Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PADA KEPOLISIAN

RESOR REMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING


DECISION SUPPORT SYSTEM RANK INCREASE BASED ON POLICE RESORT
REMBANG WITH USING MATCHING PROFILE

Sandi Mustika Dwiyandinda


Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang
email: 111201005327@mhs.dinus.ac.id
abstrak : Kenaikan pangkat pada Kepolisan adalah suatu hal yang mempengaruhi kinerja
kerja pegawai untuk menentukan suatu jabatan dalam tingkatan masa kerja dalam sebuah instansi
Kepolisian. Kunci utama tumbuh kembangnya suatu instansi pemerintah dipengaruhi oleh
sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional.Evaluasi yang formal dan menyeluruh
diperlukan karena prestasi pegawai tidak mungkin dievaluasi secara adil bila hanya
mendasarkannya pada beberapa kejadian. Dalam pengambilan keputusan yang adil harus
dilakukan oleh bagian sumber daya (Bag.Sumda) Kepolisian Resor Rembang untuk
mendapatkan pegawai baik dan benar dari segala bidang yang akan diajukan dalam sebuah
kenaikan pangkat.Laporan tugas akhir ini menggunakan metode profile matching,metode ini
adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat
tingkat variabel prediktor ideal yang harus dimiliki oleh pelamar, bukannya tingkat minimal
yang harus dipenuhi atau dilewati.
Kata kunci : Kenaikan pangkat, profile matching

Pendahuluan (Bag.Sumda) Kepolisian Resor Rembang


untuk mendapatkan pegawai baik dan benar
Kunci utama tumbuh kembangnya suatu dari segala bidang yang akan diajukan dalam
instansi pemerintah dipengaruhi oleh sumber sebuah kenaikan pangkat. Dimana ketentuan
daya manusia yang berkualitas dan kenaikan pangkat telah diatur dalam Surat
profesional. Karena itu perlu sebuah Keputusan Kapolri No.Pol. :
manajemen yang optimal dalam Skep/1542/X/2001 tgl 26 Oktober 2001
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber tentang Pendelegasian Wewenang Dalam
daya manusia. Dalam sebuah instansi, Pembinaan Sumber Daya Manusia Polri.
penilaian prestasi merupakan sebuah Kenaikan pangkat sendiri sering menjadi
evaluasi formal untuk melihat kinerja insentif utama bagi pegawai yang berprestai
anggotanya. Namun evaluasi tersebut bisa di Instansi Kepolisian.
dilakukan secara informal. Misalnya
pemimpin menegur kesalahan kecil yang
dilakukan anggotanya agar tidak terjadi
kesalahan yang fatal karena sampai bisa 1.1 Batasan Masalah
penundaan pangkat atau memuji bila
Mengingat luasnya ruang lingkup
melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam
sistem pendukung keputusan untuk
pengambilan keputusan yang adil harus
kenaikan pangkat jabatan ini, maka
dilakukan oleh bagian sumber daya
penulis memberikan batasan untuk sistem pendukung
permasalahan pada pembuatan Tugas keputusan kenaikan pangkat pada
Akhir ini pada : Kepolisian Resor Rembang
1. Membuat suatu aplikasi yang dapat 1.3 Manfaat Penelitian
membantu dalam melakukan
pengambilan keputusan kenaikan Manfaat yang diharapkan dapat
pangkat pada Kepolisian Resor diperoleh dari penelitian ini adalah
Rembang. sebagai berikut :

2. Proses pengambilan keputusan 1. Bagi Penulis


didasarkan dari kriteria-kriteria yang
a. Sebagai sarana untuk
telah ditetapkan oleh bagian sumber
menerapkan ilmu yang telah
daya (Bag. Sumda).
diperoleh selama berada di
3. Kewenangan pengambilan keputusan bangku perkuliahan terutama
yang dilakukan sampai dengan tentang perancangan sistem
tingkat Kepolisian Resor Rembang. pendukung keputusan.

4. Aplikasi yang dibuat adalah berbasis b. Menambah pemahaman dan


desktop dengan menggunakan pengalaman dalam
bahasa pemrograman visual studio pembuatan program aplikasi
2013. khususnya sistem pendukung
keputusan.
1.2 Tujuan Penelitian
c. Dapat mengimplementasikan
Tujuan penulisan dalam penelitian metode Profile Matching ke
ini adalah memantu Kepolisian Resor dalam sistem pendukung
Rembang, yaitu : keputusan yang dibuat.
1. Membangun sistem pendukung d. Untuk memenuhi persyaratan
keputusan yang dapat membantu formal dalam menyelesaikan
intansi terkait dengan memberikan program studi Teknik
rekomendasi dan pertimbangan Informatika S-1 pada
untuk pengambilan keputusan Fakultas Ilmu Komputer
dalam menentukan pegawai yang Universitas Dian
akan diberi kenaikan pangkat Nuswantoro.
nantinya.
2. Bagi Kepolisan Resor Rembang
2. Meningkatkan kualitas
penelitian sehingga mengurangi a. Dengan adanya sistem
kesalahan dalam melolosakan pendukung keputusan
calon pegawai yang sebenarnya kenaikan pangkat di instansi
tidak sesuai dengan standar ini, diharapkan dapat
kualitas posisi pangkat pada membantu Kepolisian Rseor
instansi. Rembang dalam melakukan
pengambilan keputusan yang
3. Mengimplementasikan metode lebih tepat dan akurat
Profile Matching dapat digunakan sehingga dapat mendapatkan
pegawai yang berpotensi dan gap), semakin kecil gap yang
berkualitas sesuai dengan dihasilkan maka bobot nilainya
kriteria pangkat pada instansi. semakin besar (Handojo, 2011).
b. Performa dan kemajuan Pembobotan Nilai gap
instansi dapat semakin
meningkat dan semakin baik
dengan pergantian posisi
No Selisih Bobot Keterangan
pangkat baru yang diisi oleh
.
pegawai yang layak sesuai gap Nilai
kriteria dan aspek instansi.
c. Membantu menyelesaikan 1 0 5 Kompetensi sesuai yang
masalah semi-terstruktur dibutuhkan
dengan mendukung manajer
2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1
dalam mengambil keputusan
tingkat/level
serta meningkatkan efektifitas
bukan efisiensi pengambilan 3 -1 4 Kompetensi individu kurang 1
keputusan tingkat/lavel

4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2


Metode Profile Matching tingkat/lavel
Menurut Kusrini (2007) metode 5 -2 3 Kompetensi individu kurang 2
profile matching atau pencocokan tingkat/lavel
profile adalah metode yang sering
digunakan sebagai mekanisme dalam 6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3
pengambilan keputusan dangan tingkat/lavel
mengasumsikan bahwa terdapat
tingkat variabel prediktor yang ideal 7 -3 2 Kompetensi individu kurang 3
yang harus dipenuhi oleh subyek yang tingkat/lavel
diteliti, bukannya tingkat minimal
8 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4
yang harus dipenuhi atau dilewati.
tingkat/lavel
Dalam proses profile matching secara
garis besar merupakan proses 9 -4 1 Kompetensi individu kurang 4
membandingkan antara nilai data tingkat/lavel
aktual dari suatu profile yang akan
dinilai dengan nilai profile yang
diharapkan, sehingga dapat diketahui
perbedaan kompetensinya(disebut juga
a. Core factor (Faktor Utama) menghitung core factor
digunakan rumus :
Aspek ini merupakan
kompetensi yang paling ( , , )
=
menonjol/paling dibutuhkan
oleh suatu pangkat yang
dipikirkan dapat menghasilkan Keterangan :
kinerja optimal. Untuk
NCF = Nilai rata-rata core N(k.i.p) = (X) %
factor NCF(k,i,p) + (X) %
NSF(k,i,p)
NC(k,i,p) = Jumlah total nilai
core factor (Kinerja, Kecerdasan, Keterangan :
Perilaku) N(k,i,p) = Nilai total dari
Tiap Aspek (Kinerja,
IC = Jumlah item core Kecerdasan, Perilaku)
factor
NCFI(k,i,p) = Nilai Core
b. Secondary factor (Faktor Factor
Pendukung)
NSF(i,s,p) = Nilai
Aspek ini merupakan Secondary Factor
kompetensi yang menjadi
pendukung atau item-item (X) % = Nilai Persen
selain yang ada pada core yang diinputkan
factor. Untuk menghitung
core factor digunakan 2.1.1 Perhitungan Penentuan
rumus : Ranking

( , , ) Hasil akhirdari proses profile


= matching adalah rangking dari

kandidat kandidat yang
Keterangan : diajukan untuk mengisi suatu
pangkat tertentu. Penentuan
NSF = Nilai rata-rata mengacu rangking pada hasil
secondary factor perhitungan yang ditunjukkan
NS(k,i,p) = Jumlah total nilai pada rumus dibah ini :
secondary factor (Kinerja, Kecerdasan, Rangking = (x)%Nk
Perilaku) + (x)%Ni + (x)%Np

IS = Jumlah item Keterangan :


secondary factor Ni = Nilai Kinerja
Penghitungan Nilai Total Ns = Nilai Kecerdasan
Perhitungan Nilai total Np = N ilai Perilaku
Dari aspek core factor dan secondary (x)% = Nilai Persen yang
factor dari tiap-tiap aspek, kemudian diinputkan
dihitung nilai total dari tiap aspek yang
dipikirkan yang berpengaruh pada kinerja
profile. Untuk menghitung nilai total dari
masing masing aspek digunakan rumus:
Rancangan Sistem Tahap Pengolahan
Metode Profile Matching
Dari data bobot, data
pangkat, dan data kriteria telah Tabel 4.2 gap Aspek Kecerdasan
didapatkan maka dapat digambarkan
No id_pe 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IQ
tahap tahap untuk pengolahan dengan
g
metode Profile Matching adalah sebagai
berikut : 1 P001 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4
1. Dari data kriteria pegawai yang telah Profil 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4
terkumpul. Yaitu data aspek Kinerja, Pangkat
Kecerdasan dan prilaku diinputkan
setiap nilai pada sub aspek nya. 1 P001 1 0 - 0 - - 0 - - 0 G
Yaitu bobot nilai yang telah 1 1 1 1 1 A
dijelaskan dalam range (1-5). P
Sehingga didapat setiap aspek telah
memiliki nilai tersendiri dalam sub Keterangan :
aspek nya. Kemudian dari setiap
1 : Common Sense
nilai sup aspek dilakukan
6 : Logika Praktis
pengurangan dengan nilai nilai sub
aspek pangkat yang telah ada. 2 : Verbalisasi Ide
Sehingga di dapat selisih antar 7 : Fleksibilitas Berpikir
keduanya atau disebut gap.
3 : Sistematika Berpikir
Tabel 4.1 gap Aspek Kinerja 8 : Imajinasi Kreatif
id_pe
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 : Penalaran dan Solusi Real
g
1 P001 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 9 : Antisipasi

Profil 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 : Konsentrasi
Pangkat IQ : Potensi Kecerdasan
1 P001 -1 1 - - - - 0 - -1 -1 GAP
Tabel 4.3 gap Aspek Perilaku
1 1 1 2 2
N id_p 1 2 3 4
Keterangan : o eg
1 : Kepemimpinan
6 : Integritas 1 P00 4 4 4 4
2 : Jaringan Sosial 1
7 : Empati
Profil 3 3 4 5
3 : Komunikasi
Pangkat
8 : Pengelolahan
Administrasi 1 P00 1 1 0 - G
4 : Pengendalian Emosi 1 1 AP
9 : Kreativitas
5 : Agen Perubahan Keterangan :
10 : Kemandirian
1 : Kekuasaan (Dominance) dalam pengambilan keputusan
tersebut. Kemudian core factor dan
2 : Pengaruh (Influence) secondary factor masing masing
dihitung dengan rumusnya, yaitu :
3 : Keteguhan Hati (Steadiness)
4 : Pemenuhan (Compliance) a. Aspek Kinerja
1. Core Factor :
2. Tahap kedua yang dilakukan setelah
diketahui gap pada tiap-tiap 4 + 4.5 + 4 + 4 + 3
kriterianya adalah mencocokan =
dengan tabel pembobotan. Sehingga 5
dari gap sub aspek memiliki bobot =
nilai sesuai dengan tabel bobot nilai .
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tabel 4.4 Aspek Kinerja Hasil Bobot =
Nilai gap 3.9
N As 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2. Secondary Factor :
o pe 0
k
1 K 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4+5+3+4+4
=
00 . 5
1 5 =
Tabel 4.5 Aspek Kecerdasan Hasil Bobot
Nilai gap
N A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
o sp 0 =
ek 4.2
1 K 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 b. Aspek Kecerdasan
0 . . . . 1. Core Factor :
0 5 5 5 5
1
4.5 + 5 + 4 + 5 + 4.5
=
Tabel 4.6 Aspek Perilaku Hasil Bobot Nilai 5
gap =
N As 1 2 3 4
o pe
k
1 K0 4 4 5 4 =
01 . . 4.6
5 5 2. Secondary Factor :

3. Tahap ketiga adalah menentukan 4.5 + 5 + 4.5 + 4 + 5


core factor dan secondary factor =
pada tiap aspek. Dimana sub aspek 5
akan dikelompokkan berdasar dari
inti atau pendukung nilai sub aspek
= N As Co Secon N
o pek re dary i
Fac Facto
tor r
= 1 K0 3.9 4.2 3
4.6 01 .
c. Aspek Perilaku 9
1. Core Factor :
b. Nilai total aspek kecerdasan
4.5 + 4.5 Ni = (60% x 4.6) + (40% x 4.6)
= = 2.7 + 2.7
2
= 5.4
= Tabel 4.8 Nilai Total Aspek
kecerdasan
= N As Co Secon N
4.5 o pek re dary i
2. Secondary Factor : Fac Facto
tor r
5+4 1 K0 2.7 2.7 5
= 01 .
2 4
=
= c. Nilai total aspek perilaku
Ni = (60% x 4.5) + (40% x 4.5)
4.5 = 2.7 + 1.8
Maka akan di dapat nilai core factor = 4.5
dan secondary factor dari setiap Tabel 4.9 Nilai total aspek
aspeknya. perilaku
4. Setelah proses core factor dan N As Co Secon N
secondary factor selesai maka o pek re dary i
tahapan selanjutnya adalah Fac Facto
melakukan perhitungan nilai total. tor r
Perhitungan nilai total berdasarkan 1 K0 2.7 1.8 4
prosentase dari core factor dan 01 .
secondary factor yang dipikirkan 5
berpengaruh terhadap kinerja tiap
tiap profile. Lebih jelasnya
perhitungan nilai total adalah sebagai 5. Setelah nilai total dihasilkan maka
berikut: selanjutnya dilakukan perhitungan
a. Nilai total aspek kinerja yang telah terakhir yaitu
Ni = (60% x 3.9) + (40% x 4.2) perangkaian. Perhitungan
= 2.3 + 1.6 perangkaian mengacu pada
= 3.9 perhitungan pada tiap prosentase
Tabel 4.7 Nilai Total Aspek aspeknya. Dimana telah ditentukan
Kinerja sebelumnya :
dibuktikan pada saat tahap pengujian
Ranking = (50% Nk) + (20% penelitian.
Ni) + (30% Np)
Ranking = (50% x 3.9) +
(20% x 5.4) + (30% x 4.5)
Ranking = 1.95 + 1.08 + 1.35
Ranking = 4.38

Tabel 4.10 Hasil Proses Profile


Matching
N id_p Nk Ni Np Has
o eg il
Akh
ir

1 P00 1.9 1.0 0.5 3.5


1 5 8 4 7

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah ddilakukan oleh peneliti, maka
dapat disimpulkan dengan adanya
sistem pendukung keputusan untuk
kenaikan pangkat pada Kepolisian
Resor Rembang dapat membantu
dalam memberikan rekomendasi dan
pertimbangan dalam menentukan
pegawai yang akan diajukan dalam
kenaikan pangkat berdasarkan
kriterianya yang ditentukan dari hasil
tes yang diolah dalam sistem
tersebut. Sistem ini hanya
memberikan prosedur dan membantu
dalam pengambilan keputusan,
karena pengambilan keputusan tetap
ditangan pemimpin. Dengan
berhasilnya dibuat sistem pendukung
keputusan kenaikan pangkat pegawai
ini berarti membuktikan bahwa
metode profile matching yang
diterapkan dalam sistem berhasil
diimplementasikan dan telah

Anda mungkin juga menyukai