Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Keperawatan Cardiovaskuer yang
berjudul ASUHAN KEPERAWATAN PADA VSD tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mohon
maaf jika ada penulisan yang kurang berkenan dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi mahasiswa/i STIKES Mataram, bagi penyusun
sendiri maupun kepada mahasiswa/i kesehatan lainnya di Indonesia.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ventrikel Septal Defect (VSD)................................................................5
2.2 Etiologi ......................................................................................................................6
2.3 Patofisiologi ...............................................................................................................6
2.4 Manifestasi klinis .......................................................................................................7
2.5 Komplikasi .................................................................................................................8
2.6 Pemeriksaan Penunjang .............................................................................................9
2.7 Penatalaksanaan .......................................................................................................10
2.8 ASKEP Ventrikel Septal Defect (VSD) .................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN
VSD (Ventrikulare Septum Defek) adalah suatu keadaan dimana ventrikel tidak
terbentuk secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel kiri dan kanan terganggu,
akibat darah dari bilik kiri mengalir ke bilik kanan pada saat systole.
Ventrikel septum defek (VSD) merupakan penyakit jantung bawaan yang paling
sering ditemukan, yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang padaseptum interventrikuler,
dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum inter ventrikuler
semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan
ataupun sebaliknya. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena
trauma.
Defek Septum Ventrikel (VSD, Ventricular Septal Defect) adalah suatu lubang pada
septum ventrikel yaitu suatu dinding yang memisahkan jantung bagianbawah (memisahkan
ventrikel kiri dan ventrikel kanan).
Ventricular septal defect (VSD) merupakan suatu kelainan dimana terdapat adanya
lubang atau defect pada dinding pemisah antara ventrikel kiri dan kanan. Darah kaya
oksigen bercampur dengan darah miskin oksigen, sehingga jantung memompa sebagian
darah miskin oksigen ke tubuh dan juga darah kaya oksigen dipompa jantung keparu. Ini
berarti kerja jantung tidak efisien.
Kadangkala VSD dapat menutup sendiri. Jika VSD besar biasanya selalu harus
dioperasi. VSD ini tergolongPenyakit Jantung bawaan (PJB) non sianotik dengan
vaskularisasi paru bertambah. VSD ini memiliki sifat khusus, yaitu: shunt pada daerah
ventrikel; aliran darah pada arteri pulmonalis lebih banyak; tidak ada sianosis. Defek septum
ventrikel biasa sebagai defek terisolasi dan sebagai komponen anomaly gabungan. Lubang
biasanya tunggal dan terletak pada bagian membranosaseptum. Gangguan fungsional lebih
tergantung pada ukurannya dan keadaan bantalan vaskuler paru, dari pada lokasi defek
Besarnya defek bervariasi mulai dari dari ukuran millimeter (mm) sampai dengan
centimeter (cm),
a. VSD kecil : diameter sekitar 1-5 mm, pertumbuhan anak dengan keadaan ini masih
normal walaupun ada kecenderungan terjadi infeksi saluran pernafasan.
b. VSD sedang - sangat besar : diameter lebih dari setengah ostium aorta, tekanan
ventrikel kanan biasanya meninggi.
2.2 ETIOLOGI
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 25% dari seluruh kelainan
jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna. Kelainan ini
umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma.VSD lebih sering ditemukan
pada anak-anak dan seringkali merupakan suatu kelainan jantung bawaan. Pada anak-anak,
lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan seringkali menutup dengan sendirinya
sebelum anak berumur 18 tahun. Pada kasus yang lebih berat, bisa terjadi kelainan fungsi
ventrikel dan gagal jantung. VSD bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung
lainnya.
Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:
1. Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil.
2. Gizi ibu hamil yang buruk , ibu yang alkaholik.
3. Usia ibu di atas 40 tahun.
4. Ibu yang menderita diabetes.
5. Ibu peminum obat penenang.
Faktor genetik ( endogen)
1. Anak yang lahir sebelumnya PJB.
2. Ayah atau ibu PJB
3. Kelainan kromosom( sindrom down)
4. Lahir dengan kelainan bawaan lain.
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 25% dari seluruh kelainan
jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna. Kelainan ini
umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma. Kelainan VSD ini sering
bersama-sama dengan kelainan lain misalnya trunkus arteriosus, Tetralogi Fallot.
2.3 PATOFISIOLOGI
Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui defek pada
septum intraventrikular. Perbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan
deras dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan menimbulkan bising. Darah dari ventrikel kanan
didorong masuk ke arteri pulmonalis. Semakin besar defek, semakin banyak darah masuk ke
arteri pulmonalis. Tekanan yang terus-menerus meninggi pada arteri pulmonalis akan
menaikan tekanan pada kapiler paru. Mula-mula naiknya tekanan kapiler ini masih reversibel
(belum ada perubahan pada endotel dan tunika muskularis arteri-arteri kecil paru), tetapi
kemudian pembuluh darah paru menjadi sklerosis dan akan menyebabkan naiknya tahanan
yang permanen. Bila tahanan pada arteri pulmonalis sudah tinggi danpermanen, tekanan
pada ventrikel kanan juga jadi tinggi dan permanen. VSD ditandai dengan adanya hubungan
septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke
kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 3,0 cm. Kira kira 20% dari defek ini pada anak
adalah defek sederhana, banyak diantaranya menutup secara spontan. Kira kira 50 % -
60%anak anak menderita defek ini memiliki defek sedang dan menunjukkan gejala pada
masa kanak kanak. Defek ini sering terjadi bersamaan dengandefek jantung lain. Perubahan
fisiologi yang terjadi sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan mengakibatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat di pompa ke dalam paru,yang akhirnya dipenuhi darah
dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskuler pulmonar.
3. Jika tahanan pulomonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat menyebabkan pirau
terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri menyebabkan
sianosis ( syndrome isenmenger)
Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan
resestensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan dengan resistensi pulmonal
melalui defek septum. Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh
darah paru. Dengan demikian tekanan ventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari
kiri ke kanan. Hal ini akan menyebabkan resiko endokarditis dan mengakibatkan terjadinya
hipertropi otot ventrikel kanan sehingga akan berdampak pada peningkatan workload
sehingga atrium kanan tidak dapat mengimbangi meningkatnya workload, maka terjadilah
pembesaran atrium kanan untuk mengatasi resistensi yang disebabkan oleh pengosongan
atrium yang tidak sempurna
2.5 KOMPLIKASI
1. Gagal jantung kronik
2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonary
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. kerusakan sistem konduksi ventrikel, Ro toraks memperlihatkan kardiomegali dengan
pembesaran LA, LV, dan kemungkinan RV.Terdapat peningkatan PVM. Derajat kardiomegali
dan peningkatan PVMsesuai dengan bertambahnya besar defek VSD. Bila telah terjadi
PVODmaka gambaran lapangan paru akan iskemik dan segmen PA akanmembesar
6. Kelainan fungsi ventrikel
7. Gagal jantung
8. Obtruksi pembuluh darah pulmonal (Hipertensi Pulmonal)
9. Aritmia
10. Henti jantung
2.7 PENATALAKSANAAN
1. Umum
a. Tirah baring, posisi setengah duduk.
Pengurangan aktivitas fisik merupakan sandaran utama pengobatan gagal jantung
dewasa, namun sukar pada anak. Olahraga kompetitif, yang memerlukan banyak tenaga atau
isometrik harus dihindari, namun tingkat kepatuhan anak dalam hal ini sangat rendah. Jika
terjadi gagal jantung berat, aktivitas fisik harus sangat dibatasi. Saat masa tirah baring
seharian, sebaiknya menyibukkan mereka dengan kegiatan ringan yang mereka sukai yang
dapat dikerjakan diatas tempat tidur (menghindari anak berteriak-teriak tidak terkendali).
Sedasi kadang diperlukan: luminal 2-3 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam selama 1-2 hari.
b. Penggunaan oksigen.
Penggunaan oksigen mungkin sangat membantu untuk penderita gagal jantung
dengan edema paru-paru, terutama jika terdapat pirau dari kanan ke kiri yang mendasari
dengan hipoksemia kronik.(3) Diberikan oksigen 30-50%dengan kelembaban tinggi supaya
jalan nafas tidak kering dan memudahkansekresi saluran nafas keluar.2 Namun, oksigen tidak
mempunyai peran padapengobatan gagal jantung kronik.
c. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan dan elektrolit.
d. Pembatasan cairan dan garam. Dianjurkan pemberian cairan sekitar 70-80% (2/3) dari
kebutuhan. Sebelum ada agen diuretik kuat, pembatasan diet natrium memainkan peran
penting dalam penatalaksanaan gagal jantung. Makanan rendah garam hampir selalu tidak
sedap, lebih baik untuk mempertahankan dietadekuat dengan menambah dosis diuretik jika
diperlukan. Sebaiknya tidak menyarankan untuk membatasi konsumsi air kecuali pada gagal
jantung yang parah.
e. Diet makanan berkalori tinggi
Bayi yang sedang menderita gagal jantung kongestif banyak kekurangan kalori karena
kebutuhan metabolisme bertambah dan pemasukan kalori berkurang. Oleh karena itu, perlu
menambah kalori harian. Sebaiknya memakan makanan berkalori tinggi, bukan makanan
dengan volume yang besar karena anak ini ususnya terganggu. Juga sebaiknya makanannya
dalam bentuk yang agak cair untuk membantu ginjal mempertahankan natrium dan
keseimbangan cairan yang cukup
4. Farmakologi
a. Vasopresor atau vasodilator adalah obat-obat yang dipakai untuk anak dengan defek
septum ventricular dan gagal jantung kronik berat
b. Dopamine (intropin) memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan
peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi, sedikit sekali
atau tidak ada efeknya pada tekanan diastolic, digunakan untuk mengobati gangguan
hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka (dosis diatur untuk mempertahankan
tekanan darah dan perfusi ginjal)
c. Isoproterenol (isuprel) memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan
peningkatan curah jantung dan kerja jantung, menurunkan tekanan diastolik dan tekanan rata-
rata sambil meningkatkan tekanan sistolik.
3. Pengkajian gastrointestinal
Kaji adanya distensi abdomen,meningkatnya lingkar perut,kulit yang terang
( bright ),adanya eritema dinding abdomen,tampaknya peristaltik, bentuk usus yang dapat
dilihat,status umbilikus.
Kaji adanya tanda-tanda regurgitasi,waktu yang berhubungan dengan pemberian makan,bila
memakai NGT tentukan karakter,jumlah residu,warna, konsisten,PH vairan lambung.
Palpasi area hati.
Kaji bising usus,ada atau tidak ada.
Gambarkan jumlah,warna,konsistensi feces.
4.Pengkajian genitourinari
Kaji bentuk abnormal dari genetalia.
Kaji jumlah ( ditentukan oleh berat badan ), PH dan berat jenis untuk menggambarkan status
cairan.
Timbang berat badan ( tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengkaji status cairan.
5.Pengkajian neuromuskuloskelet
Kaji gerakan bayi : random,bertujuan,twitching,spontan,tingkat akti fitas dengan
stimulasi,evaluasi saat kehamilan dan persalinan.
Kaji sikap dan posisi bayi/anak : fleksi ayau ekstensi.
Observasi reflek moro,sucking,babinski,plantar dan reflek lain yang diharapkan.
Tentukan tingkat respon
Kaji adanya perubahan pada lingkar kepala ( bila ada indikasi ) ukuran, tahanan fontanel,
dan garis sutura.
Kaji respon pupil pada bayi yang usia kehamilannya lebih dari 32 minggu.
6.Pengkajian kulit
Kaji beberapa perubahan warna,daerah kemerahan,tanda iritasi,abrasi, khususnya dimana
terdapat daerah penekanan oleh infus atau alat yang lain kontak dengan bayi/anak,juga
observasi dan catat bahan yang digunakan untuk perawatan kulit.
Kaji tekstur dan turgor kulit : kering,lembut, dan lain-lain.
Kaji adanya rash,luka kulit atau tanda lahir.
Kaji kateter infus dan jarum yang digunakan dan observasi adanya tana infiltrasi.
Kaji adanya infus parenteral : lokasi;arteri,vena perifer, umbilical, sentral. Jenis infus (bat,
saline, dektrose, elektrolit, lemak, TPN ).
7.Temperatur
Kaji suhu kulit dan axilla.
Kaji hubungan dengan suhu lingkungan.
8.Faktor Prenatal
Ibu menderita infeksi : rubella.
Ibu alkoholisme
Umur ibu lebih dari 40 tahun.
Ibu menderita penyakit diabetes yang memerlukan insulin.
Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
9.Faktor Genetik
Anak yang lahir sebelumnya PJB.
Ayah / ibu menderita PJB.
Kelainan kromosom misalnya Sindrom Down.
Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
B.Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan anak.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen
oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
4. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan terhadap penyakitnya
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
6. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi.
C. Rencana Keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lebih dari 90% kasus penyakit jantung bawaan penyebabnya adalahmultifaktor.
Ventrikel septum defek ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan
darah mengalir langsung antar ventrikel, yang biasanya dari kiri ke kanan.
Pada anak dengan ventrikel septum defek sederhana gambaran klinisnya dapat
meliputi adanya murmur, intoleransi latihan ringan, keletihan, dispnue selama
beraktivitas dan infeksi saluran nafas yang berulang ulang dan berat. Keseriusan gangguan
ini tergantung dari pada ukuran dan derajat hipertensi pulmonar, jika anak asimptomatik
masih tidak diperlukan pengobatan tetapi jika timbul gagal jantung kronik diperlukan untuk
penutupan defek atau pembedahan. Resiko bedah kira-kira 3 % idealnya pada anak umur 3
sampai 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Ariesta. 2011. Asuhan Keperawatan Ventricular Septal Defect.http://learntogether-
aries.blogspot.com/2011/09/askep-ventricular-septal-defect.html. Diakses tanggal 23 Mei 2013
Kepevi Hatake. 2013. Askep Ventrikel Septal Defect
(VSD).http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-ventrikel-septal-desease-vsd.html. Diakses
Tanggal 23 Mei 2013
Diposting oleh Nurul Jannah di 22.22 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest