BAB I
PENDAHULUAN
Halaman | 2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
situasi dan kondisi politik di Indonesia, serta perkembangan masyarakat secara global dan
Pembangunan yang kurang optimal, berdampak terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang dari tahun ke tahun
cenderung meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya bahkan mengarah kepada
masalah kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.
Sementara peran serta masyarakat yang diharapkan turut serta bekerjasama sebagai
mitra kerja Pemerintah dalam upaya penanganan masalah kesejahteraan sosial, pada
kenyataan dewasa ini belum memperlihatkan perkembangan hasil yang optimal
sebagaimana diharapkan sesuai keberadaan dan peranannya sebagai Potensi sumber
Kesejahteraan sosial masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.
Dengan adanya perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang diganti oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah pada intinya mengatur dan menyempurnakan mengenai
penyelenggaraan Otonomi Daerah yang lebih diarahkan kepada Otonomi penuh, nyata dan
bertanggungjawab berada pada daerah Kabupaten dan Kota, sedangkan pelaksanaan
otonomi pada daerah Provinsi bersifat Otonomi yang terbatas, berimplikasi terhadap
kelembagaan daerah Provinsi yang menuju kearah perampingan berdasarkan kebutuhan,
kemampuan dan kewenangan yang menjadi tujuan masing-masing.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan kuantitas dan kualitas
jenis permasalahan kesejahteraan sosial, maka pembangunan bidang kesejahteraan sosial
di tingkat Provinsi merupakan urusan Provinsi wajib yang dilaksanakan, secara lebih
terarah, terencana, terkoordinasi, terpadu, sinergis dan melembaga serta
berkesinambungan sehingga mampu mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk mencapai hasil maksimal dipandang perlu menyusun rencana/program kerja
yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Mengacu kepada Instruksi Presiden RI
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa tiap
Instansi Pemerintah sampai Tingkat Eselon II telah mempunyai Rencana Strategis, yang
merupakan suatu proses yang berorentasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan Potensi, Peluang
dan Kendala serta Ancaman yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis
mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu setiap
Dinas/Instansi/Lembaga diwajibkan menyusun rencana startegis yang mengacu pada pola
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi, pasal 3 tentang Kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan kepada
Gubernur antara lain pada point b yaitu melakukan koordinasi wilayah, perencanaan,
Pelaksanaan, sektoral, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pada
point g pengkondisian terselenggaranya Pemerintah Daerah yang baik, bersih dan
bertanggung jawab, baik yang dilakukan oleh Badan Eksekutif maupun Legislatif Daerah.
Halaman | 3
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
1.3 TUJUAN
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi Jawa Barat, sedangkan landasan operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya
diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Adapun tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan
urusan pemerintahan daerah bidang sosial berdasarkan asas otonomi, asas dekonsentrasi
dan tugas pembantuan, sedangkan fungsi Dinas Sosial sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan sosial meliputi
pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan
dan perlindungan sosial.
2. Penyelenggaraan urusan sosial, pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial,
pemberdayaan sosial, bantuan dan perlindungan sosial.
3. Penyelenggaran pembinaan dan pelaksanaan tugas tugas sosial meliputi
pembinaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, bantuan
dan perlindungan sosial.
4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.
5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Halaman | 5
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Susunan organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat terdiri dari Kepala, Sekretaris
yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian dan 4 (empat) Kepala Bidang yang masing-
masing membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi, dengan susunan sebagai berikut :
1. Kepala
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
b. Sub Bagian Keuangan
d. Sub bagian Perencanaan dan Program
Halaman | 7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 8
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 9
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, fungsi dan
Rincian Tugas Unit Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 40 Tahun 2010 tentang Tugas, Pokok dan Fungsi Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis operasional, meliputi 9 (sembilan) Balai dan 12 Sub Unit sebagai
berikut:
I. Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi.
A. Tugas Pokok Balai:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelatihan pekerja sosial.
B. Fungsi Balai:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerjaan sosial;
dan
2. penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan pekerja sosial.
C. Rincian Tugas Balai Pelatihan Pekerjaan Sosial (BPPS) Cibabat Cimahi yaitu:
1. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Cibabat-Cimahi;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan pekerja sosial;
3. menyelenggarakan pelatihan pekerja sosial, meliputi pengembangan pelatihan dan
penyelenggaraan pelatihan Pekerja Sosialsosial, relawan sosial, pelaku
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dan pekerja sosial profesional;
4. menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan pelatihan pekerja sosial;
5. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesejahteraan Sosial Cibabat-
Cimahi;
Halaman | 10
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelatihan Pekerja Sosial
Cibabat-Cimahi dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Pelatihan Pekerja Sosial dan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
I. Seksi Pengembangan Pelatihan:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,
metode pelatihan dan evaluasi.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan
pekerja sosial; dan
b. pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial meliputi perencanaan,
metode pelatihan dan evaluasi
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Pelatihan ;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pengembangan pelatihan
pekerja sosial;
c. melaksanakan perencanaan pengembangan pelatihan Pekerja Sosial;
d. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data tenaga pelatihan
kesejahteraan sosial;
e. melaksanakan pengembangan metode pelatihan pekerja sosial;
f. melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengembangan pelatihan pekerja sosial;
g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan:
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan administrasi
serta pelayanan alat bantu pelatihan.
Halaman | 12
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan pelatihan pekerja sosial;
dan
b. pelaksanaan pelatihan pekerja sosial meliputi pelayanan teknis dan
administrasi serta pelayanan alat bantu pelatihan.
4. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyelenggaraan Pelatihan;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelatihan Pekerja Sosial;
c. melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di bidang penyelenggaraan
pelatihan Pekerja Sosial
d. melaksanakan pelatihan bagi Pekerja Sosial;
e. melaksanakan pelayanan alat bantu pelatihan, meliputi laboratorium kelas,
laboratorium lapangan dan perpustakaan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Halaman | 13
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 14
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 15
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis penerimaan dan
penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara;
c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data penerimaan dan
penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara;
d. melaksanakan pendekatan awal, meliputi orientasi dan konsultasi, identifikasi
dan seleksi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna
rungu wicara ;
e. melaksanakan penerimaan penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara ;
f. melaksanakan resosialisasi penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara;
g. melaksanakan penyaluran penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat
tubuh dan tuna rungu wicara yang sudah dibina;
h. melaksanakan bimbingan dan pembinaan lanjut kepada eks binaan;
i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
j. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
J. Seksi Rehabilitasi Sosial
1. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat
khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
2. Fungsi:
a. penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu
wicara;
b. pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara.
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Rehabilitasi Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan dan rehabilitasi
sosial penyandang Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu
wicara;
c. melaksanakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
d. melaksanakan advokasi sosial bagi penyandang Cacat khususnya
penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
e. melaksanakan pelayanan bimbingan fisik, mental dan sosial bagi penyandang
Cacat khususnya penyandang Cacat tubuh dan tuna rungu wicara;
Halaman | 16
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 17
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
14. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
D. Susunan dan Struktur Organisasi Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cibabat-
Cimahi;
1. Kepala Balai;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Penerimaan dan Penyaluran;
4. Seksi Pemberdayaan Sosial;
5. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
6. Sub Unit Pelayanan.
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 18
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
IV. Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya (BRSBK) Cisarua Bandung Barat, membawahi
Sub Unit :
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 22
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
F. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial
gelandangan, pengemis dan orang terlantar, korban trafficking, korban tindak
kekerasan dan anak jalanan;
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi gelandangan, pengemis dan orang
terlantar, korban trafficking, korban tindak kekerasan dan anak jalanan.
G. Rincian Tugas :
1. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Bina
Karyar Cisarua- Bandung Barat;
Halaman | 23
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 24
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 27
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 28
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
3. Rincian Tugas:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan
Sosial;
b. melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan danpelayanan
kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar;
c. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
terlantar, meliputi pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan,
kesenian, bimbingan keagamaan/mental, fisik dan sosial;
d. melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial di luar
ordinat balai;
e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
VI. Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon, BRSKW membawahi Sub
Unit RRSKW Sukabumi
A. Tugas Pokok Balai :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial bagi wanita tuna
susila
B. Fungsi:
1. penyelenggaraan penyusunan petunjuk teknis rehabilitasi sosial bagi wanita tuna
susila dan
2. penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi wanita tuna susila;
C. Rincian Tugas Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita ;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita
tuna susila;
3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan,
pelayanan rehabilitasi sosial, dan pengembalian ke daerah asal;
Halaman | 29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 30
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
G. Rincian Tugas :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita ;
2. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita;
3. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial wanita
tuna susila;
4. menyelenggarakan rehabilitasi sosial wanita tuna susila, meliputi pembinaan, dan
pengembalian ke daerah asal;
5. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas
mengenai rehabilitasi sosial pekerja seks komersial;
6. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
7. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
8. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan
9. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
H. Sub Bagian Tata Usaha :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program,
pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian dan umum.
2. Fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, pengendalian
dan pelaporan;
b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan
c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan
3. Rincian Tugas :
a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Karya
Wanita dan Subbagian Tata Usaha;
b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi;
c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan,
urusan rumah tangga serta perlengkapan;
f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Balai
Rehabilitasi Sosial Karya Wanita , dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Halaman | 31
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 32
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
VII. Balai Rehabilitasi Sosial Pamardhi Putera (BRSPP) Lembang Bandung Barat.
A. Tugas Pokok:
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang rehabilitasi sosial kepada korban
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
B. Fungsi:
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
2. penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial Pengguna NAPZA;
C. Rincian Tugas Balai:
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi
Putra;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis rehabilitasi sosial Pengguna
NAPZA;
3. menyelenggarakan rehabilitasi sosial eks pengguna NAPZA meliputi penerimaan
dan penyaluran serta rehabilitasi sosial;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi dan Pengguna NAPZA;
5. menyelenggarakan pembinaan kepada Pengguna NAPZA;
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 36
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 37
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 38
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 39
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 40
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
IX. Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ( BPSAA ) Pagaden Subang, BPSAA
membawahi Sub Unit :
a. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA)Ciumbuleuit Bandung
b. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibalagung Bogor
c. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cibabat Cimahi
d. Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSAA) Cisurupan Garut
A. Tugas Pokok Balai :
Melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu.
B. Fungsi :
1. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK; dan
2. penyelenggaraan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan
anak terlantar /yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK.
C. Rincian Tugas Balai :
1. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Perlindungan Sosial Asuhan
Anak ;
2. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
3. menyelenggarakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi balita
dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
4. menyelenggarakan pendekatan awal, meliputi orientasi, konsultasi, identifikasi,
motivasi dan seleksi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
5. menyelenggarakan penerimaan balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu
yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
6. menyelenggarakan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan balita dan
anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan
SMU/SMK;
7. menyelenggarakan advokasi balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu yang
meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
8. menyelenggarakan pengembalian balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim piatu
yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK yang sudah dibina ke
lingkungan masyarakat atau keluarganya;
9. menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan lanjut eks binaan
10. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak;
11. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
Halaman | 41
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
KEPALA
SUB BAGIAN TU
Halaman | 43
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 44
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
2. Fungsi :
a. Penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan pelayanan
kesejahteraan sosial Balai Perlindungan Sosial Asuhan Anak ; dan
b. Pelaksanaan perlindungan dan pelayanan sosial Balai Perlindungan Sosial
Asuhan Anak .
3. Rincian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pelayanan Kesejahteraan
Sosial;
b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan dan
pelayanan kesejahteraan sosial balita dan anak terlantar/yatim/piatu/yatim
piatu yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK;
c. Melaksanakan perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial balita dan
anak terlantar yang meliputi jenjang SD sampai dengan SMU/SMK meliputi
pelayanan sandang, pangan, kesehatan, keterampilan, kesenian, bimbingan
keagamaan/mental, fisik dan sosial;
d. Melaksanakan advokasi sosial kepada balita dan anak terlantar yang meliputi
jenjang SD sampai dengan SMU/SMK
e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Halaman | 45
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 46
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 47
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis bidang sosial atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu
proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu
tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan
dan program Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018
berdasarakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614).
Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan perencanaan strategis jangka
menengah yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional, dan
berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kerja Tahunan Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat.
Renstra Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 2018 dibuat berdasar pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 2018 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2013 2018.
1. Visi
Visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merupakan tujuan umum yang hendak dicapai
dan merupakan komitmen Dinas Sosial untuk mewujudkan amanat konstitusi. Adapun
visi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Menjadi Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial Yang Prima Di Jawa Barat
Tahun 2018.
2. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan
penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Adapun untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan maka dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);
b. Meningkatkan peran masyarakat, Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),
dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
c. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai keperintisan kepahlawanan dan
kejuangan serta kesetiakawanan sosial;
Halaman | 48
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
3. Tujuan Strategik
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan strategik yang
hendak dicapai Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
yakni tahun 20132018 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial;
b. Meningkatkan Prakarsa dan Peran Aktif Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
dalam Penanganan PMKS;
c. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Membela Kepentingan Nasional dan
Berjuang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial serta Menghargai Jasa-jasa
Pahlawan;
d. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Sarana dan Prasarana dan
Pendanaan dalam rangka Memberikan Pelayanan yang Lebih Baik kepada
Masyarakat.
Halaman | 49
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
b. Indikator Kinerja
Sasaran Strategik sebagaimana telah ditetapkan Memiliki Indikator Kinerja sebagai
berikut:
1) Meningkatkan Pemenuhan Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan
Kesetaraan Sosial
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Meningkatka Prosentase Terpenuhinya Jumlah PMKS Binaan
n Pemenuhan Penyandang Kebutuhan Terpenuhi Kebutuhan
Kebutuhan Masalah dasar PMKS Dasarnya
Dasar PMKS Kesejahteraan
melalui Sosial (PMKS) Rasio PMKS Binaan
Pelayanan yang terpenuhinya terhadap Jumlah PMKS
Kesetaraan kebutuhan dasar
Sosial dan dapat Prosentase KAT yang
menjalankan sudah Tersosialisasi dan
fungsi sosialnya Berkehidupan Normal
Peningkatan Pengetahuan,
Keterampilan dan
Kemampuan Fakir Miskin
dan Komunitas Adat
Terpencil
Halaman | 50
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 51
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Jumlah Sarana
Pelayanan yang
diperlihara
Halaman | 52
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
c. Program
Untuk mewujudkan sasaran strategik 1 yaitu Meningkatkan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar PMKS melalui Pelayanan Kesetaraan Sosial maka ditetapkan
berbagai program dan Kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial
a) Penerimaan dan Penyaluran Anak Berhadapan dengan Hukum di Balai
Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra (BRSMP) Cileungsi Bogor
b) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum di
BRSMP Cileungsi Bogor
c) Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Wanita Tuna Susila di Balai
Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (BRSKW) Cirebon dan Sub Unit
d) Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW Cirebon dan Sub Unit
e) Penerimaan dan Penyaluran kelayan Penyandang Disabilitas di Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD) Cibabat Cimahi
f) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di BRSPD Cibabat Cimahi
g) Meningkatkan Pengetahuan, Kemampuan dalam Rangka Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai
h) Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan Nakotika,
Psikotropika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di Balai
Rehabilitasi Sosial Pamardi Putra (BRSPP) Lembang Bandung Barat
i) Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Nakotika, Psikotropika,
Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) di (BRSPP) Lembang
Bandung Barat
j) Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika di Luar Balai
k) Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)
l) Lembaga Koordinasi Peningkatan dan Pengendalian Kesejahteraan
Sosial (LKP2KS) Penyandang Disabilitas
m) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Luar Balai
n) Penerimaan dan Penyaluran Gelandangan dan Pengemis di Balai
Rehabilitasi Sosial Bina Kaya (BRSBK) dan Sub Unit
o) Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di BRSBK dan Sub Unit
p) Penerimaan dan Penyaluran Remaja Putus Sekolah di Balai
Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah
Pemberdayaan
q) Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di BPSBR dan Sub Unit
Rumah Pemberdayaan
r) Penanganan dan Pemulangan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis,
Tuna Sosial dan Eks Psikotik) di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat
2) Program Pemberdayaan Sosial
a) Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi
b) Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Adat
Halaman | 53
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Untuk memahami penjelasan tentang indikator kinerja dalam penetepan kinerja maka
berikut ini penjelasan mengenai indkator kinerja sebagai berikut:
1. Keberfungsian sosial dan kebutuhan dasar
Istilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh individu,
keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupannya
serta dapat memenuhi kebutuhannya. Juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan sosial tertentu
yang harus dilaksanakan oleh setiap individu sebagai konsekuensi dari
keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantaranya jika
suatu keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya, menurut (Achlis, 1992)
Halaman | 54
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
menjadikan Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sebagaimana dapat dilihat pada
lampiran Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Penetapan
Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dijadikan acuan untuk mengukur
Kinerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan melaporkannnya dalam LKIP.
Halaman | 57
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3 55 % sampai 75 % Cukup
Halaman | 58
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
TUJUAN 1 SASARAN 1
Tabel 3.1
PENGUKURAN SASARAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
Halaman | 59
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 60
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
menjalankan fungsi sosialnya, persentase penanganan Wanita Tuna Susila yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan
lanjut usia terlantar yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, penanganan korban
penyalahgunaan Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya, penanganan korban tindak
kekerasan dan pekerja migran, persentase penanganan eks warga binaan
pemasyarakatan dan penanganan korban bencana dan orang terlantar yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya.
Halaman | 61
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental,serta lanjut usia tidak potensial
SPM bidang sosial sebesar 2,00 %. Pencapaian kinerja tersebut melalui implementasi
program pelayanan dan rehabilitasi sosial dengan kegiatan Rehabilitasi Sosial
Penyandang cacat.
c. Indikator % Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Anak
Berhadapan dengan Hukum yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat
menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Anak balita terlantar, Anak Terlantar, Anak Jalanan dan Anak
yang Berhadapan dengan Hukum melalui program perlindungan, advokasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 2.341 orang atau 1,49 %
dari populasi, telah menjangkau 187.260 orang. Terealisasi sebesar 1,57 % sebanyak
2.678 orang dengan capaian kinerja sebesar 116,30 % (kategori sangat baik).
Dibandingkan capaian pada tahun 2015 sebesar 113 %, maka capaian pada tahun
2016 mengalami peningkatan menjadi 115,32 %. Dibandingkan dengan Renstra,
ditargetkan sebesar 1,43 % terealisasi sebesar 1,43 % atau 100 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,78 %.
Capaian kinerja tersebut merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Pelayanan Anak
Terlantar, Pembinaan Anak Jalanan, Perlindungan Sosial Anak yang berhadapan
dengan hukum.
e. Indikator % Wanita Tuna Susila yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan
dapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Wanita Tuna Susila melalui serangkaian pelaksanaan
program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan pemberdayaan sosial pada tahun 2016
Halaman | 62
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
dengan indikator capaian WTS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan
sebanyak 251 orang atau 5,02 % dari populasi sebanyak 5.502 orang dan telah
menjangkau sebanyak 277 orang atau 5,53 %, dengan capaian kinerja sebesar 121,01
% (kategori sangat baik). Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam
Renstra, sebesar 6,22 % terealisasi sebesar 5,03 % atau 80,86 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 6,28 %.
Sedangkan capaian kinerja diatas merupakan hasil pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi
Sosial eks tuna susila dan Korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA).
g. Indikator % Anak Nakal Korban Napza dan Penderita HIV/AIDS yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Sedangkan penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza penderita HIV/AIDS
melalui serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 425 orang atau 4,89 %
dari populasi sebanyak 9.574 orang dan telah menjangkau sebanyak 448 orang atau
4,68 %, dengan capaian kinerja sebesar 106,41 % (kategori sangat baik).
Dibandingkan dengan tahun 2011 penanganan terhadap Anak Nakal Korban Napza
dan penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2015 capaian
kinerja sebesar 76,75 % dan tahun 2016 meningkat menjadi 105%. Sedangkan
Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian persentase Anak Nakal
Korban Napza dan penderita HIV/AIDS yang dapat menjalankan fungsi sosialnya
ditargetkan sebesar 13,23 % terealisasi sebesar 4,44 % atau 32,12 % dari target yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan capaian ini telah
memberikan kontribusi terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 5,91 %.
Capaian kinerja tersebut adalah hasil pelaksanaan Program Pelayanan dan
Halaman | 63
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
h. Indikator % Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Terlantar yang dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dan dapat menjalankan fungsi sosialnya
Penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran terlantar melalui
serangkaian pelaksanaan program/kegiatan bimbingan rehabilitasi, advokasi dan
pemberdayaan sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 40 orang atau 0,45 %
dari populasi sebanyak 9.797 orang dan telah menjangkau sebanyak 40 orang atau
0,41 %, dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori Baik). Dibandingkan dengan
tahun 2015 penanganan terhadap Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran
terlantar sebanyak 95 orang mengalami penurunan sebesar 0,06 persen.
Dibandingkan dengan Renstra, dengan indicator capaian % Korban Tindak Kekerasan
dan Pekerja Migran terlantar yang dapat menjalankan fungsi sosialnya ditargetkan
sebesar 5,25 % terealisasi sebesar 1,83 % atau 34,85 % dari target yang direncanakan
dalam Rencana Strategis Dinas Sosial. Sedangkan Provinsi Jawa Barat dapat
menjangkau sebanyak 80 orang. Sedangkan capaian ini telah memberikan kontribusi
terhadap pencapaian SPM bidang sosial sebesar 1,25 %. Hasil kinerja tersebut
merupakan implementasi dari Program Program Bantuan dan Perlindungan Sosial
dengan kegiatan Penanganan Korban Tindak Kekerasan dan Perlakuan Salah dan
Penanganan pekerja migran.
Halaman | 64
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 65
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
TUJUAN 2 SASARAN 2
Tabel 3.2
PENGUKURAN KINERJA PARTISIPASI PSKS DALAM
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
Meningkatnya Partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dapat diukur
seberapa besar capaian 2 (dua) indikator yang menjadi ukuran yaitu persentase Organisasi
Sosial (Orsos) dan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK yang mendapatkan
pembinaan dan memberikan pelayanan pada PMKS. Sebagaimana telah tergambar pada
tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Halaman | 66
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Pembinaan Organisasi Sosial pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 52 Orsos/LKS atau
2,82 % dari jumlah Orsos sebanyak 2.232 Orsos, terealisasi sebanyak 57 Orsos atau 2,56
% dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori baik). Dibandingkan dengan
penanganan yang sama di tahun 2014 sebesar 71,29 %, maka capaian tahun ini
mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat sebesar 28,71 %. Capaian ini
dibandingkan dengan target renstra tahun 2015 sebesar 31,63 % terealisasi sebesar 2,56
% atau capaian kinerja sebesar 7,37 %, dan memberi kontribusi terhadap pencapaian
aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial dalam SPM bidang sosial
sebesar 12,29 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Sosial.
Indikator : % Kader PSKS ( PSM, WKSBM, TKSK, Sakti Peksos, Pekerja Sosial,
Pendamping ) yang melakukan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial
terhadap PMKS
Pembinaan PSM, Karang Taruna, WKSBM, dan TKSK (PSKS) pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 1.006 PSKS atau 6,03 % 4,98 % dari jumlah PSKS sebanyak 18.349
PSKS, terealisasi sebanyak 1.006 PSKS atau 5,48 % dengan capaian kinerja sebesar 100
% (kategori baik). Dibandingkan dengan penanganan yang sama di tahun 2015 sebesar
71,29 %, maka capaian tahun ini mengalami peningkatan menjadi 100 % atau meningkat
sebesar 28,71 %. Capaian ini dibandingkan dengan target renstra yaitu sebesar 1.270
PSKS dari populasi sebanyak 18.349 PSKS atau 6,92 % terealisasi sebanyak 1.006 PSKS
atau sebesar 5,48 % atau capaian kinerja sebesar 71,97 %, dan memberi kontribusi
terhadap pencapaian aspek pelayanan dasar penyediaan sarana dan prasarana sosial
dalam SPM bidang sosial sebesar 119,95 %. Capaian ini dicapai melalui implementasi
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan
Pemantapan PSM, Pembinaan WKSBM, dan Pembinaan Tenaga Kesejahteraan Sosial.
Halaman | 67
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
TUJUAN 3 SASARAN 3
Tabel 3.3
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIK
TARGET REALISASI CAPAIAN KATEGORI
URAIAN INDIKATOR (%)
Halaman | 68
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 69
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
TUJUAN 4 SASARAN 4
Tabel 3.4.
PENGUKURAN KINERJA SASARAN
PEMANFAATAN SUMBER PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MELALUI PENGUATANJARINGAN KERJA TAHUN 2016
Memperhatikan hasil pengukuran sebagaimana pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pada tahun 2016 Dunia Usaha Peduli Sosial yang melaksanakan Usaha Kesejahteraan
Sosial ditergetkan sebanyak 14 perusahaan atau 1,30 % dari jumlah Dunia Usaha Peduli
Sosial sebanyak 1.200 perusahaan, terealisasi sebanyak 14 perusahaan atau 1,19 %
dengan capaian kinerja sebesar 100 % (kategori baik). Capaian ini dicapai melalui
implementasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan Peningkatan Kerja sama Dunia Usaha Peduli Sosial.
Halaman | 70
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Tabel 3.5.
EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Halaman | 71
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
2 Meningkatnya partisipasi PSKS Persentase Kader PSKS (Orsos, Karang Taruna, 100 99,91
dalam penyelenggaraan Usaha Tagana) yang melakukan fungsi penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial kesejahteraan sosial terhadap PMKS
Persentase Kader PSKS (PSM, WKSBM, TKSK, Sakti 100 98,30
Peksos, Pekerja Sosial, Pendamping) yang melakukan
fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadap
PMKS
4 Optimalnya Pemanfaatan Persentase Dunia Usaha Peduli Sosial yang 100 99,615
Sumber Pelayanan Kesejahteraan melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
Sosial Melalui Penguatan Jaringan
Kerja
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA, DIPA dan PK Dinas Sosial, Laporan Keuangan diolah
Halaman | 72
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
B. REALISASI ANGGARAN
1. REALISASI ANGGARAN APBD
Realisasi anggaran APBD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.6.
REALISASI ANGGARAN APBD TAHUN 2016
Anggaran Jumlah s.d
Uraian % Sisa
Setelah P.APBD Bulan Desember
BELANJA DAERAH 153.367.741.749 143.684.081.530 94,36 9.683.660.219
Halaman | 73
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 74
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 75
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 76
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 77
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 78
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Sumber: Renstra (2013-2018), Renja, RKT, DPA/DPPA, PK dan Laporan Keuangan, diolah
Halaman | 79
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui anggaran APBN Tahun 2016 sebesar
Rp.39.945.236.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 39.226.380.227,- (98,20%) terdiri
dari:
Tabel 3.7.
REALISASI ANGGARAN APBN TAHUN 2016
Halaman | 80
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 81
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menetapkan target penanganan PMKS sebanyak 7.776
jiwa atau 0,18 % dari 4.320.000 jiwa populasi PMKS. Sedangkan realisasi penanganan
PMKS mencapai 14.256 jiwa atau 0,33 %. Dengan demikian capaian kinerja Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat melalui Program kegiatan yang bersumber dari APBD dan APBN
sebesar 183,33 % (kategori Sangat Baik) terdapat peningkatan karena pada tahun 2015
sebesar 174 %. Capaian positif ini karena adanya dukungan kebijakan, dukungan Sumber
Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana walaupun kondisinya masih kurang optimal,
juga dukungan pemerintah pusat melalui dana APBN dalam pelaksanaan pembangunan
kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya secara fungsional target capaian kinerja dilaksanakan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan memperhatikan kaidah
profesionalitas dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Daerah.
Sebagai kesimpulan bahwa pembangunan Kesejahteraan Sosial yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2016 secara umum telah terlaksana
sesuai dengan target yang telah ditetapkan termasuk pelaksanaan kegiatan telah sesuai
dengan jadwal kegiatan, prosedur sesuai ketetapan, jumlah sasaran termasuk indikator
kinerja dilaksanakan sesuasi rencana. Pelaksanaan program kegiatan berjalan tepat waktu
sehingga pelayanan bidang kesejahteraan sosial tidak mengalami keterlambatan. Maka
secara umum dapat disimpulkan bahwa Program Kegiatan Pembanguan Bidang
Kesejahteraan Sosial di Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat efektif dan efisien serta akuntabel.
B. SARAN / REKOMENDASI
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut di atas, maka ada beberapa
saran/rekomendasi antara lain:
1. Untuk mendapatkan capaian kinerja, analisa dan evaluasi perlu dilakukan standarisasi
ukuran kinerja, sehingga ada keseragaman dalam penilaian kinerja.
2. Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk mencapai sasaran, indikator
kinerja sehingga nantinya akan tercapai visi misi yang telah ditetapkan.
3. Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu adanya sinergi antara
laporan kinerja dan laporan keuangan sebagai satu kesatuan, seingga realisasi
anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan out put
maupun out comes kegiatan yang bersangkutan.
4. Dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial di Provinsi Jawa Barat masih
perlu didukung dengan anggaran yang bersumber dari APBN. Dalam implementasi
pembangunan bidang kesejahteraan sosial diperlukan sinergitas lintas sektoral instansi
pemerintah agar pembangunan kesejahteraan lebih maksimal.
5. Tetap mengembangkan pola penanganan PMKS yang inovatif, progresif dan
berkesinambungan.
Halaman | 101
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 - DINSOS JABAR
Halaman | 102