Anda di halaman 1dari 30

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia di saman modern
ini, termaksud dunia pertambangan yang memiliki peralatan mekanis yang selalu
membutuhkan listrik. Untuk itu mahasiswa saat ini sangant perlu mempelajari teknik
ketenaga listrikan yang ada agar dapat memahami segala sesuatu yang berkaitan
dengan alat-alat yang selalu memerlukan listrik.
Dalam dunia pertambangan listrik sangat diperlikan subagai sumber penerangan pada
malam hari dan juga alat-alat produksi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui :
1. Motor Motor Listrik
2. Instalasi Listrik
3. Kwh Meter
4. Program Logyc Control ( PLC )

1.3 waktu dan tempat praktikum

Adapun waktu dan tempat praktikum dilaksanakan setiap hari kamis dari jam 10 :
00 12 : 00 WIT sampai selesai dilaboratorium Teknik Listrik Fakultas Teknik
Universitas Papua.

II

1
DASAR TEORI

2.1 MOTOR MOTOR LISTRIK

2.1.1 Arus Searah ( Direct Curret )

Arus searah ( DC ) adalah arus yang dalam arah yang tetap ( konstan ). Dimana
masing masing terminal selalu tetap pilaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+) selalu
menghassilkan polaritas positif begitu pula, (-) selalu menghasilkan polaritas
negative.

1. Rangkain tertutup dan terbuka


Rangkaian tertutup adalah rangakian alat listrik yang disusun sedemikian
rupa sehingga arus dalam rangkaian dapat mengalir ( scalar tertutup ).
2. Rangkaian terbuka

Rankaian terbuka adalah rangkaian alat-alat listrik demikian rupa sehingga


tidak terjadi ailran listrik disebut juga rangkaian terputus ( scalar terbuka )

3. Pengukuran kuat arus


Kuat arus adalah jumlah muatan listrik yang melewati suatu kawat
peenghantar ( konduktor ), setiap waktu. Alat yang digunakan untuk
mengukur arus listrik adalah ampere meter.
4. Pemasangan rangkaian ampere meter pada rangkaian listrik sebagai
berikut :
1. Terminal positif ampere meter dihubungkan dengan kutub positif
sumber tegangan ( baterai )
2. Terminal negatife ampere meter dihubungkan dengan kutub negatif
sumber tegangan ( baterai ).

5. Pengukuran tegangan
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal sebagai beda potensial listrik
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik.
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik antara dua titik
dalam voltmeter.

2
6. Cara memasang voltmeter pada rangkain listrik adalah sebagai berikut :
Kedua terminal voltmeter harus di hubungkan dengan kedua buah titik
yang tegangannya akan di ukur sehingga terhubung secara parallel.

7. Pengukuran hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik ( misalnya resistor ) dengan arus listrik yang
melewatinya. Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan.
8. Multimer
Multimer adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM
(volt, ohm, amperemetr ) yang dapat mengukur tegangan ( voltmeter ),
hambatan ( ohm-meter ), maupun arus ( ampere-meter).
9. Sumber arus seara
Sumber arus searah adalah berbagai sumber listrik yang dapat
menimbulkan arus listrik konstan ( tetap ) terhadap waktu. Sumber arus
searah di bedakan menjadi tiga :
a. Elemen-elemen elektrokimia
b. Generator arus searah
c. Termo elemen
10. Elemen-elemen elektrokimia
Elemen ektrokimia adalah system perpindahan elekro dalam larutan dapat
dilakukan melalui kawat. Elemen elektrokimia di bedakan menjadi tiga
yaitu :

1. Elemen primer
2. Elemen sekunder
3. Elemen bahan bakar
11. Generator arus searah
Prinsip kerja dari generator adalah peristiwa induksi. Termo elemen adalah
system perpindahan electron karena perbedaan suhu. Arus termo listrik
adaah arus yang di timbulkan karena perpindahan electron akibat
perbedaan suhu.

2.1.2 Arus bolak-balik ( AC )

3
Arus bolak-balik ( hanya pergerakan muatan listrik melalui media yang
mengubah arah secara berkala. Hal ini berbeda dengan arus searah ( DC ), dimana
pergerakan muatan hanya dalam satu arah dan konstan. Arus adalah jumlah muatan
listrik yang mengalir melewati suatu titik dalam waktu tertentu. Yang mengerakan
arus adalah gaya gerak listrik disebut tegangan. Jika arusnya bolak-balik, maka
tegangan juga harus bolak-balik, polaritasnya berubah pada siklus teratur.

Keuntungan arus bolak-balik :

Keunggulan utama dari arus AC adaah dalam hal trasmisi listrik. Sejak awal,
tesla dan Westinghouse menyadari bahwa agar tenaga listrik menjadi praktis maka
harus dapat ditransmisikan secara efisien dalam jarak yang jauh. Araus AC maupun
DC sama-sama memiliki tahanan yang menyebabkan daya hilang atau loses dalam
proses penghantaran.

2.2 INSTALASI LISTRIK


2.2.1 Pengertian Instalasi Listrik

Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran


listrik, bisa berupa sebuah lampu ataupun sebuah sumber listrik.
Instalasi listrik terdiri dari sebuah skaklar ,stopkontak dan lampu secara sederhana ,

2.2.2 Instalasi Listrik MCB (Miniature Circuit Breaker)


Miniature Circuit Breaker adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang
berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current).
Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung
singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB sebenarnya memiliki fungsi
yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit ketika
terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi
gangguan, MCB akan trip dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan
lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan
lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi

4
penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Gambar 2.1 Bagian Bagian MCB

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut
akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga
terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground
fault) atau hubung singkat (short circuit).

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over
heating) yang diakibatkan karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti
ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga
menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan
mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus
memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus
kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.

Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C,

5
dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB
tipe B merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada
bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar 5 sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe
ini akan menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan
arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih
besar 8 sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D
merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik
yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan
kapasitor.

Gambar 2.2 : MCB (Miniature Circuit Breaker)

6
2.3 KWH METER

2.3.1 Pengertian kWh Meter


kWh meter adalah sebuah alat yang memiliki instrument yang berfungsi utama
melakukan energy listrik, kWh meter digunakan PLN untuk mendata dan
menganalisa penggunaan energy listrik oleh konsumen.Selain itu, kWh meter juga di
definisikan sebuah alat APP yang digunakan mencatat energy listrik persatuan waktu
dikalikan dengan tariff TDL dan kapasitas daya yang terpasang pada masing-masing
pelanggan.

2.3.2 Macam-Macam kWh Meter :


1. kWh Meter Analog/Mekanis
KWh meter analog merupakan alat yang digunakan untuk menukur daya listrik,
alat ini sudah dioprasikan oleh PLN sudah sejak lama. OLeh sebab itu, alat ini
digunakan untuk mengukur energy pada industry dan rumah tangga. Setiap bulan
besar tagihan listrik yang digunakan biasanya tertera pada angka-angka pada kWh
meter.
Bagian-bagian utama yang terdapat pada kWh meter ini adalah kumparan
tegangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium magnet, dan sebuah gir
mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan.

2. Kwh Meter Digital /Prabayar


Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke industry dan rumah tangga (beban)
terlebih dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembatas arus
sekaligus pengaman jika terjadi short circuit, lalu dialirkan juga ke dalam kWh meter
yang berfungsi menghitung daya yang terpakai. Sistem prabayar tetap menggunakan
kWh meter yang ada, hanya dengan menambah sedikit sensor dan unit system. Hal
ini, bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan kWh meter analog yang sudah
ada.

2.3.3 Prinsip Kerja Kwh Meter

7
1. Prinsip Kerja Kwh Meter Analog
Prinsip kerja kWh ini dapat dikatakan seperti motor induksi. Suatu plat
aluminium ditempatkan pada 2 teras yang berbentuk huruf U dan E, dan mempunyai
2 kumparan, kumparan arus dan kumparan tegangan, kumparan arus dililitkan pada
teras U dan di seri dengan beban,sedangkan kumparan tegangan dililitkan pada teras
E dan langsung dihubungkan dengan jala-jala, dan jika pada kedua kumparan tersebut
dialiri arus bolak-balik, maka gaya magnet yang ditimbulkan berbentuk gelombang
sinus sesuai dengan frekuensinya. Arus yang mengalir pada kumparan arus
menghasilkan fluks magnet 1, sedangkan arus yang mengalir pada kumparan
tegangan akan menimbulkan fluks magnet 2, maka fluks magnet 1 dan 2 akan
menembus plat aluminium sehingga timbul arus putar.
Kedua kumparan E dan U mempunyai inti yang bersela, dimana pada sela
tersebut ditempatkan logam.Karena interaksi fluks magnet/medan magnet yang
ditimbulkan oleh kedua kumparan, maka piringan dapat berputar. Perputaran piringan
ini dihubungkan pada roda gigi yang berkolerasi dngan angka (digit)
pembacaan.Semakin besar pemakaiannya semakin cepat pula piringan itu berputar,
begitu pula sebaliknya. Pada piringan biasanya terdapat garis penanda (biasanya
berwarna hitam/merah) yang berfungsi sebagai indicator putaran piringan, untuk 1
kWh biasanya setara dngan 900 putaran (ada yang 450).

2. Prinsip Kerja kWh Meter Digital


Sebenarnya prinsip kerja kWh ini sama dengan kWh meter analog, hanya saja
dimodifikasi dengan menambahkan sensor dan unit system yang digunakan untuk
mendeteksi garis penanda pada piringan kWh. Selain itu, ditambahkan pula
microcontroller yang berfungsi menghitung putaran dan menampilkan angka, dan
mengontrol relay yang berfungsi memutus tegangan pada kWh meter jika isi ulang
habis. Data atau informasi yang akan diukur bersifat analog. Blok diagram alat ukur
digital terdiri dari komponen sensor penguat sinyal analog, analog to
digital,converter, mikroprocesor, dan alat cetak display digital.

8
Sensor mengubah besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena
tegangan masih dalam orde mv perlu diperkuat dengan penguat input, sinyal
inputanalog yang sudah diperkuat dari sinyal analog diubah menjadi sinyal digital
oleh analog to digital convertor (ADC) dan akan diolah oleh microprosessor dengan
program tertentu dan hasilnya disimpan dalam memori digital. Informasi digital akan
ditampilkan dalam display au di cetak dengan mesin cetak. Display digital akan
menampilkan angka distrik 0 sampai 9, dan sinyal digital ada 2, yakni O dan I.Ketika
O maka tidak ada tegangan/off, ketika sinyal I maka bertegangan/on.
Sedangkan untuk isi ulang, cukuplah mudah yaitu dengan memasukkan 20 digit
angka yang tertera pada struk ATM ke alat meter digital, dengan itu, secara otomatis
kWh meter tersebut akan menunjukkan jumlah kWh sesuai nilai stroom yang dibeli.

2.4 PROGRAM LOGYC CONTROL ( PLC )

2.4.1 PLC (Programmable Logic Controller)


Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi
secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana
sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan
secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi
spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun
analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1 Programmable,

menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang


telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

9
2 Logic,

menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic


(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3 Controller

Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses


sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk
menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol.
Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer
secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan
software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.Alat ini
bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu
waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk
pengendalian sistem yang memiliki output banyak .

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat
dibagi secara umum dan secara khusus [4]. Secara umum fungsi PLC adalah
sebagai berikut:

1. Sekuensial Control.

PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga
agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan
yang tepat.

2. Monitoring Plant.

10
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan
Fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke
CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan
PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC
biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal
masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu
menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.

Keuntungan dan Kerugian PLC [2][5]


Dalam industri-industri yang ada sekarang ini, kehadiran PLC sangat
dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang
sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem. Dengan
menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan diantaranya adalah sebagai
berikut:

1 Fleksibel

Pada masa lalu, tiap perangkat elektronik yang berbeda dikendalikan dengan
pengendalinya masing-masing. Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh
pengendali, tetapi kini hanya dengan satu PLC kesepuluh mesin tersebut dapat
dijalankan dengan programnya masing-masing.

2 Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah

11
Bila salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi maka pengubahannya hanya
dilakukan pada program yang terdapat di komputer, dalam waktu yang relatif
singkat, setelah itu didownload ke PLC-nya. Apabila tidak menggunakan PLC,
misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya.
Cara ini tentunya memakan waktu yang lama.

3 Jumlah kontak yang banyak

Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing-masing coil lebih banyak
daripada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.

4 Harganya lebih murah

PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan


sebuah relay. Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan
harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah
yang sama dengan sebuah PLC. PLC mencakup relay, timers, counters,
sequencers, dan berbagai fungsi lainnya.

5 Pilot running

PLC yang terprogram dapat dijalankan dan dievaluasi terlebih dahulu di


kantor atau laboratorium. Programnya dapat ditulis, diuji, diobserbvasi dan
dimodifikasi bila memang dibutuhkan dan hal ini menghemat waktu bila
dibandingkan dengan sistem relay konvensional yang diuji dengan hasil terbaik di
pabrik.

6 Observasi visual

Selama program dijalankan, operasi pada PLC dapat dilihat pada layar CRT.
Kesalahan dari operasinya pun dapat diamati bila terjadi.

7 Kecepatan operasi

12
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay. Kecepatan
PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan millisecond.

8 Metode Pemrograman Ladder atau Boolean

Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan pemrograman ladder bagi teknisi, atau
aljabar Boolean bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital atau Boolean.

9 Sifatnya tahan uji

Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers
mekanik atau elektrik. PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih
tahan uji.

10 Menyederhanakan komponen-komponen sistem kontrol

Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan komponen-komponen lainnya,


sehingga tidak membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan.
Penggunaan relay membutuhkan counter, timer ataupun komponen-komponen
lainnya sebagai peralatan tambahan.

11 Dokumentasi

Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan tidak perlu melihat blueprint
circuit-nya. Tidak seperti relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.

12 Keamanan

Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan
diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah
program PLC selama PLC tersebut dikunci.

13 Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang

Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang
bercampur dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A

13
masih dalam proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam
satuan detik.

14 Penambahan rangkaian lebih cepat

Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan


cepat, tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali
konvensional.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang
dimiliki oleh PLC, yaitu:

1. Teknologi yang masih baru

Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke


konsep komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang

2. Buruk untuk aplikasi program yang tetap

Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC


dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi
jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga
penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan (biaya).

3. Pertimbangan lingkungan

Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang


tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan
hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak
berfungsi optimal.

4. Operasi dengan rangkaian yang tetap

Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih
mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih
efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik.

2.4.2 Lampu lalu lintas

14
Lampu lalu lintas adalah suatu alat pengendali (kontrol) dengan menggunakan
lampu yang terpasang di persimpangan dengan tujuan untuk mengatur arus lalu lintas.
Pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan pada dasarnya dimaksudkan untuk
bagaimana pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan
kendaraan (vehicle group movement) dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak
mengganggu antar arus yang ada.
Manfaat lampu lalu lintas :
1. untuk menghindari hambatan akibat adanya konflik arus lalu lintas dari
berbagai arah pergerakan kendaraan. Hal ini dimaksudkan untuk
mempertahankan kapasitassimpang terutama pada jam puncak/pulang kerja.
2. untuk memfasilitasi persilangan antara jalan utama untuk kendaraan dan
pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran pada jalan utama
dapat lebih terjamin.
3. untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh antara
pengendara
Rangkaian Lampu Lalu Lintas

Gambar 2.4.1 : Rangkaian Lampu Lalu Lintas

15
III

PEMBAHASAN

3.1 MOTOR-MOTOR LISTRK


1. Mesin AC Arus Bolak-Balik
Arus bolak-balik ( hanya pergerakan muatan listrik melalui media yang
mengubah arah secara berkala. Hal ini berbeda dengan arus searah ( DC ),
dimana pergerakan muatan hanya dalam satu arah dan konstan. Arus adalah
jumlah muatan listrik yang mengalir melewati suatu titik dalam waktu tertentu.
Yang mengerakan arus adalah gaya gerak listrik disebut tegangan. Jika arusnya
bolak-balik, maka tegangan juga harus bolak-balik, polaritasnya berubah pada
siklus teratur.

2. Mesin DC- Searah

16
Arus searah ( DC ) adalah arus yang dalam arah yang tetap ( konstan ). Dimana
masing masing terminal selalu tetap pilaritasnya. Misalkan sebagai kutub (+)
selalu menghassilkan polaritas positif begitu pula, (-) selalu menghasilkan
polaritas negative.

Cara kerja kedua alat ini ialah mengubah energy listrik menjadi energy gerak.

Stator merupakan bagian yang diam

Rotor merupkan bagian yang bergerak

Kawat dililit menjadi lilitan, belitan, dimasukan kedalam stator menjadi kumparan.

3.2 INSTALASI LISTRIK

1. saklar tunggal

Saklar tunggal adalah adalah saklar yang digunakan untuk menghidupkan dan
mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik.dalam hal ini adalah beban penerangan
atau lampu listrik.

2. saklar tukar

Adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dari
tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk
menyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian.rangkaian instalasi
penerangan yang menggunakan saklar tukar yang dijumpai di hotel-hotel atau di rumah
penginapan maupun lorong-lorong yang panjang.sehingga saklar tukar ini dikenal juga
sebagai saklar hotel maupun saklar lorong.Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi
waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis.

3. saklar seri
saklar ini sama seperti saklar umumnya, yaitu digunakan untuk memutuskan sambungan
tegangan listrik dan digunakan untuk dua lampu.

3.3 KWH METER

Kwh Meter adalah sebuah alat yang memiliki instrument yang


berfungsi utama melakukan energy listrik, kWh meter digunakan PLN untuk

17
mendata dan menganalisa penggunaan energy listrik oleh konsumen.Selain itu, kWh
meter juga di definisikan sebuah alat APP yang digunakan mencatat energy listrik
persatuan waktu dikalikan dengan tariff TDL dan kapasitas daya yang terpasang pada
masing-masing pelanggan.

3,3.1 Kwh Meter Analog/Mekanis


KWh meter analog merupakan alat yang digunakan untuk menukur daya listrik,
alat ini sudah dioprasikan oleh PLN sudah sejak lama.

Bagian-bagian utama yang terdapat pada kWh meter ini adalah kumparan
tegangan, kumparan arus, sebuah piringan aluminium magnet, dan sebuah gir
mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan.

3.3.2 Kwh Meter Digital /Prabayar

Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke industry dan rumah tangga (beban)
terlebih dahulu dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembatas arus
sekaligus pengaman jika terjadi short circuit, lalu dialirkan juga ke dalam kWh meter
yang berfungsi menghitung daya yang terpakai. Sistem prabayar tetap menggunakan
kWh meter yang ada, hanya dengan menambah sedikit sensor dan unit system. Hal
ini, bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan kWh meter analog yang sudah
ada

3.3.3 Prinsip Kerja Kwh Meter Analog

Prinsip kerja kWh ini dapat dikatakan seperti motor induksi. Suatu plat
aluminium ditempatkan pada 2 teras yang berbentuk huruf U dan E, dan mempunyai
2 kumparan, kumparan arus dan kumparan tegangan, kumparan arus dililitkan pada
teras U dan di seri dengan beban,sedangkan kumparan tegangan dililitkan pada teras
E dan langsung dihubungkan dengan jala-jala, dan jika pada kedua kumparan tersebut

18
dialiri arus bolak-balik, maka gaya magnet yang ditimbulkan berbentuk gelombang
sinus sesuai dengan frekuensinya.

3,3.4 Prinsip Kerja kWh Meter Digital

Sebenarnya prinsip kerja kWh ini sama dengan kWh meter analog, hanya saja
dimodifikasi dengan menambahkan sensor dan unit system yang digunakan untuk
mendeteksi garis penanda pada piringan kWh. Selain itu, ditambahkan pula
microcontroller yang berfungsi menghitung putaran dan menampilkan angka, dan
mengontrol relay yang berfungsi memutus tegangan pada kWh meter jika isi ulang
habis.

3.4 PROGRAM LOGIC CONTROL

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang


mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe
dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam [2]. Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara
dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal
instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,
urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog

3.4.1 LAMPU LALU LINTAS

Lampu lalu lintas adalah suatu alat pengendali (kontrol) dengan menggunakan
lampu yang terpasang di persimpangan dengan tujuan untuk mengatur arus lalu lintas.
Pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan pada dasarnya dimaksudkan untuk
bagaimana pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan
kendaraan (vehicle group movement) dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak
mengganggu antar arus yang ada

19
3.4.2 JEDA WAKTU LAMPULALU LINTAS

Adapun jeda waktu yang kami amati dilokasi pengamatan lampu tiga titik
yang bertempat di POM. Antara lain :

1. Titik Pertama : Arah Kota Pelabuhan


Lampu Hijau Kuning :18,45 Detik

Lampu Kuning Merah : 03,03 Detik

Lampu Merah Hijau : 46,98 Detik

2. Titik Kedua : Arah Brawijaya - Borasi


Hijau Kuning :08.79 Detik

Kuning Merah : 02.91 Detik

Merah Hijau :42.51 Detik

3. Titik Ketiga : Arah Borasi -Brawijaya


Hijau Kuning :07.18 Detik

Kuning Merah :01.75 Detik

Merah Hijau :46.07 Detik

20
IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Motor Motor Listrik

Motor listrik terbagi menjadi 2 yaitu,motor arus AC dan DC :

Keunggulan utama dari arus AC adaah dalam hal trasmisi listrik. Sejak awal,
tesla dan Westinghouse menyadari bahwa agar tenaga listrik menjadi praktis maka
harus dapat ditransmisikan secara efisien dalam jarak yang jauh. Araus AC maupun
DC sama-sama memiliki tahanan yang menyebabkan daya hilang atau loses dalam
proses penghantaran.

Arus searah ( DC ) adalah arus yang dalam arah yang tetap ( konstan ).
Dimana masing masing terminal selalu tetap pilaritasnya. Misalkan sebagai kutub

21
(+) selalu menghassilkan polaritas positif begitu pula, (-) selalu menghasilkan
polaritas negative.

2 Instalasi Listrik
Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik,
bisa berupa sebuah lampu ataupun sebuah sumber listrik.
Instalasi listrik terdiri dari sebuah skaklar ,stopkontak dan lampu secara
sederhana.

3. Kwh Meter

Kwh Meter adalah sebuah alat yang memiliki instrument yang


berfungsi utama melakukan energy listrik, kWh meter digunakan PLN untuk
mendata dan menganalisa penggunaan energy listrik oleh konsumen.Selain itu, kWh
meter juga di definisikan sebuah alat APP yang digunakan mencatat energy listrik
persatuan waktu dikalikan dengan tariff TDL dan kapasitas daya yang terpasang pada
masing-masing pelanggan.
4. Program Logyc Control ( PLC )

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah


digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam misalnya, Lampu lalu lintas dan Jeda waktu
lampulalu lintas.

4.2 Saran

Ilmu listrik merupakan salah satu ilmu yang sangat sangat penting bagi masyarakat
saat ini untuk memamahami listrik lebih jauh atau memperdalam ilmu kelistrikan,
maka praktikan sarankan agar perlengkepan perlengkapan paraktikum di tambahkan
atau dilengkapi. Hal ini harus diperhatikan dengan baik, bukan hanya jurusan teknik
listrik, tetapi juga jurusan jurusan teknik lainya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Penerbit : Graha Ilmu Oleh : Prof. Dr. Ir. Hamzah Berahim, M.T.
Cetaakan Pertama 2011 Penerbit : Bina Adiaksara Oleh : F.Suryatmo Cetakan :
Desember 2005
http / surya abadi malang/http geogle ert palembang/adia askara

23
24
25
Lampiran 1. Lampu Lalu Lintas POM

Gambar 1.1 sistem proteksi lampu lalu lintas (arah Kota Pelabuhan)

26
Lampiran 2. Lampu Lalu Lintas POM

Gambar 1.2 sistem proteksi lampu lalu lintas (arah Kota Pelabuhan)

27
Lampiran 3. Lampu Lalu Lintas POM

Gambar 1.3 sistem proteksi lampu lalu lintas (arah Kota Pelabuhan)

28
Lampiran 4. Lampu Lalu Lintas POM

Gambar 1.4 sistem proteksi lampu lalu lintas (arah Borasi Brawijaya)

29
Lampiran 5. Lampu Lalu Lintas POM

Gambar 1.5 sistem proteksi lampu lalu lintas (arah Borasi Brawijaya)

30

Anda mungkin juga menyukai