AMELOBLASTOMA sebelum gejala-gejalanya berkembang.
Ameloblastoma dapat terjadi pada usia
dimana paling umum terjadi pada orang-orang yang berusia diantara 20 sampai 50 1. Definisi tahundan hampir dua pertiga pasien berusia lebih muda dari 40 tahun. Hampir sebagian besar kasus-kasus yang dilaporkan menunjukkan bahwa ameloblastoma Definisi ameloblastoma (amel, yang berarti enamel dan blastos, yang berarti jauh lebih sering dijumpai pada mandibula dibanding pada maksila. Kira-kira 80% kuman) adalah tumor, jarang jinak epitel odontogenik (ameloblasts, atau bagian terjadi dimandibula dan kira-kira 75% terlihat di regio molar dan ramus, luar, pada gigi selama pengembangan) jauh lebih sering muncul di rahang bawah Ameloblastoma maksila juga paling umum dijumpai pada regio molar.(3,4,6,7,8,9) dari rahang atas. Ini diakui pada tahun 1827 oleh Cusack. Jenis neoplasma Pada tahap yang sangat awal , riwayat pasien asimtomatis (tanpa gejala). odontogenik ditunjuk sebagai adamantinoma pada 1885. Ameloblastoma tumbuh secara perlahan selam bertahun-tahun, dan tidak ditemui Tumor ini jarang ganas atau metastasis (yaitu, mereka jarang menyebar ke bagian sampai dilakukan pemeriksaan radiografi oral secara rutin. Pada tahap awal , lain dari tubuh), dan kemajuan perlahan, lesi yang dihasilkan dapat menyebabkan tulang keras dan mukosa diatasnya berwarna normal. Pada tahap berikutnya, tulang kelainan yang parah dari wajah dan rahang. Selain itu, karena pertumbuhan sel menipis dan ketika teresobsi seluruhnya tumor yang menonjol terasa lunak pada yang abnormal mudah infiltrat dan menghancurkan jaringan sekitar tulang, bedah penekanan dan dapat memiliki gambaran berlobul pada radiografi. Dengan eksisi luas diperlukan untuk mengobati gangguan ini pembesarannya, maka tumor tersebut dapat mengekspansi tulang kortikal yang Jadi Ameloblastoma adalah suatu tumor berasal dari sel sel embrional dan luas dan memutuskan batasan tulang serta menginvasi jaringan lunak. Pasien jadi terbentuk dari sel sel berpontesial bagi pembentukan enamel. Tumor ini biasanya menyadari adanya pembengkakan yang progresif, biasanya pada bagian bukal tumbuh dengan lambat, secara histologis jinak tetapi secara klinis merupakan mandibula, juga dapat mengalami perluasan kepermukaan lingual, suatu gambaran neoplasma malignan, terjadi lebih sering pada badan atau ramus mandibula yang tidak umum pada kista odontogenik. Ketika menembus mukosa, permukaan dibanding pada maksila dan dapat berkapsul atau tidak berkapsul.(1,3,4,5) tumor dapat menjadi memar dan mengalami ulserasi akibat penguyahan. Pada tahap lebih lanjut,kemungkinan ada rasa sakit didalam atau sekitar gigi dan gigi 2. Etiologi tetangga dapat goyang bahkan tanggal.(3,4,6) Pada saat ini kebanyakan para ahli mempertimbangkan ameloblastoma dengan asal Pembengkakan wajah dan asimetris wajah adalah penemuan ekstra oral yang yang bervariasi, walaupun stimulus yang menimbulkan proses tersebutbelum penting. Sisi asimetris tergantung pada tulang utama atau tulang-tulang yang diketahui. Selanjutnya, tumor tersebut kemungkinan terbentuk dari : terlibat. Perkembangan tumor tidak menimbulkan rasa sakit kecuali ada penekanan 1. Sisa sel sel dari organ enamel, baik itu sisa lamina dental, sisa-sisa epitel saraf atau terjadi komplikasi infeksi sekunder. Terkadang pasien membiarkan Mallasez atau sisa-sisa pembungkus Hertwig yang terkandung dalam ligamen ameloblastoma bertahan selama beberapa tahun tanpa perawatan dan pada kasus- periondontal gigi yang akan erupsi. kasus tersebut ekspansi dapat menimbulkan ulkus namun tipe ulseratif dari 2. Epitelium darikista odontogenik terutam kista dentigerous pertumbuhan karsinoma yang tidak terjadi. Pada tahap lanjut, ukurannya 3. Gangguan perkembangan organ enamel bertambah besar dapat menyebabkan gangguan penguyahan dan penelanan.(4,6,9) 4. Sel-sel basal dari epitelium permukaan rahang Perlu menjadi perhatian, bahwa trauma seringkali dihubungkan dengan 5. Epitelium Heterotropik pada bagian-bagian lain dari tubuh, khususnya kelenjar perkembangan ameloblastoma. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tumor ini pituitary. sering kali diawali oleh pencabutan gigi, kistektomi atau beberapa peristiwa Stankey dan Diehl (1965) yang mengulas 641 kasus ameloblastoma, menemukan traumatik lainnya. Seperti kasus-kasus tumor lainnya pencabutan gigi sering bahwa108 kasus dari tumor-tumor inidihubungkan dengan gigi impaksi dan suatu mempengaruhi tumor (tumor yang menyebabkan hilangnya gigi) selain dari kista folikular ( dentigerous). (6,7,8,9) penyebabnya sendiri.(9) Tumor ini pada saat pertama kali adalah padat tetapi kemudian menjadi kista pada pengeluaran sel-sel stelatenya. Ameloblastoma merupakan tumor jinak tetapi karena sifat invasinya dan sering kambuh maka tumor ini menjadi tumor yang 3. Gambaran Klinis Ameloblastoma merupakan tumor yang jinak tetapi merupakan lesi invasif secara lebih serius dan ditakutkan akan potensial komplikasinya jika tidak disingkirkan lokal, dimana pertumbuhannya lambat dan dapat dijumpai setelah beberapa tahun secara lengkap. Tetapi sudah dinyatakan bahwa sangat sedikit kasus metastasenya yang telah dilaporkan.(3,6) 4. Gambaran Histopatologis 4.4 Granular Sejumlah pola histologis digambarkan dalam ameloblastoma. Beberapa Pada ameloblastoma sel granular, ada ciri-ciri transformasi sitoplasma, biasanya diantaranya memperlihatkan tipe histologis tunggal, yang lainnya dapat sel-sel yang menyerupai stelate retikulum sehingga mengalami bentuk eosinofil, menunjukkan beberapa pola histologis didalam lesi yang sama. Yang umum untuk granular yang sangat kasar. Sel-sel ini sering meluas hingga melibatkan sel-sel semua tipe ini adalah polarisasi sel-sel sekitar dibentuk seperti sarang yang kolumnar atau kuboidal periperal. Penelitian ultrastruktural, seperti yang dilakukan berproliferasi kedalam pola yang serupa dengan ameloblas dari organ enamel. Tandler dan Rossi, menunjukkan bahwa granul-granul sitoplasmik ini Secara kasar, ameloblas terdiri dari jaringan kaku yang berwarna keabu-abuan menunjukkan lisosomal dengan komponen-komponen sel yang tidak dapat yang memperlihatkan daerah kistik yang mengandung cairan kuning yang dikenali. Hartman telah melaporkan serangkaian kasus ameloblastoma sel granular bening.(10) dan memperkirakan bahwa tipe sel granular ini terlihat menjadi lesi yang agresif Amelobalstoma secar dekat menyerupai organ enamel, walaupun kasus-kasus yang dan cenderung untuk kambuh kecuali dilakukan bedah yang sesuai pada operasi berbeda dapat dibedakan dari kemiripan mereka untuk tahap-tahap pertama.(7,9) odontogenesisyang berbeda. Karena pola-pola histologis ameloblastoma sangat bervariasi, maka sejumlah tipe yang berbeda secara umum dijelaskan(9) : Walaupun pola histologis yang berbeda telah memunculkan berbagai nama-nama untuk menjelaskan lesi tersebut, namun gambaran klinisnya adalah sama.(6) 4.1 Folikular Ameloblastoma terkadang perkembangnnya ditemukan didalam dinding kista Ameloblastoma folikular terdiri dari pulau-pulau epitel dengan dua komponen odontogenik. Tergantung pada tahap perkembangan tumor, berbagai istilah berbeda. Bagian sentral dari pulau epitel mengandung suatu jalinan sel-sel yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan seperti intarluminal, mural rumit dan longgar yang menyerupai stelate retikulum dari organ enamel. dan amelobalstoma invasif. Disekeliling sel-sel ini adalah lapisan sel-sel kolumnar tinggi dan tunggal dengan Istilah amelobastoma intraluminal digunakan ketika ameloblastoma berkembang nukleusnya berpolarisai jauh dari membran dasar. Degenerasi kistik umumnya kedalam lumen dan tidak menganggu dinding kista. terjadi dibagian sentral pulau-pulau epitel, meninggalkan ruang yang jelas dan Istilah ameloblastoma mural digunakan ketika amelobalstoma dijumpai didinding dibatasi oleh sel-sel stelate padat. Kelompok sel-sel epitel dipisahkan oleh kista dan masih dibatasi oleh dinding-dinding kista. Pada dua situasi tumor ini sejumlah steoma jaringan fibrosa.(7,8,9) secara komplit dibatasi didalam kista, suatu pendekatan bedah yang lebih konversatif sering dilakukan. 4.2 Pleksiform Istilah ameloblastoma invasif digunakan ketika tumor tersebut telah meluas keluar Pada ameloblastoma pleksiform, sel-sel tumor yang menyerupai ameloblas dinding kista dan kedalam tulang yang berbatasan atau kedalam jaringan lunak tersusun dalam massa yang tidak teratur atau lebih sering sebagai suatu jaringan atau ketika tumor berkembang dari epitel lain selain dari epitel kista. Suatu dari untaian sel-sel yang berhubungan. Masing-masing massa atau untaian ini prosedur bedah yang lebih radikal sering disarankan untuk keadaan ini.(7) dibatasi oleh lapisan sel-sel kolumnar dan diantara lapisan ini kemungkinan dijumpai sel-sel yang menyerupai stalate retikulum. Namun demikian, jaringan 5. Gambaran Radiografi yang menyerupai stalate retikulum terlihat kurang menonjolpada tipe Pada radiografi ameloblastoma secara klasik digambarkan sebagai suatu lesi yang ameloblastoma pleksiform dibanding pada ameloblastoma tipe folikuler dan ketika menyerupai kistamultilokular pada rahang. Tulang yang terlibat digantikan oleh dijumpai secara keseluruhan tersusun pada bagian perifer daerah degenerasi berbagai daerah radiolusen yang berbatas jelas yang member lesi suatu bentuk kistik.(7,8,9) seperti sarang lebah atau gelembung sabun. Kemungkinan juga ada radiolusen berbatas jelas yang menunjukkan suatu ruang tunggal. Suatu ameloblastoma 4.3 Akantomatosa menghasilkan lebih luas resobsiakar gigi yang berkontak dengan lesi. Dalam ameloblastoma akantomatosa, sel-sel yang menempati posisi stalate retikulum mengalami metaplasia squamous, terkadang dengan pembentukan keratinpada bagian sentral dari pualu-pulau tumor. Terkadang, epitel pearls atau keratin pearls dapat dijumpai.(9,11) Ada dua tipe ameloblastoma yang menunjukkan gambaran yang khas secara dicurigai. rontgenografi yaitu: Diagnosa 1. Ameloblastoma monokistik a. Pemeriksaan klinis Terlihat sebagai suatu rongga kista tunggal yang menyerupai kista radikular atau Pada tahap yang sangat awal, riwayat pasien asimtomatis. Tumor tumbuh secara folikular yang garis luarnya tidak halus, bulat tetapi irregular dan berlobul serta perlahan selama bertahun-tahun dan ditemukan pada rontgen foto. Pada tahap bagian perifernya seringkali bergerigi. Tipe ini jarang dijumpai. berikutnya, tulang menipis dan ketika teresobsi seluruhnya tumor yang menonjol 2. Ameloblastoma multikistik terasa lunak pada penekanan. Degan pembesarannya, maka tumior tersebut dapat Tipe ini menghasilakn suatu gambaran yang khas secara rontgenografi. Ada mengekspansi tulang kortikal yang luas dan memutuskan batasan tulang serta pembentukan kista multipel yang biasanya berbentuk silinder dan terpisah satu menginvasi jaringan lunak. Pasien jadi menyadari adanya pembengkakan, biasanya sama lain oleh trabekula tulang. Kista yang bulat ini bervariasi ukuran serta pada bagian bukal mandibula dan dapat mengalami perluasan kepermukaan jumlahnya. lingual, suatu gambaran yang tidak umum pada kista odontogenik. Sisi yang paling Walaupun berbagai jenis gambaran radiografidari ameloblastoma memungkinkan, sering dikenai adalah sudut mandibula dengan pertumbuhan yang meluas karamus namun kebanyakan memiliki gambaran yang khas dimana sejumlah loculation dan kedalam badan mandibula. Secara ekstra oral dapat terlihat adanya dijumpai. Jika ameloblastoma menempati suatu rongga tunggal atau monokistik, pembengkakan wajah dan asimetri wajah. Sisi asimetri tergantungpada tulang- maka diagnosa radiografi menjadi bertambah sulit karena kemiripannya terhadap tulang yang terlibat. Perkembangan tumor tidak menimbulkan rasa sakit kecuali kista dentigerous danterhadap kista residual berbatas epitel pada rahang. Pada ada penekanan pada saraf atau terjadi komplikasi infeksi sekunder. Ukuran tumor suatu kista yang berbatas epitel, maka jaringan tersebut lebih radiopak dibanding yang bertambah besar dapat menyebabkan gangguan pengunyahan dan penelanan. cairan tersebut, tetapi pada banyak hal perbedaan tersebut begitu ringan yang b. Pemeriksaan radiologis menjadi tidak bernilai diagnostik. Tampak radiolusen unilokular atau multilokular dengan tepi berbatas tegas. Tumor Ameloblastoma secara radiografi menyerupai kista dentigerous telah dilaporkan ini juga dapat memperlihatkan tepi kortikal yang berlekuk, suatu gambaran oleh Chan(1933), Bailey(1951) dan yang lainnya. Suatu rongga kista pada multilokular dan resobsi akar gigi yang berkontak dengan lesi tanpa pergeseran mandibula dimana mahkota molar kedua yang tidak erupsi. Bentuk bulat rongga gigi yang parah dibanding pada kista. Tulang yang terlibat digantikan oleh tersebut, batas yang teratur dan posisinya yang berhubungan dengan gigi yang berbagai daerah radiolusen yang berbatas jelas dan member lesi suatu bentuk tidak erupsi diduga sebagai suatu kista dentigerous, tetapi pada pemeriksaan seperti sarang lebah atau gelembung sabun. Kemungkinan juga ada radiolusen mikroskopis, kandungan rongga tersebut terbukti sebagai ameloblastoma. berbatas jelas yang menunjukkan suatu ruang tunggal. Suatu ameloblastoma yang secara radiografi menyerupai kista residualberbatas c. Pemeriksaan patologi anatomi epitel. Bentuknya bulat dan memiliki batas yang jelas dan teratur. Suatu kerusakan Kandungan tumor ini dapat keras atau lunak, tetapi biasanya ada suatu cairan kecil pada tulang didekat daerah puncak alveolus memberikan suatu gambaran mucoid berwarna kopi atau kekuning-kuningan. Kolesterin jarang dijumpai. Secara radiolusen yang dapat diinterpretasikan dengan baik sebagai kerusakan setelah makroskopis ada dua tipe yaitu tipe solid (padat) dan tipe kistik. Tipe yang padat operasi. terdiri dari massa lunak jaringan yang berwarna putih keabu-abuan atau abu-abu Chan (1933) menyebutkan kemungkinan bahwa suatu ameloblastoma dapat kekuning-kuningan. Tipe kistik memiliki lapisan yang lebih tebal seperti jaringan terbentuk dari folikel-folikel yang tidak sepenuhnya disingkirkan pada saat ikat dibanding kista sederhana. Daerah-daerah kistik biasanya dipisahkan oleh penyingkiran gigi yang tidak erupsi danmungkin ameloblastoma pada keadaan ini stroma jaringan fibrous tetapi terkadang septum tulang juga dapat dijumpai. dibentuk dari sumber tersebut. Mikroskopis terdiri atas jaringan tumor dengan sel-sel epitel tersusun seperti pagar Dengan meningkatnya ukuran lesi, maka korteks dilibatkan, dirusak dan jaringan mengelilingi jaringan stroma yang mengandung sel-sel stelate retikulum, sebagian lunak diinvasi. Dalam hal ini, ameloblastoma berbeda dari lesi fibrous dan menunjukkan degenerasi kistik. fibroosseus yang mengekspansi tetapi cenderung mempertahankan korteks. Diagnosa Walaupun pemeriksaan rontgen bernilai penting untuk menentukan perluasan Dari pemeriksaan klinis, radiologis dan patologi anatomidapat didiagnosa bahwa keterlibatannya, namun ini tidak selalu bernilai diagnostic yang pasti. Lesi-lesi tumor tersebut ameloblastoma. Biasanya tidak sulit untuk mendiagnosa yang kecil sulit untuk diinterpretasikan, dan pada beberapa kasus harus bergantung pertumbuhan tumor ini dengan bantuan rontgenogram dan dari data klinis, kelenjar pada pemeriksaan patologis yang seharusnya dibuat pada semua kasus yang limfe tidak terlibat. Penatalaksanaan DAFTAR PUSTAKA Ameloblastoma mempunyai reputasi untuk mengalami kekambuhan kembali setelah dsingkirkan.Hal ini disebabkan sifat lesi tersebut menginvasi secara llokal 1. Tjiptono TP, Harahap S, Arnus S, Osmani S. Ilmu Bedah Mulut. Edisi 3, pada penyingkiran yang tidak adekuat. Medan: Percetakan Cahaya Sukma.1989 : 145 6, 258 9. 1. Enukleasi 2. Ernawati MG. Hubungan Gigi Impaksi Dengan Ameloblastoma. KPPIKG X. Enukleasi merupakan penyingkiran tumor dengan mengikisnya dari jaringan FKG UI. Jakarta, oktober 1994 : 29-32. normal yang ada disekelilingnya.Lesi unikistik, khususnya yang lebih kecil hanya 3. Archer WH. Oral and Maxillofacial Surgery. Vol I; 5th ed. Philadelphia : W B. memerlukan enukleasi dan seharusnya tidak dirawat secara berlebihan. Saunders Co. 1975 : 273, 735 9. 2. Eksisi Blok 4. Cheraskin E, Langley LL. Dynamic of Oral Diagnosis. 1ST ed. Chicago : The Kebanyakan ameloblastoma seharusnya dieksisi daripada enukleasi.eksisi dalam Year Book Publiser Inc. 1956 : 119 22. suatu blok tulang didalam kontunuitas rahang dianjurkan jika ameloblastoma 5. Harahap S. Gigi Impaksi, Hubungannya dengan Kista dan Ameloblastoma. tersebut kecil.Apabila perlu dikorbankan mandibula yang cukup besar yang terlibat Dentika Dental Journal. Vol 6. No 1. FKG USU. Medan, 2001 : 212 6 ameloblastoma dan bila tidak menimbulkan perforasi mukosa oral, maka suatu eksisi blok kemungkinan dengan cangkok tulang segera. 3. Osteotomi Periperal Osteotomi peripheral merupakan suatu prosedur yang mengeksisi tumor yang komplit tetapi pada waktu yang sama suatu jarak tulang dipertahankan untuk memelihara kontuinuitas rahang sehingga kelainan bentuk, kecacatan dan kebutuhan untuk pembedahan kosmetik sekundser dan resorasi prostetik dapat dihindari. Prosedur tersebut didasari pada observasi yang mana batas inferior kortikal dari badan horizontal, batas posterior dari ramus asenden dan kondilus tidak secara keseluruhan di invasi oleh proses tumor. Daerah ini tahan dan kuat karena terdiri dari tulang kortikal yang padat. Regenerasi tulang akan dimulai dari daerah tersebut meskipun hanya suatu rim tipis dan tulang yang tersisa. 4. Reseksi Tumor Reseksi tumor sendiri dari reseksi total dan reseksi segmental termasuk bemimaksilektomi dan bemimandibulektomi.Apabila ameloblastoma ditemukan pada pemeriksaan, serta dapat dijumpai adanya perubahan kembali serta aktifitas lesi yang baru setelah operasi maka pada kasus tersebut harus direseksi. 5. Kauterisasi Kauterisasi merupakan pengeringan atau elektrokoagulasi lesi, termasuk sejumlah jaringan normal disekelilingnya.Kauterisasi tidak umum digunakan sebagai bentuk terapi primer, namun meru[pakan terapi yang lebih efektif dibandind kuretase.