Manusia, Nilai, Moral, Dan Hukum-1
Manusia, Nilai, Moral, Dan Hukum-1
201345500164
ADITYA INDRAJAYA
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah makhluk yang
tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
Moral
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya,
maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Jadi moral adalah
tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk
melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi
manusia yang baik.
Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
A. Hakikat Fungsi Perwujudan nilai, moral dan hukum
Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara manusia
mencari hakikat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi (filsafat nilai) yang mempunyai
dua kajian utama yakni estetika dan etika. Keduanya berbeda karena estetika berhubungan
dengan keindahan sedangkan etika berhubungan dengan baik dan salah, namun karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan, baik, dan buruk bahkan dengan
persoalan-persoalan layak atau tidaknya sesuatu, maka pembahasan etika dan estetika jauh
melangkah ke depan meningkatkan kemampuannya untuk mengkaji persoalan nilai dan moral
tersebut sebagaimana mestinya.
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan
kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi
sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya,
norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (the living
law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai pula atau merupakan pencerminan dari nilai-
nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam
ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: Ubi societas ibi jus (di mana
ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu
bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang
bersifat sebagai semen perekat atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu,
dan yang berfungsi sebagai semen perekat tersebut adalah hukum.
Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan moral tetap
berbeda, sebab dalam kenyataannya mungkin ada hukum yang bertentangan dengan moral
atau ada undang-undang yang immoral, yang berarti terdapat ketidakcocokan antara hukum
dengan moral.
Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Pengakuan atas
hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lain, karena
orang lain punya hak hidup seperti kita. Jadi kita harus member kesempatan pada orang lain
untuk mempertahankan hidupnya. Prinsipnya keadilan terletak apada keseimbangan atau
keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Tindakan-tindakan yang
menuntut hak dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang
hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau
dipengaruhi orang lain.
Macam-macam Keadilan :