Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan buangan dan
memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki cirri pengiriman produk yang
benar (tanpa cacat), pada waktu yang tepat dengan kebutuhan pelanggan, serta dengan biaya
serendah mungkin.
Sistem lean manufacturing menungkinkan para manajer untuk meniadakan buangan,
mengurangi biaya dan menjadi lebih efisien. Perusahaan yang mengimplementasikan lean
manufacturing mengejar strategi pengurangan biaya dengan cara mendefinisikan ulang
berbagai aktivitas yang dilaksanakan perusahaan. Pengurangan biaya secara langsung berkaitan
dengan kepemimpinan biaya. Lean manufacturing menambah nilai melalui pengurangan
buangan. Implementasi lean manufacturing yang baik akan memberi berbagai perbaikan besar,
seperti kualitas yang lebih baik, peningkatan produktivitas, pengurangan waktu tunggu,
pengurangan persediaan dalam jumlah besar, pengurangan waktu penyetelan, penurunan biaya
produksi dan peningkatan tingkat produksi.
Ada dua tekanan utama untuk lean accounting. Yang pertama adalah penerapan metode
bersandar perusahaan akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran. Hal ini tidak berbeda dengan
metode untuk menerapkan lean proses lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan
pemborosan, membebaskan kapasitas, mempercepat proses, mengurangi kesalahan dan cacat,
dan membuat proses yang jelas dan dapat dimengerti. Yang kedua (dan lebih penting) tekanan
lean accounting adalah untuk secara mendasar mengubah akuntansi, kontrol, dan proses
pengukuran sehingga mereka bersandar pada memotivasi perubahan dan perbaikan,
menyediakan informasi yang cocok untuk pengendalian dan pengambilan keputusan,
memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai dampak keuangan ramping
perbaikan, sederhana, visual, dan rendah limbah. Lean accounting tidak memerlukan metode
akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan biaya standar, biaya berdasarkan aktivitas,
varians pelaporan, biaya-biaya, sistem kontrol transaksi yang kompleks, dan membingungkan
laporan keuangan
Lean accounting berbeda karena lima prinsip pemikiran berikut ini:
1. Menspesifikasikan nilai tiap produk secara tepat.
2. Mengidentifikasi arus nilai untuk tiap produk.
3. Menciptakan arus nilai tanpa gangguan.
4. Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen.
5. Mengejar kesempurnaan
Arus Nilai
Arus nilai terdiri atas semua aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
yang dibutuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik awalnya
(contohnya; pesanan pelanggan atas suatu produk baru) ketahap produk jadi
ditangan pelanggan. Ada beberapa arus nilai, pertama arus nilai yang paling umum adalah arus
nilai pemenuhan pesanan. Arus nilai pemenuhan pesanan berfokus pada pemberian produk yang
ada ketangan pelanggan yang ada. Jenis arus nilai yang kedua adalah arus nilai
mencerminkan semua hal yang dilakukan, baik yang buruk maupun yang bagus yang dibawa
kepelanggan. Jadi, menganalisis arus nilai akan memungkinkan pihak manajemen untuk
mengidentifikasi buangan.
Sebagian besar perusahaan berproduksi untuk persediaan, kemudian mencoba menjual
barangyang telah mereka produksi. Berbagai usaha dilakukan untuk menciptakan
permintaan atas barang yang berlebih, tetapi barang tersebut yang mungkin tidak
diinginkan oleh pelanggan. Lean manufacturing menggunakan system demand-pull. Tujuan lean
manufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk hanya jika
dibutuhkan melalui proses produksi.
Tiap operasi hanya menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari operasi
sebelumnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada tanda dari proses sebelumnya yang
menunjukkan kebutuhan untuk meproduksi. Permintaan pelanggan bermula dari rantai
nilai dan mempengaruhi cara
produsen berhubungan dengan pemasok juga merupakan hal yang vital dalam lean
manufacturing. Pembelian JIT mengharuskan pemasok untuk mengirim berbagai suku
cadang dan bahan baku secara tepat waktu untuk digunakan dalam produksi.
Pull Value
Sebagian besar perusahaan berproduksi untuk persediaan, kemudian mencoba menjual
barangyang telah mereka produksi. Berbagai usaha dilakukan untuk menciptakan
permintaan atas barang yang berlebih, tetapi barang tersebut yang mungkin tidak
diinginkan oleh pelanggan. Lean manufacturing menggunakan system demand-pull. Tujuan lean
manufacturing adalah meniadakan buangan dengan menghasilkan produk hanya jika
dibutuhkan melalui
proses produksi. Tiap operasi hanya menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi permi
ntaan dari operasi sebelumnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada tanda dari proses
sebelumnya yang menunjukkan kebutuhan untuk memproduksi.
Permintaan pelanggan bermula dari rantai nilai dan mempe ngaruhi cara
produsen berhubungan dengan pemasok juga merupakan hal yang vital dalam lean
manufacturing. Pembelian JIT mengharuskan pemasok untuk mengirim berbagai suku
cadang dan bahan baku secara tepat waktu untuk digunakan dalam produksi.
Mengejar Kesempurnaan
Waktu penyetelan nol, tingkat kecacatan nol, persediaan nol, tingkat buangan,
produksi berdasar permintaan, peningkatan tarif produksi sel, meminimalisasi biaya dan
memaksimalkan nilai pelanggan adalah berbagai hasil ideal yang dicari dari lean
manufacturing. Sejalan dengan mulai jelasnya lean dan mencapainya perbaikan,
kemungkinan mencapai kesempurnaan menjadi lebih memungkinkan. Sejalan dengan
peningkatan arus dan perbaikan berbagai proses, buangan cenderung tampak lebih banyak.
Tujuannya adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berbiaya rendah
dengan jumlah waktu paling minimum. Untuk mencapai tujuan ini, produsen lean
harus mengidentifikasi dan meniadakan berbagai bentuk buangan.
Buangan menghabiskan berbagai sumber daya tanpa menambah nilai. Buangan adalah
segala sesuatu yang tidak memiliki nilai bagi pelanggan. Peniadaan buangan
mengharuskan identifikasi berbagai bentuk dan sumbernya. B e r i k u t
delapan sumber yang umumnyadianggap sebagai bentuk dari sumber buangan:
Bentuk dan Sumber buangan
Produk cacat
Produk berlebih barang yang tidak dibutuhkan
Persediaan barang yang menunggu diproses atau digunakan
Pemrosesan yang tidak dibutuhkan
Perpindahan karyawan yang tidak perlu
Transportasi barang yang tidak perlu
Waktu tunggu
Desain barang dan jasa yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan
Produksi lean membutuhkan banyak penekanan pada kualitas manajemen. Suku cadang
yang cacat akan menghentikan produksi. Produksi lean tidak dapat
diimplemantasikan tanpa komitmen atas pengendalian kualitas total(Total Quality Control-
TQC). TQC adalah usaha tidak berkesudahan untuk menyempurnakan kualitas; keinginan keras
untuk mencapai proses desai dan produksi produk bebas cacat.
Akuntansi Lean
System manajemen biaya tradisional juga tidak bekerja dengan baik dalam
lingkungan lean. Bahkan, pendekatan perhitungan biaya tradisional dan pengendalian
operasional mungkin tidak akan benar-benar berjalan dalam lingkungan lean. Variansi
perhitungan biaya standard dan variansi anggaran departemen cenderung mendorong
produksi berlebih dan tidak sesuai dengan system permintaan pull yang dibutuhkan dalam lean
manufacturing. Studi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menjelaskan bahwa penggunaan
tariff overhead kelseluruhan pabrik dalam pabrik yang memiliki multiple produk
dapat menghasilkan biaya produk yang menyesatkan jika dibandingkan dengan
pembebanan produksi terfokus atau pembebanan berdasarkan aktivitas. Biaya produk yang
menyesatkan dapat menandakan kegagalan dalam lean manufacturing walaupun ada
perbaikan yang signifikan.
Penerjemah Strategi
Strategi adalah spesifikasi hubungan yang diinginkan manajemen antara empat prespektif.
Penerjeman strategi berarti penspesifikasian tujuan, ukuran, target dan inisiatif tiap prespektif.
Prespektif Keuangan
- Pertumbuhan pendapatan : Dengan meningkatkan jumlah produk baru, menciptakan aplikasi
baru, pengadopsian strategi penentuan harga baru. Ukuran kinerja dapat berupa presentase
pendapatan dari produk baru, presentase pendapatan dari aplikasi baru, serta profitabilitas produk
atau pelanggan.
- Penurunan biaya : penuruna biaya per unit produk, per pelanggan atau per jalur distribusi
merupakan contoh penurunan biaya. Penghitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat
mempermainkan perananan pengukuran yang penting khususnya biaya penjualan dan
administrasi.
- Penggunaan asset : perbaikan pemanfaatan asset adalah tujuan utama, ukuran keuangan seperti
laba atas investasi dan nilai tambah ekonomi digunakan.
Pespektif Pelanggan
- Tujuan dan ukuran utama adalah sesuatu yang umum di semua organisasi. Ada lima tujuan
utama : peningkatan pangsa pasar, peningkatan retensi pelanggan, peningkatan pelanggan baru,
peningkatan kepuasan pelanggan, dan peningkatan profitabilitas pelanggan
- Nilai pelanggan adalah perbedaan antara realisasi dan pendan pengorbanan adalah apa yang
diserahkangorbanan, di mana realisasi adalah apa yang pelanggan terima
Tujuan Ukuran
Meningkatkan pangsa pasar Pangsa pasar (presentase pasar)
Meingkatkan retensi pelanggan Presentase pertumbuhan bisnis dari
pelanggan yang ada
Presentase pelanggan yang kembali
Meningkatkan akuisisi pelanggan Jumlah pelanggan baru
Meningkatkan kepuasan pelanggan Tingkat dari survei pelanggan
Meningkatkan profitabilitas pelanggan Profitabilitas pelanggan
Nilai kinerja :
Menurunkan harga
Menurunkan biaya pascapembelian Harga
Memperbaiki fungsi produk Biaya pascapembelian
Memperbaiki kualitas produk Tingkat dari survei pelanggan
Meningkatkan keandalan pengiriman Presentase barang yang dikembalikan
Presentase pengiriman tepat waktu
Memperbaiki citra dan reputasi Jadwal yang tidak terpenuhi
produk
Tingkat dari survei pelanggan
Perspektif Proses
- Proses Inovasi : Tujuan dan Ukuran
Tujuan proses inovasi meliputi : peningkatan jumlah produk baru, peningkatan presentase
pendapatan dari produk yang dimiliki, dan penurunan waktu untuk mengembangkan produk baru
- . Proses Operasional : Tujuan dan Ukuran
Ada 3 tujuan proses operasional : Meningkatkan kualitas proses, meningkatan efisiensi proses,
dan menurunkan waktu proses.
1. Kualitas. Contoh ukuran kualitas proses adalah biaya kualitas, hasil output (output bagus / input
bagus), dan presentase unit yang cacat (output bagus/output total)
2. Efisiensi. Ukuran efisiensi proses utamanya memperhatikan biaya proses dan produktivitas
proses
3. Waktu. Ukuran umum waktu proses adalah waktu siklus, velositas, efektivitas siklus
manufaktur, takt time, dan durasi hari dalam hitungan jam