Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah


kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi
SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan,
akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.
3.1 Permasalahan penyelenggaraan jalan provinsi di Jawa Timur
Perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Jawa Timur berdasarkan gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga pada bab sebelumnya terdapat beberapa permasalahan
penyelenggaraan jalan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPU Bina
Marga Provinsi Jawa Timur
STAND
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AR PERMASALA
CAPAIAN/
ASPEK YANG HAN
KONDISI
KAJIAN DIGUNA INTERNAL EKSTERNAL PELAYANAN
SAAT INI
KAN SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Hasil Menurun- Permen Masih lemahnya Rekruitmen Kompetensi
analisis nya kondisi PU SDM, khususnya SDM yang SDM terbatas
gambara jalan 11/2010 pembinaan berkompeten
n provinsi tentang manajemen & tidak kontinyu.
pelayan tata cara pengetahuan di
an dan bidang
SKPD persya- penyelenggaraan
ratan jalan & jembatan.
laik fungsi Terbatasnya Terbatasnya Menurunnya
jalan. kemampuan alokasi target program
pendanaan anggaran peningkatan
penyelenggaraan APBN dan jalan.
jalan dari Pemerintah APBD provinsi
dibanding kebutuhan untuk
terhadap life time & penyelenggara
panjang penanganan an jalan
jalan & jembatan.
Masih rendahnya Terbatasnya Menurunnya
aksesibilitas pada alokasi target program

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 31
STAND
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AR PERMASALA
CAPAIAN/
ASPEK YANG HAN
KONDISI
KAJIAN DIGUNA INTERNAL EKSTERNAL PELAYANAN
SAAT INI
KAN SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


wilayah selatan dan anggaran pembangunan
strategis potensial. APBN dan jalan.
APBD provinsi
untuk
penyelenggara
an jalan
Terhambatnya proses Kurangnya Tidak
pembebasan tanah kesadaran terpenuhinya
dalam masyarakat target
penyelenggaraan terhadap pembebasan
jalan. pelepasan tanah
tanah untuk
kepentingan
umum
Kerusakan jalan dan Masih Kondisi
jembatan meningkat. seringnya kemantapan
terjadi menurun
kerusakan jalan
& jembatan
akibat bencana
alam & anomali
cuaca.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
3.2.1 Visi
Visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur merupakan gambaran
kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan
yang disusun dengan memperhatikan Visi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur 2005 2025, yaitu
terwujudnya Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka, Berdaya
Saing Global dan Berkelanjutan, melalui 5 (lima) tahapan periodesasi,
maka periode 2014 2019 merupakan pembangunan jangka menengah
tahap ketiga. Pembangunan tahap ketiga ini dengan berlandaskan
pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan pembangunan
tahap pertama dan kedua, ditujukan lebih memantapkan pembangunan
secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menitikberatkan pada
pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 32
Tahap ketiga ini ditujukan untuk memantapkan kemajuan daerah dan
mengembangkan kesejahteraan. Dinamika ekonomi yang atraktif pada
tahap sebelumnnya dimantapkan dengan memperluas jangkauan jaringan
kerja kegiatan ekonomi yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga
internasional. Tahapan ini juga ditandai makin dominannya peran
pengetahuan dan penguasaan teknologi, serta diarahkan pada upaya
optimal pendayagunaan potensi sumber daya, sehingga kemajuan yang
dicapai menjadikan Jawa Timur lebih berdaya saing.
Disamping itu, berbagai capaian pembangunan periode 2009 2014
yang signifikan, potensi dan isu-isu serta tantangan Jawa Timur lima tahun
kedepan, dan visi , misi, program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Timur terpilih (2014 2019), maka diperlukan kesinambungan
pembangunan yang sekaligus mengakomodasi berbagai perubahan
secara dinamis menuju Jawa Timur lebih baik dan lebih sejahtera.
Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode
2014 2019 adalah: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak
Terhadap Visi Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur tersebut di atas,
maka DPU Bina Marga sebagai Satuan Kerja Perangkat Daearah (SKPD)
yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang pekerjaan umum bina marga, dan fungsi:
perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum bina marga,
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pekerjaan umum bina marga, pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya, pelaksanaan tugas lain yang diberikan
gubernur, maka Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga menyelenggarakan
jalan provinsi di Jawa Timur dengan efektif dan efisien dalam upaya
mendukung masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 33
3.2.2 Misi
Lima Misi Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik
untuk mewujudkan visi Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak adalah sebagai berikut:
1. Misi pertama: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
2. Misi kedua: Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif,
mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan
industrialisasi.
3. Misi ketiga: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan
penataan ruang.
4. Misi keempat: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
5. Misi kelima: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni
sosial.
Dari kelima misi Provinsi Jawa Timur tersebut diatas, maka misi kedua
adalah misi yang harus diemban Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Provinsi Jawa Timur. Misi kedua tersebut untuk mewujudkan
peningkatan pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif) sekaligus
meningkat kemandirian dan kemampuan daya saing, terutama berbasis
agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi melalui 8 (delapan) tujuan yaitu:
1. Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM
dan koperasi.
2. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
3. Meningkatkan ketahanan pangan.
4. Meningkatkan net ekspor perdagangan dalam dan luar negeri.
5. Meningkatkan percepatan kinerja sektor industry.
6. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata.
7. Meningkatkan kinerja penanaman modal dalam dan luar negeri serta
investasi daerah.
8. Peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk
mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 34
Dari kedelapan tujuan dari misi kedua Provinsi Jawa Timur tersebut
diatas, maka tujuan kedelapan adalah tujuan yang harus diemban DPU
Bina Marga Provinsi Jawa Timur.

Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak
INDIKATOR
MISI TUJUAN SASARAN
SASARAN
(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya kinerja Persentase jalan
pembangunan ketersediaan dan pelayanan & provinsi yang
ekonomi yang inklusif, kualitas infrastruktur pembangunan prasarana menjamin
mandiri, dan berdaya untuk transportasi jalan serta pengguna jalan
saing, berbasis mengembangkan terwujudnya keselamatan, dapat berkendara
agrobisnis/ daya saing ekonomi efisiensi & efektivitas dengan selamat
agroindustri dan dan kesejahteraan pelayanan angkutan darat, dan nyaman.
industrialisasi rakyat . laut & udara.

3.2.3 Program Pembangunan


Sebagai upaya mewujudkan Pembangunan Provinsi Jawa Timur
tahun 2014 2019, maka program-program yang menjadi prioritas
unggulan terkait DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur berdasarkan visi,
misi gubernur terpilih adalah sebagai berikut:
PROGRAM
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
(3)
Meningkatnya Meningkatkan Pengembangan sarana dan Dukungan sarana dan
kinerja konektivitas prasarana transportasi untuk prasarana
pelayanan & ekonomi mendukung sentra produksi kebinamargaan
pembangunan melalui agropolitan, dan sumber daya alam Pembangunan jalan dan
prasarana ketersediaan lainnya dalam kawasan strategis jembatan
transportasi sarana dan ekonomi, serta kawasan andalan
jalan serta prasarana untuk mendukung sentra produksi
terwujudnya transportasi pada 38 simpul kabupaten/kota
keselamatan, yang Peningkatan kuantitas dan kualitas Peningkatan dan
efisiensi & memadai dan prasarana transportasi jalan rehabilitasi/ pemeliharaan
efektivitas handal jalan dan jembatan
pelayanan
angkutan
darat, laut &
udara.

3.3 Telaahan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum


Telaahan terhadap Renstra Kementrian dan Renstra Daerah
diperlukan dalam upaya untuk menyusun daftar penghambat dan
pendorong pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang akan

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 35
mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan
dikaitkan dengan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur adalah satuan kerja
perangkat daerah yang mempunyai keterkaitan dengan Kementrian
Pekerjaan Umum.
Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum diselenggarakan dalam
rangka mencapai visi jangka panjang: Tersedianya Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung
Indonesia Sejahtera 2025. Visi tersebut merupakan sebuah gambaran
yang akan diwujudkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun
2025, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang
terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan
kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan
tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.
Misi untuk mecapai visi Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2010
2014, yaitu:
1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari
pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan
infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan
ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk
meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA
serta mengurangi resiko daya rusak air.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan
berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan
produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur
permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan.
5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan
menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 36
penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor
konstruksi tumbuh dan berkembang.
6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan:
IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria
pendukung infrastruktur PU dan permukiman.
7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber
daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan
menerapkan prinsip-prinsip good governance.
8. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN di lingkungan
Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan
pengawasan profesional.

Sebagai penjabaran atas visi Kementerian PU, maka tujuan yang


akan dicapai oleh Kementerian PU dalam periode 2009 - 2014 adalah:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan infrastruktur PU
dan permukiman, dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi
terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi
dan mitigasi terhadap perubahan iklim).
2. Meningkatkan keandalan sistem (jaringan) infrastruktur pekerjaan
umum dan permukiman untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional, ketahanan pangan dan daya saing.
3. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan
pelayanan (dasar) infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal
dan perbatasan, dan penanganan kawasan rawan bencana untuk
mengurangi kesenjangan antar wilayah.
5. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM,
kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik
infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 37
Sasaran strategis Kementerian PU dalam periode 2010-2014 secara
keseluruhan akan meliputi sasaran-sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam setiap penyusunan
Rencana Tata Ruang (RTR) serta penerbitan Peraturan Presiden
tentang RTR Pulau/Kepulauan dan peraturan pendukungnya berupa
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria NSPK bidang penataan ruang
sesuai amanat RTRWN.
2. Meningkatnya ketersediaan air baku yang memadai (kuantitas, kualitas,
dan kontinuitas) guna pemenuhan berbagai kebutuhan baik untuk
pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum guna mendukung
target MDGs 2015, maupun kebutuhan pertanian dalam rangka
mempertahankan swasembada pangan serta kebutuhan sektor-sektor
untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi melalui
pembangun/peningkatan/rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan
bendungan, waduk/embung/bangunan penampung air lainnya serta
prasarana penyediaan air baku, jaringan irigasi dan jaringan rawa.
3. Meningkatnya kualitas pengendalian banjir secara terpadu dari hulu ke
hilir dalam satu wilayah dan perlindungan kawasan di sepanjang garis
pantai dari bahaya abrasi.
4. Meningkatnya efisiensi sistem jaringan jalan di dalam sistem
transportasi yang mendukung perekonomian nasional dan sosial
masyarakat serta pengembangan wilayah melalui preservasi dan
peningkatan kapasitas jalan lintas wilayah serta pembangunan Jalan
Tol Trans Jawa.
5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan
permukiman melalui pengembangan sistem jaringan penyediaan air
minum untuk mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk
perkotaan dan penduduk perdesaan, serta meningkatnya pelayanan
sanitasi sistem terpusat dan sistem berbasis masyarakat bagi
penduduk perkotaan, meningkatnya sistem pengelolaan drainase untuk
mendukung pengurangan luas genangan di perkotaan serta
meningkatnya sistem pengelolaan persampahan untuk mendukung

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 38
peningkatan tingkat pelayanan penduduk, dan meningkatnya kualitas
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, serta penerapan 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) di perkotaan.
6. Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dan stakeholders jasa
konstruksi serta masyarakat untuk mendukung tercapainya
penguasaan pangsa pasar domestik oleh pelaku konstruksi nasional
serta pengurangan jumlah dan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan
akibat kegagalan konstruksi/bangunan melalui peningkatan sistem
pembinaan teknis dan usaha jasa konstruksi.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah


3.5 3.4.1 Rencana Struktur Tata Ruang
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Jawa Timur terdiri atas:
A. Sistem Perkotaan
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) : Kawasan Perkotaan Gresik
BangkalanMojokertoSurabayaSidoarjoLamongan
(Gerbangkertosusila) dan Malang;
2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : Probolinggo, Tuban, Kediri,
Madiun, Banyuwangi, Jember, Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan
Pacitan;
3. Pusat Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWP) : Pasuruan dan
Batu;
4. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) : Jombang, Ponorogo, Ngawi,
Nganjuk, Tulungagung, Lumajang, Sumenep, Magetan, Situbondo,
Trenggalek, Bondowoso, Sampang, Kepanjen, Mejayan, Kraksaan,
Kanigoro, dan Bangil; dan
5. Kawasan perkotaan di wilayah kabupaten yang memiliki potensi
sebagai pusat kegiatan bagi beberapa kecamatan dapat diusulkan
sebagai PKLP oleh kabupaten masing-masing kepada Pemerintah

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 39
Daerah Provinsi.
B. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
Sistem prasarana wilayah meliputi:
1. Rencana sistem jaringan transportasi, terdiri atas:
a. sistem jaringan transportasi darat, meliputi:
1) jaringan jalan, meliputi:
a) jalan, meliputi :
i. jalan nasional
ii. jalan provinsi; dan
b) terminal.
2) jaringan kereta api; dan
3) jaringan sungai, danau, dan penyeberangan.
b. sistem jaringan transportasi laut; dan
c. sistem jaringan transportasi udara.
2. Rencana sistem jaringan energi;
3. Rencana sistem jaringan telekomunikasi dan informatika;
4. Rencana sistem jaringan sumber daya air; dan
5. Rencana sistem prasarana pengelolaan lingkungan.

Sistem jaringan prasarana wilayah, jaringan transportasi, jaringan


jalan, jalan, meliputi:
1. jalan nasional, meliputi:
a. jalan bebas hambatan
1) jalan bebas hambatan antarkota, yaitu:
a) Jembatan SurabayaMadura (Jembatan Suramadu).
2) jalan bebas hambatan dalam kota meliputi:
a) SurabayaGempol;
b) SurabayaGresik; dan
c) Simpang Susun (SS) WaruBandara Juanda.
b. rencana pengembangan jalan bebas hambatan yang meliputi:
1) jalan bebas hambatan antarkota terdiri atas:
a) MantinganNgawi;

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 40
b) NgawiKertosono;
c) KertosonoMojokerto;
d) MojokertoSurabaya;
e) GempolPandaan;
f) PandaanMalang;
g) GempolPasuruan;
h) PasuruanProbolinggo;
i) ProbolinggoBanyuwangi;
j) GresikTuban;
k) DemakTuban;
l) PorongGempol; dan
m) Surabaya-Suramadu-Tanjung Bulupandan.
2) jalan bebas hambatan dalam kota meliputi:
a) Waru (Aloha)WonokromoTanjung Perak; dan
b) Bandara JuandaTanjung Perak.
c. jalan arteri primer meliputi:
1) Surabaya Malang;
2) Surabaya Mojokerto Jombang Kertosono Nganjuk
Caruban Ngawi Mantingan;
3) Surabaya Lamongan Widang Tuban Bulu (Batas
Jateng);
4) Surabaya Sidoarjo Gempol Pasuruan Probolinggo
Situbondo Banyuwangi; dan
5) Kamal Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
Kalianget.
d. jalan kolektor primer meliputi:
1) Gresik Sadang Tuban;
2) Babat Bojonegoro Padangan Ngawi;
3) Ngawi Maospati Madiun Caruban;
4) Mojokerto Mojosari Gempol;
5) Glonggong Pacitan Panggul Durenan Tulungagung
Blitar Kepanjen Turen Lumajang Wonorejo Jember

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 41
Gentengkulon Jajag Benculuk Rogojampi Banyuwangi;
6) Tulungagung Kediri Kertosono;
7) Malang Kepanjen;
8) Wonorejo Probolinggo;
9) Srono Muncar; dan
10) Ploso Pacitan Hadiwarno.
e. jalan strategis nasional rencana meliputi:
1) Jalan Merr II-C (Surabaya);
2) Jalan Lingkar Timur Sidoarjo (Sidoarjo);
3) Jalan Airlangga (Mojosari);
4) PadanganBatas Jawa Tengah (Cepu);
5) MadiunBatas Kabupaten Ponorogo;
6) Batas Kabupaten MadiunPonorogo;
7) PonorogoDengok;
8) Jalan Diponegoro (Ponorogo);
9) Jalan Alun-Alun Barat (Ponorogo);
10) Jalan Gatot Subroto (Ponorogo);
11) DengokBatas Kabupaten Trenggalek;
12) TrenggalekBatas Kabupaten Ponorogo;
13) Jalan Soekarno Hatta (Trenggalek);
14) Jalan Panglima Sudirman (Trenggalek);
15) Jalan Yos Sudarso (Trenggalek);
16) Jalan Mayjen Sungkono (Trenggalek);
17) PanggulManjunganPrigi;
18) Durenan (Jalan Raya Tulungagung)Prigi;
19) PrigiNgrejo;
20) NgrejoBatas Kabupaten Tulungagung/Kabupaten Blitar;
21) Batas Kabupaten Tulungagung/Kabupaten BlitarPantai
Serang;
22) Pantai SerangBatas Kabupaten Malang;
23) Batas Kabupaten MalangWonogoro;
24) WonogoroSendangbiru;

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 42
25) SendangbiruTalok;
26) JaritBatas Jember;
27) Batas JemberPuger;
28) PugerSumberejo;
29) SumberejoTengkinol;
30) TengkinolGlenmore;
31) SitubondoGarduatak;
32) GarduatakSilapak;
33) SilapakPaltuding;
34) PaltudingBanyuwangi;
35) BangkalanPelabuhan Tanjung Bumi;
36) Krian By PassLegundi;
37) LegundiPertigaan Bunder;
38) PonorogoBiting;
39) Jalan Trunojoyo (Ponorogo);
40) Jalan Hayam Wuruk (Ponorogo);
41) Bangkalan Tanjung Bulupandan Ketapang Sotabar
Sumenep; dan
42) KamalKwanyarModungSampang.
2. jalan provinsi, meliputi:
a. kolektor primer
1) Nganjuk Bojonegoro Ponco Jatirogo Batas Jawa
Tengah;
2) Ponco Pakah;
3) Kandangan Pulorejo Jombang Ploso Babat;
4) Mojokerto Gedek Lamongan;
5) Mojokerto Mlirip Legundi Driyorejo Wonokromo;
6) Gedek Ploso;
7) Padangan Cepu;
8) Turen Malang Pendem Kandangan Pare Kediri;
9) Batu Pacet Mojosari Krian Legundi Bunder;
10) Karanglo Pendem;

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 43
11) Pare Pulorejo;
12) Pandaan Tretes;
13) Purwodadi Nongkojajar;
14) Purwosari Kejayan Pasuruan;
15) Kejayan Tosari;
16) Pilang Sukapura;
17) Lumajang Kencong Kasihan Balung Ambulu Mangli;
18) Kasihan Puger;
19) Jember Bondowoso Situbondo;
20) Gentengkulon Wonorekso Rogojampi;
21) Dengok Trenggalek;
22) Blitar Srengat Kediri Nganjuk;
23) Arjosari Nawangan;
24) Pacitan Arjosari Dengok Ponorogo Madiun;
25) Maospati Magetan Cemorosewu;
26) Bangkalan Tanjung Bumi Ketapang Sotobar Sumenep
Lumbang;
27) Ponorogo Biting;
28) Ngantru Srengat;
29) Gemekan Gondang Pacet Trawas;
30) Talok Druju Sendang Biru;
31) Grobogan Pondok Dalem;
32) Balung Rambipuji;
33) Situbondo Buduan;
34) Maesan Kalisat Sempolan;
35) Genteng Temuguruh Wonorekso;
36) Jajag Bangorejo Pasanggaran;
37) Benculuk Grajagan;
38) Glagahagung Tegaldlimo;
39) Sampang Ketapang;
40) Sampang Omben Pamekasan; dan
41) Pamekasan Sotabar.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 44
b. rencana pengembangan jalan strategis provinsi:
1) Lakarsantri Bringkang;
2) Jalan Raya Menganti (Kota Surabaya);
3) Cemeng Kalang Sukodono;
4) Sukodono Dungus;
5) Dungus Kletek;
6) Ploso Batas Kabupaten Nganjuk;
7) Batas Kabupaten Jombang Kertosono;
8) Blitar Pantai Serang;
9) Jalan Bali (Kota Blitar);
10) Batas Kota Malang Bandara Abdul Rachman Saleh;
11) Jalan Laksda Adisucipto (Kota Malang);
12) Karangploso Giri Purwo (Batas Kota Batu);
13) Batas Kabupaten Malang Simpang Tiga Jalan Brantas (Kota
Batu);
14) Sukapura Lambang Kuning;
15) Sukapura Ngadisari;
16) Tempeh Kunir;
17) Kunir Karangrejo;
18) Karangrejo Yosowilangun;
19) Asembagus Jangkar;
20) Rogung Torjun;
21) Sampang Rogung;
22) Kedungpring Mantup; dan
23) Slopeng Lombang.

3.4.2 Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur


Rencana pola ruang wilayah provinsi Jawa Timur terdiri atas:
1. rencana kawasan lindung;
2. rencana kawasan budi daya; dan
3. rencana kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 45
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata
Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya

RENCANA TATA FAKTOR


RUANG WILAYAH PERMASALAHAN
NO TERKAIT TUGAS PELAYANAN SKPD PENGHAMBAT PENDORONG
DAN FUNGSI
SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pembangunan jalan Belum adanya Rencana Sinkronisasi program
baru untuk kesepakatan para pembangunan jalan antar para pemangku
mendukung sentra pemangku baru belum tertuang kepentingan untuk
produksi dan kepentingan dan dalam dokumen mewujudkan
kawasan strategis kebijakan RTRW Provinisi dan pengembangan wilayah.
provinsi pembangunan jalan RTRW Kabupaten/
tersebut Kota

Demikian pula selanjutnya dilakukan hal yang sama pada hasil


telaahan terhadap KLHS.

Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

HASIL KLHS FAKTOR


PERMASALAHAN
NO TERKAIT TUGAS
PELAYANAN SKPD PENGHAMBAT PENDORONG
DAN FUNGSI SKPD
(1) (2) (3) (4) (5)
Pembangunan jalan Belum sepenuhnya Keterbatasan Koordinasi intensif antar
berkelanjutan yang aparat/ SDM patuh pemahaman SDM pemangku kepentingan
berwawasan terhadap peraturan terkait pembangunan
lingkungan perundang undangan yang berwawasan
terkait pembangunan lingkungan hidup
yang berwawasan
lingkungan

3.6 Penentuan Isu-isu Strategis


Perumusan isu isu strategis dilakukan dengan menganalisa
berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi
isu strategis serta melakukan telaahan terhadap visi, misi dan program
kepala daerah terpilih sehingga rumusan isu yang dihasilkan selaras
dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih serta kebijakan pemerintah dalam jangka
menengah.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 46
Adapun isu-isu strategis dimaksud adalah:
1. Menurunnya tingkat pelayanan jalan dan jembatan pada beberapa
ruas jalan provinsi akibat:
a. bencana alam
b. anomali cuaca
c. pembebanan berlebih (overload)
2. Kurangnya aksesibilitas dan mobilitas di kawasan selatan Jawa Timur
3. Belum selarasnya pembangunan jalan baru dengan RTRW provinsi
dan kabupaten/ kota
4. Kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan penyelenggaraan
jalan.

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 47
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur | Renstra 2014 - 2019| BAB III 48

Anda mungkin juga menyukai