siklus hidup dan perilaku serangga untuk memberi petunjuk tentang kejahatan
datang dan bertelur saat ada mayat, lalat tertarik oleh bau yang dihasilkan pada
tahap awal dekomposisi (Royal Entomological Society, 2013). Siklus hidup dan
perilaku makan spesies ini berguna untuk perkiraan interval postmortem yang
100-200 butir atau lebih, berwarna putih, setelah 18-24 jam telur menetas dan
menjadi larva instar I dengan ukuran 5 mm dalam 1-2 hari, berwarna putih dengan
sedikit gerakan, dalam 1-2 hari, kemudian menjadi larva instar II dengan ukuran
dibawah 10 mm, mulai berwarna agak gelap karena badan telah terisi darah,
gerakan makin lincah, larva ini berkembang menjadi larva instar III dengan
ukuran 15-17 mm dalam waktu 1-2 hari, warna makin gelap dan telah didapati
adanya internal skeleton, gerakan sangat aktif, setelah stadium ini ukuran larva
kembali memendek yang dikenal sebagai larva instar III (post feeding) dengan
ukuran 10-12 mm, gerakan mulai lambat, bentuk ini bisa ditemukan 8-12 hari
sejak telur diletakkan, pada tahap ini mulai menjauhi jaringan busuk mencari
tempat yang kering untuk kemudian berubah menjadi prepupa dengan ukuran 8-9
mm, berbentuk bulat seperti bantal guling, berwarna kemerahan yang dalam
beberapa hari menjadi pupa dengan warna coklat kehitaman dan dalam waktu 1-2
Sulit untuk menentukan spesies lalat hanya dengan melihat larva atau
pupa, untuk memastikannya maka pertumbuhan larva atau pupa yang diambil dari
pemeriksaan larva lalat ini dapat pula membantu menentukkan apakah mayat telah
dipindahkan dari tempat kejadian. Ini didasarkan pada pengetahuan tentang jenis
lalat yang cenderung menaruh telur didalam rumah (indoor) atau diluar rumah
(outdoor). Ada pula lalat yang suka menaruh telur ditempat terlindungi atau
ditempat terang. Itu berarti, bila didapati mayat didalam rumah dengan jenis larva
lalat yang biasanya hidup ditempat terang, merupakan petunjuk bahwa seseorang
telah memindahkan mayat dari luar kedalam rumah. Mayat yang mengalami
pembusukan tanpa larva sama sekali, juga merupakan petunjuk bahwa mayat telah
disimpan ditempat yang aman dari hinggapan lalat atau didinginkan atau dikubur
adanya peristiwa kriiminil seperti luka di tubuh korban yang sudah mengalami
pembusukan. Lalat betina biasanya menaruh telur ditempat yang lembab dan
berair, seperti rongga mulut, mata, anus atau vagina. Pertumbuhan larva lalat yang
darah akibat luka) yang menyebabkan lalat menaruh telur ditempat ini. Pada
korban yang tidak berdaya karena diikat, keracunan, dan lain-lain, sehingga
defekasi dan terkencing di tempat, juga akan mengundang serangga menaruh telur
ditempat ini. Akibatnya pertumbuhan larva lalat akan lebih banyak atau dimulai
hijau lebih suka memilih daerah muka (mulut dan mata) untuk meletakkan
toksikologi dari isi lambung, darah, atau urine maupun jaringan lunak karena telah
digerogoti larva lalat, maka larva, pupa, atau sisa kulit pupa dapat dipakai untuk
pemeriksaan karena bahan kimia ini juga diserap ke dalam tubuh larva. Para ahli
pemeriksaan larva dan pupa lalat bisa pula menentukan kemungkinan sebab
kematian.