RSJ Aceh Pengertian Inteligensi dari bahasa latin intelligere yang berarti mengorganisasikan, menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain (to organize, to relate, to bind together). Thorndike orang dianggap inteligen apabila responnya merupakan respon yang baik atau sesuai terhadap stimulus yang diterima. Teori Faktor Spearman inteligensi mengandung 2 faktor: (1) general ability (faktor G) dan (2) special ability (faktor S). General ability terdapat pada semua individu tapi berbeda satu sama lain Special ability merupakan faktor yang bersifat khusus, yaitu mengenai bidang- bidang tertentu. Tiap Performance (P) = G + S Teori Thurstone Dalam inteligensi ada faktor-faktor primer, yang disebut group factor, sbb: 1. S (spatial relation) 2. P (perceptual speed) 3. V (verbal comprehension) 4. W (word fluency) 5. N (number facility) 6. M (associative memory) 7. I ( induction) Menurut Thurstone, faktor-faktor tsb berkombinasi satu dengan lain hingga menghasilkan tindakan yang inteligen. PENGUNGKAPAN INTELIGENSI Untuk dapat mengetahui taraf inteligensi seseorang, digunakan tes inteligensi. Orang pertama yg dipandang menciptakan alat tes inteligensi adalah Binet (1905). Tahun 1916 tes Binet direvisi, yang dikenal dengan tes inteligensi Stanford- Binet. Tes WB Tahun 1939 David Weschler mengembangkan kembali tes inteligensi ini , atau dikenal dengan tes WB. Klasifikasi IQ menurut Weschler adalah sbb: - Very superior : IQ di atas 130 - Superior : IQ 120 129 - Bright normal : IQ 110 119 - Average : IQ 90 109 - Dull normal : IQ 80 89 - Borderline : IQ 70 79 - Mental defective: IQ 69 ke bawah