Kimia
Kimia
P1 = PTotal . Y1
Pada suhu dan tekanan yang tetap nilai K tetap. Ingat suhu akan mempengaruhi
nilai Puap dan tekanan tentunya mempengaruhi Ptotal.
Hreaksi = H298 + HR + HP
Q= n.HReaksi
6. Arhennius :
k = A . e -(E/(RT))
E = Energi aktifasi
A= Faktor Frekuensi
7. Kecepatan reaksi , r
7.1.Non Catalyitic
7.2 Catalytic
pada intinya dalam melibatkan katalis, ukuran volume (dalam non Catalytic
process) diganti dengan ukuran berat Katalis.
8. Macam-Macam Tekanan
9. Hk Thermodinamika
E+Ek+Ep=q-W, dimana E + W =H
Jika proses berlangsung pada tekanan tetap Psistem=Pud.luar (sist. terbuka) mk:
dE=dq-P.dV-------kerja=W=d(PV).
E,P dan V adl fungsi keadaan, maka E+PV juga fungsi keadaan yang disebut
Enthalphy.shg:
dG=-RT lnKp, jika nilai dg "-" maka reaksi tersebut dapat berjalan.
11.Neraca Massa
* Flux Massa= NAZ= -DAB . (dCa/dZ)
Input-Output+hasil reaksi=0
-rA = mol/(lt.jam)--tetap--
12.Neraca Panas
R.input-R.output+R.generation+R.Transfer=R.Acc
(-rA).Vol = NAo.XA
13.Neraca Momentum
14.1.1.Reaktor Semibatch jika reaksinya sangat lama dan eksoterm. Misal jika
A dan B dicampurkan langsung akan mudah meledak, maka pencampurannya
harus perlahan-lahan (semi batch).
Sistem Padat-Gas dan Padat Cair = Fixed Bed, Fluidized Bed Reaktor
Sistem Cair-Gas = Reaktor Gelembung (serupa dengan Fluidised bed)
dan Packed Tower (ada bahan isiannya)
Sistem Cair-Gas-Padat= Trickel Bed dan Reaktor Slurry
15.Katalis
15.3.Degradasi Katalis
Untuk melihat tentang kinerja katalis (dengan observasi) lihat dihalaman 476
Levenspiel.
1. Parafin, CnH2n+2
2. Naftalen, CnH2n
3. Aromatis, CnH2n-6
4. Olefin, CnH2n
5. DiOlefin, CnH2n-2
Jika nilai K:
Adapun sifat-sifat umum dari Parafinik Base dan Naftenik Base adalah:
B
API gravity -
B
Kandungan Nafta -
B
Angka Oktan -
B
Smoke Point -
B
Angka Cetan -
B
Indeks Viskositas -
Keterangan :
= Tinggi
.B = Baik
Minyak berciri Parafinik dipilih oleh suatu industri Pengolahan Minyak jika
pabrik tersebut membutuhkan unsur Wax yang merupakan hasil dari
pemrosesan Crude Parafinik.
Yang lebih baik lagi jika suatu Crude Oil mengandung Aromat tinggi.
Mengingat proses pembutan bensin adalah proses Aromatisasi (Pembentukan
cincin), sehingga tidak memperberat proses di pengilangan.
Ikatan Van Der Walls Gaya tarik antar molekul Gas mulia, gas O2
sejenis yang lemah
3. Bilangan Oksidasi
Unsur bebas BO=0
Senyawa BO=0
4. Konsep Redoks
5.Hukum Kesetimbangan
1. Larutan
6.1.Pengenceran : V1. M1 = V2 . M2
.. Px Oy xPy+ + yQx-
mula2.a.0.0
yang lrt.sx.sy.s
setimbang-----(a-s)(x.s).(y.s)
Ksp = (Py+)X.(Qx-)y .Jika Ksp >>Mudah larut, dan jika Ksp<< Sukar larut
(mengendap) dan jika hasil dari(Py+)X.(Qx-)y = Ksp artinya tepat jenuh
s=[(Ksp)/((xx).(yy))](1/(x+y)) ..(solubility)
7.pH
7.1.Tetapan air
..H2O H+ + OH-
[H+]= . C [OH-]= .C
[H+]=[Ka.C]1/2 [OH-]=[Kb.C]1/2
pH=0,5(pKa-logC) POH=0,5(1/2(pKb-log C)
Ka =tetapan asam.Kb=tetapan basa dan = derajat disosiasi= konversi
7.3 pH Garam
pH=1/2(pKw-pKb-log Cg)
pOH=1/2[pKw-pKa-log Cg]
[OH-]=[(Kw/Ka).Cg]0,5
pH dari asam lemah + basa lemah (Hidrolisa total ,sifat ditentukan oleh
Ka/Kb)
8.Senyawa Alifatis
Alkana CnH2n+2 RH -
9. Tata Nama