Anda di halaman 1dari 14

Gangguan pada Sistem Gerak dan Upaya

Menjaga Kesehatan Sistem Gerak Manusia

Disusun Oleh:
-Friliyandre (14)
-Grace Marintan H. (17)
-Syalshabilla Nevanya H. (32)
-Videl Jonathan (35)
Nama Guru Bidang:
Rudi Wijaya,S.Pd (IPA)

SMP XAVERIUS 1 JAMBI Tahun Pelajaran


2017/2018
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


bahwa penulis telah menyelesaiakan tugas Biologi dengan membahas
materi Sistem Gerak.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini, tidak
sedikit hambatan yang penulis hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah
ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam
penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis jugah menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu
dalam memberikan informasi tentang materi yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan
menjadi motifasi,khususnya bagi penulis.

Jambi, Agustus 2017

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. Ide Dasar
B. Langkah Pembahasan Masalah
C. Hasil yang Diharapkan
D. Hambatan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan gerak. Gerak
yang kita lakukan itu merupakan perpaduan antara tulang(rangka), otot,
daging, dan persendian.
Tanpa adanya bagian-bagian seperti rangka, tulang dan otot sangat
tidak mungkin kita bisa melakukan gerakan. Oleh karena itu, ketiga bagian
itu sangat berhubungan membentuk gerakan yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum
gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian
atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan
bergerak bila ada rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian
tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak
secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak
pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat
oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk
hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak
yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita akan membahas tentang mekanisme gerak pada
manusia.Untuk lebih jelasnya langsung saja pelajari makalah ini.

B. Tujuan
1. Mengetahui terjadinya kelainan pada sistem gerak manusia.
2. Menuliskan beberapa kelainan pada sistem gerak manusia.
3. Menjelaskan upaya-upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.
C. Manfaat
Sistem Gerak Manusia adalah pembahasan yang penting dimana
memberi kita wawasan tentang sistem gerak pada manusia dan untuk
mengetahui apa saja sistem gerak pada manusia.
Sistem Gerak Manusia sangat penting untuk diketahui. Hal ini karna
sistem gerak pada manusia ada pada diri kita masing-masing yang setiap
harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau pun ringan.
Dengan ini kita dapat mengetahui apa saja sistem gerak manusia,
kelainan apa saja yang ada pada sistem gerak manusia, dan upaya apa saja
untuk memelihara kesehatan sistem gerak manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Gerak Manusia


Ialah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk
memberikan betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan
aktivitas, seperti berlari, berjalan, menari. Sistem Gerak Manusia terdiri
atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem
gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak,
jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

B. Komponen Sistem Gerak pada Tubuh Manusia


1. Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat
gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur kalsium
dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Fungsi sistem gerak
adalah mendukung tubuh manusia untuk bergerak. Sehingga manusia
dapat melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain.
Fungsi rangka yaitu sebagai penyokong tubuh dan pemberi bentuk,
melindungi organ vital dalam tubuh, memproduksi sel-sel darah,
menyimpan mineral dan lemak, sebagai alat gerak dan tempat melekatnya
otot. Rangka manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Rangka Aksial
Terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk.
-Tulang Tengkorak
-Tulang Belakang (Vertebrate)
7 ruas tulang leher (Serfiks)
12 ruas tulang punggung (Thoraks)
5 ruas tulang pinggang (Lumbar)
5 ruas tulang kelangkang (Sacrum)
4 ruas tulang ekor (Koksigea)
-Tulang dada (Sternum) dan Tulang rusuk (Costae)
1 Tulang dada hulu (Manubrium)
1 Tulang dada badan (Gladiolus)
1 Tulang dada taju pedang (Xifoid)
7 pasang tulang rusuk sejati (Vera)
3 pasang tulang rusuk palsu (Sporia)
2 pasang tulang rusuk melayang (Fluctuantes)
-Tulang gelang bahu (Humerus)
2 tulang belikat (Scavula)
2 tulang selangka (Clavicula)
-Tulang gelang panggul (Pelvis Verilis)
2 tulang duduk (Cosae)
2 tulang kemaluan (Pubis)
2 tulang pinggul (Pelvis)
2 tulang usus (Ichium)
b) Rangka Apendikular
1) Rangka Apendikular Atas
- Gelang Bahu (Pectoral Girdle)
2 buah tulang selangka (Clavicula)
2 buah tulang belikat (Scapula)
- Tulang Tangan (Extermitas Anterior)
2 buah tulang lengan atas (Humenes)
2 buah tulang hasta (Ulna)
2 buah tulang pengumpil (Radius)
16 buah tulang pergelangan belakang (Carpal)
10 buah tulang telapak tangan (Metacarpal)
28 buah tulang jari tangan (Falanges)
2) Rangka Apendikular Bawah
-Tulang Panggul (Pelvic Girdle)
2 buah tulang usus (Ilium)
1 buah tulang kemaluan (Pubis
2 buah tulang duduk (Ischlum)
-Tulang Kaki (Extermitas Posterior)
2 buah tulang paha (Femur)
2 buah tulang lutut (Patela)
2 buah tulang kering (Tibia)
2 buah tulang betis (Fibula)
14 buah tulang pergelangan kaki (Tarsal)
10 buah tulang telapak kaki (Metatarsal)
28 buah tulang telunjuk kaki (Falanges)

2. Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot-otot
dalam tubuh manusia melakukan beberapa fungsi penting yaitu dapat
menghasilkan gerakan, mampu mempertahankan postur, dan mampu
membangkitkan kehangatan. Selain itu, otot juga dapat menjalankan dan
melaksanakan peranannya, seperti mengangkat, berjalan, memegang,
menggerakkan jantung, serta mengalirkan darah yang terdiri dari nutrisi
dan oksigen.

3. Sendi
Sendi adalah daerah tempat dua tulang menyatu. Sendi berfungsi
sebagai menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya, membuat
tulang yang bersatu dapat digerakkan, dan membuat tubuh leluasa untuk
bergerak.
Jenis-jenis sendi dapat dikelompokkan berdasarkan struktur, pergerakan,
dan arah geraknya.
a) Berdasarkan strukturnya, jenis sendi terbagi menjadi:
- Sendi Fibrosa: sendi fibrosa adalah sendi yang terdiri dari serat-serat
kolagen. Sendi ini biasanya terikat, misalnya sutura tulang tengkorak.
Kadang sendi ini dapat sedikit bergerak.
- Sendi Kartilaginosa: sendi kartilaginosa adalah sendi yang terdiri dari
lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang
tertanam kedalam kartilago. Misalnya, antara korpus vertebrata dan
simfisis pubis. Sendi ini memungkinkan gerakan sedikit bebas.
- Sendi Sinovial: sendi sinovial adalah jenis sendi yang paling umum, yang
memungkinkan gerakan yang bebas (misalnya, bahu, lutut, siku,
pergelangan tangan, dll) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak
bergerak (misalnya; sendi sakroliaka).

b) Berdasarkan pergerakannya, jenis sendi terbagi menjadi:


- Sendi Mati: sendi mati adalah persendian yang tidak memungkinkan
terjadinya gerakan. Pada sendi ini, tulang-tulangnya dipersatukan oleh
serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin.
- Sendi Kaku: sendi kaku adalah persendian tulang dengan gerakan yang
sangat terbatas. Contoh amfiartrosis adalah hubungan antartulang rusuk
dan tulang dada.
- Sendi Gerak: sendi gerak adalah sendi yang menyebabkan gerakan bebas
dan biasanya terjadi pada tulang-tulang panjang dan memiliki mobilitas
cukuk besar. Ujung-ujung tulang biasanya tertutupi oleh tulang rawan.

c) Berdasarkan arah geraknya, jenis sendi terbagi menjadi:


- Sendi Engsel: sendi engsel adalah hubungan dua sendi yang hanya dapat
digerakkan dalam satu arah. Contoh: lutut dan siku.
- Sendi Pelana: sendi pelana adalah hubungan dua sendi yang dapat
digerakkan dalam dua arah. Contoh: ruas telapak tangan.
- Sendi Peluru: sendi peluru adalah hubungan dua sendi yang salah satu
tulang berputar terhadap tulang yang lain. Contoh: pada tulang paha dan
tulang bahu.
- Sendi Putar: sendi putar adalah hubungan dua sendi yang salah satu
tulang berputar terhadap tulang yang lain. Contoh: pada tulang atlas dan
tulang pemutar.
BAB III
Pembahasan

A. Ide Dasar
Gangguan pada sistem rangka manusia dapat terjadi karena ada
gangguan secara fisiologis, gangguan persendian, dan gangguan
kedudukan tulang belakang. Gangguan itu juga disebabkan karena
kurangnya kebutuhan makanan bergizi seimbang terutama yang
mengandung Vitamin D dan Kalsium, dan kecelakaan dalam beraktivitas
yang membuat sistem gerak menjadi terganggu.
a) Gangguan Fisik
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah
atau retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang) akan terbentuk
zona fraktula yang runcing dan tajam.

b) Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi
hormon dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan
sebagai berikut:
1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh, keropos dan mudah
patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina
yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk
tulang.
2. Dislokasi
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.
3. Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan.
c) Gangguan tulang belakang
Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi
tulang belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang
tulang belakang. Gangguan yang disebabkan oleh kelainan tulang
belakang dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping,
mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan dan kiri.
2. Kifosis
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara
keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok
2. Lordosis
Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau
pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang
3. Subluksasi
Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga
posisi kepala tertarik kearah kiri atau kanan.

B. Langkah Pemecahan Masalah


Ada banyak gangguan-gangguan pada sistem gerak pada tubuh
manusia. Ada juga upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya.
Upaya yang dapat kita cegah dari sebagian gangguan itu ialah:
1. Pencegahan Penyakit Osteoporosis:
Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga
Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti
merokok, minum alcohol
2. Pencegahan Penyakit Diskolasi
Menghindari aktivitas yang menyebabkan dikolasi
Menggunakan pelindung saat berolahraga
3. Pencegahan Penyakit Terkilir (Keseleo)
Melakukan pemanasan sebelum melakukan latihan
Gunakan langkah-langkah keselamatan untuk mencegah jatuh
Selalu memilih berjalan di permukaan di rata
4. Pencegahan Penyakit Lordosis, Kifosis, dan Skoliosis
Membiasakan duduk dalam posisi benar
Rutin meminum susu dan makanan mengandung kalsium

C. Hasil yang Diharapkan


Dari sekian banyaknya gangguan kesehatan pada sistem gerak
manusia dan upaya-upaya kita untuk mencegah dan menyembuhkan
gangguan tersebut, hasil yang diharapkan ialah supaya orang yang
menderita gangguan pada sistem gerak tubuhnya dapat pulih kembali dan
dapat melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa terganggu oleh penyakit-
penyakit tersebut.

D. Hambatan
Adapun hambatan dalam upaya mencegah dan menyembuhkan orang
yang terkena gangguan tersebut, ialah dikarenakan kurangnya pengetahuan
untuk menyembuhkan gangguan tersebut, kebutuhan uang yang kurang
untuk membayar ke rumah sakit atau tempat lainnya, dan kurangnya
fasilitas-fasilitas kesehatan di daerah terpencil. Oleh karena hambatan-
hambatan tersebut, diharapkan pemerintah dengan cepat membantu
masyarakatnya dengan memberikan pengetahuan kepada orang-orang
tertentu untuk menyembuhkan penyakit tersebut, memberikan masyarakat
berupa bantuan uang ataupun obat-obatan, dan memberikan fasilitas-
fasilitas yang cukup di daerah terpecil.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran

A.Kesimpulan
Gerak ialah perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali
maupun berkali-kali. Kita bergerak merupakan perpaduan antara
tulang(rangka), otot, dan persendian. Dengan ketiga sistem tersebut kita
dapat bergerak dengan normal. Tetapi jika salah satu dari sistem gerak
tersebut mengalami gangguan, kita tidak dapat bergerak dengan normal
dan membutuhkan penyembuhan. Oleh karena itu, kita diharapkan untuk
menjaga tubuh kita agar kita tidak terkena oleh gangguan-gangguan
tersebut dan dapat melakukan aktivitas kita seperti biasa.

B. Saran
Saran kami ialah supaya menjaga dan merawat tubuh dengan tidak
melakukan aktivitas berat yang dapat membuat tubuh sakit, makan
makanan yang bergizi yang mengandung Vitamin D dan kalsium, dan juga
berolahraga dengan rutin dan beristirahat yang cukup.
Daftar Pustaka

Herman.2013. MAKALAH BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA,


http://hermankampus.blogspot.com/2013/02/makalah-biologi-sistem-
gerak-manusia.html, diakses pada 15 Agustus 2017.
Irmadany, Tina.2014. MAKALAH BIOLOGI SISTEM GERAK PADA
MANUSIA, http://tinairmadani.blogspot.co.id/2014/09/makalah-biologi-
sistem-gerak-manusia.html, diakses pada 15 Agustus 2017.
Yanto.2011. Sistem Gerak Manusia, semi-
yanto.blogspot.com/2011/07/sistem-gerak-manusia.html, diakses pada 17
Agustus 2017.
Yulianto, Yoga Hadi.2017. A.Pengertian dan komponen Sistem Gerak
pada Manusia, https://yogahadiyulianto.wordpress.com/kelas-viii/sistem-
gerak-pada-manusia/pengertian-dan-komponen-sistem-gerak-pada-
manusia/, diakses pada 17 Agustus 2017.
Wikipedia.2017. Daftar tulang pada rangka manusia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tulang_pada_rangka_manusia,
diakses pada 18 Agustus 2017.
Khalida, Qoryna.2013. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
MANUSIA,
http://gangguanpadasistemgerakmanusia.blogspot.co.id/2013/04/, diakses
pada 18 Agustus 2017.

Anda mungkin juga menyukai