Anda di halaman 1dari 6

INTELIGENSI

Yulia Direzkia, S.Psi, psikolog


RSJ Aceh
Pengertian
Inteligensi dari bahasa latin intelligere
yang berarti mengorganisasikan,
menghubungkan atau menyatukan satu
dengan yang lain (to organize, to relate,
to bind together).
Thorndike orang dianggap inteligen
apabila responnya merupakan respon
yang baik atau sesuai terhadap stimulus
yang diterima.
Teori Faktor
Spearman inteligensi mengandung 2
faktor: (1) general ability (faktor G) dan
(2) special ability (faktor S).
General ability terdapat pada semua
individu tapi berbeda satu sama lain
Special ability merupakan faktor yang
bersifat khusus, yaitu mengenai bidang-
bidang tertentu.
Tiap Performance (P) = G + S
Teori Thurstone
Dalam inteligensi ada faktor-faktor primer, yang
disebut group factor, sbb:
1. S (spatial relation)
2. P (perceptual speed)
3. V (verbal comprehension)
4. W (word fluency)
5. N (number facility)
6. M (associative memory)
7. I ( induction)
Menurut Thurstone, faktor-faktor tsb berkombinasi satu
dengan lain hingga menghasilkan tindakan yang
inteligen.
PENGUNGKAPAN INTELIGENSI
Untuk dapat mengetahui taraf inteligensi
seseorang, digunakan tes inteligensi.
Orang pertama yg dipandang menciptakan
alat tes inteligensi adalah Binet (1905).
Tahun 1916 tes Binet direvisi, yang
dikenal dengan tes inteligensi Stanford-
Binet.
Tes WB
Tahun 1939 David Weschler mengembangkan kembali
tes inteligensi ini , atau dikenal dengan tes WB.
Klasifikasi IQ menurut Weschler adalah sbb:
- Very superior : IQ di atas 130
- Superior : IQ 120 129
- Bright normal : IQ 110 119
- Average : IQ 90 109
- Dull normal : IQ 80 89
- Borderline : IQ 70 79
- Mental defective: IQ 69 ke bawah

Anda mungkin juga menyukai