I . PENDAHULUAN
seluruh potensi yang dimiliki siswa dan siswa dapat mencapai hasil kegiatan
yang menunjukkan tidak dapat mencapai hasil belajar dengan baik. Beberapa
diantaranya berkenaan dengan motivasi belajar siswa yang rendah. Fenomena yang
sering terjadi ialah banyak siswa yang merasa malas belajar, tidak mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, dan
1
2
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 26 September
belajar yang muncul yaitu rendahnya motivasi belajar siswa. Permasalahan belajar
yang terjadi terlihat dari perilaku siswa yang menampakkan kurang semangat, cepat
merasa bosan, jenuh, kurang mengertinya siswa terhadap materi yang diajarkan oleh
guru di kelas dan rendahnya motivasi siswa pada kegiatan belajar di sekolah.
oleh guru di kelas, rendahnya keinginan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru dan masalah-masalah belajar yang mungkin dialami oleh siswa, kurangnya
ketekunan dan keuletan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, dan rendahnya
keinginan dan semangat siswa untuk belajar di rumah.. Kurangnya semangat belajar
siswa berdampak pada kegiatan belajar siswa di sekolah. Siswa Smp Muhammadiyah
diberikan oleh guru, dan nilai mata pelajaran hampir turun drastis dari semester
sebelumnya.
mempengaruhi dan menentukan hasil dari proses kegiatan belajar siswa di sekolah.
Motivasi muncul karena adanya dorongan atau keinginan siswa untuk melakukan
semangat belajar yang ditunjukkan siswa ketika mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Siswa yang memiliki dorongan atau keinginan yang kuat dalam
dianggap klasik sebagai gejala yang muncul di sekolah, namun merupakan salah satu
faktor yang sangat penting untuk ditangani secara bersama oleh pihak sekolah.
permasalahan belajar dan memiliki prinsip layanan bimbingan untuk semua siswa
yang mempunyai permasalahan ataupun tidak di sekolah. Salah satu tugas yang
menjadi tanggung jawab utama guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah
Dengan demikian, motivasi siswa merupakan salah satu langkah awal yang harus
teori-teori belajar. Siswa yang memiliki motivasi rendah salah satunya karena tidak
mempunyai keterampilan belajar. Salah satu teori belajar yang menjelaskan mengenai
keterampilan belajar adalah teori belajar Robert Gange dengan menggunakan metode
memanfaatkan keterampilan belajar sebesar 81%, dan nilai belajar sebesar 73%.
Parepare.
B. Batasan Masalah
Dengan luasnya permasalahan dalam latar belakang penelitian ini yang telah
sebagai berikut:
Parepare.
belajar.
5
C. Rumusan Masalah
belajar siswa untuk menjadi pedoman guru pembimbing untuk memberikan layanan
Learning dimana di dalamnya terdapat beberapa sesi area keterampilan belajar yang
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang tepat sehingga diharapkan dapat membantu
modul yang berisi intervensi bimbingan belajar Quantum learning yang disesuaikan
teknologi informasi.
Parepare.
1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebuah Model
belajar siswa.
2. Isi program dimasukkan dalam produk ini adala belajar dari teori yang disesuaikan
bimbingan belajar.
H. Manfaat Penelitian
penelitian dimasa mendatang dan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian
yang sejenis.
A. TINJAUAN PUSTAKA
individu (siswa) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam belajar,
sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil
belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya, bakat dan minat yang dimiliki.
jenjang yang lebih tinggi. Layanan bimbingan belajar dilakukan untuk menunjang
belajar adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
8
9
dihadapinya.
pemberian bantuan kepada siswa oleh guru pembimbing agar siswa dapat mengatasi
masalah belajarnya yang berkaitan dengan proses belajar, ataupun membantu siswa
Sedangkan bentuk lain bimbingan belajar menurut Walgito (2004: 38) dibagi
program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar sehingga dapat diartikan
bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai
bimbingan.
Bimbingan belajar menurut Djumhur dan Surya (1975: 35) Bertujuan untuk
membantu murid-murid agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar.
bertujuan agar murid-murid bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi
belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang ada
padanya.
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-
Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam
kehidupan manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan
dan peningkatan pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan
belajar tersebut.
yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai
seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang
Menurut Sukardi (1975: 56) ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan
belajar, yaitu.
a) Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal
ini dapat bersifat :
1. Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
2. Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
12
b) Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri
anak, faktor ini meliputi :
1. Faktor lingkungan keluarga.
2. Faktor lingkungan sekolah.
3. Faktor lingkungan masyarakat.
sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam
terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka
bimbingan yaitu.
a) Pengenalan diri
Upaya utama didalam bimbingan dalam rangka menemukan dan
memberikan pemahaman terhadap potensi dan kemampuan bakat dan
minat, kebutuhan-kebutuhan, sifat-sifat kepribadian, permasalahan dan
kesulitan-kesulitan para siswa sesuai dengan fakta, data dan impormasi
dirinya sehingga ia dapat menggali dirinya secara utuh dan menyeluruh
agar dapat disalurkan dengan sewajarnya.
b) Pencegahan masalah
Di dalam bimbingan terhadap upaya provinsip (pencegahan) dan kuratip
(penyuluhan) terhadap segala permasalahan, baik yang belum terjadi
maupun yang sedang mengalami kesulitan didalam memecahkannya,
kemudian berupaya meluruskan agar para siswa dapat berbuat dan
bertindak tanpa adanya ketergantungan kepada orang lain.
13
c) Pengentasan
Orang yang mengalami masalah itu dianggap berada dalam suatu keadaan
yang tidak mengenakkan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari
kondisi yang tidak mengenakkan. Ia perlu dientas dari keadaan yang tidak
disukainya itu. Upaya yang dilakukang untuk mengatasi permasalahan itu
adalah upaya pengentasan melalui pelayanan dan bimbingan konseling.
Dalam hal itu, pelayanan dan bimbingan konseling menyelenggarakan
fungsi pengentasan.
d) Pemeliharaan dan Pengembangan
Apabila berbicara tentang Pemeliharaan, maka pemeliharaan yang baik
bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap
utuh, tidak rusak dan tetap dalam keadaannya semula, melainkan juga
mengusahakan agar hal-hal tersebut bertambah baik, kalau dapat lebih
indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai tambah daripada waktu-waktu
sebelumnya. Pemeliharaan yang dekian itu adalah pemeliharaan yang
membangun, pemeliharaan yang memperkembangkan. Oleh karena itu
fungsi pemeliharaan dan pengembangan tidak dapat dipisahkan.
Yusuf (2006:37) Ditilik dari aspek potensi dan arah perkembangn siswa,
(2) bimbingan sosial-pribadi, (3) bimbingan belajar, dan (4) bimbingan keluarga.
siswa terhindar dari kesultian belajar. Para pembimbing membantu siswa mengatasi
belajar yang positif, membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu
diharapkan.
pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar
15
membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa. DePorter dan
Hernacki ( 2006:14) menyatakan quantum learning ialah, kiat petunjuk, strategi, dan
seluruh proses yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat
Metode quantum leraning adalah metode dan falsafah belajar yang terbukti
(NLP).
penting dari tiap interaksi manusia. Sebagai siswa tujuan belajar adalah meraih
16
program ini meneliti hubungan antara bahasa dan prilaku dan dapat digunakan untuk
menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. pada kaitan inilah, quatum learnig
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai
berikut. Para siswa dikenali tentang kekuatan pikiran yang tak terbatas. ditegaskan
bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh
Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang
memberikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global
Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-
7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan
bahasa yang kacau dengan cara yang menyenangkan dan bebas stres. bagaimana
faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi
yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam
belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat
sebagai berikut.
a. Tahap Interaksi (proses siswa tidak hanya diajar banyak tentang teori dan
praktek, tetapi mereka juga membangun rasa percaya diri siswa, merasa
berhasil dalam hidup dan bergembira dalam waktu yang bersamaan)
b. Tahap hubungan (proses hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat
digunakan untuk menciptakan jalinan pegertian antara siswa dan guru)
c. Tahap Inspirasi (proses menciptakan gaya belajar, mengoptimalkan cara
belajar untuk menjadi pegangan mencapai keberhasilan).
sugesti positif adalah membuat siswa menjadi nyaman, memasang musik latar di
program Neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang cara otak mengatur
18
informasi. Program Neurolinguistik meneliti hubungan antara bahasa dan prilaku, dan
dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Para
menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang dan
Salah satu prinsip yang penting dalam belajar adalah adanya motivasi.
Motivasi merupakan sesuatu yang mendesak atau mendorong individu kearah suatu
kegiatan guna mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap kegiatan
belajar. siswa memusatkan sebanyak mungkin energi fisik dan psikis terhadap
kegiatan belajar tanpa perasaan bosan apalagi menyerah. Motivasi belajar merupakan
belajarnya terpenuhi. apabila motivasi belajar siswa tinggi, siswa akan mempunyai
terjadi akibat adanya peningkatan motivasi. Pada akhirnya quantum learning dapat
menjadi metode belajar dan pengatur proses belajar siswa dalam meningkatkan
motivasi belajar.
sebagai berikut.
20
Segala sesuatu yang ingin dikerjakan harus menjanjikan manfaat bagi kita
atau kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Apa manfaatnya bagi ku
(Ambak) kadang-kadang sangat jelas dalam pemikiran kita, dan kadang kita harus
mencarinya. Sehingga Ambak dapat didefinisikan sebagai motivasi yang didapat dari
Menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada
diri demi mencapai tujuan. Ketika menciptakan minat pada suatu subjek, kita sering
menemukan bahwa ini menuju pada minat baru, menciptakan rekreasi rantai yang
terus-menerus. Ketika kita mulai memilih untuk membuat keputusan denagan penuh
keyakinan hal ini dapat melahirkan kekuatan pribadi. Dan kita akan bertanggung
jawab atas hidup kita dan mulai mengupayakan agar segalanya terlaksana
lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental. Karena keadaan pikiran
yang ideal untuk belajar secara optimal diciptakan ketika kita mau memperluas zona
keamanan dan mencoba hal-hal baru. Caranya yaitu: pikirkan suasana dimana kita
dapat berkonsentrasi dengan mudah, gunakan musik khusus yang dapat mengerjakan
pekerjaan mental yang melelahkan sambil relaks dan berkonsentrasi. Saran pilihan
musik yang dapat digunakan ketika belajar yaitu ketika mempelajari, membaca, dan
belajar Dan untuk menata lingkungan belajar yang tepat dengan menggantungkan
21
kalimat-kalimat positif di dinding yang akan menjadi pengingat abadi akan potensi
Untuk memupuk sikap juara, pastikan untuk selalu mempunyai sikap positif,
dan berpikir segalanya akan segera berubah. Setiap juara mulai belajar segala sesuatu
dari setiap kegagalan, dengan kegagalan tersebut kita dapat menuju puncak
keberhasilan. Karena kegagalan sama dengan umpan balik dan membawa kepada
keberhasilan. Untuk itu diperlukan keahlian dalam latihan dan pengulangan. Dalam
setiap situasi, kita dapat membayangkan berbagai macam skenario yang mungkin
terjadi, diantanya yaitu pemikiran yang negatif akan melemahkan diri dan pemikiran
yang positif akan memberikan semangat. Untuk itu, dalam setiap harapan, harapkan
yang terbaik, dan kita akan mendatangkan yang terbaik untuk menjadi kenyataan
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar
tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan
pemahaman dapat menambah wawasan dan daya ingat. Seorang guru hendaknya
22
membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang
lain. Kegiatan membaca sehari-hari biasanya terdiri dari pengamatan atas kata-kata
mental, selain itu juga Untuk menjadi pembaca istimewa, ada beberapa kiat yang
dengan sikap tegak, luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran,
gunakan jari atau benda lain sebagai petunjuk dan lihatlah sekilas bahan bacaan
sebelum memulai membaca. Dan untuk memahami materi yang dibaca ada beberapa
kiat yang biasa dilakukan yaitu jadilah pembaca aktif, baca gagasannya, bukan kata-
katanya, libatkan seluruh indra, ciptakan minat dan buat peta pikiran bahan bacaan
tersebut..
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang
bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan
ide-ide yang segar dalam belajarnya. Orang kreatif selalu ingin tahu, suka mencoba,
senang bermain, dan intuitif. Orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita
memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Informasi itu sangat
berlimpah dan sangat mudah diperoleh, hingga mengakibatkan laju perubahan dunia
sangat cepat. Untuk itu pemecahan masalah adalah kombinasi dari pemikiran logis
23
dan kreatif dengan menggunakan proses pemikiran otak kanan dan otak kiri. Proses
kreatif ini mengalir melalui lima tahap yaitu persiapan dengan mendefinisikan
menghargai hasil yang telah dicapai dengan cara merayakan keberhasilan sebagai
upaya mempertahankan motivasi belajar yang telah di raih melalui 6 tahap Intervensi
peranannya yang khas dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat
untuk belajar. Adanya motivasi dalam diri siswa akan membangkitkan semangat
belajar bagi siswa itu sendiri. Artinya bahwa bila seorang siswa mempunyai motivasi
sukses yang lebih kuat, maka ia akan mencari jalan keluar dari kesulitan yang
dihadapinya. Akan tetapi bila motivasi suksesnya itu lemah, maka ia cenderung untuk
mencari jalan pintas dan bahkan menempuh jalan yang sulit sebagai bentuk pelarian
24
dari masalah yang dihadapinya itu. Sementara itu, Darma, (2002: 29) menjelaskan
bahwa.
Manifestasi dari siswa yang kurang motivasi belajar dapat dilihat pada
sejumlah gejala, yaitu: (a) kelesuan dan ketidakberdayaan: malas, segan, lambat
bekerja, mengulur waktu, pekerjaan tidak selesai, kurang konsentrasi, acuh tak acuh,
apatis, keadaan jasmani kurang baik, mudah lupa, pusing-pusing, mual dan
mengantuk, (b) penghindaraan atau pelarian diri: absen dari sekolah, suka bolos dan
kenakalan, suka menganggu atau merusak, tidak menyukai pelajaran atau kegiatan
tertentu, mengeritik dan berdalih, (d) mencari kompensasi: mencari kesibukan lain di
luar pelajaran, mengerjakan tugas lain pada saat belajar, mendahulukan pelajaran
motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan
sesuatu, sehingga mencapi hasil atau tujuan tertentu Apa saja yang diperbuat
manusia, yang penting maupun yang tidak penting yang berbahaya maupun yang
tidak mengandung resiko selalu ada motivasinya. Begitu juga dalam masalah belajar
motivasi sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan. Banyak bakat anak tidak dapat
berkembang karena tidak diperoleh motivasi yang tepat, padahal apabila mendapat
motivasi yang tepat akan keluar tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil yang
luar biasa pula dan bahkan tidak berdaya sebelumnya. Mengingat berapa besar
25
pengaruh motivasi terhadap tercapainya hasil belajar maka hendaknya guru senatiasa
mamotivasi anak didiknya sehingga anak anaknya termotivasi untuk belajar yang
baik.
tersebut ada yang dilakukan disekolah, dirumah dan tempat lain seperti di mesium,
perpustakaan, kebun binatang, sawah, sungai, atau hutan. Di tinjau dari segi guru,
kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong dirancang dalam disain
instruksional, disamping itu ada juga kegiatan belajar siswa yang tidak tidak termasuk
dalam rancangan guru, artinya siswa belajar dengan keinginan sendiri. Pengetahuan
tentang belajar, karena di tugasi dan belajar, karena motivasi belajar penting bagi
guru dan calon guru. Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi
kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan
mental yang mendorong terjadinya belajar disebut motivasi belajar. Dalam motivasi
Lebih jauh Dimiyati (1999) menyebutkan : Ada tiga komponen utama dalam
seimbangan antara apa yang ia dimiliki dan apa yang diharapkan sedangkan dorongan
1) Kebutuhan
fisiologis; (b) kebutuhan akan perasaan aman; (c) kebutuhan social; (d) kebutuhan
akan penghargaan diri; (e) kebutuhan untuk aktualisasi diri Dimiyati (1999 : 81).
terima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikut
sertakan dan pemilikan harga diri, kebutruhan aktualisasi diri berkenaan kebutuhan
2). Dorongan
mengaktifkan tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme,
juga tidak menolak adanya pengaruh faktor-faktor yang bersifat eksternal. Dimiyati (
1999 : 82 )
3). Tujuan
Jika kebutuhan tercapai maka orang menjadi puas, dengan dorongan mental untuk
1) Motivasi primer
umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah mahluk
2) Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, hal ini berbeda dengan
motivasi primer, sebagai ilustrasi orang yang lapar akan tertarik pada makanan.
Tanpa belajar untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih
dahulu, agar dapat bekerja dengan baik orang harus belajar, bekerja dengan baik
3) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari diri dalam dirinya sendiri.
Contoh: anak mau melakukan shalat karena dia ingin mendapat pahala yang banyak
4) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul karena dorongan dari luar
dirinya. Contoh : anak mau belajar supaya nilainya baik sehingga tidak dimarahi oleh
28
ayahnya. Motivasi instrinsik anak lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Namun
motivasi ekstrinsik. Jadi motivasi ekstrinsik mempunyai peranan yang penting untuk
berikut :
sendiri. Motivasi ini bukanlah tumbuh diakibatkan oleh dorongan dari luar diri
seseorang seperti dorongan dari orang dan sebagainya, atau seorang siswa yang
seperti ini tidak ada kaitannya dengan antara komputer dan kegiatan belajar,
pembelian komputer mungkin mereka dapat belajar, mungkin saja juga tidak. Sebab
computer dilihat dari azas manfaat kedua kemungkinan dapat dilakukan manakala
bantu, akan tetapi computer juga dapat menggangu kegiatan belajar manakala tidak
mengharap naik kelas, dapat hadiah ini merupakan motivasi yang tambah sesuai
dengan kebutuhannya yang tidak secara mutlak berkaitan dengan dengan kegiatan
belajar.
29
berkaitan dengan aktifitas belajar. Misalnya belajar karena ingin memecahkan suatu
permasalahan, kegiatan belajar ini memang diminati dan dibarengi dengan perasaan
senang, dorongan tersebut mengalir dari dalam diri seseorang akan kebutuhan belajar,
percaya bahwa belajar yang keras hasilnya akan maksimal. Adapun ciri-ciri motivasi
Dapat diketahui dengan satu jalan adalah belajar, dorongan itu tumbuh dari
dalam diri seseorang. Adapun beberapa ciri motivasi ekstrinsik menurut Winkel
(1989:94) adalah.
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama,
3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja, belajar
yang bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi
bagi siswa, seperti yang dikemukakan oleh E.Mulyasa ( 2002 : 5) bahwa pentingnya
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
(2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya.
(3) Mengarahkan kegiatan belajarnya.
(4) Membesarkan semangat belajarnya.
(5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemungkinan bekerja
yang berkesinambungan.
31
berikut dijabarkan berbagai sebab / faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar
Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi siswa sangat besar pengaruhnya. Tanpa harga
diri, siswa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunkan motivasi belajarnya.
Penting bagi guru untuk menyadari hal ini. Berhati-hati dengan latar belakang dan
tidak menyinggung perasaan siswa merupakan hal yang harus diperhatikan guru.
Contohnya: jika seorang siswa dihukum dengan cara maju kedepan dan memutar
kupingnya sendiri dan kakinya diangkat satu, niscaya ia tidak akan respek lagi
terhadap guru dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya. Bahkan dia
2. Ketidaknyamanan fisik.
Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman, motivasi belajarnya pun akan menurun.
Contoh: seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan
3. Frustasi
Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang merupakan hal yang harus
dijalani. Terkadang dapat diatasi, terkadang tidak. Mereka yang mengalami masalah
yang tidak tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi. Siswa seperti ini tentu fokus
untuk terus belajar akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya. Guru seharusnya
dapat memahami apa yang dihadapi siswanya. Guru harus dapat menyampingkan rasa
Siswa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman yang luas
tetapi juga prasangka yang besar pula. Jika guru menegur tanpa dia mengerti, siswa
itupun akan merasa bingung dan berprasangka yang macam-macam yang pada
akhirnya menjadi faktor penurunan motivasi belajarnya. Contohnya : guru yang kesal
dengan siswanya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada siswa
tersebut. Siswa tersebut tentu bingung dan berpikir apa yang salah dengannya, dan
dia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut, mungkin untuk selamanya
Setiap siswa mempunyai perbedaan satu sama lainya. Kadang-kadang dalam ujian
ada saja yang berbuat curang. Siswa yang berbuat jujur merasa tidak adil kepada
mereka yang mencontek dan mendapat nilai bagus sementara dirinya bersungguh-
33
sungguh dalam belajar tetapi nilainya standar saja. Hal ini menyebabkan motivasi
Pembelajaran tidak terlepas dari proses penyajian materi. Tutor harus dapat
menyajikan materi yang baik. Menarik, jelas dan melingkupi seluruh materi
menjadikan suatu presentasi diterima dengan baik. Jika hal itu bertolak belakang,
siswa akan cepat bosan dan menurunkan motivasinya untuk belajar. Contohnya,
presentasi disajikan dengan huruf yang terlampau kecil sehinga sulit untuk dibaca, ,
atau penyaji hanya menggunakan metode ceramah saja, dan lain lain.
memperlihatkan minatnya pada materi yang diajarkan. Jika tidak, siswa akan berfikir
bahwa materi tersebut tidak penting dan membosankan. Hal itu akan sangat
komunikasi antar individu. Siswa dan guru selayaknya mendapatkan umpan balik
satu dan lainnya. Jika hal ini tidak terjadi, siswa dan guru akan mengarah pada
komunikasi searah saja. Hal ini berkebalikan dengan proses pembelajaran yang
seharusnya. Siswa tidak mendapatkan apa yang ia butuhkan dan begitu juga guru
34
tidak mendapatkan respon dari siswa. Penurunan motivasi belajar tentu terjadi karena
hal tersebut. Contohnya: guru yang mengajar dengan hanya metode ceramah tanpa
(mengacuhkan) akan tidak mendapat umpan balik yang diperlukan untuk melihat
sejauh mana siswa menguasai materi. Begitu juga siswa yang melihat tidak adanya
kesempatan bertanya dan berpendapat dan mengkritisi materi, akan merasa bosan dan
menganggap umpan balik dari guru tidak ada. Mereka dapat segera keluar dari kelas
Pembelajaran merupakan suatu proses dimana siswa memiliki perbedaan baik dalam
hal kecepatan daya serap atau pengalaman dan kemampuan lainnya. Jika guru
akan terjadi kebosanan pada siswa yang lebih cepat penyerapannya dan terjadi rasa
frusrtasi yang sangat bagi siswa yang proses penyerapannya lambat. Kedua hal ini
Metode pembelajaran kelompok merupakan suatu metode stratgis untuk guru agar
siswa dapat saling mengisi dan menanggulangi masalah yang disampaikan guru. Jika
tidak akan berjalan baik. Proses yang diharapkan guru agar saling mengisi dan
35
berkemampuan rendah. Siswa pun akan merasa tidak mencapai proses yang baik dan
yang khas satu sama lainnya. Pembimbing tidak dapat memaksakan kehendaknya
kepada siswanya agar sesuai dengannya. Jika hal ini terjadi, siswa akan bertindak
tidak sesuai denga pribadinya dan hal ini menimbulkan gejolak didalam hatinya dan
Salah satu upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan
quantum learning akan terjadi perubahan prilaku siswa yang diharapkan. Perubahan
prilaku siswa yang diharapkan itu adalah siswa mampu mengembangkan sebelas
keterampilan belajar, selain itu juga siswa dapat menemukan gaya belajar yang
efektif, dan menemukan lingkungan belajar yang tepat sehingga bisa membantu siswa
B. KERANGKA PIKIR
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, selama ini dalam pelaksanaan program
terlaksana dengan baik dan secara keseluruhan bimbingan belajar, sehingga kadang
apa yang seharunya mereka terima. Pelaksanaan layanan bimbingan belajar masih
integral dengan program bimbingan dan konseling, layanan yang diberikan oleh guru
pembimbing masih bersifat secara umum. Padahal sudah ada prinsip yang telah
Dari beberapa hal di atas, Pemberian bimbingan belajar yang tepat sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga dapat memudahkan para siswa untuk lebih bisa mengembangkan potensi
diri serta mampu mengatasi permasalahan yang dialami. Untuk lebih jelasnya
PRODUK:
Program Bimbingan belajar
Ket:
----- = Hubungan tidak langsung
= Hubungan langsung
38
A. Model Pengembangan
menghasilkan produk.
lebih kita kenal dengan istilah Research & Development (R&D). Strategi untuk
38
39
mengembangkan suatu produk pendidikan oleh Brog & Gall (Setyosari, 2012)
kala disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau juga disebut
research-based development.
atau jenis penelitian yang relatif baru. Penelitian pengembangan adalah suatu proses
proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang
melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan
dikemukakan oleh Borg and Gall (Setyosari, 2012) karena model ini mempunyai
langkah-langkah yang dianggap paling sesuai dengan penelitian ini. Strategi ini
2. Perencanaan pengembangan.
5. Revisi I.
40
berikut ini:
Revisi
I
Revisi II Produk
Akhir
Gambar 3.1. Alur siklus pengembangan (Borg & Gall)
B. Prosedur pengembangan
a) Analisis kebutuhan.
41
b) Studi literatur.
c) Merumuskan masalah.
5. Revisi I.
motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Parepare. Produk yang dihasilkan ini
awal di sekolah yang akan dijadikan uji kelompok agar peneliti mengetahui
karakteristik siswa yang menjadi sasaran. Hal itu dapat berupa keterampilan
42
awal dan pengetahuan yang telah dimiliki sebelum menggunakan produk, serta
literatur bacaan yang relevan dengan variabel penelitian, yaitu literatur yang
Parepare
Quantum learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Adapun yang akan
disesuaikan dengan masalah siswa, tujuan materi program, dan jenis layanan
bimbingan.
43
belajar siswa, langkah selanjutnya adalah langkah uji coba pertama. Uji coba
pertama melibatkan ahli bimbingan belajar dan Guru BK. Hasil uji coba pertama
atau validitas ahli akan dijadikan dasar dalam revisi produk awal.
5. Revisi I, revisi produk awal ini dilakukan berdasarkan data hasil uji coba pertama.
Data yang masuk dari para ahli nantinya akan dianalisis dan hasil analisisnya
6. Uji kelompok kecil, dalam uji coba kelompok kecil melibatkan kelompok kecil.
Hasil uji coba kelompok kecil ini dijadikan sebagai dasar dalam revisi ke dua.
7. Revisi II, revisi produk dua ini dilakukan berdasarkan data hasil uji coba
kelompok kecil. Data yang masuk dianalisis dan dijadikan bahan utama dalam
melakukan revisi akhir. Data yang masuk dijadikan bahan dalam melakukan revisi
akhir program bimbingan belajar dan merupakan hasil akhir pada pengembangan
motivasi belajar siswa. Produk akhir, merupakan hasil akhir dari pada
44
belajar siswa.
Borg and Gall yang telah dimodivikasi oleh peneliti. Modifikasi tersebut dibuat
2. Perencanaan
1. Fokus Masalah
bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Sehingga
learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang bermutu , dalam arti
lain-lain.
c. Bimbingan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
lingkungan.
terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk memperoleh data informasi awal.
Alasan dipilihnya siswa di SMP Muhammadiyah Parepare karena dari hasil observasi
keterampilan siswa dalam mengambil keputusan untuk memilih studinya demi masa
serta tidak adanya alokasi waktu khusus. Adapun waktu pengembangan model
siswa akan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2013.
Pada tahap uji ahli atau validasi ahli ini peneliti mengujikan produk kepada
Muhammadiyah. Kedua ahli tersebut adalah dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan FIP UNM dan guru pembimbing yang merupakan salah satu guru
learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan uji coba. Uji coba
dilakukan pada uji kelompok kecil, pada uji coba ini melibatkan 6 siswa dari di SMP
akan dijadikan sebagai dasar merevisi produk, sehingga produk yang dihasilkan
benar-benar layak untuk digunakan. dan berdasarkan hasil dari focus group
discussion program bimbingan belajar maka dari enam siswa yang mengikuti focus
group discussion mendapat penilaian skala 100% dan maka model intervensi
Subyek uji kelompok kecil merupakan sekelompok kecil siswa kelas VII dan
VIII yaitu 6 orang. Kelas VII sebanyak 3 siswa kelas VIII sebanyak 3 siswa. Sampel
3. Jenis data
belajar Quantum learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa berupa data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil tanggapan, kritik dan
saran dari para ahli dan kelompok kecil terhadap rencana pengembangan program
Data kuantitatif diperoleh dari uji kelompok kecil yang berupa penilaian
secara umum mengenai program bimbingan belajar. Data yang didapatkan kemudian
diolah guna menunjukkan taraf kelayakan dan pada akhirnya, seluruh data baik data
kuantitatif maupun kualitatif yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar merevisi
a) Interview
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
semacam dialog atau tanya jawab antara pewawancara dengan responden dengan
penilaian dari para ahli pada pengembangan program bimbingan belajar untuk
meningkatkan cara belajar efektif siswa. Proses wawancara melalui wawancara bebas
pembimbing (konselor) menekankan evaluasi dari segi materi dan kelayakan program
yang dihasilkan serta komentar tertulis berupa format penilaian uji kelayakan
(terlampir).
b) Angket
keadaan dan kesan yang ada pada responden sendiri maupun keadaan di luar dirinya.
(1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang
dirinya sendiri.
(2) Bahwa apa yang dinyatakan subyek pada penyelidik adalah benar
dan dapat dipercaya.
(3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti.
berupa tanggapan atau penilaian siswa SMP Muhammadiyah Parepare Bentuk angket
yang digunakan oleh peneliti adalah bentuk angket tertutup dengan pilihan jawaban
ya dan tidak. Data yang diperoleh dari angket tersebut adalah kuantitatif.
51
hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
terhadap focus masalah yang sedang diteliti (Sutopo, 2006: 73). Adapun tujan
5. Validitas instrumen
memiliki validitas logis apabila instrumen tersebut secara analisis akal sudah
sesuai dengan isi dan aspek yang diungkap, dan untuk memperoleh instrumen
yang memiliki validitas logis baik dari isi maupun aspeknya, peneliti melakukan
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dalam
pengembangan program ini adalah dengan menggunakan analisis isi dan analisis
deskriptif.
tanggapan, masukan, serta kritik dan saran yang didapat dari para ahli, ini
yang diperoleh dari uji kelompok kecil. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:
246) bahwa:
digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan bentuk jawaban ya dan
P = x 100
Keterangan : p = presentase
x = jumlah skor yang diperoleh
y = jumlah responden
menafsirkan hasil presentase tersebut ke dalam lima kriteria keefektifan, yaitu: sangat
baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Selanjutnya data-data yang
berikut:
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli. 1983. Teknik Pemahaman Individu. Ujung Pandang: FIP IKIP
Amti, E. & Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dirjen Dikti
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
persada.
Djamarah Bahri Syaiful, Zain Aswin, 2006. Strategi Belajar Mengajar, (Edisi
Revisi), Bandung: Rineka Cipta.
DePoter dan Henarcki, 2006. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan, Ahli Bahasa: Alwiyah Abdurrahman, Bandung: Mizan Media
Utama.
Hattip, M, 1997. Kontribusi Motivasi Belajar Terhadap Sikap dan Kebiasaan Belajar
Siswa. Disertasi. Fakultas Pasca Sarjana IKIP, Bandung: Tidak diterbitkan.
Sinring A, Amri A.L, Pattaufi dan Amir R. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi
Program S-1 Fakultas Ilmu Pendidikan UNM. Makassar: Fakultas Ilmu
Pendidikan UNM.
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
Yusuf, S. 2009. program Bimbingan dan konseling Di Sekolah Bandung: PT. Remaja
Rosa karya.
--------, S dan Nurihsan, J. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.