EKSPOR
Prospek
Ekspor Indonesia
Tahun 2013
W
Ditjen PEN/MJL/004/1/2013 Januari
arta Ekspor edisi bulan Januari 2013 ini mengulas
tentang prospek ekspor Indonesia tahun 2013, yang Ditjen PEN/MJL/004/1/2013 Januari
EKSPOR
ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara tujuan
ekspor, seperti Jepang dan China, yang akan membaik. Untuk itu,
Warta Ekspor edisi Januari ini menampilkan upaya apa saja yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mempertahankan Prospek
surplus ekspor Indonesia. Ekspor Indonesia
Tahun 2013
Selain itu, juga diinformasikan tentang peluang pasar beberapa
produk unggulan Indonesia untuk pasar yang potensial. Tidak
Warta Ekspor Edisi Januari 2013 1
Sekilas Info......................... 17
Peluang Besar di Pasar Non-
Tradisional
Daftar Importir.................. 19
STT: Ditjen PEN/MJL/02A/I/2013, Pelindung/Penasehat: Gusmardi Bustami, Pimpinan Umum: Indrasari Wisnu
Wardhana, Pemimpin Redaksi: RA. Marlena, Redaktur Pelaksana: Sugiarti, Penulis: Dwi Siswaningsih, Desain: Dewi
Alamat: Gedung Utama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Lt3, Jl. MI. Ridwan Rais no. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3858171 Ext.37302, Fax: 021-23528652, E-mail: p2ie@kemendag.go.id, Website: djpen.kemendag.go.id
Prospek
Ekspor Indonesia
Tahun 2013
Bagaimana peluang
ekspor Indonesia di tahun 2013?
Pengamat ekonomi Hendri Saparini menyatakan, Ekspor 2013 Diprediksi Tumbuh 11,7%
tingkat ekspor di tahun 2013 akan membaik dari
Pemerintah memperkirakan, pertumbuhan
tahun 2012, seiring dengan proyeksi pertumbuhan
ekspor tahun 2013 dapat mencapai 11,7% jika
ekonomi negara tujuan ekspor seperti Jepang dan
pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor utama
China yang akan membaik.
Indonesia dan pertumbuhan volume perdagangan
Sementara itu, Gabungan Perusahaan Ekspor dunia meningkat.
Indonesia (GPEI) memperkirakan, kinerja ekspor
Bank Dunia, dalam laporannya bertajuk East
pada 2013 akan mengalami perlambatan karena
Asia and Pacific Data Monitor, menyebutkan
kondisi perekonomian di Amerika dan Eropa
pertumbuhan perdagangan dunia diperkirakan
masih belum stabil. Diproyeksikan, kinerja sektor
akan meningkat menjadi 5,5% dari tahun 2012
industri seperti TPT (tekstil dan produk tekstil) terus
(3,7%). Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan
menurun dan permintaan dari pasar Amerika serta
akan naik menjadi 8,1% di tahun ini (tahun 2012
Eropa masih minim.
sebesar 7,7%) dan ekonomi dunia diperkirakan
Jadi, memasuki tahun 2013, pengusaha akan tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari tahun 2012
eksportir nasional masih akan dihadapkan pada yang diperkirakan 2,3%.
ketidakpastian global. Selain itu, kondisi pasar
Sebenarnya, dengan perkiraan pertumbuhan
masih belum bangkit dan biaya produksi akan
11,7% tersebut masih terbilang lambat bagi
mengalami kenaikan.
Indonesia. Ini tak lepas dari kondisi perekonomian
Di tahun 2013 pula, sektor industri domestik dunia masih belum kembali stabil. Selain itu, juga
dihadapkan pada kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) disebabkan turunnya permintaan di beberapa
sebesar 15%, kenaikan harga gas dan UMP (Upah negara mitra dagang Indonesia dan melemahnya
Minimum Provinsi). Sementara, permintaan pasar harga beberapa komoditas utama ekspor. Hal ini
semakin menurun sehingga semua itu sangat dapat juga dilihat dari sisi volume ekspor Indonesia
memberatkan pelaku industri. yang mengalami peningkatan 2,3%, sedangkan
nilainya turun 6,3%. Upaya pemerintah membidik
Prospek ekspor Indonesia tahun ini lebih optimis
pasar Afrika dan Amerika Latin diharapkan akan
ketimbang tahun 2012. Itu menyusul potensi
mampu mendongkrak neraca perdagangan untuk
perkembangan ekonomi dunia sebesar 2,6% serta
tahun 2013.
peningkatan PDB dunia 2,4%.
Ekspor
6 Warta Ekspor Edisi Januari 2013
Tajuk Utama
Prestasi surplus transaksi perdagangan Indonesia tercatat hanya sekitar US$ 3,2 miliar (1,5 % dari total
mulai mengalami pembalikan seiring terjadinya PDB).
krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika.
Strategi Kementerian Perdagangan untuk mencapai
Salah satu dampak yang perlahan tapi pasti terhadap
target ekspor nasional 2013 adalah dengan
upaya percepatan pertumbuhan ekonomi nasional
konsisten membuka akses pasar di negara-negara
terbaca lewat neraca perdagangan dan neraca
non tradisional (negara-negara di kawasan Afrika,
transaksi berjalan Indonesia. Akibat melemahnya
Asia Selatan, Asia Tengah, Amerika Tengah dan
permintaan impor sejumlah mitra dagang,
Amerika Latin) serta mempertahankan pasar yang
khususnya di Eropa yang dampaknya sampai ke
telah ada di negara-negara tradisional (Amerika
China, menyebabkan neraca perdagangan dengan
Serikat, Eropa, China dan Jepang). Pembukaan
China turun US$ 4,05 miliar sepanjang tahun
toko yang menampilkan daftar produk Tanah Air di
2012. Demikian pula neraca perdagangan dengan
negara tujuan ekspor anyar telah dilakukan dengan
Thailand dan Jepang, masing-masing turun US$
harapan dapat meningkatkan kinerja perdagangan
3,07 miliar dan US$ 3,06 miliar.
Indonesia.
Defisit transaksi berjalan Indonesia pun meningkat
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
US$ 6,9 miliar (3,1 % dari total Produk Domestik
Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami,
Bruto/PDB) pada kuartal II 2012 dibandingkan
mengungkapkan, saat ini jenis diversifikasi yang
dengan defisit pada kuartal I tahun 2012 yang
Menurut data BPS, diperkirakan ekspor produk Volume ekspor minyak sawit olahan tahun ini akan
kelapa sawit dan turunannya akan terus mengalami meningkat tajam ketimbang pertumbuhan ekspor
kenaikan, baik voleme maupun nilainya. Tujuan CPO. Tahun 2012 lalu, volume ekspor minyak sawit
negara komoditas ini, antara lain, China, Belanda, olahan Indonesia seberat 10,44 juta ton dan tahun
India, Malaysia, Amerika, Italia, Jerman dan lainnya. ini berpotensi tumbuh 14,94%, menjadi 12 juta ton.
Volume ekspor minyak sawit Indonesia tahun Adapun ekspor CPO pada 2013 diproyeksikan
ini bakal didominasi produk olahan. Gabungan menjadi 8 juta ton, naik tipis 5,82% dibandingkan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ekspor 2012 seberat 7,56 juta ton. Komposisi ekspor
memproyeksikan, total volume ekspor minyak tahun lalu, 58% minyak sawit olahan dan 42%
sawit akan tumbuh 11,11% menjadi 20 juta ton minyak sawit mentah. Tahun ini, perbandingan
sepanjang 2013. ekspor minyak sawit olahan dan minyak sawit
mentah diperkirakan menjadi 60%:40%.
Dari jumlah itu, seberat 12 juta ton atau 60% total
ekspor merupakan produk olahan, seperti olefin Ekspor CPO memiliki prospek yang sangat cerah
dan biofuel. Adapun sisanya, sebanyak 8 juta ton karena adanya peningkatan kosumsi produk
atau 40% total ekspor adalah minyak sawit mentah berbahan baku CPO yang sejalan dengan
atau crude palm oil (CPO). pertumbuhan produk diberbagai negara. Untuk
perkembangan konsumsi minyak sawit (CPO) jagung yang umumnya merupakan negara di Eropa
dunia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren dan Amerika (negara maju). Isu-isu seperti produk
meningkat. China dengan Indonesia merupakan yang tidak higienis, pengrusakan ekosistem hutan
negara yang paling banyak menyerap CPO termasuk isu pemusnahan orang utan merupakan
dunia. Selain itu, negara Uni Eropa juga termasuk isu yang diangkat untuk menjatuhkan harga CPO
konsumen besar CPO. dunia.
Yang menjadi permasalahan utama perdagangan Pengembangan agribisnis kelapa sawit masih
dunia CPO sebenarnya bukan terletak pada tingkat cukup terbuka bagi Indonesia, terutama karena
permintaan konsumsi atau ekspornya. Sebab, baik ketersediaan sumberdaya alam/lahan, tenaga
konsumsi atau ekspor dunia cenderung meningkat kerja, teknologi maupun tenaga ahli. Dengan posisi
dengan stabil. Permasalahan utamanya justru sebagai produsen terbesar kedua saat ini dan
terletak pada fluktuasi harga yang tidak stabil. menuju produsen utama di dunia pada masa depan,
Fluktuasi harga CPO ini cenderung dipengaruhi Indonesia perlu memanfaatkan peluang ini dengan
oleh isu-isu yang dibuat oleh negara penghasil sebaik-baiknya, mulai dari perencanaan sampai
produk subtitusi (saingan CPO), yaitu negara- dengan upaya menjaga agar tetap bertahan pada
negara penghasil minyak dari kacang kedelai dan posisi sebagai country leader dan market leader.
PT SMART:
Sukses Bermain
di Produk Ekspor
Berbasis Kelapa Sawit
pameran berlangsung selama tujuh hari dengan Tahun 2012, ada 12 pameran luar negeri yang
jumlah pengunjung mencapai 30.000 orang. didukung penuh oleh DJPEN, pameran ini
mendapat sebutan pameran aktif. Selain pameran
Kegiatan Pasar Malam Indonesia (PMI) yang akan
aktif, ada juga pameran yang disebut pameran
diselenggarakan di Lapangan Malieveld, Den Haag,
mandiri, yakni pameran yang partisipasinya
Belanda, pada 20-24 Maret 2013 nanti, adalah salah
lebih minim dari pameran aktif, seperti hanya
satu jenis layanan DJPEN dalam bentuk bantuan
mengirimkan beberapa wakil untuk berpartisipasi
kegiatan promosi ekspor yang disediakan bagi
dalam pameran tersebut. Jadi, kegiatan promosi
para pelaku ekspor. Sebagai lembaga nirlaba milik
yang dilakukan oleh DJPEN adalah pameran aktif
pemerintah, DJPEN menyediakan semua layanan
dan pameran mandiri
secara gratis.
Salah satu pameran luar negeri yang telah unggulan masing-masing yang dihasilkan dari karya
dikoordinir oleh DJPEN adalah pameran MACEF cipta dan kearifan lokal yang diturunkan secara
2012. Pameran MACEF adalah pada pameran turun temurun (heritage-based) dan menggunakan
bertaraf internasional yang diselenggarakan 6 - 9 bahan yang ramah lingkungan. Karena itu, produk
September 2012 di Milan, Italia. yang diutamakan bersifat unik serta memiliki daya
saing dan daya tarik tersendiri di pasar global.
Partisipasi Indonesia pada pameran MACEF
Setiap produk juga telah melalui tahap seleksi dan
tahun 2012 merupakan hasil kerja sama dari
kurasi ketat oleh Dekranas dan Kemendag.
Dekranas, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Untuk mempromosikan kuliner Indonesia,
Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan pengunjung yang hadir di Paviliun Indonesia juga
Ekonomi Kreatif, Bank Mandiri, PT Pupuk Indonesia, akan disuguhkan kopi dan makanan ringan khas
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II, serta KBRI di Indonesia.
Roma, Italia.
Partisipasi Indonesia dalam MACEF Expo 2012 ini
Paviliun Indonesia di MACEF 2012 yang berlokasi diharapkan dapat membantu memperkenalkan
di Hall 10 Booth F2-F09, kembali mengangkat tema produk Indonesia kepada para pembeli
Remarkable Indonesia dengan konsep paviliun internasional sebagai produk ramah lingkungan
yaitu Rumah Indonesia. dengan mutu dan kualitas yang terjamin, serta
menjadi wadah penghubung untuk menjalin
Rumah Indonesia adalah rumah modern yang
hubungan bisnis (B2B) yang sehat dan berkelanjutan
menampilkan furnitur rotan dan pernak-pernik
antara para produsen Indonesia dengan pelaku
dekorasi rumah, interior, dan kerajinan Indonesia
usaha Italia maupun internasional. Pameran MACEF
sebagai elemen interiornya. Produksi para desainer
merupakan salah satu pameran terkemuka di Eropa
dan perajin dari berbagai daerah ini didesain
yang diselenggarakan dua kali dalam satu tahun
khusus dengan sentuhan desain modern dalam
bertempat di Fieramilano, Milan dan memamerkan
rangka memenuhi selera pasar internasional.
produk-produk rumah tangga, perkakas gelas,
Sebanyak 19 perusahaan yang turut berpartisipasi keramik, bingkisan, jam, perhiasan, kerajinan
dalam pameran ini. Mereka menampilkan produk tangan, meubel, desain interior dan lampu.
Peluang Besar
di Pasar Non-Tradisional
Pemerintah Indonesia terus mencari peluang non-tradisional Indonesia di kawasan Afrika, Timur
peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dari Tengah dan Eropa Timur meningkat dibandingkan
negara-negara pasar non-tradisional di tengah periode yang sama tahun lalu. Di Afrika naik 46
pelemahan sejumlah pasar utama. Peningkatan persen, Timur Tengah 43 persen dan Eropa Timur
kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah adalah 87 persen. Kenaikan substansial ini diraih ketika
di bidang perdagangan dan investasi dengan pasar ekspor tradisional Indonesia di kawasan
beberapa negara yang jadi pasar alternatif, guna Amerika Utara dan Eropa Barat sedang menyusut.
memperluas pasar alternatif. Meski begitu, ada beberapa negara di Eropa yang
berkontribusi positif terhadap pertumbuhan
Peluang pasar di negara non-tradisional masih
ekspor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Norwegia,
sangat besar. Sebab, belum terlalu banyak pemain
Jerman dan Inggris misalnya, tercatat mengalami
eksportir dunia yang masuk ke pasar tersebut
pertumbuhan yang positif.
sehingga ceruk pasar masih sangat longgar.
Kondisi seperti inilah yang perlu dipahami dan Saat AS dan sebagian negara-negara di Eropa
dimanfaatkan untuk diversifikasi pasar ekspor tengah mengalami permasalahan dalam
Indonesia. laju pertumbuhan ekonomi, negara-negara
berkembang justru mengalami pertumbuhan
Hingga pertengahan tahun 2012, pasar ekspor
T R A D E X P O
Indonesia
Exhibition I Business Forum I Business Matching