tindakan sementara
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur A. Terhirup .
1. Diberikan udara segar
2. Pada kasus yang parah ,atau jika paparan ini sangat banyak segera dapatkan
pertolongan medis .
B. Tertelan .
1. Minum banyak air putih atau susu .
2. Dapatkan pertolongan medis
C. Kontak dengan mata.
1. Bilas dengan banyak air selama 15 menit.
2. Dapatkan pertolongan medis
D. Kontak dengan Kulit
1. Bilas dengan banyak air
2. Jika iritasi terus berlangsung ,dapatkan penanganan medis segera.
Unit terkait Petugas medis/Laundry

PEMUSNAHAN LINEN
Revisi no: Halaman :1/1
Dokumen no:
0
SPO/LAUNDRY/24

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Pemusnahan Linen adalah kegiatan memusnahkan linen yang sudah rusak dan tidak dapat
diperbaiki dan atau terkena noda menular yang tidak bisa dihilangkan.
Tujuan Mencegah terjadi kontaminasi dan sebagai tempat perkembang biakan serangga dan
binatang pengganggu .
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Pemusnahan Linen Non Infeksius :
1. Petugas pelipatan apabila menemukan linen tidak layak pakai ( sobek, kena noda berat,
Darah ,Feses ) di taruh ditempat linen tidak terpakai .
2. Petugas Laundry menghitung jumlah , jenis linen yang sudah disorter .
3. Petugas Laundry menyerahkan linen tidak layak pakai untuk dimusnahkan (dibakar )
4. Petugas Laundry membuat berita acara pemusnahan linen yang ditanda tangani ke dua
belah pihak .
Pemusnahan Linen Infeksius:
1. Petugas Laundry apabila menemukan linen didalam plastic kuning bertuliskan (bekas
BAB pasien HIV ) segera diserahkan petugas PSRS untuk dimusnahkan .
2. Petugas Laundry membuat berita acara pemusnahan linen yang ditanda tangani 3
belah pihak ( Petugas Laundry , petugas PSRS dan unit yang mempunyai Linen )
Unit terkait Semua pengguna linen RS . IPSRS
PENGAMBILAN LINEN KOTOR NON INFEKSIUS

Revisi no: Halaman :1/1


Dokumen no:
0
SPO/LAUNDRY/1

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan mengambil linen kotor non infeksius (tanpa kontaminasi infeksius) dari ruang
perawatan.
Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas laundry menggunakan seragam pengambilan linen kotor,melengkapi diri dengan
APD (masker , sarung tangan karet 3/4 tangan) membawa kereta linen kotor serta buku
catatan (log book) dan form linen kotor.
Petugas laundry menghitung setiap linen serta mencatat dalam log book dan form linen
kotor sesuai dengan linen serta jumlah yang diambil.
Menanda tanggani log book dan form linen kotor serta meminta tanda tangan pada
petugas yang menyerahkan linen kotor.
Mengemas linen kotor tersebut secara tertutup (kantong linen kotor/ plastik) dan
memasukkan dalam trolly linen kotor serta menutup trolly dengan rapat.
Membawa trolly linen kotor menuju ruang laundry untuk proses pencuciannya.
Menghindari seminimal mungkin papasan dengan trolly makan, trolly linen bersih,
pasien, perawat dan pengunjung rumah sakit.
Untuk perkantoran dan poliklinik, linen tersebut diserahkan ke bagian Laundry
oleh petugas kantor /poliklinik.
Unit terkait Laundry,Ranap,Ruangan RS

PROSEDUR PENCUCIAN KORDEN

Dokumen no Revisi no: Halaman:1/1


SPO/BINATU/
STANDAR Telah terbit Ditetapkan oleh
Direktur Utama
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr H Syaiful Huda

Pengertian Korden adalah kain yang di gunakan untuk penutup jendela.

Tujuan 1. Memutus rantai infeksi


2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan Kebijakan PPI: KBJ/BINATU.02/VII/2015
Prosedur 1. Petugas menyiapkan bak yang terisi air yang telah diberi deterjen
2. Merendam korden kedalam bak yang telah di beri deterjen.
3. Sikat dan bilas karden
4. Jemurlah korden yang telah di cuci bila sudah kering.
5. Pada jenis lipatan yang besar dapat di seterika biar rapi,untuk kain yang tipis dan lipatan
yang kecil jangan disetrika.
Unit terkait Unit laundry.

MEMBERSIHKAN TUBUH PETUGAS LAUNDRY

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/BINATU/
STANDAR Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
PROSEDUR Direktur Utama
OPERASIONAL
dr H Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan membersihkan tubuh utuk menjaga kebersihan tubuh petugas laundry setelah
melaksanakan aktifitas bekerja pencucian linen kotor.
Tujuan Menghilangkan kotoran yang menempel pada tubuh petugas supaya tidak terbawa keluar
lingkungan rumah sakit.
Kebijakan Kebijakan PPI: KBJ/BINATU.02/VII/2015
Prosedur - Petugas Laundry setelah selesai bekerja membersihkan diri.
- Petugas Laundry mandi dengan sabun mandi yang di sediakan Rumah Sakit
- Petugas berkemas siap pulang dengan keadaan bersih.
Unit terkait Unit laundry

PENGAMBILAN LINEN KOTOR INFEKSIUS

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/2 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda


Pengertian Kegiatan mengambil linen kotor infeksius ( kontaminasi infeksius) dari ruang perawatan

Tujuan 1. Memutus rantai infeksi


2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas laundry menggunakan seragam pengambilan linen kotor, melengkapi diri
dengan APD (masker , sarung tangan karet 3/4 tangan) membawa kereta linen kotor
serta buku catatan dan form linen kotor.
Petugas laundry mengambil linen kotor infeksius beserta bungkusnya yang berwarna
kuning.
Petugas laundry meghitung jumlah dan item linen yang tertulis di luar kemasan,
masukkan dalam log book dan form linen kotor.
Petugas laundry memasukan kemasan linen infeksius dalam trolly linen kotor infeksius.
Petugas laundry membawa trolly linen kotor infeksius menuju laundry untuk proses
pencuciannya.
Petugas laudry menghindari seminimal mungkin berpapasan dengan trolly makan, trolly
linen bersih, pasien, perawat dan pengunjung rumah sakit.
Unit Terkait Laundry, Ranap,IBS

PEJEMURAN LINEN

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/13 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Cara untuk mengeringkan linen dengan sinar matahari.


Tujuan Untuk mencapai pengeringan yang efektif dan efisien.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry mengambil cucian basah bersih,kemudian dibawa ke tempat jemuran.
2. Petugas laundry mengelompokkan jenis linen yang akan di jemur tebal dan
tipisnya,linen yang tebal dijemur di tempat yang lebiuh panas.
3. Petugas setrika mengambil jemuran yang sudah kering dan melipat kemudian di setrika
4. Apabila ditemukan cucian yang belum bersih,di cuci kembali.
Unit Terkait Laundry

ALAT PELINDUNG DIRI

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/2


SPO/LAUNDRY/18 0

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit: Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Alat pelindung diri adalahsarana/alat untuk melindungi petugas dalam menjalankan
pekerjaannya.
Tujuan Untuk menjaga dari kontaminasi,kuman dan kecelakaan selama petugas menjalankan
pekerjaan.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry sebelum dan selama melakukan pekerjaan wajib menggunakan Alat
Pelindung Diri.
2. Alat Pelindung Diri yang wajib dipakai semua petugas laundry dalam mengambil linen
kotor:
- Baju kerja
- Masker
- Sarung tangan panjang
- Celemek plastik(apron)
- Sepatu boot
- Topi
3. Alat Pelindung Diri yang wajib dipakai semua petugas laundry dalam mencuci linen:
- Baju kerja
- Masker
- Sarung tangan panjang
- Celemek plastik(apron)

ALAT PELINDUNG DIRI

Dokumen no: Revisi no: Halaman :2/2


SPO/LAUNDRY/18 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda


Prosedur - Alas kaki
- Topi
4. Alat Pelindung Diri yang wajib dipakai semua petugas laundry dalam penyetrikaan:
- Baju kerja
- Alas kaki
- Masker
- Topi
Unit Terkait Laundry
MEMBERSIHKAN KERETA LINEN

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/19 0

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan untuk menjaga kebersihan kereta linen.


Tujuan Agar kereta linen terjaga kebersihannya dari kotoran dan debu.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas Laundry membersihkan kereta linen setiap hari.
2. Kereta linen kotor dibersihkan dengan cara:
- Kereta digulingkan dan di guyur dengan air mengalir.
- Kereta dikasih sabun dan disikat bagian luar dan dalam.
- Kereta dilap dengan lap kering dan dijemur sampai kering.
3. Kereta linen bersih dibersihkan dengan cara:
- Kereta setiap pagi dibersihkan dengan lap bersih dan kering.
- Seminggu sekali dilap dengan clorine.
Unit Terkait Unit Laundry
PENGELOLAAN LINEN DIRUMAH SAKIT

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/26 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Pengelolaan linen adalah kegiatan perencanaan,permintaan,penerimaan,pendistribusian


dan pelaporan linen .
Tujuan Pengelolaan linen bertujuan agar linen di RSKB Islam Cawas di kelola dengan benar,tertib
dan,lancar.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Perencanaan kebutuhan dilakukan bersama-sama dengan rumah tangga berdasarkan
kebutuhan rata-rata per tahun ditambah dengan prediksi serta kemungkinan perluasan
pelayanan.
2. Permintaan linen oleh pemakai baik baru maupun pengganti diajukankepada bagian
logistik rumah sakit.
3. Penerimaan linen dari panitia pengadaan dengan memperhatikan usulan pengadaan
dan berita acara penertimaan,distribusi linen di dasarkan atas permintaan pemakai.
Unit Terkait Laundry,Ranap,IBS,Kasubag.Keuangan Bagian Perencanaan.
PENDISTRIBUSIAN LINEN BERSIH

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/LAUNDRY/16 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Kegiatan mengirim linen bersih ke linen room ruangan-ruangan sehingga terpenuhi
kebutuhan linen bersih yang siap digunakan dan linen bersih tersimpan
Tujuan Memenuhi kebutuhan linen bersih di linen room ruangan-ruangan yang ada sehongga
kebutuhan linen bersih baik stok ataupun digunakan dapat tercapai.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas laundry menyiapkan linen bersih sesuai dengan jumlah dan item yang ada di
form linen kotor yang di cuci ruangan masing masing
2. Petugas laundry meletakkan linen bersih dalam trolly bersih.
3. Petugas laundry membersihkan trolly linen bersih dengan menyemprotkan disinfektan
dan membersihkan sampai kering.
4. Petugas lkaundry mengangkut linen dalam kemasan dengan menggunakan trolly linen
bersih.
5. Petugas laundry mengirim linen bersih dengan menggunakan trolly linen bersih melalui
jalur pendistribusian yang sudah di tentukan.
6. Petugas laundry menyerahkan linen bersih pada petugas linen room ruangan dan minta
tandatangan pada form pengiriman linen bersih.
Unit Terkait Laundry, Ranap, Semua ruangan.

CUCI TANGAN
Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/17 0

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit: Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Mencuci tangan adalah kegiatan mencuci tangan setelah mencuci linen kotor.
Tujuan Untuk mencegah infeksi nosokomial pada petugas dan pada linen bersih.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1.Petugas laundry setelah selesai mencuci , di haruskan mencuci tangan dengan terlebih
dahulu basahi tangan sampai lengan bawah dengan air mengalir.
2. Taruh sabun di tengah telapak tangan.
3. Gosok telapak tangan kanandan kiri.
4. Gosok telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan sebaliknya.
5. Gosok telpak tangan kanan dengan telapak kiri dengan jari-jari silang.
6. Punggung jari-jari tangan berhadapan dengan saling mengunci.
7. Putar dan gosok jempol tangan kanan dan tangan kiri dan sebaliknya.
8. Putar dan gosok ujung jari-jari dengan jempol tangan kanan ke depan dan belakang pada
permukaan telapak tangan kiridan sebaliknya.
9. Bilas dengan air mengalir sampai bersih.
10. Keringkan tangan dengan lap bersih/tissu.
11. Matikan kran.

Unit Terkait Semua unit


PROSEDUR PERENDAMAN LINEN KOTOR KAMAR OPERASI

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/BINATU/
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr H Syaiful Huda

Pengertian Kegitan melakukan perendaman linen bernoda untuk memudahkan proses pencucian dan
mengurangi infeksi nosokomial.
Tujuan Memudahkan saat proses pencucian dengan cara membuat noda menjadi basah dan
lembab.
Kebijakan Kebijakan PPI : KBJ /BINATU.02/VII/2015
Prosedur Larutkan disinfektan dengan air sesuai dengan aturan yang diterbitkan dalam
Technical Data Sheet ( TDS ).
Disinfektan 17 grm / L air
Aduk rata larutan disinfektan dan air tersebut sampai homogen/ tercampur rata.
Basahi linen yang akan direndam / masukkan linen infeksius dalam larutan
disinfektan sampai terendam semua bagian linen.
Tutup rendaman linen tersebut secara benar dan rapat-rapat.
Unit Terkait IBS,Laundry

PENYIMPANAN LINEN KOTOR DI RUANGAN


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/10 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Menyimpan linen di ruangan sebelum di ambil oleh petugas laundry.


Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/ 2015
Prosedur Linen kotor yang ada dalam trolly linen kotor dari ruangan dipisahkan sesuai dengan
kadar tingkat kekotorannya.
Masukkan linen-linen tersebut pada tempat-tempat sesuai dengan kadar kekotorannya
sesuai dengan yang tertulis di dalam setiap tempat tersebut.
Pisahkan inen kotor infeksius dalam kemasan kantong kuning, catat item dan jumlah
item dalam kertas dan tempelkan di luar kemasan, masukkan dalam box linen infeksius.
Catat semua jumlah dan item linen yang kotor dalam log book linen kotor ruangan.
Tutup semua tempat penyimpanan linen secara rapi dan benar sehingga tidak terlihat
dan tidak terbuka.
Unit Terkait Ruang UBK, ABAS, UBA, IBS,VK, Laundry

PENYIMPANAN LINEN KOTOR INFEKSIUS DI RUANGAN


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/11 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Penyimpanan linen infeksius di ruangan perawatan di ruang linen kotor.


Tujuan 1. Memutus rantai infeksi
2. Memastikan linen aman di gunakan oleh pasien
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas laundry menghitung linen menurut item linen kotor.
Masukkan dalam kantong plastik kuning setiap menghitung linen tersebut.
Cuci tangan bersama sarung tangan yang digunakan menggunakan air mengalir dan
sabun disinfektan sesuai dengan cara pencucian tangan yang benar dan dipersyaratkan.
Keringkan tangan dan sarung tangan menggunakan tissu kering, buang tissu dalam
kantong sampah infeksius.
Catat jumlah dan item linen kotor infeksius tersebut dalam kertas, tempelkan di bagian
luar keasan, ikat rapat-rapat, tulis bagian luar plastik kemasan dengan tulisan INFEKSIUS.
Simpan kemasan linen infeksius tempat linen kotor infeksius.
Masukkan catatan jumlah linen dan item linen dalam log book linen kotor ruangan.
Unit Terkait Unit Laundry,Ruang UBK, ABAS, UBA, IBS, VK

PELAPORAN KEGIATAN LAUNDRY


Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/25 0

Ditetapkan oleh
Tanggal Terbit:
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda

Pengertian Pelaporan adalah kegiatan administrasi berupa pembuatan laporan berapa banyak (kg)
linen yang dicuci per hari.
Tujuan Mengetahui jumlah linen yang dicucikan setiap hari dari ruangan-ruangan di rumah sakit.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur Petugas Laundry setiap hari mencatat berapa berat (kg) linen kotor yang dicuci di bagian
laundry.
Pada akhir bulan Koordinator bagian laundry melakukan rekapitulasi hasil cucian dari
semua instalasi/ruang tersebut untuk disampaikan kepada Kepala Laundry.
Kepala Laundry melaporkan kegiatan laundry selama satu bulan beserta rekap
pencucian sebulan ke direktur rumah sakit melalui bagian umum.
Kepala Laundry melaporkan rekap pencucian selama sebulan ke bagian pembelian untuk
mempertanggung jawabkan pemakaian kimia laundry.

Unit Terkait Laundry

PENIMBANGAN LINEN
Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1
SPO/LAUNDRY/9 0

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit:
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Syaiful Huda

Pengertian Penimbangan linen adalah kegiatan menimbang linen yang akan di cuci
Tujuan Mengetahui berapa berat linen yang akan di cuci dan berapa banyak deterjen yang di pakai.
Kebijakan KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
Prosedur 1. Petugas Laundry menggunakan pakaian kerja lengkap
2. Petugas Laundry menimbang linen dari bangsal yang akan dicuci.
3. Linen yang akan dicuci menggunakan deterjen yang sudah ditentukan yaitu:
- Oxo 30 ml/kg cucian
- Crow matic 20ml/kg cucian
4. Linen yang dicuci di masukkan ke dalam mesin cuci sebanyak 80% dari kapasitas mesin
5. Clorin di gunakan untuk dekontaminasi linen infeksius dan non infeksius,linen infeksius
dengan clorin 1% dan non infeksius 0,5%.
6. Pewangi digunakan saat proses penyetrikaan dan pelipatan dengan cara disemprotkan
secukupnya.

Unit Terkait Laundry

PENCUCIAN LINEN KOTOR INFEKSIUS


No.Dokumen : No. REVISI : Halaman :
1/2

Ditetapkan oleh
STANDAR Tgl. Terbit
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda
Pembersihan atau pencucian linen terkontaminasi infeksius agar terbebas dari
PENGERTIAN
kontaminasi infeksius dan dapat digunakan lagi seperti semula.
Menghilangkan dan atau mengurangi jumlah koloni mikroorganisme yang memapari
TUJUAN
linen kotor sehingga linen dapat digunakan lagi sesuai kegunaannya.
KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
KEBIJAKAN
Petugas laundry menggunakan seragam pencucian linen, melengkapi diri dengan APD
PROSEDUR
(masker mulut dan hidung, sarung tangan karet 3/4 tangan, kacamata (google), topi
dan sepatu boot)
Timbang linen infeksius masih dalam kantong plastiknya.
Catat dalam LOG BOOK pencucian berat cucian, kondisi cucian.
Masukkan kemasan linen infeksius dalam mesin cuci, sobek kantong linen sehingga
linen mudah keluar saat proses pencucian.
Tutup mesin cuci lakukan tahapan PREWASH dengan menambahkan DISINFEKTAN
linen pada saat proses prewash.
Proses MAINWASH setelah prewash tetap menggunakan DISINFEKTAN linen serta
detergen dan kimia laundry seperti proses main wash yang lain.
1. Prewash :
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 gr / Kg cucian.
2. Main Wash
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 Gr / Kg cucian
- Cholri / Oxygen Bleach 3 Gr / Kg cucian.
Selesai pencucian keluarkan linen tadi dan lakukan tahapan pengeringan dan
penyetrikaan, kantong plastik kuning keluarkan dari mesin cuci dan buang dalam
kantong sampah MEDIS.
UNIT TERKAIT Sub Instansi laundry, petugas boiler, IPSRS, Gudang Umum,Sub.Bag RT

PENCUCIAN LINEN KOTOR NON INFEKSIUS

No.Dokumen : No. REVISI : Halaman :


1 /2

Tgl. Terbit
STANDAR Ditetapkan oleh
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL
dr. Syaiful Huda
Pembersihan atau pencucian linen tidak terkontaminasi infeksius agar terbebas dari
PENGERTIAN
noda dan kotoran serta dapat digunakan lagi seperti semula.
TUJUAN Membersihkan kotoran atau noda pada linen sehingga linen dapat digunakan lagi sesuai
kegunaannya.
KEBIJAKAN KBJ/LAUNDRY/04/X/2015
PROSEDUR Petugas laundry menggunakan seragam pencucian linen, melengkapi diri dengan
APD (masker mulut dan hidung, sarung tangan karet 3/4 tangan, topi dan sepatu
boot).
Pisahkan linen kotor sesuai dengan jenis linen, warna linen (berwarna atau putih),
kondisi noda pada linen (noda berat, noda sedang atau noda ringan).
Timbang linen yang akan dicuci, sesuaikan dengan kapasitas mesin cuci yang
digunakan (berat linen yang dicuciminimal 50% dan maksimal 80% dari
kemampuan kapasitas mesin cuci yang digunakan untuk mencuci).
Catat dalam LOG BOOK mesin cuci kondisi cucian, berat cucian.
Proses pencucian dilakukan untuk noda ringan terlebih dahulu, lalu noda sedang
dan diakhiri noda berat.
NODA RINGAN pencuciannya Main Wash dengan kimia laundry DETERGEN,
DISINFECTAN, ALKALI, Final rins menggunakan Softener dan sour.
1.Main Wash
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 Gr / Kg cucian
- Chlorin / Oxygen Bleach 3 Gr / Kg cucian.
NODA SEDANG pencuciannya Main Wash dengan kimia laundry DETERGEN,
DISINFECTAN, ALKALI, Final rins menggunakan Softener dan sour.
1. Prewash :
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 gr / Kg cucian.
2. Main Wash
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 Gr / Kg cucian
- Chlorin / Oxygen Bleach 3 Gr / Kg cucian.
NODA BERAT pencuciannya Prewash mengunakan DISINFEKTAN dan SETERGEN,
Main Wash dengan kimia laundry DETERGEN, DISINFECTAN, ALKALI, Final rins
menggunakan Softener dan sour
3. Prewash :
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 gr / Kg cucian.
4. Main Wash
- Disinfektan 2ml / L air
- Detergen 4 Gr / Kg cucian
- Cholri / Oxygen Bleach 3 Gr / Kg cucian.
Proses pencucian dilakukan untuk linen berwarna terlebih dahulu setelah selesai
semua baru linen putih.
Unit Terkait Laundry

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/BINATU/
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr H Syaiful Huda

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/BINATU/
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr H Syaiful Huda

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait

Dokumen no: Revisi no: Halaman :1/1


SPO/BINATU/
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
STANDAR
Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr H Syaiful Huda

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAUNDRY


RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ISLAM CAWAS
YAYASAN JAMAAH HAJI KLATEN
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ISLAM CAWAS
JL.Raya Tugu Cawas, Klaten Telp.(0272)8990201,fax.(0272) 3359222
Email: rskb.islamcawas@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai