Anda di halaman 1dari 2

KELAINAN

Pemeriksaan umum dilakukan selain pemeriksaan klinis dari suatu jarak yang tidak mengganggu
ketenangan dan sikap penderita. Pemeriksaan jauh harus dilakukan dari berbagai arah yaitu dari arah
depan, belakang dan kedua sisi hewan. Dengan cara ini banyak kelainan tubuh yang dapat diamati,yang
mungkin tidak ditemukan dalam pemeriksaan jarak dekat. Pemeriksaan umum meliputi mencium bau
dan mendengarkan bunyi. Pemeriksaan dekat terhadap hewan meliputi ekspresi muka, temperamen,
kondisi badan, kulit dan rambut, pernafasan, perut, sikap, langkah atau jalan dan aksi abnormal (Subroto,
2008).

Secara umum, penyakit adalah gangguan kesehatan. Ditinjau dari asalnya, penyakit dapat di
kelompokkan menjadi dua kategori, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi dan penyakit yang
disebabkan oleh non-infeksi. Penyakit karena infeksi dapat disebabkan oleh adanya bakteri, virus dan
jamur. Sementara itu, penyakit karena non-infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh keadaan
tubuh itu sendiri, seperti alergi dan ketidak seimbangan hormon (Maswarni dan Nofiar, 2014).

Salah satu jenis cacing gelang yang sering menyerang kuda adalah Parascaris Equorum. Gejala
yang ditimbulkan adalah kondisi kuda tidak tangkas dan mudah lelah, bulu kasar, sering terjadi gangguan
pencernaan menumpuk pada usus halus sehingga kuda kelihatan seperti kolik, dan cacing sewaktu-
waktu bisa mengganggu hati dan paru-paru. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan,
menempatkan kuda belo pada kandang atau lapangan rumput yang bersih, mengumpulkan kotoran pada
tempat yang disediakan, serta menyediakan air yang bersih dan segar. Pemeriksaan telur cacing pada
feses anak kuda akan menunjukkan negatif sampai umur tiga bulan sehingga pengobatan akan dilakukan
pada saat anak kuda mulai mengkomsumsi rumput dan konsentrat. Pengobatan dianjurkan
menggunakan karbon disulphida atau bisulphida. Obat cacing harus diberikan secara teratur walaupun
belum menimbulkan gejala, bila gejala sudah muncul berarti kerusakan pada jaringan tubuh sudah
terjadi. (Maswarni dan Nofiar, 2014).

Diare merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi pada alat pencernaan.
Kondisi lingkungan yang tidak kondusif menyebabkan kondisi tubuh menurun, dan suhu tubuh
meningkat. Penyebab lainnya adalah alas kandang yang basah dan kontaminasi feses. Diare
menimbulkan gejala berupa feses encer, pinggul berlumuran kotoran, kondisi tubuh menurun, lemah,
dan kehilangan selera makan. Pencegahan utama yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan,
mengurangi pakan yang mengandung kadar lemak tinggi dan meningkatkan kandungan serat kasar pada
induk, untuk kuda belo pencegahan dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi menyusu, yaitu
menyusu secara selang-seling. Diare pada anak kuda memerlukan perhatian khusus, seperti pencucian
pinggul dengan air hangat yang diikuti dengan mengolesi minyak agar tidak lecet dan iritasi. Pengobatan
dapat dilakukan dengan pemberian sulfaguanidin dan norit dengan perbandingan 1 : 4 untuk setiap 40
kg berat badan (Maswarni dan Nofiar, 2014). Influenza Merupakan penyakit pernafasan yang mirip
dengan flu pada manusia dan disebabkan oleh salah satu dari delapan virus yang berbeda, yaitu: H2N2,
H3N2, H3N2, H7N7, H9N2, H7N2, H7N3, H10N7. Gejalanya adalah batuk, mengeluarkan sengau dan
terjadinya peningkatan temperatur yang cepat, bisa mencapai 106o F dan berlangsung selama 2-10 hari.
Kuda yang terserang dianjurkan istirahat total paling tidak 30 hari. Tersedia vaksin untuk dua jenis virus
guna menciptakan immunitas/kekebalan tubuh. Pengobatan oleh dokter hewan meliputi penggunaan
obat-obat antibotik dan sulfa (Blakely dan Bade, 1991).

Kuda yang paling peka terhadap penularan penyakit ini adalah anak kuda, terutama yang baru
lahir karena kekebalan tubuh mereka cendrung rendah, apalagi anak kuda yang mendapat susu buatan.
Seekor kuda yang terserang influenza harus beristirahat agar tidak bertambah parah. Peyebaran penyakit
ini biasanya melalui kontak langsung dan melalui udara. Lebih banyak menyerang pada anak kuda
berumur setahun atau dua tahun. Gejala utamanya adalah demam dengan suhu 39,5o C - 41,5oC, mata
dan hidung berair, stress, pernafasan cepat, batuk yang keras, kelopak mata berwarna pink kekuningan.
Pada tahap yang lebih berat akan terjadi pembengkakan pada kelanjar pangkal tenggorokan
(submaxillary lymph), temperatur tubuh yang tidak stabil, hidung mengeluarkan ingus,susah bernafas.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi secara berkala. Kekebalan yang di
dapat dengan vaksinasi biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek (sekitar 3 4 bulan)
dibandingkan dengan kekebalan yang didapat secara alami. Kuda sebaiknya diberi vaksin mulai umur 8
9 bulan. Dilanjutkan setiap 3 bulan sampai berumur 3 tahun. Kekebalan alami dan pencegahan dapat
dilakukan dengan perawatan yang baik dan menjauhkan kuda dari keadaan stress.jika suhu tubuh terus
meningkat, sebaiknya disuntik antibiotik untuk mencegah terjadinya serangan lebih lanjut oleh bakteri
yang dapat menyebabkan pneumunia. Pemeliharaan yang baik; menjaga kebersihan makanan, minuman,
peralatan dan lingkungan juga dapat menghambat penyebaran influenza terhadap kuda lain (Maswarni
dan Nofiar, 2014)

Anda mungkin juga menyukai