Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Organisasi pada dasarnya seperti mahluk hidup yang kelangsungan hidupnya sangat
ditentukan oleh kemampuannya untuk beradapatasi dengan lingkungan. Perubahan
lingkungan strategik organisasi yang sangat cepat dalam berbagai dimensi, seperti
teknologi, sosial, ekonomi, perundangan, globalisasi, dll. menuntut organisasi untuk
mampu beradaptasi pada perubahan itu. Apabila organisasi terlambat untuk berubah maka
sangat besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya bahkan, dapat punah. Oleh
karena itu suatu hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk tetap bertahan dan
berkembang adalah organisasi senantiasa mempelajari perubahan lingkungan strategik dan
segera beradaptasi pada perubahan itu. Dalam dinamika organisasi tersebut muncul istilah
Organisasi Pembelajaran/Belajar dan Pembelajaran Organisasi.
1. Konsep Filsafat Organisasi Pembelajaran dan Pembelajaran Organisasi
a. Konsep Ontologi (membicarakan tentang hakikat sesuatu)
Pada beberapa literature mengatakan bahwa Organisasi pembelajaran sama
dengan pembelajaran organisasi. Pembelajaran Organisasi digunakan untuk
menggambarkan proses detection and correction of errors . Organisasi pembelajaran
adalah hasil atau suatu keadaan yang dicapai dalam sebuah organisasi tersebut.
Ada beberapa perbedaan makna pembelajaran organisasi dan organisasi
pembelajaran, yaitu :
1. Organisasi Pembelajaran merupakan suatu format organisasi, sedangkan
Pembelajaran Organisasi adalah proses atau aktivitas pembelajaran yang dilakukan
dalam organisasi.
2. Organisasi pembelajaran butuh usaha/upaya untuk mewujudkan pembelajaran
organisasi dapat terwujud sekalipun tanpa usaha/upaya.
3. Organisasi pembelajaran merupakan kebutuhan sedangkan pembelajaran organisasi
sebagai bentuk tertentu dari suatu organisasi.
Menurut Anders, perbedaan Pembelajaran Organisasi dan Organisasi Pembelajaran
adalah sebagai berikut :
Dimensi Pembelajaran Organisasi Organisasi Pembelajaran

Karakter Isi Proses Bentuk Organisasi

Jumlah Normativitas Bersifat Deskriptif Bersifat Normatif

Secara Alami Butuh adanya Aktivitas

Netral Memungkinkan Berpihak

Perlu Tidak Perlu

Dapat Diperoleh Tidak dapat dicapai

Diketahui Tidak diketahui

Kelompok Traget Akademisi Praktisi; Konsultan

b. Konsep Epistimologi (cara memperoleh pengetahuan itu)


Pembelajaran Organisasi adalah sebuah organisasi yang melakukan proses
pembelajaran. Hal ini ditujukan agar dalam sebuah organisasi tersebut dapat tetap
stabil meskipun banyaknya perubahan yang terjadi. Pembelajaran organisasi dapat
dilakukan dengan beberapa cara seperti training, kursus, outbond dan lainnya. Cara
tersebut dapat diterapkan untuk karyawan atau seluruh civitas dalam sebuah
organisasi.
Sedangkan menurut Senge (1990), Organisasi pembelajaran yang sukses
diindikasi dari adanya ciri - ciri sebagai berikut :
Proses pembelajaran individu berjalan dengan baik
Proses knowledge sharing berjalan baik
Budaya perusahaan mendukung proses dan aktivitas pembelajaran
Karyawan dimotivasi dan didukung penuh untuk mampu berpikir kritis dan
berani mengambil resiko atas inovasi
Organisasi berpandangan bahwa karyawan memiliki kontribusi penting terhadap
kemajuan organisasi
c. Konsep Aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu)
Tujuan proses pembelajaran organisasi adalah agar perusahaan mampu
mencari secara luas ide - ide baru, masalah - masalah baru dan peluang - peluang
baru untuk pembelajaran dan mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif dalam
dunia yang semakin kompetitif. Sedangkan tujuan dari organisasi pembelajaran
adalah oraganisasi yang secara terus menerus dan terencana memfasilitasi
anggotanya agar mampu terus menerus berkembang dan mentransformasi diri baik
secara kolektif maupun individual dalam usaha mencapai hasil yang lebih baik dan
sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan bersama anatara organisasi dan individu
di dalamnya.
2. Main Concept Organisasi pembelajaran dan pembelajaran organisasi
Organisasi Pembelajaran
Istilah organisasi pembelajaran sebagian berasal dari gerakan In Search of
Excellence dan selanjutnya digunakan oleh Garrat (Dale, 2003). Namun Geoffrey
Holland (Dale, 2003) menyatakan bahwa jika kita mau bertahan hidup secara
individual atau sebagai perusahaan, ataupun sebagai bangsa kita harus menciptakan
tradisi perusahaan pembelajaran. Statemen-nya ini mengacu pada usaha mencari
contoh-contoh praktek terbaik sehingga organisasi pembelajaran bisa dijiplak dan
diperbanyak. Kondisi ini justru menyebabkan perusahaan-perusahaan berusaha
mencari contoh dari perusahaan yang berhasil. Dengan kata lain mereka berusaha
mencari organisasi yang paling sempurna untuk dicontoh tanpa menyadari bahwa tidak
ada bentuk organsiasi yang seperti itu. Dengan suatu proses kajian literatur, wawancara
dan investigasi lain maka Pedler, Boydell dan Burgoyne (1988) mendefinisikan
organisasi pembelajaran sebagai berikut: Sebuah organisasi yang memfasilitasi
pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasi diri.
Pedler, dkk (1988) menekankan sifat dua sisi dari defenisi tersebut. Suatu perusahaan
pembelajar bukan organisasi yang semata-mata mengikuti banyak pelatihan. Perlunya
pengembangan ketrampilan individu tertanam dalam konsep, setara dan merupakan
bagian dari kebutuhan akan pembelajaran organisasi. Menurut Pedler, dkk
(Dale, 2003) suatu organisasi pembelajaran adalah organisasi yang:
1. Mempunyai suasana dimana anggota-anggotanya secara individu terdorong untuk
belajar dan mengembangkan potensi penuh mereka
2. Memperluas budaya belajar ini sampai pada pelanggan, pemasok dan stakeholder lain
yang signifikan
3. Menjadikan strategi pengembangan sumber daya manusia sebagai pusat kebijakan
bisnis
4. Berada dalam proses transformasi organisasi secara terus menerus.
Peter Sange (1990) mengatakan sebuah organisasi pembelajaran adalah
organisasi yang terus menerus memperbesar kemampuannya untuk menciptakan masa
depannya dan berpendapat mereka dibedakan oleh lima disiplin, yaitu: penguasaan
pribadi, model mental, visi bersama, pembelajaran tim, dan pemikiran sistem.
Lundberg (Dale, 2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan
bertujuan yang diarahkan pada pemerolehan dan pengembangan ketrampilan dan
pengetahuan serta aplikasinya. Menurutnya pembelajaran organisasi adalah:
Tidaklah semata-mata jumlah pembelajaran masing-masing anggota;
Pembelajaran itu membangun pemahaman yang luas terhadap keadaan internal
maupun eksternal melalui kegiatan-kegiatan dan sistem-sistem yang tidak
tergantung pada anggota-anggota tertentu;
Pembelajaran tidak hanya tentang penataan kembali atau perancangan kembali
unsur-unsur organisasi;
Pembelajaran lebih merupakan suatu bentuk meta-pembelajaran yang
mensyaratkan pemikiran kembali pola-pola yang menyambung dan mempertautkan
potonganpotongan sebuah organisasi dan juga mempertautkan pola-pola dengan
lingkungan yang relevan;
Pembelajaran organisasi adalah suatu proses yang seolah-oleh mengikat beberapa
sub-proses, misalnya perhatian, penafsiran, pencarian, pengungkapan dan
penemuan, pilihan, pengaruh dan penilaian.
Pembelajaran organisasi mencakup baik unsur kognitif, misalnya pengetahuan dan
wawasan yang dimiliki bersama oleh para anggota organisasi maupun kegiatan
organisasi yang berulang-ulang, misalnya rutinitas dan perbaikan tindakan.
Ada proses yang sah dan tanpa henti untuk memunculkan ke permukaan dan
menguji praktek-praktek organisasi serta penjelasan yang menyertainya. Dengan
demikian organisasi pembelajar ditandai dengan pengertian kognitif dan perilaku.
Pembelajaran Organisasi
Schwandt (1993) mendefinisikan pembelajaran organisasi sebagai sebuah
sistem dari aksi, aktor, simbol dan proses yang memungkinkan organisasi
mentransform informasi menjadi pengetahuan yang bernilai yang dapat digunakan oleh
organisasi dalam meningkatkan kapasitas adaptasi jangka panjangnya. Definisi di atas
sejalan dengan konsep New Learning Organization yang diungkapkan Anders di atas.
Tokoh lain yang memberikan defInisi mengenai organisasi pembelajaran adalah John
Farago & David Skyrme (Munandar, 2003). Dalam salah satu tulisan mereka
mengatakan bahwa: Learning Organizations are those that have in place systems,
mechanism and processes, that are used to continually enhance their capabilities to
achieve sustainable objectives for themselves and the communities in which they
participate. Dari uraian di atas dapat dicatat butir-butir berikut ini, yaitu bahwa
organisasi pembelajaran adalah:
1) Adaptif terhadap lingkungan eksternalnya;
2) Secara terus menerus menunjang kemampuan untuk berubah;
3) Mengembangkan baik pembelajaran individual maupun kolektif;
4) Menggunakan hasil pembelajaran untuk mencapai hasil yang lebih baik;

3. Model Konsep Pembelajaran Organisasi

IMPLEMENTASI
INOVASI

H1 H2

PEMBELAJARAN KINERJA
ORGANISASI H3 PERUSAHAAN

4. Hubungan Antar Variabel


a. Hubungan Antara Pembelajaran Organisasi Terhadap Implementasi Inovasi

H1 : Pembelajaran Organisasi berpengaruh positif terhadap Implementasi


inovasi

b. Hubungan Antara Implementasi Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan

H2 : Implementasi Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

c. Hubungan Antara Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan

H3 : Pembelajaran Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan

5. Landasan Teori
a. Pembelajaran Organisasi
b. Implementasi Inovasi
c. Kinerja Perusahaan

6. Tabel 1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator

N
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
O
Disiplin
Personal
Mastery
Disiplin Berbagi
Visi
Aktivitas perusahaan atau
Disiplin Mental
Pembelajaran organisasi dimana terjadi
1 Model
Organisasi pengembangan dan pemanfaatan
Disiplin
pengetahuan
Pembelajaran
Tim
Disiplin
Berpikir
sistemik
Inovasi produk
Implementasi Ciptaan baru yang memiliki Inovasi pelayanan
2
Inovasi nilai ekonomi yang signifikan Inovasi proses
Inovasi pasar
Pertumbuhan
Refleksi atas pencapaian
Pelanggan
kuantitas dan kualitas pekerjaan
Pertumbuhan
3 Kinerja Perusahaan yang dihasilkan oleh perusahaan
penjualan
dan dapat diukur berdasarkan
Pertumbuhan laba
obyektif maupun persepsi
Pertumbuhan Aset

7. Tabel 2 Justifikasi Teori (Jurnal)


N JUDUL &
MASALAH TEMUAN
O PENELITI
Hubungan Antara Pembelajaran Organisasi Terhadap Implementasi Inovasi
H1 : Pembelajaran Organisasi berpengaruh positif terhadap implementasi
inovasi
Judul : Pembelajaran
Organizational organisasi
learning as a Hanya sedikit bukti empiris memberikan
determining factor yang mendukung kontribusi kontribusi positif
1 in business positif pembelajaran organisasi baik terhadap
performance terhadap inovasi, daya saing dan inovasi dan daya
Peneliti : kinerja bisnis saing dan terhadap
Susana Perez L. hasil ekonomi /
Jose Manuel M. keuangan.
Hasil empiris
memberikan
dukungan untuk
hipotesis pertama
Judul :
dan mengungkapkan
Organizational
bahwa pembelajaran
Learning,
organisasi sangat
Innovation and
penting
Performance: A Penerapan inovasi tanpa
inovasi. Temuan ini
Study of Malaysian pembelajaran organisasi sangat
2 sejalan dengan
Small and Medium mempengaruhi kinerja
penelitian empiris
Sized Enterprises perusahaan.
sebelumnya yang
Peneliti:
menunjukkan
Islam Mohamed S.
hubungan positif
Mohamed
antara perusahaan
Sulaiman
orientasi
pembelajaran dan
kemampuan
berinovasinya.
Hubungan Antara Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan
H2 : Inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
Adanya efek
positif dari inovasi
Judul :
proses, pemasaran,
The effects of
dan organisasi
Innovation on Firm
terhadap kinerja
Performance of Kurangnya pemahaman peran
perusahaan. Lebih
Supporting inovasi dalam segala aspek
khusus lagi,
Industries in Hanoi menyebabkan penurunan kinerja
1 semakin tinggi
- Vietnam perusahaan. Baik dari segi
tingkat aktivitas
Penulis : produksi, pasar dan kinerja
inovasi, semakin
Nham Tuan keuangan.
besar pula kinerja
Nguyen Nhan
inovatif, yang
Pham Giang
berarti semakin
Nguyen Ngoc
tinggi tingkat
aktivitas inovasi
Judul : UKM cenderung
Innovation types lebih berfokus pada
and performance in Kurangnya fokus dalam inkremental daripada
growing UK SMEs penerapan inovasi, sehingga inovasi radikal dan
2
Penulis : kurang memberikan dampak bahwa fokus ini
Adegoke Oke pada kinerja perusahaan. terkait dengan
Gerard Burke pertumbuhan omset
Andrew Myres penjualan.
Judul : Inovasi eksplorasi
Exploratory dan inovasi
Kurangnya kemampuan
innovation, eksploitatif
perusahaan dalam
exploitative berpengaruh positif
mengembangkan kemampuan
3 innovation, and terhadap kinerja
ekplorasi inovasi dan eksploitasi
performance perusahaan;
inovasi dalam meningkatkan
Penulis : Kesesuaian antara
kinerja perusahaan.
Yi Li aktivitas inovasi dan
Nan Zhou strategi bisnis
Youhe Si perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja perusahaan
dan kesesuaian
antara aktivitas
inovasi dan
lingkungan eksternal
memiliki sedikit
pengaruh terhadap
kinerja perusahaan.
Daya saing
lingkungan dapat
meningkatkan hasil
inovasi eksplorasi
namun mengurangi
hasil inovasi
eksploitatif.
Hubungan Antara Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan
H3 : Pembelajaran Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja
Perusahaan
Judul :
Tidak ada hubungan
Purchasing social
langsung antara PSR
responsibility and
dan biaya; Namun,
firm performance,
pembelajaran
The key mediating Perlunya pengkajian lebih lanjut
organisasi
roles of mengenai tanggung jawab sosial
1 dan kinerja pemasok
organizational terhadap kinerja perusahaan,
bertindak sebagai
learning and karena banyak diperdebatkan.
kunci, memediasi
supplier
variabel antara PSR
performance
dan biaya, dengan
Penulis :
PSR mengarah ke
Craig R. Carter
pembelajaran
organisasi,
peningkatan kinerja
pemasok, dan pada
akhirnya
mengurangi biaya.
kemampuan inovasi
teknologi memiliki
peran mediasi pada
hubungan antara
Judul : kemampuan belajar
The effect of organisasi dan
organizational kinerja perusahaan.
learning capability Apalagi memiliki
on firm Kurangnya eksplorasi lebih efek positif langsung
performance: dalam mengenai hubungan pada perusahaan
2
mediated by antara pembelajaran organisasi kinerja. Hal ini juga
technological dengan kinerja perusahaan. menunjukkan bahwa
innovation kemampuan belajar
capability organisasi memiliki
Penulis: pengaruh positif
Gebremichael S. yang kuat terhadap
keduanya;
kemampuan inovasi
teknologi dan
kinerja perusahaan

Anda mungkin juga menyukai