PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga
untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan
kehidupan sosial dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk
dan lingkungan dengan baik serta dapat membuat suatu kebijakan atau
1
1.2. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang
yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari
3
Sedangakan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai
1) Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
dibimbingnya.
jawab.
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap,
dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
4
melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Kepemimpinan adalah seni
mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu
menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi
yaitu :
5
Para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus memahami Hakikat
Oleh karena itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu
kondisi sulit dan sangat sulit. Karena itu menjadi terasa aneh bila dalam
6
3) Kerja Keras, bukan Santai
bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan
dan kesejahteraan. Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan
besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik
ini terdapat dalm kehidupan kita, maka ini adalah penghianat yang paling
besar.
teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki
7
pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka
diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat
bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan
oleh pimpinan.
8
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai
berikut:
g. Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan
tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan
9
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
10
bawahannya yang memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan
cocok dilakukan jika staf yang dimiliki memiliki kemampuan dan motivasi
prosedur yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang
aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan
hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk
berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.
sebagai berikut:
tugas;
11
5) Kepemimpinan Laissez Faire
cukup tinggi.
produser;
c. Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara
12
6) Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
telah diberikan.
tugas. Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu
tersebut dapat tercapai dengan baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin
13
konstruktif. Pemimpin sering turun ke bawah guna mendapatkan informasi
selanjutnya.
lama, orang orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua
menguntungkan lawannya.
14
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya
tugas. Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu
tersebut dapat tercapai dengan baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin
pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati,
tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah langkahnya penuh
tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
15
11) Gaya Kepemiminan Moralis
Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati
hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang orang
seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan,
baik.
kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam
16
13) Gaya kepemimpinan analitis (Analytical)
setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan
yang memuaskan.
ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan
17
dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang
Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk
18
sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya
pengikutnya.
yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua
tepat.
19
fundamental yaitu : tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok
watak individu yang melekat pada diri para pemimpin, seperti misalnya:
kesupelan dalam bergaul, status sosial ekonomi mereka dan lain-lain (Bass
mencoba meneliti tentang watak individu yang melekat pada diri para
ekonomi mereka dan lain-lain. Terdapat enam kategori faktor pribadi yang
pemimpin dan pengikut dalam satu studi tidak konsisten dan tidak
didukung dengan hasil-hasil studi yang lain. Disamping itu, watak pribadi
manajerial para pemimpin. Hingga tahun 1950-an, lebih dari 100 studi
yang dibutuhkan oleh pemimpin yang baik, dan dari studi-studi tersebut
20
kepemimpinan, walaupun positif, tetapi tingkat signifikasinya sangat
rendah.
yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari
21
Ketrampilan utama yang kedua adalah Conceptual skill,
mempengaruhi orang lain supaya mengikuti apa yang diinginkan oleh sang
atau bisa juga dipelajari dari jalur pendidikan non formal [pengalaman).
Ketrampilan utama ketiga yang harus dimiliki adalah Soft skill. Ini
akan lebih efektif jika didapatkan dari jalur pengalaman [non formal].
banyak lainnya.
a. Diperlukan Patokan
22
Sebelumnya, sebuah divisi harus memiliki rencana untuk menemukan
prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi hasil yang terbaik
memberikan bukti yang kuat bahwa ia akan mampu untuk belajar hal
yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara
untuk memimpin harus sanggup untuk bergaul dengan orang lain dan
membawa sikap itu sejak ia bayi. Ketika menemukan orang seperti itu,
23
b. Diperlukan Ujian
sebuah efektivitas. Sikap adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan, dan
Hal itu membantu seseorang dan pelatih untuk mengetahui dengan tepat
bidang apa yang seharusnya menjadi fokus. Tes yang bisa membantu
dikembangkan oleh Craig dan Charters; tes ini dapat dipakai dalam
24
melakukan tanggung jawabnya sementara. Pelatihan seperti ini tiada
duanya.
rutinitas, seperti asisten yang naik posisi karena atasannya pensiun. Jika
d. Percobaan
e. Mengukur Perkembangan
performa. Bukan hanya pada hal yang telah dilakukan pemimpin, tapi
juga dalam hal kepuasan kerja, semangat dan usaha gigih yang
25
ditunjukkan para bawahan, dan tingkat kesetiaan dan sikap yang
diperlihatkan bawahan.
kepemimpinan dirinya
a. Keterampilan Presentasi
pengikutnya. Presentasi ini harus meliputi visi, misi, goal, action plan,
kepada para pengikut, bawahan, tim, atau kelompoknya tentang ide dan
26
melalui timnya yang kuat, dan yang bertanggung jawab secara total
c. Keterampilan Negosiasi
kesepakatan terbaik, bukan seorang negosiator yang ngotot dan tak mau
pemimpin wajib bersikap baik dengan sikap tulus dan jujur kepada
e. Keterampilan Memotivasi.
27
secara proaktif bergairah dan bersemangat tinggi dalam meraih prestasi
lebih kepada cara untuk merangkul hati dan pikiran positif para
f. Keterampilan Mengorganisasi.
dalam organisasi yang solid dan kuat, pemimpin pasti membawa setiap
28
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap,
dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.
a. Diperlukan Patokan
29
b. Di perlukan Ujian
d. Percobaan
e. Mengukur perkembangan
a. Keterampilan Presentasi
c. Keterampilan Negosiasi.
e. Keterampilan Memotivasi.
f. Keterampilan Mengorganisasi.
Soft skill ketiga nya harus saling melengkapi dan di jadikan sebagai salah satu
3.2. Saran
organisasi. Oleh karena itu, setelah pembaca memahami isi makalah yang
30