Kegiatan Belajar I
J U DU L: K on se p D asar Ko m un ik asi
PENDAHL UAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum, dan Petujuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
1
Bahan Ajar Mata Kuliah
2
Bahan Ajar Mata Kuliah
konseling dibidang keperawatan oleh sebab itu perawat harus benar-benar memahami
pentingnya cara berkomunikasi yang baik, perawat selalu menerapkan komunikasi teraupetik
untuk mencapai tujuan pasien. Bagaimana penerapan komunikasi dibidang tugas anda adalah
hal yang penting anda pahami karena dapat memberikan gambaran penggunaan komunikasi
dalam pelayanan keperawatan.
C. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul Konsep Dasar Kompetensi Komunikasi, mahasiswa
diharapkan dapat menganalisa konsep dasar kompetensi komunikasi.
D. Petunjuk Belajar
1. Pahami lebih dahulu kepentingan dan kegunaan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari
anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya
2. Pelajari secara berurutan setiap kegiatan belajar
3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan
4. Kerjakan latihan-latihan/ tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan
dengan teman anda atau fasilitator/tutor pada saat kegiatan tatap muka
5. Pada bagian akhir anda diminta untuk latihan melakukan pengamatan terhadap perilaku
seseorang dalam berkomunikasi, selanjutnya anda diminta untuk mengidentifikasi jenis
komunikasi yang dilakukan
6. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat
7. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman anda dan konsultasikan kepada
fasilitator.
3
Bahan Ajar Mata Kuliah
4
Bahan Ajar Mata Kuliah
4. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Presepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan
terhambatnya proses komunikasi.
5. Nilai
Nilai adalah standar yang menmpengaruhi perilaku seseorang. Berusaha mengetahui dan
mengklarifikasi nilai seseorang merupakan hal penting dalam membuat keputusan dan
berinteraksi dengan klien. Dengan berskap profesional diharapkan seorang tenaga kesehatan
tidak terpengaruh oleh nilai-nilai pribadinya.
6. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang yang
tingkat pengetahuannya rendah akan sulit merespons pertanyaan yang mengandung bahasa
verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Seorang tenaga kesehatan perlu
mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga dapat membekan asuhan yang tepat terhadap
klien.
7. Latar Belakang
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga
akan membatasi seseorang dalam bertindak dan berkomunikasi.
8. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu dapat menimbulkan rasa aman.
seperti misalnya seseorang merasa terancam ketika orang yang tidak dikenalnya tiba-tiba
berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal ini juga yang dialami oleh klien pada
saat pertama kali berinterasi dengan seseorang tenaga kesehatan. Oleh karena itu, seorang
tenaga kesehatan perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan interaksi
dengan klien.
C. Bentuk-Bentuk Komunikasi
1. Komunikasi Massa
Disebut juga dengan komunikasi kelompok atau grup. Komunikasi massa merupakan
penyampaian pesan dari seseorang kepada sekelompok besar orang, biasanya sebagian besar
masyarakat. Sebagai contoh, pemberian penyuluhan kepada sekelompok orang mengenai
pentingnya menjaga pola hidup yang baik.
5
Bahan Ajar Mata Kuliah
2. Komunikasi Intrapersonal
Disebut juga komunikasi individual. Komunikasi intrapersonal merupakan penyampaian
pesan seseorang kepada dirinya sendiri
3. Komunikasi interpersonal
Merupakan dasar penting dalam melakukan konseling kepada klie. Komunikasi
interpersonal adalah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang bersifat dua
arah baik secara verbal maupun nonverbal. Sebagai contoh komunikasi yang terjalin antara
perawat dengan kliennya.
4. Komunikasi kelompok
Merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal, menyangkut komunikasi
seseorang dengan beberapa orang lainnya.
5. Komunikasi verbal
Komunikasi ini merupakan yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan
di sarana pelayanan kesehatan. Komunikasi verbal adalah pertukaran informasi secara verbal
terutama berbicara secara tatap muka (face to face). Komunikasi verbal lebih akurat dan tepat
waktu.
6. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata.
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang menggunakan mimik, gerakan-gerakan,
pantonim dan bahasa isyarat.
D. Komponen-Komponen Komunikasi
6
Bahan Ajar Mata Kuliah
2. Skills
Dibaawah ini merupakan list dari communication skill. Mengindikasikan seberapa sering anda
menggunakan keterampilan komunikasi dan bagaimana kepuasan anda.
Gunakan skala di bawah ini untuk mennjawab seberapa sering anda menggunakan
keterampilan komunikasi:
5 = setiap saat (91-100 persen)
4 = sering (71-90 persen)
3 = kadang-kadang (31-70 persen)
2 = jarang (11-30 persen)
1 = tidak pernah (0-10 persen)
Berikut adalah tabel untuk mengetahui tingkat kemampuan anda dalam berkomunikasi :
No Pernyataan Seberapa Seberapa
Sering Puas
1 Saya mendengar secara efektif
7
Bahan Ajar Mata Kuliah
Skala
Seberapa Sering
135-150 = Sangat sering menggunakan keterampilan berkomunikasi
105-134 = Sering menggunakan keterampilan berkomunikasi
75-104 = Kadang-kadang menggunakan keterampilan berkomunikasi
45-74 = Jarang menggunakan keterampilan berkomunikasi
30-44 = Tidak pernah menggunakan keterampilan berkomunikasi
Seberapa Puas
135-150 = Sangat puas dengan kemampuan komunikasinya
105-134 = Puas dengan kemampuan komunikasinya
75-104 = Kadang-kadang Puas, kadang-kadang tidak puas dengan kemampuan
komunikasinya
45-74 = Tidak puas dengan kemampuan komunikasinya
30-44 = Sangat tidak puas dengan kemampuan komunikasinya
3. Motivation
Untuk menjadi komunikator yang kompeten, anda harus menginginkan berkomunikasi secara
kompeten. Anda mungkin didorong oleh kemungkinan seperti itu menjalin hubungan baru,
mendapatkan informasi yang diinginkan, mempengaruhi perilaku seseorang, terlibat dalam
pengambilan keputusan bersama, atau memecahkan masalah. Sehingga anda sangat
termotivasi untuk melakukan itu semua.
8
Bahan Ajar Mata Kuliah
9
Bahan Ajar Mata Kuliah
Seorang pasien wanita, usia 36 tahun dirawat di rumah sakit karena menderita sesak nafas.
Pasien tampak pucat, terdapat pernafasan cuping hidung dan kelelahan. Saat ini perawat akan
melakukan pengkajian keperawatan melalui pemeriksaan fisik untuk identifikasi gangguan
fungsi pernafasan pada pasien.
1. Buatlah prosedur komunikasi tahap pengkajian keperawatan sebagai persiapan (fase pra
orientasi) sebelum berinteraksi/komunikasi sesuai prosedur yang ada pada modul di atas.
2. Praktekkanlah berpasangan dengan teman anda dengan bermain peran sebagai perawat dan
pasien secara bergantian.
10
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, A. (2011). Komunikasi Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi . Jakarta: Salemba
Medika .
Nugroho, W. (2009). Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik . Jakarta: EGC.
11
Bahan Ajar Mata Kuliah
Kegiatan Belajar II
JUDUL: Komunikasi & Hubungan
Teraupetik dalam Keperawatan
PENDAH UL UAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum, dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal,
memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah
mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
B. Relevansi
Penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang penting bagi perawat
karena setiap aktivitas perawat mulai dari pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan,
selalu menggunakan komunikasi sebagai alat kerjanya. Setiap berinteraksi dengan pasien
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya yang terganggu atau melakukan konseling
dibidang keperawatan, perawat selalu menerapkan komunikasi teraupetik untuk mencapai
tujuan pasien. Bagaimana penerapan komunikasi dibidang tugas anda adalah hal yang penting
anda pahami karena dapat memberikan gambaran penggunaan komunikasi dalam pelayanan
keperawatan.
C. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu mengapikasikan komunikasi dalam
hubungan teraupetik perawat dan klien dalam praktek keperawatan.
12
Bahan Ajar Mata Kuliah
D. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan anda mengikuti proses pembelajaran, maka anda akan lebih mudah bagi
anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1. Pahami lebih dahulu kepentingan dan kegunaan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari
anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya
2. Pelajari secara berurutan setiap kegiatan belajar
3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan
4. Kerjakan latihan-latihan/ tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan diskusikan
dengan teman anda atau fasilitator/tutor pada saat kegiatan tatap muka
5. Pada bagian akhir anda diminta untuk latihan melakukan pengamatan terhadap perilaku
seseorang dalam berkomunikasi, selanjutnya anda diminta untuk mengidentifikasi jenis
komunikasi yang dilakukan
6. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat
7. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan
jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir unit
8. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman anda dan konsultasikan kepada
fasilitator.
Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu
menngaplikasikan komunikasi dalam hubungan teraupetik perawat dan klien dalam praktek
keperawatan meliputi :
1. Mampu menerapkan sikap profesional perawat dalam berkomunikasi meliputi `
sikap (kehadiran) secara fisik dan psikologis
2. Mampu menggunakan teknik-teknik komunikasi teraupetik
3. Mampu menerapkan fase-fase hubungan dan komunikasi teraupetik perawat-klien
4. Mampu mengidentifikasikan hambatan dalam menggunakan komunikasi teraupetik.
13
Bahan Ajar Mata Kuliah
Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi teraupetik, dalam hal ini
komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukan intervensi
keperawatan harus mampu memberikan khasiat terapi bagi proses penyembuhan pasien
A. Sikap perawat dalam berkomunikasi
Sikap perawat dalam berkomunikasi atau kehadiran perawat dalam berkomunikasi
teraupetik ada dua yaitu secara sikap (kehadiran) secara fisik dan psikologis.
Sikap (kehadiran) secara fisik dapat memfasilitasi komunikasi secara teraupetik yaitu :
1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak mata
3. Membungkuk keaah klien
4. Mempertahankan sikap terbuka
5. Tetap rileks
6. Berjabat tangan
Sedangkan sikap (kehadiran) perawat secara psikologis dibagi menjadi dua yaitu :
a. Dimensi Respon
1. Ikhlas
2. Menghargai
3. Empati
4. Konkrit
b. Dimensi Tindakan
1. Konfrontasi
2. Segera
3. Terbuka
4. Emosional Katarsis
5. Bermain peran
14
Bahan Ajar Mata Kuliah
15
Bahan Ajar Mata Kuliah
akan terhindar dari pembicaraan tanpa arah dan penggantian topik pembicaraan. Hal yang
perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah usahakan untuk tidak memutus
pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah penting.
7. Merefleksikan (Reflecting/ Feed Back)
Refleksi (reflection) adalah mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi
pembicaraan kepada klien. Hal ini digunakan untuk memvalidasi pengertian perawat tentang
apa yang diucapkan klien dan menekankan empati, minat, dan penghargaan terhadap klien.
Tehnik-tehnik refleksi terdiri dari:
a. Refleksi visi, yaitu memvalidasi apa yang didengar. Klarifikasi ide yang diekspresikan
klien dengan pengertian perawat.
b. Refleksi perasaan, yaitu memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan,
agar klien mengetahui dan menerima perasaanya.
Gunanya adalah untuk :
a) Mengetahui dan menerima ide dan perasaan.
b) Mengoreksi.
c) Memberi keterangan lebih jelas.
Ruginya adalah :
a) Mengulang terlalu sering dan sama.
b) Dapat menimbulkan marah, iritasi, dan frustasi.
Contoh :
Klien : saya kurang yakin apakah bisa mengikuti apa yang Anda sampaikan
Perawat : apa yang anda katakan tadi adalah....
16
Bahan Ajar Mata Kuliah
untuk mengorganisasi pikiran masing-masing. Tehnik ini memberikan waktu pada klien untuk
berfikir dan menghayati, memperlambat tempo interaksi, sambil perawat menyampaikan
dukungan, pengertian, dan penerimaannya. Diam juga memungkinkan klien untuk
berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan berguna pada saat klien harus mengambil
keputusan.
10. Identifikasi Tema (Theme Identification)
Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan klien dan harus mampu
manangkap tema dari seluruh pembicaraan tersebut. Gunanya adalah untuk meningkatkan
pengertian dan menggali masalah penting. Teknik ini sangat bermanfaat pada tahap awal kerja
untuk memfokuskan pembicaraan pada awal masalah yang benar-benar dirasakan klien.
11. Memberi penghargaan ( Reward)
Memberikan penghargaan kepada klien dapat dilakukan dengan cara seperti menyambutnya
dengan salam dan menyebutkan namanya.
12. Menawarkan diri
Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. Sering kali
perawat hanya menawarkan kehadirannya dan ketertarikannya tanpa mempertimbangkan
kondisi klien.
13. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
14. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini mengindikasikan bahwa klien sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan dan
selanjutnya respek dengan apa yang akan dibicarakan. Sikap perawat lebih berusaha untuk
menafsirkan daripada mengarahkan pembicaraan.
15. Refleksi
Refleksi adalah suatu teknik yang menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima
ide serta perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Jika klien bertanya apa yang harus
ia pikirkan atau kerjakan dan apa yang harus ia rasakan, maka perawat dapat menjawab,
Bagaimana menurut Anda? atau Bagaimana perasaan Anda?
16. Humor
Humor bisa mempunyai beberapa fungsi dalam hubungan terapeutik. Florence
Nightingale dalam Anonymous (1999) dalam Suryani (2005) pernah mengatakan suatu
pengalaman pahit sangat baik ditangani dengan humor. Humor dapat meningkatkan kesadaran
mental dan kreativitas, serta menurunkan tekanan darah dan nadi.
Dalam beberapa kondisi berikut humor mungkin bisa dilakukan :
17
Bahan Ajar Mata Kuliah
1) Pada saat klien mengalami kecemasan ringan sampai sedang, humor mungkin bisa
menurunkan kecemasan klien.
2) Jika relevan dan konsisten dengan sosial budaya klien.
3) Membantu klien mengatasi masalah lebih efektif.
PSIKOMOTOR
Prosedur
I. Pre-Interaksi
1. Mengumpulkan data tentang pasien atau dari Rekam Medik (RM)
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Menilai kesiapan dari perawat
4. Membuat rencana pertemuan
II. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan tersenyum pada klien
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Menanyakan nama pasien
19
Bahan Ajar Mata Kuliah
20
Bahan Ajar Mata Kuliah
21
Bahan Ajar Mata Kuliah
B. Fase Kerja-Terminasi
No Unsur Yang dinilai (1-5) Keterangan
I. PERSIAPAN
1 Diagnosa sesuai dengan gambaran kondisi pasien
2 Tujuan khusus sesuai dengan masalah keperawatan
3 Tujuan khusus dapat dicapai dalam waktu yang
ditentukan
4 Rencana intervensi sesuai dengan masalah keperawatan
II. FASE ORIENTASI
1 Salam teraupetik
2 Evaluasi pembicaraan sebelumnya
3 Validasi kontrak hari ini (topik,waktu dan tempat)
4 Menggunakan alat bantu yang mendukung
5 Menyimpulkan hasil pertemuan
6 Memberi kesempatan klien bertanya
7 Menanyakan kesan/ pendapat pasien mengenai topik hari
ini
8 Pasien terlihat dalam percakapan
III. FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi pencapaian pasien mengenai topik hari
ini
2 Reinforcement positif
3 Tindak lanjut yang sesuai topik ini
4 Menyepakati kontrak yang akan datang
5 Salam teraupetik
Total
Penguji,
( )
22
Bahan Ajar Mata Kuliah
Seorang pasien wanita, usia 36 tahun dirawat di rumah sakit karena menderita sesak nafas.
Pasien tampak pucat, terdapat pernafasan cuping hidung dan kelelahan. Saat ini perawat akan
melakukan pengkajian keperawatan melalui pemeriksaan fisik untuk identifikasi gangguan
fungsi pernafasan pada pasien.
1. Buatlah SP komunikasi tahap pengkajian keperawatan sebagai persiapan (fase pra
orientasi) sebelum berinteraksi/komunikasi dengan pasien menggunakan format pada
kegiatan belajar 1 modul 1.
2. Praktekkanlah berpasangan dengan teman anda dengan bermain peran sebagai perawat
dan pasien secara bergantian.
23
Bahan Ajar Mata Kuliah
Fase Kerja :
............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Fase Terminasi :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
24
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, A. (2011). Komunikasi Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi . Jakarta: Salemba
Medika .
Nugroho, W. (2009). Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik . Jakarta: EGC.
KA
25
Bahan Ajar Mata Kuliah
PENDAHL UAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan Umum, dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Penerapan komunikasi dalam asuhan keperawatan merupakan hal yang penting bagi perawat
karena setiap aktivitas perawat mulai dari pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan,
selalu menggunakan komunikasi sebagai alat kerjanya. Setiap berinteraksi dengan pasien
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasarnya yang terganggu atau melakukan konseling
26
Bahan Ajar Mata Kuliah
C. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu menerapkan komunikasi teraupetik
dalam melakukan konseling keperawatan pada klien dengan masalah psikososial dengan
teknik dan tahap-tahapan konseling yang tepat.
D. Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan anda mengikuti proses pembelajaran, maka anda akan lebih mudah
bagi anda untuk mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1. Pahami lebih dahulu kepentingan dan kegunaan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari
anda sebagai manusia dan calon perawat ahli madya
2. Pelajari secara berurutan setiap kegiatan belajar
3. Baca dengan seksama materi yang disampaikan
4. Kerjakan latihan-latihan/ tugas-tugas terkait dengan materi yang dibahas dan
diskusikan dengan teman anda atau fasilitator/tutor pada saat kegiatan tatap muka
5. Pada bagian akhir anda diminta untuk latihan melakukan pengamatan terhadap perilaku
seseorang dalam berkomunikasi, selanjutnya anda diminta untuk mengidentifikasi jenis
komunikasi yang dilakukan
6. Buat ringkasan dari materi yang dibahas untuk memudahkan anda mengingat
7. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan
jawaban anda dengan kunci yang disediakan pada akhir unit
8. Jika anda mengalami kesulitan diskusikan dengan teman anda dan konsultasikan
kepada fasilitator.
Adapun kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu
menerapkan komunikasi teraupetik dalam melakukan konseling keperawatan pada klien
dengan masalah psikososial dengan teknik dan tahap-tahapan konseling yang tepat. meliputi :
27
Bahan Ajar Mata Kuliah
A. Pengertian Konseling
Konseling adalah suatu proses yang dinamis menyangkut hubungan saling membantu
antara seseorang dengan orang lain, dimana seorang berusaha keras untuk membantu
orang lain agar memahami masalah dan dapat memecahkan masalahnya dalam rangka
penyesuaian diri.
Dalam memberikan konseling keperawatan maka peran yang sedang dilaksanakan
perawat adalah peran sebagai konselor. Konselor adalah seseorang yang berfungsi
memberi konseling. Sebagai konselor perawat harus mampu mengidentifikasi
permasalahan yang dihadapi klien, membantu menentukan prioritas masalah dengan
mengambil keputusan yang tepat. Fokus bantuan yang diberikan adalah membantu klien
mengembangkan/membentuk sikap atau perilaku baru sehubungan dengan
permasalahannya, yang disesuaikan dengan kapasitas/kemampuan yang dimiliki klien.
Dengan konseling diharapkan klien mampu menunjukkan alternatif perilaku, memilih
alternatif, dan mengembangkan kontrol perasaan diri. Hasil akhir dari konseling adalah
adanya solusi dari masalah yang dihadapi klien, adanya motivasi dan tidak terjadi krisis
terhadap situasi yang sedang dihadapi.
B. Tujuan Konseling
Tujuan konseling dalam komunikasi teraupetik dalam keperawatan adalah sebagai
berikut:
a. Menurunkan stress atau krisis psikososial klien
b. Memfasilitasi penyelesaian masalah klien (problem solving)
28
Bahan Ajar Mata Kuliah
29
Bahan Ajar Mata Kuliah
D. Tahapan Konseling
Proses konseling terdiri dari tiga tahapan, yakni
1. Tahap Awal
a) Membangun hubungan saling percaya dengan asas kerahasian, kesukarelaan,
keterbukaan, dan kegiatan.
b) Menjelaskan dan mendefinisikan masalah. Ketika hubungan konseling telah terjalin
dengan baik.
c) Membuat penaksiran dan perjajagan, menegosiasikan kontrak.
d) Kontrak waktu, kontrak tugas, kontrak kerjasama.
2. Tahap Inti
a) Mengeksplorasi masalah klien lebih mendalam. Ini dimaksudkan agar klien
mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah yang sedang
dialaminya. Konselor melakukan penilaian kembali, bersama dengan klien.
b) Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara.
3. Tahap Akhir
a) Kedua pihak membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
b) Menyusun rencana tindakan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun
sebelum proses konseling.
c) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
d) Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
E. Teknik Konseling
Dalam melaksanakan konseling, penggunaan teknik merupakan salah satu cara agar
proses konseling dapat berlangsung dengan baik dan efektif beragamnya persoalan
sebagai materi konseling karakter individu menuntut perlunya pemilihan penerapan teknik
konseling yang tepat. Terdapat tiga teknik pendekatan yang dapat digunakan dalam
konseling, antara lain :
1. Teknik authoritarian atau directif, yaitu suatu teknik dimana proses konseling berpusat
pada konselor . Konselor mempunyai tangung jawab penuh dalam pemecahan masalah
klien sehingga pada teknik ini konselor nampak dominan dalam proses konseling.
2. Teknik Nondirectif atau konseling centre yaitu suatu pendekatan dimana konseli diberi
kesempatan lebih banyak untuk memimpin wawancara dan mempunyai tanggung
jawab atas pemecahan masalahnya sendiri.
30
Bahan Ajar Mata Kuliah
PSIKOMOTOR
32
Bahan Ajar Mata Kuliah
Seorang pasien wanita, usia 30 tahun datang ke rumah sakit karena menderita batuk dan flu.
Pasien tampak pucat dan tampak kelelahan. Saat ini perawat akan melakukan pengkajian
keperawatan melalui pemeriksaan fisik untuk identifikasi gangguan fungsi pernafasan pada
pasien.
1. Buatlah sesuai prosedur komunikasi tahap pengkajian keperawatan sebagai persiapan (fase
pra orientasi) sebelum berinteraksi/ komunikasi dengan pasien menggunakan format.
2. Praktekkanlah berpasangan dengan teman anda dengan bermain peran sebagai perawat dan
pasien secara bergantian.
33
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, A. (2011). Komunikasi Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi . Jakarta: Salemba
Medika .
Nugroho, W. (2009). Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik . Jakarta: EGC.
34