Anda di halaman 1dari 3

II.

KENYAMANAN TERMAL PENGGUNA RUANG TUNGGU DI


STASIUN JAKARTA KOTA

Masalah penelitian

Kenyamanan termal ruang tunggu di Stasiun Jakarta Kota.

Tujuan penelitian

Untuk mengetahui kenyamanan termal pengguna ruang tunggu di Stasiun


Jakarta Kota.

Lokasi

Ruang tunggu Stasiun kerta api Jakarta Kota.

Pertanyaan penelitian

Pada survei ini menggunakan kuisioner yang diberikan pada pengguna


pasar dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Retan waktu antara pukul 07.30-14.00.


2. Responden dipilih secara acak (latar belakang,usia,jenis
kelamin,dll).Responden berasal dari seluruh pengguna pasar yaitu
pembeli dan pedagang.
3. Responden berasal dari pengguna stasiun kereta api yang menunggu
di ruang tunggu zona dalam.
4. Responden dalam keadaan relax atau tenang sehingga angka
metabolik rate adalah 1,2 Met.
5. Responden tidak memakai jenis baju yang tebal seperti sweater
sehingga angka tahanan pakaian adalah 0,6 clo.

Hipotesis kualitatif

1. Suhu udara/suhu tabung kering (dry bulb temperature, dbt). Suhu


udara merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kondisi
nyaman (termal) manusia.
2. Kelembapan udara relative (relative humidity, RH).
3. Kecepatan udara ( angin ) pengaruh kecepatan angin terhadap
kenyamanan termal berbeda jika kita bandingkan dengan faktor
faktor iklim lain yang sudah diuraikan.

Hipotesis kuantitatif

1. Jenis aktirfitas/laju metabolisme (metabolic rate).


Jenis aktifitas berpengaruh pada laju metabolisme tubuh manusia .
2. Jenis/ tahanan panas pakaian (clothing insulation,clo)
Jenis pakaian yang dikenakan oleh seseorang akan berpengaruh
pada pertukaran panas antar tubuh dengan lingkungan sekitarnya,
sehingga akan menentukan tingkat kenyamanan dari orang
bersangkutan.
3. Ukuran (index) untuk kenyaman termal
Dalam kenyataan sangatlah tidak mungkin untuk menyatakan
respon manusia terhadap lingkungan termal sebagai fungsi salah
satu faktor iklim saja,misalnya suhu udara atau kelembaban atau
yang lainnya.
4. Suhu udara
Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kenyamanan
manusia adalah shu udara.
5. Pmv dan ppd dari finger
Standar internasional untuk kenyaman termal merekomendasikan
pengguna index yang dicetuskan oleh professor fanger yakni
prediksi sensasi termal rata rata dan prediksi prosentase
ketidaknyamanan sebagai index atau parameter untuk indikasi
sejauh mana suatu kumpulan manusia merasa nyaman atau tidak
nyaman secara termal (suhu).
6. Penelitian kenyamanan termal diindonesia
Penelitian kenyamanan termal yang lain dilakukan oleh tri harso
karyono pada tahun 1993 dijakarta melibatkan 596 responden yang
terdiri dari karyawan dan karyawati yang bekerja ditujh bangunan
kantor menghasilkan suhu nyaman para responden yakni 26,4oC ta
atau 26,7oC to.
7. Kenyamanan termal dalam bangunan
Temperatur nyaman bagi manusia merupakan fungsi dari temperatur
udara luar rata rata dan temperatur dalam bangunan.

Populasi

Manusia yang berada di ruang tunggu Stasiun Jakarta Kota.

Variabel

Suhu, kecepatan angin dan kelembaban udara.

Metoda pengumpulan data

1. Instrumensasi

Menggunakan alat alat untuk mengukur kenyaman termal suatu


ruangan, yaitu termometer, anemometer, hygrometer.
2. Kuisioner

1. Retan waktu antara pukul 07.30-14.00.


2. Responden dipilih secara acak (latar belakang,usia,jenis
kelamin,dll).Responden berasal dari seluruh pengguna pasar
yaitu pembeli dan pedagang.
3. Responden berasal dari pengguna stasiun kereta api yang
menunggu di ruang tunggu zona dalam.
4. Responden dalam keadaan relax atau tenang sehingga angka
metabolik rate adalah 1,2 Met.
5. Responden tidak memakai jenis baju yang tebal seperti sweater
sehingga angka tahanan pakaian adalah 0,6 clo.

Kesimpulan

Dari hasil pengukuran dan kuisoner di ruang tunggu Stasiun Jakarta Kota
dengan responden sebanyak 150 orang, 80 % merasa tidak nyaman dan 20
% merasa nyaman. Suhu ruangan rata rata sebesar 27,6 o C dengan
rentang suhu nyaman setiap orang 23,3 o C 28,8 o C.

Saran

Menambahkan ruang terbuka hijau pada luar Stasiun Jakarta Kota dan
menambahkan vegetasi untuk mengurangi udara panas yang masuk
kedalam bangunan dan mengatur sistem sirkulasi orang dan perletakan
ruang dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai