Anda di halaman 1dari 12

Nama : Siti Aisyah

Nim : 0806476633

IMMUNOMODULATOR

Imunomodulator adalah obat yang dapat mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang
fungsinya terganggu atau untuk menekan yang fungsinya berlebihan.
Sistim imun dibagi atas dua jenis, yaitu sistim imun kongenital atau nonspesifik dan sistim
imun didapat atau adaptive atau spesifik. Mekanisme pertahanan tubuh oleh sistim imun
kongenital bersifat spontan, tidak spesifik, dan tidak berubah baik secara kualitas maupun
kuantitas bahkan setelah paparan berulang dengan patogen yang sama. Sedangkan sistim imun
didapat muncul setelah proses mengenal oleh limfosit (clonal selection), yang tergantung pada
paparan terhadap patogen sebelumnya. Adanya sistim imun kongenital memungkinkan respon
imun dini untuk melindungi tubuh selama 4-5 hari, yang merupakan waktu yang diperlukan
untuk mengaktivasai limfosit (imunitas didapat). Mekanisme pertahanan tubuh ini dibagi atas 3
fase4:

1. Immediate phase, ditandai oleh terdapatnya komponen sistim imun kongenital (makrofag
dan neutrofil), yang beraksi langsung terhadap patogen tanpa diinduksi. Jika mikroorganisme
(m.o) memiliki molekul permukaan yang dikenali oleh fagosit (makrofag dan neutrofil)
sebagai benda asing, akan diserang atau dihancurkan secara langsung. Bila m.o dikenali
sebagai antibodi, maka protein komplemen yang sesuai yang berada diplasma akan berikatan
dengan m.o, kompleks ini kemudian dikenal sebagai benda asing oleh fagosit dan kemudian
diserang atau dihancurkan.
2. Acute-phase proteins atau early phase, muncul beberapa jam kemudian, diinduksi, tetapi
masih bersifat nonspesifik, timbul bila fagosit gagal mengenal m.o melalui jalur diatas. M.o
akan terpapar terhadap acute-phase proteins (APPs) yang diproduksi oleh hepatosit dan
kemudian dikenali oleh protein komplemen. Kompleks m.o, APPs, dan protein komplemen
kemudian dikenali oleh fagosit dan diserang serta dihancurkan.
3. Late phase, merupakan respon imun didapat timbul 4 hari setelah infeksi pertama,
ditandai oleh clonal selection limfosit spesifik. Pada fase ini dibentuk molekul dan sel efektor
pertama.

Mekanisme pertahanan tubuh oleh sistim imun kongenital bersifat spontan, tidak spesifik,
dan tidak berubah baik secara kualitas maupun kuantitas bahkan setelah paparan berulang
dengan patogen yang sama. Sistim imun dibagi atas dua jenis, yaitu sistim imun kongenital atau
nonspesifik dan sistim imun didapat atau adaptive atau spesifik.

Obat golongan imunomodulator bekerja menurut 3 cara, yaitu melalui5:


Imunorestorasi
Ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu dengan
memberikan berbagai komponen sistem imun, seperti: immunoglobulin dalam bentuk
Immune Serum Globulin (ISG), Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma,
plasmapheresis, leukopheresis, transplantasi sumsum tulang, hati dan timus.
Imunostimulasi
Imunostimulasi yang disebut juga imunopotensiasi adalah cara memperbaiki fungsi
sistem imun dengan menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut. Biological
Response Modifier (BRM) adalah bahan-bahan yang dapat merubah respons imun,
biasanya meningkatkan.
Imunosupresi
Merupakan suatu tindakan untuk menekan respons imun. Kegunaannya di klinik terutama
pada transplantasi untuk mencegah reaksi penolakan dan pada berbagai penyakit
inflamasi yang menimbulkan kerusakan atau gejala sistemik, seperti autoimun atau auto-
inflamasi.
Andrographis paniculata (sambiloto)

KLASIFIKASI SAMBILOTO
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Subkelas : Gamopetalae
Ordo : Personales
Famili : Acanthaceae
Subfamili : Acanthoidae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.
Nama lain
Daerah : Pepaitan (Sumatera); Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda); Bidara, sadilata,
sambilata, takila (Jawa); Sambiloto (Indonesia).
Asing : Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (Cina); cong-cong, xuyen tamlien
(Vietnam); Kirata, mahatitka (India dan Pakistan); Creat, green chiretta,
halviva, kariyat (Inggris).
Distribusi
Tumbuh di India, semenanjung Malaya dan hampir di seluruh Indonesia pada tempat
terbuka, di kebun, di tepi sungai, pada tanah yang gembur; seringkali tumbuh
berkelompok. Tumbuh pada ketinggian tempat 1 m sampai 700 m di atas permukaan laut.
Andrographis berasal dari tanaman Andrographis paniculata, tanaman bunga dari famili
Acan thaceae. Banyak tumbuh di Asia Selatan, meski dapat juga dikembangbiakan. Di
China biasa digunakan sebagai tanaman obat. Di Mandarin, andrographis dikenal sebagai
xin lian, Yi jian xi atau Lan he lian, yang diartikan sebagai thread-the-heart lotus. Di
Jepang disebut senshinren. Di Inggris disebut green chiretta, heart-thread lotus leaf dan
kariyat. Secara farmaseutik dikenal sebagai Herba Andrographitis Paniculatae atau
Folium Andrographis.

PERSYARATAN TUMBUH DAN BUDIDAYA SAMBILOTO


Persyaratan Tumbuh
Pertumbuhan dan produksi tanaman dalam suatu ekosistem pertanian tergantung pada
interaksi antara sistem biologis dan lingkungan fisik dimana tanaman itu tumbuh.

Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman antara
lain :
A. Iklim
Secara umum lingkungan tumbuh dengan tipe iklim A, B dan C menurut klasifikasi Schmidt
dan Ferguson dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun, suhu udara 25 - 32C. Kelembaban
udara yang dibutuhkan adalah 70 90% adalah sesuai untuk pembudidayaan tanaman
sambiloto.
B. Ketinggian tempat
Ketinggian tempat yang optimum bagi pertumbuhan dan produksi sambiloto adalah dari
daerah pantai sampai ketinggian 600 m dpl. Tinggi tempat ini erat hubungannya dengan suhu
yang juga sangat berpengaruh terhadap berbagai proses fisiologik tanaman dan akan
mempengaruhi produksi sambiloto.
C. Intensitas cahaya
Selama pertumbuhan tanaman sambiloto menghendaki banyak sinar matahari. Namun
demikian tanaman ini masih tumbuh dan berproduksi dengan baik pada kondisi ternaungi sampai
30%. Tetapi jika budidaya dilakukan dengan kondisi naungan diatas 30%, mutu simplisia
sambiloto cenderung menurun.
D. Jenis tanah
Sambiloto mampu tumbuh hampir pada semua jenis tanah. Pada habitat alamnya,
sambiloto ditemui hutan-hutan pada kondisi solum tanah yang dangkal. Namun demikian, untuk
menghasilkan produksi yang maksimal, diperlukan kondisi tanah yang subur, seperti Andosol
dan Latosol.

BUDIDAYA
1. Bahan Tanaman
Tanaman sambiloto umumnya diperbanyak secara generatif, dengan menggunakan biji,
meskipun dapat pula diperbanyak melalui setek. Perbanyakan tanaman melalui biji harus
memperhatikan beberapa hal antara lain tingkat kemasakan biji.
2. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan agar diperoleh tanah yang gembur dengan cara menggarpu
dan mencangkul tanah sedalam 30 cm. Tanah hendaknya dibersihkan dari ranting-ranting dan
sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Saluran drainase harus diperhatikan, terutama pada lahan
yang datar jangan sampai terjadi genangan (drainase kurang baik). Pembuatan dan pemeliharaan
drainase dimaksudkan untuk menghindari berkembangnya penyakit tanaman.
3. Pembenihan
Pembenihan dari biji, dilakukan dengan cara merendam biji terlebih dahulu selama 24 jam
dan kemudian dikeringkan sebelum disemaikan. Perkecambahan akan terjadi 7 hari kemudian,
yakni setelah mempunyai 5 helai daun. Benih siap dipindahkan ke polibag kecil dengan media
tanam campuran dari tanah, pasir dan pupuk kandang. Benih siap dipindah ke lapang setelah 21
hari. Benih dapat pula diperoleh dari setek, yang diambil dari 3 ruas pucuk tanaman yang sudah
berumur 1 tahun. Benih setek siap ditanam di lapangan setelah berumur 15 hari. Benih dari setek
umumnya akan lebih cepat berbunga dibandingkan benih dari biji. Pada saat di persemaian,
benih sebaiknya disiram 2 kali sehari, yakni pagi dan sore hari dan tempat penyemaian harus
cukup naungannya.
4. Penanaman
Untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal, jarak tanam yang dianjurkan
adalah 40 x 50 cm, atau 30 x 40 cm, disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Penanaman
dapat dilakukan pada bedengan maupun guludan, yang disesuaikan dengan kondisi lahan.
5. Pemupukan
Pemupukan yang dianjurkan meliputi pupuk kandang, Urea, SP-36 dan KCl. Pupuk
kandang diberikan seminggu sebelum tanam. Dosis pupuk kandang anjuran berkisar antara 10-20
ton/ha, disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang miskin dan kurang gembur,
dianjurkan untuk memberikan pupuk kandang lebih banyak. Dosis pupuk buatan yang dianjurkan
adalah 100-200 kg Urea, 150 kg SP-36, 100-200 kg KCl per hektar. Pupuk SP-36 dan KCl
diberikan pada saat tanam, sedang Urea diberikan dua kali, yakni pada umur 1 dan 2 bulan
setelah tanam, masing-masing setengah dosis.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan
dilakukan seperlunya disesuaikan dengan kondisi perkembangan gulma. Disamping itu, drainase
perlu juga dipelihara untuk menghindari terjadinya genangan air.
7. Pengendalian organisme pengganggu tanaman
Hama dan penyakit yang ditemukan menyerang pertanaman sambiloto adalah Aphis spp
dan Sclerotium sp. Sclerotium sp seringkali menyerang sambiloto khususnya pada musim hujan,
dan menyebabkan tanaman layu. Penggunaan bubuk cengkeh atau eugenol dapat mencegah
penyebaran Sclerotium sp.
8. Panen
Panen sebaiknya segera dilakukan sebelum tanaman berbunga, yakni sekitar 2 - 3 bulan
setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara memangkas batang utama sekitar 10 cm diatas
permukaan tanah. Panen berikutnya dapat dilakukan 2 bulan setelah panen pertama. Produksi
sambiloto dapat mencapai 35 ton biomas segar per ha, atau sekitar 3 - 3,5 ton simplisia per ha
Biomas hasil panen dibersihkan, daun dan batang kemudian dijemur pada suhu 40 - 50C sampai
kadar air 10 %. Penyimpanan ditempatkan dalam wadah tertutup sehingga tingkat kekeringannya
tetap terjaga.
9. Mutu Simplisia
Berdasarkan Materia Media Indonesia (MMI), standar mutu simplisia sambiloto adalah
sebagai berikut :
1. Kadar abu : kurang dari 12%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2%
3. Kadar sari larut dalam air : lebih dari 6%
4. Kadar sari larut dalam alkoho : lebih dari 9,7%
5. Bahan organik asing : kurang dari 2%
6. Kadar andrografolid : tidak kurang dari 6 %
7. Susut pengeringan : tidak lebih dari 10%

Pertelaan
Terna tumbuh tegak, tinggi 40 cm sampai 90 cm, percabangan banyak dengan letak yang
berlawanan, cabang berbentuk segiempat dan tidak berambut.
Daun
Bentuk daun lanset, ujung daun dan pangkal daun tajam atau agak tajam, tepi daun rata,
panjang 3 cm sampai 12 cm dan lebar 1 cm sampai 3 cm, panjang tangkai daun 5 mm sampai 25
mm; daun bagian atas bentuknya seperti daun pelindung.
Bunga
Perbungaan tegak bercabang-cabang, gagang bunga 3 mm sampai 7 mm, panjang kelopak
bunga 3 mm sampai 4 mm. Bunga berbibir berbentuk tabung, panjang 6 mm, bibir bunga bagian
atas berwarna putih dengan warna kuning di bagian atasnya,ukuran 7 mm sampai 8 mm, bibir
bunga bagian bawah lebar berbentuk biji, berwarna ungu dan panjang 6 mm. Tangkai sari
sempitdan melebar pada bagian pangkal, pnajang 6 mm.
Buah
Bentuk buah jorong dengan ujung yang tajam, panjang lebih kurang 2 cm, bila tua akan
pecah terbagi menjadi 4 keping..
KANDUNGAN KIMIA :
Daun sambiloto mengandung saponin, flavonoid, dan tannin. Batang, cabang batang dan
daun sambiloto mengandung lakton yang terdiri dari deoxy andrographolide,
andrographolide, dan neoandrographolide (yang paling banyak); andrographoside,
deoxy andrographoside, ninandrographolide, 14-deoxy-11,12 didehydroandrographolide
dan homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin. Akar
mengandung polimetoksiflavon, andrographin, panicolin, apigenin-7, 4-dimetil eter,
alkana, keton, aldehid, kalium, kalsium, natrium, asam kersik dan damar.

STRUKTUR KIMIA

Andrographolide

PENGGUNAAN SIMPLISIA
Imunostimulan, antipiretik, anti inflamasi, hepatoprotektor, diuretik, hipoglikemik,
antibakteri, antiradang saluran nafas, meridian jantung dan paru-paru, penawar racun, analgesik,
detumescent.
EFEK FARMAKOLOGI SAMBILOTO BERDASARKAN HASIL PENELITIAN

1. Pemberian dekok sambiloto secara injeksi menunjukkan aktivitas immunostimulan,


khususnya fagositosis (Chang H, But P Pharmacology and applications of Chinese
material medica, vol 2. World Scientific, Singapore,1978)
2. Isolat Andrographolide serta ekstrak cair sambiloto menstimulasi antigen spesifik dan
nonspesifik respon imun tikus. Ekstrak cairnya menghasilkan efek immunostimulan yang
lebih kuat. ((Puri A, Saxena R, Saxena RP et al. J Nat Prod 1993; 57(7) : 995-999)
3. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% sebanyak 20mg/kg berat badan dapat menurunkan
kadar glukosa tikus putih (W. Sugiarto, fakultas Farmasi UGM, 1978)
4. Infus daun sambiloto 5%, 10%, 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut
yang dibuat demam ( Hasir. Jurusan Farmasi UNHAS 1988)
5. Fraksi etanol herba Sambilto mempunyai efek anti histamin. Peningkatan konsentrasi akan
meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmut yang diinduksi dengan histamin
dihidroksiklorida (Yufri Aidi, N.C. Sugiarso, Andreanus, warta tumbuhan obat Indonesia
volume 3 no 1, 1996)
6. Ekstrak cair sambiloto memperlihatkan aktivitas antelmentik terhadap Ascaris lumbricoides
yang kuat (Puri A, Saxena R, Saxena RP et al. J Nat Prod 1993; 57(7) : 995-999)
7. Infus herbal Sambiloto mempunyai daya anti jamur terhadap microsporum canis,
trichophyton mentagrophytes, T. Rubrum, candida albicans, dan epidermophyton
floccosum (Jan susilo, endang hanani, A. Soemiati, Lily Hamzah, Warta perhipba, no
FIII, januari-maret 1995)
8. Administrasi intraperitonial Andrographolide, andrographiside, dan neoangrographolide
(100 mg/kg) terhadap tikus melindungi kerusakan hepatic yang disebabkan carbon
tetraklorida dan tert-butil hidroperoksida (Kapil A, Koul IB. Hepatoprotective agents
from Indian traditional plants. In : Pushpangadan P et al (eds) Glimpses of Indian
ethnopharmacology.( Proceedings of the first national Conference on
Ethnopharmacology. Tropical Botanic Garden and Research Institute, Kerala, India:
1995, pp 283-297)
Sambiloto ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus
kecil. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, air rebusannya merangsang
daya fagositosis sel darah putih. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh
pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.

SAMBILOTO SEBAGAI IMMUNOMODULATOR


Khasiat tanaman ini telah diteliti oleh berbagai pakar dari dalam maupun luar negeri,
khasiat Immunomodulator pada tanaman ini secara tak langsung mereaktivasi sistem
imun yang rendah dengan meningkatkan respons imun tak spesifik.

EFEK SAMBILOTO SEBAGAI IMMUNOMODULATOR


salah satunya ditunjukkan oleh uji praklinis, dimana asam suksinat
dehidroandrografolid monoester, derivat dari andrograpolide dapat menghambat HIV secara
invitro (Chang RS, Ding L, Chen GQ et al. Proc Soc Exp Biol Med 1990; 28 (4): 273-283),
dengan cara menghambat HIV-1 protease, menghambat interaksi antara HIV-1 gp 120 dan
memobilisasi CD4 reseptor, menginhibisi HIV-1 reverse transcriptase dan glycohydrolase
enzymes. (Efek ini dilakukan terhadap bermacam-macam strain HIV). Asam suksinat
dehidroandrografolid monoester tidak toksik pada sel yang lain dalam range dosis terapinya, oleh
karena itu pada tanggal 13 Desember 1986, Sambiloto telah dipatenkan sebagai obat anti HIV
oleh perusahaan Farmasi jerman yang mengadakan penelitian bersama para ilmuwan Bastyr
University.
Efek immunomodulator lain, khususnya pada fagositosis telah ditunjukkan pada
pemberian dekok Sambiloto yang dilakukan secara invivo dan invivo. Isolat Andrographolide
serta ekstrak cair sambiloto menstimulasi antigen spesifik dan nonspesifik respon imun tikus.
Ekstrak cairnya menghasilkan efek immunostimulan yang lebih kuat. ((Puri A, Saxena R, Saxena
RP et al. J Nat Prod 1993; 57(7) : 995-999).

Aktivitas immunostimulan
Aktivitas immunostimulan andrographolide ditunjukkan oleh peningkatan proliferasi
lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor
necrosis factor-alpha (TNF-.'61) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocyte terhadap
sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker. Hasil ini menunjukkan bahwa
andrographolide merupakan suatu komponen yang menarik dengan aktivitas antikanker dan
immunomodulator, karena itu mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai suatu sediaan
terapi kanker.

POSOLOGI :

dosis pencegahan:
1200-3000 mg sambiloto (standarisasi berisi 11,2 mg andrographolid) atau 4-6 ml pada
1:2 ekstrak cair, perhari dalam dosis terbagi, diberikan selama 3 bula untuk mencegah
efek yang timbul

Dosis pengobatan infeksi


1200-6000 mg/hari atau ekstrak cair (1:2) sampai 12 mg/hr atau ekuivalen dalam bentuk
sediaan padat

KHASIAT SAMBILOTO:
Meningkatkan kekebalan tubuh (imunomodulator)dan mengaktifkan kelenjar tubuh,
Memperbaiki metabolisme,
Menormalkan tekanan darah,
Menurunkan gula darah,
Untuk mengatasi typhus, infeksi telinga tengah, flu, batuk rejan
Anti kanker,
TBC, paru,
Antibiotic alami, anti bengkak, anti diare, disentri, anti HIV, anti bakteri, anti virus,
anti infeksi, analgetik,
Demam, sakit kepala,
Asam urat,
Menormalkan kolesterol, pencegah demam berdarah
(Saran penggunaan kapsul 3 x 1 kapsul per hari )
PRODUK
Khasiat : Membantu meringankan pegal, pegal, rematik dan Asam urat.
kapsul Sambiloto
Harga : Rp. 38.000,- ( 30 kapsul @ 500 mg )

REFERENSI :

Coon JT, Ernst E. Andrographis paniculata in the treatment of upper respiratory


tract infections: a systematic review of safety and efficacy. Planta Medica 2004
Apr;70(4):293-8.[1]. Accessed 2008-08-19

R Ajaya Kumara, K Sridevia, N Vijaya Kumara, S Nanduria and S Rajagopal. 2004.


Anticancer and immunostimulatory compounds from Andrographis paniculata..
a
Discovery Research, Dr. Reddys Laboratories, Miyapur, Hyderabad 500050, India
Zhang, X. (2004) WHO monograph on selected medi cinal plants , vol. 2, World
Health Organization, Geneva.
Puri, A., Saxena, R., Saxena, RP and Saxena, KC (1993) Immunostimulant agents
from Andrographis paniculata . J. Nat. Prod.

Anda mungkin juga menyukai