Anda di halaman 1dari 3

7.1.5.

PEMERINTAH KOTA MEDAN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MEDAN DELI
Jl. K.L. Yos Sudarso KL 11,1 Kelurahan Kota Bangun
e-mail : puskesmasmedandeli@gmail.com
Kode Pos : 20243

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MEDAN DELI


KOTA MEDAN

NOMOR : / 2017
LAMPIRAN : 1 (satu) berkas

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN


DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

KEPALA UPT PUSKESMAS MEDAN DELI

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang sesuai
harapan pasien, diperlukan komunikasi yang baik antara petugas
pemberi layanan dengan pasien maupun keluarganya;

b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan dengan pasien


dapat berjalan optimal, dipandang perlu untuk melakukan identifikasi
hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan


Keputusan Kepala UPT Puskesmas Medan Deli tentang Kewajiban
Mengidenfikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan dan Hambatan
Lain Dalam Pelayanan;

Mengingat : 1. UU Nomor 29 Tahun 2004, Tentang praktik kedokteran;

2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang


Kebijakan Dasar Puskesmas;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/2008 Tentang


Persetujuan Tindakan Kedokteran;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MEDAN DELI TENTANG


KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA,
BAHASA, KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM
PELAYANAN

KESATU : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan


dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi kewajiban bersama baik Kepala
Puskesmas, petugas pendaftaran maupun petugas pemberi layanan klinis.

KEDUA : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan sebagaimana diktum Pertama dilaksanakan sekali dalam setahun
dalam sebuah rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas dengan petugas
pendaftaran dan petugas pemberi layanan klinis.

KETIGA : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam
pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat koordinasi, dilakukan tindak
lanjut untuk meminimalkan hambatan sehingga proses pelayanan berjalan
lancar.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
KEEMPAT : terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 2017

KEPALA PUSKESMAS
MEDAN DELI

NURLELIN
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MEDAN DELI TENTANG
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,
KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN
Nomor : / 2017
Tanggal :
Perihal : Kewajiban Mengidentifikasi Hambatan Budaya, Bahasa, Kebiasaan dan
Hambatan Lain Dalam Pelayanan

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN


DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

A. HAMBATAN BUDAYA
1. Tidak boleh keluar rumah sebelum bayi berumur 40 hari
2. Anak-anakdiare dianggap tambah pintar
3. Anak kejang demam dibawa ke dukun
4. Orang sakit tidak boleh mandi

B. HAMBATAN BAHASA
1. Boyok/pinggang dikatakan lambung
2. Ngimput artinya capek
3. Hareeng artinyademam
4. Jangar pusing/sakitkepala

C. HAMBATAN KEBIASAAN
1. Luka bakar dioles pasta gigi, kuning telur, oli
2. Sakit typus diobati dengan cacing
3. Menggigil diselimuti dengan kain tebal
4. Pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama karna melibatkan seluruh
keluarga besar sehingga pasien terlambat mendapat pertolongan medis

D. HAMBATAN LAINNYA
1. Petugas loket pendaftaran hanya 1 orang
2. Dokter tidak selalu stanby di ruang pemeriksaan
3. Pada jam pelayanan,kadang petugas masih sibuk dengan urusan pribadi
4. Pelimpahan tugas antar petugas belum maksimal
5. Kurang koordinasi antar unit pelayanan

KEPALA PUSKESMAS
MEDAN DELI

NURLELIN

Anda mungkin juga menyukai