ASPEK AFEKTIF
ASPEK PSIKOMOTOR
B. Afektif (A)
1. Penerimaan (A1) : Bertanya, menggambarkan, mengikuti, memberi,
menyelenggarakan, mengidentifikasi, menempatkan, menanamkan, memilih,
menggunakan.
C.Psikomotor (P)
1. Peniruan (P1) : Merakit, membersihkan, mengubah, membetulkan,
mengencangkan, mengkikuti, memegang, memanipulasi, menempatkan, memukul.
2. Manipulasi (P2) : Merakit, membangun, melapisi, mengebor, menguatkan,
menggerenda, memalu, memperbaiki, mengampelas, menggergaji.
3. Ketetapan (P3) : ( Sama dengan manipulasi tetapi dengan control yang lebih
dan kesalahan lebih sedikit).
4. Artikulasi (P4) : Memeriksa skala, mengalami, mengidentifikasi,
menempatkan, memanipulasi, menjahit, menajamkan, membungkus, menulis.
Satu TP diusahakan dapat mengukur tiga ranah, yaitu: Afektif, Kognitif dan
psikomotor. Bagaimanapun juga hal itu akan memudahkan guru dalam melakukan
evaluasi. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari terlebih dahulu kata kerja operasional
yang dapat mencakup tiga ranah tersebut. Selamat mencoba!
Pertama, siswa yang akan belajar, dalam contoh tersebut orang yang akan belajar
adalah siswa, bukan guru atau orang lain. Menurut Suparman, seringkali guru atau
instruktur pendidikan membuat perumusan tujuan pembelajaran berorientasi kepada
mereka sendiri, seperti contoh berikut ini.
a. Tujuan pembelajaran ini adalah mengajarkan klasifikasi kemampuan lahan dalam
tingkat kelas
b. Program ini, akan membahas secara mendalam prosedur budidaya pertanian
tanaman organik yang baik
Kedua, kata yang digunakan dalam rumusan tujuan pembelajaran adalah akan
dapat bukan dapat, karena tujuan pembelajaran dirumuskan sebelum siswa mulai
belajar, dan akan dicapai setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Menurut
Suparman, kata akan dapat dihubungkan dengan kata kerja yang menunjukkan hasil
belajar bukan kata kerja yang berorientasi kepada proses belajar seperti siswa
mempelajari, membaca. Jadi tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada hasil
belajar, bukan proses belajar.
Ketiga, kata kerja dalam tujuan pembelajaran haruslah berbentuk kata kerja
aktif dan dapat diamati. Contoh kata kerja aktif, seperti: menjelaskan, menyebutkan,
membedakan, mendemonstrasikan, mengklaisifikasi, menganalisis. Sedangkan contoh
kata kerja tidak aktif, seperti: mengetahui, memahami, merasakan.
1. Jika diberikan gambar sebuah lahan di daerah tropis, siswa kelas X semester
satu akan dapat mengklasifikasi kemampuan lahan dalam tingkat kelas.
2. Jika diberikan sebuah naskah siswa kelas XI semester satu akan dapat membuat
slide dengan MS-Power point maksimal dua halaman.
3. Siswa kelas X semester dua akan dapat membuat tabel distribusi frekuensi
apabila diberikan satu set data dengan benar 100 %.