Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PIJAT BAYI

Topik : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah


Sub Topik : Pijat bayi
Sasaran : Mahasiswa PKK III DIV Kebidanan SV UGM
Waktu : 45 menit
Hari/Tanggal : Selasa, 28 februari 2017
Tempat : BPM Eny Riyanti

I. TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat mempraktekkan pijat bayi

II. TUJUAN KHUSUS


1. Mahasiswa mengetahui tujuan pijat bayi
2. Mahasiswa mengetahui urutan teknik pemijatan bayi
3. Mahasiswa dapat melakukan pijat bayi dengan baik dan benar

III. MATERI PEMBELAJARAN


Pijat Bayi

IV. METODE PEMBELAJARAN


Bedside teaching

V. MEDIA
Checklist

VI. SETTING TEMPAT


Bayi MENTOR

Ibu bayi MENTEE

Tempat tidur/ Alas


VII. KEGIATAN BST
Kegiatan
No Tahap Waktu Metode
Pemateri Peserta (Mahasiswa)
1. Pre Round 10 menit 1. Menyiapkan alat 1. Mempersiap kan Ceramah
dan ruangan diri bedside Diskusi
teaching
2. Menyiapkan materi 2. Mempersiap kan
pembelajaran diri
3. Memberikan salam 3. Menjawab salam
4. Mengemukakan 4. Mendengarkan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
5. Mengkaji / review 5. Mengemukakan
pengetahuan dan pengetahuan dan
keterampilan melakukan
mahasiswa keterampilan
6. Memberikan 6. Mendengarkan
briefing kepada briefing
mahasiswa
7. Mengajarkan 7. Mendengarkan dan
pengetahuan / memperhatikan
keterampilan yang
masih diperlukan
8. Melakukan kontrak 8. Menyepakati
belajar : rangkaian kontrak belajar
pembelajaran,
waktu pemelajaran,
dan cara menegur,
9. Menyiapkan pasien 9. Menunggu pasien
siap
2. Ronde 25 menit 1. Memperkenalkan 1. Menyebutkan nama Praktek
Kebidanan diri dan mahasiswa
PKK III pada klien
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
tindakan yang akan
dilakukan
3. Mendampingi 3. Melakukan
mahasiswa dalam pengkajian,
memberi pengumpulan data
asuhan/tindakan subjektif dan
objektif
4. Memperbaiki teknik 4. Menerima koreksi
yang salah yang diberikan
5. Mengambil alih 5. Melihat tindakan
asuhan jika tindakan yang dilakukan
dapat berakibat fatal PKK V
pada pasien
3. Post-Round 10 menit 1. Melakukan 1. Mengemukakan Ceramah
Debriefing pelaksanaan praktek Diskusi

2. Diskusi lebih lanjut 2. Melakukan diskusi


(Alokasi one-minute
precertoship/micros
kill
3. Get Commitment 3. Memaparkan
(meminta tindakan yang
mahasiswa dilakukan
memaparkan apa
yang diperlukan
atau yang telah
dilakukan)
4. Probe For 4. Menjawab alasan
Supporting
Evidence
(menanyakan
alasan/bukti
pendukung)
5. Reinforce what was 5. Mendengarkan
Right (memberikan komentar untuk
penguatan apa yang pengutan yang
sudah dilakukan dilakukan
dengan baik)
6. Correct Mistakes 6. Mendengarkan
(mengkoreksi koreksi
kesalahan yang
dilakukan
mahasiswa)
7. Teaching General 7. Mendengarkan
Rules prinsip umum
(menyampaikan
prinsip umum yang
perlu diketahui
mahasiswa)
8. Merumuskan 8. Menyepakati tindak
bersama rencana lanjut
tindak lanjut
9. Salam penutup 9. Menjawab salam

VIII. EVALUASI
1. Apakah tujuan dari pijat bayi?
a. Pernyataan kasih sayang
b. Menguatkan otot
c. Membuat bayi lebih sehat
d. Membantu pertumbuhan
e. Merangsang pancaindra
f. Membuat bayi tenang
g. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
h. Sentuhan Ibu akan merangsang peredaran darah dan menambah energy
2. Sebutkan hal-hal yang tidak dianjurkan saat pemijatan ?
a. Memijat bayi langsung selesai makan/minum
b. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
c. Memijat bayi dalam keadaan tidak sakit
d. Memijat manakala bayi tidak mau dipijat /paksa
e. Memaksakan posisi pijat terterntu pada bayi.

3. Mahasiswa dapat melakukukan pijat bayi dengan benar sesuai checklist


Teknik pemijatan yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan teori. Mahasiswa
melakukan komunikasi dengan orang tua bayi.

IX. REFRENSI
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Prasetyono, D.S. 2009. Teknik-teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri: Panduan Lengkap
dan Uraian Kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press

Roesli, U. 2009. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya

Rosalina, I. 2007. Fisiologi Pijat Bayi. Bandung: Trikarsa Multi Media

Subakti, Y. dan Anggarani, D.R. 2008. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta:
Wahyu Media

Sutcliffe, J, 2002. Baby Bonding-Membentuk Ikatan Batin Dengan Bayi Berikan


Permulaan Yang Aman Untuk Awal Kehidupan Bayi Anda. Taramedia Restuf
Agung, Jakarta.

X. MATERI
Pengertian pijat bayi

Pijat bayi merupakan sentuhan bagi perkembangan emosi, sosial dan fisik
anak yang menguatkan hubungan orang tua dan anak (Heath dan Bainbridge, 2006).
Pijat merupakan sentuhan tangan manusia yang merupakan salah satu alat yang sangat
efektif dalam menghilangkan sakit pada tubuh, mengurangi stres dan memacu
relaksasi (Rosalina, 2007).
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia,
yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan
sejak berabad-abad silam. Sentuhan adalah indra pertama dimana bayi dapat
memberikan reaksi. Sentuhan juga merupakan cara ibu menyampaikan rasa kasih
sayang kepada bayi (Prasetyono, 2009).
Sentuhan dan pandangan mata antara orang tua dan bayi mampu mengalirkan
kekuatan jalinan kasih sayang diantara keduanya yang merupakan dasar komunikasi
untuk memupuk cinta kasih secara timbal balik, mengurangi kecemasan,
meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya diri. (Sutcliffe, 2002).
Pijat bayi merupakan pijatan atau sentuhan yang dilakukan pada bayi usia 0-3
tahun dengan memperhatikan cara pemijatan yang berbeda untuk masing-masing
periode usia (Roesli, 2009), yaitu:
1. 0-1 bulan, disarankan gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum
tali pusat bayi lepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.
2. 1-3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan tekanan ringan dalam waktu
yang singkat.
3. Usia 3 bulan-3 tahun, disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan
waktu yang semakin meningkat.

Manfaat pijat bayi

Kulit adalah reseptor yang terluas. Sensasi sentuh atau raba merupakan indera
yang telah berfungsi sejak dini. Telah dibuktikan bahwa bayi dapat merasakan fungsi
ini sejak masa janin, ketika masih dikelilingi dan dibelai oleh cairan ketuban yang
hangat di dalam rahim. Ujung-ujung saraf pada permukaan kulit akan bereaksi
terhadap setiap sentuhan dan selanjutnya akan mengirimkan pesan ke otak melalui
jaringan saraf yang berada di sumsum tulang belakang. Sentuhan juga akan
merangsang peredaran darah sehingga oksigen segar akan lebih banyak dikirim ke
otak dan ke seluruh tubuh serta akan menambah energi (Roesli, 2009).
Manfaat pijat bayi menurut Subakti dan Anggarani (2008), diantaranya adalah:

a. Membuat bayi semakin tenang

Selama pemijatan, bayi akan mengalami tekanan, peregangan dan relaksasi.


Sirkulasi darah yang semakin meningkat, perbaikan sirkulasi udara di kulit dan
stimulasi kocokan atau goncangan merupakan perlakuan yang berpotensi memberikan
tekanan pada bayi yang baru lahir. Karenanya pemijatan harus dilakukan dengan hati-
hati. Perlakuan harus diimbangi dengan suara lembut dan sentuhan sayang.

b. Meningkatkan efektifitas istirahat (tidur) bayi


Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan nyaman
dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu yang lama begitu
pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi nampak tidur terlelap dan
tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang
setelah dipijat.

c. Memperbaiki konsentrasi bayi


Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Darah pada tubuh manusia
mengalir ke seluruh tubuh, termasuk ke otaknya. Salah satu zat penting yang dibawa
oleh darah adalah oksigen. Ketika suplai oksigen untuk otak bayi tidak lancar maka
fungsi otak untuk berpikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik aliran darah
ke otak, semakin berkecukupan kebutuhan oksigen otak yang terpenuhi. Terpenuhinya
oksigen di otak secara cukup membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi semakin baik.

d. Meningkatkan produksi ASI


Bayi yang tidur dengan efektif ketika bangun akan membawa energi cukup
untuk beraktifitas. Dengan aktifitas yang optimal, bayi akan cepat lapar sehingga
nafsu makannya meningkat. Peningkatan nafsu makan ini juga ditambah dengan
peningkatan aktifitas nervus vagus (sistem saraf otak yang bekerja untuk daerah leher
ke bawah sampai dada dan rongga perut) dalam menggerakkan sel peristaltik (sel di
saluran pencernaan yang menggerakkan dalam saluran pencernaan) untuk mendorong
makanan ke saluran pencernaan. Dengan demikian bayi lebih cepat lapar atau ingin
makan karena pencernaannya semakin lancar. Bayi yang nafsu makannya baik
memerlukan isapan ASI cukup banyak setiap hari. Seakin banyak diisap, ASI pun
semakin terstimulasi (terangsang) untuk berproduksi.

e. Membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan


emosi

Pijat bayi berguna untuk meringankan ketidaknyamanan atau ketidaklancaran


dalam pencernaan, gangguan perut (kolik), tekanan emosi dan meningkatkan nafsu
makan bayi.
f. Memacu perkembangan otak dan sistem saraf
Rangsangan yang diberikan pada kulit bayi akan memacu proses myelinisasi
(penyempurnaan otak dan sistem saraf) sehingga dapat meningkatkan komunikasi
otak ke tubuh bayi dan keaktifan sel neuron. Myelinisasi yang berlangsung lebih cepat
memungkinkan otak bayi semakin terpacu untuk berfungsi sempurna dalam
mengkoordinasikan tubuh.

g. Meningkatkan gerakan peristaltik untuk pencernaan


Pemijatan dapat meningkatkan gerakan peristaltik sehingga membantu proses
pencernaan.

h. Menstimulasi aktifitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan


Aktifitas serat-serat nervus vagus berpengaruh pada paru-paru. Penelitian di
Touch Research Institute menunjukkan bahwa perlakuan pemijatan selama dua puluh
menit setiap malam pada anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas dengan
lebih baik.

i. Memperkuat sistem kekebalan tubuh


Pemijatan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan jumlah
sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami ini adalah sekelompok sel darah putih yang
dapat membunuh beberapa jenis sel tumor.

j. Mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh


Memijat bayi harus disertai dengan komunikasi. Caranya dengan tersenyum
dan seolah berbicara. Ibu juga dapat mengajarkan bayi dengan cara menggerak-
gerakkan bagian tubuh yang dipegangnya menirukan gerakan organ yang seharusnya.

k. Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel


Pemijatan dapat memperlancar proses pengangkutan oksigen ke sel-sel yang
akan dituju. Pengangkutan oksigen ini penting agar sel-sel dapat menjalankan
fungsinya dengan normal. Stimulus pemijatan juga memperlancar nutrisi ke seluruh
sel.

l. Meningkatkan kepercayaan diri ibu

Tidak semua ibu ketika melahirkan bayi akan langsung percaya diri untuk
merawatnya. Pemijatan dimaksudkan untuk melatih ibu agar lebih totalitas dalam
berinteraksi dengan bayinya. Semakin sering ibu menyentuh bayi, akan membuatnya
semakin yakin akan perannya sebagai seorang ibu. Ibu akan merasa semakin dekat
dengan bayinya karena frekuensi kontak mata, kontak kulit dan komunikasi.

m. Memudahkan orang tua mengenali bayinya


Pemijatan oleh ibu terhadap bayinya memungkinkan tangan ibu meraba dan
menyentuh seluruh tubuh bayi. Mata ibu pun akan melihat seluruh bagian tubuh
bayinya. Bila ibu sering memijat bayinya, ia akan mengetahui kondisi fisik.

Manfaat lain dari pijat pada beberapa keadaan tertentu, pijat bayi dapat
memberikan keuntungan tambahan seperti dalam kasus- kasus sebagai berikut :
a. Orang tua yang masih remaja
Umumnya tidak atau belum siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri
belum cukup dewasa. Pada kasus seperti ini pijat bayi akan meningkatkan
kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaan menjadi
orang tua, dan meningkatkan harga diri mereka sebagai orang tua.
b. Orang tua yang rasa ketertarikan pada bayinya kurang
Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus seperti kehamilan dan kelahiran anak
yang tidak di kehendaki atau tidak direncanakan, kompliksi kehamilan dan/ atau
kelahiran, dan pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena kesehatan
fisik/mental ibu, atau kesehatan bayi. Pada keadaan tersebut, pijat bayi dapat
mendekatkan hubungan orang tua dengan bayinya.
c. Orang tua angkat
Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat
tidak merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat
bayi akan membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua angkat
dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan bahwa
mereka saling terikat delam satu keluarga.
d. Post operasi seksio caesarea
Bayi yang dilahurkan melalui bedah ceasar tidak akan menerima rangsangan
taktil seperti bayi yang dilahirkan normal. Disamping itu, umumnya bayi ini
akan kurang siaga (alert) karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada ibu.
Untuk beberapa waktu mungkin ibu dan bayi tidak akan bersama-sama. Ibu akan
merasa kesakitan dan tidak nyaman, sedangkan ayah mungkin akan mempunyai
perasaan bersalah atau sedih karena istrinya harus operasi. Pijat bayi akan lebih
cepat menyatukan orang tua dan bayinya, serta akan menolong mereka
melepaskan perasaan-perasaan negative tersebut.
e. Sakit perut (colic)
Colic atau sakit perut pada bayi ditunjukkan oleh bayi secara khas, yaitu dengan
tangis sakit yang melengking. Secara teori penyebab kolik (colic) yang
menonjol antara lain susunan saraf autonomy yang tidak seimbang. Adanya
gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau gangguan
interaksi antara orang tua dan bayi. Kolik juga sering dihubungkan dengan
adanya gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan. Untuk
mengurangi kolik ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada
waktu kolik berlangsung pada waktu menjelang tidur.
f. Asma
Asma sangat erat hubunganya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya
serabut atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan factor psikologis
seperti adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukkan kebersihan untuk
melebarkan saluran nafas/udara yang menyempit.
g. Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi
Peneliti dewasa ini meneliti akibat dari pijat bayi dan pijat pada remaja. Hasil
peneliti menunjukan bahwa dengan pijat terjadi penurunan rasa gelisah dan
depresi, disamping kurangnya serangan asma dan gangguan saluran nafas.
h. Bayi dari ibu HIV positif
Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi
peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi-bayi dari ibu dengan HIV positif
dan apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tua dapat meningkatkan
perkembangan mental, motoric, dan perkembangan social bayinya. Penelitian
menyimpulkan bahwa pemijatan pada bayi dengan HIV-positif menghasilkan
kenaikan berat badan, perkembangan motoric yang lebih baik.
i. Bayi kurang bulan (premature infant)
Bayi premature mengalami kehangatan dan kenyamanan dalam kandungan ibu
dalam waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan
mengalami pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan
demikian, mereka harus belajar sejak awal perabaan dapat pula merupakan
sesuatu yang menyenangkan serta penuh kasih sayang yang sejuk sajak dari hari
pertama (Roesli, 2008).
j. Efek biokimia dan fisik yang positif
Efek biokimia dari pijat, antara lain menurunkan kadar hormone stress
(catecholamine) dan meningkatkan kadar serotonin. Selain efek biokimia.
Pijatan memberikan efek fisik/kliniks yaitu antara lain meningkatkan jumlah dan
sitotoksisitas dari system immunitas (sel pembunuh alami), mengubah
gelombang otak secara positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.
Merangsang kesiagaan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit, mengurangi
kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin antara orang tua
dan bayinya (bonding), meningkatkan volume air susu.
k. Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh prof. T. Field dan scafidi (1986 dan 1990)
menunjukan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1280 dan 1176 gram),
yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per
hari 20% - 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup
bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6
minggu juga didapatkan kenaikan berat badan 50% yang lebih dari control.
l. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada waktu
bangun konsentrasinya akan lebih penuh. Di Touch Research Institute, Amerika,
dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika.
Setelah itu dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit
setiap minggunya. Selanjutnya, pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal
matematikan lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian soal
terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahanya hanya sebanyak 50% dari
sebelum dipijat
m. Meningkatkan pertumbuhan
Scenberg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa
dilakukan rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi penurunan hormone
pertumbuhan.
n. Membina ikatan kasih saying orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan
kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan
orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta
kasih secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk
secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik dan percaya diri
o. Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cyntia Mersmann (2000), ibu yang memijat bayinya
mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok control.
Pada saat menyusuhi bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI terus
menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Selain itu, pijat bayi akan
membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui),
maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI
berlaku hukuk supply and demand. Artinya, maka banyak ASI dikeluarkan,
makin banyak pula ASI diproduksi, begitu pula sebaiknya. Jadi, pijat bayi dapat
meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu pemberian ASI secara
eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karier (pekerja).
p. Sentuhan Ibu akan membuat bayi merasa nyaman
Sentuhan dan pijit pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan
adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman
bagi bayi. Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energy
sebenarnya, pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bagi bayi
sakit. Bahkan bagi anak sampai dewasa sekalipun. Walaupun masih perlu
penelitian lanjutan untuk memastikan hasil-hasil penelitian terhadap terapi
sentuh/pijatan, penemuan-penemuan yang telah dihasilkan sudah cukup menjadi
alasan untuk dilakukanya pijat bayi secara rutin guna mempertahankan
kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan telah biasa
dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur Indonesia.

Manfaat pijat bagi tidur bayi

Menurut Tiffany Field (Prasetyono, 2009) pijatan yang diberikan pada si


kecil lebih pada usapan atau sentuhan, karena itu disebut touch stimulus dan
dapat dilakukan selama 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu.
Terapi pijat bisa mengurangi depresi dan kecemasan. Tidur bayi pun bertambah
tenang. Ini akan diikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi
psikis, berkurangnya hormon stres dan bertambahnya kadar serotonin.
Peningkatan kuantitas tidur bayi yang diberi pemijatan juga disebabkan
adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan.
Pijatan juga dapat mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin dimana
dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur (Roesli,
2009). Serotonin dapat menginduksi rasa kantuk dan memberikan ketenangan
(anti depresan). Serotonin merupakan neurotransmitter utama yang berkaitan
dengan timbulnya keadaan tidur dengan menekan aktifitas sistem pengaktivasi
retikularis maupun aktifitas otak lainnya (Guyton dan Hall, 2007).

Pemijatan berarti memperlancar peredaran darah. Semakin baik aliran


darah ke otak semakin berkecukupan kebutuhan oksigen otak terpenuhi. Hal ini
mengefektifkan istirahat dan tidur bayi. Ketika bayi beristirahat atau tidur
dengan efektif, maka saat bangun akan menjadi bugar (Subakti dan Anggarani,
2008).

Fisiologi pijat bayi

a. Sistem peredaran darah


Kegunaan pijat pada sistem peredaran darah akan meningkatkan aliran
darah dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang, baik darah arteri
maupun darah vena. Pijatan dengan tekanan yang agak dalam (+ 1-2 mm)
akan menambah aliran darah sampai 85% dan meningkatkan aliran cairan
limfa. Tekanan pada pembuluh darah vena akan mengembalikan darah ke
jantung, kemudian diikuti adanya efek kosong yang ada hubungannya dengan
pembuluh darah arteri. Efek yang paling besar adalah terjadi pada
mikrosirkulasi. Pijatan memberi efek pelebaran pada vena dan kapiler serta
memacu efek saraf vasomotor sehingga membantu darah bergerak melalui
vena.

Efek ini akan menimbulkan rasa segar karena akan mendapat oksigen
lebih banyak dan berbagai macam nutrien, hormon serta yang lainnya. Di
samping itu juga akan terjadi pembersihan tempat yang dipijat dari zat racun.
Keadaan ini akan memberikan yang dipijat merasa nyaman, santai dan segar
pada daerah pijatan dan seluruh tubuh serta dapat juga mengurangi rasa sakit
karena cedera. Efek jangka panjang pada sistem peredaran darah adalah
meningkatkan tonus dan regangan pembuluh darah itu sendiri.
b. Sistem limfatik
Sistem limfatik mempunyai tekanan lebih rendah dan lebih lambat
alirannya dibanding darah serta tidak kontraktil, artinya kerja sistem
tergantung gaya gravitasi, gerakan otot, sendi, serta tekanan dari luar. Racun
dan sampah tubuh akan dialirkan ke pembuluh darah untuk dinetralisir,
bengkak/udem akan berkurang. Karena kelenjar limfe dapat dipacu oleh pijat
maka pembentukan limfosit akan meningkat. Dengan kata lain aliran limfe
menjadi lancar dan jumlah limfosit yang meningkat akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh yang dapat membantu mencegah infeksi dan penyakit. Sel
yang membunuh bakteri akan tiba di tempat infeksi lebih cepat.

c. Kulit
Pijat akan memberikan rasa nyaman karena kulit banyak dipenuhi oleh
reseptor sakit, tekanan dan gerakan. Rangsangan pada reseptor tersebut akan
menyebabkan perubahan reaksi reflek seperti pelebaran pembuluh darah,
relaksasi otot dan pori-pori akan terbuka. Pijat akan membawa panas ke
permukaan kulit dan membantu pori-pori serta mengeluarkan keringat.
Keringat akan membuang racun dan sampah tubuh. Pengeluaran sebum atau
keringat akan meningkat. Hal ini sangat membantu untuk kulit kering.
Pemakaian minyak pada saat pijat sangat bermanfaat untuk mengembalikan
kelembaban dan nutrisi pada kulit. Pijat juga mengembalikan kekencangan
kulit yang kering, sehingga mencegah ketuaan.

d. Sistem otot
Selama pijat posisi otot ditarik ke arah samping dan memanjang,
sedangkan pada saat latihan, otot hanya posisi memanjang. Keadaan ini akan
meningkatkan mikrosirkulasi yang menyebabkan penyembuhan ketegangan
otot dan menguraikan perlengketan jaringan, sehingga akan mencegah
jaringan parut. Dengan kata lain dapat mencegah udem/bengkak dan parut di
antara otot. Kegunaan lain adalah mengeluarkan racun seperti asam laktat
yang menyebabkan kelesuan. Kontraksi yang tidak normal yang disebut kramp
dapat juga disembuhkan dengan pijat dengan meningkatkan fleksibilitas dan
integritas jaringan. Pijat juga menguraikan ketegangan postur.
e. Sistem saraf
Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi sampai ke pusat. Tekanan
pada reseptor saraf di kulit akan menyebabkan pelebaran vena, arteri dan
kapiler sehingga akan menghambat penyempitan, melemaskan ketegangan
otot, melambatkan detak jantung dan meningkatkan gerakan usus di saluran
cerna. Pijat juga memberi dampak pemacuan saraf vagus yang berhubungan
dengan sistem perut besar dan merangsang pengeluaran hormon penyerapan.

Penelitian pijat bayi menunjukkan adanya peningkatan hormon


katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang akan memacu pertumbuhan
pada bayi. Pemacuan saraf vagus ini juga akan memacu hormon
absorbsi/penyerapan makanan seperti insulin dan gastrin, dimana kedua
hormon tersebut akan meningkatkan absorbsi makanan dan bayi akan merasa
cepat lapar dengan demikian akan meningkatkan berat badan secara bermakna.

Rangsangan saraf vasodilator dan ketegangan otot akan sembuh


dengan adanya respon relaksasi. Penelitian pada bayi sehat yang mendapat
pijat rutin menunjukkan peningkatan jam tidur dan gampang tidur,
peningkatan interaksi antara ibunya dan bayi, menurunkan rasa tegang pada
bayi (Rosalina, 2007).

Menurut Roesli (2009), mekanisme dasar pijat bayi yaitu fisiologi pijat
bayi, diantaranya:

1. Pengeluaran beta endorphin mempengaruhi mekanisme


pertumbuhan. Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase),
suatu enzim yang merupakan petunjuk yang peka bagi pertumbuhan
sel.
2. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.
3. Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon
pertumbuhan.
4. Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu
neurochemical beta endorphine, yang akan mengurangi
pembentukan hormon pertumbuhan dengan penurunan jumlah dan
aktifitas ODC jaringan.
5. Peningkatan tonus saraf otak ke sepuluh, meningkatkan produksi
enzim penyerapan

Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi


yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke
sepuluh) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan
gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi
lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat
lebih banyak daripada yang tidak dipijat.

1. Peningkatan neurotransmitter serotonin meningkatkan daya tahan tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin,


yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres). Penurunan
kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM
dan IgG.

2. Perubahan gelombang otak membuat bayi tidur lelap


Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat
mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan
gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat
dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram).

3. Pijat bayi melipatgandakan keuntungan pemberian ASI eksklusif


Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktifitas
nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar, sehingga akan lebih sering
menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak diproduksi. Sepertri
diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin banyak diminta.
Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini
berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

4. Meningkatkan pertumbuhan bayi prematur (Roesli, 2009).


Waktu memijat terbaik

1. Pada pagi hari saat orang tua dan anak kedua-duanya siap untuk memulai hari.
2. Pada malam hari dimana akan membantu bayi untuk tidur nyenyak (Rosalina,
2007).

Persiapan pemijatan

Beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum pemijatan dimulai menurut


Rosalina (2007) adalah:

1. Tangan bersih dan hangat.


2. Mengusahakan agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit
bayi.
3. Ruang untuk memijat diusahakan hangat dan tidak pengap.
4. Bayi tidak sedang lapar atau sehabis makan.
5. Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15
menit guna melakukan seluruh tahapan pemijatan.
6. Duduk pada posisi yang nyaman dan santai.
7. Membaringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih.
8. Menyiapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil atau lotion).

Hal-hal yang dianjurkan selama memijat bayi (Rosalina, 2007):

1. Pertahankan hubungan kontak mata dengan bayi.


2. Bernyanyi atau memutar lagu yang tenang dan lembut guna membantu
terciptanya suasana rileks selama pemijatan berlangsung.
3. Mengawali pijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap
menambah tekanan sekitar 1-2 mm pada sentuhan yang dilakukan, khususnya
jika telah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang
dilakukan.
4. Menanggapi isyarat yang diberikan oleh bayi. Jika bayi menangis, tenangkanlah
sebelum melanjutkan pemijatan.
5. Memandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan
bersih setelah terlumuri minyak bayi. Namun jika pemijatan dilakukan malam
hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.
6. Melakukan konsultasi dengan dokter atau perawat untuk mendapatkan
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
7. Menghindarkan mata bayi dari baby oil atau lotion.

Hal-hal yang tidak dianjurkan untuk dilakukan saat pemijatan (Rosalina, 2007):

1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan/minum.


2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
3. Memijat bayi yang dalam keadaan tidak sehat.
4. Memijat manakala ia tidak mau dipijat atau dengan paksa.
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

Urutan Teknik Pijat Bayi


1. Kaki
a. Perahan cara India. Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang
pemukul soft ball, selanjutnya gerakan tangan ke bawah secara bergantian,
seperti memerah susu.
b. Telapak Kaki. Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.
c. Tarikan lembut jari. Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan yang lembut pada tiap
ujung jari.
d. Titik tekan. Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
e. Punggung kaki. Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kea rah jari-jari secara bergantian.
f. Gerakan menggulung. Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda,
selanjutnya buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pangkal
kaki.
g. Gerakan akhir. Setelah gerakan a sampai f dilakukan pada kaki kanan dan kiri,
rapatkan kedua kaki bayi. Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha
kearah pergelangan kaki.
2. Perut
a. Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda,
dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kekanan dan kiri.
b. Matahari
Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut
sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke
daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari) beberapa kali.
c. Gerakan I love you
I pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf I. Love pijatlah
perut bayi membentuk huruf L terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas,
kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. You pijatlah perut bayi membentuk
huruf U terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas,
kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
d. Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan, selanjutnya
gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna
mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

3. Dada
a. Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-
ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu hati,
selanjutnya buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung,
dan kemudian ke ulu hati.
b. Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan
tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada / ulu
hati kea rah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, selanjutnya gerakan tangan
kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
4. Tangan
a. Perahan cara India
Arah pijatan cara india ialah pijatan yang menjahui tubuh. guna pemijatan ini
adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot, caranya adalah peganglah
lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul
soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi, selanjutnya,
gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kearah pergelangan tangan,
kemudian gerakkan tangan kanan kiri dari pergelangan tangan kea rah
pundak, demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kekiri ke bawah
secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
b. Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan kearah
jari-jari.
c. Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju kearah ujung jari dengan gerakan
memutar, akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
d. Punggung tangan
Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda, selanjutnya usap
punggung tangannya dari pergelangan tangan kearah jari-jari dengan lembut.
e. Perahan cara Swedia
Arah pijatan cara Swedia adalah dari pergelangan tangan kearah badan.
Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru.
Caranya adalah dengan gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian
mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak lalu lanjutkan
dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak.
f. Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan,
selanjutnya bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju
kearah pergelangan tangan/jari-jari.

5. Muka
a. Dahi : Menyetrika dahi
Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi, tekankan jari-jari
anda dengan lembut mulai dari tengah dahi luar ke samping kanan dan kiri
seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku, selanjutnya gerakkan
ke bawah dan ke arah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah
pipi di bawah.
b. Alis : menyetrika alis
Letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata, selanjutnya gunakan
kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas
kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
c. Hidung : senyum I
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, selanjutnya tekankan ibu
jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kearah pipi
dengan membuat gerakan ke samping dan keatas seolah membuat bayi
tersenyum.
d. Mulut bagian atas : senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung,
selanjutnya gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas
ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
e. Mulut bagian bawah : senyum III
Letakkan kedua ibu jari anda di tengah sagu, selanjutnya tekankan dua ibu
jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas dan
ke arah pipi dan seolah membuat bayi tersenyum.
f. Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada
daerah belakang telinga kanan dan kiri, selanjutnya gerakkan kearah
pertengahan dagu di bawah dagu.

6. Punggung
a. Gerakan maju mundur
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri
dan kaki di sebelah kanan anda, selanjutnya pijatlah sepanjang punggung
bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari
bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.
b. Gerakan menyerika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, selanjutnya dengan tangan kiri,
pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tengan kanan
yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.
c. Gerakan melingkar
Dengan jari jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar
kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri
tulang punggung sampai ke pantat, selanjutnya mulai dengan lingkaran-
lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di
daerah pantat.

Anda mungkin juga menyukai