Anda di halaman 1dari 6

PORTOFOLIO 4

Epistaksis pada hipertensi

Disusun sebagai syarat kelengkapan program dokter internship oleh :

dr. Kartika Sari

Pendamping :

dr. Deni sosialita

RSUD Bangkinang
Kabupaten Kampar
Provinsi Riau
2015
BERITA ACARA PRESENTASI PORTFOLIO

Pada hari ini tanggal ___ Februari 2015, telah dipresentasikan portfolio oleh :

Nama peserta : dr. Kartika Sari


Dengan judul/topik : epistaksis pada hipertensi
Nama pendamping : dr. Deni Sosialita
Nama wahana : RSUD Bangkinang Bangkinang, Kabupaten Kampar

No Nama Peserta Presentasi No Tanda Tangan

1 dr.Kartika Sari 1

2 dr.Arif Ridha 2
dr.Aini Zhann
3 3

4 dr. Dinni P 4

5 dr.Meida Sofyana 5

6 6

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

( dr. Deni Sosialita )

BORANG PORTOFOLIO 4
No. ID dan Nama Peserta : dr. Kartika Sari
No. ID dan Nama Wahana : RSUD Bangkinang
Topik : Epistaksis pada hipertensi
Tanggal (kasus) : Presentan : dr. Kartika Sari
Tanggal presentasi : Pendamping : dr. Deni Sosialita
Tempat presentasi : RSUD Bangkinang
Obyektif presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia
Deskripsi : Laki-laki, 68 tahun datang dengan hidung berdarah
Tujuan : Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat
Bahan bahasan : Kasus Tinjauan Pustaka Riset Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data pasien : Nama : Tn. I No. Registrasi :
Nama klinik : RSUD Telp : Terdaftar sejak :
Bangkinang
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kedua
hidung. Pasien merasa seperti ada yang mengalir di tenggorokan. Sebelum
kejadian, pasien sedang membersihkan hidungnya
TD: 170/100 mmHg
Tidak tampak darah mengalir pada dinding faring
Tidak ada krepitasi pada tulang hidung
2. Riwayat Pengobatan : rutin minum obat hipertensi
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Riwayat : Riwayat hipertensi 5 tahun. Riwayat mimisan sebelumnya.
4. Riwayat Keluarga/Lain-lain :
Riwayat hipertensi pada ibu pasien.
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien bekerja sebagai PNS

Daftar Pustaka :
1. Adam GL, Boies LR, Higler PA (eds) Buku Ajar Penyakit THT, Edisi Keenam,
Philadelphia: WB Saunders, 2009. Editor Effendi H. Cetakan VI. Jakarta, Penerbit
EGC, 2010
2. Medscape
Hasil Pembelajaran :
1. Tatalaksana Epistaksis

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. Subyektif :
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kedua lubang hidung sejak 2 jam
sebelum masuk rumah sakit. Pasien sudah ke puskesmas untuk berobat tetapi masih
keluar darah dari kedua lubang hidung. Sebelumnya pasien sedang membersihkan
hidung kemudian mimisan. Pasien merasa ada yang mengalir di tenggorokan. 2 minggu
yang lalu pasien mimisan dan saat diukur tekanan darah pasien meningkat. Menurut
pengakuan pasien, tekanan darah pasien terkontrol dan rutin minum obat hipertensi

2. Obyektif :
TD: 170/100 mmHg
Status lokalis:
Lubang Hidung kanan dan kiri mengeluarkan darah
Deformitas tidak ada
Krepitasi tidak ada
Faring: tidak terlihat darah mengal
Tidak tampak adanya massa pada cavum nasi

3. Assessment :
Etiologi epistaksis :
- trauma nasal
- Nasal spray kerusakan epitel pada septum nasi
- Klainan anatomi: spina, Krista, deviasi septum
- Tumor intranasal
- Inflamasi
- Blood dyscrasias
- Abnormal pembuluh darah arteriosklerosis
- Migraine
- Hipertensi

Hubungan antara hipertensi dan epistaksis masih sering kekeliruan. Pasien datang dengan
epistaksis sering ditemukan peningkatan tekanan darah. Epistaksis lebih sering terjadi pada
pasien hipertensi mungkin disebabkan karena pembuluh darah yang rapuh. Hipertensi jarang
menjadi penyebab utama epistaksis. Lebih seringnya, epistaksis dan dihubungkan dengan
perasaan cemas akibat epistaksis itu menyebabkan peningkatan pembuluh darah. Lesi local
di hidung menyebabkan hancur dinding pembuluh darah atau mukoperiostealnya yang dapat
memicu terjadi epistaksis, maka hipertensi memperberat epistaksis.

Seperti pada pasien ini yang sebelumnya membersihkan hidungnya kemudian akibat riwayat
hipertensi yang lama menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang kronis , ditambah
karena kecemasannya menyebabkan peningkatan tekanan darah dan keadaan ini yang
memperberat epistaksis.

4. Plan :
- Posisikan pasien duduk yang nyaman
- Perhatikan ABC
- Pasien yang stabil diinstruksikan untuk kepala menunduk dan memencet
pangkal hidung kurang lebih selama 10 menit. Pastikan yang pasien
memencet soft tissueditekan ke nasal septum

- Pasien dengan perdarahan yang banyak dari hidung harus dipasang IV line
dengan cairan kristaloid beserta monitoring jantung dan pulse oksimetri.
- Banyak pasien datang dengan tekanan darah yang meningkat,
Bagaimanapun juga penurunan tekanan darah yang signifikan biasanya
didapatkan dengan pemberian analgesic dan obat sedasi ringan.
- Spesifik antihipertensi jarang digunakan dan terkadang dihindari pada
perdarahan yang signifikan.
- Olehkarena itu, terapi focus pada control perdarahan dan mengurangi
kecemasan sebagai usaha yang utama penurunan tekanan darah
- Masukan tampon yang sudah diberi anestesi-vasokontsriktor pada lubang
hidung. 4% topical cocaine atau 4% lidocaine dan topical epinefrin
(1:10.000) selama 10-15 menit

- Dapat diberikan Vit K dan Asam traneksamat 1 tablet untuk membantu


menghentikan perdarahan.
- Edukasi pada pasien jika terjadi mimisan berulang di rumah, tenang dan
jangan cemas, posisikan duduk sambil menekan pangkal hidung selama 10-
15 menit. Jika darah masih belum berhenti, dapat diberikan es batu yang
ditempelkan pada pangkal hidung pasien selama 10-15 menit. Jika masih
belum tertangani barulah bawa ke dokter

Anda mungkin juga menyukai