Anda di halaman 1dari 2

Setelah Telegram, Pemerintah akan TUTUP Facebook dan YouTube 0

Internet, Media 13:46 Sebarkan ! "Share"... Setelah Telegram, Pemerintah


akan TUTUP Facebook dan YouTube

Gambar: ist. Jayapura -- Setelah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan
pemutusan akses (pemblokiran) terhadap sebelas Domain Name System (DNS) milik
Telegram, salah satu layanan pesan berbasis internet yang marak digunakan di Indonesia,
pemerintah rupanya juga berencana menutup layanan media social facebook dan youtube.
Mohon maaf teman-teman yang main pakai Facebook, atau Youtube kalau terpaksa harus
(ditutup) karena tugas pemerintah bertugas menjaga ini kondusif, kata Menteri Komunikasi
dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. usai menghadiri Deklarasi Anti Radikalisme
Perguruan Tinggi Se-Jawa Barat di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jumat
(14/7/2017), dikutip kriminalitas.com. Tindakan tegas ini, menurut Rudiantara diambil,
karena pemerintah Indonesia merasa kecewa dengan kebijakan-kebijakan yang dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan media sosial. Dari data yang dirilis Kemkominfo, platform media
sosial hanya menutup 50 persen akun yang diminta oleh Kemkominfo. Pemerintah sendiri,
lanjut Rudiantara telah meminta perusahaan media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan
YouTube untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran paham radikal. Sebelumnya,
telegram sudah diblokir karena dianggap banyak sekali kanal yang ada di layanan tersebut
bermuatan propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit
bom, cara melakukan penyerangan, disturbing images, dan lain-lain yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Adapun ke-11 DNS yang diblokir
sebagai berikut: t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org,
macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org,
flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org. Dampak terhadap pemblokiran ini
adalah tidak bisa diaksesnya layanan Telegram versi web (tidak bisa diakses melalui
komputer). Saat ini kami juga sedang menyiapkan proses penutupan aplikasi Telegram
secara menyeluruh di Indonesia apabila Telegram tidak menyiapkan Standard Operating
Procedure (SOP) penanganan konten-konten yang melanggar hukum dalam aplikasi mereka.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) papar Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan. Lebih lanjut
disampaikan bahwa aplikasi Telegram ini dapat membahayakan keamanan negara karena
tidak menyediakan SOP dalam penanganan kasus terorisme. Berkaitan dengan pemblokiran
layanan telegram ini, CEO Telegram Pavel Durov melalui akun Twitternya @durov
mengatakan belum menerima pemberitahuan dari pemerintah Indonesia. "Itu aneh. Kami
belum pernah menerima permintaan atau keluhan dari pemerintah Indonesia. Kami akan
menyelidikinya dan mengumumkan hasilnya," kata Durov menjawab pertanyaan pemilik
akun @auliafauziahr. (*) Copyright Tabloid JUBI "sumber" Hubungi kami di E-Mail:
tabloid.wani@gmail.com Sebarkan ! "Share"...

Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2017/07/setelah-telegram-pemerintah-akan-tutup-
facebook-dan-youtube.html

Anda mungkin juga menyukai