No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
PADA LAKI-LAKI
7. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak 60O
8. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
PADA WANITA
9. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
11. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan
urine bag
12. kunci kateter dengan larutuan Aqua/NS (20-30cc)
13. mengobservasi respon pasien
14. menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien
15. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
16. klien dirapikan
17. alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. perawat cuci tangan
19. mencatat kegiatan respon pasien pada catatan keperawatan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Mariana, SKM
TEUPAH SELATAN NIP. 19651231 199001 2 004
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
1. Pengertian Perawatan selama kehamilan sebelum bayi lahir yang lebih ditekankan
pada kesehatan ibu
2. Tujuan 1. Mengawasi ibu hamil selama masa kehamilan sampai persalinan
2. Merawat dan memeriksa ibu hamil
3. Menemukan penyakit ibu sejak dini yang dapat mempengaruhi
kesehatan janin serta berusaha mengobatinya
4. Mempersiapkan ibu sehingga proses persalinan yang dialaminya
dapat dijadikan pengalaman yang menyenangkan dan diharapkan
5. Mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi dan
menyusui secara optimal
6. Membantu persalinan agar bersih dan aman, serta mencegah
terjadinya komplikasi dalam persalinan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala
4. Indikasi Ibu Hamil
5. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
Buku Pedoman Asuhan Persalinan Normal, JNKKR-POGI,
Tahun 2008
6. Alat dan Bahan 1. Buku KIA dan register
2. Alat tulis
3. Spigmomanometer
4. Stetoskop
5. Timbangan
6. Meteran
7. LILA
8. Doppler
9. Sarung tangan
10. Jam
11. Blangko konseling
12. Kasa, kapas
13. Tablet FE
14. Hb Sahli
7. Prosedur 1. Lakukan anamnesa meliputi:
Tanyakan Haid Pertama Hari Terakhir ibu dan tentukan hari
taksiran partus (HTP)
Ukur LILA dan TB ibu
Tanyakan riwayat penggunaan alat kontrasepsi
Tanyakan riwayat penyakit dan keluhan saat ini
Tanyakan jumlah anak, jumlah persalinan, dan berapa kali
keguguran (GPA)
Tanyakan riwayat kehamilan
Tanyakan riwayat persalinan lalu meliputi: penolong, tempat
dan cara persalinan
Tanyakan status perkawinan, status imunisasi, jumlah anak
hidup, spacing, riwayat alergi, pemeriksaan fisik meliputi:
Tensi, Timbang, Ukur lingkar lengan atas (LILA)
2. Cucitangan
3. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan kehamilan sesuai
dengan maneuver Leopold dan pemeriksaan fisik lainnya
4. Gunakan sarung tangaan
5. Posisikan ibu dalam keadaan supine. Lakukan pemeriksaan head to
toe meliputi:
a. Pemeriksaan kepala leher
Kepala : bersih atau tidak, ada lesi atau tidak
Mata : anemis atau tidak, sclera ikterik atau tidak
Hidung : ada polip atau tidak
Mulut : ada sariawan atau tidak, ada caries atau tidak
Telinga : ada rabas atau tidak, mastoiditis atau tidak
Leher : ada kelenjar getah bening atau tidak, pembesaran
vena jugularis atau tidak
b. Dada
Jantung : Bunyi Jantung 1 dan Bunyi Jantung2, ada
murmur atau tidak
Paru : pengembangan dada simetris atau tidak, ada suara
nafas tambahan atau tidak
Payudara : ada benjolan atau tidak, putting susu inverted
atau tidak, bengkak atau tidak
Pengeluaran asi: ada atau tidak
c. Abdomen
Palpasi abdomen kuadran kiri atas terhadap adanya pembesaran
limfe
1) Uterus
a) Palpasi apakah ada kontraksi atau tidak
b) Leopold I, menentukan TFU, kepala/bokong/kosong
c) Leopold II, menentukan letak punggung janin
(punggung/bagiankecil/bokong/kepala) dan dengarkan
denyut jantug janin dengan doppler
d) Leopold III, menentukan bagian terendah,
e) LeopotIV, menentukan bagian terendah masuk pintu atas
panggul
2) Pigmentasi : kaji ada atau tidaknya linea nigra, striae, fungsi
pencernaan
3) Perineum dan Genital
1. Vagina : varises atau tidak
2. Kebersihan
3. Keputihan : joienis/warna, konsistensi, bau
4. Hemorrhoid : kaji derajat, lokasi, berapa lama, nyeri
d. Ekstremitas
Ekstremitas atas : ada tidaknya edema, varises
Ekstremitasbawah : ada tidaknya edema, varises, reflex patella
e. Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK
BAB: Kebiasan BAB
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
11. Pengertian Observasi detak jantung janin adalah tindakan untuk menghitung
dan memonitor detak jantung
12. Tujuan - Agar DJJ janin dapat dipantau jumlah dan ritmenya, sehingga
bila terdeteksi keadaan abnormal dapat segera ditangani.
- Sebagai pedoman dalam petalaksanaan observasi detak jantung
janin
13. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala
14. Indikasi
Bidan
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Tata cara melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil yang
diberikan pada pasien anemis dan ibu hamil 28 minggu
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu
hamil dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum
persalinan berlangsung
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala
4. Indikasi Bidan
5. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
Buku Pedoman Asuhan Persalinan Normal, JNKKR-POGI,
Tahun 2008
Pedoman Fasilitator Kelas Ibu Hamil, Tahun 2012
6. Alat dan Bahan 1. Buku tulis, Buku Register
2. Buku KIA
3. Tablet besi (Fe)
7. Prosedur 1. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil, sedikitnya 1 tablet /
hari selama 30 hari berturut-turut untuk pasien hamil pada
trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia diberikan
tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet perhari (3 X 1),
hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
2. Jika tablet zat besi persediaan habis, maka akan diberikan resep
luar
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
1. Pengertian Pengisian status ibu hamil agar dapat terpantau kesehatan ibu
dan janin secara rutin dan berkala, sehingga apabila ditemukan
penyimpangan dapat segera ditangani.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengisian kartu status secara lengkap dan
teliti
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala
4. Indikasi Bidan
5. Referensi Mother-Child Relation, Maternal-Child Nursing, Maternal
Health Services, Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan
International Coorporation Agency), 2010
Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat, JNKKR-
POGI, 2009
6. Alat dan bahan 1. Ballpoint
2. Tensimeter
3. Timbangan berat badan
4. Meteran
5. Doppler/Leanec
6. Pita lila
7. Kartu status Ibu
8. Buku KIA
9. Buku register kohort ibu hamil
7. Prosedur Mengisi dimulai dari kolom paling awal :
1. Beri tanda rumput pada kolom yang tersedia, bila sudah
dilakukan imunisasi TT.
2. Tulis riwayat kehamilan sebelumnya pada kolom yang
tersedia.
3. Tanggal kelahiran
4. Hasil Persalinan ( Lahir hidup ( LH ), Lahir Mati ( LM ),
Abortus (AB)
5. Jenis kelamin anak ( laki laki ( L ) dan perempuan ( P ).
6. Keadaan pada kelahiran
7. Berat badan anak waktu lahir
8. Lamanya menyusui
9. Penolong Persalinan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Mariana, SKM
NIP. 19651231 199001 2 004
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
pada keluarga/pasien.
c. Memberikan kesempatan kepada pasien
untuk bertanya.
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan.
3. Tahap Kerja
a. Petugas menerima ibu atau akseptor KB dari
loket pendaftaran di poli KB.
b. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
medis yang diperlukan.
c. Mempersiapkan akseptor.
d. Petugas mencuci tangan dengan sabun
antiseptic dan bilas dengan air mengalir dan
keringkan.
e. Petugas melakukan anamnesa:
Melengkapi identitas pasien.
Menanyakan jumlah anak.
Menanyakan menstruasi terakhir.
Menanyakan riwayat pemakaian
kontrasepsi.
Menanyakan riwayat penyakit yang
diderita dan riwayat penyakit keluarga.
f. Petugas melakukan pengisian status sesuai
dengan hasil anamnesa.
g. Petugas melakukan pemeriksaan:
1) Pemeriksaan umum
Keadaan akseptor.
Mengukur berat badan.
Tanda vital: tekanan darah, nadi,
respirasi, suhu.
2) Pemeriksaan khusus
Mata : Warna, seklera
Payudara : Ada benjolan atau tidak
Leher : Kelainan tyhroid
Perut : Pembesaran uteri/benjolan
Extermitas : Ada atau tidak varises
i. Petugas mempersiapkan alat dan
implant.
ii. Petugas melakukan pemasangan
implant di lengan.
iii. Petugas memberikan penyuluhan
Efek samping dari KB implant.
Kontrol bila ada keluhan.
Kunjungan ulang harus tepat waktu yang
ditentukan.
Personal Hygiene.
iv. Petugas menyerahkan kartu KB
yang sudah diisi kepada akseptor
(K-1).
v. Petugas mencatat hasil pelayanan
di K-4 dan register KB.
vi. Petugas mendeteksi bila ada
kelainan dan dirujuk ke dokter
spesialis/RS.
vii. Petugas melakukan rujukan ke
poli umum atau laboratorium bila
ada indikasi.
4. Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan.
Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah
selesai.
Membereskan alat-alat.
Mencuci tangan.
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
8. Unit Terkait 1. Poli KIA
2. Dokter Puskesmas
3. BKKBN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
9. Prosedur pelaksanaan
1. Lakukan konseling pada klien dan pastikan klien telah
mengosongkan kandung kemihnya
2. Periksa genetalia eksterna, lakukan pemeriksaan
inspekulo dan panggul. Hal ini bertujuan untuk
memeriksa adanya cairan vagina, servicitis,
menentukan besar uterus, posisi uterus dan mobilittas
uterus. Jangan dilakukan pemasangan bila ada infeksi
atau hamil.
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
2. Tahap PraInteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
3. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
c. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
d. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
4. Tahap Kerja
a. Petugas menerima ibu atau akseptor kb dari loket
pendaftaran di poli KB
b. Petugas Mempersiapkan alat dan bahan medis yang
diperlukan
c. Mempersiapkan akseptor
d. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan
bilas dengan air mengalir dan keringkan.
e. Petugas melakukan anamnese :
Melengkapi Identitas pasien.
Menanyakan jumlah anak
Menanyakan menstruasi terakhir
Menanyakan riwayat pemakaian kontrasepsi.
Menanyakan riwayat penyakit yang diderita dan
riwayat penyakit keluarga.
f. Petugas melakukan pengisian status sesuai dengan hasil
anamnesa
g. Petugas melakukan pemeriksaan :
1) Pemeriksaan umum
Keadaan akseptor
Mengukur berat badan
Tanda vital : tekanan darah,nadi,respirasi,suhu.
2) Pemeriksaan Khusus
Mata : Warna, seklera
Payudara : Ada benjolan atau tidak
Leher : Kelainan thyroid
Perut : Pembesaran uteri/ benjolan
Extremitas : Ada atau tidak varises
h. Petugas mempersiapkan Pil KB
i. Petugas memberikan Pil KB
j. Petugas memberikan penyuluhan
Efek samping dari Pil KB
Kontrol bila ada keluhan
Kunjungan ulang harus tepat waktu sesuai waktu
yang ditentukan
Personal Hygine
k. Petugas Menyerahkan kartu KB yang sudah diisi kepada
akseptor ( K-1 )
l. Petugas mencatat hasil pelayanan di K 4 dan register KB
m. Petugas mendeteksi bila ada kelainan dan dirujuk ke
dokter spesialis / RS
n. Petugas melakukan rujukan ke poli umum atau
laboratorium bila ada indikasi
5. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Instruksi kerja
1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air
mengalir, keringkan dengan handuk
2. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi
karet, hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan
kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 60 90 %,
biarkan kering
3. Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai,
segera buka plastiknya Bila menggunakan jarum atau
semprit yang telah disterilkan dengan DTT, pakai
korentang yang telah di DTT untuk mengambilnya
4. Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan
jarum pada mulut semprit penghubung
5. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan
cairan suntik dalam semprit, gunakan jarum yang sama
untuk menghisap kontrasepsi suntik yang menyuntikkn
klien
6. Teknik suntikan
a. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara (pada depo provera /
cyclofem), keluarkan isinya
b. Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah
pantat (daerah gluteal). Apabila suntikan diberikan
terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan
akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif
c. Depo provera (3 ml / 150 mg atau 1 ml / 150 mg)
diberikan setiap 3 bulan (12 minggu)
d. Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5
mg estrogen sipionat diberikan setiap bulan
7. Bereskan alat-alat
8. Cuci tangan
9. Dokumentasikan hasil pelayanan