Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
KELOMPOK IV
KENDARI
2017
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
HALAMAN TUJUAN
OLEH
KELOMPOK IV
KENDARI
2017
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
HALAMAN PENGESAHAN
MENGETAHUI
Dr.Ir.MUH.CHAERUL,S.T, S.KM, M
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang studi kondisi soil
Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kami ucapkan padadosen pengaruh
yang telah banyak memberi , asisten yang banyak memberi pengarahan selama
dilapangan dan kepada orang tua yang telah banyak berdoa atas keselamatan kami
dilapangan.
Laporan ini belum sepenuhnya sempurna olehnya itu diharapkan kritikan dan
KENDARI , 2017
penulis
DAFTAR ISI
Halaman sampul..........................................................................................
Halaman tujuan.................................................................................................
Halaman pengesahan........................................................................................
Kata pengantar..................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................
Daftar lampiran..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan
Tenggara
BAB V DISKUSI
5.1 Longsoran Tanah Di Pinggir Jalan Poros Kendari-Kolaka Timur Provinsi Sulawesi
Tenggara
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet bumi beserta isinya yang pernah ada,dan merupakan kelompok ilmu
sejak bumi lahir dialam semesta sampai sekarang salah satu bidang ilmu yang dipelajari
Geopedologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah dan tanah menurut
ilmu geologi adalah suatu benda padat berdimensi tiga terdiri dari panjang,lebar,dan
dilakukan.
1. Untuk mengetahui jenis soil daerah poros kendari-kolaka timur provinsi sulawesi
tenggara
2. Untuk mengetahui batuan asal daerah poros kendari-kolaka timur provinsi sulawesi
tenggara
1.3 Waktu,Letak,dan Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian berdasarkan 110 kendari kota kendari yang dapat ditempuh
dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat ,selama 4 jam
Alat dan bahan yang digunakan pada fieldtrip geopedologi yaitu dapat dilihat pada
tabel berikut.
mewarnai sketsa
peneliti yang dilakukan oleh Bothe (1927) dan Rover (1956) dalam Surono (2013),
bahwa sejumlah percontohan batuan malihan dari kompleks batuan malihan di lengan
tenggara bahwa periode pemalihan batuan, tua dan muda. Pemalihan tua
menghasilkan fasies epidot- ampibol dan yang muda menghasilkan fasies sekis
diakibatkan sesar naik. Sangat mungkin sesar naik tersebut terjadi pola oligosen awal
menyatakan bahwa evolusi sekis hijau di lengan tenggara sulawesi, terutama dari
adalah rekritalisasi sekis hijau pada akhir penimbunan cepat fast burial yang pernah
mengalami subduksi.
Adapun manfaat penelitian pada kegiatan fieldtrip kali ini adalah untuk
GEOLOGI REGIONAL
geologi regionalnya Pulau Sulawesi dan sekitarnya dapat dibagi menjadi beberapa
mandala geologi yakni salah satunya adalah mandala geologi Sulawesi Timur. Mandala
ini meliputi lengan Tenggara Sulawesi, Bagian Timur Sulawesi Tengah dan Lengan
Timur Sulawesi. Lengan Timur dan Lengan Tenggara Sulawesi tersusun atas batuan
malihan, batuan sedimen penutupnya dan ofiolit yang terjadi dari hasil proses
pegunungan rumbian yang terpisah di ujung selatan tenggara. Satuan morfologi ini
mempunya topografi yang kasar dengan kemirinngan lereng yang tinggi. Rangkaian
pegunungan dalam satuan ini mempunya pola yang hampir sejajar berarah barat laut-
tenggara arah ini sejajar dengan pola struktur sesar regional kawasan ini. Pola tersebut
regional.
Ditinjau dari citra IFSAR di bagian Tengah dan Ujung Selatan Lengan Tenggara
Sulawesi, ada lima bagian satuan morfologi yang terdapat di Sulawesi, yaitu satuan
a. Satuan Pegunungan
hubungannya dengan sesar regional. Satuan pegunungan ini di bentuk oleh batuan
malihan dan batuan ofiolit. Ada perbedaaan morfologi yang khas di antara kedua
batuan penyusun itu. Pegunungan yang disusun dari batuan ofiolit mempunyai
punggung gunung yang panjang dan lurus dengan lereng relatif lebih rata, serta
ini terdiri atas bukit-bukit yang mencapai ketinggian 500 mdpl dengan morfologi
Satuan morfologi perbukitan rendah melampar luas di Utara Kendari dan ujung
Selatan Lengan Tenggara. Satuan ini terdiri atas bukit kecil dan rendah dengan
d. Satuan Dataran
Satuan morfologi dataran rendah dijumpai di bagian Tengah ujung Selatan Lengan
rendah ini tampak sangat dipengaruhi sesar geser mengirih (Sesar Kolaka dan
System Sesar Konaweha). Kedua sistem sesar ini diduga masih aktif, yang
ditunjukkan dengan adanya torehan pada endapan alluvial dalam kedua dataran
tersebut (Surono dkk, 1997), sehingga angat mungkin kedua dataran itu terus
e. Satuan Karst
Morfologi karst melempar di beberapa tempat secara terpisah. Satuan ini dicirikan
batuan penyusun sauan ini didominasi oleh batu gamping berumur paleogen dan
Gambar 2. Bagian Selatan Lengan Sulawesi dari Citra IFSAR (Surono, 2013).
2.2 Stratigrafi Regional
rumbia. Kompleks ini di dominasi batuan malihan yang terdiri dari sekis, kuarsa, sabak
dan marmer (simandjuntak dkk.,1993c; Rusmana dkk., 1993b) dan terobos aplit dan
diabas (Surono,1986). Secara garis besar kedua mendala ini dibatasi oleh Sesar Lasolo .
Batuan yang terdapat di Lajur Tinodo yang merupakan batuan alas adalah batuan
malihan Paleozoikum (Pzm) dan diduga berumur Karbon. Pada Permo-Trias di daerah
ini diduga terjadi kegiatan magma yang menghasilkan terobosan antara lain aplit PTr
(ga), yang menerobos batuan malihan Paleozoikum. Formasi Meluhu (TRJm) ,secara
tak selaras menindih Batuan Malihan Paleozoikum. Pada zaman yang sama
menjemari. Pada kala Eosen hingga Miosen Tengah, pada lajur ini terjadi pengendapan
Formasi Salodik (Tems); Batuan yang terdapat di Lajur Hialu adalah batuan ofiolit (Ku)
yang terdiri dari peridotit, harsburgit, dunit dan serpentintit. Batuan ofiolit ini tertindih
tak selaras oleh Formasi Matano (Km) yang berumur Kapur Akhir, dan terdiri dari
batugamping berlapis bersisipan rijang pada bagian bawahnya. Batuan sedimen tipe
molasa berumur Miosen Akhir Pliosen Awal membentuk Formasi Pandua (Tmpp).
Formasi ini mendindih takselaras semua formasi yang lebih tua, baik di Lajur Tinodo
maupun di Lajur Hialu. Pada Kala Plistosen Akhir terbentuk batugamping terumbu
koral (Ql) dan Formasi Alangga (Opa) yang terdiri dari batupasir dan konglomerat.
Batuan termuda di lembar peta ini ialah Aluvium (Qa) yang terdiri dari endapan sungai,
Penelitian yang dilakukan oleh Bothe (1927) dan Rover (1956) dalam Surono
(2013), bahwa sejumlah percontohan batuan malihan dari kompleks batuan malihan di
Lengan Tenggara bahwa periode pemalihan batuan, tua dan muda. Pemalihan tua
diakibatkan sesar naik. Sangat mungkin sesar naik tersebut terjadi pola Oligosen Awal
menyatakan bahwa evolusi sekis hijau di Lengan Tenggara Sulawesi, Terutama dari
adalah rekritalisasi sekis hijau pada akhir penimbunan cepat fast burial yang pernah
mengalami subdaksi
Gambar 4. Stratigrafi regional Lengan Tenggara Sulawesi (Rusmana dkk, 1993b;
Sesar kolaka diberi nama oleh Simandjuntak dkk (1993) berdasarkan kota
Kolaka yang dilaluinya memanjang sekitar 250 km dari pantai barat Teluk Bone
sampai ujung selatan lengan tenggara sulawesi, Sesar Kolaka, yang relatif sejajar
dengan sesar lawanopo, dan sesar konaweha ini nampak jelas pada citra jauh,
Struktur geologi yang dijumpai di daerah kegiatan adalah sesar, lipatan dan
kekar. Sesar dan kelurusan umumnya berarah baratlaut tenggara searah dengan
Sesar geser jurus mengiri Lasolo. Sesar Lasolo aktif hingga kini. Sesar tersebut diduga
ada kaitannya dengan Sesar Sorong yang aktif kembali pada Kala Oligosen
(Simandjuntak, dkk., 1983). Sesar naik ditemukan di daerah Wawo, sebelah barat
ofiolit ke atas Batuan Malihan Mekonga, Formasi Meluhu dan Formasi Matano. Sesar
Anggowala juga merupakan sesar utama, sesar mendatar menganan (dextral),
Gambar 5. Struktur geologi Sulawesi dan sekitarnya. Disederhanakan dari Silver dkk.
morfologi yang bergelombang yang disusun oleh batuan sedimen klastik mesozoikaum
dan tersier . morfologi pedataruang dian dipengaruhi oleh sesar . stuktur yang
dijumpai berupa sesar geser yang berarah barat laut tenggara yaitu sesar
kompleks ofiolit berumur kapur eosen serta batuan sedimen tersier dan kuarter .
kompleks mekongga yang disusun oleh batuan malihan yang disusun oleh batuan
LANDASAN TEORI
kulit bumi, yang tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan
bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu
menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim,
jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan wilayah tertentu
Tanah adalah laboratorium kimia dari alam dimana terjadi penguraian kimia dan
reaksi sintesis secara tersembunyi , Tanah dianggap tabung reaksi dimana seseorang
dapat mengetahui jumlah dan jenis hara tanaman ,Tanah sebagai bahan yang lepas
dan merupakan akumulasi dan campuran berbagai bahan terutama unsur Si, Al, Ca,
Mg, Fe dan unsur lainnya , Tanah sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang mengikis
batuan keras dan lambat laun akan terjadi dekomposisi menjadi masa tanah yang
kompak , Tanah adalah lapisan hitam tipis yang menutupi bahan padat bumi yang
merupakan partikel kecil yang mudah remah, sisa vegetasi dan hewan, dimana
tumbuhan bertempat kedudukan, berakar, tumbuh dan berbuah, Tanah adalah bahan
yang gembur dan lepas dimana tumbuhan dapat memperoleh tempat hidup berkat
adanya zat hara serta syarat lain untuk tumbuh, Tanah sebagai campuran bahan padat
berbentuk tepung, air dan udara, yang karena mengandung zat hara dapat
ingkungan tumbuh-tumbuhan dan dapat digambarkan sebagai zone geografi yang luas
dalam skala peta dunia, Tanah adalah bangunan alam tersusun atas horizon- horizon
yang terdiri atas bahan yang berbeda-beda dan dapat dibedakan dari bahan-bahan di
bawahnya dalam hal morfologi, sifat dan susunan fisik, kimia dan biologinya unsur
fisika, kimia, biologi dan morfologi dilibatkan , dalam pengertian ini pengertian Tanah
adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari
bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan bahan organik sebagai hasil
pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan tanaman dan
memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup yang bertindak
terhadap bahan induk dalam keadaan wilayah tertentu selama jangka waktu tertentu.
Tanah dalam pandangan Teknik Sipil adalah himpunan mineral, bahanorganik dan
endapan-endapan yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas batu dasar (bedrock)
(Hardiyatmo, 2006). Tanah membagi bahan-bahan yang menyusun kerak bumi secara
garis besar menjadi dua kategori : tanah (soil) dan batuan (rock), sedangkan batuan
merupakan agregat mineral yang satu sama lainnya diikat oleh gaya-gaya kohesif yang
permanen dan kuat (Therzaghi, 1991). (Wesley,1973) menekankan bahwa dari sudut
pandang teknis,tanah-tanah itu dapat digolongkan kedalam macam pokok berikut ini :
2. Pasir (Sand)
3. Lanau (Silt)
4. Lempung Organik (Clay)
Tanah juga didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat(butiran) mineral-
mineral padat yang tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas
yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1991).
Secara umum tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu tanah tak berkohesif dan
tanah berkohesif. Tanah tak kohesif adalah tanah yang berada dalam keadaan basah
akibat gaya tarik permukaan di dalam air, contohnya adalah tanah berpasir. Tanah
berkohesif adalah tanah apabila karakteristik fisis yang selalu terdapat pembasahan
dan pengeringan yang menyusun butiran tanah bersatu sesamanya sehingga sesuatu
gaya akan diperlakukan untuk memisahkan dalam keadaan kering, contohnya pada
Difinisi tanah menurut ahli geologi adalah suatu benda padat berdimensi tiga terdiri
dari panjang lebar dan dalam yang merupakan bagian dari kulit bumi. Kata tanah
tradisonal, tanah adalah medium alami untuk pertumbuhan tanaman dan merupakan
daratan.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tanah adalah
geoteknik, dimana cabang ilmu ini sangat penting bagi seorang insinyur sipil pada saat
diperlukan struktur tanah untuk mendisain suatu bangunan. Ada beberapa cara bagi
orang sipil untuk mengetahui karakteristik tanah, baik struktur tanah yang ada
dipermukaan bumi maupun di dalam bumi. Yang lebih menariknya lagi ada pengaruh
dari air permukaan atau mata air yang mempengaruhi sifat dan karakteristik tanah
tersebut. Ahli lain berpendapat bahwa tanah sebagai material agregat (butiran)
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain
dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk, tanah juga berpartikel padat
disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang kosong diantara partikel padat
tersebut. Pengertian lain, tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan
sebagai bahan bangunan itu sendiri, seperti batu bata, paving blok. Dalam pandangan
teknik sipil, tanah adalahkumpulan mineral bahan organik dan endapan yang relatif
lepas, yang terletak diatas batuan dasar.Proses pelapukan dari batuan dasar atau
proses geologi lainnya yang terjadi didekat permukaan bumi akan membentuk tanah.
Pembentukan tanah dari bahan induknya dapat berupa proses fisik dan kimia. Proses
pembentukan tanah secara fisik yang mengubah batuan menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil, terjadi akibat pengaruh erosi, angin, air, es, manusia atau cuaca/suhu
Umumnya pelapukan akibat proses kimia dapat terjadi oleh proses oksigen,
karbondioksida, air yang mengandung asam dan alkali. Jika proses tersebut terjadi
ditempat asalnya maka tanah tersebut disebut tanah residual (residual soil) dan
apabila tanah berpindah tempatnya disebut tanah terangkat (transported soil). Dari
keterangan diatas maka tanah dapat diklasifikasikan secara luas menjadi tanah organic
dan anorganik. Tanah organik adalah campuran yang mengandung bagian-bagian yang
cukup berarti berasal dari lapukan dan sisa tanaman dan kadang dari kumpulan kulit
kerang dan kerangka organisme kecil lainnya. Tanah anorganik berasal dari pelapukan
batuan secara kimia ataupun fisik. Pada umumnya klasifikasi tanah dilakukan terhadap
3) Tanah campuran.
Berdasarkan klasifikasi tanah dari USDA, tanah terdapat 12 macam tanah utama, 6
(enam) diantarnya meliputi: tanah Prairie, Forest, Tropical, Organic, Dessert dan
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan tanah, antara
lain iklim,
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
(Geologi Destruktif)
Contoh : batuan feldsfat mineral lempung batuan besar kerikil Perkembangan Profil
Terbentuknya lapisan tanah yang disebut horizon yang merupakan salah satu ciri
suatu jenis tanah (Pedologis Kreatif) Contoh : terbentuknya horizon tanah akibat
temperatur yang besar menimbulkan pelapukan fisik. Penguraian mineral secara kimia
bahan organik tinggi - pelapukan intensif Klimosekwen Arid (Curah Hujan Rendah)
Kurang Subur Hubungan antara pembentukan jenis tanah akibat pengaruh iklim
FAKTOR IKLIM
dua, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan
bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat
sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh
terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang
cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah). Organisme
proses pembentukan tanah dalam hal Membuat proses pelapukan baik pelapukan
dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi
adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air.
ada di dalam tanah. Organisme Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah
sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi
hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan
dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam
karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa
terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia
seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara
derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati. Bahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan
batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian
akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan
bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan
induknya. Bahan induk (2) Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur
pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan
mineral bahan induk akan mempengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan vegetasi
diatasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah
dengan kadar ion Ca yang banyak pula sehingga dapat menghindari pencucian asam
silikat dan sebagian lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya
bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah yang warnanya
lebih merah. Topografi Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi: Tebal atau
tipisnya lapisan tanah : Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan
tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya
tebal karena terjadi sedimentasi. Sistem Drainase : Daerah yang drainasenya jelek
FAKTOR WAKTU
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan
kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses
pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut
menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Waktu (2) Tanah Muda ditandai
oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan
organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah
muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol. Tanah Dewasa ditandai oleh proses
yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu
dengan proses pembentukan horison B. Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol,
grumosol. Waktu ( Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut
B. Akibatnya terbentuk horizon Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah
podsolik dan latosol tua (laterit) Lamanya waktu yang diperlukan untuk
abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan 1000
10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa Warna tanah Warna tanah
merupakan penunjuk untuk menentukan sifat tanah karena warna tanah dipengaruhi
oleh beberapa factor yang terdapat dalam tanah. Perbedaan warna tanah pada
umumnya dipengaruhi oleh kandungan bahan organic. Makin tinggi kandungan bahan
organic maka warna tanah makin gelap. Pada lapisan tanah bagian bawah, kandungan
bahan organic pada umumnya rendah, sehingga warna tanah dipengaruhi oleh
1. Taraf Permulaan BI baru mengalami pelapukan & belum ada perkembangan profil
Komponen-komponen Pembentukan
a. Bahan mineral
Tanah Bahan mineral dalam tanah berasal dari pelapukan batubatuan. Oleh karena
itu, susunan
dibedakan menjadi batuan beku atau batuan vulkanik (dari gunung berapi), batuan
Mineral tanah dibedakan menjadi mineral primer, yaitu mineral yang berasal dari
batuan yang lapuk, dan mineral sekunder yaitu mineral bentukan baru yang terbentuk
b. Bahan organik
hanya sekitar 3-5%, tetapi pengaruhnya terhadap sifatsifat tanah besar sekali, yaitu:
c. Air
Air terdapat di dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik, baik kelebihan air
ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Manfaat air untuk
2) Sebagai pelarut unsur hara Unsure-unsur hara yang terlarut dalam air diserap oleh
akar-akar tanaman
Air merupakan bagian dari protoplasma. Persediaan air di dalam tanah tergantung
dari :
d. Udara
Udara dan air mengisi pori-pori tanah. Banyak pori-pori di dalam tanah berbeda
dengan susunan udara di atmosfer. Adapun susunan udara dalam tanah yaitu :
Selain itu Tanah terjadi karena pelapukan batuan, ada tiga cara pelapukan batuan
yaitu:
1. Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan yang terjadi secara mekanik atau melalui
proses fisika. Pelapukan mekanik hanya mengubah bentuk atau wujud bendanya.
Dalam proses pelapukan mekanik susunan kimia batuan tersebut tidak berubah. Hanya
ukurannya saja yang berubah. Pelapukan ini dapat disebabkan oleh perubahan suhu.
2. Pelapukan Kimia
kimia mengalami perubahan kimia secara tetap maupun sementara. Pelapukan ini
dapat kamu amati padaperkaratan besi. Besi berubah warna menjadi kemerah-
3. Pelapukan Biologi
pada batuan mengakibatkan batuan pecah dan menjadi hancur kemudian menjadi
butiran kecil yang halus. Pelapukan biologi juga dilakukan oleh bakteri dan organism
kecil yang ada didalam tanah. Jadi pelapukan biologi disebabkan oleh aktivitas makhluk
setiap tempat mempunyai jenis tanah yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan iklim, vegetasi, jenis batuan local dan pengaruh lingkungan lainnya. Berikut
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari
batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan
5. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi
yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara,
namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
7. Tanah Mediteran
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan
batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
4.1 HASIL
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan mineral sebagai hasil pelapukan bebatuan dan bahan organik
sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tanaman dan hewan, yang mampu menumbuhkan
tanaman dan memiliki sifat tertentu sebagai akibat pengaruh iklim, jasad hidup yang
bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan wilayah tertentu selama jangka waktu
tertentu.
51,62 dan S = 3o 58 47, 72 dengan slope 86o. pada Stasiuan di deskripsi soil tiap
lapisan,lapisan pertama yaitu 0-2 M,memiliki tekstur proporsi lanau karena memiliki
ukuran butir 1/16 1/256 dengan bentuk partikel rounded subrounded karena saat
tersusun atas soil kondisi kelembapan sedang karena keadaan soil tidak kering dan
tidak basah , kerapatan relative,rapat karena soilnya sangat padat ,struktur tanah
lamine karena berlapis dengan warnah tanah merah kecoklatan ,dengan kandungan
dengan kandungan mineral kuarsa dan ortoklas.Berdasar hasil deskripsi jenis soilnya
dan S = 03 58 52, 04 dengan slope 46o diStasiun 2 ini deskripsi soil tiap lapisan,
lapisan pertama dengan tebal 0 5m tekstur proporsi lanau karena memiliki ukuran
butir 1/64 1/256 mm, berdasarkan skala wenworth bentuk partikel roundad sampai
semuanya tersusun atas soil,kelembapan sedang karena keadaan soil tidak kering dan
bedrok dengan jenis batuan sedimen klastik,warna lapuk abu-abu,warna segar coklat
bersifat residual dengan jenis tanah pedsouk karena memiliki bahan organik yang
tinggi.
1221458,41 dan S 03570892 dengan slope 49 .Di Stasiun 3 dideskripsi soil tiap
keranah soilnya tidak basa dan tidak kering,kemudian kerapatan relatif tidak
Lapisan pertama, adalah OB, dan lapisan kedua adalah saprolit. Untuk tekstur proporsi
lapisan 1 dan 2 adalah pasir, ukuran butir rounded, dan tingkat pelapukan sedang,
kondisi kelembaban pada lapisan pertama sedang, dan pada lapisan kedua rendah.
Kerapatan relatif pada lapisan 1 dan 2 tidak rapat, struktur tanah lamine,warna tanah
pada lapisan 1 merah, dan lapisan ke 2 merah kekuningan.ukuran butir kedua lapisan
tersebut 1- 1/16 . Dan kandungan mineral untuk lapisan pertama oksida besi.
Berdasarkan deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis soil pada lapisan 4 adalah
laterit.
S = 04o 01 53, 20 dengan slope 83o Di stasiun 5, dideskripsikan soil tiap lapisan.
Lapisan pertama pada meteran pertama yaitu 0,3 meter, memiliki tekstur proporsi
pasir dan bentuk partikel rounded. Tingkat pelapukan sedang, kondisi kelembaban
rendah, kerapatan relatif tidak rapat, dan memiliki struktur tanah lamine. Warna tanah
abu-abu kekuningan, ukuran butir 1- mili meter.dan kandungan mineral pada soil ini
adalah kuarsa dan ortoklas. Di jumpai jenis batuan batuan metamorf, warna lapuk abu-
abu kekuningan, warna segar hitam keabu-abuan, tekstur lepidoblastik, dan memiliki
struktur foliasi. Berdasrkan deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa batuan pada
soil tiap lapisan, lapisan pertama, yaitu 0-2 meter, memiliki tekstur proporsi lanau
kelembaban sedang,kerapatan relatif rapat, struktur tanah lamine, warna tanah merah
kecoklatan, ukuran butir 1/64- 1/125 mm, dan memiliki kandungan mineralkuarsa dan
ortoklas. Pada lapisan kedua, yaitu pada meteran 2-3 m, memiliki ekstur proporsipasir
sedang, kerapatan relatif tidak rapat, dengan strktur lamine, warna tanah coklat,
dengan ukuran butir 2- 1/16 mm, dan memiliki kandungan mineral kuarsa.pada
DISKUSI
5.1 Longsoran Tanah Di Pinggir Jalan Poros Kendari-Kolaka Timur Provinsi Sulawesi
Tenggara
berupa material, tanah dan bahan rombakan dari bawah atau keluar lereng tanah
longsor yang terjadi dipinggiran jalan poros kendari-kolaka timur dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti faktor geologi, curah hujan dan faktor manusia. Lereng-lereng
yang longsor disepanjang jalan tersebut terjadi akibat hujan, dan faktor geologis,
dimana longsoran tersebut terjadi akibat adanya lereng yang cukup curam sehingga
masa tanah dapat bergerak meluncur kebawah, kemudian adanya lapisan dibawah
permukaan masa tanah yang kedap air sehingga tanah akan menyerap air dan airnya
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Kondisi soil sangat menentukan terhadap potensi erosi dan longsor. Tanah yang
gembur karena mudah meloloskan air masuk kedalam penampang tanah akan
2. Soil terlapukan dari batuan beku pada stasiun tiga, dan empat sedangkan pada
stasiun ke-dua terlapukan dari batuan sedimen sert pada stasiun ke-lima dan
6.2 Saran
2. Laporan ini belum sepenuhnya sempurna sehingga diperlukan kritik dan saran
geologi : Bandung.
Surono, 2013. Geologi Lengan Tenggara Sulawesi, Badan Geologi, Kementrian Energi