Anda di halaman 1dari 14

Maret 2013 SUPRIYADI,J.MANUSIADKKDAN.:POLALINGKUNGAN,SEBARAN LIMBAHVol.20,No.1, Maret.

2013: 4949-56

POLA SEBARAN LIMBAH TPA


STUDI KASUS DI JATIBARANG SEMARANG
(Waste Distribution Pattern Cese Study in TPA Jatibarang Semarang)
* * *
Supriyadi , Khumaedi , Panca R.N
*
Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang
Jl. Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
e-mail: pryfis@yahoo.com

Diterima: 14 Desember 2013 Disetujui: 28 Februari 2013

Abstrak

TPA Jatibarang merupakan tempat pembuangan akhir di Semarang yang lokasinya dekat dengan
pemukiman penduduk. Penumpukan sampah di TPA Jatibarang yang sudah semakin banyak dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan, untuk itu perlu dilakukan penelitian di TPA Jatibarang dengan
tujuan untuk mengetahui sebaran limbahnya. Pendugaan sebaran limbah di bawah permukaan tanah dapat
dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis. Pengambilan data d engan Resistivity
meter Geosound GL-4100 menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi
Schlumberger.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rembesan limbah di TPA Jatibarang sebarannya hampir merata
dari bentangan 2 meter sampai 135 meter mencapai kedalaman 37,7 meter ke arah selatan, pada titik
sounding 4 penginjeksiannya di perkampungan yang letaknya sebelah Timur dari lokasi TPA sebarannya
berasal dari bentangan 2 meter sampai 60 meter pada kedalaman 8,62 meter dan dari bentangan 98 meter
sampai 135 meter pada kedalaman 30,3 meter. Pada titik sounding 5 penginjeksiannya di perkampungan
yang letaknya sebelah barat lokasi TPA sebarannya berasal dari bentangan 2 meter sampai 18 meter dan
50 meter sampai 70 meter pada kedalaman 19,1 meter dan pada bentangan 82 meter sampai 135 meter
pada kedalaman 19,1 meter sampai 37,7 meter. Disimpulkan bahwa sebaran limbah di TPA Jatibarang ke
arah selatan menuju sungai Kreo dan sebaran limbahnya juga sampai ke pemukiman penduduk di
Kelurahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang yang lokasinya sebelah Barat dan Timur
dari TPA Jatibarang.

Kata Kunci : Geolistrik, Resistivitas, Limbah, TPA Jatibarang

Abstract

TPA Jatibarang are landfills located in Semarang is close to settlements. Accumulation of rubbish in
landfill Jatibarang who is getting a lot can cause environmental pollution, it is necessary to do research
on landfill Jatibarang in order to know the distribution of its waste. Estimation of the distribution of
waste below the ground surface can be performed using geoelectric resistivity method. Resistivity meter
Geosound data retrieval using geoelectric resistivity Schlumberger configuration.
The data processing software Res2Dinv3.56 at the point of sounding 2 seepage of waste in landfill
Jatibarang its spread almost evenly from a stretch of 2 meters to 135 meters to reach a depth of 37.7
meters to the south, injection at the point of sounding a 4 in the township which lies east of spreading
from the landfill comes from a stretch of 2 meters to 60 meters at a depth of 8.62 meters and from a
stretch of 98 meters to 135 meters at a depth of 30.3 meters, and injection at the point of sounding a 5 in
the township which lies west of the landfill spreading virgin stretch of 2 meters to 18 meters and 50
meters to 70 meters at a depth of 19.1 meters and on a stretch of 82 meters to 135 meters from a depth of
19.1 meters to 37.7 meters. The conclusions of this analysis, the distribution of waste in the landfill
50 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. 1

Jatibarang to the south towards the river Kreo and distribution of waste is also up to the settlement
population in the village Bambankerep Ngaliyan district of Semarang, which are located to the west
and east of the landfill Jatibarang.

Keywords: Geoelectric, resistivity, waste, TPA Jatibarang

PENGANTAR leachate ke air tanah atau ke air bawah tanah


(Bennet, 1997).
Sejalan dengan meningkatnya populasi Air leachate yang masuk ke dalam air
manusia, pencemaran air permukaan, dan air tanah atau sungai akan menimbulkan
tanah cenderung meningkat terutama yang pencemaran. Hal ini berbahaya bagi
diakibatkan oleh penumpukan sampah pemukiman disekitarnya yang berjarak
sehingga akan mengganggu kesehatan 300 meter dan pemukiman disekitar sungai
masyarakat pada umumnya. Pencemaran Cebong, sungai Kreo, dan sungai
adalah suatu penyimpangan dari keadaan Kaligarang. Bila hal ini dibiarkan akan
normalnya. Jadi pencemaran air tanah timbul masalah yang lebih luas bagi
adalah suatu keadaan, di mana air tersebut penduduk kota Semarang. Untuk tindakan
telah mengalami penyimpangan dari pengawasan maka perlu dilakukan survei
keadaan normalnya. Keadaan normal air untuk mengetahui jenis polutan dan
masih tergantung pada faktor penentu, yaitu bagaimana penyebaran polutannya (Kartini
kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air dan Danusaputro, 2005). Untuk itu perlu
(Wardhana, 1995). adanya penelitian terhadap penyebaran
Semarang adalah kota yang komplek polutan pada daerah yang terkontaminasi.
dengan penduduk yang cukup banyak dan Pendugaan sebaran kontaminasi bawah
pemukiman yang cukup banyak, sehingga permukaan dapat dilakukan dengan
perlu diperhatikan pemukiman-pemukiman menggunakan metode geolistrik tahanan
yang diduga dekat dengan sumber limbah. jenis.
TPA Jatibarang merupakan salah satu Metode geolistrik merupakan salah satu
sumber limbah di Semarang di mana metode geofisika yang mempelajari sifat
lokasinya dekat dengan pemukiman aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana
penduduk. Berdasarkan data dari Dinas cara mendeteksinya di permukaan bumi
Kebersihan kota Semarang tahun 2002 (Hendrajaya dan Arif, 1990). Prinsip kerja
menunjukkan bahwa komposisi sampah metode tersebut adalah mempelajari sifat
yang masuk ke TPA Jatibarang 61,95% aliran listrik di dalam bumi dan cara
terdiri dari sampah organik dan 38,05% mendeteksinya di permukaan bumi.
sampah anorganik. Air leachate yang Pengukuran dengan konfigurasi
dihasilkan disalurkan ke bak-bak Schlumberger ini menggunakan 4 elektroda,
penampungan untuk diolah lebih lanjut. masing-masing 2 elektroda arus dan 2
Namun metode ini juga memiliki beberapa elektroda potensial seperti terlihat pada
kelemahan yang paling menonjol adalah Gambar 1 (Hendrajaya dan Arif, 1990).
potensi pencemaran air tanah oleh air Berdasarkan latar belakang di atas, maka
leachate. Mahal dan sulitnya pengolahan yang menjadi permasalahan utama dalam
sampah sesuai sistem sanitary landfill penelitian ini adalah bagaimana pola sebaran
merupakan salah satu alasan mengapa dalam kedalaman limbah dan bagaimana
pelaksanaannya ada yang sanitary landfill persebaran limbah TPA Jatibarang ke
dan ada yang open dumping sehingga timbul daerah-daerah di sekitarnya.
urugan liar. Urugan liar ini merupakan Tujuan dari penelitian ini adalah
sumber bau, gas buang yang memungkinkan mengetahui nilai resistivitas bawah
timbulnya peledakan, dan menambah permukaan di TPA Jatibarang dengan
pencemaran air melalui rembesan air menggunakan metode geolistrik tahanan
Maret 2013 SUPRIYADI, DKK.: POLA SEBARAN LIMBAH 51

Gambar 1. Susunan elektroda konfigurasi Schlumberger


barat laut ke Jika hasil dari
tenggara. analisis data yang
jenis konfigurasi Titik sounding 1 terdiri dari batu disesuaikan
Schlumberger dan 4 dengan pasir tufaan dan dengan kondisi
mengetahui pola koordinat 110o batu lempung, geologi setempat
sebaran kedalaman 21 30 BT, 07o pada titik sounding sesuai dengan nilai
limbah di 01 04,9 LS 2 dan titik resistivitasnya
lingkungan TPA dilaksanakan di sounding 3 terdiri yaitu yang terdiri
Jatibarang. perumahan dari batu pasir
penduduk dengan dari batu pasir
tufaan, batu tufaan, breaksi
ME arah bentangan lempung, breaksi volkanik,
dari barat laut ke
TOD volkanik, konglomerat, batu
tenggara.
OLO Titik sounding konglomerat, batu lempung, batu
GI 5 dengan gamping, dan gamping, dan
koordinat 110o napal pada titik napal dengan
Metode 21 14,9 BT, 07o sounding 4 terdiri variasi nilai
penelitian yang 01 01,7 LS dari batu pasir porositasnya dari
digunakan yaitu dengan arah tufaan dan batu rendah, sedang,
metode geolistrik bentangan dari lempung pada titik sampai tinggi di
tahanan jenis barat laut ke soundig 5 terdiri mana batu pasir
konfigurasi tenggara. Dari data dari batu pasir
Schlumberger. resistivitas batuan tufaan, batu
Pelaksanaan dan kondisi lempung, batu
penelitian yang geologi didapat gamping, dan
menggunakan batuan penyusun napal. Alat yang
metode geolistrik pada titik sounding digunakan dalam
tahanan jenis penelitian ini
konfigurasi adalah Resistivity
Schlumberger meter Geosound
terdiri dari 5 titik GL-4100. Hasil
pengukuran pengukuran
dengan panjang selanjutnya diolah
lintasan 135 meter dengan komputer
yang dapat dilihat menggunakan
pada Gambar 2. perangkat lunak
Lokasi Res2Dinv 3.56.
pengambilan data
berada di
HASIL
Kelurahan
DAN
Kedungpane
Kecamatan Mijen PEMBAHA
Kota Semarang SAN
dan Kelurahan Berdasarkan
Bambankerep hasil analisis data
Kecamatan yang disesuaikan
Ngaliyan Kota dengan hasil
Semarang di lima referensi
titik sounding, resistivitas limbah,
yaitu: resistivitas batuan,
Titik sounding dan kondisi
1 dengan geologi maka
koordinat 110o diperoleh nilai
21 34,6 BT, 07o resistivitas pada
01 34,1 setiap titik
LS.Pengambilan sounding. Secara
data dilaksanakan umum dari semua
di lokasi TPA hasil data yang
dengan arah diperoleh
bentangan dari menunjukkan nilai
barat ke timur. resistivitas rendah,
Titik sounding
2 dengan yang berarti
koordinat 110o kondisi bawah
21 30,6 BT, 07o permukaan di TPA
01 36,7 LS Jatibarang
dilaksanakan di memiliki nilai
lokasi TPA dengan konduktivitas yang
arah bentangan sangat tinggi atau
dari utara ke batuan dan
selatan. material
Titik sounding penyusunnya
3 dengan merupakan
koordinat 110o konduktor yang
21 25,1 BT, 07o baik sampai
01 07,1 LS konduktor
dilaksanakan di pertengahan yaitu
depan pintu sekitar 10-8< < 1
gerbang TPA m sampai 1< <
dengan arah
bentangan dari 107 m.
52 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. 1

Gambar 2. Lokasi titik dan arah bentangan kabel untuk survei geolistrik di TPA Jatibarang

Gambar 3. Penampang resistivitas tanah TPA Jatibarang titik sounding 1

Gambar 4. Penampang resistivitas tanah TPA Jatibarang titik sounding 2


Maret 2013 SUPRIYADI, DKK.: POLA SEBARAN LIMBAH 53
tufaan dengan sifat porousnya. Selain itu Titik sounding 2
lokasi TPA Jatibarang tergolong dalam Berdasarkan hasil analisis data yang
daerah resapan zona aman 4 di mana bersesuaian dengan hasil referensi
produktivitas akuifernya rendah sehingga resistivitas limbah, resistivitas batuan, dan
limbah di TPA Jatibarang dapat terinfiltrasi kondisi geologi, maka pada Gambar 4
dengan baik terutama pada saat hujan atau diperoleh jenis limbah yaitu sampah pada
kondisi tanah basah. medium pasir dengan nilai resistivita34
Berikut ini dijelaskan hasil pengukuran m101 m, sampah pada medium tanah
geolistrik di masing-masing titik sounding dengan nilai resistivitas 3,87 m34 m,
sampah pada medium campuran pasir dan
Titik sounding 1 tanah dengan nilai resistivitas 11,5 m 101
Hasil analisis titik sounding 1 di mana m, cairan lindi dengan nilai resistivitas
penginjeksiannya di lakukan di lokasi TPA 11,5 m101 m, dan polutan pada
Jatibarang didapatkan jenis limbahnya yaitu medium pasir dengan nilai resistivitas
sampah pada medium tanah, sampah pada 34 m398 m. Sebaran limbah pada
medium campuran pasir dan tanah, dan bentangan 2 meter sampai 114 meter dan
cairan lindi. rembesan limbahnya sampai pada
Berdasarkan hasil analisis data yang kedalaman 19,1 meter dengan aliran
bersesuaian dengan hasil referensi limbahnnya sampai kedalaman 37,7 meter
resistivitas limbah, resistivitas batuan, dan dari bentangan 98 meter sampai 135 meter.
kondisi geologi, maka pada Gambar 3
diperoleh jenis limbah dengan nilai Titik sounding 3
resistivitasnya yaitu sampah pada medium Pada titik sounding 3 penginjeksiannya
tanah dengan nilai resistivitas 6,71 m dilakukan di depan pintu gerbang TPA
31,9 m, sampah pada medium campuran Jatibarang Semarang yang sangat dekat
pasir dan tanah dengan nilai resistivitasnya dengan tumpukan sampah.
13,1 m32 m, dan cairan lindi dengan Berdasarkan hasil analisis data yang
nilai resistivitasnya 13,1 m32 m. bersesuaian dengan hasil referensi
Sebaran limbah berada pada bentangan 2 resistivitas limbah, resistivitas batuan, dan
meter sampai 50 meter dan rembesannya kondisi geologi, maka pada Gambar 5
sampai pada kedalaman 8,62 meter, diperoleh jenis limbah dengan nilai
bentangan 65 meter sampai 115 meter resistivitas yaitu sampah pada medium tanah
rembesannya sampai pada kedalaman 27,25 dengan nilai resistivitas 7,05 m 53,8 m,
meter, dan bentangan 130 meter sampai 135 sampah pada medium pasir dengan nilai
meter juga terlihat bentuk rembesan resistivitas 27,3 m106 m, sampah pada
limbahnya sampai pada kedalaman 37,7 medium campuran pasir dan tanah dengan
meter. nilai resistivitas 13,9 m
Gambar 5. Penampang resistivitas tanah TPA Jatibarang titik sounding 3
54 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. 1

106 m, cairan lindi dengan nilai Titik penginjeksiannya di suatu


resistivitas 13,9 m106 m, dan polutan perkampungan yang letaknya paling dekat
pada medium pasir dengan nilai resistivitas dengan TPA Jatibarang jaraknya sekitar 100
53,8 m259 m. Sebaran limbahnya meter200 meter dari tumpukan sampah,
merata dari bentangan 60 meter sampai 135 sehingga sebaran limbah TPA Jatibarang
meter. sudah sampai ke perkampungan.

Titik sounding 4 Titik sounding 5


Berdasarkan hasil analisis data yang Hasil pengolahan data pada titik
bersesuaian dengan hasil referensi sounding 5 seperti pada Gambar 7 yang
resistivitas limbah, resistivitas batuan, dan menunjukkan bahwa hasil analisis data yang
kondisi geologi, maka pada Gambar 6 bersesuaian dengan hasil referensi
diperoleh jenis limbah dengan nilai resistivitas limbah, resistivitas batuan, dan
resistivitas yaitu sampah pada medium tanah kondisi geologi, diperoleh jenis limbah
dengan nilai resistivitas 9,26 m 11,715 dengan nilai resistivitas yaitu sampah pada
m. Pendugaan sebarannya berasal dari medium tanah dengan nilai resistivitas 9,98
bentangan 2 meter sampai 60 meter dan m 76,2 m, sampah pada medium pasir
menyebar sampai pada kedalaman 8,62 dengan nilai resistivitas 27,6 m100,5 m,
meter dan dari bentangan 98 meter sampai cairan lindi dengan nilai resistivitas 9,98
135 meter pada kedalaman 30,3 meter. m100,5 m, dan polutan pada medium
Gambar 6. Penampang resistivitas tanah TPA Jatibarang titik sounding 4

Gambar 7. Penampang resistivitas tanah TPA Jatibarang titik sounding 5


Maret 2013 SUPRIYADI, DKK.: POLA SEBARAN LIMBAH 55
pasir dengan nilai resistivitas 76,2 m menuju sungai Kreo (Gambar 8). Aliran
100,5 m. Sebaran limbahnya dari lindi yang menuju sungai Kreo terbawa ke
bentangan 2 meter sampai 18 meter dan 50 arah utara menyatu bersama aliran sungai
meter sampai 70 meter sampai menyebar Kaligarang menuju ke laut Jawa. Hasil ini
pada kedalaman 13,1 meter. Pada bentangan diperkuat oleh penelitian tentang pemodelan
82 meter sampai 135 meter sebarannya aliran airtanah di TPA Jatibarang (Putranto,
mulai pada kedalaman 19,1 meter sampai 2008) yang menyatakan bahwa air tanah
37,7 meter. bergerak dari arah barat laut ke tenggara dan
Pada titik sounding 5 ini pergerakan kontaminan mengikuti arah
penginjeksiannya berada di perumahan yang aliran air tanah dengan maksimal
jaraknya sekitar 150 meter200 meter dari konsentrasi klorida sebesar 1.800 mg/l.
TPA Jatibarang, dimana permukaan Konsentrasi kontaminan yang masuk ke
tanahnya lebih tinggi dari lokasi TPA Sungai Kreo ke arah hilir semakin kecil,
Jatibarang sehingga persebarannya berada di sehingga kualitas air sungai masih di bawah
bawah permukaan tanah mulai pada baku mutu air permukaan.
kedalaman 19,1 meter ke arah gravitasi Penelitian lain yang terkait oleh
bumi yang diduga rembesannya berasal dari Sudarwin (2008) yang menyatakan bahwa
TPA Jatibarang. hasil analisis spasial kelas pencemaran
tinggi Pb dan Cd (total) pada sedimen aliran
Analisis sebaran lindi Sungai Kreo terjadi mulai dari jarak 0 m
Berdasarkan penampang resistivitas pada sampai dengan jarak 143 m dari outlet lindi.
titik sounding 2 (Gambar 4) dan arah Kelas sedang dimulai dari jarak 143 m
bentangan survei geolistrik dari utara ke sampai dengan jarak 365 m. Kelas rendah
selatan, terlihat bahwa limbah lindi pada dimulai dari jarak 365 m sampai dengan
titik tersebut arah alirannya ke selatan jarak 580 m sepanjang aliran Sungai Kreo.
Gambar 8. Pola aliran lindi di TPA Jatibarang berdasarkan survei geolistrik
56 J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN Vol. 20, No. 1

TPA Jatibarang saat ini seharusnya mulai DAFTAR PUSTAKA


dikaji ulang, mengingat pembangunan Bennet, 1997. Environmental Geology:
waduk Jatibarang yang letaknya tidak begitu
Geology and The Human
jauh dari TPA dikhawatirkan akan
Environmental. John Wiley & Sons,
mengancam sumber air baku warga kota.
Canada.
Keberadaan TPA Jatibarang perlu
dipertimbangkan karena waduk tersebut DGTL. 2004. Potensi Cekungan Air tanah
Semarang dan Cekungan Air tanah
nantinya difungsikan sebagai air baku
Ungaran Jawa Tengah. Bandung:
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Departemen Pertambangan dan Energi,
kota Semarang. Diperkirakan 10.500.000 m 3 Dirgen Geologi dan Sumberdaya
air baku dapat disuplai dari waduk yang Mineral.
membentang di Kecamatan Mijen dan Dinas Kebersihan Kota Semarang. 2002.
Gunungpati tersebut (Moerwanto, 2005).
Data Produksi Dan Komposisi Sampah
Kondisi sekarang ini limbah TPA Jatibarang
Di Kota Semarang. Semarang:
telah mencemari aliran sungai Kreo yang
Pemerintah Daerah Kotamadya
bertemu dengan sungai Kaligarang. Selain
Semarang.
itu, sejumlah pabrik di sekitar sungai
Hendrajaya, L. dan Arif. 1990. Geolistrik
Kaligarang berpotensi menimbulkan
Tahanan Jenis. Bandung: Laboratorium
pencemaran.
Fisika Bumi ITB.
Upaya untuk mengurangi tingkat
Kartini dan H. Danusaputro. 2005. Estimasi
pencemaran sungai Kaligarang telah
Penyebaran Polutan Dengan Metode Self
diperkenalkan oleh Departemen Kimpraswil Potential (Studi Kasus TPA Jatibarang,
dengan penanaman ecohydrolic di sepanjang Kecamatan Mijen, Semarang). Berkala
Kaligarang. Adanya tanamana ini Fisika; 8(1): 27 32.
diharapkan tingkat pencemaran air sungai Moerwanto A.S., 2005. Jatibarang
Kaligarang dan sumur penduduk sepanjang Disarankan Dipindah, Suara Merdeka, 7
aliran sungai tersebut dapat berkurang. September 2005.
Putranto, T.T., 2008. Pemodelan
Pergerakan Kontaminan dalam Air
Tanah di TPA Jatibarang Kota
KESIMPULAN Semarang, Skripsi, Teknik Geologi
UGM.
Sudarwin. 2008. Analisis Spasial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd)
metode geolistrik tahanan jenis dapat pada Sedimen Aliran Sungai dari Tempat
digunakan untuk mengetahui keberadaan Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
limbah lindi dan sebarannya di TPA Jatibarang Semarang, Tesis, Magister
Jatibarang. Limbah tersebut meresap ke Kesehatan Lingkungan, Universitas
dalam tanah dan sebarannya menuju selatan Diponegoro.
yaitu ke arah sungai Kreo. Selanjutnya Thanden, R. E., Sumadiredja, H., Richards,
limbah terbawa aliran air di sepanjang P. W, Sutisna, K., dan Amin, T. C., 1996.
sungai Kaligarang, dan sebaran limbah juga Peta Geologi Lembar Magelang dan
sudah sampai ke perumahan penduduk di Semarang, Jawa, skala 1:100.000.
Kelurahan Bamban Kerep Kecamatan Bandung: Pusat Penelitian dan
Ngaliyan Semarang yang lokasinya Pengembangan Geologi.
berbatasan dengan TPA Jatibarang. Wardhana, W.A., 1995. Dampak
Pencemaran Lingkungan, Andi Offset
Yogyakarta, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai