Ditulis Oleh :
PFC 2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sehari-hari ilmu pengetahuan alam atau sains digunakan dalam
pendidikan maupun dalam percakapan sehari - hari. Baik dia seorang ilmuan, politisi
ataupun pengusaha, bahkan orang awam pun seringkali menyebutkan kata itu . Kata
sains adalah serapan dari kata bahasa inggris science yang berarti pengetahuan .
Menurut filsafat, ilmu pengetahuan yang terkoordinasi, terstruktur dan sistemik
disebut ilmu.
Fisika (Bahasa Yunani: physikos), alamiah, dan physis, Alam) adalah sains
atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam
yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Sejarah fisika dimulai
pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda
untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika
terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa
perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui
teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai perkembangan ilmu fisika pada zaman batu, zaman logam dan pada
masyarakat lembah sungai Shidu dan sungai Gangga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ilmu fisika pada zaman batu ?
2. Bagaimana perkembangan ilmu fisika pada zaman logam ?
3. Bagaimana perkembangan ilmu fisika pada masyarakat lembah sungai Shidu dan
sungai Gangga ?
C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan ilmu fisika pada zaman batu.
2. Mengetahui perkembangan ilmu fisika pada zaman logam.
3. Mengetahui perkembangan ilmu fisika pada masyarakat lembah sungai Shidu dan
sungai Gangga.
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Zaman Batu Tua (4 juta tahun s.M sampai 20.000/10.000 s.M), dengan
tokohnya adalah manusia purba, perkembangan ilmu dicirikan dengan
penggunaan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal
cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan
pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error (mencoba-coba dan
salah) yang kemudian berkembang menjadi know how.
b. Zaman Batu Muda (abad 100 abad 20 s.M), dengan tokohnya adalah
kerajaan-kerajaan Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India, dan Cina, telah
berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan, seperti
kemampuan menulis (dinyatakan dengan gambar dan simbol atau lambang-
lambang), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu),
dan kemampuan berhitung. Dalam zaman ini juga berkembang perbintangan,
matematika, perdagangan, dan hukum.
Periode Sejarah Fisika menurut Boer Jacob (1968) perkembangan
sejarah fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu, Tetapi dalam zaman batu
yaitu ada pada Periode 1 (Antara zaman purbakala s.d. 1500). Belum adanya
eksperimen yang sistematis dan kebebasan dalam mengadakan percobaan.
Hasil perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak
memuaskan.
Sifatnya spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
Eksperimen tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
3. Zaman Besi
Pengertian Zaman Besi adalah zaman dimana manusia membuat suatu alat dengan
terlebih dahulu melebur besi dari bijihnya kemudian menuangkan ke dalam
cetakan menjadi alat alat yang hendak dibuat. Pembuatan alat alat dari besi ini
lebih sempurna daripada tembaga atau perunggu. Alat alat atau benda benda yang
dihasilkan pada zaman besi ini, antara lain mata kapak dan mata tombak.
Zaman Logam (abad 20 s.M - abad 6 s.M), dengan tokohnya kerajaan Mesir,
juga kerajaan Cina dan Sumeria, berkembang pemakaian logam, terutama besi dan
perunggu sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan
masak, atau bahkan peralatan perang dan patung. Contohnya adalah karya-karya,
seperti patung istri raja Firaun (Neferitti ) dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi
sekitar abad 15 s.M di Sumeria (Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di
Cina pada masa Dinasti Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan
perang pada masa Dinasti Chin (abad 5 s.M).
C. Perkembangan Ilmu Fisika pada Masyarakat Lembah Sungai Shidu dan Sungai
Gangga
1. Sumbangan India terhadap Perkembangan Fisika
Ilmu fisika semakin lama semakin berkembang begitu juga di India,
menurut richtmyer perkembangan fisika dimulai dari periode pra sains sekitar
sebelum masehi sampai tahun 1550. Beberapa penemuan sudah ditemukan namun
belum sepesat perkembangan fisika pada saat ini, akan tetapi perkembangan
matematika yang nantinya digunakan sebagai alat bagi perkembangan ilmu fisika
telah muncul sejak zaman besi dan sudah berkembang pesat diantaranya yaitu
Shatapatha Brahmana kira-kira 900 SM menghampir nilai phi, Sulba Sutras (800
500) SM yang mengemukakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan
bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar
kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan metode
konstruksi lingkarann yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan;
menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan tripel phytaghoras
secara aljabar; dan memberikan pernyatn dan bukti numerik untuk teorema
pythagoras, Panini (500 SM) yang merumuskan notasi matematik modern, Surya
Siddhanta (400 SM) memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, balikan
sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda
langit yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit, Pingala (300
100) SM menggunakan sistem biner dan pembahasannya tentang kombinatorika
meter bersesuaian dengan versi dasar dari teorema binomial serta karyanya yang
berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci. Selain itu, Al Khawarizmi yang
pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat
dalam basis sepuluh yang disebut sebagai sistem bilangan desimal.
Sebagian besar penduduk India menganut agama Hindu yang memiliki
kitab suci seperti Vega, Bhagavad Gita, serta Upanishad merupakan adikarya dari
masa peradaban di lembah indus. Di dalam Veda tidak ada tanda-tanda bahwa
mereka telah mengenal planet. Seandainya mencurahkan sedikit saja perhatian
terhadap langit malam, mereka akan melihat bahwa setiap malam posisi planet
bergeser terhadap bintangbintang. Barangkali hal ini adalah dampak kepercayaan
Hindu bahwa segala sesuatu yang tampak hanya maya belaka. Manusia
menganggap planet-planet itu ada karena tidak tahu bahwa semua itu semu. Timur
Tengah bukan satu-satunya korban keganasan Iskandar Al Akbar (Alexander
Agung) dari Yunani. Pada 327 SM sebelum masehi ia menyerbu India juga, yang
kemudian menyalakan kembali kebudaan ilmiah India. India kemudian
mengembangkan astronomi dari ilmuwan Yunani. Astronom di Varahamihira
(sekitar 505 M) menulis tentang bola dan lingkaran di langit, sistemnya mirip
dengan yang pernah di kembangkan di Yunani sebelumnya.
Peranan India terhadap Fisika tidak dapat di remehkan, ada beberapa tokoh
India yang memberikan sumbangan terhdap fisika yaitu Sir Chandrasekhara
Venkata Raman (8 November 1888 21 November 1970) merupakan fisikawan
India yang dilahirkan di Tiruchiraapalli, Tamil Nadu. Ia menamatkan BA dan MA
dalam fisika dan bahasa Inggrisnya di perguruan tinggi kepresidenan, Madras
yaitu Vishakapatam, Ayahnya menjadi tenaga pengajar untuk bidang matematika
dan fisika. Sejak masih kuliah, ia memiliki kegemaran untuk melakukann riset
dalam bidang fisika yang menarik perhatiaannya pada saat itu adalah akustik dan
optik. Pada usia 18 tahun, ia mempublikasikan karya tulisnya pertama kali
dimajalah filosofi. Pada saat itu, potensi dan energi serta semangatnya yang luar
baisa dalam riset fisika tidak bisa disalurkan secara leluasa karena tidak ada
kesempatan bagi orang muda India untuk berkarir di bidang sains. Dengan sangat
terpaksa, Raman menghabiskan waktu 10 tahun bekerja di Departemen Keuangan
India. Namu, ia tidak melupakan kegemarannya melakukan riset begitu saja
dibuktikan bahwa ditengah kesibukan kerjanya tidak kurang dari 30 riset kerja
dipublikasikan. Kemudian, Raman ditawarkan bekerja di Universitas Calcutta
dengan jabatan dan penghasilan yang cukup memuaskan. Selama 16 tahun Raman
berada di posisi itu, Raman tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mewujudkan
keinginannya di bidag sains. Bersama dengan M Saha dan SN Bose, Raman
membangunn pusat penelitian sains di alcutta. Hasilnya, terciptalah sederetan
kontribusi penting dalam bidang getaran dan bunyi, konsep getaran alat-alat
musik, difraksi cahaya oleh gelombang akustik baik yang ultrasonik maupun
hipersonik, sifat optik koloid, difraksi sinarx, dan Spektroskopi Raman.
Pada tahun 1925, setelah penemuan efek Compton untuk sinar-X,
Heisenberg memprediksi adanya efek yang sama untuk cahaya tampak. Pada saat
bersamaan, Raman meneliti hamburan cahaya. Ternyata, mendapat kesimpulan
yang sama dengan apa yang diprediksi oleh Heisenberg yaitu memperoleh bahwa
ketika cahaya monokromatik diarahkan pada suatu kristal, sebagian cahaya itu
akan terhambur. Energi sinar yang terhambur ini lebih kecil dari energi semula.
Penyebab perubahan ini adalah karena sebagian energi sinar itu dipakai untuk
mengubah energy vibrasi (getaran).
2. Perkembangan Fisika Periode Klasik di India
Sejarah ilmu di india bias dibedakan ke dalam dua babak, yakni sebelum
dan sesudah adanya pengaruh peradaban Yunani. Peradaban di Lembah Indus
(sekarang Pakistan) sudah berkembang kira-kira sejak 3000 SM. Pada 200 SM,
ketika Yunani bias dibilang belum beradab sama sekali, kebudayaan ini sudah
punah. Kitab suci seperti Vega, Bhagavad Gita, serta Upanishad merupakan
adikarya dari masa ini. Meskipun hanya sedikit peninggalannya, ada tanda-tanda
mereka telah memakai system bilangan decimal. Mereka juga sudah mengenal
prinsip yang serupa dengan dalil Phytagoras untuk menghitung sisi panjang
segitiga siku-siku, jauh sebelum Phytagoras menemukannya. Kaidah ini perlu
untuk menentukan ukuran altar. Di dalam Veda tidak ada tanda-tanda bahwa
mereka telah mengenal planet. Seandainya mencurahkan sedikit saja perhatian
terhadap langit malam, mereka akan melihat bahwa setiap malam posisi planet
bergeser terhadap bintang-bintang. Barangkali halini adalah dampak kepercayaan
Hindu bahwa segala sesuatu yang tampak hanya maya belaka. Manusia
menganggap planet-planet itu ada karena tidak tahu bahwa semua itu semu.
Timur Tengah bukan satu-satunya korban keganasan Iskandar Al Akbar
(Alexander Agung) dari Yunani. Pada 327 SM sebelum masehi ia menyerbu India
juga, yang kemudian menyalakan kembali kebudaan ilmiah India. India kemudian
mengembangkan astronomi dari ilmuwan Yunani. Astronom di Varahamihira
(sekitar 505 M) menulis tentang bola dan lingkaran di langit, sistemnya mirip
dengan yang pernah di kembangkan di Yunani sebelumnya. Hubungan
kebudayaan masa itu tidak hanya terbatas dengan Yunani. Sejak abadke 2 ada
pertukaran pengetahuan dengan Negara tetangga, Cina, melalui Paramisionaris
Budha yang pergikesana. Dalam bidang kimia, atau lebih tepat disebut alkimia,
ada upaya untuk menemukan raidmuan hidup kekal di labolatorium. Sebagai
mana terjadi di Cinadanjuga di Eropa, di India ramuan jeni sini dihubungkan
dengan pembuatan emas, yakni mencampur air raksa dan balarang. Kedua
unsuritumen cerminkan penyatuan sifat kelelakian dan kelelakian. Demikianlah
yang terjadi pada tahap-tahap awal perkembangan, antara ilmu alam dan ilmu sihir
selalu berhubungan erat.
Kekuatan India terutama pada matematika. Selain mengembangkan system
bilangan decimal yang sekarang lazim dipakai, mereka juga menyumbang
penemuan yang paling mengesankan, yaitu bilangan nol. Mereka juga menguasai
persamaan aljabar umum yang cukup rumit pula. Menurut Aryabhatas bersaudara
(475 550 M) ialah yang pertama kali menggunakan sinus sudut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan ilmu fisika pada zaman batu tua, tokohnya adalah manusia purba,
perkembangan ilmu dicirikan dengan penggunaan alat-alat sederhana yang dibuat
dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan menggunakan
sistem trial and error yang berkembang menjadi know how dan pada zaman
tokohnya adalah kerajaan-kerajaan Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India, dan
Cina, telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat siginifikan, seperti
kemampuan menulis, membaca dan berhitung.
2. Zaman Logam tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria,
berkembang pemakaian logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan
peralatan sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan
peralatan perang dan patung. Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri
raja Firaun (Neferitti ) dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15
s.M di Sumeria (Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada
masa Dinasti Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang
pada masa Dinasti Chin (abad 5 s.M).
3. Sejarah ilmu di india bisa dibedakan ke dalam dua babak, yakni sebelum dan
sesudah adanya pengaruh peradaban Yunani. Meskipun hanya sedikit
peninggalannya, ada tanda-tanda mereka telah memakai system bilangan decimal.
Mereka juga sudah mengenal prinsip yang serupa dengan dalil Phytagoras. Di
dalam Veda tidak ada tanda-tanda bahwa mereka telah mengenal planet. Astronom
di Varahamihira (sekitar 505 M) menulis tentang bola dan lingkaran di langit
Selain mengembangkan system bilangan decimal yang sekarang lazim dipakai,
mereka juga menyumbang penemuan yang paling mengesankan, yaitu bilangan
nol. Mereka juga menguasai persamaan aljabar umum.
B. Saran
Dalam makalah ini sebaiknya ditambah lagi kompleksitas materi agar isi dari makalah
ini tersampaikan dengan jelas.